• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan non-tes. Data dikumpulkan dari rekaman wacana argumentasi siswa, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan catatan lapangan. Adapun tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini, dimulai dari persiapan sampai kepada pengolahannya akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Langkah-langkah dalam tahap persiapan adalah sebagai berikut:

a. Menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada standar isi mata pelajaran Biologi SMA kelas X sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dipergunakan sekarang. Kemudian, menganalisis materi pada buku teks untuk menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan oleh pengajar (guru model).

b. Berdiskusi dengan pengajar (guru model) mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan pada saat penelitian.

c. Berdiskusi dengan pengajar (guru model) mengenai instrumen penelitian yang akan digunakan siswa sebagai alat dalam berargumentasi berupa Lembar Kerja Siswa (LKS).

6 Djam’an Satori, dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 179.

d. Memvalidasi Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada para ahli, kemudian diperbaiki sesuai dengan saran para ahli. Apabila Lembar Kerja Siswa (LKS) ini telah disetujui, maka Lembar Kerja Siswa (LKS) akan digunakan untuk penelitian.

e. Pemilihan subjek penelitian dengan berdasarkan atas rekomendasi guru kelas (dalam hal ini adalah guru mata pelajaran biologi kelas X di SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan).

f. Berdiskusi dengan pengajar (guru model) dalam pembentukan kelompok asal dan kelompok ahli. Pembentukan kelompok dilakukan secara heterogen berdasarkan kemampuan akademis dan jenis kelamin para subjek penelitian yang berjumlah 41 orang. Dari hasil diskusi antara peneliti dengan pengajar (guru model) ini terbentuk 8 kelompok asal dan 5 kelompok ahli (ahli virus cacar, polio, rabies, influenza, dan HIV-AIDS). Masing-masing kelompok asal beranggotakan 5-6 orang. g. Perkenalan mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan

pemberitahuan tentang tugas untuk membuat makalah mengenai konsep virus oleh pengajar (guru model) kepada siswa.

h. Memperbanyak Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan digunakan siswa sebagai alat dalam berargumentasi pada saat penelitian berlangsung.

i. Mempersiapkan alat rekam yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Alat rekam yang akan digunakan berupa alat rekam audio sebanyak 9 buah. Alat rekam tersebut berfungsi untuk merekam wacana argumentasi siswa yang terjadi selama pembelajaran.

j. Membuat number tag sesuai dengan nomor absen siswa yang akan digunakan siswa selama pembelajaran berlangsung. Number tag ini dimaksudkan agar pengajar (guru model) dapat mengetahui mana siswa yang aktif dalam diskusi kelompok dan mana yang tidak. Selain itu, dibuat pula peta duduk untuk diskusi kelompok siswa yang disesuaikan dengan ruangan yang akan digunakan pada saat penelitian, yaitu laboratorium. Peta duduk ini dimaksudkan agar siswa tidak

45

kebingungan saat mencari tempat duduk untuk melakukan diskusi kelompok, baik diskusi kelompok ahli maupun diskusi kelompok asal. Peta duduk untuk diskusi kelompok siswa akan diilustrasikan pada gambar 3.3 berikut:

Gambar 3.3 Peta Duduk untuk Diskusi Kelompok Siswa pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Keterangan:

, dst : Meja nomor 1, dst. *)

: Meja digunakan oleh masing-masing kelompok ahli saat melakukan diskusi kelompok ahli.

**)

: Meja digunakan oleh masing-masing kelompok asal saat melakukan diskusi kelompok asal.

2. Tahap Pelaksanaan

Penelitian ini hanya berlangsung dalam satu kali pertemuan, seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Tatang Suratno mengenai

Asal 2 **) Pengajar

2

Ahli Virus Influenza *) Asal 4 **) 4 Ahli HIV-AIDS *) Asal 1 **) 1 Asal 3 **) 3

Ahli Virus Polio *) Asal 5 **)

5 Asal 6

**) 6

Asal 7 **)

7 Ahli Virus Cacar

*) Asal 8 **)

8

Ahli Virus Rabies *) 9

mengembangkan argumentasi dalam pembelajaran biologi.7 Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Indra Fardhani mengenai analisis kualitas argumentasi siswa kelas VII SMP pada materi ekosistem dengan metode debat, pada penelitian yang dilakukan oleh Indra Fardhani pengambilan data hanya berlangsung dalam satu kali pertemuan, dimana pembelajaran yang dilakukan dalam penelitiannya tersebut dibagi kedalam tiga termin dan hanya berlangsung dalam satu kali pertemuan.8 Penelitian ini hanya berlangsung dalam satu kali pertemuan, hal ini dilakukan karena mengacu pada tujuan dari penelitian ini sendiri yaitu untuk mengungkap kualitas argumentasi siswa yang terjadi dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw konsep virus, jadi dalam penelitian ini peneliti hanya memotret atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan. Dalam implementasinya, penelitian ini memotret bagaimana proses argumentasi yang dibangun siswa selama pembelajaran dan kemudian didokumentasikan untuk selanjutnya dianalisis guna mengungkap kualitas dari argumentasi siswa tersebut. Proses argumentasi ini penting karena merupakan dasar dalam berpikir rasional.

Pertemuan dalam penelitian ini diawali oleh pengajar dengan memberikan sedikit informasi kepada siswa mengenai pokok bahasan virus, selama 10 menit. Selanjutnya, siswa dikelompokkan kedalam kelompok asal yang beranggotakan 5-6 orang. Kemudian, pengajar membagi pokok bahasan virus kedalam beberapa topik, yaitu virus cacar, polio, rabies, influenza, dan HIV-AIDS. Masing-masing anggota kelompok asal mendapatkan satu topik yang berbeda dan menjadi ahli dari topik yang didapatnya (ahli virus cacar, polio, rabies, influenza, dan HIV-AIDS). Setelah itu, diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada masing-masing ahli dalam kelompok asal, sesuai dengan topik yang menjadi

7

Tatang Suratno, Mengembangkan Argumentasi dalam Pembelajaran Biologi, Jurnal EDUSAINS, Vol. 1 No. 1, Juni 2008, h. 1.

8

Indra Fardhani, “Analisis Kualitas Argumentasi Siswa Kelas VII SMP pada Materi Ekosistem dengan Metode Debat”, Skripsi pada UPI Bandung, Bandung, 2011, h. 31, tidak dipublikasikan.

47

keahliannya. LKS tersebut berisi 3 buah pertanyaan mengenai definisi dan penyebab penyakit tertentu (cacar, polio, rabies, influenza, dan HIV-AIDS), serta perbedaan antara bakteriofage dengan virus tertentu yang menjadi keahliannya. Tahapan ini disebut pembentukan kelompok, yang berlangsung selama 5 menit.

Selanjutnya, masing-masing ahli dari setiap kelompok asal berkumpul untuk mendiskusikan dan merumuskan solusi terhadap permasalahan atau pertanyaan yang tercantum dalam LKS yang telah diberikan pada tahap pembentukan kelompok, selama 20 menit. Tahapan ini disebut diskusi kelompok ahli.

Setelah tahap diskusi kelompok ahli selesai, setiap ahli kembali ke kelompok asal masing-masing untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok ahli kepada kelompok asal masing-masing. Masing-masing ahli kembali diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk membuat ringkasan mengenai materi pembelajaran yang telah didapat dari masing-masing ahli. Siswa diberi waktu selama 45 menit untuk saling bertukar informasi antar para ahli dalam kelompok asal masing-masing, serta membuat ringkasan mengenai materi pembelajaran yang telah didapat dari masing-masing ahli. Tahapan ini disebut diskusi kelompok asal. Setelah itu, perwakilan kelompok (asal) siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas.

Pertemuan ini diakhiri dengan pemberian sebuah kuis berbentuk tanya jawab oleh pengajar kepada seluruh siswa, selama 10 menit. Kuis ini bertujuan sebagai penguatan terhadap materi. Kuis ini berisi 3 pertanyaan mengenai definisi virus, virus tergolong kedalam sel atau bukan, dan status virus (virus merupakan makhluk hidup atau benda mati).

Penelitian ini menggunakan satu orang yang bertindak sebagai pengajar (guru model) dan dua orang yang bertindak sebagai pengamat selama proses pembelajaran berlangsung, yang salah satu di antaranya adalah peneliti sendiri yang bertindak sebagai pengamat. Selama proses pembelajaran berlangsung, pengamat mengamati setiap kegiatan siswa

(dalam hal ini pengamat mengamati bagaimana proses argumentasi yang dibangun siswa selama pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw ini berlangsung) dan membuat catatan di lapangan. Pada tahap diskusi kelompok ahli, peneliti sendiri yang bertindak sebagai pengamat mengamati 3 kelompok ahli, dan 4 kelompok asal pada tahap diskusi kelompok asal. Sedangkan, satu pengamat pembantu mengamati 2 kelompok ahli pada tahap diskusi kelompok ahli, dan 4 kelompok asal pada tahap diskusi kelompok asal.

3. Tahap Pengolahan Data

Data yang dianalisis pada penelitian ini adalah data primer yang berasal dari hasil perekaman audio, berisi percakapan atau wacana argumentasi siswa selama pembelajaran. Sedangkan, data yang berasal dari LKS tidak dianalisis secara spesifik, namun digunakan untuk memverifikasi bahwa hasil transkripsi (wacana argumentasi lisan siswa) sama dengan wacana argumentasi tulisan siswa yang tertuang dalam LKS, sehingga data yang berasal dari LKS dijadikan sebagai data pendukung penelitian atau data sekunder. Sementara itu, catatan lapangan yang dibuat juga dijadikan sebagai data pendukung penelitian atau data sekunder dan digunakan untuk verifikasi terhadap hasil transkripsi, namun tidak dianalisis secara spesifik.

Dokumen terkait