TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Penelitian terdahulu
Febryani dan Zulfadin (2003) melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa di Indonesia”. Data yang digunakan
adalah laporan keuangan bank devisa dan bank non devisa tahun 2000-2001. Sampel yang digunakan adalah 30 bank devisa dan 30 bank non devisa. Metode analisis statistik yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata. Hasil penelitian yang diperoleh adalah tidak terdapat perbedaan signifikan antara kinerja Bank Devisa dan bank non Devisa dilihat dari variabel Return on Equity dan Return on Asset serta terdapat perbedaan kinerja dilihat dari variabel Loan to Deposit Ratio.
Hadad, et.al (2003) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Efisiensi
Industri Perbankan Indonesia: Penggunaan Metode Non Parametrik Data Envelopment Analysis (DEA)”. Metodologi penelitian yang digunakan adalah non
parametric, dengan metodologi yang dikenal dengan istilah Data Envelopment Analysis (DEA). Hasil penelitian yang diperoleh adalah kelompok bank swasta nasional non devisa dapat dikatakan merupakan yang paling efisien selama 3 tahun (2001-2003) dalam kurun analisis 8 tahun (1996-2003) dibanding bank-bank lainnya. Harmanta dan Ekananda (2005) melakukan penelitian dengan judul “Disintermediasi fungsi perbankan di Indonesia Pasca Krisis 1997: Faktor
Disequilibrium”. Penelitian ini menggunakan model regresi dan maximum likehood
estimation. Data yang digunakan adalah data time series bulanan periode Januari 1993 s.d Desember 2003. Hasil penelitian yang diperoleh adalah dalam fungsi permintaan kredit, seluruh variabel yaitu Produk Domestik Bruto (PDB), spread suku bunga (suku bunga kredit dikurangi suku bunga deposito), kurs Rupiah terhadap USD, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan inflasi secara statistik signifikan mempengaruhi permintaan kredit dan seluruh koefisien mempunyai tanda (sign) sesuai dengan apa yang diharapkan Sementara dalam fungsi penawaran kredit, seluruh variabel (kecuali variabel dummy krisis) yaitu kapasitas kredit, suku bunga kredit, suku bunga SBI, dan Non Performing Loan (NPL) secara statistik juga signifikan mempengaruhi penawaran kredit dan seluruh koefisien variabel bebas (termasuk variabel dummy krisis) mempunyai tanda (sign) sesuai dengan apa yang diharapkan.
Lestari dan Sugiharto (2007) melakukan penelitian dengan judul “Kinerja
Bank Devisa dan Bank Non Devisa dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”.
Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 7 bank devisa dan 7 bank non devisa. Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahun 2002 sampai dengan tahun 2006. Metode analisis statistik yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata dan Uji Regresi Linier Berganda). Hasil penelitian yang diperoleh adalah perbedaan kinerja antara ROA dan ROE Bank Devisa dan ROA, ROE Bank Non Devisa setelah krisis ekonomi yakni tahun 2002-2006 tidak signifikan. Bank Non Devisa berperan lebih besar dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi dilihat dari
rasio LDR nya. Inflasi, nilai tukar rupiah terhadap US dollar, suku bunga SBI tidak memiliki pengaruh terhadap rasio keuangan Bank (ROA, ROE, LDR).
Abidin (2007) melakukan penelitian dengan judul “Kinerja Efisiensi pada
Bank Umum”. Jumlah sampel yang digunakan adalah 93 bank umum di Indonesia
pada periode tahun 2002 hingga tahun 2005. Metodologi penelitian yang digunakan adalah non parametrik, dengan metodologi yang dikenal dengan istilah Data Envelopment Analysis (DEA). Hasil penelitian yang diperoleh adalah bank devisa berkinerja lebih baik dibandingkan dengan bank non devisa pada tahun 2005.
Tabel II.1. Review Penelitian Terdahulu Nama Peneliti
dan Tahun Penelitian
Judul Penelitian Variabel yang Diteliti Hasil Penelitian
Hadad, et.al (2003)
Febryani dan Zulfadin (2003)
Analisis Efisiensi Industri Perbankan Indonesia: Penggunaan Metode Non Parametrik Data
Envelopment Analysis
Analisis Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa di Indonesia
Beban personalia dibagi total aktiva, beban bunga dibagi dengan total pasiva,
beban lainnya dibagi
dengan aktiva tetap, kredit
yang diberikan pihak
terkait dengan bank, kredit
yang diberikan pihak
lainnya, surat berharga
yang dimiliki
Return on Assets dan Return on Equity serta
rasio likuiditas yaitu Loan
to Deposit Ratio
Kelompok bank swasta nasional non devisa
dapat dikatakan
merupakan yang
paling efisien selama
tahun 2001-2003
dalam kurun analisis 8
tahun (1996-2003) dibanding bank-bank lainnya. Tidak terdapat perbedaan signifikan
antara kinerja bank devisa dan bank non
devisa dilihat dari
variabel ROE dan
ROA serta terdapat
perbedaan kinerja
dilihat dari variabel LDR.
Nama Peneliti dan Tahun
Penelitian
Judul Penelitian Variabel yang Diteliti Hasil Penelitian
Harmanta dan Ekananda (2005) Lestari dan Sugiharto (2007) Disintermediasi Fungsi Perbankan di Indonesia Pasca Krisis 1997: Faktor
Permintaan atau
Penawaran Kredit,
Sebuah Pendekatan
dengan Model
Disequilibrium
Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya
Total kredit, Produk Domestik Bruto riil, Inflasi bulanan, Suku bunga kredit, Suku bunga deposito, Suku bunga SBI, Spread suku bunga Bank Umum, Lending capacity,
Non Performing Loan,
Nilai tukar Rupiah terhadap US Dollars, Indeks Harga Saham Gabungan, Variabel
dummy krisis
ROA, ROE dan LDR
Fungsi permintaan
kredit PDB, spread
suku bunga, kurs
rupiah terhadap USD,
IHSG dan inflasi
secara signifikan
mempengaruhi
permintaan kredit.
Sementara fungsi
penawaran kredit
(kapasitas kredit, suku
bunga kredit, suku
bunga SBI dan NPL)
secara statistik
signifikan mempengaruhi penawaran kredit dan
seluruh koefisien
variabel bebas
mempunyai tanda
sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Perbedaan kinerja
antara ROA dan ROE
Bank Devisa dan
ROA, ROE Bank Non Devisa setelah krisis ekonomi yakni tahun
2002-2006 tidak
signifikan. Bank non Devisa berperan lebih
besar dalam
menjalankan fungsinya
sebagai lembaga
intermediasi dilihat
dari rasio LDR nya.
Inflasi, nilai tukar
rupiah terhadap US dollar, suku bunga SBI
tidak memiliki
pengaruh terhadap
rasio keuangan Bank
(ROA, ROE, LDR).
Nama Peneliti dan Tahun
Penelitian
Judul Penelitian Variabel yang Diteliti Hasil Penelitian
Abidin (2007) Kinerja Efisiensi pada
Bank Umum
Variabel input terdiri dari dana pihak ketiga, biaya
bunga dan biaya
operasional lainnya,
sedangkan variabel
outputnya adalah besarnya
kredit, pendapatan bunga dan pendapatan opersional lainnya
Bank devisa berkinerja
lebih baik
dibandingkan dengan bank non devisa pada tahun 2005.
Penelitian yang dilakukan ini memiliki beberapa kesamaan variabel yang diteliti dengan penelitian yang dilakukan oleh Febryani dan Zulfadin. Sedangkan perbedaannya yaitu, penelitian ini menggunakan variabel lainnya yaitu NPM, OE/OI, tingkat suku bunga SBI dan kredit yang diberikan serta sampel tahun penelitian yang dilakukan yaitu mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2007.