• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Pada penelitian ini digunakan data triwulan perbankan syariah di Indonesia yaitu Bank Umum Syariah (Bank Muamalat, Bank Mega Syariah, Bank BRI Syariah) pada periode 2010-2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat efisiensi Bank Umum Syariah dengan menggunakan Data Envelopment Analysis

(DEA), yaitu dengan pendekatan intermediasi sebagai pendekatan dalam penentuan variabel input dan outputnya. Dengan pendekatan ini digunakan variabel aset, ekuitas dan laba bersih (net income) sebagai variabel input dan total pembiayaan, pendapatan operasional sebagai variabel output.

Dalam pengukuran tingkat efisiensi Bank Umum Syariah (BUS), peneliti menggunakan software Banxia Frontier Analysis (BFA) dan Microsoft Excel

sehingga peneliti tidak melakukan perhitungan secara manual.

Metode penentuan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

puposive sampling, tetapi sampel tersebut bersifat secara spesifik yang berarti bahwa sampel tersebut mencerminkan Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) yang diteliti dan tidak mencerminkan atau mewakili populasi secara umum.

59 B. Perkembangan Jumlah Variabel Input-Output Bank

Perhitungan efisiensi perbankan syariah (studi pada 3 bank syariah) dengan analisis DEA ini menggunakan tiga variabel input, yaitu : aset, ekuitas dan net income. Variabel outputnya meliputi total pembiayaan dan pendapatan operasional.

Variabel input pertama, aset termasuk aset total yang dimiliki oleh bank syariah (Bank Muamalat, Bank Mega Syariah dan BRI Syariah). Adapun persentase pertumbuhan jumlah aset yang dimiliki oleh ketiga bank syariah dalam penelitian ini mengalami fluktuasi, namun jumlahnya tetap mengalami kenaikan dari tahun 2010-2012.

Kenaikan jumlah aset pada tabel 4.1 menandai kinerja ketiga bank syariah tersebut semakin lebih baik, sehingga dampak positif dari berbagai kebijakan yang mendukung bank-bank syariah telah terlihat dengan kenaikan jumlah asetnya dari tahun 2010-2012.

60

Kedua, Ekuitas yang berasal dari kata equity atau equity of ownership yang berarti kekayaan bersih perusahaan (bank). Secara sederhana, dapat diformulasikan sebagai total aktiva dikurangi dengan total pasiva. Adapun persentase pertumbuhan jumlah ekuitas yang dimiliki oleh ketiga bank syariah

Tabel 4.1

Perkembangan Jumlah Variabel Input Aset Tahun 2010-2012 (jutaan rupiah)

Nama Bank Triwulan

Tahun

2010 2011 2012

1. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Mar 14.829.089 21.608.353 30.836.353

Jun 15.411.231 23.697.765 32.689.318

Sept 17.686.002 25.596.580 35.700.818

Des 21.442.596 32.479.506 44.854.413

2. Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI)

Mar 4.365.675 4.295.103 5.874.897

Jun 4.474.923 4.487.694 5.987.762

Sept 4.455.914 4.787.659 7.305.239

Des 4.637.730 5.565.724 8.164.921

3. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)

Mar 3.829.696 7.236.713 10.522.693

Jun 4.847.159 7.706.185 11.481.043

Sept 6.073.535 9.531.734 12.199.092

Des 6.856.386 11.200.823 14.086.914

Jumlah Aset 3 Bank Syariah 108.909.936 158.193.839 219.703.463

Pertumbuhan Jumlah Aset Bank Syariah 22.42 32.56 45.13

Sumber : Laporan Keuangan Triwulan Bank Umum Syariah Tahun 2010-2012, Direktori Perbankan Indonesia dan Statistik Perbankan Syariah Indonesia Tahun 2012, Data diolah

61

dalam penelitian ini mengalami fluktuasi, namun jumlahnya tetap mengalami kenaikan dari tahun 2010-2012 pada setiap triwulannya.

Ketiga, Net Income adalah pendapatan bersih yaitu selisih positif dari total pendapatan (operasional dan non-operasional) dengan total biaya (operasional dan non-operasional) dalam satu periode setelah dikurangi dengan taksiran pajak penghasilan pendapatan. Adapun persentase pertumbuhan pendapatan bersih yang dimiliki oleh ketiga bank syariah dalam penelitian ini mengalami fluktuasi, namun jumlahnya tetap mengalami kenaikan dari tahun 2010-2012 pada setiap triwulannya.

Tabel 4.2

Perkembangan Jumlah Variabel Input Ekuitas

Nama Bank Triwulan Tahun

2010 2011 2012

1. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Mar 953.564 1.809.511 2.118.465

Jun 978.810 1.872.225 2.221.160

Sept 1.668.410 1.972.327 2.302.463

Des 1.749.156 2.067.401 2.457.991

2. Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI)

Mar 353.902 400.485 486.191

Jun 384.593 421.223 554.973

Sept 401.335 435.168 623.000

Des 381.775 435.642 620.514

3. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)

Mar 458.880 959.028 971.270

Jun 968.570 962.439 1.031.813

Sept 955.077 978.338 1.078.271

Des 955.022 966.676 1.068.504

Jumlah Ekuitas 3 Bank Syariah 10.209.094 13.280.463 15.534.615

Pertumbuhan Jumlah Ekuitas Bank Syariah 26.21 34.03 39.81

Sumber : Laporan Keuangan Triwulan Bank Umum Syariah Tahun 2010-2012, Direktori Perbankan Indonesia dan Statistik Perbankan Syariah Indonesia Tahun 2012, Data diolah

62

Adapun variabel output yang pertama adalah pembiayaan. Pembiayaan berarti produk penyaluran dana bank syariah kepada masyarakat baik individu maupun berbadan hukum dengan akad-akad muamalah.

Tabel 4.3

Perkembangan Jumlah Variabel Input Net Income Tahun 2010-2012 (jutaan rupiah)

Nama Bank Triwulan Tahun

2010 2011 2012

1. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Mar 328.275 514.765 757.539

Jun 353.521 565.409 884.831

Sept 362.219 573.197 985.960

Des 443.684 670.640 1.120.896

2. Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI)

Mar 203.842 81.564 167.270

Jun 234.533 102.302 235.998

Sept 82.414 116.247 304.025

Des 62.854 116.721 301.539

3. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)

Mar -24.495 -19.972 -7.730

Jun -14.805 -16.561 52.813

Sept -23.923 -662 99.271

Des -23.978 -12.324 89.544

Jumlah Net Income 3 Bank Syariah 1.984.141 2.691.326 4.991.956

Pertumbuhan Jumlah Net Income Bank Syariah 20.52 27.84 51.64

Sumber : Laporan Keuangan Triwulan Bank Umum Syariah Tahun 2010-2012, Direktori Perbankan Indonesia dan Statistik Perbankan Syariah Indonesia Tahun 2012, Data diolah

63

Tabel 4.4

Perkembangan Jumlah Variabel Output Pembiayaan Tahun 2010-2012 (jutaan rupiah)

Nama Bank Triwulan Tahun

2010 2011 2012

1. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Mar 5.409.611 7.013.260 9.785.392

Jun 5.692.289 7.556.832 10.758.096

Sept 6.193.405 8.005.570 11.686.829

Des 6.752.730 8.906.604 13.854.378

2. Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI)

Mar 183.578 131.791 52.798

Jun 173.541 120.091 16.617

Sept 158.410 114.582 14.769

Des 140.095 68.113 9.390

3. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)

Mar 1.026.324 1.108.256 1.844.768

Jun 1.250.037 1.224.097 1.969.842

Sept 1.349.200 1.279.948 2.168.182

Des 1.309.790 1.721.836 2.597.083

Jumlah Pembiayaan 3 Bank Syariah 29.639.010 37.250.980 54.758.144

Pertumbuhan Jumlah Pembiayaan Bank Syariah 24.44 30.62 45.01

Sumber : Laporan Keuangan Triwulan Bank Umum Syariah Tahun 2010-2012, Direktori Perbankan Indonesia dan Statistik Perbankan Syariah Indonesia Tahun 2012, Data diolah

Jumlah pembiayaan dari ketiga bank syariah yang diteliti pada tabel 4.4 terlihat semakin baik dari tahun 2010-2012. Jumlah persentase pertumbuhan pembiayaan yang dimiliki oleh ketiga bank syariah mengalami fluktuasi, namun jumlahnya tetap mengalami kenaikan dari tahun 2010-2012.

Peningkatan pembiayaan ini dilakukan oleh bank-bank syariah, karena bank syariah memiliki fungsi yang paling penting sebagai suatu bank yaitu intermediasi. Perkembangan jumlah bank yang semakin besar juga harus berbanding lurus dengan besarnya peran bank-bank tersebut dalam perekonomian. Hal ini dapat diwujudkan dengan pelaksanaan fungsi intermediasi yang semakin baik.

64

Tabel 4.5

Perkembangan Jumlah Variabel Output Pendapatan Operasional Tahun 2010-2012 (jutaan rupiah)

Nama Bank Triwulan Tahun

2010 2011 2012

1. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Mar 261.288 340.157 406.863

Jun 514.126 718.149 868.332

Sept 798.205 1.070.851 1.365.781

Des 1.121.106 1.517.793 1.924.895

2. Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI)

Mar 187.089 188.956 253.118

Jun 386.117 380.346 524.991

Sept 588.314 584.946 805.303

Des 785.787 823.131 1.114.804

3. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)

Mar 84.030 92.119 178.019

Jun 177.948 261.452 385.435

Sept 274.826 408.581 595.074

Des 366.131 679.865 979.877

Jumlah pendapatan operasional 5.544.967 7.066.346 9.402.492

Pertumbuhan Jumlah Pendapatan Operasional 25.28 32.11 42.71

Sumber : Laporan Keuangan Triwulan Bank Umum Syariah Tahun 2010-2012, Direktori Perbankan Indonesia dan Statistik Perbankan Syariah Indonesia Tahun 2012, Data diolah

Output selanjutnya adalah pendapatan operasional. Pendapatan operasional adalah pendapatan hasil dari kegiatan operasional bank syariah. Jumlah pendapatan operasional bank-bank diteliti semakin baik dari tahun 2010-2012. Pertumbuhan persentase juga mengalami perkembangan yang semakin baik dari tahun 2010-2012. Kenaikan jumlah pendapatan operasional ini dikaitkan dengan upaya bank-bank syariah sendiri yang telah meningkatkan variasi jasa dan produk yang ditawarkan bank kepada masyarakat. Jasa dan produk ini meliputi e-banking, internet banking, phone banking, sms banking dan produk lainnya.

65 C. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Data

Efisiensi merupakan salah satu pencerminan kinerja perbankan, dimana suatu bank dikatakan memiliki kinerja yang tinggi apabila dapat meningkatkan efisiensinya dengan penggunaan variabel yang sesuai untuk memberikan hasil yang maksimal. Perhitungan efisiensi perbankan syariah dengan analisis DEA ini menggunakan tiga variabel input, yaitu aset, ekuitas dan net income. Variabel outputnya meliputi pembiayaan dan pendapatan operasional. Adapun perhitungan dan penjabaran dengan analisis DEA dibagi menjadi tiga jenis bank, yaitu Bank Muamalat, Bank Mega Syariah dan BRI Syariah.

Sistem perhitungan DEA pada penelitian ini, apabila suatu periode perbankan syariah yang menjadi frontier (sudah efisien) diasumsikan bernilai efisiensi 100%, sedangkan yang inefisiensi bernilai antara 0 sampai dengan 100%. Efisiensi pembagian unit input output, yaitu nilai efisiensi unit-unit input output suatu proses produksi pada setiap periode.

Disamping itu terdapat pula angka aktual dan angka target, angka aktual adalah angka input output yang dimiliki sedangkan angka target adalah angka yang disarankan oleh perhitungan DEA supaya input output tersebut menjadi efisien. Sedangkan to gain dan to achieved adalah persentase dalam penambahan target agar menjadi target yang dihasilkan oleh perhitungan DEA.

Berdasarkan hasil perhitungan metode DEA yang berasumsikan Constant Return to Scale (CRS) dengan menggunakan software Banxia Frontier Analyst

66

Mega Syariah, BRI Syariah) pada tabel 4.6. Hasil perhitungan tersebut menggambarkan pencapaian nilai tingkat efisiensi masing-masing bank sangat beragam.

Tabel 4.6

Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah Tahun 2010-2012 (Persen)

Nama Bank Periode Efisiensi Periode Efisiensi Periode Efisiensi

1. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Mar-10 100 Mar-11 87.87 Mar-12 85.91

Jun-10 100 Jun-11 86.91 Jun-12 89.10

Sept-10 100 Sept-11 92.73 Sept-12 95.99

Des-10 100 Des-11 100 Des-12 100

Pencapaian Rata-rata 100 91.98 92.75

2. Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI)

Mar-10 100 Mar-11 86.04 Mar-12 28.18

Jun-10 99.77 Jun-11 73.23 Jun-12 51.75

Sept-10 100 Sept-11 76.06 Sept-12 65.06

Des-10 100 Des-11 91.80 Des-12 87.29

Pencapaian Rata-rata 99.94 81.83 58.07

3. Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS)

Mar-10 100 Mar-11 68.82 Mar-12 100

Jun-10 100 Jun-11 79.49 Jun-12 86.41

Sept-10 95.96 Sept-11 100 Sept-12 85.90

Des-10 96.07 Des-11 100 Des-12 100

Pencapaian Rata-rata 98.01 87.18 93.18

Sumber : Data diolah

Data statistik pada tabel 4.3.1 menunjukkan bahwa BUS-BUS yang belum mencapai tingkat efisiensi 100 persen (inefisiensi) pada tahun 2008 meliputi BSMI Triwulan II-Juni (99.75), BRIS Triwulan III-September (95.96) dan Triwulan IV-Desember (96.07). sedangkan BUS yang telah mencapai tingkat efisiensi 100 persen (efisien) secara keseluruhan dari Triwulan I sampai dengan Triwulan IV hanya terdapat pada BMI dengan pencapaian rata-rata 100 persen (efisien). Pencapaian rata-rata hasil efisiensi pada BUS khususnya tahun 2010,

67

terjadi hanya pada BMI. Sedangkan pencapaian hasil efisiensi pada BUS pada tahun 2011, terjadi pada BMI Triwulan IV-Desember, BRIS Triwulan III-September dan Triwulan IV-Desember sebesar 100 persen.

Tahun berikutnya yaitu 2012, pencapaian rata-rata tingkat efisiensi BSMI hanya mencapai 58.07 persen (inefisiensi). Hasilnya berbeda jauh dengan BMI (92.75) dan BRIS (93.18), hal ini pun berbeda dengan BMI yang tetap efisien seperti tahun sebelumnya, yaitu tahun 2010.

Tabel 4.3.1 juga menjabarkan pencapaian rata-rata tingkat efisiensi BUS-BUS di Indonesia yang mengalami fluktuasi dari tahun 2010-2012. Hasil tersebut sejalan dengan hasil penelitian Ascarya, Diana Y dan Guruh.S.R (2008) tentang perbankan syariah yang mengarah pada tingkat efisiensi yang tinggi dari tahun 2002-2006, meskipun hal itu tidak terjadi pada tahun 2004. Adanya kebijakan ekspansif menjadikan penurunan efisiensi pada tahun 2004.

Perhitungan DEA tidak hanya mengukur nilai efisiensi dari masing-masing bank syariah yang ada dalam sampel, tetapi juga memberikan referensi atau acuan bank bagi bank yang berada dalam kondisi inefisien menjadi efisien.

Bank-bank yang inefisien, dapat dikatakan bahwa bank tersebut belum dapat memaksimalkan nilai input dan output yang dimilikinya. Hal ini berarti nilai input dan output yang dicapai oleh bank yang inefisien belum dapat meraih target yang sebenarnya.

68

a. Target input dan output Bank Muamalat Inefisien

1) Analisis Efisiensi Bank Muamalat Rata-rata Triwulan Tahun 2010

Sumber : Data Diolah

Tabel 4.7

Nilai Actual, Target, To gain dan Achieved Input-Output Bank Muamalat yang Inefisien pada Tahun 2010

Nama Bank

Tingkat Efisiensi (persen)

Actual Target To Gain Achieved (juta

rupiah)

(juta

rupiah) (persen) (persen) 1. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Triwulan I-2010 Aset 100 14.829.089 14.829.089 0 100 Ekuitas 953.564 953.564 0 100 Nat Income 328.275 328.275 0 100 Pembiayaan 5.409.611 5.409.611 0 100 Pendapatan Operasional 261.288 261.288 0 100 Triwulan II-2010 Aset 100 15.411.231 15.411.231 0 100 Ekuitas 978.810 978.810 0 100 Nat Income 353.521 353.521 0 100 Pembiayaan 5.692.289 5.692.289 0 100 Pendapatan Operasional 514.126 514.126 0 100 Triwulan III-2010 Aset 100 17.686.002 17.686.002 0 100 Ekuitas 1.668.410 1.668.410 0 100 Nat Income 362.219 362.219 0 100 Pembiayaan 6.193.405 6.193.405 0 100 Pendapatan Operasional 798.205 798.205 0 100 Triwulan IV-2010 Aset 100 21.442.596 21.442.596 0 100 Ekuitas 1.749.156 1.749.156 0 100 Nat Income 443.684 443.684 0 100 Pembiayaan 6.752.730 6.752.730 0 100 Pendapatan Operasional 1.121.106 1.121.106 0 100

69

Peningkatan efisiensi Bank Muamalat rata-rata Triwulan pada tahun 2010 dapat dilakukan dengan cara menetapkan target input output yang meliputi Aset, Ekuitas, Net Income, Pembiayaan dan Pendapatan Operasional. Berdasarkan penelitian diatas, Bank Muamalat tergolong efisien dari Triwulan I sampai dengan Triwulan IV pada tahun 2010. Tabel 4.3.2 memperlihatkan bahwa keefisienan pada Bank Muamalat bersumber dari kondisi aktual saat ini dapat mencapai target yang diingikan. Bank Muamalat merupakan satu-satunya BUS yang termasuk efisien dari Triwulan I sampai dengan Triwulan IV pada tahun 2010. Keefisienan tersebut disebabkan penggunaan input-output yang maksimal. Tingkat efisiensi input tersebut sebesar 100 persen (efisien), sama halnya dengan tingkat efisiensi output sebesar 100 persen (efisien).

70

2) Analisis Efisiensi Bank Muamalat Rata-rata Triwulan Tahun 2011

Tabel 4.8

Nilai Actual, Target, To gain dan Achieved Input-Output Bank Muamalat yang Inefisien pada Tahun 2011

Nama Bank

Tingkat Efisiensi (persen)

Actual Target To Gain Achieved (juta

rupiah)

(juta

rupiah) (persen) (persen) 1. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Triwulan I-2011 Aset 87.87 21.608.353 21.608.353 0 100 Ekuitas 1.809.511 1.372.406,4 -24,16 124,16 Nat Income 514.765 495.677,9 -3,71 103,71 Pembiayaan 7.013.260 7.981.256,66 13,8 86,2 Pendapatan Operasional 340.157 720.864,94 111,92 -11,92 Triwulan II-2011 Aset 86.91 23.697.765 23.697.765 0 100 Ekuitas 1.872.225 1.598.654,88 -14,61 114,61 Nat Income 565.409 536.145,46 -5,18 105,18 Pembiayaan 7.556.832 8.694.812,44 15,06 84,94 Pendapatan Operasional 718.149 826.294,78 15,06 84,94 Triwulan III-2011 Aset 92.73 25.596.580 25.596.580 0 100 Ekuitas 1.972.327 1.972.327 0 100 Nat Income 573.197 548.209,81 -4,36 104,36 Pembiayaan 8.005.570 8.633.294,63 7,84 92,16 Pendapatan Operasional 1.070.851 1.154.817,48 7,84 92,16 Triwulan IV-2011 Aset 100 32.479.506 32.479.506 0 100 Ekuitas 2.067.401 2.067.401 0 100 Nat Income 670.640 670.640 0 100 Pembiayaan 8.906.604 8.906.604 0 100 Pendapatan Operasional 1.517.793 1.517.793 0 100

71

Peningkatan efisiensi Bank Muamalat rata-rata Triwulan I (Maret-2011) dapat dilakukan dengan cara menetapkan target ekuitas sebesar 1.372.406,4 juta rupiah yang saat ini 1.809.511 juta rupiah dengan kata lain kondisi aktual saat ini dapat mencapai target apabila ekuitas dikurangi 24,16%, menetapkan target net income sebesar 495.677,9 juta rupiah yang saat ini sebesar 514.765 juta rupiah dengan cara mengurangi net income saat ini sebesar 3,71%, menetapkan target pembiayaan sebesar 7.981.256,66 juta rupiah yang saat ini sebesar 7.013.260 juta rupiah dengan cara meningkatkan pembiayaan saat ini sebesar 13,8%.

Selanjutnya, peningkatan efisiensi Bank Muamalat rata-rata Triwulan II (Juni-2011) dapat dilakukan dengan cara menetapkan target ekuitas sebesar 1.598.654,88 juta rupiah yang saat ini sebesar 1.872.225 juta rupiah dengan cara mengurangi ekuitas saat ini sebesar 14,61%, menetapkan target net income sebesar 536.145,46 juta rupiah yang saat ini sebesar 565.409 juta rupiah dengan cara mengurangi net income saat ini sebesar 5,18%, menetapkan target pembiayaan sebesar 8.694.812,44 juta rupiah yang saat ini sebesar 7.556.832 juta rupiah dengan cara meningkatkan pembiayaan saat ini sebesar 15,06%, menetapkan target pendapatan operasional sebesar 826.294,78 juta rupiah yang saat ini sebesar 718.149 juta rupiah dengan cara meningkatkan pendapatan operasional saat ini sebesar 15,06%.

Adapun peningkatan efisiensi Bank Muamalat rata-rata Triwulan III (Sept-2011) masih inefisiensi. Pencapaian tingkat efisiensi dapat dilakukan dengan cara menetapkan target net income sebesar 548.209,81 juta rupiah yang saat ini sebesar 573.197 juta rupiah dengan cara mengurangi net income saat ini sebesar 4,36%,

72

menetapkan target pembiayaan sebesar 8.633.294,63 juta rupiah yang saat ini sebesar 8.005.570 juta rupiah dengan cara meningkatkan pembiayaan saat ini sebesar 7,84%, menetapkan target pendapatan operasional sebesar 1.154.817,48 juta rupiah yang saat ini sebesar 1.070.851 juta rupiah dengan cara meningkatkan pendapatan operasional saat ini sebesar 7,84%.

Berdasarkan hasil penelitian ini, Bank Muamalat tergolong efisien pada Triwulan IV (Des-2011), disebabkan penggunaan input-output yang maksimal sebesar 100% (efisien).

73

3) Analisis Efisiensi Bank Muamalat Rata-rata Triwulan Tahun 2012

Tabel 4.9

Nilai Actual, Target, To gain dan Achieved Input-Output Bank Muamalat yang Inefisien pada Tahun 2012

Nama Bank

Tingkat Efisiensi (persen)

Actual Target To Gain Achieved

(juta

rupiah) (juta rupiah) (persen) (persen) 1. Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Triwulan I-2012 Aset 85.91 30.836.353 30.836.353 0 100 Ekuitas 2.118.465 1.958.502,26 -7,55 107,55 Nat Income 757.539 707.360,65 -6,62 106,62 Pembiayaan 9.785.392 11.389.708,78 16,4 83,6 Pendapatan Operasional 406.863 1.028.715,41 152,84 -52,84 Triwulan II-2012 Aset 89.10 32.689.318 32.689.318 0 100 Ekuitas 2.221.160 2.076.189,2 -6,53 106,53 Nat Income 884.831 749.866,15 -15,25 115,25 Pembiayaan 10.758.096 12.074.119,53 12,23 87,77 Pendapatan Operasional 868.332 1.090.531,20 25,59 74,41 Triwulan III-2012 Aset 95.99 35.700.818 35.700.818 0 100 Ekuitas 2.302.463 2.302.463 0 100 Nat Income 985.960 824.683,19 -16,36 116,36 Pembiayaan 11.686.829 12.174.867,70 4,18 95,82 Pendapatan Operasional 1.365.781 1.422.815,63 4,18 95,82 Triwulan IV-2012 Aset 100 44.854.413 44.854.413 0 100 Ekuitas 2.457.991 2.457.991 0 100 Nat Income 1.120.896 1.120.896 0 100 Pembiayaan 13.854.378 13.854.378 0 100 Pendapatan Operasional 1.924.895 1.924.895 0 100

74

Peningkatan efisiensi Bank Muamalat rata-rata Triwulan I (Maret-2012) dapat dilakukan dengan cara menetapkan target ekuitas sebesar 1.958.502,26 juta rupiah yang saat ini 2.118.465 juta rupiah dengan kata lain kondisi aktual saat ini dapat mencapai target apabila ekuitas saat ini dikurangi 7,55%, menetapkan target net income sebesar 707.360,65 juta rupiah yang saat ini sebesar 757.539 juta rupiah dengan cara mengurangi net income saat ini sebesar 6,62%, menetapkan target pembiayaan sebesar 11.389.708,78 juta rupiah yang saat ini sebesar 9.785.392 juta rupiah dengan cara meningkatkan pembiayaan saat ini sebesar 16,4%, menetapkan target pendapatan operasional sebesar 1.028.715,41 juta rupiah yang saat ini sebesar 406.863 juta rupiah dengan cara meningkatkan pendapatan operasional saat ini sebesar 152,84%.

Adapun peningkatan efisiensi Bank Muamalat rata-rata Triwulan (Juni-2012) dapat dilakukan dengan cara menetapkan target ekuitas sebesar 2.076.189,2 juta rupiah yang saat ini sebesar 2.221.160 juta rupiah dengan cara mengurangi ekuitas saat ini sebesar 6,53%, menetapkan target net income sebesar 749.866,15 juta rupiah yang saat ini sebesar 884.831 juta rupiah dengan cara mengurangi net income saat ini sebesar 15,25%, menetapkan target pembiayaan sebesar 12.074.119,53 juta rupiah yang saat ini sebesar 10.758.096 juta rupiah dengan cara meningkatkan pembiayaan saat ini sebesar 12,23%, menetapkan target pendapatan operasional sebesar 1.090.531,20 juta rupiah yang saat ini sebesar 868.332 juta rupiah dengan cara meningkatkan pendapatan operasional saat ini sebesar 25,59%.

75

Selanjutnya, peningkatan efiensi Bank Muamalat rata-rata Triwulan (Sept-2012) dapat dilakukan dengan menetapkan target ekuitas sebesar 824.683,19 juta rupiah yang saat ini sebesar 985.960 juta rupiah dengan cara mengurangi ekuitas saat ini sebesar 16,36%, menetapkan target pembiayaan sebesar 12.174.867,70 juta rupiah yang saat ini sebesar 11.686.829 juta rupiah denga cara meningkatkan pembiayaan sebesar 4,18%, menetapkan target pendapatan operasional sebesar 1.422.815,63 juta rupiah yang saat ini sebesar 1.365.781 juta rupiah dengan cara meningkatkan pendapatan operasional sebesar 4,18%.

Peningkatan efisiensi Bank Muamalat rata-rata Triwulan IV (Des-2012) tergolong efisien, disebabkan penggunaan input-output yang maksimal.

Pencapaian efisiensi Bank Muamalat rata-rata Triwulan dapat dibuktikan dengan perkembangan aset dan ekuitas Bank Muamalat per-Triwulan. Berikut datanya :

76 Tabel 4.10

Perkembangan Jumlah Aset dan Ekuitas Bank Muamalat Triwulan Tahun 2010-2012(Jutaan Rupiah)

BANK Triwulan Aset Ekuitas

MUAMALAT 2010 I 14.829.089 953.564 II 15.411.231 978.810 III 17.686.002 1.668.410 IV 21.442.596 1.749.156 MUAMALAT 2011 I 21.608.353 1.809.511 II 23.697.765 1.872.225 III 25.596.580 1.972.327 IV 32.479.506 2.067.401 MUAMALAT 2012 I 30.836.353 2.118.465 II 32.689.318 2.221.160 III 35.700.818 2.302.463 IV 44.854.413 2.457.991

Sumber : Laporan Keuangan Bank

Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa aset dan ekuitas Bank Muamalat mengalami peningkatan per-Triwulan sehingga dapat disimpulkan bahwa bank bekerja cukup baik dalam mengelola aset dan ekuitasnya. Dan untuk mengukur tingkat kemampuan bank dalam mengelola aset dan ekuitasnya yaitu dengan

Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE).

ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan income dari pengelolaan aset. Rumusnya yaitu :

ROA = Operating Income x 100% Total Aset

77

Sedangkan ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola capital yang ada untuk mendapatkan Net Income. Rumusnya yaitu :

Berikut perkembangan aset dan ekuitas Bank Muamalat setelah dicari menggunakan ROA dan ROE :

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kinerja Bank Muamalat menurut ROA mengalami fluktuasi setiap Triwulan hal ini terjadi disebabkan karena terjadinya krisis global yang berpengaruh dalam pengelolaan asetnya begitupun dengan ROE terdapat fluktuasi di setiap Triwulannya.

ROE = Net Income x 100% Equity Capital

Tabel 4.11

ROA dan ROE Bank Muamalat Tahun 2010-2012

BANK Triwulan ROA ROE

MUAMALAT 2010 I 1,48 26,86 II 1,07 19,63 III 0,81 11,54 IV 1,36 17,78 MUAMALAT 2011 I 1,38 21,93 II 1,74 21,79 III 1,55 20,02 IV 1,52 20,79 MUAMALAT 2012 I 1,51 26,03 II 1,61 27,72 III 1,62 28,57 IV 1,54 29,16

78

b. Target input dan output Bank Mega Syariah Inefisien

1) Analisis Efisiensi Bank Mega Syariah Rata-rata Triwulan Tahun 2010

Tabel 4.12

Nilai Actual, Target, To gain dan Achieved Input-Output Bank Mega Syariah yang Inefisien pada Tahun 2010

Nama Bank

Tingkat Efisiensi (persen)

Actual Target To Gain Achieved (juta

rupiah)

(juta

rupiah) (persen) (persen) 1. Bank Mega Syariah

Triwulan I-2010 Aset 100 4.365.675 4.365.675 0 100 Ekuitas 353.902 353.902 0 100 Nat Income 203.842 203.842 0 100 Pembiayaan 183.578 183.578 0 100 Pendapatan Operasional 187.089 187.089 0 100 Triwulan II-2010 Aset 99.77 4.474.923 4.474.923 0 100 Ekuitas 384.593 382.469,58 -0,55 105,55 Nat Income 234.533 147.210,51 -37,23 137,23 Pembiayaan 173.541 173.941,48 0,23 99,77 Pendapatan Operasional 386.117 387.008,04 0,23 99,77 Triwulan III-2010 Aset 100 4.455.914 4.455.914 0 100 Ekuitas 401.335 401.335 0 100 Nat Income 82.414 82.414 0 100 Pembiayaan 158.410 158.410 0 100 Pendapatan Operasional 588.314 588.314 0 100 Triwulan IV-2010 Aset 100 4.637.730 4.637.730 0 100 Ekuitas 381.775 381.775 0 100 Nat Income 62.854 62.854 0 100 Pembiayaan 140.095 140.095 0 100 Pendapatan Operasional 785.787 785.787 0 100

79

Peningkatan efisiensi Bank Mega syariah rata-rata Triwulan II (Juni-2010) dapat dilakukan dengan cara menetapkan target ekuitas sebesar 382.496,58 juta rupiah yang saat ini sebesar 384.593 juta rupiah dengan kata lain kondisi aktual saat ini dapat mencapai target apabila ekuitas dikurangi sebesar 0,55%, menetapkan target net income sebesar 147.210,51 juta rupiah yang saat ini sebesar 234.533 juta rupiah dengan cara mengurangi net income saat ini sebesar 37,23%, menetapkan target pembiayaan sebesar 173.941,48 juta rupiah yang saat ini 173.541 juta rupiah dengan cara meningkatkan pembiayaan saat ini sebesar 0,23%, menetapkan target pendapatan operasional sebesar 387.008,04 juta rupiah yang saat ini sebesar 386.117 juta rupiah dengan cara meningkatkan pendapatan operasional saat ini sebesar 0,23%.

Berdasarkan hasil penelitian ini, pencapaian tingkat efisiensi Bank Mega syariah rata-rata Triwulan I (Mar-2010), Triwulan III (Sept-2010) dan Triwulan IV (Des-2010) tergolong efisien, dikatakan efisien bahwa bank tersebut dapat memaksimalkan nilai input-output yang dimilikinya. Hal ini berarti nilai input dan output yang dicapai oleh bank yang efisien sudah dapat meraih target yang sebenarnya.

80

2) Analisis Efisiensi Bank Mega Syariah Rata-rata Triwulan Tahun 2011

Tabel 4.13

Nilai Actual, Target, To gain dan Achieved Input-Output Bank Mega Syariah yang Inefisien pada Tahun 2011

Nama Bank

Tingkat Efisiensi (persen)

Actual Target To Gain Achieved (juta

rupiah)

(juta

rupiah) (persen) (persen) 1. Bank Mega Syariah

Triwulan I-2011 Aset 86.04 4.295.103 4.295.103 0 100 Ekuitas 400.485 386.172,8 -3,57 103,57 Nat Income 81.564 81.564 0 100 Pembiayaan 131.791 153.182,77 16,23 83,77 Pendapatan Operasional 188.956 560.363,86 196,56 -96,56 Triwulan II-2011 Aset 73.23 4.487.694 4.487.694 0 100 Ekuitas 421.223 398.034,72 -5,5 105,5 Nat Income 102.302 102.302 0 100 Pembiayaan 120.091 163.988,84 36,55 63,45 Pendapatan Operasional 380.346 531.470,4 39,73 60,27 Triwulan III-2011 Aset 76.06 4.787.659 4.787.659 0 100 Ekuitas 435.168 402.847,91 -7,43 107,43 Nat Income 116.247 70.455,19 -39,39 139,39 Pembiayaan 114.582 150.644,15 31,47 68,53 Pendapatan Operasional 584.946 769.044,8 31,47 68,53 Triwulan IV-2011 Aset 91.80 5.565.724 5.292.096,06 -4,92 104,92 Ekuitas 435.642 435.642 0 100 Nat Income 116.721 71.722,46 -38,55 138,55 Pembiayaan 68.113 159.861,87 134,7 -34,7 Pendapatan Operasional 823.131 896.658,56 8,93 91,07

81

Peningkatan efisiensi Bank Mega Syariah rata-rata Triwulan I (Mar-2011) dapat dilakukan dengan cara menetapkan target ekuitas sebesar 386.172,8 juta rupiah yang saat ini sebesar 400.485 juta rupiah dengan cara mengurangi ekuitas saat ini sebesar 3,57%, menetapkan target pembiayaan sebesar 153.182,77 juta rupiah yang saat ini sebesar 131.791 juta rupiah dengan cara meningkatkan pembiayaan saat ini sebesar 16,23%, menetapkan target pendapatan operasional sebesar 560.363.86 juta rupiah yang saat ini sebesar 188.956 juta rupiah dengan cara meningkatkan pendapatan operasional sebesar 96,56% pada kondisi saat ini.

Selanjutnya, peningkatan efisiensi Bank Mega Syariah rata-rata Triwulan II (Jun-2011) dapat dilakukan dengan cara menetapkan target ekuitas sebesar 398.034,72 juta rupiah yang saat ini sebesar 421.223 juta rupiah dengan cara mengurangi ekuitas saat ini sebesar 5,5%, menetapkan target pembiayaan sebesar 163.988,84 juta rupiah yang saat ini sebesar 120.091 juta rupiah dengan cara meningkatkan pembiayaan saat ini sebesar 36,55%, menetapkan target pendapatan operasional sebesar 531.470,4 juta rupiah yang saat ini sebesar 380.346 juta rupiah dengan cara meningkatkan pendapatan operasional saat ini sebesar 39,73% pada kondisi saat ini.

Peningkatan efisiensi Bank Mega Syariah rata-rata Triwulan III (Sept-2011) dapat dilakukan dengan cara menetapkan target ekuitas sebesar 402.847,91 juta rupiah yang saat ini sebesar 435.168 juta rupiah dengan cara mengurangi ekuitas saat ini sebesar 7,43%, menetapkan target net income sebesar 70.455,19 juta rupiah yang saat ini sebesar 116.247 juta rupiah dengan cara mengurangi net income saat ini sebesar 39,39%, menetapkan target pembiayaan sebesar

82

150.644,15 juta rupiah yang saat ini sebesar 114.582 juta rupiah dengan cara meningkatkan pembiayaan saat ini sebesar 31,47%, menetapkan target pendapatan

Dokumen terkait