• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Pelaksanaan Dan Data Hasil Penelitian

Esensi dari penelitian ini adalah menerapkan media pembelajaran berupa gambar seri pada pembelajaran Bahasa Indonesia Pokok Bahasan menulis karangan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam menulis.Media gambar seri sebagaimana telah diuraikan pada kajian teori adalahsuatu gambar yang berkaitan atau berhubungan antara gambar satu dengan yang lain dan mudah untuk menyampaikan pesan ke siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus tindakan, yang mana setiap siklusnya terdiri atas kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, danrefleksi.Sebelum dilakukan proses pemberian tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan kajian terhadap pembelajaran menulis karangan yang telah belangsung atau disebut dengan kegiatan pra tindakan. Adapun data khusus yang diambil selama proses penelitian adalah data mengenai minat dan prestasi belajar siswa. Deskripsi lebih lengkap tentang pelaksanaan dan data yang dihasilkan selama proses penelitian adalah sebagai berikut:

1. Pra Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan berangkat dari permasalahan masih rendahnya kualitas pembelajaran menulis karangan yang kemudian berimplikasi pada rendahnya minat belajar dan prestasi belajar siswa SD Negeri Mustokorejo.Sebelum dilakukan tindakan, peneliti melakukan observasi awal untuk mendapatkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan dan pelaksanaan tindakan.

Pada observasi awal dan wawancara terhadap guru dan siswa kelas III yang dilaksanakan pada minggu pertama Maret 2014, diperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran Bahasa Indonesia, pokok bahasan menulis karangan sebagai berikut:

1. Dari segi proses, metode yang digunakan dalam pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan biasa. Guru menjelaskan materi tentang menulis karangan beserta aspek-aspek yan perlu diperhatikan

63

dan kemudian guru memberikan contoh beberapa karangan yang ada di dalam buku teks dan kemudian menugaskan kepada siswa untuk membuat karangan. Kondisi ini tidak membimbing dan membantu siswa dalam menyusun karangan sehingga siswa seringkali kesulitan menuangkan idenya dalam bentuk karangan. Kondisi ini membuat siswa cenderungbosan, tidak apresiatif serta tidak merasa tertuntut untuk belajar dan aktif terlibat dalam pembelajaran.

2. Dari segi hasil, yaitu pengetahuan dan keterampilan siswa dalam menulis karangan relatif rendah baik dilihat dari segi bahasa atau kalimat, alur karangan, ide, dan beberapa unsur lain. Nilai belajar siswa dalam menulis karangan narasi masih relatif rendah, hal ini terlihat bahwa dari 33 siswa kelas III, 63,63% (21 siswa) memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan hanya 36,36% (12 siswa) saja yang lulus atau di atas KKM. Rata-rata nilai menulis karangan hanya sebesar 69,55 yang masih jauh dari KKM yaitu 75. Rendahnya prestasi belajar siswa dalam menulis karangan lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 10. Nilai Menulis Karangan Siswa Sebelum Dilakukan Tindakan

No Siswa Nilai Keterangan No Siswa Nilai Keterangan

1 70 Tidak Lulus 18 70 Tidak Lulus

2 65 Tidak Lulus 19 65 Tidak Lulus

3 80 Lulus 20 65 Tidak Lulus

5 80 Lulus 22 80 Lulus

6 65 Tidak Lulus 23 75 Lulus

7 70 Tidak Lulus 24 65 Tidak Lulus

8 65 Tidak Lulus 25 65 Tidak Lulus

9 65 Tidak Lulus 26 70 Tidak Lulus

10 60 Tidak Lulus 27 80 Lulus

11 75 Lulus 28 80 Lulus

12 75 Lulus 29 70 Tidak Lulus

13 60 Tidak Lulus 30 65 Tidak Lulus

14 65 Tidak Lulus 31 75 Lulus

15 70 Tidak Lulus 32 60 Tidak Lulus

16 60 Tidak Lulus 33 60 Tidak Lulus

17 75 Lulus

Rata-Rata

Nilai 69,55

Sumber: Data Primer yang Diolah

Berdasarkan kondisi yang dipaparkan di atas, maka penelitiberusaha menawarkan solusi untuk memperbaiki kondisi tersebut.Solusi yang ditawarkan adalah penggunaan media pembelajaran berupa gambar seri untuk mempermudah siswa dalam menulis karangan dan selanjutnya dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

3. Minat belajar siswa saat pra tindakan termasuk dalam kategori rendah. Berdasarkan hasil observasi awal terhadap proses pembelajaran, diperoleh bahwa nilai minat belajar siswa masih berada pada kategori rendah dengan rata-rata skor hasil observasi peneliti dengan teman sejawat sebesar 2,7 dilihat dari jumlah rata-rata skor diperoleh nilai sebesar 52,75 yang termasuk dalam kategori rendah, hal ini terlihat dalam tabel di bawah ini:

65

Tabel 11. Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa pada Pra Tindakan

No Aspek yang diamati Indikator Rata-Rata Skor Pengamatan/Pertemuan Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 Ekspresi perasaan senang

a. Siswa mengikuti pelajaran

dengan antusias 2.5 3

b.Siswa tidak mengeluh ketika

diberi tugas dari guru 3 3

c. Siswa datang tepat waktu

sebelum pelajaran dimulai 3 2.5

d.Siswa duduk dengan tenang

dan siap untuk belajar 3 3

e. Siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai

3 2

Rata-Rata Aspek 2.9 2.7

2 Perhatian dalam belajar

a. Siswa aktif bertanya didalam

kelas 3 2

b.Siswa aktif menjawab

pertanyaan 2.5 3

c. Siswa menyimak penjelasan

guru dengan seksama 2.5 3

d.Siswa tidak melamun didalam

kelas 2.5 2.5

e. Siswa tidak mengobrol atau tidak menganggu teman lain ketika belajar

3 2.5

Rata-Rata Aspek 2.7 2.6

3 Motivasi Siswa

a. Siswa giat membaca buku

pelajaran Bahasa Indonesia 3 3

b.Siswa menanyakan kesulitan

yang dialami kepada guru 2 3

c. Siswa membuat catata mengenai materi yang disampaikan oleh guru

2.5 3

d.Siswa mengerjakan tugas dari

guru 2.5 2.5

e. Siswa membawa buku atau

sumber lain dalam belajar 2 2.5

Rata-Rata Aspek 2.4 2.8

4

Keterlibatan siswa dalam pembelajaran

a. Siswa aktif menyampaikan pendapat dan antusias untuk meju kedepan

b.Siswa mau membantu teman

lain yang mengalami kesulitan 2 3

c. Siswa bekerjasama dengan

kelompok 2.5 4

d.Siswa maju ke depan untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya

3 3

e. Siswa mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan spontan dari guru

2 4

Rata-Rata Aspek 2.5 3.3

Total Skor 52.5 53

Rata-Rata Skor 2.6 2.93

2. Deskripsi Data Pelaksanaan Siklus I

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru kelas III.Peneliti bertugas sebagai observer (pengamat) sedangkan guru sebagai pemberi tindakan. Tindakan siklus 1 dilaksanakan sebanyak dua petemuan yakni pada hari Jumat, tanggal 7 Maret 2014 pada jam pertama (07.00-09.00 WIB) dan hari Senin, tanggal 10 Maret 2014 pada jam ke 2 (08.30-10.00 WIB).

Sebagaimana model penelitian Kemmis McTaggart,Tindakan pada siklus I ini meliputi empat kegiatan utama yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian melibatkan 33 siswa kelas III, SD Negeri Mustokorejo yang secara lengkapnya dapat dilihat dalam lampiran 3. Adapun deskripsi proses pelaksanaan keempat kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

67

Perencanaan dilakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan saat dilakukan tindakan termasuk menentukan berbagai teknis pelaksanaan tindakan untuk mengantisipasi kesalahan yang mungkin terjadi selama proses tindakan. Perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil pra tindakan, kondisi anak dalam kelas, sarana prasarana yang dimiki sekolah, dan saran dari guru kelas III. Perencanaan disusun oleh peneliti dengan dikonsultasikan dan disetujui Ibu Endang Sri Rahayu S.Pd sebagai guru kolaborator. Beberapa poin penting yang dihasilkan pada proses perencanaan ini adalah:

1. Diperoleh kesepakatan dengan guru sebagai kolaborator mengenai waktu penelitian, kelas yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian yaitu kelas III, dan matari yang akan digunakan sebagai objek penelitian yaitu materi

pokok pada standar kompetensi “Mengungkapkan pikiran, gagasan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman dan pantun anak”.

2. Tersusunnya recana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang didalamnya telah merencanakan seluruh teknis dan konsep pelaksanaan pembelajaran yang meliputi SK, KD, indikator yang akan dicapai, tujuan, meteri, metode, langkah-langkah pembelajaran, penilaian, beserta alat dan sumber belajar. Selain itu, RPP juga telah secara lengkap memuat lembar kerja dan instrumen penilaian pembelajaran yang akan dilakukan. Detail isi

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) penelitian ini dapat dilihat dalam lampiran 2.

3. Penentuan Gambar seri yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Pada tindakan siklus I ini, gambar seri yang digunakan masih bersifat sederhana dengan tema dan jumlah gambar sebanyak 3 atau 4 saja. Hal ini dengan pertimbangan bahwa siswa belajar dari hal yang sederhana dan mudah terlebih dahulu baru selanjutnya pada siklus ke dua diambil gambar-gambar seri yang cukup kompleks dengan jumlah 4-5 gambar. 4. Mempersiapkan media yang digunakan seperti memperbanyak lembar

kerja siswa, lembar observasi, dan alat dokumentasi.

5. Pada tahap perencanaan dilakukan pula diskusi dan sekaligus transfer informasi kepada guru mengenai konsep pembelajaran yang tertera dalam RPP. Hal ini dikarenakan gurulah yang akan melaksanakan tindakan sehingga harus paham dengan apa yang ada di RPP sehingga harapannya pembelajaran yang akan dilakukan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam setiap pertemuan selain memperhatikan ketercapaian indikator dan tujuan pembelajaran, peneliti juga memperhatikan minat belajar siswa. Sehingga dalam proses pembelajaran peneliti pun berusaha menggunakan bahasa dan teknik yang memotivasi yang tentunya tidak secara formal tertulis dalam RPP. Pada setiap pertemuan, peneliti juga berusaha memberikan apresiasi kepada siswa yang aktif dan tidak lupa untuk

69

menyisipkan aspek karakter didalamnya. Sebelum pelajaran dimulai, peneliti pun telah mempersiapkan beberapa games penyemangat untuk siswa.

b. Pelaksanaaan

Pelaksanaan tindakan merupakan bentuk implementasi dari rencana peaksanaan pembelajaran.Implementasi tindakan dilaksanakan oleh guru dan peneliti melakukan pengamatan.Bentuk tindakan dalam penelitian ini adalah penggunaan media pembelajaran gambar seri yang dikemas dengan teknik dan metode pembelajaran tertentu untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

Tindakan pada siklus I, dilaksanakan sebanyak dua pertemuan dimana setiap pertemuan memiliki tujuan pembelajaran yang relatif sama yaitu siswa dapat membuat sebuah karangan sederhana berdasarkan gambar seri dengan ejaan, tanda baca, dan huruf kapital yang tepat, dan siswa dapat membacakan hasil karangan dengan suara nyaring dan intonasi yang tepat. Perbedaan antara pertemuan 1 dan pertemuan 2 terletak pada teknis pelaksanaan dan target pembelajaran. Jika dalam pertemuan pertama pembelajaran diarahkan pada penjelasan konsep pembelajaran dan melatih kemampuan awal siswa dalam menulis karangan.Sedangkan pertemuan kedua lebih kepada menggali lebih dalam kemampuan siswa dalam menulis karangan dan pada pertemuan ini telah pula dilakukan penilaian terhadap hasil karangan siswa.Jika pada pertemua I siswa menulis karangan secara berkelompok, namun pada pertemuan 2 secara mandiri.Target pembelajaran pada pertemuan 1, siswa

dapat menulis karangan dengan kalimat yang tepat minimal 3 kalimat, sedangkan pada pertemuan kedua sebanyak 4 kalimat.

Pelaksanaan tindakan secara garis besar terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan pendahuluan. Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan untuk masing-masing pertemuan adalah sebagai berikut:

Tabel 12.Langkah-Langkah Pelaksanaan Tindakan Siklus I pada Tiap Pertemuan

Pertemuan Kegiatan Tindakan

1 Pendahuluan Mengawali pelajaran dengan salam dan berdoa

Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa untuk siap melakukan pembelajaran dengan mengajak semua siswa untuk menggerak-gerakkan badan mereka. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab kepada siswa mengenai hal-hal yang sedang terjadi saat ini.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Inti Eksplorasi

Siswa dibagi dalam kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Masing-masing kelompok diberi lembar

71

kerja yang berisi gambar seri Guru memberikan petunjuk dan membimbing kelompok.

Di dalam kelompok, siswa berdiskusi untuk menentukan urutan gambar

Siswa diajak tanya jawab tentang isi gambar.

Siswa dibimbing untuk menentukan judul yang sesuai dengan gambar.

Siswa diminta berdiskusi untuk menuliskan kerangka karangan terlebih dahulu baru kemudian mengembangkan menjadi karangan. Di mana setiap gambar minimal teridiri dari 3 kalimat

Siswa mendapat bimbingan dari guru dan diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas.

Siswa menulis karangan narasi berdasarkan kerangka karangan yang telah dibuatnya. Elaborasi

Guru meminta beberapa kelompok untuk maju memperlihatkan dan

mempresentasikan karangannya dengan suara yang nyaring dan intonasi yang tepat Kelompok lain mendengarkannya dengan seksama untuk selanjutnya memberikan masukan, pertanyaan, atau kritikan. Konfirmasi

Guru memaparkan hasil tulisan siswa Siswa dan guru melakukan tanya jawab untuk mengevaluasi hasil pekerjaan siswa Siswa dan guru bersama-sama melakukan perbaikan karangan

Penutup Siswa dan guru bersama-sama melakukan refleksi

Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya yaitu membuat paragraf secara mandiri

Doa dan salam penutup

2 Pendahulan Mengawali pelajaran dengan salam dan berdoa

Guru memotivasi dan mengkondisikan siswa dengan melakukan games konsentrasi

“nang ning nong gung”

Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab kepada siswa mengenai materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya. Guru menjelaskan gambaran umum kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan kali ini.

Inti Eksplorasi

Setiap siswa diberi kertas HVS dan lembar kerja yang didalamnya berisi gambar seri. Siswa diajak tanya jawab tentang isi gambar.

73

membimbing siswa untuk membuat kerangka karangan secara mandiri dimana setiap gambar minimal terdiri atas 4 kalimat. Siswa dibimbing untuk menentukan judul yang sesuai dengan gambar.

Siswa mendapat bimbingan dari guru dan diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas.

Siswa menulis karangan narasi berdasarkan gambar seri dengan mengembangkan kerangka karangan yang telah dibuatnya.

Elaborasi

Siswasecara sukarela diperintahkan maju kedepan untuk memperlihatkan serta mempresentasikan karangannya dengan suara nyaring dan intonasi yang tepat siswa lain mendengarkan dengan seksama dan memberikan pertanyaan, komentar, atau masukan bagi karangan siswa tersebut. Konfirmasi

Guru mengkomentari karangan siswa Siswa dan guru melakukan tanya jawab untuk mengevaluasi hasil pekerjaan siswa

Penutup Siswa dan guru bersama-sama melakukan refleksi

Seluruh siswa diminta mengumpulkan hasil karangannya

Doa dan salam penutup

Sumber: RPP

c. Pengamatan

Observasi yang dilakukan dalam siklus ini adalah dengan observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti dibantu oleh satu orang observer.Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung dengan panduan observasi yang telah dibuat. Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap semua proses tindakan yang meliputi: pengamatan terhadap proses pelaksanaan pembelajarandan pengamatan terhadap minat belajar siswa. Hasil pengamatan hal-hal tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pengamatan Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran

Observasi ini dilaksanakan untuk mengetahui dan memastikan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri yang telah dilakukan sesuai dengan konsep dan prosedur yang telah direncanakan.Selain itu juga bertujuan untuk melakukan catatan-catatan lapangan yang mungkin sebagai bahan pertimbangan dalam refleksi dan evaluasi.

Hasil pengamatan yang telah dilaksanakan peneliti dan Observer menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran oleh guru model telah sesuai dengan prosedur yang direncanakan. Guru telah melaksanakan setiap langkah-langkah pembelajaran sebagaimana tercantum dalam

75

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mulai dari kegiatan penahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Guru telah memahami dengan baik teknis pelaksanaan pembelajaran menulis dengan menggunakan media gambar seri, hal ini terlihat dari setiap kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan prosedur yang ada. Sebelum pelaksanaan pembelajaran, terlebih dahulu dilakukan breefing antara peneliti dengan dengan guru kolaborator untuk mendiskusikan kegiatan yang akan dilaksanakan dan mengecek berbagai hal yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Data keterlaksanaan proses pembelajaran menulis dengan menggunakan media gambar seri pada tindakan siklus I ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 13. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Tindakan Siklus I

No Aspek yang diamati Indikator Rata-Rata Skor Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 Kegiatan Awal

a. Cara guru membuka

pelajaran 5.00 4.50

b.Guru menyampaikan

apersepsi dan motivasi 3.00 4.00

Rata-Rata Aspek 4.00 4.25

2 Kegiatan inti

a. Guru Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan gambaran pelaksanaan

pembelajaran 3.00 4.50

b.Guru mempersiapkan media yang akan digunakan

kerja)

c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat dalam pembelajaran

2.00 3.00

d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berdiskusi 2.00 2.50

e. Konfirmasi terhadap

argument-argument siswa 2.00 2.50 f. Penanaman konsep tentang

menulis karangan Narasi

dan Unsur-unsur 3.50 3.00

g. Bimbingan dan pengawasan pada saat siswa mengerjakan tugas

menulis karangan 3.00 4.00

h. Evaluasi dan Aparesiasi (pengahargaan) guru terhadap hasil karangan

siswa 4.00 3.50

Rata-Rata Aspek 2.81 3.38

3 Kegiatan Akhir

a. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan

materi 3.50 3.00

b. Cara guru menutup

pelajaran 4.00 4.50

Rata-Rata Aspek 3.75 3.75

Total Skor 38.00 43.00

Rata-Rata Skor 3.17 3.58

Sumber: Data Primer yang Diolah

Tabel tersebut di atas, merupakan rata-rata sekor hasil pengamatan peneliti bersama observer mengenai proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri yang dilakukan oleh guru kelas III. Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan siklus 1 baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua menunjukkan bahwa guru

77

telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan konsep dan prosedur yang diinginkan peneliti.Jika dilihat dari rerata skor, maka pada pertemuan pertama skor keterlaksanaannya masih relatif rendah jika dibandingkan dengan pertemuan kedua.Hal ini disebabkan karena pada pertemuan pertama guru masih menyesuaikan dengan media dan RPP yang baru sehingga belum mengetahui strategi dan teknis yang tepat. Jika dianalisis lebih lanjut, diperoleh total rerata skor keseluruhan

sebesar 38 pada pertemuan I dan 43 pada pertemuan kedua. Jika dikonversi kedalam kategori skala lima, maka total rerata skor pada

pertemuan I termasuk dalam kategori “Cukup”, sedangkan pada pertemuan ke 2 termasuk dalam kategori “Baik”. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar seri. Jika dilihat tiap aspek, maka rerata skor pada aspek kegiatan intilah yang memperoleh skor paling rendah hal ini disebabkan karena pada proses pembelajaran ada beberapa teknis yang tidak sesuai dengan rencana dan juga keaktifan serta keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih kurang optimal. Perbandingan rerata skor tiap aspek pembelajaran yang diamati dapat ditunjukkan melalui diagram berikut ini:

Gambar 2. Rerata Skor Keterlaksanaan Pembelajaran Tiap Aspek pada Siklus I

2. Pengamatan Terhadap Minat belajar Siswa

Sebelum pelajaran dimulai siswa terlihat kurang bersemangat, akan tetapi peneliti dan guru berusaha memberikan semangat dan motivasi dengan pembukaan pelajaran dengan games dan penyampaian yang semangat pula. Hal inilah yang harus selalu diperhatikan oleh guru untuk peka dan responsif terhadap kondisi siswa dan kelas yaitu ketika melihat siswanya kurang bersemangat.

Minat belajar siswa setelah menggunakan media belajar gambar seri merupakan salah satu objek penelitian ini. Minat belajar siswa sangat berpengaruh terhadap ketercapaian prestasi belajar siswa sehingga perlu di perhatikan peningkatannya. Minat belajar dapat ditunjukkan oleh beberapa hal yaitu ekspresi perasaan senang, perhatian dalam belajar, motivasi

0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 4,50 Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan Inti Kegiatan Penutup 4,00 2,81 3,17 4,25 3,38 3,58 R e ra ta S kor Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Perteman 2

79

siswa dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Hasil pengamatan terhadap minat belajar siswa pada tindakan siklus I , ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 14. Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa pada Tindakan Siklus I No Aspek yang diamati Indikator Rata-Rata Skor Pengamatan/Pertemuan Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 Ekspresi perasaan senang

f. Siswa mengikuti pelajaran

dengan antusias 3.50 4.00

g.Siswa tidak mengeluh ketika

diberi tugas dari guru 4.00 3.50

h.Siswa datang tepat waktu

sebelum pelajaran dimulai 4.00 4.00

i. Siswa duduk dengan tenang

dan siap untuk belajar 3.00 3.50

j. Siswa menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran dimulai

2.50 3.00

Rata-Rata Aspek 3.40 3.60

2 Perhatian dalam belajar

f. Siswa aktif bertanya didalam

kelas 2.50 3.00

g.Siswa aktif menjawab

pertanyaan 3.00 3.00

h.Siswa menyimak penjelasan

guru dengan seksama 4.00 4.00

i. Siswa tidak melamun didalam

kelas 4.50 4.50

j. Siswa tidak mengobrol atau tidak menganggu teman lain ketika belajar

3.50 4.00

Rata-Rata Aspek 3.50 3.70

3 Motivasi Siswa

f. Siswa giat membaca buku

pelajaran Bahasa Indonesia 3.00 4.00

g.Siswa menanyakan kesulitan

yang dialami kepada guru 2.00 2.50

h.Siswa membuat catata mengenai materi yang disampaikan oleh guru

i. Siswa mengerjakan tugas dari

guru 4.00 4.50

j. Siswa membawa buku atau

sumber lain dalam belajar 2.00 2.50

Rata-Rata Aspek 2.80 3.40

4

Keterlibatan siswa dalam pembelajaran

f. Siswa aktif menyampaikan pendapat dan antusias untuk meju kedepan

3.00 3.50

g.Siswa mau membantu teman

lain yang mengalami kesulitan 2.50 3.00 h.Siswa bekerjasama dengan

kelompok 3.50 3.50

i. Siswa maju ke depan untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya

3.00 3.00

j. Siswa mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan spontan dari guru

2.50 3.00

Rata-Rata Aspek 2.90 3.20

Total Skor 63.00 69.50

Rata-Rata Skor 3.15 3.48

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi bahwa minat belajar siswa pada saat penggunaan media gambar seri pada pertemuan pertama termasuk dalam kategori cukup, dan pada pertemuan kedua termasuk dalam kategori baik.Hal tersebut ditunjukkan oleh jumlah rerata skor sebesar 63.00 pada pertemuan pertama dan 69, 50 pada pertemuan ke dua rerata jumlah skor pertemuan I dan pertemuan dua sebesar 66,25, angka ini jika dikonversikan termasuk dalam kategori cukup yang artinya minat belajar siswa pada tindakan siklus I masih dalam kategori cukup dan tentunya masih membutuhkan perbaikan lebih lanjut. Interpretasi jumlah rerata skor tersebut

81

berpedoman pada pedoman konversi jumlah rerata skor skala lima sebagai berikut:

Tabel 15. Pedoman Konversi Jumlah Rerata Skor Minat Belajar Siswa

Skor Rumus Konversi Rentang Skor Kategori

5 Mi + 1,5 Sbi < X 64,0 < X Sangat Baik

4 Mi + 0,5 Sbi < X ≤ Mi + 1,5 Sbi 53,3 < X ≤ 64,0 Baik 3 Mi - 0,5 Sbi < X ≤ Mi + 0,5 Sbi 42,7 < X ≤ 53,3 Cukup 2 Mi - 1,5 Sbi < X ≤ Mi - 0,5 Sbi 32,0 < X ≤ 42,7 Kurang 1 X ≤ Mi - 1,5 Sbi X ≤ 32,0 Sangat Kurang

Dari empat aspek minat belajar yang diamati, aspek motivasi siswa memperoleh skor relatif rendah dibandingkan dengan skor indikator lain. Pada aspek ini, siswa telihat kurang bagus dalam keterlibatannya menanyakan kesulitan yang dihadapinya kepada guru, siswa juga pasif dalam mencari referensi atau sumber belajar lain selain buku dari sekolah. Berdasarkan hasil pengamatan, hal ini terjadi karena anak-anak merasa tidak perlu menanyakan kesulitannya kepada guru, mereka lebih memilih bertanya kepada temannya diluar jam belajar. Terkait dengan sumber referensi lain, ini memang wajar karena adanya keterbatasan siswa SD untuk menari referensi

Dokumen terkait