• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006:151) adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.Teknik pengumpulan data penelitian yang digunakan adalah observasi, kuesioner, dan dokumentasi dengan objek kajian penelitian berupa minat belajar siswa dan prestasi belajar siswa terkait dengan menulis narasi. Sesuai dengan teknik pengumpulan data tersebut, maka penelitian ini menggunakan beberapa instrumen penelitian yaitu:

1. Lembar Pengamatan/Obsevasi

Menurut Mc Millan & Schumecher (2000: 41),Observasi tindakan dikelas berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan bersamaan dengan prosesnya. Observasi itu memberikan dasar bagi refleksi sekarang, ketika putaran atau siklus terkait berlangsung. Hal yang perlu diperhatikan dalam observasi yaitu (a) ada dokumen sebagai dasar refleksi berikutnya dan (b) fleksibel dan terbuka untuk mencatat hal-hal yang tak terduga. Observasi hendaknya dilakukan secara cermat karena tindakan peneliti dikelas selalu akan dibatasi oleh kendala realitas kelas yang dinamis, diwarnai dengan hal-hal tak terduga. Observasi juga bersifat responsif, terbuka pandangan dan pikirannya.

McMillan & Schumecher (2000: 41) lebih lanjut mengemukakan hal-hal yang diamati dalam PTK yaitu: (a)proses tindakannya, (b) pengaruh tindakan (yang disengaja dan tak sengaja), (c) keadaan dan kendala tindakan, (d) bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau mempermudah tindakan yang telah direncanakan dan pengaruhnya dan (e) persoalan lain yang timbul. Bertitik tolak pada teori tersebut, maka dalam penelitian ini dilakukan obsevasi terhadap proses pelaksanaan tindakan terutama untuk menilai bagaimana keterlaksanaan model yang terlah direncanakan dan observasi terkait dengan pengaruh tindakan yaitu minat dan prestasi belajar siswa.

Lembar pengamatan/observasi digunakan untuk mengumpulkan data terkait dengan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan gambar seri dan minat siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi proses pelaksanaan pembelajaran dilakukan terhadap guru model untuk mengetahui pelaksanaan setiap langkah dan prosedur tindakan yang telah direncanakan dan termasuk mengetahui berbagai kendala atau permasalahan selama proses pembelajaran terjadi. Hasil observasi pada siklus I, nantinya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan penentuan dan perbaikan pelaksanaan pembelajaran pada siklus berikutnya.

Instrumen lembar observasi menggunakan skala likert dengan 4 alternatif jawaban: sangat baik, baik, cukup, kurang. Agar diperoleh data kuantitatif, maka setiap alternatif jawaban diberi skor yakni sangat baik = 4, baik = 3, cukup = 2, kurang = 1. Instrumen ini dikembangkan dari teori belajar, media

43

pembelajaran gambar seri, dan minat belajar siswa. Kisi-kisi pengembangan instrumen tampak pada tabel berikut:

Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Pengamatan/Observasi Kepada Guru

No Aspek yang diamati Indikator Jumlah

Butir 1 Kegiatan Awal a. Cara guru membuka pelajaran 2

b. Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi

2 Kegiatan inti a. Guru menerangkan materi 9 b. Guru mempersiapkan media

yang akan digunakan c. Guru membagi kelompok

d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat dalam pembelajaran

e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi

f. Konfirmasi terhadap argument-argument siswa

g. Penanaman konsep

h. Bimbingan dan pengawasan pada saat siswa mengerjakan tugas yang diberikan

i. Evaluasi

3 Kegiatan Akhir a. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi

2 b.Cara guru menutup pelajaran

Lembar pengamatan sebagaimana terlihat dalam tabel di atas, digunakan peneliti untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan tindakan oleh guru, hal ini juga untuk memastikan bahwa pelaksanaan tindakan oleh guru telah sesuai dengan prosedur yang tela direncanakan serta memastikan bahwa pembelajaran dilakukan secara sistematis tanpa ada komponen yang

terlewatkan. Instrumen observasi lainnya adalah lembar pengamatan minat belajar seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. Kisi-Kisi Lembar Pengamatan/Observasi Minat Belajar Siswa

No Aspek yang diamati Indikator Jumlah

Butir 1 Ekspresi perasaan

senang

a. Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias

5 b.Siswa tidak mengeluh ketika

diberi tugas dari guru c. Siswa datang tepat waktu

sebelum pelajaran dimulai d.Siswa duduk dengan tenang dan

siap untuk belajar e. Siswa menyiapkan buku

pelajaran sebelum pelajaran dimulai

2 Perhatian dalam belajar

a. Siswa aktif bertanya didalam kelas

5 b.Siswa aktif menjawab

pertanyaan

c. Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama

d.Siswa tidak melamun didalam kelas

e. Siswa tidak mengobrol atau tidak menganggu teman lain ketika belajar

3 Motivasi dan inisiatif siswa

a. Siswa giat membaca buku pelajaran Bahasa Indonesia

5 b.Siswa menanyakan kesulitan

yang dialami kepada guru c. Siswa membuat catatan

mengenai materi yang disampaikan oleh guru

d.Siswa mengerjakan tugas dari guru

e. Siswa membawa buku atau sumber lain dalam belajar

45

dalam pembelajaran pendapat dalam diskusi

b.Siswa mau membantu teman lain yang mengalami kesulitan c. Siswa bekerjasama dengan

kelompok

d.Siswa maju kedepan untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya

e. Siswa mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan spontan dari guru

2. Tes

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampun siswa dalam menulis narasi. Tes yang digunakan berupa tes menulis karangan narasi yang akan ditugaskan kepada siswa untuk membuatnya. Adapun instrumen tes menulis narasi adalah sebagai berikut:

Petunjuk Menulis Karangan!

1. Tulislah nama lengkap, kelas, dan nomor absen di sudut kanan atas pada lembar kerjamu!

2. Pilihlah salah satu gambar seri yang akan dijadikan karangan!

3. Diskusikanlah urutan gambar yang benar dengan kelompok belajar kalian! 4. Buatlah sebuah karangan sesuai urutan gambar seri tersebut dengan

menentukan judul dan kerangka karangan terlebih dahulu.

5. Kembangkan kerangka karangan tersebut kedalam sebuah karangan dengan masing-masing gambar 1 paragraf.

Gambar seri siklus I.

Sumber: BSE Bahasa Indonesia Untuk SD Kelas III (Sri Maherni, 2009)

47

Gambar Seri Siklus II

Adapun rubrik penilaian hasil karangan siswa adalah sebagai berikut: Tabel 4. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Narasi No Aspek Penilaian Deskriptor Kriteria Penilaian Rentang Skor Skor Maksi mal 1 Isi atau gagasan

Karangan isinya padat informasi, subtantif, pengembangan tesis (pengungkapan

maksud) tuntas, relevan dengan permasalahan dan tuntas Sangat Baik 27-30 30 Karangan memuat informasi cukup, subtansi cukup, pengembangan tesis (pengungkapan maksud) terbatas, relevan dengan permasalahan tetapi tidak lengkap Baik 22-26 Karangan memuat informasi terbatas, subtansi kurang, pengembangan tesis (pengungkapan maksud) tak cukup,permasalahan tak cukup. Cukup 17-21

Karangan tidak berisi informasi yang cukup, tidak ada subtansi, tidak ada pangembangan tesis (pengungkapan maksud), tidak ada permasalahan Kurang 13-16 2 Organisasi Isi Ekspresi lancar, gagasan diungkapkan dengan jelas, padat, tertata baik, urutan

49

logis, kohesif Ekspresi kurang lancar,kurang

terorganisir tetapi ide utama terlihat, bahasa pendukung terbatas, urutan logis tetapi tidak lengkap

Baik 18-21

Tidak lancar, gagasan kacau, terpotong –

potong, urutan dan pengembangan tidak logis, tidak komunikatif

Cukup 14-17

Tidak komunikatif, tidak organisir, tidak layak nilai

Kurang 10-13

3 Tata Bahasa konstruksi kompleks tetapi efektif, hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan

Sangat Baik 18-20 20

Konstruksi sederhana tetapi efektif, kesalahan kecil pada konstruksi kompleks, terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tidak kabu

Baik 14-17

Terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat, makna membingungkan atau kabur

Cukup 10-13

Tidak menguasai aturan sintaksis, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, tidak layak nilai

Kurang 7-9

4 Kosakata Pemanfaatan kata canggih, pilihan kata dan ungkapan tepat, meguasai pembentukan kata

Pemanfaatan kata agak canggih, pilihan kata dan ungkapan kadang –

kadang kurang tepat tetapi tidak menganggu

Baik 9-11

Pemanfaatan kata terbatas, sering terjadi kesalahan penggunaan kata dan merusak makna

Cukup 6-8

Pemanfaatan kata asal-asalan, pengetahuan kosakata rendah, tidak layak nilai Kurang 2-5 5 Ejaan dan Tatatulis Menguasai aturan penulisan, hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan Sangat Baik 9-10 10 Menguasai aturan penulisan, hanya terdapat kesalahan ejaan tetapi tidak menganggu makna

Baik 7-8

Sering terjadi kesalahan ejaan, makna

membingungkan atau kabur

Cukup 5-6

Tidak menguasai aturan penulisan, terdapat banyak kesalahan, tulisan tidak terbatas, tidak layak nilai

Kurang 3-4

Jumlah Skor 100

Dokumen terkait