• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V Pembahasan

A. Deskripsi Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa

langkah; langkah pertama yang harus dilakukan adalah analisis deskripsi data

kedisiplinan belajar (X1), jumlah jam belajar (X2), dan kemandirian belajar

akuntansi (X3), dan prestasi belajar akuntansi (Y). Bentuk dari pendeskripsian

data tersebut menggunakan daftar tabulasi distribusi frekuensi untuk masing-

masing variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Selanjutnya dari

deskripsi data tersebut, peneliti akan melakukan perhitungan mean, median,

modus, dan deviasi standar berdasarkan skor-skor data yang telah disusun

dalam tebel distribusi frekuensi dari masing-masing variabel. Penilaian

masing-masing variabel menggunakan penilaian acuan patokan (PAP) tipe II.

Langkah kedua yaitu melakukan uji prasarat. Uji prasarat dalam penilaian ini

dilakukan dengan melakukan uji normalitas dan linieritas. Langkah ketiga

yaitu dengan cara menguji hipotesis dari masing-masing variabel. Berikut ini

akan disajikan hasil deskripsi data dari masing-masing variabel:

1. Kedisiplinan Belajar

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah

data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian

ini menggunakan statistik. Statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial.

grafik, perhitungan mean, median, modus, persentil, perhitungan persentase

dan deviasi standar. Berikut ini akan disajikan statistik deskriptif data variabel

kedisiplinan belajar:

a Perhitungan Mean, Median, Modus, dan Deviasi Standar

Banyaknya butir kuesioner yang valid untuk variabel kedisiplinan

belajar adalah 7 item. Skor tertinggi yang di dapat dari hasil penelitian adalah

24, sedangkan skor terendah adalah 15. Hasil perhitungan dengan

menggunakan bantuan SPSS di dapat hasil sebagai berikut:

Hasil perhitungan menggunakan SPSS di dapat range = 9; mean =

19,90; median = 20,00; modus = 19; deviasi standar = 2,240; dan varians =

5,015. Sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan kalkulator

ditemukan nilai mean = 20; median = 19,875; dan modus = 19,61; varians =

5,265; dan deviasi standar = 2,295. Hasil perhitungan selengkapnya dapat

dilihat di lampiran IV.

b Perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) tipe II

Interpretasi data penelitian variabel kedisiplinan belajar dilakukan

berdasarkan penilaian acuan patokan tipe II. Item kuesioner yang digunakan

untuk mengungkap variabel kedisiplinan belajar sebanyak 7 item, dengan skor

berkisar antara 1-4. Skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah 28, sedangkan

skor terendah adalah 7. Berikut ini disajikan hasil interpretasinya (Lampiran

Tabel 5.1

Interpretasi PAP Kedisiplinan Belajar

Skor Frekuensi Persentase Kategori

24 - 28 21 - 23 19 - 20 17 - 18 Dibawah 17 1 14 16 6 3 2,5% 35% 40% 15% 7,5% Sangat baik Baik Cukup Rendah Sangat rendah Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa terdapat 1 siswa (2,5%)

mempunyai kedisiplinan belajar sangat baik, 14 siswa (35%) mempunyai

kedisiplinan belajar baik, 16 siswa (40%) mempunyai kedisiplinan belajar

yang cukup, 6 siswa (15%) mempunyai kedisiplinan belajar rendah, 3 siswa

(7,5%) mempunyai kedisiplinan yang sangat rendah. Dengan melihat

penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar siswa-siswi

kelas XI IPS SMA GAMA termasuk dalam kategori cukup. Hal tersebut dapat

dibuktikan bahwa sebagian besar variabel kedisiplinan belajar terletak pada

kategori cukup.

2. Jumlah Jam Belajar

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah

data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian

ini menggunakan statistik. Statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial.

Termasuk dalam statistik deskriptif adalah penyajian data melalui tabel,

grafik, perhitungan mean, median, modus, persentil, perhitungan persentase

dan deviasi standar. Berikut ini akan disajikan statistik deskriptif data variabel

a Perhitungan Mean, Median, Modus, dan Deviasi Standar

Banyaknya butir kuesioner yang valid untuk variabel jumlah jam

belajar adalah 3. Skor tertinggi yang di dapat dari hasil penelitian adalah 9

sedangkan skor terendah adalah 5. Hasil perhitungan dengan bantuan SPSS di

dapat hasil sebagai berikut:

Hasil perhitungan menggunakan bantuan SPSS di dapat range = 4;

mean = 6,18; median = 6,00; modus = 6; varians = 0,815; dan deviasi standar

= 0,903. Sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan kalkulator

ditemukan nilai mean = 6,175; median = 6,11; modus = 6; varians = 0,81474

dan deviasi standar = 0,9026. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat di

lampiran IV.

b Perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) tipe II

Interpretasi data penelitian variabel jumlah jam belajar dilakukan

berdasarkan penilaian acuan patokan tipe II. Item kuesioner yang digunakan

untuk mengungkap variabel jumlah jam belajar sebanyak 3 item, dengan skor

berkisar antara 1-4. Skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah 12, sedangkan

skor terendah adalah 3. Berikut ini disajikan hasil interpretasinya (lampiran

IV).

Tabel 5.2

Interpretasi PAP Jumlah Jam Belajar

Skor Frekuensi Persentase Kategori

10 - 12 9 8 7 Dibawah 7 0 1 1 11 27 0 2,5% 2,5% 27,5% 67,5% Sangat baik Baik Cukup Rendah Sangat rendah Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa siswa-siswi IPS kelas XI

SMA GAMA tidak satu orangpun yang mampu mengatur jumlah jam belajar

dengan sangat baik, 1 siswa (2,5%) mempunyai jumlah jam belajar yang baik,

1 siswa (2,5%) mempunyai jumlah jam belajar yang cukup, 11 siswa (27,5%)

mempunyai jumlah jam belajar yang rendah, 27 siswa (67,5%) mempunyai

jumlah jam belajar sangat rendah. Dengan melihat penjelasan tersebut dapat

disimpulkan bahwa siswa siswi kelas XI IPS SMA GAMA mempunyai

jumlah jam belajar yang sangat rendah.

3. Kemandirian Belajar

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah

data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian

ini menggunakan statistik. Statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial.

Termasuk dalam statistik deskriptif adalah penyajian data melalui tabel,

grafik, perhitungan mean, median, modus, persentil, perhitungan persentase

dan deviasi standar. Berikut ini akan disajikan statistik deskriptif data variabel

kemandirian belajar:

a Perhitungan Mean, Median, Modus, dan Deviasi Standar

Butir pernyataan yang terdapat dalam kuesioner untuk variabel

kemandirian belajar berjumlah 10 pernyataan yang kesemuanya valid. Skor

tertinggi yang di dapat dari hasil penelitian adalah 36, sedangkan skor

terendah adalah 20. Hasil perhitungan dengan bantuan SPSS di dapat hasil

Hasil perhitungan menggunakan bantuan SPSS di dapat range = 16;

mean = 27,25; median = 28,00; modus = 26; varians = 18,705; dan deviasi

standar = 4,325. Sedangkan hasil perhitungan menggunakan kalkulator di

dapat mean = 27,675; median = 28; modus = 29,045; varians = 18,225; dan

deviasi standar = 4,269. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat di

lampiran IV.

b Perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II

Interpretasi data penelitian variabel kemandirian belajar akuntansi

dilakukan berdasarkan penilaian acuan patokan tipe II. Item kuesioner yang

digunakan untuk mengungkap variabel jumlah jam belajar sebanyak 10 item,

dengan skor berkisar antara 1-4. Skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah

40, sedangkan skor terendah adalah 10. Berikut ini disajikan hasil

interpretasinya (lampiran IV).

Tabel 5.3

Interpretasi PAP Kemandirian Belajar

Skor Frekuensi Persentase Kategori

34-40 30-33 27-29 24-26 Dibawah 24 4 9 8 10 9 10% 22,5% 20% 25% 22,5% Sangat baik Baik Cukup Rendah Sangat rendah Jumlah 40 100%

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa terdapat 4 siswa (10%)

kemandirian belajar akuntansi sangat baik, 9 siswa (22,5%) mempunyai

kemandirian belajar akuntansi yang baik, 8 siswa (20%) mempunyai

kemandirian belajar akuntansi yang sangat rendah. Dengan melihat penjelasan

tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa siswi kelas XI IPS SMA GAMA

mempunyai kemandirian belajar akuntansi yang rendah.

4. Prestasi Belajar Akuntansi

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah

data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian

ini menggunakan statistik. Statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial.

Termasuk dalam statistik deskriptif adalah penyajian data melalui tabel,

grafik, perhitungan mean, median, modus, persentil, perhitungan persentase

dan deviasi standar. Berikut ini akan disajikan statistik deskriptif data variabel

prestasi belajar akuntansi:

a Perhitungan Mean, Median, Modus, dan Deviasi Standar

Skor tertinggi yang di dapat dari hasil penelitian untuk variabel

prestasi belajar akuntansi adalah 87, sedangkan skor terendah adalah 65. Hasil

perhitungan dengan bantuan SPSS di dapat hasil sebagai berikut:

Hasil perhitungan menggunakan SPSS di dapat range = 22; mean =

73,68; median = 73,00; varians = 32,738; dan deviasi standar = 5,722.

Sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan kalkulator di

dapat mean = 73,6; median = 73,227; modus = 73,64; varians = 32,4; deviasi

b Perhitungan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II

Skor tertinggi yang di harapkan di capai oleh para siswa adalah 100.

Interpretasi dilakukan dengan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

tipe II. Berikut ini disajikan hasil interpretasinya:

Tabel 5.4

Interpretasi PAP Prestasi Belajar Akuntansi

Skor Frekuensi Persentase Kategori

81 - 100 66 – 80 56 – 65 46 – 55 Dibawah 46 8 30 2 0 0 20% 75% 5% 0 0 Sangat baik Baik Cukup Rendah Sangat rendah Jumlah 40 100%

Berdasarkan tebel di atas tampak bahwa terdapat 8 siswa (20%)

mempunyai prestasi belajar akuntansi sangat baik, 30 siswa (75%) mempunyai

prestasi belajar akuntansi yang baik, 2 siswa (5%) mempunyai prestasi belajar

akuntansi yang cukup, dan 0 (0) siswa mempunyai prestasi belajar akuntansi

rendah, 0 siswa (0) mempunyai prestasi belajar akuntansi yang sangat rendah.

Dengan melihat penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa siswi

kelas XI IPS SMA GAMA mempunyai prestasi belajar akuntansi yang baik

B. Pengujian Prasarat Analisis

Dokumen terkait