• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Minat

1. Pengertian Minat

Menurut Slameto (2003 : 57) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Menurut Donald dalam Sardiman, (2004 : 73), Minat adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Maksud dari pernyataan tersebut adalah motivasi minat akan menyebabkan terjadinya perubahan energi yang ada dalam diri individu, sehingga akan berkaitan dengan persoalan gejala kejiwaan atau psikologi seseorang, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.

Hamalik, (2001: 158) berpendapat bahwa minat adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya tujuan, orang tidak akan berminat untuk berbuat sesuatu. Seorang siswa melakukan kegiatan belajar selalu mempunyai tujuan mengapa ia melakukan kegiatan belajar tersebut. Oleh karena itu, minat merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar.

(Depdikbud, 1990: 58) Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa mina t seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.

Menurut Crow dan Crow (1958: 196 ) bahwa minat belajar berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dari kelima pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa minat merupakan energi dalam diri seseorang yang menetap dan berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk tertarik pada benda, kegiatan demi mencapai suatu tujuan.

11

2. Faktor Pendorong Minat

Menurut Lester D. Crow dan Alice Crow (1958: 250) ada beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh berkembang suatu minat, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Untuk lebih jelasnya penulis paparkan sebagai berikut a. Faktor Internal

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Contoh: siswa kesulitan dalam belajar PAI (membaca tulisan Arab; maka ia akan belajar sendiri berulang-ulang, sehingga kesulitan itu dapat teratasi).

b. Faktor Eksternal 1)Keluarga

Keluarga memegang peranan penting sebab keluarga adalah sekolah pertama dan terpenting. Dalam keluargalah seseorang dapat membina kebiasaan, cara berfikir, sikap dan cita-cita yang mendasari kepribadiannya.

2) Teman Pergaulan

Lingkungan pergaulan ini mampu menumbuhkan minat seseorang sebagaimana lingkungan keluarga. Bahkan terkadang teman bermain mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam menanam benih minat atau cita-cita.

3)Pemberian Metode dalam Proses Belajar

Pemberian metode dalam proses belajar termasuk aspek penting yang menentukan keberhasilan belajar. Metode mengajar ialah cara yang

digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada pelajar. Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif, metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian, metode mengajar merupakan alat untuk menciptakan proses belajar mengajar. Dalam hal ini metode yang digunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah metode index card match.

3. Aspek yang Mempengaruhi Minat

Hurlock ( 1990, 422 ) mengemukakan bahwa minat belajar memiliki dua aspek yaitu:

a. Aspek Kognitif.

Aspek ini didasarkan pada konsep yang dikembangkan seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat belajar. Konsep yang membangun aspek kognitif didasarkan atas pengalaman dan apa yang dipelajari dari lingkungan. b. Aspek Afektif

Aspek afektif ini adalah konsep yang membangun konsep kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang menimbulkan minat belajar. Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam meminatkan tindakan seseorang .

Berdasarkan uraian Hurlock tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar terhadap mata pelajaran yang dimiliki seseorang bukan bawaan sejak

13

lahir, tetapi dipelajari melalui proses penilaian kognitif dan penilaian afektif seseorang yang dinyatakan dalam sikap. Dengan kata lain, jika proses penilaian kognitif dan afektif seseorang terhadap objek minat belajar adalah positif maka akan menghasilkan sikap yang positif dan dapat menimbulkan minat belajar.

4. Ciri-Ciri Minat

Menurut Slameto (2003:58) ciri-ciri minat adalah: a. Perhatian

Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik, dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar. Menurut Wasti Sumanto perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada suatu obyek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas (1984:32).

Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan prestasinya pun akan lebih tinggi. Maka dari itu sebagai seorang guru harus selalu berusaha untuk menarik perhatian anak didiknya sehingga mereka mempunyai minat terhadap pelajaran yang diajarkannya. Orang yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan memberikan perhatian yang besar. Ia tidak segan mengorbankan waktu dan tenaga demi aktivitas tersebut. Oleh karena itu seorang siswa yang mempunyai perhatian terhadap suatu pelajaran, ia pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan belajar.

b. Perasaan

Unsur yang tak kalah pentingnya adalah perasaan dari anak didik terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya.Perasaan didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak dalam berbagai taraf (Suryabrata, 1989: 66).

Tiap aktivitas dan pengalaman yang dilakukan akan selalu diliputi oleh suatu perasaan, baik perasaan senang maupun perasaan tidak senang. Perasaan merupakan aktivitas psikis yang didalamnya subjek menghayati nilai-nilai suatu objek (winkell, 1984: 30).Perasaan umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal artinya perasaan dapat timbul karena mengamati, menganggap, mengingat-ingat atau memikirkan sesuatu.Yang dimaksud dengan perasaan di sini adalah perasaan senang dan perasaan tertarik.

Perasaan sebagai faktor psikis non intelektual, yang khusus berpengaruh terhadap semangat belajar. Jika seorang siswa mengadakan penilaian yang agak spontan melalui perasaannya tentang pengalaman belajar di sekolah, dan penilaian itu menghasilkan penilaian yang positif maka akan timbul perasaan senang di hatinya akan tetapi jika penilaiannya negatif maka timbul perasaan tidak senang. Perasaan senang akan menimbulkan minat, yang diperkuat dengan sikap yang positif. Sedangkan perasaan tidak senang akanmenghambat dalam mengajar, karena tidak adanya sikap yang positif sehingga tidak menunjang minat dalam belajar.

15

c. Motif

Menurut Sumadi Suryabrata, motif adalah “keadaan dalam pribadi orang

yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencari suatu tujuan (1989: 32). Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya.Dalam hal ini motivasi sebagai dasar penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar.

5. Cara Mengukur Minat

Menurut Sumadi Suryabrata (2008: 201) ada beberapa metode yang digunakan untuk mengukur minat yaitu:

a. Observasi

Pengukuran menggunakan observasi mempunyai suatu keuntungan karena dapat mengamati minat anak dalam kondisi yang wajar.Observasi ini dapat dilakukan setiap situasi, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.Pencatatan hasil dapat dilakukan selama observasi berlangsung.

b. Kuesioner

Kuesioner atau angket mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan kuesioner yaitu:

1)Merumuskan tujuan yang akan dicapai

2)Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sebagai kuesioner 3)Menjabarkan setiap variabel yang lebih spesifik dan tunggal

4)Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisanya.

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode observasi dalam mengukur minat. Hal ini dikarenakan penelitian observasi dapat memungkinkan perekaman gejala sosial pada waktu terjadinya, tidak tergantung pada kemauan objek yang diobservasi untuk melaporkan atau menceriterakan pengalamannya dibandingkan menggunakan metode kuesioner.

Dokumen terkait