• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V Pembahasan

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hubungan antara Kedisiplinan Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi

Dari hasil analisis data diketahui rhitung sebesar 0,212, artinya korelasi

antara variabel kedisiplinan belajar (X1) dengan prestasi belajar akuntansi

0,05, yang berarti tidak signifikan. Dengan demikian H0 diterima, artinya tidak

ada hubungan positif kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi.

Disiplin merupakan sikap mental yang mengandung kerelaan

mematuhi suatu ketentuan atau tata tertib yang berlaku dalam menjalankan

tugas dan tanggung jawab. Pelaksanaan pedoman-pedoman yang baik di

dalam usaha belajar dengan disertai disiplin akan membuat peserta didik

mempunyai cara belajar yang baik. Apabila peserta didik mempunyai cara

belajar yang baik, maka prestasi belajarnyapun akan baik.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan

positif antara variabel kedisiplinan belajar (X1) dengan variabel prestasi

belajar akuntansi (Y). Peneliti beranggapan bahwa prestasi belajar siswa

ditentukan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah guru. Guru

sebagai subjek pendidikan bertugas untuk mentransfer ilmu kepada siswa,

serta menguasai dan mengontrol kondisi kelas siswa (Nurkholis, 2006:16).

Dalam hasil analisis, siswa SMA GAMA kelas XI IPS, kedisiplinannya

rendah, tetapi prestasi belajar akuntansinya tinggi. Karena guru akuntansi

SMA GAMA dapat mentranfer ilmu kepada siswa dengan baik, serta dapat

menguasai dan mengontrol siswanya. Menerima hipotesis artinya tidak cukup

informasi dari sampel untuk menyimpulkan bahwa hipotesis harus kita tolak,

artinya walaupun hipotesis itu kita terima tidak berarti bahwa hipotesis itu

benar (Boediono, 2002:435). Sedangkan hasil penelitian terdahulu

menunjukkan adanya hubungan positif antara kedisiplinan belajar akuntansi

penelitian ulang oleh pihak-pihak yang tertarik untuk melakukan penelitian

berkaitan dengan topik ini.

2. Hubungan antara Jumlah Jam Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi

Dari hasil analisis data diketahui rhitung sebesar 0,240, artinya korelasi

antara variabel jumlah jam belajar (X2) dengan prestasi belajar akuntansi (Y)

berada pada keadaan rendah. Sedangkan taraf signifikansi sebesar 0,136 > α 0,05, yang berarti tidak signifikan. Dengan demikian H0 diterima, artinya tidak

ada hubungan positif jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi.

Waktu senantiasa ada dan tersedia setiap saat, dengan demikian waktu

tidak bisa ditabung atau disimpan pada kesempatan lain. Maka sebagai

seorang pelajar hendaknya memiliki suatu kebiasaan menggunakan waktu

sekarang juga atau pada saat ini juga. Seberapa banyak jumlah jam atau waktu

yang digunakan siswa untuk belajar akan berpengaruh terhadap hasil

belajarnya. Semakin banyak jumlah jam belajar yang digunakan untuk belajar

maka prestasi belajar akuntansinya tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya

hubungan positif antara jumlah jam belajar (X2) dengan prestasi belajar

akuntansi (Y). Peneliti beranggapan bahwa prestasi belajar siswa ditentukan

oleh berbagai macam faktor, baik dari guru maupun dari teman sekelas

(Nurkholis, 2006:16). Dengan dukungan dari teman sekelas, segala informasi

yang berkaitan dengan mata pelajaran dapat diperoleh, sehingga kesulitan-

kesulitan memahami pelajaran di kelas, dapat teratasi. Dalam analisis siswa

belajar akuntansinya tinggi, karena siswa SMA GAMA dapat menjaga

kekompakan mereka satu dengan yang lainnya. Menerima hipotesis artinya

tidak cukup informasi dari sampel untuk menyimpulkan bahwa hipotesis harus

kita tolak, artinya walaupun hipotesis itu kita terima tidak berarti bahwa

hipotesis itu benar (Boediono, 2002:435). Sedangkan hasil penelitian

terdahulu menunjukkan adanya hubungan positif antara jumlah jam belajar

dengan prestasi belajar akuntansi. Sehingga peneliti merasa perlu diadakannya

penelitian ulang oleh pihak yang tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan

dengan topik ini.

3. Hubungan antara Kemandirian Belajar Akuntansi dengan Prestasi Belajar

Akuntansi

Dari hasil analisis data diketahui rhitung sebesar 0,138, artinya korelasi

antara variabel kemandirian belajar akuntansi (X3) dengan prestasi belajar

akuntansi berada pada keadaan sangat rendah. Sedangkan taraf signifikansi

sebesar 0,396 > α 0,05. Dengan demikian H0 diterima, artinya tidak ada

hubungan positif antara variabel kemandirian belajar dengan prestasi belajar

akuntansi. Dari analisis persamaan regresi menunjukkan nilai b3 negatif,

artinya arah hubungannya adalah negatif. Sehingga apabila kemandirian

belajarnya rendah, maka prestasi belajarnya tinggi.

Kemandirian belajar sangat dibutuhkan dalam pembinaan

perkembangan siswa menuju masa depan yang lebih baik, khususnya dalam

memperoleh prestasi belajar yang baik. Kemandirian belajar siswa diperlukan

dirinya. Kemandirian dalam belajar dapat diartikan sebagai aktifitas belajar

dan berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan

tanggung jawab sendiri dari pembelajar. Kemandirian belajar seseorang

merupakan sikap bagaimana seseorang itu dapat mengatur dan mengendalikan

kegiatan belajarnya.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan H0 diterima, artinya tidak

ada hubungan positif antara variabel kemandirian belajar akuntansi dengan

prestasi belajar akuntansi. Sedangkan pada persamaan garis regresi

menunjukkan b3 negatif sehingga arah hubungannya adalah negatif. Sehingga

walaupun kemandirian belajar rendah, tetapi prestasi belajarnya tinggi.

Peneliti beranggapan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai macam

faktor, salah satunya adalah guru dan teman sekelas. Guru akuntansi SMA

GAMA dapat mentranfer ilmu dengan baik, serta dapat menguasai dan

mengontrol siswanya. Sedangkan kekompakan antara siswa siswi SMA

GAMA sangat baik, sehingga satu sama lain saling membantu (Nurkholis,

2006:16). Menerima hipotesis artinya tidak cukup informasi dari sampel untuk

menyimpulkan bahwa hipotesis harus kita tolak, artinya walaupun hipotesis

itu kita terima tidak berarti bahwa hipotesis itu benar (Boediono, 2002:435).

Sedangkan hasil penelitian terdahulu menunjukkan adanya hubungan positif

antara jumlah jam belajar dengan prestasi belajar akuntansi. Sehingga peneliti

merasa perlu diadakannya penelitian ulang oleh pihak yang tertarik untuk

4. Hubungan antara kedisiplinan belajar (X1), jumlah jam belajar (X2),

kemandirian belajar akuntansi (X3), dengan prestasi belajar akuntansi (Y)

Dari hasil analisis korelasi ganda Ry123 sebesar 0,313 artinya korelasi

antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, dengan kemandirian belajar

akuntansi berada pada keadaan rendah. Dengan Fhitung sebesar 1,302 < Ftabel

sebesar 2,86, dan taraf signifikansi sebesar 0,289 > α 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar, kemandirian

belajar dengan prestasi belajar akuntansi mempunyai hubungan yang tidak

signifikan. Dengan demikian H0 diterima, artinya tidak ada hubungan positif

antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar dengan prestasi belajar

akuntansi. Apabila kedisiplinan belajar rendah, jumlah jam belajar rendah,

maka prestasi belajarnya rendah. Sedangkan untuk variabel kemandirian

belajar akuntansi, pada persamaan regresi menunjukkan b3 negatif, artinya

arah hubungannya negatif. Sehingga apabila variabel kemandirian belajar

akuntansi rendah, maka prestasi belajar akuntansinya tinggi.

Meskipun dari hasil pengujian di dapatkan tidak ada hubungan yang

positif antara kedisiplinan belajar, jumlah jam belajar dengan prestasi belajar

akuntansi. Sedangkan kemandirian belajar menunjukkan hubungan negatif

dengan prestasi belajar akuntansi. Namun salah satu faktor keberhasilan

seorang pelajar dalam mencapai prestasi belajar yang baik adalah dengan

kedisiplinan mereka dalam menjalani kegiatan belajar, pengelolaan waktu

yang baik dalam belajar, dan kemandirian belajar dari dirinya. Menerima

bahwa hipotesis harus kita tolak, artinya walaupun hipotesis itu kita terima

tidak berarti bahwa hipotesis itu benar (Boediono, 2002:435). Sehingga

peneliti merasa perlu diadakannya penelitian ulang oleh pihak-pihak yang

Dokumen terkait