BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.2 Saran
Berdasar pada hasil penelitian, analisis data dan kesimpulan, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi instansi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi
Bagi instansi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi ada baiknya merancang program-program untuk lansia dengan target dan tujuan guna lebih meningkatkan psychological well-being lansia di panti.
Jika dilihat kembali dari hasil penelitian bahwa aspek Mandiri (Autonomy) dan Pengembangan Diri (Personal Growth) merupakan aspek dengan jumlah subjek pada kategori rendah dan sangat rendah terbanyak dibanding dengan aspek-aspek lainnya, hal ini menjadi perlu diperhatikan untuk dilakukannya
69
intervensi lebih lanjut. Beberapa program yang dapat menjadi referensi dalam meningkatkan aspek-aspek tersebut yaitu:
a. Senam, dimana kegiatan senam ini dapat dilakukan guna meningkatkan kemandirian pada lansia di panti. Hal ini efektif dikarenakan merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Darsini (2017).
b. Green Economy, merupakan program guna memberdayakan lansia dalam kegiatan yang positif dan produktif sesuai dengan kondisi fisik dan psikis lansia tersebut. Kegiatan ini dapat dikatakan seperti terapi kerja (work therapy) yaitu bentuk intervensi (penanganan) yang diberikan dengan aktivitas menjalankan hobi guna memaknai diri menjadi individu yang lebih bermanfaat dan berkembang. Intervensi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pengembangan diri pada lansia di panti, intervensi ini merupakan penelitian dari Listyo (2011).
2. Bagi lansia
Bagi lansia baiknya tetap terus menjalankan kegiatan-kegiatan positif yang ada dilingkungan panti, berusaha memiliki hubungan yang baik antar sesama lansia dan pegawai di panti, sehingga terciptanya hubungan yang positif dan rasa bahagia tinggal di panti.
3. Bagi peneliti
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan:
a. Dapat melakukan penelitian secara lebih mendalam mengenai psychological well-being lansia, peneliti selanjutnya bisa menggunakan metode penelitian yang berbeda. Misalnya peneliti ingin meneliti mengenai psychological well-being lansia di panti dengan menggunakan metode penelitian kualitatif
b. Dan diharapkan peneliti dapat memberikan hasil dari penelitian berupa jurnal penelitian kepada instansi tempat penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, H., Hartati, N., & Aulia, F. (2014). Perbedaan Psychological Well-Being pada lansia berdasarkan lokasi tempat tinggal. RAP UNP, 5 (2), 146–156.
Aisyah, S., & Hidir, A. (2014). Kehidupan Lansia yang dititipkan keluarga di Panti Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru. Doctoral Dissertasion.
Amalia, S. (2016). Analisa psikometrik alat ukur Ryff’s Psychological Well-Being (RPWB) versi bahasa Indonesia: Studi pada lansia guna mengukur kesejahteraan dan kebahagiaan. Seminar ASEAN 2nd Psychology & Humanity, 430–437.
Azwar, S. (2004). Metode Penelitian. Pustaka Belajar.
Azwar, S. (2017). Metode Penelitian Psikologi (Edisi II). Pustaka Belajar.
Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Penduduk Lansia Provinsi Jambi 2020 (BPS Provinsi Jambi (ed.)). https://jambi.bps.go.id/
Badan Pusat Statistik. (2021). Statistika Penduduk Lanjut Usia 2021. BPS RI.
www.bps.go.id/
Darsini, M. Z. A. (2017). Pengaruh Senam Lansia Terhadap Kemandirian Activity Daily Living (Adl) Pada Lansia. Jurnal Keperawatan, 10, 1–10.
Dewi, G. P. S. (2019). Komunikasi Keluarga Dengan Orang Tua Yang Berada di Pondok Lansia al-Islah Malang Perspektif Tafsir al-Mishbah. SAKINA:
Journal of Family Studies, 3(2), 1–12.
Dyussenbayev, A. (2017). Age Periods Of Human Life. Advances in Sosial Sciences Research Journal, 4(6), 258–263.
Engger. (2015). Adaptasi Ryff Psychological Well-being Scale dalam Konteks
Indonesia. In Universitas Sanata Dharma.
https://repository.usd.ac.id/103/2/109114054_full.pdf
Fitriani, A. (2016). Peran Religiusitas Dalam Meningkatkan Psychological Well Being. Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, 11(1), 57–80.
Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (kelima). Erlangga.
Istiqamah, S. H. N., Thalib, S. B., & Nur, H. (2021). Pemaafan Orangtua Lanjut Usia Terhadap Keluarga di Panti Jompo Forgiveness of Elderly Parents Towards Families in Nursing Homes. Pinisi Journal of Art, Humanity and Social Studies, 1(2), 42–51.
Kemenkes RI. (2019). Indonesia Memasuki Periode Ageing Population. Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/
Kemetrian Kesehatan RI. (2014). Infodatin “Situasi dan Analisis Lanjut Usia.” In
71
Geriatric (p. 8). http://pusdatin.kemkes.go.id/
Kurniawan, Y. M., & Susilarini, T. (2021). Gambaran Psychological Well-Being di Komunitas Lansia Adi Yuswo Gereja St . Albertus Agung Harapan Indah
Bekasi. IKRA-ITH Humaniora, 5(2), 47–57.
file:///C:/Users/USER/Downloads/955-Article Text-1463-1-10-20201110.pdf Laxmi, D. N., Widyawati, S., & Jembarwati, O. (2015). Kesejahteraan psikologis pada lanjut usia yang tinggal di panti wredha. Kesejahteraan Psikologis Pada Lanjut Usia Yang Tinggal Di Panti Wredha, 1, 122–133.
Mailisa, N., & Khairani. (2017). Gambaran Psychological Well Being Pada Lansia Di Panti Werdha An Overview Of Elderly ’ S Psychological Well Being At Werdha Nursing Home. JIM FKEP, 2(4), 1–8.
Nation, U. (2015). World Population Ageing 2015. In United Nation. United Nation. https://doi.org/10.1136/ejhpharm-2013-000436.195
Nelma, Hapsarini, Bintari, Dini Rahma & Nurwiyanti, Fivi. 2012. Hubungan Komitmen Beragama Dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Masyarakat Jakarta Usia Dewasa. Jurnal Psikologi Pitutur, Vol. 1, No. 1. Universitas Indonesia.
Orimo, H., Ito, H., Suzuki, T., Araki, A., Hosoi, T., & Sawabe, M. (2006).
Reviewing the definition of elderly. Geriatrics Gerontol Int, 6(3), 149–158.
Papalia, D.E., & Old, S.W., & Feldman, R.D., (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan). Jakarta : Kencana.
Parkinson, C. N., Rustomji, M. K., & Vieira, W. E. (1990). Masa Pensiun yang Bahagia. Binarupa Aksara.
Periantalo, J. (2015). Penyusunan Skala Psikologi: Asyik, Mudah, & Bermanfaat.
Pustaka Belajar.
Periantalo, J. (2016). Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi. Pustaka Belajar.
Prabowo, A. (2017). Gratitude Dan Psychological Wellbeing Pada Remaja. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 05(02), 260–270.
Rachmayani, D., & Ramdhani, N. (2014). Adaptasi Bahasa dan Budaya Skala Psychological Well-Being. PROCEEDING: Seminar Nasional Psikologi, 24, 253–268.
Ramadhani, T., Djunaedi, & S., A. S. (2016). Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well- Being) Siswa Yang Orangtuanya Bercerai (Studi Deskriptif yang Dilakukan pada Siswa di SMK Negeri 26 Pembangunan Jakarta). Insight: Jurnal Bimbingan Konseling, 5(1), 108–115.
Retnawati, Arsal, T., & Kismini, E. (2017). Pembentukan keluarga baru pada komunitas lansia (Studi kasus di Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia (Pucang Gading") Semarang. Solidarity: Journal of Education, Society and Culture,
6(1), 70–85.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/solidarity/article/view/15639
Rosalinda, L., Latipun, & Nurhamida, Y. (2013). Who Have Higher Psychological Well-Being? a Comparison Between Early Married and Adulthood Married Women. Journal of Educational, Health and Community Psychology, 2(2), 83–95.
Ryff, C. D. (1989). Happiness Is Everything , or Is It ? Explorations on the Meaning of Psychological Well-Being. Journal of Personality and Social Psychology, 57(6), 1069–1081.
Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). The Structure of Psychological Well-Being Revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69(4), 719–727.
Ryff, C. D., & Singer, B. H. (2008). Know thyself and become what you are: A eudaimonic approach to psychological well-being. Journal of Happiness Studies, 9(1), 13–39. https://doi.org/10.1007/s10902-006-9019-0
Santrock, J. W. (2012). Live Span Development (13th ed.). Erlangga.
Septina, A. B., & Priyanto, P. H. (2017). Loneliness (Kesepian) pada lanjut usia di Panti Wreda Semarang. Prosiding: Psikologi Berbagi, 63–80.
SP 2020. (2021). Hasil Sensus Penduduk 2020 Provinsi Jambi. In Berita Resmi Statistik. BPS Provinsi Jambi. https://jambi.bps.go.id/
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sukadari, & Komalasari, Mahilda Dea Wihaskoro, A. M. (2019). Studi Deskriptif Mengenai Psychological Well-Being Pada Lansia Di Taman Lansia An-Naba Tanggulangin Gunungkidul. G-COUNS: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 4(1), 157–173.
Unhcr, E., & Handbook, E. (2022). Older persons. UNHCR.
https://emergency.unhcr.org/entry/43935/older-persons
Utomo, T., & Prasetyo, E. (2012). Well-Being pada lansia yang tinggal di panti werdha atas dasar keputusan sendiri. Experientia: Jurnal Psikologi Indonesia, 1 (1), 57–69.
73
LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Izin Pengambilan Data Awal
75
Lampiran 2: Formulir Informed Consent
77
Lampiran 3: Panduan Pertanyaan Wawancara Awal
OPENING
No Topik Pertanyaan
1 Bekenalan: Bangun Rapport dengan itee
1. Assalamu’alaikum/Selamat Pagi/Siang/Sore
2. Apakah kabar nenek/kakek hari ini?
2 Memperkenalkan diri sekaligus
menyampaikan tujuan dilakukannya
wawancara
1. Sebelumnya perkenalkan saya Dwi Rosfah Ainayyya dari Program Studi Psikologi Universitas Jambi Semester 7.
2. Jadi, wawancara hari ini bertujuan untuk pengambilan data awal Proposal Skripsi dengan judul “Gambaran Psychological Well-Being pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi”.
3. Sebelumnya, saya ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada nenek/kakek yang telah mau menjadi partisipan saya dalam wawancara hari ini. Pada wawancara ini terdapat beberapa pertanyaan yang nanti akan saya ajukan kepada nenek/kakek, diharapkann nenek/kakek dapapt menjawab pertanyaan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, karena kerahasiaan data pada wawancara ini akan saya jamin. Sampai disini, apakah nenek/kakek ada pertanyaan? (tunggu sebentar) Jika tidak ada, mari kita lanjutkan wawancaranya.
3 Pertanyaan pembuka 1. Sudah berapa lama nenek/kakek tinggal di PSTW ini?
2. Bagaimana nenek/kakek bisa tinggal di PSTW ini?
3. Sebelumnya tinggal disini, apa yang terpikirkan tentang PSTW ini?
4. Apa yang dirasakan pertama kali waktu awal-awal tinggal disini?
BODY
No Variabel Indikator Pertanyaan
1 Penerimaan Diri
Individu dengan
penerimaan diri yang baik
Mampu menerima keadaan diri
1. Bagaimana keadaan nenek/kakek
sekarang?
mampu mengakui dan menerima keadaan diri dengan apa adanya, mampu bersikap positif terhadap dirinya sendiri, serta dapat merasa positif dengan kehidupan masa lalunya.
dengan apa adanya
2. Bagaimana perasaan nenek/kakek
sekarang setelah tinggal di PSTW?
2 Hubungan Positif Dengan Orang Lain Individu yang membangun hubungan positif dengan orang lain akan mampu membangun hubungan yang hangat, memuaskan, dan memiliki rasa untuk saling percaya. Individu ini juga merasa prihatin terhadap kesejahteraan orang lain, memiliki rasa empati, rasa kasih sayang, keintiman yang kuat, pengertian, serta memberi dan menerima hubungan antar sesama.
Mampu membangun
hubungan yang positif dengan orang
lain
1. Bagaimana hubungan
nenek/kakek dengan para pengurus PSTW?
2. Bagaimana hubungan
nenek/kakek dengan teman-teman
PSTW?
3. Bagaimana hubungan
nenek/kakek dengan keluarga?
3 Kemandirian
Individu yang memiliki kemandirian yang baik akan mampu melawan tekanan sosial untuk berpikir dan bertindak dengan cara tertentu, mampu mengontrol perilaku dari dalam, serta mengevaluasi diri dengan standar pribadi.
Memiliki kemandiri
dalam melawan tekanan sosial
1. Bagaimana nenek/kakek
melakukan kegiatan sehari-hari?
2. Apa saja
kesulitan/hambatan yang nenek/kakek rasakan selama tinggal di PSTW ini?
4 Penguasaan Lingkungan
Individu dengan
penguasaan lingkungan yang baik memiliki rasa penguasaan dan kendali yang baik dalam mengelola lingkungannya, mampu mengendalikan aktivitas eksternal, dapat memanfaatkan peluang
Mampu mengelola dan mengendalikan lingkungan sesuai dengan
diri sendiri
1. Apa saja kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan di PSTW?
2. Apakah
nenek/kakek aktif dalam mengikuti kegiatan yang ada di PSTW ini?
79
yang ada di sekitarnya secara efektif, dan mampu menciptakan dan memilih lingkungan sesuai dengan kebutuhan serta nilai pribadi.
5 Tujuan Hidup
Individu dengan tujuan hidup yang baik akan memiliki rasa keteraturan dalam menempuh tujuan hidup, mampu memaknai kehidupannya dimasa lalu dan masa kini, memegang keyakinan yang memberi tujuan hidup, serta memiliki tujuan dan sasaran untuk hidup.
Mampu memaknai kehidupannya
1. Apakah tinggal di PSTW ini dapat membuat
nenek/kakek merasa mampu menjalani hidup dengan lebih baik?
2. Bagaimana cara nenek/kakek bisa menjalani hidup dengan lebih baik?
6 Pengembangan Diri
Individu dengan
pengembangan diri yang baik akan memiliki keinginan untuk terus tumbuh dan berkembang,
terbuka dengan
pengalaman-pengalaman baru, menyadari potensi yang dimilikinya, mampu meningkatkan diri dan perilaku dari waktu ke waktu, serta berubah dengan cara yang mencerminkan lebih banyak pengetahuan diri dan efektivitas.
Mampu memanfaatkan
potensi dan peluang yang
ada
1. Jika ada kegiatan baru di PSTW, apakah nenek/kakek mau ikut
berpartisipasi?
CLOSING
No Topik Pernyataan
1 Mengucapkan terima kasih kepada itee karena telah bersedia diwawancarai hari ini
Baiklah, sekali lagi saya ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada nenek/kakek karena telah sangat membantu dalam mempermudah
penelitian saya ini. Dengan begitu saya permisi dulu ya nek/kek.
2 Mengakhiri dengan mengucapkan salam dan memberikan senyuman kepada itee
Wassalamu’alaikum
81
Lampiran 4: Hasil Wawancara Data Awal Subjek
Nama/Inisial : PA
Tempat, tanggal lahir : Malang, 27 November 1955
Usia : 66 tahun
Pendidikan terakhir : -
No ITER/ITEE Hasil Wawancara
ITER Assalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat pagi nenek, apa kabar nenek hari ini?
ITEE Baik iyo, alhamdulillah sehat ITER Udah sarapan nenek?
ITEE Sudaah
ITER Jadi nek sebelumnya perkenalkan nama kami Dwi Rosfah Ainayya, kami mahasiswa Universitas Jambi, Program Studinya Psikologi, sekarang semester akhir semester 7. Jadi wawancara hari ini tujuannya itu untuk pengambilan data awal proposal skripsi dengan judul “Gambaran Psychological Well-Being pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi”
ITEE Iyoo
ITER Sebelumnyo adin mau nyucapin terimakasih banyak samo nenek, karena nenek sudah mau menjadi partisipan adin dalam wawancara hari ini, trus juga nanti dalam wawancara ada beberapa pertanyaan yang adin ajukan nanti nenek bisa jawab dengan apa adanya, bagaimana nenek mengalaminya, menjalaninya seperti biasa. Sampe disini nenek ada yang mau ditanyain nek sama kami?
ITEE Itu apa, artinya aku ki apa? Apakah pasien ato apa?
ITER Hoo nenek dalam wawancara ini sebagai partisipan nek, sebagai yang memberi informasi tentang judul penelitian kami ini
ITEE Iyo iyo biar tau makannya nanya
ITER Iyoo nek bener ndak papo kok nek, jadi apakah nenek bersedia?
ITEE Iyoo
ITER Jadi kami mau nanyo nih, nenek sudah berapo lamo tinggal disini?
ITEE Sudah 5 tahun
ITER Berarti dari 2017 yo nek?
ITEE Iyoo
ITER Nah kekmano ceritonyo nenek kok biso tinggal disini?
ITEE Aku sodara nda punya, 7 tinggal kami, suami ninggal, orang tua ninggal
ITER Keluarga nenek meninggal pas kapan tuh nek?
ITEE Waktu sebelum-sebelum, waktu masih di Jawa. Aku kesini sama suami, akhirnya suami duluin
ITER Suami nenek meninggal dimana nek?
ITEE Di Sarolangun
ITER Hoo nenek pindah ke Jambi tinggal di Sarolangun yo?
ITEE Iyoo
ITER Suami nenek orang Jawa juga?
ITEE Iyoo sama-sama Jawa tapi jauh, aku Malang, dia di Pakitan ITER Terus nek kan suami nenek meninggal di Sarolangun, abis
dari Sarolangun nenek kemana?
ITEE Ngga kemana-mana
ITER Hoo jadi di Sarolangun lah?
ITEE Iyoo
ITER Terus nek kok nenek biso sampe disini?
ITEE Kami dulu kerja di kantor camat, nyapu, ngepel, bikin kopi, bikin makan di kantor
ITER Hoo itu usia berapa nenek waktu itu?
ITEE Waktu itu masih sehat laa, terus dari situ aku katanya kena struk ringan dibawak rumah sakit sebulan ngga sembuh, langsung di anter kesini
ITER Hoo dikasih rujukan dari rumah sakit Sarolangun untuk di bawak kesini?
ITEE Iyo iyoo, kami di rumah ngga ada kawan. Ketemu orang jam 7, jam 2 abeess, kantor kan jam segitu
ITER Hoo iyo berarti nenek sendirian yo dirumah sejak suami meninggal
ITEE Iyo iyooo
ITER Suami nenek meninggal tahun berapa nek?
ITEE Tahun 2016 mungkin
ITER Hooo iyo nek, itu waktu nenek kerjo dikantor sudah keno struk belum?
ITEE Belom belom
ITER Hooo berarti sebulan sebelum kesini baru kena struknya ya nek?
ITEE Iyo iyoo, susah pokoknya, ngangkat-ngangkat ngga tau, kadangnya orang minta kopi asal mau ngambil ya tak bikinin, tapi aku nganter ngga tau
ITER Hoo iyo nek takut tumpah yoo. Oyoo nek sebelum nenek tinggal disini menurut nenek panti sosial itu seperti apo nek?
ITEE Yoo kaya gini enak lah, nyaman
83
ITER Itu dulu kan nenek sebelum kesini dapat rujukan dari rumah sakit, itu atas kemauan rumah sakit atau kemauan nenek sendiri?
ITEE Hmm pak camat lah
ITER Hoo pak camat yang bilang ke nenek untuk tinggal disini?
ITEE Iyoo iyo
ITER Tapi nenek memang mau?
ITEE Iyoo mau, ikhlas aja. Gimana ngga ikhlas, masak ngga bisa, mo kerja apa? Disini makan dikasih, dianter, ga nyuci, yang nyuci orang, dicuciin orang. Pokok e enaklah, nyaman ITER Alhamdulillah nek yo, terus nek waktu nenek pertama kali
kesini perasaan nenek gimana?
ITEE Rasa ne ya jenenge baru yo rasanya ga betah, ga nyaman lah pokoknya kepengennya balek gitu. Lama-lama banyak kenal orang kantor, sudah tau karo kami enaklah
ITER Hoo rasanya awal-awal ngga nyaman nek yaa, itu ngga nyamannya karena apa nek?
ITEE Iyoo rasane pengen pulang we, karna kadang-kadang banyak ribut, berisik la. Pokok ne awal itu aku minta balek, tiap hari pokok e aku minta balek. Ketua nganjurkan duduk karo aku bilang ngga boleh pulang, tapi orangnya sekarang pensiun, putri namanya baek karo kami
ITER Hoo jadi lambat laun seiring waktu nenek biso nyaman lah nek yo
ITEE Iyo iyo, ketua ne tiap hari ngasih nasehat gitu, supaya betah akhirnya betah lah
ITER Nah kami mau nanyo nih, kalo untuk sekarang gimana keadaan nenek?
ITEE Kalo untuk sekarang nyaman nggak nyaman tak bikin nyaman, yang bikin ngga nyaman ya ngga punya duit, ya kek kepingin jajan ngga punya duit, sekarang kayu putih we habis, ngga punya duit ngga punya susah
ITER Jadi nenek ngga bisa kalo mau beli apa-apa ya nek, dari panti ngga disediakan nek?
ITEE Nggak, ngga dikasih
ITER Jadi panti cuma nyediain tempat tinggal sama makan nek?
ITEE Iyoo, kepingin beli minyak angin lah ngga punya duit susah.
Ini sama sekali engga punya duit, ngaku aku ora malu-malu aku
ITER Iyo nek nda apo, semoga nanti rezeki datang yo nek. Terus kalo kondisi badan nenek sekarang nek?
ITEE Enaklah, yo cuma nda biso jalan kemana-mana pake tongkat ITER Hoo gitu nek yaa, terus nek bagaimana perasaan nenek
sekarang tinggal disini?
ITEE Seneng, karna makan apa-apa dikasih, mandi tinggal mandi, baju dicuciin, sabun dikasih
ITER Kalo aktivitas sehari-hari nenek lakuin sendiri nek?
ITEE Iyoo masih bisa, mandi bawak tongkat, bersiin kasur, ganti seprei masih bisa la
ITER Dulu nek waktu nenek awal-awal merasa kurang nyaman disini itu berapa lama nek?
ITEE Lama itu 2 bulan saat itu
ITER Hoo iyo iyo nek, terus nek selama disini bagaimana hubungan nenek dengan para pengurus panti dikantor nek?
ITEE Hoo baek, dari awal baek. Aku ngga pernah jahat lah, penting baek aku
ITER Hoo alhamdulillah, kalo hubungan dengan nenek kakek yang lain nek?
ITEE Baik juga
ITER Waktu awal-awal nenek kesini nek gimana dengan nenek kakek yang lain? Apa nenek bisa akrab kah nek?
ITEE Nggaaa, takut aku karo wong lanang ngga berani aku, biar tua ngga berani aku, baru-baru we deket
ITER Hoo berarti nenek awal-awal sendirian?
ITEE Iyoo sendiri la, apo-apo dikamar we ITER Nda ngobrol samo nenek-nenek yang lain?
ITEE Ngga, ku ngga begitu seneng aku. Orang sini gampang mudah tersinggung, kami duduk disini bae banyak seng ngga seneng, kadang-kadang kursi aku balek kamar digeret sampe belakang
ITER Hoo kok gitu nek?
ITEE Ntah ado orang nee di dalam, sekarang musuhan kami tapi aku cuek bae, biarlah kamu mau jadi apa terserah, penting aku nggak, cuek we. Yang penting aku gak numpang karo dia, numpang pemerintah
ITER Iyoo nek kan samo-samo disini. Jadi nenek ado hubungan kurang baek yo samo 1 nenek dirumah sini?
ITEE Iyoo, kan aku punya kamar mandi ado dikasih lap kaki, kadang-kadang lap kakinyo dibuang. Tiap hari kek begitu, kadang aku jengkel yo marah, tapi kalo ngga jengkel aku diamin we. Kalo datang jengkelnya marah aku, tak omelin,
“rebok e opo ini jalanmu?” mengganggu orang yaa marahlah.
Kita kan sama-sama ngga punya, lek punya ngga mungkin sampe sini, aku biar ngga punya asal sembuh e ngga mungkin sampe sini aku, karna ngga punya jalan kek gini, aku rela disini ikhlas aku, Allah yang tau. Yang penting sholat 5 waktu jangan tinggal, biak kayak gini tengah malam jam 1, atau jam 2 sholat tahajjud aku. Yang laen dibangunin ngga,
85
boro-boro dia bangun 1jam baru bangun, mungkin kebiasaan yo
ITER hoo gitu nek yo, terus nek tadi kan hubungan nenek agak kurang baek lah samo 1 lansia, kalo samo lansia yang lain gimana nek?
ITEE Baek lah
ITER Nenek paling akrab samo siapo nek?
ITEE Ngga ado, sendirian. Ngga cocok aku, karno orang dusun kalo ngomong kuat-kuat, kurang nyaman aku, aku paling diam ke kamar. Yoo paling kalo aku duduk sini si man iki datang, ngga dipanggil
ITER Hoo gitu yo, terus nek gimana cara nenek melakukan kegiatan sehari-hari nek?
ITEE Paling sholat, dzikir, ngaji, makan minum itu wae, tidur jarang aku, tidur siang jarang, karena ngga betah anak sekolah berisik, nanti kalo diomongin marah, malu aku.
Karena mereka sudah dewasa, kalo diomongin malu, harus wong tuek yang ngertiin
ITER Huuu nenek baek nian nek. Terus nek selama disini itu apa saja kesulitan atau hambatan yang nenek rasakan waktu disini?
ITEE Hambatan ne ngga punya duit, lah gimana mau beli misal e minyak harga 20.000 tapi kalo ngga punya mau gimana, kerja ngga bisa, seng ngasih ngga ado, susah
ITER Hoo jadi karno ngga punya duit nenek mau beli keperluan gitu nda biso yo nek, nenek nda minta samo itu?
ITEE Ngga berani aku, nda berani. Minjem pun ngga berani, iyo nanti kalo minjem dikasih tapi ngembalikan gimana? Susah pulak, kalo orangnya duluan mati, kita punya pinjeman nanti gimana? Tahan we lah, Allah yang tau
ITER Hoo nenek takut minjem itu kkarno takut nda biso balasnyo nek yoo
ITEE Iyo iyoo
ITER Selain duit nek apo hambatan nenek disini dari awal?
ITEE Ngga ado, cuma itu
ITER Nenek kalo jalan gimano nek? Dulu kan kalo waktu awal-awal nenek belum kenal nian samo nenek kakek disini gimana nek? Siapa yang bantuin?
ITEE Hoo ga bisa aku, tidur pun di lantai aku, struk ini ngga tau aku. bangun dewe ngga bisa, tidur ngelentang susah, miring susah. Selama disini lah alhamdulillah bisa, bisa sholat, bisa kamar mandi
ITER Hooo gitu nek yo, terus nek kan di panti ini ado kegiatan rutin kan nek? Apo be sih nek kegiatannyo yang bio nenek ikutin?
ITEE Aku ngga bisa apa-apa, kerja bakti ngga bisa, paling nyapu dikit-dikit lah. Kegiatannya paling pengajian seloso, rebu bimbingan sosial di aula, hari kemis berobat di poli, jum’at gotong royong, sabtu senam. Aku bisa ngga bisa harus ikut, paling duduk kami kalo senam
ITER Hoo terus nek menurut nenek nih, apakah dengan tinggal dipanti dapat membuat nenek merasa mampu menjalani hidup dengan lebih baik?
ITEE Baek, lebih baek disini dibanding dirumah, dirumah kerja sendiri, cuci piring sendiri, segala macam sendiri, yang cuci baju orang. Kalo disini dicucikan, di lipatin, makan tinggal makan
ITER Hoo berarti dengan tinggal disini hidup nenek bisa lebih baik, lebih terbantu nek yo?
ITEE Iyo iyoo
ITER Trus nek kalo dipanti ado misalnyo kegiatan baru nek, itu nenek mau ndak ikut?
ITEE Mau selagi biso dilakuin, yo kalo ngga biso ngomong terus terang
ITER Sepertinya segini dulu nek, sekali lagi Adin mau ngucapin makasih banyak samo nenek sudah mau cerito samo Adin, sudah bantu mempermudah Adin jadi partisipan wawancara nek yo
ITEE Iyo iyoo sami-sami, jika aku kurang sopan aku minta maaf yoo
ITER Iyoo nda papo nenek baek niain kok, Adin jugo kalo ado yang salah-salah kato Adin minta maaf yo nek
ITEE Iyoo nda apo
ITER Kalo gitu kami tutup wawancaranyo, semoga nenek sehat terus, tambah enakan badannyo. Kalo gitu kami tutup yo nek Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
ITEE Wa’alaikumsalam Wr. Wb.