• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV Analisis dan Pembahasan

4.2. Pembahasan

4.2.1. Uji Validitas dan Realibilitas

4.2.2.1. Deskripsi Gambaran Umum Mengenai Perbankan

Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya. Ini merupakan definisi yang diberikan berdasarkan UU No. 23 Tahun 1999 dan ini menjadi patokan paling penting bagi masyarakat untuk mendefinisikan bank tersebut. Selain itu bank sendiri telah dibagi menjadi dua menurut UU No.10 Tahun 1998 yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dimana bank tersebut juga memiliki karakter yang berbeda. Selain itu bank tersebut juga dapat berprinsip konvensional ataupun syariah. Dimana setiap kegiatannya bank diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Hal diatas merupakan gambaran umum yang dijadikan untuk memberikan deskripsi pemahaman masyarakat tentang perbankan. Untuk memudahkan dalam menganalisis data tentang pemahaman masyarakat terhadap gambaran umum

mengenai perbankan maka penulis menginterprestasikannya dalam satu aspek seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.26

Jawaban Masyarakat Tentang Gambaran Umum Mengenai Perbankan

NO Pernyataan

SP P CP KP TP Total

% % % % % %

1. Bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

50 37 9 3 1 100

2. Bank dibagi menjadi dua menurut UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

20 41 24 14 1 100

3. Bank secara pembiayaan dan penempatan dana secara prinsip dapat dibedakan berdasarkan prinsip konvensional atau syariah.

21 43 22 10 4 100

4. Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya jasa keuangannya diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

21 49 17 10 3 100

28 42,5 18 9,25 2,25 100

Sumber: Data primer diolah (2014)

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 42,5% masyarakat kota Medan yang diwakili 100 responden menyatakan paham mengenai gambaran umum mengenai perbankan, 28% menyatakan sangat paham, 18% menyatakan cukup paham, 9,25% menyatakan kurang paham dan 2,25% menyatakan tidak paham.

Tabel 4.27

Pemahaman Masyarakat Mengenai Perbankan Per Kecamatan

KECAMATAN SP P CP KP TP TOTAL % % % % % % MEDAN KOTA 20 41,25 30 3,75 5 100 MEDAN JOHOR 37,5 45 11,25 5 1,25 100 MEDAN PETISAH 23,75 32,5 16,25 23,75 3,75 100 MEDAN BARU 27,5 50 12,5 8,75 1,25 100 MEDAN AREA 31,25 43,75 20 5 0 100

Sumber: Data primer diolah (2014)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kecamatan Medan Kota jumlah masyarakat yang sangat paham sebanyak 20%, paham 41,25%, cukup paham 30% maka dapat disimpulkan 91,25% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 3,75% dan tidak paham 5% maka tergolong tidak paham sebanyak 8,75%.

Medan Johor jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 37,5%, paham 45%, cukup paham 11,25% maka dapat disimpulkan 93,75% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 5% dan tidak paham sebanyak 1,25% maka tergolong tidak paham sebanyak 6,25%.

Medan Petisah jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 23,75%, paham 32,5%, dan cukup paham 16,25% maka dapat disimpulkan sebanyak 72,5% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 23,75% dan tidak paham 3,75% maka tergolong tidak paham sebanyak 27,5%.

Medan Baru jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 27,5%, paham 50%, dan cukup paham 12,5% maka tergolong paham sebanyak 90% sedangkan kurang paham sebanyak 8,75% dan tidak paham 1,25% maka tergolong tidak paham sebanyak 10%. Dan terakhir Medan Area jumlah

masyarakat menyataka sangat paham sebanyak 31,25%, paham 43,75%, dan cukup paham 20% maka tergolong paham sebanyak 95% sedangkan kurang paham sebanyak 5% dan tidak paham 0% maka tergolong tidak paham sebanyak 5%.

4.2.2.2. Deskripsi Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk Perbankan Berbentuk Simpanan dan Investasi

Bank Indonesia membagi produk perbankan berbentuk simpanan dan investasi yaitu Deposito, Tabungan, dan Giro. Produk tersebut merupakan sarana bagi bank untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan penawaran yang diberikan oleh bank kepada masyarakat untuk menggunakan produk mereka. Dalam hal ini penulis mencoba mengumpulkan informasi mengenai pemahaman masyarakat terhadap produk-produk perbankan berbentuk simpanan dan investasi tersebut dan apakah masyarakat paham bahwa simpanan mereka dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Untuk memudahkan dalam menganalisis data tentang pemahaman masyarakat produk perbankan berbentuk simpanan dan investasi maka penulis menginterprestasikannya dalam satu aspek seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.28

Jawaban Pemahaman Masyarakat Produk Perbankan Berbentuk Simpanan dan Investasi

NO Pernyataan

SP P CP KP TP Total

% % % % % %

1. Deposito 33 44 16 6 1 100

2. Tabungan atau tabunganKu 39 38 13 9 1 100

3. Giro 14 36 31 18 1 100

4. Simpanan nasabah di bank

dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bila mana terjadi penutupan Bank sampai dengan maksimal Rp 2 Milyar.

9 29 30 21 11 100

Persentase 23,75 36,75 22,5 13,5 3,5 100

Sumber: Data primer diolah (2014)

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 36,75% masyarakat kota Medan yang diwakili 100 responden menyatakan paham mengenai pemahaman masyarakat terhadap produk-produk perbankan berbentuk simpanan dan investasi, 23,75% menyatakan sangat paham, 22,5% menyatakan cukup paham, 13,5% menyatakan kurang paham dan 3,5% menyatakan tidak paham.

Tabel 4.29

Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk-Produk Perbankan Berbentuk Simpanan dan Investasi Per Kecamatan

KECAMATAN SP P CP KP TP TOTAL % % % % % % MEDAN KOTA 15 36,25 32,5 10 6,25 100 MEDAN JOHOR 23,75 43,75 8,75 22,5 1,25 100 MEDAN PETISAH 27,5 32,5 23,75 10 6,25 100 MEDAN BARU 22,5 43,75 17,5 12,5 3,75 100 MEDAN AREA 30 27,5 30 12,5 0 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kecamatan Medan Kota jumlah masyarakat yang sangat paham sebanyak 15%, paham 36,25%, cukup paham 32,5% maka dapat disimpulkan 83,75% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 10% dan tidak paham 6,25% maka tergolong tidak paham sebanyak 16,25%.

Medan Johor jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 23,75%, paham 43,75%, cukup paham 8,75% maka dapat disimpulkan 76,25% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 22,5% dan tidak paham sebanyak 1,25% maka tergolong tidak paham sebanyak 23,75%.

Medan Petisah jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 27,5%, paham 32,5%, dan cukup paham 23,75% maka dapat disimpulkan sebanyak 83,75% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 10% dan tidak paham 6,25% maka tergolong tidak paham sebanyak 16,25%.

Medan Baru jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 22,5%, paham 43,75%, dan cukup paham 17,5% maka tergolong paham sebanyak 83,75% sedangkan kurang paham sebanyak 12,5% dan tidak paham 3,75% maka tergolong tidak paham sebanyak 10%. Dan terakhir Medan Area jumlah masyarakat menyataka sangat paham sebanyak 30%, paham 27,5%, dan cukup paham 30% maka tergolong paham sebanyak 87,5% sedangkan kurang paham sebanyak 12,5% dan tidak paham 0% maka tergolong tidak paham sebanyak 12,5%.

4.2.2.3. Deskripsi Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk Perbankan Berbentuk Kredit dan Pembiayaan

Kredit dan pembiayaan merupakan suatu bentuk produk perbankan yang dikeluarkan untuk menyalurkan dana yang dimiliki oleh bank agar dana yang dimiliki bank dapat lebih produktif. Produk perbankan berbentuk kredit dan pembiayaan ini pun sangat banyak bentuknya akan tetapi dalam penelitian ini akan diambil yang umumnya seperti Kredit Kepemilikan Kendaraan (K3), Kredit Tanpa Jaminan (KTJ), Kredit Usaha, Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Investasi, dan Kredit Program (KUK Nelayan, PNPM, dll). Dari beberapa bentuk kredit dan pembiayaan diatas merupakan bentuk kredit yang sangat dikenal oleh masyarakat. Untuk memudahkan dalam menganalisis data tentang pemahaman masyarakat produk perbankan berbentuk kredit dan pembiayaan maka penulis menginterprestasikannya dalam satu aspek seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.30

Jawaban Pemahaman Masyarakat Produk Perbankan Berbentuk Kredit dan Pembiayaan

NO Pernyataan SP P CP KP TP Total

% % % % % %

1. Kredit kepemilikan kendaraan (K3) 10 45 27 17 1 100

2. Kredit Tanpa Jaminan (KTJ) 6 26 33 34 1 100

3. Kredit Usaha 7 38 39 15 1 100

4. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 19 40 33 8 0 100

5. Kredit Investasi 7 29 26 34 4 100

6. Kredit Program (KUK Nelayan, PNPM, dll)

3 19 30 40 8 100

Persentase 8,7 32,9 31,3 24,6 2,5 100

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 32,9% masyarakat kota Medan yang diwakili 100 responden menyatakan paham mengenai pemahaman masyarakat terhadap produk-produk perbankan berbentuk kredit dan pembiayaan, 8,7% menyatakan sangat paham, 31,3% menyatakan cukup paham, 24,6% menyatakan kurang paham dan 2,5% menyatakan tidak paham.

Tabel 4.31

Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk-Produk Perbankan Berbentuk Kredit dan Pembiayaan Per Kecamatan

KECAMATAN SP P CP KP TP TOTAL % % % % % % MEDAN KOTA 5,83 29,17 30,83 30 4,17 100 MEDAN JOHOR 11,67 36,67 30 21,66 0 100 MEDAN PETISAH 15 30,8 30,8 20 3,4 100 MEDAN BARU 7,5 40 24,17 23,33 5 100 MEDAN AREA 3,33 27,5 40,84 28,33 0 100 Sumber: Data primer diolah (2014)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kecamatan Medan Kota jumlah masyarakat yang sangat paham sebanyak 5,83%, paham 29,17%, cukup paham 30,83% maka dapat disimpulkan 65,83% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 30% dan tidak paham 4,17% maka tergolong tidak paham sebanyak 34,17%.

Medan Johor jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 11,67%, paham 36,67%, cukup paham 30% maka dapat disimpulkan 78,34% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 21,66% dan tidak paham sebanyak 0% maka tergolong tidak paham sebanyak 21,66%.

Medan Petisah jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 15%, paham 30,8%, dan cukup paham 30,8% maka dapat disimpulkan sebanyak 76,6% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 20% dan tidak paham 3,4% maka tergolong tidak paham sebanyak 23,4%.

Medan Baru jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 7,5%, paham 40%, dan cukup paham 24,17% maka tergolong paham sebanyak 71,67% sedangkan kurang paham sebanyak 23,33% dan tidak paham 5% maka tergolong tidak paham sebanyak 28,33%. Dan terakhir Medan Area jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 3,33%, paham 27,5%, dan cukup paham 40,84% maka tergolong paham sebanyak 71,67% sedangkan kurang paham sebanyak 28,33% dan tidak paham 0% maka tergolong tidak paham sebanyak 28,33%.

4.2.2.4. Deskripsi Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk Perbankan Berbentuk Jasa-Jasa Perbankan

Jasa-jasa perbankan merupakan sarana penunjang dalam kegiatan yang dilakukan oleh bank untuk mendukung kegiatan utama bank dan memberikan pelayanan yang prima dan maksimal kepada masyarakat. Selain itu memudahkan transaksi keuangan bagi masyarakat sehingga masyarakat dapat melakukan transaksi dimana saja tanpa dibatasi waktu dan jarak.

Jasa perbankan juga menyediakan jasa penyimpanan berupa safe deposit box untuk memberikan media bagi masyarakat berupa tempat penyimpanan barang berharga. Ada pula jasa perbankan yang memberikan layanan garansi dari bank untuk sebuah barang ataupun proyek. Begitu banyak bentuk jasa-jasa

perbankan yang disediakan oleh bank kepada masyarakat. Maka penulis akan meneliti sejauh mana pemahaman masyarakat terhadap beberapa bentuk jasa perbankan yang umum telah digunakan oleh masyarakat. Untuk memudahkan dalam menganalisis data tentang pemahaman masyarakat produk perbankan berbentuk jasa-jasa perbankan maka penulis menginterprestasikannya dalam satu aspek seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.32

Jawaban Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk Perbankan Berbentuk Jasa-Jasa Perbankan NO Pernyataan SP P CP KP TP Total % % % % % % 1. Transfer 54 28 10 5 3 100 2. Bank Draft 2 17 25 42 14 100 3. Kliring 7 27 23 32 11 100

4. Safe Deposit Box 9 28 24 28 11 100

5. Bank Garansi 5 24 27 36 8 100

6. Kartu Kredit 29 43 18 9 1 100

7. Letter of Credit 10 20 24 32 14 100

8. Travel Cheque 4 13 28 41 14 100

9. Bank Notes (Valas) 10 16 27 40 7 100

10. E-banking (internet banking, phone banking, sms banking)

28 30 20 16 6 100

11. ATM (Automated Teller Machine) 51 37 7 3 2 100

Persentase 19 25,7 21,2 25,8 8,3 100

Sumber: Data primer diolah (2014)

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 25,8% masyarakat kota Medan yang diwakili 100 responden menyatakan kurang paham mengenai produk-produk perbankan berbentuk jasa-jasa perbankan, 19% menyatakan sangat paham, 25,7%

menyatakan paham, 21,2% menyatakan cukup paham dan 8,3% menyatakan tidak paham.

Tabel 4.33

Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk-Produk Perbankan Berbentuk Jasa-Jasa Perbankan Per Kecamatan

KECAMATAN SP P CP KP TP TOTAL % % % % % % MEDAN KOTA 18,18 23,18 23,18 26,82 8,64 100 MEDAN JOHOR 15,91 23,18 17,27 39,55 4,09 100 MEDAN PETISAH 21,82 28,18 15,91 21,36 12,73 100 MEDAN BARU 21,36 24,09 22,27 22,73 9,55 100 MEDAN AREA 17,73 30 27,27 18,64 6,36 100 Sumber: Data primer diolah (2014)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kecamatan Medan Kota jumlah masyarakat yang sangat paham sebanyak 18,18%, paham 23,18%, cukup paham 23,18% maka dapat disimpulkan 65,54% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 26,82% dan tidak paham 8,64% maka tergolong tidak paham sebanyak 35,46%.

Medan Johor jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 15,91%, paham 23,18%, cukup paham 17,27% maka dapat disimpulkan 56,36% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 39,55% dan tidak paham sebanyak 4,09% maka tergolong tidak paham sebanyak 43,64%.

Medan Petisah jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 21,82%, paham 28,18%, dan cukup paham 15,91% maka dapat disimpulkan sebanyak 65,91% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 21,36% dan tidak paham 12,73% maka tergolong tidak paham sebanyak 34,09%.

Medan Baru jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 21,36%, paham 24,09%, dan cukup paham 22,27% maka tergolong paham sebanyak 67,72% sedangkan kurang paham sebanyak 22,73% dan tidak paham 9,55% maka tergolong tidak paham sebanyak 32,28%. Dan terakhir Medan Area jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 17,73%, paham 30%, dan cukup paham 27,27% maka tergolong paham sebanyak 75% sedangkan kurang paham sebanyak 18,64% dan tidak paham 6,36% maka tergolong tidak paham sebanyak 25%.

4.2.2.5. Deskripsi Pemahaman Masyarakat mengenai Prosedur Permohonan Produk Perbankan

Produk-produk perbankan memiliki prosedur dalam pengajuannya dan setiap produk memiliki prosedur yang berbeda-beda. Prosedur permohonan untuk produk perbankan berupa simpanan dan investasi biasanya mensyaratkan untuk melengkapi data diri dan simpanan awal. Prosedur permohonan untuk produk perbankan berupa kredit dan pembiayaan membutuhkan syarat yang biasanya lebih banyak dari pada untuk produk simpanan dan investasi. Sedangkan jasa bank lainnya biasanya sudah merujuk dengan produk simpanan dan kredit. Dalam bagian ini penulis hendak meneliti sejauh mana masyarakat memahami prosedur permohonan terhadap produk-produk perbankan tersebut. Sebagaimana kita ketahui bila sebuah prosedur saja tidak dipahami bagaimana masyarakat bisa dengan mudah menggunakan produk perbankan tersebut. Untuk memudahkan dalam menganalisis data tentang pemahaman masyarakat prosedur permohonan

produk perbankan maka penulis menginterprestasikannya dalam satu aspek seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.34

Jawaban Pemahaman Masyarakat Prosedur Permohonan Penggunaan Produk Perbankan

NO Pernyataan SP P CP KP TP Total

1. Penyimpanan dana pada bank

(Simpanan dan Investasi) 29 46 12 10 3 100

2. Penyaluran dana oleh bank (Kredit

dan Pembiayaan) 22 38 22 15 3 100

3. Jasa bank lainnya 6 28 29 32 5 100

Persentase 19 37,33 21 19 3,67 100

Sumber: Data primer diolah (2014)

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 37,33% masyarakat kota Medan yang diwakili 100 responden menyatakan paham mengenai pemahaman masyarakat terhadap prosedur permohonan produk perbankan, 19% menyatakan sangat paham, 21% menyatakan cukup paham, 19% menyatakan kurang paham dan 3,67% menyatakan tidak paham.

Tabel 4.35

Pemahaman Masyarakat Terhadap Prosedur Permohonan Produk Perbankan Per Kecamatan

KECAMATAN SP P CP KP TP TOTAL % % % % % % MEDAN KOTA 16,67 33,33 35 13,33 1,67 100 MEDAN JOHOR 16,67 45 8,33 30 0 100 MEDAN PETISAH 16,67 36,67 21,66 25 0 100 MEDAN BARU 20 41,67 16,67 16,66 5 100 MEDAN AREA 25 30 23,33 10 11,67 100 Sumber: Data primer diolah (2014)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kecamatan Medan Kota jumlah masyarakat yang sangat paham sebanyak 16,67%, paham 33,33%, cukup paham 35% maka dapat disimpulkan 85% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 13,33% dan tidak paham 1,67% maka tergolong tidak paham sebanyak 15%.

Medan Johor jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 16,67%, paham 45%, cukup paham 8,33% maka dapat disimpulkan 70% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 30% dan tidak paham sebanyak 0% maka tergolong tidak paham sebanyak 30%.

Medan Petisah jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 16,67%, paham 36,67%, dan cukup paham 21,66% maka dapat disimpulkan sebanyak 75% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 25% dan tidak paham 0% maka tergolong tidak paham sebanyak 25%.

Medan Baru jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 20%, paham 41,67%, dan cukup paham 16,67% maka tergolong paham sebanyak 78,34% sedangkan kurang paham sebanyak 16,66% dan tidak paham 5% maka tergolong tidak paham sebanyak 21,66%. Dan terakhir Medan Area jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 25%, paham 30%, dan cukup paham 23,33% maka tergolong paham sebanyak 78,33% sedangkan kurang paham sebanyak 10% dan tidak paham 11,67% maka tergolong tidak paham sebanyak 21,67%.

4.2.2.6. Deskripsi Pemahaman Masyarakat Terhadap Hak dan Kewajiban dalam Menggunakan Produk Perbankan Berupa Simpanan

Dalam menggunakan produk perbankan berupa simpanan dan investasi ada hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh nasabah. Maka akan dilakukan penelitian terhadap pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam menggunakan produk perbankan berupa simpanan dan investasi. Untuk memudahkan dalam menganalisis data tentang pemahaman masyarakat mengenai hak dan kewajiban dalam menggunakan produk perbankan berupa simpanan maka penulis menginterprestasikannya dalam satu aspek seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.36

Jawaban Pemahaman Masyarakat Mengenai Hak dan Kewajiban dalam Menggunakan Produk Perbankan berupa Simpanan

NO Pernyataan SP P CP KP TP Total

% % % % % %

1. Untuk membuka rekening

simpanan nasabah melakukan setoran awal dalam jumlah minimal yang ditentukan

51 35 8 4 2 100

2. Nasabah mengisi formulir pembukaan tabungan dengan dokumen yang diperlukan dan mengisi data dengan benar.

54 32 9 3 2 100

3. Membayar biaya administrasi yang telah ditetapkan oleh bank

46 42 7 3 2 100

4. Bank menjamin keamanan uang nasabah.

45 42 9 4 0 100

5. Bank menyampaikan ketentuan produk dan hal-hal lain yang diperlukan kepada calon nasabah/nasabah.

35 42 14 9 0 100

6. Bank akan memberikan bunga yang dihitung berdasarkan saldo tabungan.

44 38 12 5 1 100

Persentase 45,83 38,5 9,83 4,7 1.14 100 Sumber: Data primer diolah (2014)

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 45,83% masyarakat kota Medan yang diwakili 100 responden menyatakan sangat paham mengenai pemahaman masyarakat terhadap hak dan kewajiban dalam menggunakan produk perbankan berupa simpanan, 38,5% menyatakan paham, 9,83% menyatakan cukup paham, 4,7% menyatakan kurang paham dan 1,14% menyatakan tidak paham.

Tabel 4.37

Pemahaman Masyarakat Mengenai Hak dan Kewajiban dalam Menggunakan Produk Perbankan berupa Simpanan Per Kecamatan

KECAMATAN SP P CP KP TP TOTAL % % % % % % MEDAN KOTA 37,5 40 20 2,5 0 100 MEDAN JOHOR 34,17 59,17 5,83 0,83 0 100 MEDAN PETISAH 49,17 28,33 5,83 16,67 0 100 MEDAN BARU 55,83 35,84 6,67 0,83 0,83 100 MEDAN AREA 52,5 29,17 10,83 2,5 5 100 Sumber: Data primer diolah (2014)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kecamatan Medan Kota jumlah masyarakat yang sangat paham sebanyak 37,5%, paham 40%, cukup paham 20% maka dapat disimpulkan 97,5% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 2,5% dan tidak paham 0% maka tergolong tidak paham sebanyak 2,5%.

Medan Johor jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 34,17%, paham 59,17%, cukup paham 5,83% maka dapat disimpulkan 99,17% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 0,83% dan tidak paham sebanyak 0% maka tergolong tidak paham sebanyak 0,83%.

Medan Petisah jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 49,17%, paham 28,33%, dan cukup paham 5,83% maka dapat disimpulkan sebanyak 83,33% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 16,67% dan tidak paham 0% maka tergolong tidak paham sebanyak 16,67%.

Medan Baru jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 55,83%, paham 35,84%, dan cukup paham 6,67% maka tergolong paham sebanyak 98,34% sedangkan kurang paham sebanyak 0,83% dan tidak paham 0,83% maka tergolong tidak paham sebanyak 1,66%. Dan terakhir Medan Area jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 52,5%, paham 29,17%, dan cukup paham 10,83% maka tergolong paham sebanyak 92,5% sedangkan kurang paham sebanyak 2,5% dan tidak paham 5% maka tergolong tidak paham sebanyak 7,5%.

4.2.2.7. Deskripsi Pemahaman Masyarakat Terhadap Hak dan Kewajiban dalam Menggunakan Produk Perbankan Berupa Kredit

Dalam menggunakan produk perbankan berupa kredit dan pembiayaan ada hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh nasabah. Maka akan dilakukan penelitian terhadap pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam menggunakan produk perbankan berupa kredit dan pembiayaan. Untuk memudahkan dalam menganalisis data tentang pemahaman masyarakat mengenai hak dan kewajiban

dalam menggunakan produk perbankan berupa kredit dan pembiayaan maka penulis menginterprestasikannya dalam satu aspek seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.38

Jawaban Pemahaman Masyarakat Mengenai Hak dan Kewajiban dalam Menggunakan Produk Perbankan berupa Kredit dan Pembiayaan

NO Pernyataan

SP P CP KP TP Total

% % % % % %

1. Nasabah memberikan data,

berkas dan informasi yang benar sesuai yang ditentukan oleh bank.

47 39 10 2 2 100

2. Nasabah memberikan jaminan yang ditentukan oleh bank.

34 41 17 4 4 100

3. Nasabah membayar biaya yang administrasi yang ditentukan oleh bank.

35 43 14 6 2 100

4. Nasabah membayar kewajiban berupa pembayaran kredit sesuai tanggal jatuh tempo kredit.

32 47 14 5 2 100

5. Nasabah berhak memperoleh penjelasan dari bank mengenai perjanjian kredit yang diambilnya seperti syarat-syarat, pokok pinjaman, bunga, dan biaya lain yang dikenakan.

26 49 16 6 3 100

6. Bank menjamin kerahasiaan data nasabah.

37 50 9 4 0 100

Persentase 35,16 44,83 13,33 4,5 2,18 100

Sumber: Data primer diolah (2014)

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 44,83% masyarakat kota Medan yang diwakili 100 responden menyatakan paham mengenai pemahaman masyarakat terhadap hak dan kewajiban dalam menggunakan produk perbankan berupa kredit

dan pembiayaan, 35,16% menyatakan paham, 13,33% menyatakan cukup paham, 4,5% menyatakan kurang paham dan 2,18% menyatakan tidak paham.

Tabel 4.39

Pemahaman Masyarakat Mengenai Hak dan Kewajiban dalam Menggunakan Produk Perbankan berupa Kredit Per Kecamatan

KECAMATAN SP P CP KP TP TOTAL % % % % % % MEDAN KOTA 30 49,17 14,16 6,67 0 100 MEDAN JOHOR 33,33 54,17 12,5 0 0 100 MEDAN PETISAH 41,67 30,83 15 12,5 0 100 MEDAN BARU 37,5 50,83 6,67 2,5 2,5 100 MEDAN AREA 33,33 39,17 18,34 0,83 8,33 100 Sumber: Data primer diolah (2014)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kecamatan Medan Kota jumlah masyarakat yang sangat paham sebanyak 30%, paham 49,17%, cukup paham 14,16% maka dapat disimpulkan 93,33% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 6,67% dan tidak paham 0% maka tergolong tidak paham sebanyak 6,67%.

Medan Johor jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 33,33%, paham 54,17%, cukup paham 12,5% maka dapat disimpulkan 100% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 0% dan tidak paham sebanyak 0% maka tergolong tidak paham sebanyak 0%.

Medan Petisah jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 41,67%, paham 30,83%, dan cukup paham 15% maka dapat disimpulkan sebanyak 87,5% tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 12,5% dan tidak paham 0% maka tergolong tidak paham sebanyak 12,5%.

Medan Baru jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 37,5%, paham 50,83%, dan cukup paham 6,67% maka tergolong paham sebanyak 95% sedangkan kurang paham sebanyak 2,5% dan tidak paham 2,5% maka tergolong tidak paham sebanyak 5%. Dan terakhir Medan Area jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 33,33%, paham 39,17%, dan cukup paham 18,34% maka tergolong paham sebanyak 90,84% sedangkan kurang paham sebanyak 0,83% dan tidak paham 8,33% maka tergolong tidak paham sebanyak 9,16%.

4.2.2.8. Deskripsi Informasi Produk-Produk Perbankan yang Memudahkan Pemahaman

Berbagai media yang digunakan dalam memperkenalkan produk keuangan yang dikeluarkan oleh bank sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga mereka paham akan produk-produk perbankan tersebut. Dengan timbulnya pemahaman akan produk perbankan maka akan mendorong masyarakat untuk menggunakan produk perbankan. Beberapa media yang lazim digunakan untuk saat ini adalah media massa, sosialisasi bank, personal selling, dan keluarga/teman. Maka dari beberapa media yang disebutkan maka penulis akan mencoba mengetahui sejauh mana setiap media dapat memberikan pemahaman mengenai produk perbankan. Untuk memudahkan dalam menganalisis data tentang alat informasi yang memudahkan pemahaman masyarakat terhadap produk perbankan maka penulis menginterprestasikannya dalam satu aspek seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.40

Tingkat Pemahaman yang Diberikan Media Mengenai Produk Perbankan

NO Pernyataan

SP P CP KP TP Total

% % % % % %

1. Media massa/Internet 30 43 17 7 3 100

2. Sosialisasi bank 10 48 27 12 3 100

3. Personal selling (Pameran,Iklan,dll) 9 51 26 12 2 100

4. Keluarga/Teman 20 58 16 6 0 100

Persentase 17,25 50 21,5 9,25 2 100

Sumber: Data primer diolah (2014)

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 50% masyarakat kota Medan yang diwakili 100 responden menyatakan paham dengan tingkat pemahaman yang diberikan media diatas, 17,25% menyatakan sangat paham, 21,5% menyatakan cukup paham, 9,25% menyatakan kurang paham dan 2% menyatakan tidak paham.

Tabel 4.41

Tingkat Pemahaman yang Diberikan Media Mengenai Produk Perbankan Per Kecamatan KECAMATAN SP P CP KP TP TOTAL % % % % % % MEDAN KOTA 13,75 47,5 28,75 10 0 100 MEDAN JOHOR 17,5 53,75 20 8,75 0 100 MEDAN PETISAH 15 42,5 23,75 16,25 2,5 100 MEDAN BARU 15 58,75 20 6,25 0 100 MEDAN AREA 25 47,5 15 5 7,5 100 Sumber: Data primer diolah (2014)

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kecamatan Medan Kota jumlah

Dokumen terkait