BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.5 Hasil Penelitian
4.5.2 Deskripsi Data Psychological Well-Being pada lansia di Panti
Adapun perincian mengenai gambaran psychological well-being pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi berdasarkan jenis kelamin dapat diamati pada penyajian beberapa tabel berikut ini:
Tabel 4.9 Deskripsi Data Psychological Well-Being berdasarkan Jenis Kelamin Jenis
Kelamin Mean Standar
Deviasi Minimum Maximum Jumlah Psychological
Well-Being
Laki-laki 39,25 7,46 23,00 50,00 24
Perempuan 39,00 5,65 23,00 48,00 15
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa psychological well-being lansia laki-laki di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur memiliki rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan psychological well-being lansia perempuan.
Tabel 4.10 Deskripsi Data Tingkat Psychological Well-Being berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Kategori Sangat
Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat
Tinggi
F P F P F P F P F P
Laki-laki 3 7,69% 4 10,26% 8 20,51% 8 20,51% 1 2,56%
Perempuan 1 2,56% 1 2,56% 10 25,64% 3 7,69% 0 0,00%
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa psychological well-being lansia laki-laki di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur mayoritas berada pada kategori sedang dan tinggi. Sedangkan mayoritas lansia perempuan terletak pada kategori sedang.
53
4.5.3 Deskripsi Data Psychological Well-Being pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi berdasarkan Suku
Adapun perincian mengenai gambaran psychological well-being pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi berdasarkan suku / ras dapat diamati pada penyajian beberapa tabel berikut ini:
Tabel 4.11 Deskripsi Data Psychological Well-Being berdasarkan Suku
Suku Mean Standar
Deviasi Minimum Maximum Jumlah
Psychological Well-Being
Bali 44,00 - 44,00 44,00 1
Batak 41,00 9,89 34,00 48,00 2
Bugis 44,00 - 44,00 44,00 1
Jawa 41,62 3,01 38,00 45,00 8
Melayu 38,87 7,85 23,00 50,00 16
Minahasa 44,00 - 44,00 44,00 1
Minang 37,14 6,56 27,00 45,00 7
Sunda 35,33 10,69 23,00 42,00 3
Sumber: Data yang diolah
Dilihat dari tabel diatas bahwa psychological well-being lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur dengan nilai mean tertinggi terdapat pada suku Bali, Bugis, dan Minahasa. Sedangkan nilai mean terendah terletak pada suku Sunda.
Tabel 4.12 Deskripsi Data Tingkat Psychological Well-Being berdasarkan Suku
Suku
Kategori Sangat
Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat
Tinggi
F P F P F P F P F P
Bali 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 1 2,56% 0 0,00%
Batak 0 0,00% 1 2,56% 0 0,00% 1 2,56% 0 0,00%
Bugis 0 0,00% 0 0,00% 1 2,56% 0 0,00% 0 0,00%
Jawa 0 0,00% 0 0,00% 5 12,82% 3 7,69% 0 0,00%
Melayu 2 5,13% 3 7,69% 6 15,38% 4 10,26% 1 2,56%
Minahasa 0 0,00% 0 0,00% 1 2,56% 0 0,00% 0 0,00%
Minang 1 2,56% 1 2,56% 3 7,69% 2 5,13% 0 0,00%
Sunda 1 2,56% 0 0,00% 2 5,13% 0 0,00% 0 0,00%
Sumber: Data yang diolah
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa suku Bugis, Jawa, Melayu, Minahasa, Minang, dan Sunda mayoritas berada pada kategori sedang. Suku Bali mayoritas pada kategori tinggi, dan suku Batak mayoritas pada kategori rendah dan tinggi.
4.5.4 Deskripsi Data Psychological Well-Being pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi berdasarkan Pendidikan Terakhir
Adapun perincian mengenai gambaran psychological well-being pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi berdasarkan pendidikan terakhir dapat diamati pada penyajian beberapa tabel berikut ini:
Tabel 4.13 Deskripsi Data Psychological Well-Being berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan
Terakhir Mean Standar
Deviasi Minimum Maximum Jumlah
Psychological Well-Being
S1 50,00 - 50,00 50,00 1
D3 48,00 - 48,00 48,00 1
SMA 39,00 7,38 27,00 45,00 5
SMP 37,00 - 37,00 37,00 1
SD 40,18 6,33 23,00 49,00 16
Tidak
Sekolah 36,93 6,63 23,00 49,00 15
Sumber: Data yang diolah
Dari tabel diatas terlihat bahwa psychological well-being lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur memiliki nilai mean tertinggi pada lansia dengan pendidikan terakhir S1, dan nilai mean terendah terdapat pada lansia yang tidak sekolah.
Tabel 4.14 Deskripsi Data Tingkat Psychological Well-Being berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir
Kategori Sangat
Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat
Tinggi
F P F P F P F P F P
S1 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 1 2,56%
D3 0 0,00% 0 0,00% 0 0,00% 1 2,56% 0 0,00%
SMA 1 2,56% 0 0,00% 2 5,13% 2 5,13% 0 0,00%
SMP 0 0,00% 0 0,00% 1 2,56% 0 0,00% 0 0,00%
55
SD 1 2,56% 2 5,13% 7 17,95% 6 15,38% 0 0,00%
Tidak
Sekolah 2 5,13% 3 7,69% 8 20,51% 2 5,13% 0 0,00%
Sumber: Data yang diolah
Dari tabel diatas terlihat bahwa lansia dengan pendidikan terakhir SMP, SD dan tidak sekolah mayoritas berada pada kategori sedang. Lansia dengan pendidikan terakhir SMA mayoritas terletak pada kategori sedang dan tinggi.
Lansia dengan pendidikan terakhir D3 terletak di kategori tinggi dan S1 terletak di kategori sangat tinggi.
4.5.5 Deskripsi Data Psychological Well-Being pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi berdasarkan Status Pernikahan
Adapun perincian mengenai gambaran psychological well-being pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi berdasarkan status pernikahan dapat diamati pada penyajian beberapa tabel berikut ini:
Tabel 4.15 Deskripsi Data Psychological Well-Being berdasarkan Status Pernikahan Status
Pernikahan Mean Standar
Deviasi Minimum Maximum Jumlah
Psychological Well-Being
Pernah
Menikah 39,58 6,63 23,00 50,00 34
Belum
Menikah 36,20 7,53 23,00 41,00 5
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa psychological well-being lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur dengan status pernikahan pernah menikah memiliki nilai mean yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang belum menikah.
Tabel 4.16 Deskripsi Data Tingkat Psychological Well-Being berdasarkan Status Pernikahan
Status Pernikahan
Kategori Sangat
Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat
Tinggi
F P F P F P F P F P
Pernah
Menikah 3 7,69% 5 12,82% 14 35,90% 11 28,21% 1 2,56%
Belum
Menikah 1 2,56% 0 0,00% 4 10,26% 0 0,00% 0 0,00%
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa lansia yang pernah menikah mayoritas berada pada kategori sedang, dan lansia yang belum pernah menikah mayoritas berada pada kategori sedang.
4.5.6 Deskripsi Data Psychological Well-Being pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi berdasarkan Lamanya Tinggal
Adapun perincian mengenai gambaran psychological well-being pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi berdasarkan lamanya tinggal di panti dapat diamati pada penyajian beberapa tabel berikut ini:
Tabel 4.17 Deskripsi Data Psychological Well-Being berdasarkan Lamanya Tinggal Lamanya
Tinggal Mean Standar
Deviasi Minimum Maximum Jumlah
Psychological Well-Being
>10
Tahun 39,62 6,90 27,00 49,00 8
5-10
Tahun 39,71 4,19 34,00 44,00 7
<5 Tahun 38,83 7,47 23,00 50,00 24
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa psychological well-being lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur selama 5-10 tahun memiliki nilai mean tertinggi dibandingkan dengan yang tinggal diatas 10 tahun atau dibawah 5 tahun.
57
Tabel 4.18 Deskripsi Data Tingkat Psychological Well-Being berdasarkan Lamanya Tinggal
Lamanya Tinggal
Kategori Sangat
Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat
Tinggi
F P F P F P F P F P
>10 Tahun 1 2,56% 0 0,00% 4 10,26% 3 7,69% 0 0,00%
5-10
Tahun 0 0,00% 2 5,13% 3 7,69% 2 5,13% 0 0,00%
<5 Tahun 3 7,69% 3 7,69% 11 28,21% 6 15,38% 1 2,56%
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas lansia dengan klasifikasi lamanya tinggal diatas 10 tahun, 5-10 tahun, dan dibawah 5 tahun berada pada kategori sedang.
4.5.7 Deskripsi Data Penelitian Psychological Well-Being pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi berdasarkan Komponen Pembentuknya
Tabel 4.19 Psychological Well-Being Lansia berdasarkan 6 Aspek Teori
Aspek Valid Mean Std.
Deviation Minimum Maximum PD
Penerimaan Diri (Self Acceptance)
39 8,00 2,34 4,00 12,00
HP
Hubungan Positif Dengan Orang Lain (Positive Relations With Others)
39 4,46 1,35 2,00 6,00
KM
Mandiri (Autonomy) 39 4,92 0,95 3,00 6,00
PL
Penguasaan Lingkungan (Environmental Mastery)
39 7,41 2,03 3,00 9,00
TH Tujuan Hidup (Purpose In Life)
39 7,30 1,90 3,00 9,00
PG
Pengembangan Diri (Personal Growth)
39 7,05 1,98 3,00 9,00
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan tabel diatas bahwa aspek PD yaitu Penerimaan Diri (Self Acceptance) memiliki nilai mean 8,00 dengan skor maksimum 12,00 dan skor minimum 4,00. Aspek HP yaitu Hubungan Positif Dengan Orang Lain (Positive Relations With Others) memiliki nilai mean 4,46 dengan skor maksimum 6,00 dan skor minimum 2,00. Aspek KM yaitu Mandiri (Autonomy) memiliki mean 4,92 dengan skor maksimum 6,00 dan skor minimum 3,00. Aspek PL yaitu Penguasaan Lingkungan (Environmental Mastery) memiliki nilai mean 7,41 dengan skor maksimum 9,00 dan skor minimum 3,00. Aspek TH yaitu Tujuan Hidup (Purpose In Life) memiliki nilai mean 7,30 dengan skor maksimum 9,00 dan skor minimum 3,00. Aspek PG yaitu Pengembangan Diri (Personal Growth) memiliki mean 7,05 dengan skor maksimum 9,00 dan skor minimum 3,00.
Tabel 4.20 Deskripsi Data Tingkat Psychological Well-Being berdasarkan Aspek Teori
Aspek Teori
Kategori Sangat
Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat
Tinggi
F P F P F P F P F P
PD
Penerimaan Diri (Self Acceptance)
5 12,82% 4 10,26% 20 51,28% 5 12,82% 5 12,82%
HP
Hubungan Positif Dengan
Orang Lain (Positive Relations With
Others)
5 12,82% 4 10,26% 19 48,72% 11 28,21% 0 0%
KM
Mandiri
(Autonomy) 3 7,69% 10 25,64% 13 33,33% 13 33,33% 0 0%