• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perataan Laba (Y)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Dari penelitian pendahulu yang telah dilakukan yaitu dengan mangadakan analisis terhadap data keuangan dari tahun ke tahun pada

perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia , maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan dari perusahaan serta hasil-hasil yang dianggap cukup baik bagi perusahaan sehingga berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Berdasarkan uraian tersebut masalah yang di bahas adalah apakah terdapat pengaruh antara Ukuran Perusahaan , Profitabilitas dan Financial Leverage terhadap Perataan Laba pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4.2.1 Ukuran Perusahaan (X1)

Ukuran Perusahaan merupakan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan pada jangka waktu tertentu.

Total Aktiva = Log Total Aktiva

Berikut ini data mengenai Ukuran Perusahaan pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008.

Tabel 2 Data Ukuran Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008 (Dalam Jutaan Rupiah)

Tahun Perusahaan Otomotif Rata-rata

Intrntionl Otoprt Hexndo Indombl Indsprng Intraco

2005 61.167 3.028 1.070 4.606 451 888 11.868,3 2006 57.929 3.027 1.204 4.419 491 832 11.317,2 2007 63.520 3.454 1.378 4.908 599 864 12.454 2008 80.740 3.981 1.839 5.578 918 1.137 15.699 Rata-rata 65.839 3.372,75 1.372.75 4.878,5 614,75 930,25 Sumber : Lampiran 2

Tabel 2 : di atas menunjukkan bahwa selama periode tahun 2005 – 2008, Ukuran Perusahaan (Total Aktiva ) pada PT Astra International , Tbk cenderung mengalami peningkatan . Ukuran Perusahaan (Total Aktiva ) tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 80.740 sedangkan Ukuran Perusahaan ( Total Aktiva ) terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 57.929 . Peningkatan Ukuran Perusahan (Total Aktiva ) menunjukkan perusahaan tersebut memiliki total aktiva cenderung meningkat.

Ukuran Perusahaan ( Total Aktiva ) pada PT. Astra Otoparts , Tbk selama periode tahun 2005-2008 cenderung mengalami penurunan. Ukuran Perusahaan ( Total Aktiva ) tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 3.981 sedangkan Ukuran Perusahaan ( Total Aktiva ) terendah terjadi pada tahun 2006 sebesar 3.027. Penurunan Ukuran Perusahaan (Total Aktiva ) menunjukkan perusahaan tersebut memilki total aktiva cenderung menurun.

Ukuran Perusahaan ( Total Aktiva ) pada PT. Hexindo , Tbk selama periode tahun 2005-2008 cenderung mengalami penurunan. Ukuran Perusahaan ( Total Aktiva ) tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 1.839 sedangkan Ukuran Perusahaan ( Total Aktiva ) terendah terjadi pada tahun 2005 sebesar 1.070. Penurunan Ukuran Perusahaan (Total Aktiva ) menunjukkan perusahaan tersebut memilki total aktiva cenderung menurun.

Ukuran Perusahaan (Total Aktiva ) pada PT. Indomobil Sukses International, Tbk cenderung mengalami peningkatan . Ukuran Perusahaan (Total Aktiva ) tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 5.578 sedangkan

Ukuran Perusahaan ( Total Aktiva ) terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 4.419 . Peningkatan Ukuran Perusahan (Total Aktiva ) menunjukkan perusahaan tersebut memiliki total aktiva cenderung meningkat.

Ukuran Perusahaan ( Total Aktiva ) pada PT. Indospring, Tbk selama periode tahun 2005-2008 cenderung mengalami penurunan. Ukuran Perusahaan ( Total Aktiva ) tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 918 sedangkan Ukuran Perusahaan ( Total Aktiva ) terendah terjadi pada tahun 2005 sebesar 451. Penurunan Ukuran Perusahaan (Total Aktiva ) menunjukkan perusahaan tersebut memilki total aktiva cenderung menurun.

Ukuran Perusahaan (Total Aktiva ) pada PT. Intraco Penta, Tbk cenderung mengalami peningkatan . Ukuran Perusahaan (Total Aktiva ) tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 1.137 sedangkan Ukuran Perusahaan ( Total Aktiva ) terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 8.32. Peningkatan Ukuran Perusahan (Total Aktiva ) menunjukkan perusahaan tersebut memiliki total aktiva cenderung meningkat.

Jika dilihat dari nilai rata-rata Ukuran Perusahaan ( total Aktiva ) dari than 2005 – 2008 menunjukkan bahwa kemampuan PT. Astra International, Tbk ( rata-rata Total Aktiva = 65.839 ) dalam menghasilkan total aktiva paling tinggi dibandingkan dengan PT. Indomobil Sukses International ( rata-rata Total Aktiva = 4.878,5 ), PT.Astra Otoparts ( rata-rata Total Aktiva = 3.372,75), PT.Hexindo ( rata-rata = 1.372,75 ), PT. Intraco Penta ( rata-rata = 930,25 ), dan PT.Indospring ( rata-rata = 614,75 ).

4.2.2 Profitabilitas (X2)

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,total aktiva maupun modal sendiri. Dalam penelitian ini profitabilitas di ukur melalui Net Profit Margin, berikut ini data Net Profit Margin pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008.

NPM = EAT

Penjualan Bersih

Tabel 3 Data Net Profit Margin (%) pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008

Tahun Perusahaan Otomotif Rata-rata

Intrntionl Otoprt Hxndo Indombl Indsprng Intrco

2005 8,84 7,24 6,87 0,85 -1,35 2,29 4,12 2006 6,67 8,36 2,82 0,04 0,56 1,17 3,27 2007 9,29 10,87 3,25 0,03 1,75 1,39 4,43 2008 9,47 10,60 9,15 0.28 3,30 2,05 5,81 Rata-rata 8,57 9,27 5,52 0.3 1,07 1,72 Sumber : Lampiran 2

Tabel 3 diatas menunjukkan bahwa selama periode tahun 2005-2008, Net Profit Margin pada PT.Astra International,Tbk cenderung mengalami peningkatan. Net Profit Margin tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 9,47 % sedangkan Net Profit Margin terendah terjadi pada tahun 2006 sebesar 6,67 %. Peningkatan Net Profit Margin menunjukkan bahwa PT.Astra International,Tbk dalam menghasilkan keuntungan / laba cenderung meningkat.

Net Profit Margin pada PT.Astra Otoparts,Tbk cenderung mengalami peningkatan. Net Profit Margin tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 10,87 % sedangkan Net Profit Margin terendah terjadi pada tahun 2005 sebesar 7,24 %. Peningkatan Net Profit Margin menunjukkan bahwa PT.Astra Otoparts,Tbk dalam menghasilkan keuntungan / laba cenderung meningkat.

Net Profit Margin pada PT.Hexindo,Tbk cenderung mengalami peningkatan. Net Profit Margin tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 9,15 % sedangkan Net Profit Margin terendah terjadi pada tahun 2006 sebesar 2,82 %. Peningkatan Net Profit Margin menunjukkan bahwa PT.Hexindo,Tbk dalam menghasilkan keuntungan / laba cenderung meningkat.

Net Profit Margin pada PT.Indomobil Sukses Internasional,Tbk cenderung mengalami penurunan. Net Profit Margin tertinggi terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 0,85 % sedangkan Net Profit Margin terendah terjadi pada tahun 2007 sebesar 0,03 %. Peningkatan Net Profit Margin menunjukkan bahwa PT.Indomobil Sukses Internasional,Tbk dalam menghasilkan keuntungan / laba cenderung menurun.

Net Profit Margin pada PT.Indospring,Tbk cenderung mengalami penurunan. Net Profit Margin tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 3,30 % sedangkan Net Profit Margin terendah terjadi pada tahun 2005 sebesar -1,35 %. Peningkatan Net Profit Margin menunjukkan bahwa PT.Astra Indospring,Tbk dalam menghasilkan keuntungan / laba cenderng menurun.

Net Profit Margin pada PT.Intraco Penta,Tbk cenderung mengalami peningkatan. Net Profit Margin tertinggi terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 2,29 % sedangkan Net Profit Margin terendah terjadi pada tahun 2006 sebesar 1,17 %. Peningkatan Net Profit Margin menunjukkan bahwa PT.Intraco Penta,Tbk dalam menghasilkan keuntungan / laba cenderng meningkat.

Jika dilihat dari nilai rata-rata Net Profit Margin dari tahun 2005-2008 menunjukkan bahwa kemampuan PT. Astra Otoparts, Tbk ( rata-rata NPM = 9,27 % ) dalam menghasilkan Net Profit Margin paling tinggi dibandingkan dengan PT.Astra International,Tbk ( rata-rata NPM = 8,57 % ), PT.Hexindo,Tbk ( rata-rata NPM = 5,52 % ), PT.Intraco Penta, Tbk ( rata-rata NPM = 1,72 % ), PT.Indospring,Tbk ( rata-rata NPM = 1,07 % ), dan PT.Indomobil Sukses Internasional,Tbk ( rata-rata NPM = 0,03 % )

4.2.3 Financial Leverage (X3)

Leverage diartikan penggunaan assets atau dana dan sebagai akibat dari penggunaan tersebut perusahaan harus mengeluarkan beban tetap. Berikut ini data Leverage pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008.

Financial Leverage = Debt Total Assets

Tabel 4 Data Leverage (%) perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008

Tahun Perusahaan Otomotif

Rata-rata

Intrntionl Otoprt Hxndo Indombl Indsprng Intrco

2005 60,39 38,31 67,76 91,05 87,18 64,46 68,12 2006 54,37 35,23 71,30 90,95 85,94 62,66 66,74 2007 49,61 31,69 72,80 91,82 86,84 64,61 66,23 2008 49,74 29,91 66,68 91,40 88,15 71,10 66,17 Rata-rata 53,53 33,79 69,64 91,30 87,03 65,71 Sumber : Lampiran 2

Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa selama periode tahun 2005-2008 , Financial Leverage pada PT. Astra International , Tbk cenderung mengalami naik-turun. Leverage tertinggi terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 60,39 % sedangkan Leverage terendah terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 49,61 %. Tingkat Leverage yang tinggi pada tahun 2005 menunjukkan bahwa semakin besar tingkat return atau penghasilan yang diharapkan dibandingkan tahun 2007.

Leverage pada PT. Astra Otoparts , Tbk cenderung mengalami sedangkan Leverage terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 29,91 %. Tingkat Leverage yang tinggi pada tahun 2005 menunjukkan bahwa semakin besar tingkat return atau penghasilan yang diharapkan dibandingkan tahun 2008.

Leverage pada PT.Hexindo penurunan. Leverage tertinggi terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 38,31 % Adiperkasa, Tbk cenderung mengalami naik-turun. Leverage tertinggi terjadi pada tahun 2007yaitu sebesar 72,80 % sedangkan Leverage terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 66,68 %. Tingkat Leverage yang tinggi pada tahun 2007 menunjukkan bahwa semakin besar tingkat return atau penghasilan yang diharapkan dibandingkan tahun 2008.

Leverage pada PT. Indomobil Sukses Internasional , Tbk cenderung mengalami naik-turun. Leverage tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 91,82 % sedangkan Leverage terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 90,95 %. Tingkat Leverage yang tinggi pada tahun 2007 menunjukkan bahwa semakin besar tingkat return atau penghasilan yang diharapkan dibandingkan tahun 2006.

Leverage pada PT. Indospring , Tbk cenderung mengalami naik-turun. Leverage tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 88,15 % sedangkan Leverage terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 85,94 %. Tingkat Leverage yang tinggi pada tahun 2008 menunjukkan bahwa semakin besar tingkat return atau penghasilan yang diharapkan dibandingkan tahun 2006.

Leverage pada PT. Intraco , Tbk cenderung mengalami naik-turun. Leverage tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 71,10 % sedangkan Leverage terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 62,66 %. Tingkat

Leverage yang tinggi pada tahun 2008 menunjukkan bahwa semakin besar tingkat return atau penghasilan yang diharapkan dibandingkan tahun 2006.

Jika dilihat dari nilai rata-rata Leverage dari tahun 2005-2008 menunjukkan bahwa tingkat return atau penghasilan yang diharapkan PT. Indomobil Sukses Internasional, Tbk (rata-rata Leverage = 91,30 %) paling tinggi dibandingkan dengan PT. Indospring, Tbk (rata-rata = 87,03 %), PT.Hexindo Adiperkasa,Tbk (rata-rata = 69,64 %), PT. Intraco ,Tbk (rata-rata = 65,71 %), PT. Astra International,Tbk (rata-rata =53,53 %), PT. Astra Otoparts,Tbk (rata-rata = 33,79 %).

4.2.4 Perataan Laba (Y)

Perataan Laba adalah “usaha yang disengaja untuk meratakan atau menfluktuasikan tingkat laba sehingga pada saat sekarang dipandang normal bagi suatu perusahaan. Berikut ini data Perataan Laba pada perusashaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005-2008.

Tabel 5 Data Perataan Laba pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008.

Tahun Perusahaan Otomotif Rata-rata

Intrntionl Otoprt Hxndo Indombl Indsprng Intrco

2005 0,47761 0,05225 0,4594 0,7507 0,8703 0,8347 0,5742 2006 1,24733 0,48057 0,8489 0,6470 1,2393 0,8512 0,8857 2007 1,26708 0,59598 0,2450 0,4837 1,4142 0,2997 0,7176 2008 0,45787 0,06314 1,5533 1,8814 0,6955 0,3162 0,8279 Rata-rata 0,86247 0,29799 0,7766 0,9407 1,0548 0,5754 Sumber : Lampiran

Jika dilihat nilai rata-rata Perataan Laba dari tahun 2005-2008 menunjukkan bahwa perataan laba PT. Indospring ,Tbk (rata-rata perataan laba = 1,05 %), paling tinggi dibandingkan dengan PT. Indomobil Sukses Internasioanal ,Tbk (rata-rata = 0,94 %), PT. Astra International , Tbk (rata-rata = 0,86 %), PT. Hexindo Adiperkasa ,Tbk (rata-rata = 0,78 %), PT. Intraco Penta , Tbk (rata-rata = 0,58 %), PT. Astra Otoparts, Tbk (rata-rata = 0,30 %).

4.3 Uji Outlier dan Normalitas 4.3.1 Uji Outlier Univariate

Observasi data yang memiliki Z- score ≥ ± 2,50 dikategorikan sebagai outlier dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 6 : Hasil Uji Outlier

Descriptive Statistics Mean Stdr Deviation N Perataan Laba 0,75134 0,475102 24 Ukuran Perush 0,00000013 24541539,04 24 Profitabilitas 4,40566 3,981620 24 Financial Lvrg 66,83284 20,139002 24

Sumber : Data diolah (Lampiran 4)

Berdasarkan tabel di atas dapat di tunjukan bahwa pada variabel perataan laba terjadi outlier, karena Zscore pada variabel ini lebih besar dari 2,50.

Outlier yang terjadi pada variabel perataan laba, sehingga jumlah sampel yang dipakai untuk uji selanjutnya sebanyak 24 observasi.

4.3.2 Uji Outlier Multivariete

Pengujian outlier dilakukan dengan program SPSS dan hasilnya adalah :

Tabel 7 : Hasil Uji Outlier Multivariete

Residuals Statisticsa -.1753 19.9320 12.5000 5.86370 24 -2.162 1.267 .000 1.000 24 1.040 2.991 1.933 .458 24 -3.0984 20.4256 12.3429 6.17610 24 -5.69991 8.01133 .00000 3.95183 24 -1.311 1.843 .000 .909 24 -1.464 1.949 .015 1.011 24 -7.11013 8.96826 .15705 4.94322 24 -1.513 2.121 .027 1.038 24 .356 9.927 3.833 2.281 24 .000 .220 .052 .061 24 .015 .432 .167 .099 24 Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value

Adjusted Predicted Value Residual

Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance

Centered Leverage Value

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Dependent Variable: DATA_KE a.

Sumber : Data diolah (Lampiran 4)

Dalam penelitian ini semua kasus yang terdapat nilai Mahalanobis Distance yang labih besar dari χ² 18,466 adalah Outlier Multivariate.

Pada tabel 7 diatas jarak Mahalanobis Distance yang dihasilkan diantara 9,927 berarti data yang diambil tidak terdapat outlier multivariate, karena data ini mempuyai kualitas yang baik dan dapat dilanjutkan untuk diolah lebih lanjut.

4.3.3 Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov dan metode Shapiro Wilk. Adapun hasil dari pengujian normalitas adalah :

Tabel 8 : Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

24 24 24 24 12834533.79 4.40566 66.83284 .75134 24541539.04 3.981620 20.139002 .475102 .450 .192 .162 .151 .450 .192 .107 .151 -.307 -.132 -.162 -.098 2.203 .942 .794 .740 .000 .337 .554 .644 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

UKUR. PERUSH PROFITA BILITAS FIN. LEVERAGE PERAT.LABA

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

Sumber : Data diolah (Lampiran 4)

Berdasarkan tabel 8 diatas diperoleh hasil bahwa semua variabel yang diteliti sebaran distribusi normal karena tingkat signifikan dari metode

Kolmogorov-Smirnov dan metode Shapiro Wilk pada variabel Ukuran Perusahaan (X1), Profitabilitas (X2), Financial Leverage (X3) dan Perataan Laba (Y) diatas 0,05.

4.4 Analisis dan Pengujian Hipotesis

Dokumen terkait