• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

4.2 Deskripsi Data

Deskripsi data merupakan penjelasan mengenai data yang telah didapatkan dari hasil penelitian lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Implementasi kebijakan menurut Van Metter dan Van Horn. Teori ini menjelaskan bahwa ada 6 (enam) indikator Implementasi Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 24 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, yaitu : (1) Ukuran dan tujuan kebijakan; (2) Sumber daya; (3) Karakteristik; (4) Sikap kecenderungan para pelaksana; (5) Komunikasi antar organisasi dan

aktivitas pelaksana; (6) Lingkungan ekonomi, sosial dan politik. Teori ini dinilai dan dianggap lebih rasional dan tepat untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang ada pada Implementasi Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 24 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (studi kasus di Desa Kupahandap Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang) ini.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, sehingga data yang diperoleh bersifat deskriptif berbentuk kata dan kalimat dari hasil wawancara, hasil obeservasi lapangan dan dokumentasi. Pada bab sebelumnya telah dikemukakan bahwa, analisis data dalam penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Prasetya Irawan, yaitu Pengumpulan data mentah, transkip data, pembuatan koding, kategorisasi data, penyimpulan sementara, triangulasi, penyimpulan akhir.

Langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan data mentah, yaitu dengan wawancara, observasi lapangan dan dokumentasi.

Langkah kedua yang dilakukan adalah transkip data, yaitu pada tahap ini peneliti merubah catatan lapangan dalam bentuk tulisan (semua data yang diperoleh di lapangan). Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan transkip data, peneliti memberikan kode pada aspek tertentu, yaitu:

1. Kode Q1,2,3 dan seterusnya menandakan daftar urutan pertanyaan.

2. Kode I1,2,3 dan seterusnya menandakan daftar urutan informan.

Langkah ketiga yang dilakukan adalah pembuatan koding, yaitu pada tahap ini peneliti membaca ulang semua data yang sudah ditranskip, pada bagian-bagian

62

tertentu dari transkip data tersebut akan menemukan hal-hal penting yang perlu peneliti catat untuk proses selanjutnya.

Langkah keempat yang dilakukan adalah kategorisasi data, yaitu pada tahap ini peneliti mulai menyederhanakan data dengan cara “mengikat” konsep-konsep

(kata-kata) kunci dalam satu besaran yang dinamakan “kategori”.

Langkah kelima yang dilakukan adalah pada tahap ini peneliti mengambil kesimpulan meskipun masih bersifat sementara kesimpulan ini 100% harus berdasarkan data.

Langkah keenam atau langkah terakhir yang dilakukan adalah triangulasi

yaitu pada tahap ini peneliti melakukan proses chek dan recheck antara sumber

data dengan sumber data lainnya.

Selanjutnya, peneliti akan melakukan analisis terhadap Implementasi Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 24 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Studi kasus di Desa Kupahandap Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang). Analisi yang akan dilakukan dalam penelitian ini menggunakan kategori dengan beberapa indikator yang dianggap sesuai dengan masalah penelitian dan kerangka teori yang telah diuraikan sebelumnya. Kategori-kategori tersebut adalah:

1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Konsep implementasi kebijakan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 24 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (studi kasus di Desa Kupahandap Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang), dapat

diukur tingkat keberhasilannya jika ukuran dan tujuan dari kebijakan tersebut memang realistis dengan sosio kultur yang ada di level pelaksanan kebijakan.

2. Sumber Daya

Keberhasilan dari implementasi kebijakan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 24 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa sangat tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumber daya yang ada. Manusia merupakan sumber daya yang terpenting dalam menentukan suatu keberhasilan proses implementasi, tetapi diluar sumber daya manusia, sumber daya lainnya yang perlu di perhatikan seperti sumber daya finansial dan sumber daya waktu.

3. Karakteristik Agen Pelaksana

Pada karakteristik agen pelaksana ini meliputi organisasi formal (BPMPD Kabupaten Pandeglang, BAPPEDA Kabupaten Pandeglang, Kecamatan Cimanuk, Desa Kupahandap), yang terlibat dalam pengimplementasian kebijakan publik.

4. Sikap dan Kecenderungan para Implementor

Sikap para prangkat desa dan kepala desa (Desa Kupahandap) untuk mengimplementasikan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 24 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (studi kasus di Desa Kupahandap Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang) agar berhasil secara efektif dan efisien.

64

5. Komunikasi antar Organisasi/Lembaga Formal dan Aktivitas pelaksana

Koordinasi merupakan mekanisme yang ampuh dalam Implementasi Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 24 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (studi kasus di Desa Kupahandap Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang). Semakin baik koordinasi diantara Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dengan Pemerintah Desa maka asumsinya kesalahan-kesalahan akan sangat kecil untuk terjadi dan begitupun sebaliknya.

6. Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik

Hal terakhir yang perlu diperhatikan guna menilai kinerja Implementasi Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 24 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (studi kasus di Desa Kupahandap Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang) yang telah diterapkan, masyarakat sekitar Desa Kupahandap kurang berpartisipasi atau tidak mendukung kebijakan ini bisa membuat kegagalan dalam pengimplemntasian Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 24 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa. Oleh karena itu, upaya untuk mengimplementasikan kebijakan harus memperhatikan kondisi lingkungan eksternal.

4.2.1 Informan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive, yaitu

teknik pengambilan data dari informan dengan pertimbangan bahwa orang yang dijadikan informan penelitian merupakan orang yang mengetahui tentang Implementasi Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 24 Tahun 2015

Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Studi kasus di Desa Kupahandap Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang), sehingga memudahkan peneliti untuk mendapatkan data yang diharapkan.

Adapun informan-informan yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Informan Penelitian

No. Kode Informan Nama/Jabatan Informan

1 I1.1 Kabid Pemerintahan Desa BPMPD Kabupaten

Pandeglang

2 I1.2 Kasubid Pemerintahan, Pendidikan, dan

Kebudayaan Bidang Sosial dan Budaya

BAPPEDA Kabupaten Pandeglang

3 I1.3 Kepala Kecamatan Cimanuk Kabupaten

Pandeglang

4 I2.1 Kepala Desa Kupahandap

5 I2.2 Sekertaris Desa Kupahandap

6 I2.3 Bendahara Desa Kupahandap

7 I2.4 Ketua BPD Desa Kupahandap

8

I2.5 Ketua LPM Desa Kupahandap

9

I2.6 Ketua BUMDes Desa Kupahandap

10

I3.1 Tokoh Masyarakat/Para Kiayi di Desa

Kupahandap 11

I3.2 Masyarakat di Desa Kupahandap

66

4.2.2 Pelaksanaan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 24 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa Di Desa Kupahandap

Menurut Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 24 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, keuangan desa adalah semua kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa. Serta pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,

pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa. Adapun pelaksanaan

pengelolaan keuangan desa di Desa Kupahandap sebagai berikut:

Perencanaan, dalam perencanaan pengelolaan keuangan di Desa Kupahandap sudah bias dikatakan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari setiap tahunnya di Desa Kupahandap selalu dilakasanakan Musyawarah Pembangunan Desa (musrembangdes), dalam pelaksanaan musrembangdes di desa kupahadap melibatkan semua unsur yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan di desa, mulai dari BPD, perwakilan masyarakat semua kalangan, tokoh masyarakat, para ulama, serta perangkat di desa beserta ketua RT/RW semua yang ada di Desa Kupahandap. Dalam musrembangdes tersebut pemerintah Desa Kupahandap mendengarkan dan menampung semua aspirasi dari masyarakat, selanjutnya pemerintah desa memilih mana aspirasi yang diutamakan untuk segera direalisasikan dengan melihat tingkat kebutuhannya, setelah itu pemerintah Desa Kupahandap menuangankan hasil musrembangdes tersebut ke dalam Anggaran

Pembelian dan Belanja Desa Kupahandap (APBDesa) yang di tetapkan melalui Peraturan Desa Kupahandap Kecamatan Cimanuk Kabupaten Pandeglang Nomor 01 Tahun 2015 Tentang Anggaran Pendapatan Belanja Desa Tahun Anggaran 2015.

Pelaksanaan, dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan desa di Desa Kupahandap semua dilaksanakan dengan melihat APBDesa yang sudah di tetapkan melalui Perdes, sebelum pelaksanaan akan timbul transaksi penerimaan dan pengeluaran desa sebagai pendanaan pelaksanaan APBDesa di Desa Kupahandap, semua penerimaan dan pengeluaran desa di Desa Kupahandap dalam rangka kewenangan desa dilaksanakan melalui rekening khusus kas desa yang dimiliki Desa Kupahandap, serta pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran desa di Desa Kupahandap sudah didukung oleh bukti yang lengkap dan sah yang tertuang dalam setiap nota di dalam pertanggungjawaban.

Adapun pendapatan Desa Kupahandap tahun 2015 yang tertuang dalam APBDesa tahun 2015 yaitu sebesar Rp.629,969,000 yang terbagi atas pendapatan asli desa, pendapatan transfer (Dana desa, bagi hasil pajak dan retribusi daerah kabupaten, dan alokasi dana desa), dan pendapatan lain-lain. Namun pendapatan Desa Kupahandap tahun 2015 semuanya hanya

bersumber dari pendapatan transfer, yaitu dana desa sebesar

Rp.273,615,000, bagi hasil pajak daerah sebesar Rp.13,494,000, dan alokasi dana desa sebesar Rp.342,860,000. Adapun juga jumlah belanja Desa Kupahandap tahun 2015 yang tertuang dalam APBDesa yaitu sebesar

68

Rp.629,969,000 yang terdiri atas belanja bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, bidang pembangunan desa, bidang pembinaan kemasyarakatan, serta bidang pemberdayaan masyarakat. (Sumber: APBDesa Kupahandap Tahun 2015).

Tabel 4.6

Ringkasan APBDesa Desa Kupahandap Tahun 2015

No. Uraian Anggaran (Rp)

1 PENDAPATAN

Dana Desa Bagi Hasil Pajak Alokasi Dana Desa

629,969,000

273,615,000 13,494,000 342,860,000

2 BELANJA

Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Bidang Pembangunan Desa

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Bidang Pemberdayaan Masyarakat

629,969,000

188,990,700 273,615,000 40,500,000 126,863,300 (Sumber: APBDesa Kupahandap Tahun 2015).

Jika melihat data di atas dimana total penerimaan sama dengan total belanja desa dengan kata lain maka dalam APBDesa Kupahandap Tahun 2015 tidak terjadi surplus ataupun defisit anggaran sehingga dapat disimpulkan pelaksanaan APBDesa tahun 2015 di Desa Kupahandap sudah berjalan dengan baik.

Penatausahaan, dalam hal penatausahaan di Desa Kupahandap sudah berjalan dengan baik, hal ini dikarnakan kepala Desa Kupahandap telah menetapakan bendahara desa sebelum melaksanakan APBDesa. Sesuai

dengan yang terkandung dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pengelolaan Keuangan Desa, dimana dalam hal penatausahaan pengelolaan keuangan desa kepala desa dalam melaksanakan penatausahaan keuangan desa harus menetapkan bendahara desa. Penetapan bendahara desa harus dilakukan sebelum dimulainya tahun anggaran bersangkutan dan berdasarkan keputusan kepala desa, dapat dilihat pada tabel (4.10 Struktur Organisasi Desa Kupahandap halaman 64).

Pelaporan dan pertanggungjawaban, dalam hal pelaporan dan pertanggungjawaban di Desa Kupahandap telah berjalan dengan baik, hal ini dikarnakan kepala Desa Kupahandap dalam melaksanakan tugas, kewenangan, hak, dan kewajiban telah melakukan penyempaian laporan realisasi pelaksanaan APBDesa tahun 2015 kepada Bupati Pandeglang, selain itu kepala desa juga telah menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD) tahun 2015 kepada Bupati Pandeglang.

Dokumen terkait