• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah dan Monografi Desa Denai Kuala

Asal mula nama Denai Kuala dari nama seorang panglima kerajaan Melayu yang lahir di Desa tersebut dengan nama Panglima Denai. Kuala berarti rawa atau kolam atau genangan air yang besar. Pada masa kerajaan Melayu berkuasa memang terdapat sebuah kuala yang besar di Desa tempat kelahiran sang panglima. Dari dua kata tersebut, nama Desa ini disebut Desa Denai Kuala.

Denai Kuala merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Desa Denai Kuala memiliki empat Dusun, hal menarik dari Desa ini adalah keadaan masyarakat yang beragam etnik, agama, dan budaya yang dibawa oleh etnik tersebut. Bahkan setiap etnik memiliki wilayah tertentu yang membentuk dusun tersendiri. Dusun yang ditempati etnik tertentu secara langsung, baik disadari atau tidak menggambarkan sistem budaya masing-masing etnik.

Dari kontur bumi, permukaan tanah Denai Kuala termasuk datar dengan tingkat ketinggian antara 0 – 5 meter diatas permukaan laut. Udara yang panas dan cukup kering pada Desa ini dikarenakan letaknya yang berada di pesisir pantai. Luas wilayah Desa ini yaitu 459 Ha, dimana ±60 % luas wilayah merupakan lahan persawahan dan sisanya merupakan daratan. Sebagian besar penduduk Desa hidup sebagai petani. Komoditas pertanian yang utama adalah

padi, palawija, sayur mayur dan ada pula sebagian kecil yang menanam kelapa sawit. Adapun pekerjaan lain di luar pertanian adalah buruh dan nelayan serta pedagang. Adapun letak geografis Desa Denai Kuala, yaitu:

a. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Ular (Sergai) b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Binjai Bakung c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Denai Sarang Burung d. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka

4.1.2 Sarana dan Prasarana Desa

Desa Denai Kuala memiliki letak tidak terlalu jauh dengan Kecamatan Pantai Labu, yakni hanya sekitar 3 km, sedangkan dengan Ibukota Kabupaten Deli Serdang sekitar 12 km, sehingga masyarakat cukup mudah untuk berinteraksi dengan dunia luar. Ketersediaan fasilitas sarana dan prasarana umum di Desa masih memiliki banyak kekurangan, meskipun jarak Desa yang tidak terlalu jauh dari Kota Kecamatan dan Ibukota Kabupaten. Dari pengamatan pada lapangan, sarana dan prasarana Desa antara lain:

1. Jalan

Kondisi jalan di Desa ini tidak terlalu baik. Jalan yang dimiliki oleh Desa ini secara keseluruhan belum diaspal, yakni masih merupakan bebatuan dan sebagian masih ada yang berupa tanah. Sehingga ketika hujan mengguyur jalan menjadi becek dan licin serta sulit dilalui.

2. Listrik

Fasilitas listrik sudah dapat dinikmati oleh masyarakat Desa Denai Kuala sejak lama. Sehingga masyarakat dapat menerima informasi dari

media informasi yang dimiliki oleh mereka, yang berupa televisi maupun radio.

3. Air Bersih

Masyarakat Desa Denai Kuala hampir keseluruhan memiliki sumur sendiri di kediaman mereka, akan tetapi karena letak Desa mereka yang sangat dekat dengan pantai, sehingga air yang didalam sumur mereka kurang baik kualitasnya karena agak berbau dan berwarna kekuningan. Namun Desa Denai Kuala mendapatkan bantuan dari PNPM berupa pembuatan sumur bor untuk ketersediaaan air bersih yang layak minum untuk penduduk. Masyarakat Desa sekarang memanfaatkan sumur bor untuk kebutuhan akan air bersih, dengan membayar uang retribusi perbulan pada penanggung jawab pengelola sumur bor tersebut.

4. Transportasi

Desa Denai Kuala tidak memiliki sarana transportasi umum. Angkutan umum yang tersedia hanya sampai Kota Kecamatan , yang menuju ke Ibukota Kabupaten hingga ke Terminal Amplas. Transportasi yang tersedia hanya RBT atau ojek dari pekan atau Kota Kecamatan tersebut menuju kedalam Desa. Sedangkan transportasi umum yang tersedia dari dalam Desa, menuju ke pekan dan Kota Kecamatan tidak tersedia. Sehingga apabila penduduk Desa ingin menuju ke pekan atau Kota Kecamatan harus menggunakan kendaraan milik mereka sendiri, yang berupa sepeda ataupun sepeda motor.

5. Tempat Ibadah

Tempat ibadah yang terdapat di Desa ini berupa 2 buah Masjid yang terletak di dusun I dan dusun III, serta sebuah Gereja yang terdapat di dusun IV.

6. Kesehatan

Untuk jumlah penduduk yang cukup banyak, fasilitas kesehatan yang tersedia masih sangat terbatas. Di Desa tersedia sebuah puskesmas yang memiliki seorang bidan dan seorang mantri, dan hanya dibuka hingga siang hari.

7. Aula

Aula yang tersedia merupakan balai Desa yang terletak di sebelah kantor kepala Desa. Balai Desa biasanya digunakan oleh warga untuk pertemuan yang berkaitan dengan kepentingan Desa, serta dipergunakan oleh perangakat Desa untuk mengadakan rapat serta jamuan apabila Desa mereka mendapat kunjungan dari Kecamatan.

8. Sekolah

Fasilitas pendidikan seperti Sekolah, sudah tersedia namun hanya sebatas hingga pendidikan menengah saja. Fasilitas pendidikan yang tersedia yakni, Sekolah Dasar Inpres, sebuah Madrasah Tsanawiyah swasta dan sebuah PAUD (pendidikan anak usia dini). Sedangkan untuk jenjang pendidikan SLTP dan SMA hanya terdapat di Ibukota Kecamatan.

4.1.3 Jumlah dan Komposisi Penduduk

Berdasarkan data Desa Denai Kuala tahun 2010, jumlah penduduk Desa Denai Kuala adalah 2.167 jiwa dengan jumlah rumah tangga sekitar 506 Kepala keluarga. Terdiri dari penduduk laki-laki berjumlah 1.131 jiwa atau 52,20 % dan perempuan adalah 1.036 jiwa atau 47,80 %.

Berikut ini adalah tabel jumlah dan komposisi penduduk Desa Denai Kuala berdasarkan kelompok umur serta tabel jumlah penduduk per dusunnya.

Tabel 4.1.

Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur No Kelompok

Umur

Laki-Laki Perempuan Jumlah ( Jiwa) Persentase 1. 0-15 tahun 658 590 1248 57,59 % 2. 15-50 tahun 384 344 728 33,60 % 3. 50-80 tahun 101 90 191 8,81 % Jumlah 1.143 1.024 2.167 100 %

Sumber: Data Kantor Kepala Desa

Tabel 4.2.

Komposisi Penduduk Tiap Dusun Berdasarkan Jenis Kelamin

No Nama Dusun KK Laki-Laki Perempuan Jumlah

(Jiwa) 1. Dusun I 185 445 399 844 2. Dusun II 96 186 184 370 3. Dusun III 186 379 343 724 4. Dusun IV 39 121 108 229 Jumlah 506 1.131 1.036 2.167

Sumber: Data Kantor Kepala Desa

Jika kita melihat tabel komposisi penduduk diatas, maka kelompok usia yang menjadi mayoritas adalah kelompok usia 0-15 tahun (1.248 jiwa atau

57,59 %). Kelompok umur yang berada pada usia produktif berada pada urutan kedua, yakni kelompok umur 15-50 tahun (728 jiwa atau 33,60%). Sisanya atau minoritasnya merupakan kelompok usia 50-80 tahun ( 191 jiwa atau 8,81%). Pekerjaan dibidang pertanian yang terbesar menyerap kelompok usia produktif dan sebagian kelompok usia minoritas. Sedangkan jumlah penduduk tiap dusun yang paling padat berada pada dusun I dan dusun III yang dihuni oleh mayoritas suku melayu dan suku jawa.

4.1.3 Sistem Mata Pencaharian

Mata pencaharian adalah jenis pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk, dengan melakukan pekerjaan tersebut maka mereka akan medapatkan penghasilan untuk mempertahankan kehidupannya. Beragam pekerjaan dilakukan oleh penduduk Desa Kuala Denai, tetapi sebagian besarnya merupakan petani. Berikut daftar mata pencaharian masyarakat Desa Denai Kuala.

Tabel 4.3.

Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan

No Mata Pencaharian Jumlah Persentase

1. Pegawai Negeri 6 0,28 % 2. TNI 1 0,05 % 3. POLRI 1 0,05 % 4. Petani 1309 60,40 % 5 Nelayan 180 8,30 % 6. Buruh 600 27,69 % 7. Pedagang 70 3,23 % Total 2167 100 %

Data didalam tabel diatas memperlihatkan secara umum masyarakat bekerja di sektor pertanian. Sebanyak 1.309 jiwa atau 60,40 % dari keseluruhan jumlah penduduk memiliki mata pencaharian sebagai petani. Sektor pertanian menjadi mata pencaharian utama bagi masyarakat, salah satu sebabnya adalah tingkat pendidikan masyarakat Desa yang masih rendah. Sebagian masyarakat juga menggantungkan mata pencahariannya sebagai buruh yakni sebesar 600 jiwa atau 27,69%, dan mata pencaharian sebagai nelayan memiki persentase yg sedikit yakni sebesar 8,30 % atau 180 jiwa.

4.1.4 Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan unsur penting dalam aspek kehidupan seseorang, karena dengan pendidikan yang dimiliki dapat meningkatkan derajat kehidupan seseorang. Berdasarkan data yang didapatkan, tingkat pendidikan di Desa Denai Kuala masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan banyak penduduk yang kurang memperhatikan pentingnya pendidikan. Tabel berikut ini dapat menjelaskan tingkat pendidikan penduduk Desa:

Tabel 4.4.

Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

1. Sarjana 15 0,69 %

2. SLTA 120 5,54 %

3. SLTP 240 11,08 %

4. SD 601 27,73 %

5. Belum Tamat SD 549 25,33 %

6. Belum Tamat Sekolah 642 29,63 %

Total 2167 100 %

Apabila dilihat dari data tabel diatas, maka tingkat pendidikan di Desa Denai Kuala masih tergolong rendah. Penduduk yang memiliki pendidikan tinggi hingga tingkat sarjana hanya sebanyak 0,69 % atau 15 jiwa, merupakan jumlah yang sangat minim sekali. Sedangkan penduduk dengan tingkat SMA sebanyak 5,54% atau 120 orang, dan tingkat SMP sebanyak 11,08% atau 240 jiwa. Sisanya yang menjadi mayoritas adalah penduduk dengang gabungan pendidikan SD,belum tamat SD dan tidak bersekolah dengan total persentasenya yakni 82,69 % atau 1.792 jiwa.

4.1.5. Penduduk Berdasarkan Agama

Kehidupan beragama sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat, karena hal ini cukup mendominasi dan menjadi tolak ukur kerukunan bagi masyarakat. Setiap manusia pasti memiliki keyakinan berbeda sesuai dengan agama yang dianutnya. Tabel berikut ini dapat menjelaskan tingkat pluralitas keagamaan di Desa.

Tabel 4.5.

Komposisi penduduk berdasarkan agama

No Agama Jumlah Persentase (%)

1. Islam 1.723 79,51 %

2. Kristen 229 10,57 %

3. Budha 215 9,92 %

Total 2167 100 %

Sumber: Data Kantor Kepala Desa

Apabila dilihat dari tabel diatas, maka hampir seluruh penduduk di Desa Denai Kuala ini memeluk agama Islam yakni hampir mencapai 80%. Kehidupan beragama di Desa ini lebih diwarnai oleh nilai-nilai Islami, namun begitu

masyarakat di Desa ini cukup memiliki rasa toleransi. Warga Desa yang menganut agama Islam mendiami dusun I, dusun III dan sebagian kecil pada dusun II. Warga Desa yang menganut agama Kristen sebanyak 10, 57 % dan keseluruhannya mendiami dusun IV. Sedangkan sisanya merupakan etnis Tionghoa yang menganut agama Budha dan keseluruhannya tinggal di dusun II.

Dokumen terkait