• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perbankan dengan

mengambil data untuk menghitung profitabilitas, capital, asset,

managemen, earning dan likuidity pada tahun 2007 sampai dengan tahun

2009. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah laporan keuangan

dan laporan laba rugi setiap tahunnya yang diterbitkan oleh perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009.

Selanjutnya data tersebut diolah agar dapat diketahui dan ditarik

kesimpulan untuk menjawab hipotesis yang dikemukakan sebelumnya.

4.2.1 ROA (Y) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia

Pengembalian atas Aktiva ( Return on Assets ) digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh profitabilitas dan

menajeril efisiensi overall ( Kasmir, 2000:281 ). Return on Assets (ROA)

atau yang disebut juga Return on Invesment (ROI) diperoleh dengan cara

membandingkan income terhadap total asset. Rumus dari Rasio Return on

Assets (ROA) adalah sebagai berikut (Kasmir, 2000:280) :

Tabel 4.1 : ROA (Y) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Tahun 2007-2009

ROA

No Nama Perusahaan Perbankan

2007 2008 2009

1 Bank Central Asia, Tbk 2,94 3,14 3,17

2 Bank Mandiri, Tbk 1,98 2,25 2,74

3 Bank Negara Indonesia, Tbk 0,81 0,96 1,51

4 Bank OCBC NISP, Tbk 1,21 1,33 1,65

5 Bank Artha Graha Internasional, Tbk 0,28 0,31 0,42

6 Bank Ekonomi Raharja, Tbk 1,78 2,10 2,30

Sumber : Indonesian Capital Market Directory (diolah)

Dari tabel diatas diketahui bahwa besarnya Return On Asset pada

Bank Central Asia Tbk pada tahun 2007 mencatat 2,94%, pada tahun 2008

mengalami kenaikan menjadi 3,14%, dan kemudian pada tahun 2009

mengalami kenaikan menjadi 3,17%. Bank Mandiri Tbk pada tahun 2007

mencatat 1,98% dan kemudian sampai dengan tahun 2009 terus

mengalami kenaikan menjadi 2,74%. Bank Negara Indonesia Tbk pada

tahun 2007 mencatat 0,81%, pada tahun 2008 mengalami kenaikan

menjadi 0,96 dan kemudian pada tahun 2009 mengalami kenaikan menjadi

1,51%. Bank OCBC NISP Tbk pada tahun 2007 mencatat 1,21% dan

kemudian sampai dengan tahun 2009 terus mengalami kenaikan menjadi

1,65%. Bank Artha Graha Internasional Tbk pada tahun 2007 mencatat

0,28%, pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 0,31% dan

kemudian tahun 2009 mengalami kenaikan menjadi 0,42%. Bank Ekonomi

Raharja Tbk pada tahun 2007 mencatat 1,78% dan kemudian sampai

dengan tahun 2009 terus mengalami kenaikan menjadi 2,30%.

4.2.2 Capital (X1) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia

Capital Adequency Ratio adalah rasio yang memperlihatkkan

seberapa jauh aktiva bank yang mengandung resiko ( kredit, penyertaan,

surat berharga, tagihan pada bank lain ) ikut dibiayai dari dana modal

sendiri bank disamping memperoleh dana dari sumber-sumber dibank,

seperti dana masyarakat, pinjaman (hutang), dan lain-lain.

(Dendawijaya,2004:122)

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 : Capital (X1) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia

CAR

No Nama Perusahaan

2007 2008 2009

1 Bank Central Asia 10,11 13,86 15,95

2 Bank Mandiri 21,55 19,24 22,59

3 Bank Negara Indonesia 9,26 13,22 14,84

4 Bank OCBC NISP 17,47 25,33 24,93

5 Bank Artha Graha Internasional 7,81 9,47 10,69

6 Bank Ekonomi Raharja 8,59 11,73 8,97

Sumber : Data Diolah

Dari tabel diatas diketahui bahwa besarnya Capital pada Bank

Central Asia Tbk pada tahun 2007 mencatat 10,11%, tahun 2008

mengalami kenaikan menjadi 13,86% dan pada tahun 2008 mengalami

kenaikan menjadi 15,95%. Bank Mandiri Tbk pada tahun 2007 mencatat

21,55, tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 19,24% dan kemudian

tahun 2009 mengalami kenaikan menjadi 22,59%. Bank Negara Indonesia

pada tahun 2007 mencatat 9,26% dan kemudian terus mengalami kenaikan

sampai dengan tahun 2009 menjadi 14,84%. Bank OCBC NISP Tbk pada

tahun 2007 mencatat 17,47%, tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi

25,33% dan kemudian tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 24,93%.

Bank Artha Graha Internasional pada tahun 2007 mencatat 7,81% dan

kemudian terus mengalami kenaikan sampai dengan tahun 2009 menjadi

10,69%. Bank Ekonomi Raharja pada tahun 2007 mencatat 8,59%, pada

tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 11,73% dan pada tahun 2009

mengalami penurunan menjadi 8,97%.

4.2.3 Asset (X2) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia

Kualitas Aktiva Produktif merupakan rasio antara aktiva produktif

yang diklasifikasikan (APYD) terhadap total aktiva produktif. APYD

merupakan aktiva tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan

kerugian, sedangkan Total Aktiva Produktif merupakan total dari

penanaman dana Bank dalam bentuk kredit, surat berharga, penyertaan dan

penanaman lainnya yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : (Dendawijaya, 2003)

Tabel 4.3 : Asset (X2) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia

APYD

No Nama Perusahaan

2007 2008 2009

1 Bank Central Asia 14,38 13,78 14,04

2 Bank Mandiri 17,52 15,85 15,51

3 Bank Negara Indonesia 14,56 13,49 13,54

4 Bank OCBC NISP 11,81 44,92 11,15

5 Bank Artha Graha Internasional 11,69 11,49 10,95

6 Bank Ekonomi Raharja 10,78 11,52 10,51

Sumber : Data Diolah

Dari tabel diatas diketahui bahwa besarnya asset pada Bank Central

Asia Tbk pada tahun 2007 mencatat 14,38%, tahun 2008 13,78% dan

kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2009 menjadi 14,04%. Bank

Mandiri Tbk pada tahun 2007 mencatat 17,52%, dan kemudian mengalami

penurunan sampai tahun 2009 menjadi 15,51%. Bank Negara Indonesia

pada tahun 2007 mencatat 14,56%, tahun 2008 mengalami penurunan

menjadi 13,49% dan kemudian tahun 2009 mengalami kenaikan menjadi

13,54%. Bank OCBC NISP pada tahun 2007 mencatat 11,81%, tahun 2008

mengalami kenaikan menjadi 44,92% dan tahun 2009 mengalami

penurunan menjadi 11,15%. Bank Artha Graha Internasional pada tahun

2007 mencatat 11,69% dan kemudian mengalami penurunan sampai

dengan tahun 2009 menjadi 10,95%. Bank Ekonomi Raharja pada tahun

2007 mencatat 10,78%, tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 11,52%

dan tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 10,51%.

4.2.4 Management (X3) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

NPM merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba

bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Merkusiwati, 2007) :

Tabel 4.4 : Management (X3) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia

NPM

No Nama Peusahaan

2007 2008 2009

1 Bank Central Asia 27,5 29,93 29,69

2 Bank Mandiri 18,16 19,44 21,95

3 Bank Negara Indonesia 6,04 7,35 12,77

4 Bank OCBC NISP 9,53 11,38 12,94

5 Bank Artha Graha Internasional 1,39 1,82 2,6

6 Bank Ekonomi Raharja 14,48 17,04 19,26

Sumber : Data Diolah

Dari tabel diatas diketahui bahwa management pada Bank Central

Asia Tbk pada tahun 2007 mencatat 27,5%, tahun 2008 mengalami

kenaikan menjadi 29,93% dan tahun 2009 mengalami penurunan menjadi

29,69%. Bank Mandiri Tbk pada tahun 2007 mencatat 18,16% dan

kemudian mengalami kenaikan sampai dengan tahun 2009 menjadi

21,95%. Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2007 mencatat 6,04%,

tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 7,35% dan kemudian tahun 2009

mengalami kenaikan menjadi 12,77%. Bank OCBC NISP Tbk pada tahun

2007 mencatat 9,53% dan kemudian terus mengalami kenaikan sampai

dengan tahun 2009 menjadi 12,94%. Bank Artha Graha Internasional pada

tahun 2007 mencatat 1,39% dan terus mengalami kenaikan sanpai dengan

tahun 2009 menjadi 2,6%. Bank Ekonomi Raharja Tbk pada tahun 2007

mencatat 14,48% dan terus mengalami kenaikan sampai dengan tahun

2009 menjadi 19,26%.

4.2.5 Earning (X4) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia

NIM merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk

menghasilkan pendapatan bunga

bersih

(SE BI Nomor 12/ 11 /DPNP

tanggal 31 Maret 2010).

Tabel 4.5 : Earning (X4) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia

NIM

No Nama Peusahaan

2007 2008 2009

1 Bank Central Asia 12,28 11,69 12,12

2 Bank Mandiri 14,1 12,61 13,34

3 Bank Negara Indonesia 13,02 11,97 11,94

4 Bank OCBC NISP 10,87 10,4 10,32

5 Bank Artha Graha Internasional 11,8 11,5 12,41

6 Bank Ekonomi Raharja 9,75 10,08 8,56

Sumber : Data Diolah

Dari tabel diatas diketahui bahwa earning pada Bank Central Asia

Tbk pada tahun 2007 mencatat 12,28%, tahun 2008 mengalami penurunan

menjadi 11,69% dan tahun 2009 mengalami kenaikan menjadi 12,12%.

Bank Mandiri Tbk pada tahun 2007 mencatat 14,1% dan terus mengalami

kenaikan sampai dengan tahun 2009 menjadi 13,34%. Bank Negara

Indonesia pada tahun 2007 mencatat 13,02% dan kemudian terus

mengalami penurunan sampai dengan tahun 2009 menjadi 11,94%. Bank

OCBC NISP pada tahun 2007 mencatat 10,87% dan kemudan mengalami

penurunan sampai dengan tahun 2009 menjadi 10,32%. Bank Artha Graha

Internasional pada tahun 2007 mencatat 11,8%, tahun 2008 mengalami

penurunan menjadi 11,5% dan kemudian tahun 2009 mengalami kenaikan

menjadi 12,41%. Bank Ekonomi Raharja pada tahun 2007 mencatat

9,75%, tahun 2008 mengalami kenaikan menjad 10,08 dan tahun 2009

mengalami penurunan menjadi 8,56%.

4.2.6 Liquidity (X5) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia

LDR (Loan to Deposit Ratio) digunakan untuk menilai likuiditas

suatu bank dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank

terhadap dana pihak ketiga. Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank

dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah

menanamkan dana dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada para

debiturnya. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut (SE BI Nomor 12/

11 /DPNP tanggal 31 Maret 2010):

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

 

Tabel 4.6 : Liquidity (X5) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia

LDR

No Nama Peusahaan

2007 2008 2009

1 Bank Central Asia 42,2 51,52 48,29

2 Bank Mandiri 49,64 54,79 55,9

3 Bank Negara Indonesia 55,47 63,57 59,24

6 Bank Ekonomi Raharja 51,04 60,37 44,63

Sumber : Data Diolah

Dari tabel diatas diketahui bahwa liquidity paba Bank Central Asia

Tbk pada tahun 2007 mencatat 42,2%, tahun 2008 mengalami kenaikan

menjadi 51,52% dan tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 48,29%.

Bank Mandiri Tbk pada tahun 2007 mencatat 49,64% dan kemudian terus

mengalami kenaikan sampai dengan tahun 2009 menjadi 55,9%. Bank

Negara Indonesia Tbk pada tahun 2007 mencatat 55,47%, tahun 2008

mengalami kenaikan menjadi 63,57% dan tahun 2009 mengalami

penurunan menjadi 59,24%. Bank OCBC NISP Tbk pada tahun 2007

mencatat 84,11% dan kemudian terus mengalami penurunan sampai

dengan tahun 2009 menjadi 70,43%. Bank Artha Graha Internasional Tbk

pada tahun 2007 mencatat 78,91, tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi

90,71 dan mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi 82,16%. Bank

Ekonomi Raharja Tbk pada tahun 2007 mencatat 51,04, tahun 2008

mengalami kenaikan menjadi 60,37 dan mengalami penurunan pada tahun

2009 menjadi 44,63%.

Dokumen terkait