• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 65

B. Hasil Penelitian

2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus 1

Siklus 1 dilaksanakan dalam 5 kali pertemuan. Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada 27 Juli 20ke-13, pertemuan ke-2 dilaksanakan pada 29 Juli 2013, pertemuan ke-3 dilaksanakan pada 30 Juli 2013, pertemuan ke-4 dilaksanakan pada 1 Agustus 2013, dan pertemuan ke-5 dilaksanakan pada 2 Agustus 2013. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 1 × 45 menit. Pada pertemuan ke-5 peneliti mengadakan post test dan pembagian kuisioner untuk melihat perkembangan hasil dan minat belajar siswa selama siklus 1.

Dari pemberian post test, peneliti mendapatkan hasil seperti pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Deskripsi Hasil Post Test Siklus 1

No Aspek Hasil Yang

diharapkan

1 Nilai Tertinggi 100 -

2 Nilai Terendah 52 -

3 ∑ Siswa Tuntas 16 -

4 ∑ Siswa Tidak Tuntas 13 -

5 Persentase Ketuntasan 55,17 % ≥ 75 %

6 Rata-rata 76,55 ≥ 75

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa hasil belajar pada akhir siklus 1 mencapai 55,17 % ketuntasan atau sebanyak 16 siswa yang tuntas dari 29 siswa kelas X-1. Rata-rata yang dicapai pada post test siklus 1 sebesar 76,55. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada tes tersebut adalah sebesar 100 dan nilai terendah sebesar 52. Menurut data pada lampiran 6, nilai yang paling banyak diperoleh siswa berkisar antara 60 – 69 dengan jumlah siswa 12 orang dan masuk pada kategori cukup dan tidak tuntas. Dari 16 siswa yang tuntas pada post test siklus 1, sebanyak 10 siswa ada pada kategori sangat baik yaitu dengan kisaran nilai 81 – 100. Siswa tuntas dengan kategori baik sebanyak 6 orang dengan kisaran nilai 70 – 80.

Telah peneliti sebutkan sebelumnya bahwa selain menilai hasil tes, peneliti juga menganalisis hasil tes tersebut menurut indikator kompetensi dan kemampuan kognitif maka dapat dijabarkan seperti pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4Analisis Hasil Post Test Siklus 1 Berdasarkan Indikator Kompetensi dan Indikator Kognitif

INDIKATOR KOMPETENSI NO SOAL INDIKATOR KOGNITIF SKOR KELAS % KETERCAPAIAN SOAL Menjelaskan sejarah penemuan virus I.1 I.7 I.11 1.12 C2 C1 C1 C2 25 29 28 27 86,2 % 100 % 96,6 % 93,1 % Menyebutkan nama ilmuwan yang berperan dalam proses penemuan virus I.3 C2 11 37,9 % Menyebutkan ciri-ciri virus I.2 I.5 I.14 I.15 II.2 C1 C3 C2 C1 C2 23 28 10 16 144* 79,3 % 96,6 % 34,5 % 55,2 % 99,3 % Menjelaskan

bagian tubuh virus

I.4 I.6 I.8 I.9 I.10 I.13 II.1 C2 C2 C1 C4 C2 C2 C1 16 22 16 13 19 25 104* 55,2 % 75,9 % 55,2 % 44,8 % 65,5 % 86,2 % 71,7 %

Keterangan: *) skor esai dihitung berdasarkan total skor dibagi dengan skor maksimal (misalnya 110 : 160 ( ×100%) = 68,8%)

Tabel 4.4 menunjukkan beberapa indikator yang telah dikuasai siswa adalah indikator menjelaskan sejarah penemuan virus, indikator menyebutkan nama-nama ilmuwan yang berperan dalam proses penemuan virus, dan indikator menjelaskan bagian tubuh virus.

Masing-masing indikator memuat ketercapaian yang berbeda. Pada indikator menjelaskan sejarah penemuan virus, hampir

seluruh siswa mampu menjawab soal yang berhubungan seperti pada soal nomor 1 dengan ketercapaian 86,2 %, nomor 7 dengan ketercapaian 100 %, nomor 11 dengan ketercapaian 96,6 %, nomor 12 dengan ketercapaian 93,1 %. Pada indikator menyebutkan ciri-ciri virus terdapat beberapa soal yang mampu dijawab sebagian besar siswa namun ada juga yang sebaliknya. Misalnya nomor 2 mampu dijawab 79,3 % siswa kelas X-1, nomor 5 sebanyak 96,6 %, nomor 14 sebanyak 34,5 %, nomor 15 sebanyak 55,2 %, dan nomor 2 (esai) mampu dijawab 99,3 % siswa.

Pada indikator menjelaskan bagian tubuh virus, terdapat 16 atau 55,2 % siswa berhasil menjawab nomor 4, 22 atau 75,9 % siswa berhasil menjawab nomor 6, 16 atau 55,2 % siswa berhasil menjawab nomor 8, 13 atau 44,8 % siswa berhasil menjawab nomor 9, dan yang tertinggi sebanyak 86,2 % atau 25 siswa berhasil menjawab soal nomor 13.

Pencapaian siswa yang tertinggi ada pada indikator menjelaskan sejarah penemuan virus yaitu sebesar 100 % tetapi pada indikator menyebutkan ciri-ciri virus terdapat pencapaian terendah yaitu 34,5 %

b. Hasil Observasi

Selain hasil belajar kognitif, peneliti juga menilai hasil belajar afektif dan psikomotorik melalui observasi pembelajaran. Observasi dilakukan saat berlangsungnya proses pembelajaran dari

tahap stimulasi pada awal pembelajaran sampai tahap generalisasi pada akhir pembelajaran. Pada siklus 1 ini observasi dilakukan selama empat kali yaitu pada 27 Juli 2013, 29 Juli 2013 untuk observasi 1 dan 30 Juli 2013, 1 Agustus 2013 untuk observasi 2. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh observer selama siklus 1, peneliti mendapatkan hasil belajar afektif dan psikomotorik sebagaimana yang diuraikan pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Belajar Afektif Psikomotorik Berdasarkan Observasi 1 Siklus 1

No Aspek Hasil Diharapkan

1 Nilai Tertinggi 94 - 2 Nilai Terendah 77 - 3 Jumlah Siswa Kategori Baik 15 - 4 Jumlah Siswa Kategori Sangat Baik 14 - 5 Rata-rata 84,68 ≥ 75 6 Persentase 100 % ≥ 75 %

Pada observasi 1 yang dilaksanakan pada pertemuan 1 dan 2, terlihat perolehan hasil belajar afektif dan psikomotorik siswa kelas X-1 berhasil mencapai kategori baik (B) dan sangat baik (SB). Perolehan hasil belajar afektif psikomotorik dengan kategori baik pada kisaran nilai 70 – 80 berhasil dicapai oleh 15 orang atau sebanyak 51,72 % dari 29 siswa. Untuk siswa-siswa lainnya masuk pada kisaran nilai 81 -100 pada kategori sangat baik juga sebanyak 14 orang dari jumlah siswa kelas X-1.

Jika melihat analisis indikator hasil belajar afektif psikomotorik pada tabel 4.6 akan jelas bahwa pencapaian tersebut tidak terlepas dari perolehan ketercapaian indikator hasil belajar ranah tersebut.

Tabel 4.6 Analisis Hasil Belajar Afektif Psikomotorik Berdasarkan Indikator pada Observasi 1 Siklus 1

No. Indikator Hasil Belajar Afektif

Psikomotorik Pernyataan Ketercapaian 1 Menunjukkan sikap menerima 3, 20 96,6 % 2 Menganggap penting 4, 7, 9, 16, 19 85,8 % 3 Menunjukkan kesediaan berpartisipasi 5, 6, 8, 12, 14, 15 82,4 % 4 Kesediaan memanfaatkan 1, 10, 11 81,8 % 5 Keterampilan bergerak dan

bertindak 18

65,5 % 6 Kecakapan ekspresif (verbal dan

nonverbal) 2, 13, 17

89,9 %

Data pada tabel 4.6 menunjukkan 96,6 % siswa kelas X-1 menunjukkan sikap menerima, 85,8 % menunjukkan sikap menganggap penting, 82,4 % menunjukkan kesediaan berpartisipasi, 81,8 % menunjukkan kesediaan memanfaatkan, 65,5 % menunjukkan keterampilan bergerak dan bertindak, 89,9 % menunjukkan kecakapan ekspresif melalui cara bicara dan tata tulis.

Observasi 2 dilakukan saat pembelajaran ciri-ciri dan bagian tubuh virus. Karena waktu pertemuan yang terbatas, observasi 2 ini

dilakukan selama 2 pertemuan untuk menggenapi rangakaian

discovery. Hasil belajar afektif dan psikomotorik yang diperoleh

melalui observasi 2 dapat dijabarkan seperti pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Deskripsi Hasil Belajar Afektif dan Psikomotorik Berdasarkan Observasi 2 Siklus 1

No Aspek Hasil Diharapkan

1 Nilai Tertinggi 96 -

2 Nilai Terendah 91 -

3 Jumlah Siswa Kategori Baik 0 -

4 Jumlah Siswa Kategori Sangat

Baik 29 -

5 Rata-rata 92,62 ≥ 75

6 Persentase 100 % ≥ 75 %

Pada pertemuan 3 dan 4, observasi 2 dilakukan. Data dari observasi menunjukkan sebanyak 29 siswa dari jumlah siswa kelas X-1 berhasil memperoleh hasil belajar afektif dan psikomotorik pada kisaran nilai 81 – 100 dan tergolong dalam kategori sangat baik. Pada observasi 2 diperoleh rata-rata sebesar 92,62 yang tentunya lebih besar dibanding observasi 1 dan berhasil mencapai target yang diharapkan.

Selain nilai afektif dan psikomotorik, telah peneliti sajikan ketercapaian hasil belajar afektif dan psikomotorik berdasarkan masing-masing indikatornya seperti yang ada pada tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8 Analisis Hasil Belajar Afektif Psikomotorik Berdasarkan Indikator pada Observasi 2 Siklus 1

No. Indikator Hasil Belajar Afektif

Psikomotorik Pernyataan Ketercapaian 1 Menunjukkan sikap menerima 3, 20 100 % 2 Menganggap penting 4, 7, 9, 16, 19 98,6 % 3 Menunjukkan kesediaan berpartisipasi 5, 6, 8, 12, 14, 15 94 % 4 Kesediaan memanfaatkan 1, 10, 11 91,3 % 5 Keterampilan bergerak dan

bertindak 18

63,4 % 6 Kecakapan ekspresif (verbal dan

nonverbal) 2, 13, 17

84,6 %

Tabel 4.8 memperlihatkan bahwasannya ketercapaian di beberapa indikator mengalami peningkatan seperti pada indikator menunjukkan sikap menerima sebesar 100 %, menganggap penting sebesar 98,6 %, kesediaan berpartisipasi sebesar 94 %, kesediaan memanfaatkan sebesar 91,3 %. Akan tetapi pada indikator keterampilan bergerak dan bertindak turun menjadi 63,4 % serta kecakapan ekspresif menurun menjadi 84,6 %.

c. Hasil Kuisioner Minat Belajar

Minat belajar diperoleh melalui pengisian kuisioner oleh siswa yang dibagikan peneliti pada 1 Agustus 2013 menjelang akhir siklus 1. Kuisioner di siklus 1 ini akan digunakan untuk mendapatkan data minat belajar yang dimiliki siswa dan sekaligus menjadi pembanding minat belajar setelah siklus 2. Data minat yang didapatkan dapat dilihat di tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9 Deskripsi Minat Belajar Kelas X-1 Siklus 1

No Aspek Hasil Diharapkan

1 Skor tertinggi 92 -

2 Skor terendah 60 -

3 Jumlah siswa berminat dan sangat berminat

24 ≥ 24

4 Skor Rata-rata 78 ≥ 75

5 Persentase Minat 82,75 % ≥ 75 %

Dari hasil penilaian minat didapatkan sebanyak 24 siswa kelas X-1 tergolong dalam kategori berminat dan sangat berminat. Dari 24 siswa siswa tersebut jika persentasekan maka menjadi 82,75 %. Persentase tersebut sudah memenuhi target persentase minat pada penelitian ini. Jika melihat skor minat siswa kelas X-1 pada tabel 4.7 atau pada lampiran 8 dapat disimpulkan bahwa peroleh skor tertinggi mencapai angka 92 dan perolehan skor terendah adalah 60. Rata-rata dari seluruh skor minat kelas X-1 adalah 78.

Bertolak dari data minat belajar yang diperoleh, peneliti kemudian mengidentifikasi dan menganalisis jenis minat yang dimiliki siswa kelas X-1. Jenis minat disesuaikan dengan indikator minat yaitu minat yang ditunjukkan dengan keinginan mengetahui sesuatu, minat yang ditunjukkan dengan usaha untuk merealisasikan keinginan, dan minat yang ditunjukkan dengan partisipasi dalam suatu kegiatan. Hasil identifikasi dan analisis tersebut dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10 Analisis Minat Belajar Siklus 1 Berdasarkan Indikator Minat

No. Indikator Minat Belajar Pernyataan Persentase 1 Keinginan untuk mengetahui

sesuatu

6, 7, 11, 17, 20

89,9 % 2 Usaha untuk merealisasikan

keinginan

1, 3, 9, 10, 12, 13, 14, 16, 18, 19

73,4 %

3 Partisipasi dalam suatu kegiatan 2, 4, 5, 8, 15

75,4 %

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.10, dapat diidentifikasi jenis minat yang dimiliki siswa kelas X-1 berdasarkan persentase dari masing-masing indikator di atas. Hasilnya sebanyak 89,9 % siswa kelas X-1 menunjukkan minat dengan keinginannya untuk mengetahui sesuatu, 73,4 % siswa kelas X-1 menunjukkan minat belajar dengan usaha merealisasikan keinginannya, dan sebanyak 75,4 % siswa menunjukkan minat belajar dengan partisipasi dalam suatu kegiatan. Dari sekian persentase indikator minat tersebut, dapat disimpulkan hampir sebagian besar siswa menunjukkan minat dengan ketiga cara di atas.

3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus 2

Dokumen terkait