• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Hasil Penelitian

1. Implementasi Kurikulum Pendidikan Berbasis Karakter pada Mata

Pelajaran PAI di SMA Negeri 1 Manado.

Kurikulum pendidikan berbasis karakter mata pelajaran pendidikan agama islam di SMA Negeri 1 manado sesuai dengan observasi yang dilakukan peneliti adalah menggunakan kurikulum pendidikan yang sudah dirancang oleh sekolah, sedangkan departemen pendidikan nasional yang telah menetapkan kerangka dasar standart kompetensi lulusan (SKL) standart kompetensi (SK) dan kompetensi inti. Dimana pada kelas X menggunakan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013. Seperti yang diungkapkan oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum bapak Drs. Johanis A Tamba M.Si, bahwa:

Kami mengacu berdasarkan acuan pelaksanaan kurikulum yang telah dibuat oleh pemerintah pusat, tapi dari pihak sekolah tetap memperhatikan kondisi yang ada. Dan untuk kelas sepuluh kami lebih mengacu pada pelaksanaan kurikulum terbaru yaitu K.13.69

Hal ini Senada juga disampaikan oleh bapak Drs. Ramli Makatungkang, M.HI selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, bahwa: hwa:

69Wawancara dengan Drs. Johanis A. Tamba, M.Si Wakil kepala Sekolah SMA Negeri 1

Manado Bidang Kurikulum, pada tanggal 1 Juni 2015, pukul 13:20 wita, di ruangan Wakasek Kurikulum.

Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013 dan setiap kurikulum sudah diterapkan pendidikan karakter untuk memberikan pemahaman kepada mereka lewat akhlak, moral agar dapat membentuk pribadi, mereka.70

Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa SMA Negeri 1 Manado Khususnya Siswa kelas Sepuluh untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam sudah menggunakan Kurikulum terbaru yaitu Kurikulum 2013 yang dasar pelaksanaannya mengacu pada acuan departemen pendidikan nasional, akan tetapi sekolah memperhatikan kondisi yang ada.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti tentang tujuan dan pengaruh pelaksanaan kurikulum 2013 diterapkan di kelas sepuluh SMA Negeri 1 Manado, seperti yang diungkapkan juga oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum bapak Drs. Johanis Tamba, M.Si, bahwa:

Pengaruh kurikulum 2013 ini sangat besar, karena pembentukan nilai-nilai karakter berawal dari mata pelajaran agama dimana agama memberikan materi yang mengarahkan kepada sikap.71

Pendapat lain juga disampaikan oleh bapak Ramli Makatungkang, bahwa:

Tujuan yang paling mendasar adalah perubahan akhlak dengan cara memberikan kebiasaan-kebiasaan yang baik buat anak, ketika dalam proses pembelajaran. Seperti ketika akan memulai proses belajar harus diawali dengan doa sehingga mereka dalam melakukan sebuah kebaikan selalu diawali dengan doa dan menjadi kebiasaan dalam kehidupan bermasyarakat.72

70Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI , Guru Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al Jamiah IAIN Manado.

71Wawancara dengan Drs. Johanis A. Tamba, M.Si Wakil kepala Sekolah SMA Negeri 1

Manado Bidang Kurikulum, pada tanggal 1 Juni 2015, pukul 13:20 wita, di ruangan Wakasek Kurikulum.

72Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al Jamiah IAIN Manado.

Dari petikan wawancara diatas, diketahui pengaruh dan tujuan pelaksanan kurikulum 2013 pada mata pelajaran pendidikan agama islam di kelas sepuluh ini, adalah memberikan pemahamaan dan pembentukan nilai-nila karakter sehingga akan terjadi perubahan-perubahan akhlak melalui pembiasaan- pembiasaan yang baik, baik itu dimulai dari dalam lingkungan keluarga hingga sampai pada lingkungan bermasyarakat.

Manfaat dari pelaksanaan penerapan kurikulum 2013 ini khusunya untuk para siwa kelas sepuluh tercermin dari adanya perubahan sikap, dan kebiasaan- kebiasaan siswa untuk melakukan perubahan yang positif. Seperti yang di ungkapkan oleh guru mata pelajaran PAI, bahwa:

Manfaat penerapan kurikulum ini, agar supaya mereka terbiasa melakukan perubahan yang positif seperti bertutur kata, yang baik ketika dalam proses pembelajaran dalam hal diskusi, maka mereka diberikan apresiasi yang baik terhadap pendapat yang mereka berikan .lewat pembimbingan supaya mereka mampu menerapkannya dalam masyarakat.73

Manfaat lain juga pelaksanaan penerapan kurikulum ini, diharapkan dapat memberikan perubahan sikap dan tingkah laku dari para siswa itu sendiri. Hal ini di sampaikan oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum, bahwa:

Maanfaat sangat memberikan perubahan sikap, tingkah laku dari para siswa itu sendiri.74

Dari hasil wawancara diatas, dapat diketahui bahwa kurikulum 2013 yang menitik beratkan pada pendidikan berbasis karakter adalah sebuah langkah awal

73Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al Jamiah IAIN Manado.

74Wawancara dengan Drs. Johanis A. Tamba, M.Si Wakil kepala Sekolah SMA Negeri 1

Manado Bidang Kurikulum, pada tanggal 1 Juni 2015, pukul 13:20 wita, di ruangan Wakasek Kurikulum.

yang pasti dalam mendidik generasi penerus bangsa dalam lingkungan sekolah hingga ke lingkungan masyarakat. Artinya untuk menanamkan karakter positif bagi peserta didik. Sehingga nantinya ada perubahan sikap/perilaku positif dari peserta didik. Perubahan positif itu dimulai dari hal yang kecil sampai pada hal yang besar melalui pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan.

Pelaksanaan pendidikan yang berdasarkan kurikulum 2013 mata pelajaran pendidikan agam islam di kelas sepuluh pada dasarnya tidak terdiri dalam kurikulum sendiri, namun berdasarkan acuan departemen pendidikan nasional dan pihak sekolah mengembangkannya berdasarkan sesuai dengan kondisi yang ada. Selain itu penerapan kurikulum mengikuti kurikulum yang diberlakukan diseluruh indonesia, walaupun masing-masing sekolah diberikan kesempatan untuk menyusun kurikulum sekolah dan bagi guru mata pelajaran menerapkannya sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah disusun. Hal ini sejalan dengan yang di ungkapkan oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum bapak Drs. Johanis A Tamba M.Si, bahwa:

Mengenai penerapan mengikuti kurikulum yang diberlakukan di seluruh indonesia, walaupun masing-masing sekolah diberikan kesempatan untuk menyusun kurikulum sekolah.dan bagi guru-guru yang mengajar seperti agama islam, kristen maupun guru mata pelajaran lainnya semua menerapkan sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah disusun.75

Ada beberapa cara yang dilakukan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 berbasis karakter ini pada mata pelajaran pendidikan agama islam yaitu pertama peserta didik diberikan pandangan awal agar supaya ilmu pengetahuan itu bisa

75Wawancara dengan Drs. Johanis A. Tamba, M.Si Wakil kepala Sekolah SMA Negeri 1

Manado Bidang Kurikulum, pada tanggal 1 Juni 2015, pukul 13:20 wita, di ruangan Wakasek Kurikulum.

diserap diawali dengan kebiasaan berdoa, kedua memperkenalkan kepada para peserta didik tentang materi awal. Hal ni di ungkapkan oleh guru mata pelajaran PAI, bahwa:

Dalam menerapkan karakter kita menggunakan kurikulum 2013 dengan cara sebagaimana biasanya peserta didik diberikan pandangan awal supaya ilmu mereka bisa masuk, maka tentunya kebiasaan utama adalah berdoa.76

Berdasarkan petikan wawanara diatas pelaksanaan penerapan kurikulum 2013 ini diawali dengan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan yakni memulai pelajaran dengan berdoa. Hal ini di maksudkan agar para peserta didik dapat menyerap ilmu dengan baik dan dapat terbiasa melakukan perbuatan- perbuatan baik seperti ini.

Hasil temuan peneliti, bahwa SMA Negeri 1 Manado telah menerapkan kurikulum 2013 yang berbasis karakter pada mata pelajaran pendidikan agama islam telah sesuai dengan himbauan pemerintah. Melalui undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 bukan hanya secara dokumen tapi sudah terlaksana secara tindakan. Hal itu terbukti dengan adanya dokumen tertulis dalam kurikulum yang didalamnya disisipkan nilai-nilai karakter sedangkan aplikasinya tercermin dalam pembiasaan-pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari yang terprogram. Di samping itu juga terdapat kegiatan-kegiatan pengembangan diri, hal ni di ungkapkan oleh guru mata pelajaran PAI, bahwa:

1. Kegiatan ekstrakurikuler a. Pramuka dan PBB b. Kesenian c. Paskibraka 2. Kegiatan pembiasaan

76Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al Jamiah IAIN Manado.

a. Pembiasaan rutin b. Mengucapkan salam c. Shalat berjamaah d. Berdoa seblum belajar e. Hafalan asma ul husna 3. Pembiasaan terprogram

a. Kegiatan pembinaan rohis

b. Latihan dasar ketakwaan ( LDK ) c. Bakti sosial

d. Pesantren ramadhan77

Sedangkan kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh guru dan sekolah untuk mengembangkan nilai-nilai karakter pada peserta didik dalam mata pelajaran agama islam dapat diketahui oleh dari pernyataan wakil kepala sekolah urusan kurikulum bapak Drs. Johanis A Tamba M.Si, bahwa:

Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Manado meliputi kegiatan-kegiatan olahraga guna untuk menumbuhkan nilai-nilai sportivitas dikalangan pelajar, pelatihan memainkan alat musik kolintang, tarian seni, Pramuka, Paskibraka, bahkan dalam kegiatan rohis sering mengadakan kegiatan taaruf, LDK dikalangan siswa bahkan membuat bakti sosial.78

Senada juga di ungkapkan oleh guru mata pelajaran PAI, bahwa:

Kegiatan-kegiatan disekolah ini sangatlah beragam ada kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuker. Intrakurikuler yaitu kegiatan mata pelajaran yang terjadwal seperti proses pembelajaran dimana ketika dalam proses pembelajaran PAI terlihat pendidikan karakter sudah tertanam dalam diri setiap siswa ketika mereka masuk mereka sering mengucapkan salam.dan kegiatan ekstrakurikuler yaitu kegiatan yang mencakup olahraga, dan kegiatan mendidik lainnya.79

77Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al Jamiah IAIN Manado.

78Wawancara dengan Drs. Johanis A. Tamba, M.Si Wakil kepala Sekolah SMA Negeri 1

Manado Bidang Kurikulum, pada tanggal 1 Juni 2015, pukul 13:20 wita, di ruangan Wakasek Kurikulum.

79Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI , Guru Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al Jamiah IAIN Manado.

Dari petikan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 dapat membentuk karakter peserta didik dalam pertumbuhan dan perkembangnnya baik dalam ranah afektif , kognitif dan psikomotorik. Dan juga salah satu upaya menanamkan pembiasaan positif peserta didik. Hal ini juga dimaksudkan agar peserta didik terhindar dari pengaruh-pengaruh hal negatif yang berasal dari lingkungan serta pergaulan sehingga dapat merusak harapan dan cita- cita mereka.

Untuk menunjang kegiatan KBM mata pelajaran pendidikan agama islam maka sebagai seorang guru perlu mengelola pelajaran semenarik mungkin. Salah satu yang dilakukan oleh guru dengan mengunakan berbagai macam metode. Metode dalam pelajaran PAI sangatlah beragam dan bervarisasi. Pemilihan metode dapatlah disesuaikan dengan materi pelajaran dan alokasi waktu. Hal ini sesuai dengan yang di ungkapkan oleh guru mata pelajaran

Metode yang paing berhasil ketika saya mengajar adalah metode melibatkan para siswa. Mereka aktif seperti metode diskusi ada pembahasannya kemudian melatih para siswa untuk berfikir kritis untuk memecahkan masalah dan berlati mengemukakn pendapatnya sendiri. Metode ceramah pun juga sering dipakai untuk memberikan informasi kepada mereka.80

Dari petikan wawancara diatas, pengguanaan metode dalam mata pelajaran agama islam yang digunakan oleh guru mata pelajaran itu tergantung materi dan alokasi waktu.

Cara guru memberikan materi pelajaran dengan menggunakan berbagai macam metode dapat membuat materi pelajaran dapat efektif dan menyenangkan.

80Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al Jamiah IAIN Manado.

Hal ini tergambar dalam wawancara dengan Lisa Paputungan siswi Kelas X, bahwa:

Cara guru dalam mengajar yaitu menyuruh kita bereksperimen di depan kelas dengan meteri keagamaan, seperti ceramah.81

Selanjutnya Iftitah .M.P.Sondah juga mengatakan, bahwa:

Pembelajaran terasa santai namun serius dalam menerima materi sehingga materi mudah dipahami.82

Dari petikan wawancara diatas dapat terlihat bahwa guru mengunakan metode dalam mengolah mata pelajaran sehingga hasilnya bisa langsung dirasakan oleh peserta didik. Disamping itu pendidik sering melakukan kegiatan- kegiatan positif seperti yang diungkapkan oleh salah seorang siswa Arrizally Sagio, bahwa:

Pembelajaran sudah baik karena guru sering melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti tadzkir dan ceramah kepada siswa yang beragama islam.83

Hal lain juga diungkapkan siswa Vanesa Kulla, bahwa:

Guru mampu menjelaskan , meceritakan, dan mempraktekan kepada kita mengenai materi yang diajarkan.84

Senada juga diungkapkan oleh Arya Adhitama, bahwa:

81Wawancara dengan Lisa Paputungan, Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada

tanggal 26 mei 2015, pukul 10:30 wita, diruangan agama islam.

82Wawancara dengan Iftitah M. P Sonda , Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada

tanggal 26 mei 2015, pukul 11:50 wita, diruangan agama islam.

83Wawancara dengan Arrizally Sagio , Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada

tanggal 26 mei 2015, pukul 11:15 wita, diruangan agama islam.

84Wawancara dengan Vanesa Kula , Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal

Guru menerapkan tatacara kepada siswa untuk disiplin dalam bidang keagamaan, memberikan contoh secara langsung dengan keadaan lingkungan sekitar.85

Dari hasil wawancara diatas bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 yang berbasis karakter ini dilakukan dengan pembiasaan-pembiasaan yang baik yang langsung dicontohkan oleh pendidik. Hal ini sangat penting karena keteladan itu harus dimulai dari pendidik karena jika pendidik memberikan contoh yang baik maka peserta didik pun akan mengikutinya.

Disamping itu, untuk penilaian keberhasilan mata pelajaran pendidikan agama islam di SMA Negeri 1 Manado, terdapat dua macam yaitu penilaian dari segi pengetahuan dan penilaian dari segi perilaku. Setelah menerima materi yang diajarkan peserta didik terdapat perubahan sikap/perilaku atau tidak. Hal ini diungkapkan oleh guru mata pelajaran PAI bapak Ramli Makatungkang, M.Hi, bahwa:

Mengacu pada kurikulum 2013 yaitu dilakukan secara objektif supaya untuk mengetahui kemampuan mereka, tapi tidak terbatas lewat materi yang diberikan lewat pengetahuannnya tetapi yang menjadi utama penilaian saya itu adalah akhlaknya.86

Dari hasil pengamatan juga terlihat beberapa nilai yang diterapkan oleh beberapa siswa seperti yang diungkapkan oleh oleh guru mata pelajaran PAI, bahwa:

Peserta didik sudah mulai mengadopsi nilai-nilai karakter yang dirumuskan. Sebagai contoh, pada saat saya mengajarkan materi membiasakan perilaku

85Wawancara dengan Arya Adhitama, Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada

tanggal 26 mei 2015, pukul 10:55 wita, diruangan agama islam.

86Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al Jamiah IAIN Manado.

terpuji. Siswa melakukan sesuai dengan arahan saya. Saya melihat sudah mulai disiplin, apalagi dalam berpakaian sebagian siswa putri sudah menggunakan jilbab.87

Dari hasil wawancara data dapat dibuktikan bahwa guru PAI senantiasa mengajarkan nilai-nilai karakter berdasarkan rumusan dari perintah pusat. Hal ini dibuktikan dengan penanaman nilai-nilai disiplin, kreatifitas, religius, dan sebagainya. Melalui materi yang implementasinya dilaksanakan sebagai contoh peserta didik putri mulai menggunakan jilbab ke sekolah.

Nilai lain dalam implementasi kurikulum berbasis karakter dalam mata pelajaran PAI ketika pendidik memberikan materi membiasakan perilaku terpuji adalah siswa yang kreatif dalam proses belajar terlebih saat pendidik mata pelajaran tidak masuk hal ini dibuktikan wawancara dengan guru mata pelajaran PAI, bahwa:

Siswa juga sudah berinovasi dalam kegiatan belajar mengajar dimana ketika saya tidak masuk, siswa belajar sendiri dengan membaca dan meringkas buku PAI.88

Disamping itu ada wawancara dengan salah satu siswa Iftitah .M.P.Sondah, bahwa:

Apabila guru mata pelajaran PAI tidak masuk, saya dan teman-teman belajar mandiri dengan cara membaca buku PAI dan membuat ringkasan.89

87Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al Jamiah IAIN Manado

88Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al Jamiah IAIN Manado.

89Wawancara dengan Iftitah M. P Sonda , Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada

Hasil wawancara diatas menunjukan bahwa nilai-nilai religius, kreatif, dan disiplin merupakan nilai yang sangat menonjol dalam implementasi penerapan nilai-nilai kurikulum 2013 yang berbasis karakter.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penilaian keberhasilan mata pelajaran PAI lebih dititik beratkan pada penilaian secara spritual. Dimana peserta didik dapat memahami kecerdasan intelektualnya dan juga kecerdasan sosial serta kecerdasan spiritualnya.

2. Kesulitan/hambatan dalam Implementasi Kurikulum Pendidikan

Berbasis Karakter Mata Pelajaran PAI di SMA Negeri 1 Manado. Hasil peneliian mengenai Kesulitan/hambatan dalam pelaksanaan kurikulum pendidikan berbasis karakter mata pelajaran pendidikan agama islam kelas sepuluh di SMA Negeri 1 Manado dapat dipahami dari beberapa wawancara dengan wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran serta beberapa siswa. Menurut wakil kepala sekolah urusan kurikulum bapak Drs. Johanis A Tamba M.Si, bahwa:

Kecil hambatan ya maklum siswa kan belum stabil, jadi sering kali pengaruh- pengaruh lingkungan. Tapi saat ini, guru-guru agama memberikan pembinaan kepada siswa.90

Hal yang lain di ungkapkan oleh guru mata pelajaran PAI, bahwa:

Hambatan yang pertama kalau di tingkat SMA sebagian peserta didik belum lancar mengaji, itu menjadi masalah untuk guru. Bagaimana kita menjelaskan

90Wawancara dengan Drs. Johanis A. Tamba, M.Si Wakil kepala Sekolah SMA Negeri 1

Manado Bidang Kurikulum, pada tanggal 1 Juni 2015, pukul 13:20 wita, di ruangan Wakasek Kurikulum.

ayat jika mereka tidak tahu mengaji.jadi untuk menjelaskannnya kita harus memulai dari huruf awal lagi.91

Dari kutipan wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa adanya masalah yang dihadapi oleh guru dalam hal terdapat siswa yang belum bisa mengaji, dalam menjelaskan ayat-ayat Al-quran guru harus mengulangi secara satu persatu ayat tersebut sehingga menyebabkan efektifitas waktu pembelajaran dapat terganggu.

Disamping itu peserta didik dalam hal akademik mendapatkan nilai yang memuaskan akan tetapi, dalam dalam hal pengamalan sikap kehidupan sehari-hari yang masih cenderung negatif atau sebaliknya yang diakibatkan oleh kondisi atau faktor lingkungan tempat mereka bergaul.

Akan tatapi, dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar menurut para siswa tidaklah mendapatkan hambatan yang berarti. Hal ini terungkap dalam wawancara bersama beberapa siswa kelas X di antaranya adalah Lisa Paputungan, bahwa:

Selama ini dalam proses belajar alhamdulilah belum mengalami hambatan.92

Senada juga diungkapkan oleh Iftitah P Sondah, bahwa: Tidak, karena guru mengajar bersikap tegas.93

Hal lain juga di ungkapkan oleh siswa Arya Adhitama yang mengatakan bahwa:

91Wawancara dengan Drs. Ramli Makatungkang, M.HI, Guru Mata Pelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMA Negeri 1 Manado, pada tanggal 5 Juni 2015, pukul 13:40 wita, di Masjid Al Jamiah IAIN Manado.

92Wawancara dengan Lisa Paputungan, Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada

tanggal 26 mei 2015, pukul 10:30 wita, diruangan agama islam.

93Wawancara dengan Iftitah M. P Sonda , Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada

Tidak ada hambatan karena cara belajar yang menarik membuat siswa fokus dalam materi yang di ajarkan.94

Paparan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa dalam proses KBM Para siswa tidak mengalami kesulitan atau hambatan karena guru mata pelajaran telah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menggnakan metode yang pas dengan waktu yang seefektif mungkin dan menyenangkan sehingga membuat para siswa mudah memahami materi pelajaran.

Akan tetapi disisi lain kemampuan siswa menerima dan memamahi materi pelajaran secara baik belum diikuti dengan perubahan sikap walaupun guru sudah melakukan pembiasaan-pembiasaan yang baik. Hal ini mungkin karena adanya faktor lingkungan pergaulan yang mempengaruhi tingkah laku peserta didik, disamping itu terdapat peserta didik yang belum mampu membaca ayat-ayat al- quran dengan baik.

3. Solusi dalam Implementasi Kurikulum Pendidikan Berbasis Karakter

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) SMA N 1 Manado Solusi dalam pelaksanaan kurikulum berbasis karakter mata pelajaran agama islam di kelas sepuluh SMA Negeri 1 Manado dapat dipahami bahwa guru adalah teladan, contoh dan panutan bagi peserta didik maka sudah seharusnya bagi para pendidik menjadi panutan yang baik sebagai contoh dalam berpakaian, bertutur kata dan bertingkah laku.

94Wawancara dengan Arya Adhitama, Siwa Kelas X SMA Negeri 1 Manado, pada

Dalam kaitannya terdapat peserta didik yang masih terpengaruh dengan lingkungan sehingga diperluakannya bimbingan khusus bagi para peserta didik yang mengalami masalah. Hal ini diserahkan kepada guru BK untuk menanganinya. Seperti yang diungkapkan oleh wakil kepala sekolah bapak Drs. Johanis A Tamba M.Si, bahwa:

Jika ada masalah seperti itu, kita serahkan kepada guru BK dan guru-guru agama jika terjadi maslah kenakalan yang dilakukan oleh siswa itu sendiri.95

Senada juga diutarakan oleh guru mata pelajaran PAI, bahwa:

Dengan mengoptimalkan waktu-waktu luang misalnya jam sebelum dan sesudah pelajaran , diselah-selah istirahat, diluar jam PAI untuk senantiasa menanamkan pembiasaan positif kepada anak.96

Pendekatan melalui Guru BK dan Guru Agama sangatlah dibutuhkan, karena pendekatan merupakan bentuk perhatian kepada siswa yang mengalami masalah. Memang dalam membina genarasi muda apalagi siswa SMA tidaklah mudah. Untuk itu sangat diperlukan cara-cara yang tepat seperti bimbingan

Dokumen terkait