• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Data yang berasal dari hasil perekaman dianalisis dengan teknik analisis wacana. Analisis wacana argumentasi siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini difokuskan pada tahap yang memerlukan komunikasi intensif antar anggota kelompok sehingga dapat memicu siswa untuk berargumentasi dan komunikasi personal para siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pengajar sebagai penguatan terhadap materi yang juga memicu siswa untuk mengeluarkan argumennya. Dalam hal ini difokuskan pada tahap diskusi kelompok ahli, diskusi kelompok asal, dan kuis, karena pada tahap diskusi kelompok ahli dan diskusi kelompok asal inilah terjadi diskusi siswa atau terjadi komunikasi yang intensif antar anggota kelompok yang memicu siswa untuk berargumentasi, serta pada tahap kuis siswa juga mengemukakan argumennya dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pengajar sebagai penguatan terhadap materi.

Adapun data yang berasal dari LKS tidak dianalisis secara spesifik, namun digunakan untuk memverifikasi bahwa hasil transkripsi (wacana argumentasi lisan siswa) sama dengan wacana argumentasi tulisan siswa yang tertuang dalam LKS, sehingga data yang berasal dari LKS dijadikan sebagai data pendukung penelitian atau data sekunder. Sedangkan, untuk catatan lapangan yang dibuat juga dijadikan sebagai data pendukung penelitian atau data sekunder dan digunakan untuk verifikasi terhadap hasil transkripsi, namun tidak dianalisis secara spesifik.

53

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdiri dari empat tahap. Tahap pertama yaitu pembentukan kelompok, pada tahap ini siswa dikelompokkan kedalam kelompok asal yang beranggotakan 5-6 orang. Kemudian, pengajar membagi pokok bahasan virus kedalam beberapa topik, yaitu virus cacar, polio, rabies, influenza, dan HIV-AIDS. Masing-masing anggota kelompok asal mendapatkan satu topik yang berbeda dan menjadi ahli dari topik yang didapatnya (ahli virus cacar, polio, rabies, influenza, dan HIV-AIDS). Setelah itu, diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada masing-masing ahli dalam kelompok asal, sesuai dengan topik yang menjadi keahliannya. LKS yang diberikan dapat dilihat pada lampiran.1 Pada tahap ini tidak terjadi komunikasi yang intensif antar anggota kelompok, yang terjadi hanya pembagian kelompok dan pembagian tugas saja.

Tahap kedua yaitu diskusi kelompok ahli, pada tahap ini masing-masing ahli dari setiap kelompok asal berkumpul untuk mendiskusikan dan merumuskan solusi terhadap permasalahan atau pertanyaan yang tercantum dalam LKS yang telah diberikan pada tahap pembentukan kelompok. Pada tahap ini terjadi diskusi dan komunikasi yang intensif antar anggota kelompok. Komunikasi atau percakapan yang terjadi antar anggota kelompok ini ada yang bersifat argumentasi dan yang mendukung (mengarahkan pada) argumentasi. Analisis wacana argumentasi siswa diperlukan untuk mengungkap kualitas argumentasi siswa yang terjadi dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada tahap ini. Pemaparan mengenai analisis wacana argumentasi siswa pada tahap diskusi kelompok ahli akan disampaikan pada bab ini.

Tahap ketiga yaitu diskusi kelompok asal, pada tahap ini setiap ahli kembali ke kelompok asal masing-masing untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok ahli kepada kelompok asal masing-masing. Pada tahap ini, masing-masing ahli kembali diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk membuat ringkasan mengenai materi pembelajaran yang telah didapat dari masing-masing ahli. Pada tahap diskusi kelompok asal ini siswa saling

1

bertukar informasi antar para ahli dalam kelompok asal masing-masing, serta membuat ringkasan mengenai materi pembelajaran yang telah didapat dari masing-masing ahli. Pada tahap ini juga terjadi diskusi dan komunikasi yang intensif antar anggota kelompok. Sama halnya dengan tahap diskusi kelompok ahli, komunikasi atau percakapan yang terjadi antar anggota kelompok ini juga ada yang bersifat argumentasi dan yang mendukung (mengarahkan pada) argumentasi. Analisis wacana argumentasi juga diperlukan pada tahap ini untuk mengungkap kualitas argumentasi siswa yang terjadi dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, pemaparannya juga akan disampaikan pada bab ini. Setelah diskusi selesai, dipilihlah 2 kelompok asal untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas. Dalam hal ini yang terpilih sebagai perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas adalah kelompok asal 2 dan kelompok asal 3.

Tahap keempat yaitu kuis, pada tahap ini siswa diberikan 3 pertanyaan yang bertujuan untuk penguatan terhadap materi virus. Pada tahap ini tidak terjadi diskusi dan komunikasi yang intensif antar anggota kelompok, melainkan yang terjadi adalah komunikasi personal para siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan, dikarenakan kuis ini bersifat tanya jawab yang boleh dijawab oleh siswa secara berebut. Maka dari itu, masing-masing kelompok saling beradu cepat dalam menjawab pertanyaan yang diberikan, sehingga tidak diberi kesempatan untuk berdiskusi terlebih dahulu bersama anggota kelompok dalam menjawab pertanyaan pada kuis ini.

Analisis wacana argumentasi siswa pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw konsep virus pada tahap diskusi kelompok ahli, diskusi kelompok asal, dan kuis akan dipaparkan satu persatu. Berikut ini pemaparannya:

a. Tahap Diskusi Kelompok Ahli

Hasil rekaman yang dikumpulkan pada tahap diskusi kelompok ahli sebanyak 5 kelompok (ahli virus cacar, polio, rabies, influenza, dan HIV-AIDS). Kelima kelompok tersebut memperlihatkan hasil isi rekaman yang utuh, sehingga dapat dianalisis. Oleh sebab itu, analisis wacana argumentasi siswa pada tahap ini adalah sebanyak 5 kelompok.

55

Berdasarkan hasil analisis wacana argumentasi siswa pada tahap diskusi kelompok ahli yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terjadi penurunan jumlah wacana dari teks asli sampai kepada percakapan yang bersifat argumentasi dan yang mendukung (mengarahkan pada) argumentasi. Untuk lebih jelasnya, deskripsi data mengenai jumlah wacana yang terjadi pada tahap diskusi kelompok ahli dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Jumlah Wacana Kelompok Ahli pada Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Konsep Virus

No. Nama Kelompok

Jenis dan Jumlah Percakapan Percakapan yang Sesungguhnya (Teks Asli) Percakapan yang Telah Mengalami Proses Penghalusan (Teks Dasar) Percakapan yang Bersifat Argumentasi dan yang Mendukung Argumentasi

1. Ahli Virus Cacar 474 234 32

2. Ahli Virus Polio 320 202 35

3. Ahli Virus Rabies 377 184 52

4. Ahli Virus Influenza 256 206 29

5. Ahli HIV-AIDS 313 252 96

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, terlihat bahwa terjadi penurunan jumlah wacana pada setiap kelompok ahli dimulai dari teks asli sampai kepada percakapan yang bersifat argumentasi dan yang mendukung (mengarahkan pada) argumentasi. Penurunan jumlah wacana pada setiap kelompok ahli ini dikarenakan siswa mendiskusikan atau membicarakan suatu hal yang bukan merupakan materi pembelajaran. Percakapan siswa yang keluar dari materi pembelajaran ini mengalami penghapusan pada saat proses penghalusan teks menjadi teks dasar agar kalimat-kalimat yang dihasilkan menjadi lebih efektif. Jumlah wacana yang terjadi pada setiap kelompok ahli pada tahap diskusi kelompok ahli dapat dilihat melalui histogram pada gambar 4.1 berikut ini.

Gambar 4.1 Jumlah Wacana yang Terjadi Pada Kelompok Ahli Berdasarkan gambar 4.1 di atas, tampak bahwa kelompok ahli HIV-AIDS tidak mengalami penurunan jumlah wacana yang cukup tajam, hal ini dikarenakan percakapan siswa pada kelompok ahli HIV-AIDS lebih difokuskan pada materi pembelajaran dan sedikit bercakap yang bukan merupakan materi pembelajaran. Pada bagian awal diskusi kelompok ahli HIV-AIDS ini terjadi pemberian kesempatan kepada masing-masing anggota kelompok untuk mengeluarkan pendapatnya dalam merumuskan solusi terhadap permasalahan yang diberikan. Cuplikan potongan percakapan yang terjadi pada kelompok ahli HIV-AIDS dapat dilihat di bawah ini:

M: Coba, lihat tugas makalah yang kita buat! (Stimulans: Perintah-1f Non klaim).

M:Bagaimanapenjelasan mengenai HIV di dalam tugas makalah yang kamu buat? (Stimulans: Pertanyaan-1f-1 Non klaim). HIV itu penyakit seperti apa? (Stimulans: Pertanyaan-1f-2 Non klaim).

M: HIV itu merupakan nama virusnya, sedangkan AIDS itu adalah nama

penyakitnya. (Klaim-1f-1).

M: HIV itu merupakan nama virusnya. (Klaim-1f-1). Kalau pendapat saya

begini, HIV adalah virus penyebab AIDS. (Klaim-1f-1). HIV terdapat di

dalam cairan tubuh seseorang seperti darah, cairan kelamin (air mani atau cairan vagina yang telah terinfeksi), dan air susu ibu. (Klaim-1f-1).

Pertanyaan-57

1g Non klaim).

M: Kalau pendapat saya begini, HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak HIV baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. (Klaim-1g).

M: Kalau pendapatmu bagaimana? (Stimulans: Pertanyaan-1h Non klaim).

M:Saya tidak tahu. (Respon terhadap stimulans-1h Non klaim).

M: Kalau pendapatmu bagaimana? (Stimulans: Pertanyaan-1i Non klaim). Ayo, keluarkan pendapatmu mengenai HIV-AIDS, ya! (Stimulans: Perintah-1i Non klaim). Jadi, nanti kita gabungkan saja beberapa pendapat ini. (Stimulans: Pernyataan-1i Non klaim).

M: Kalau pendapat saya begini, AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh HIV atau Human Immunodeficiency Virus, virus yang merusak sistem pertahanan tubuh atau sistem imun. (Klaim-1i).

M: Kalau pendapat saya begini, AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV, atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya. (Klaim-1i-1). Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus atau disingkat HIV, yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. (Klaim-1i-1).

M: HIV itu merupakan nama virusnya, sedangkan AIDS itu adalah nama

penyakitnya. (Klaim-1i-2). Jadi, HIV adalah virus penyebab AIDS. (Klaim-1i-2).

M: Menurut saya, HIV adalah virus yang memperlemah sistem kekebalan tubuh. (Klaim-1i-3).

M: Kalau pendapat saya begini, HIV adalah virus penyebab AIDS. (Klaim-1i-4). HIV terdapat di dalam cairan tubuh seseorang seperti darah, cairan kelamin (air mani atau cairan vagina yang telah terinfeksi), dan air susu ibu.

(Klaim-1i-4). Sedangkan, AIDS adalah sindrom menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. (Klaim-1i-4).

M: Kalau pendapatmu bagaimana? (Stimulans: Pertanyaan-1j Non klaim).

M:Pendapat saya sama sepertipendapatmu. (Respon terhadap stimulans-1j

Non klaim).

M: Bagaimana kita menggabungkan beberapa pendapat ini? (Stimulans: Pertanyaan-1k Non klaim). Alfi, jadi bagaimana kesimpulan dari HIV itu? (Stimulans: Pertanyaan-1k-1 Non klaim).

M:Kesimpulannya, menurut saya HIV adalah virus penyebab AIDS. (Klaim-1k-1).

Penurunan jumlah wacana yang terjadi pada kelompok ahli HIV-AIDS tidak cukup tajam dibandingkan dengan penurunan jumlah wacana yang terjadi pada kelompok ahli virus cacar. Hal ini dikarenakan kelompok ahli HIV-AIDS lebih memfokuskan percakapan pada materi pembelajaran dan sedikit bercakap yang bukan merupakan materi pembelajaran, serta diawal berjalannya diskusi kelompok ahli HIV-AIDS

ini memberikan kesempatan kepada anggota kelompoknya untuk berpendapat. Diskusi pada kelompok ahli HIV-AIDS lebih aktif dibandingkan dengan diskusi pada kelompok ahli virus cacar. Adapun pada kelompok ahli HIV-AIDS, diskusi mengeluarkan klaim terjadi secara aktif diawal berjalannya diskusi, sedangkan diakhir diskusi terjadi kecenderungan kompromi untuk menerima satu klaim yang tersedia untuk dijadikan klaim bersama. Sedangkan, untuk kelompok ahli virus cacar terlihat pada gambar 4.1 di atas mengalami penurunan jumlah wacana yang cukup tajam dibandingkan dengan kelompok ahli lainnya. Hal ini dikarenakan kelompok ahli virus cacar banyak bercakap yang bukan atau keluar dari materi pembelajaran. Pada kelompok ahli virus cacar terjadi kecenderungan kompromi untuk menerima satu klaim yang tersedia untuk dijadikan klaim bersama. Hal ini dapat dilihat pada cuplikan potongan percakapan yang terjadi pada kelompok ahli virus cacar di bawah ini:

M:Ayo, kita mulai berdiskusimengenai materi cacar! (Stimulans: Ajakan-1a

Non klaim).

M: Pertanyaan pertama, apa yang kalian ketahui tentang penyakit cacar?

(Stimulans: Pertanyaan-1a-1 Non klaim).

M: Penyakit cacar adalah penyakit menular. (Klaim-1a-1).

M: Iya, benar sekali, penyakit cacar adalah penyakit menular. (Respon terhadap klaim-1a-1 Non klaim).

M: Menurut pendapat saya, jawaban untuk pertanyaan pertama, penyakit cacarkita tinjau dari sisi sejarah atau historisnya. (Klaim-1a-1).

M: Kita tidak perlu meninjaunya dari sisi sejarah, langsung pengertiannya

saja! (Counter klaim-1a-1).

M: Kalau begitu, cepat kita tulis pendapat ini! (Stimulans: Perintah-1b Non klaim).

M: Ya sudah, ayo kita tulis pendapat tersebut. (Respon terhadap stimulans-1b Non klaim).

M: Penyakit cacar atau yang disebut sebagai herpes oleh kalangan medis adalah penyakit radang kulit (Klaim-1b) yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok. (Data-1b).

Diskusi pada kelompok ahli virus cacar terjadi kecenderungan kompromi untuk menerima satu klaim yang tersedia untuk dijadikan klaim bersama. Selain itu, anggota kelompok ini juga banyak bercakap yang bukan merupakan materi pembelajaran. Hal inilah yang menjadi jawaban mengapa kelompok ahli virus cacar mengalami penurunan jumlah wacana

59

yang cukup tajam. Sama halnya dengan kelompok ahli virus rabies, pada kelompok ahli virus rabies juga terjadi kecenderungan kompromi untuk menerima satu klaim yang tersedia untuk dijadikan klaim bersama. Anggota kelompok ini juga banyak bercakap yang bukan merupakan materi pembelajaran. Akan tetapi, berbeda halnya dengan kelompok ahli virus polio, pada kelompok ini diskusi mengeluarkan klaim dan mengkounter klaim yang dikemukakan terjadi secara aktif. Selanjutnya, pada kelompok ahli virus influenza diskusi mengeluarkan klaim terjadi secara aktif diawal berjalannya diskusi, sedangkan diakhir diskusi terjadi kecenderungan kompromi untuk menerima satu klaim yang tersedia untuk dijadikan klaim bersama. Untuk lebih jelasnya, wacana argumentasi siswa yang terjadi pada kelompok ahli virus cacar, polio, rabies, influenza, dan HIV-AIDS, secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran.2

Selama pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada tahap diskusi kelompok ahli, setiap kelompok ahli diberikan permasalahan yang senada, namun disesuaikan dengan topik yang menjadi keahliannya. Permasalahan yang diberikan adalah definisi dan penyebab penyakit tertentu (topik yang disajikan adalah cacar, polio, rabies, influenza, dan HIV-AIDS), serta perbedaan antara bakteriofage dengan virus tertentu yang menjadi keahliannya. Dalam hal ini, siswa diminta untuk merumuskan solusi terhadap permasalahan yang diberikan dengan cara berdiskusi bersama dengan kelompok ahlinya. Selama proses merumuskan solusi terhadap permasalahan yang diberikan ini terjadi diskusi dan komunikasi yang intensif antar anggota kelompok yang berhasil terekam dalam alat perekam. Data hasil perekaman inilah yang dianalisis dengan teknik analisis wacana. Kualitas dari argumentasi siswa tersebut ditentukan berdasarkan model argumentasi Toulmin dan penentuan level argumentasi siswa berdasarkan kerangka kerja analisis dari Osborne, et al. Model argumentasi Toulmin mengungkapkan bahwa argumen bentuk dasarnya terdiri dari tiga kategori yaitu: data (D), klaim (K), dan penjamin

2

(warrant/W). Hasil analisis wacana argumentasi siswa yang terjadi pada tahap diskusi kelompok ahli, tampak bahwa argumen siswa kebanyakan berupa klaim. Untuk lebih jelasnya, tabel 4.2 di bawah ini akan merinci jumlah kategori pada percakapan yang terjadi dalam kelompok ahli.

Tabel 4.2 Rincian Jumlah Kategori pada Percakapan yang Terjadi dalam Kelompok Ahli

Kategori

Nama Kelompok Ahli dan Jumlah Kategori Cacar Polio Rabies Influenza

HIV-AIDS

Non klaim 23 17 30 14 57

Klaim (K) 8 18 21 14 39

Klaim (K) dan Data (D) 1 0 1 1 0

Klaim (K), Data (D), dan

Penjamin (warrant/W) 0 0 0 0 0 Data (D) 0 0 0 0 0 Penjamin (warrant/W) 0 0 0 0 0 Pendukung (backing/B) 0 0 0 0 0 Kualifikasi (qualifier/Q) 0 0 0 0 0 Sanggahan (rebuttal/R) 0 0 0 0 0 Jumlah 32 35 52 29 96

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, tampak bahwa argumen siswa kebanyakan berupa klaim, dan sangat sedikit yang mengemukakan klaim beserta dengan data-data yang mendukung klaim. Argumen yang dikemukakan siswa tidak mengandung penjamin yang mendukung klaim beserta data-data yang dikemukakan. Argumen siswa yang tergolong kedalam kategori klaim termasuk di dalamnya adalah counter klaim dan pendukung klaim. Sedangkan, untuk kategori non klaim di antaranya adalah stimulans, respon, pernyataan, dan menjawab respon, akan tetapi kategori non klaim ini bukan sebuah argumen, melainkan yang mendukung (mengarahkan pada) argumentasi, jadi pada tahap diskusi kelompok ahli dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini argumen siswa kebanyakan berupa klaim. Untuk lebih jelasnya mengenai tabel rincian jumlah kategori pada percakapan yang terjadi dalam kelompok ahli secara terperinci dapat dilihat pada lampiran.3

3

61

Berdasarkan kerangka kerja analisis dari Osborne, et al. untuk menentukan level argumentasi siswa tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas kualitas argumentasi siswa pada tahap diskusi kelompok ahli dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini berada pada level 1. Argumen yang dikemukakan oleh siswa memang ada yang mengandung klaim beserta dengan data-data yang mendukungnya, namun argumen siswa lebih didominasi oleh klaim. Hal inilah yang membuktikan bahwa mayoritas kualitas argumentasi siswa pada tahap diskusi kelompok ahli dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini berada pada level 1 (argumentasi mengandung klaim berlawanan dengan counter klaim atau klaim berlawanan dengan klaim). Berikut ini adalah cuplikan percakapan siswa yang mengandung klaim berlawanan dengan counter klaim:

M:Tulis definisi polio! (Stimulans: Perintah-3b Non klaim). Polio adalah penyakit menular yang dikategorikan sebagai penyakit peradaban. (Klaim-3b).

M: Polio menular melalui kontak antar manusia. (Klaim-3b).

M: Polio dapat menyebar luas diam-diam karena sebagian besar penderita yang terinfeksi poliovirus tidak memiliki gejala sehingga tidak tahu kalau mereka sendiri sedang terjangkit.(Klaim-3b).

M: Definisi polio tersebut terlalu panjang, disingkat saja! (Counter klaim-3b).

M: Iya, definisi polio tersebut terlalu panjang, langsung saja virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut, begitu saja. (Klaim-3b).

M: Itu terlalu singkat, perlu penjelasan bagaimana virus masuk ke dalam tubuh. (Counter klaim-3b).

M: Sudah, itu saja, sekarang ayo kita masuk ke pertanyaan nomor dua mengenai penyebab penyakit polio. (Stimulans: Ajakan-4a Non klaim). M: Baiklah, sekarang kita masuk ke pertanyaan nomor dua. (Respon terhadap stimulans-4a Non klaim).

Adapun cuplikan percakapan siswa yang mengandung klaim berlawanan dengan klaim dapat dilihat pada contoh di bawah ini:

M: Ayo, kita mulai berdiskusi mengenai materi influenza! (Stimulans: Ajakan-1a Non klaim).

M: Pertanyaan pertama, apa yang kalian ketahui tentang penyakit influenza?

(Stimulans: Pertanyaan-1a-1 Non klaim).

M: Menurut pendapat saya, virus influenza merupakan virus yang sangat menular, menyebar dengan mudah dari orang ke orang. (Klaim-1a-1).

M:Bukan seperti itu! (Counter klaim-1a-1).

Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia.

(Klaim-1a-1).

M: Begini saja, influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan, termasuk hidung, tenggorokan, cabang tenggorokan, dan paru-paru. (Klaim-1a-1).

M: Kalau menurut pendapat saya begini, virus influenza merupakan virus yang sangat menular, menyebar dengan mudah dari orang ke orang, terutama ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. (Klaim-1a-1).

Selain contoh percakapan di atas, ada pula siswa yang mengemukakan klaim beserta dengan data yang mendukung klaim, namun sangat sedikit yang mengemukakan demikian, dari kelima kelompok ahli tersebut hanya tiga kelompok saja yang mengemukakan klaim beserta dengan data yang mendukung klaim. Ketiga kelompok tersebut adalah kelompok ahli virus cacar, rabies, dan influenza, itu pun hanya satu orang siswa saja dalam masing-masing kelompok tersebut yang mengemukakan klaim beserta dengan data yang mendukung klaim. Kualitas argumentasi beberapa siswa ini tergolong kedalam level 2 (argumentasi mengandung klaim disertai dengan data, penjamin, atau pendukung, tetapi tidak mengandung sanggahan). Sangat minimnya siswa yang mengemukakan klaim beserta dengan data yang mendukung klaim, maka menjadikan kualitas argumentasi siswa pada tahap diskusi kelompok ahli dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini minoritas berada pada level 2. Cuplikan percakapan siswa tersebut dapat dilihat di bawah ini:

Kelompok Ahli Virus Cacar

M:Ayo, kita mulai berdiskusimengenai materi cacar! (Stimulans: Ajakan-1a

Non klaim).

M: Pertanyaan pertama, apa yang kalian ketahui tentang penyakit cacar?

(Stimulans: Pertanyaan-1a-1 Non klaim).

M: Penyakit cacar adalah penyakit menular. (Klaim-1a-1).

M: Iya, benar sekali, penyakit cacar adalah penyakit menular. (Respon terhadap klaim-1a-1 Non klaim).

M: Menurut pendapat saya, jawaban untuk pertanyaan pertama, penyakit cacarkita tinjau dari sisi sejarah atau historisnya. (Klaim-1a-1).

M: Kita tidak perlu meninjaunya dari sisi sejarah, langsung pengertiannya

saja! (Counter klaim-1a-1).

M: Kalau begitu, cepat kita tulis pendapat ini! (Stimulans: Perintah-1b Non klaim).

stimulans-63

1b Non klaim).

M: Penyakit cacar atau yang disebut sebagai herpes oleh kalangan medis adalah penyakit radang kulit (Klaim-1b) yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung berisi air secara berkelompok. (Data-1b). ↔ Level 2. Kelompok Ahli Virus Rabies

M: Ayo, kita mulai berdiskusi mengenai materi rabies! (Stimulans: Ajakan-1a Non klaim).

M:Apa definisi dari rabies? (Stimulans: Pertanyaan-1a-1 Non klaim). M:Sayatidak tahu definisi dari rabies. (Respon terhadap stimulans-1a-1 Non klaim).

M: Menurut saya, rabies adalah suatu infeksi virus pada otak (Klaim-1a-1)

yang menyebabkan iritasi dan peradangan otak, serta medula spinalis. (Data-1a-1). ↔ Level 2.

M: Kalau pendapat saya begini, rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. (Klaim-1a-1).

Kelompok Ahli Virus Influenza

M: Ayo, kita mulai berdiskusi mengenai materi influenza! (Stimulans: Ajakan-1a Non klaim).

M: Pertanyaan pertama, apa yang kalian ketahui tentang penyakit influenza?

(Stimulans: Pertanyaan-1a-1 Non klaim).

M: Menurut pendapat saya, virus influenza merupakan virus yang sangat menular, menyebar dengan mudah dari orang ke orang. (Klaim-1a-1).

M:Bukan seperti itu! (Counter klaim-1a-1).

M: Saya lanjutkan kembali, influenza disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia.

(Klaim-1a-1).

M: Begini saja, influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan, termasuk hidung, tenggorokan, cabang tenggorokan, dan paru-paru. (Klaim-1a-1).

M: Kalau menurut pendapat saya begini, virus influenza merupakan virus yang sangat menular, menyebar dengan mudah dari orang ke orang, terutama ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. (Klaim-1a-1).

M: Kalau di dalam tugas makalah yang telah saya buat begini, influenza

merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia.

(Klaim-1a-1). Gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah menggigil, demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak nyaman secara umum. (Data-1a-1). ↔ Level 2.

M: Menurut pendapat saya, virus influenza merupakan virus yang sangat menular. (Klaim-1a-1).

Beberapa contoh cuplikan percakapan siswa di atas menggambarkan bahwa argumen yang dikemukakan kebanyakan berupa

Dokumen terkait