• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL,

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Depok Sleman. Sampel yang diteliti adalah siswa kelas VII semester I tahun ajaran 2009-2010 yang terdiri dari 36 siswa 19 putra dan 17 putri. Siswa yang terlibat adalah siswa yang telah mempelajari materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

Sebelumnya peneliti telah melakukan persiapan sebelum pengajaran yaitu menyusun RPP dan lembar kerja atau diskusi siswa yang telah dibahas pada BAB III.

2. Selama Pembelajaran

Pembelajaran diadakan selama 3 kali pertemuan yaitu pada tanggal 18, 22, dan 23 November 2009 masing-masing berlangsung selama 2 jam pelajaran.

Deskripsi pembelajaran dalam tiap pertemuannya dijelaskan sebagai berikut :

a. Pertemuan I

Pertemuan pertama ini diawali dengan pre-tes yang diikuti oleh seluruh siswa kelas VII B dan berlangsung selama 40 menit. Perlu dicatat bahwa sebelumnya para siswa telah mendapat materi

persamaan dan pertidaksamaan linear dari guru matematika mereka. Jadi pre-tes dilakukan untuk mengukur sejauh mana kemanpuan siswa dan tingkat penguasaan materi mereka.

Setelah pre-tes diadakan, kemudian peneliti menjelaskan kembali materi mengenai persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel yang sebelumnya telah di berikan oleh guru matematika mereka dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda yaitu dengan menggunakan reciprocal teaching model.

Peneliti kemudian menjelaskan pada para siswa tentang apa itu reciprocal teaching dan bagaimana prosesnya dalam menyelesaikan soal cerita. Pertama-tama dimulai dengan pengenalan tahapan yang ada dalam reciprocal teaching model yaitu, membaca soal, merangkum atau memahami isi soal dan menyelesaikannya, kemudian membuat soal baru dan menjelaskan tentang soal tersebut. Tetapi dalam pertemuan ini, untuk membuat soal baru langsung dilakukan oleh siswa sendiri.

Peneliti memulai dengan memberikan contoh soal persamaan linear sebagai berikut :

Diketahui harga sepasang sepatu dua kali lipat harga sepasang sandal. Seorang pedagang membeli 4 pasang sepatu dan 3 pasang sandal. Pedagang tersebut harus membayar Rp. 275.000,00. Tentukan harga sepasang

sepatu dan sepasang sandal. Kemudian tentukan harga 3 pasang sepatu dan 5 pasang sandal!

Peneliti membacakan soal tersebut dan siswa mendengarkan dengan seksama, kemudian siswa diajak berdialog untuk memahami isi dari soal untuk membuat model matematikanya dan menyelesaikannya dengan tuntunan peneliti di depan kelas. Kemudian siswa diminta untuk mebuat soal baru beserta penyelesaiannya dan salah satu siswa maju ke depan kelas untuk menuliskan soal beserta penyelesaiannya. Berikut soal yang dibuat oleh siswa :

 harga sepatu tiga kali lipat dari harga kaus kaki. Seorang ibu membeli sepasang sepatu dan dua pasang kaus kaki dan ia membayar sebesar Rp. 250.000,00. Berapakah harga sepasang sepatu dan harga kaus kaki?

Jawab : sepasang kaus kaki =p Sepasang sepatu = 3p

Ibu beli sepasang sepatu + 2 pasang kaus kaki = 250.000 3p+ 2p= 250.000

5p= 250.000 p= 250.000 : 5 p= 50.000

jadi harga sepasang kaus kaki = 50.000 dan

Peneliti kemudian mengajak semua siswa untuk melihat hasil pekerjaan yang telah dituliskan di papan tulis dan membahasnya bersama. Setelah itu siswa di berikan contoh soal lagi tentang pertidaksamaan linear. Contoh soalnya adalah sebagai berikut :

Suatu model kerangka balok terbuat dari kawat dengan ukluran panjang (x+10) cm lebar (x 4 ) cm dan tingginya x cm. Jika panjang kawat yang diperlukan tidak kurang dari 156 cm. Tentukan ukuran minimum (panjang, lebar, tinggi minimum) balok tersebut.

Sama halnya seperti pada contoh soal pertama tentang persamaan linear, peneliti melakukan tanya jawab untuk merangkum informasi apa yang ada pada soal atau memahami isi soal dan membuat model matematikanya kemudian menyelesaikannya bersama –

sama dengan siswa. Seperti pada kegiatan sebelumnya setelah soal diselesaikan peneliti meminta siswa untuk membuat soal baru dan salah satu siswa menuliskan soal tersebut di papan tulis. Berikut soal yang dibuat siswa :

 Pesegi panjang mempunyai panjang (x + 7) cm dan lebar (x – 2) cm. Jika kelilingnya tidak kurang dari 50 cm, tentukan luas minimum persegi panjang tersebut!

Jawab:

Diketahui : panjang =x+ 7 Lebar =x–2

2(x+ 7 +x–2 )≥50 2x+ 14 + 2x–4≥50 4x+ 10 ≥50 4x + 10–10 ≥50–10 4x ≥ 40 4 40 4 4xx ≥ 10 Panjang minimum = 10 + 7 = 17 Lebar minimum = 10–2 = 8 Luas mninimun = 17 × 8 = 136

Pada penelitian hari pertama ini memang sedikit sulit untuk membiasakan siswa berdialog bersama. Banyak yang diam meski sebenarnya mereka tahu apa yang harus mereka jawab. Terkadang mereka hanya berbisik-bisik pada kawan sebelahnya. Tetapi ada siswa yang juga aktif bertanya dan menjawab. Tetapi lama kelamaan siswa mulai terbiasa dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada akhir pertemuan peneliti meminta siswa untuk mempersiapkan diri karena pada pertemuan berikutnya mereka akan berperan sebagai guru dalam kelompok.

b. Pertemuan II

Dalam pertemuan kedua ini siswa diingatkan kembali tentang reciprocal teaching model yang pada pertemuan sebelumnya sudah dilakukan bersama-sama dalam kelas. Kemudian siswa dibagi

dalam kelompok. Kelompok ini adalah kelompok tetap diskusi mereka. Siswa dalam kelompok akan bergiliran berperan sebagai guru dan siswa. Setiap kelompok diberikan 4 soal yang harus diselesaikan dan harus membuat satu soal baru. Tetapi dalam kelompok tersebut mereka mempunyai soal pokok yang harus diselesaikan dan akan mereka presentasikan di depan kelas oleh salah seorang wakil dari kelompoknya bersama dengan soal yang telah dibuat. Kelompok satu menyelesaikan soal nomor 1, kelompok 2 soal nomor 2, kelompok 3 soal nomor 3, kelompok 4 soal nomor 4, kelompok lima soal nomor lima, demikian seterusnya.

Dalam kelompok tiga yang terdiri dari 4 orang siswi yaitu : Adinda (S1), Cahya (S7), Fathika (S13), dan Intan (S19) sempat terjadi kebingungan sesaat karena salah satu dari mereka tidak ada yang mau berperan sebagai guru. Berikut transkrip saat mereka kebingungan:

(S1) : siapa yang mau jadi guru nih?? (S13) : kamu aja.

(S1) : enggak mau, aku gak bisa. Kamu aja ya tan! (S19) : aku juga ga mau. Cahya kamu duluan aja! (S7) : masa aku? Jangan aku.

Setelah peneliti perhatikan ternyata siswa dalam kelompok tersebut hampir semuanya pemalu. Kemudian peneliti memberikan semangat bahwa tidak perlu malu dan takut salah karena semuanya

sedang belajar.dan akan mendapatkan giliran untuk menjadi guru dalam kelompok.

( Peneliti ) : ada apa ini? Kenapa saling tunjuk? Siapa saja yang mulai kan sama aja nanti semua kebagian kok. Semakin cepat kalian mulai semakin baik. Soal-soalnya bisa di kerjakan. Enggak usah malu.

(S1) : ya udah bu, aku aja yang duluan. Temen-temen tapi kalau aku salah ngomong jangan di ketawain ya.

(S7) (S13) (S19) : iya enggak.

Akhirnya mereka memulai diskusi mereka dengan salah satu siswa yang menjadi motor atau berperan sebagai guru untuk menyelesaikan soal nomor 1. Mereka bekerja sama dengan baik dan terlihat ada peningkatan dialog karena ternyata ada siswa yang belum mengerti tentang materi persamaan linear dan dia tidak sungkan untuk bertanya pada teman yang berperan sebagai guru tersebut. Berikut transkripnya :

(S1) : teman-teman ini soal yang harus kita kerjakan. Panjang suatu alas segitiga sama kaki adalah 5 cm kurangnya dari panjang sisi. Sedangkan kelilingnya adalah 25 cm. Tentukan panjang sisi-sisi segitiga tersebut!

(dibacakan dengan perlahan dan teman-teman yang lain mendengarkan)

Udah jelas kan? Yang diketahuinya apa ya? (S19) : itu loh panjang sisi sama panjang alasnya. (S1) : iya panjang alasnya harus diapain?

(S7) : diganti pake lambang n aja.

(S1) : hmmm, Apa yang diganti panjang sisi atau panjang alas?

(S19) : panjang alas berarti n-5, gitu ya? kan panjang alas segitiga sama kaki 5 cm kurangnya dari panjang sisi bener ga sih?

(S1) : hmmm, masa sie? Coba di lihat lagi. (S13) : kok bisa gitu? Gimana sih? Aku ga ngerti.

(S1) : kita liat bareng-bareng deh panjang alas segitiga sama kaki 5 cm kurangnya dari panjang sisi gitu. Berati panjang sisinya kita ganti jadi n terus pnjang alasnya n-5. Ngerti gak?

(S19) : nah iya bener gitu.hehe

(S13) : Ooow iya ngerti. (sambil senyum-senyum)

(S1) : udah ngerti kan, terus keliling segitiga rumusnya apa?. (S7) : keliling segitiga sama kaki ya?

(S1) : iya apa coba?

(S13) : sisi + sisi + alas. Bener kan? Ayo dihitung. (mereka masing-masing menghitung)

(S1) : aku udah dapat jawabannya. Kalian dah selesai? (S19) : aku udah.

(S7) : aku juga udah, ni hasilnya K = sisi + sisi + alas 25 = n + n + n–5

30= 3n n = 10 (mereka mencocokan jawaban masing-masing)

(S1) : nah klo gitu berarti kita sudah tau bahwa panjang sisi segitiganya 10 cm. Terus kita disuruh bikin soal ya?

(S7) : iya nih.

(S1) : ya udah yuk, ada yang punya ide kita buat soal kaya gimana? (S13) : gimana donk bu guru? ( sambil cekikikan)

(S1) : ini kan tentang segitiga, kalo kita buat soal tentang segi empat aja atau gimana?

(S19) : Buat soal yang gampang aja biar ga bingung. Kaya kemarin aja yang dicontohin ibunya tuh tentang buku-bukuan atau pensil gitu.

(S1) : ahhh iya boleh tuh, tentang beli pensil ma pulpen aja ya. Pulpen bahasa indonesianya apa sih?hehehe

(S7) : iya yang gampang aja. Kayak gitu aja.

(S1) : ya udah harga pulpen eh apa bolpoin ya lebih mahal dari pensil kan, misal beli 5. yang mana yang 3 yang mana yang 2 tuh pensil apa pulpen?

(S7) : pensil 3 pulpen 2 aja

(S1) : iya boleh, terusgimana dong…pulpen kan lebih mahal tuh jadi 2 kali lipatnya pensil aja ya. biar enak.

(S19) : Terus gimana 5 barang itu dibeli dengan harga berapa? (S13) : coba kalo 10.000

(S1) : pulpen nya 2x lipat pensil berarti kalau pulpennya 2 kan jadi 2×2 itu 4,. Jadi 7 pensil harganya 10.000.satu pensilnya berarti…? (S7) : susah tau ngitungnya

(S13) : hehehe iya susah masa harganya koma-komaan.

(S1) : 10.000 ga bisa, 15.000 jg susah.berapa donk. 7.000 aja gimana? (S19) : (sambil ngitung) kemurahan tau masa cuma 1000 harganya.

(S1) : ya dah 21.000 aja kan kalau dibagi 7 jadi 3000 (S7) : terus pulpennya 6.000 ya

(S13) : iya udah gitu aja soalnya.

(S1) : iya jadi gini ya, Harga 2 bolpoint dan 3 pensil sama dengan 21.000. jika harga bolpoint 2 kali lipat pensil. Berapakah harga bolpoint dan pensil tersebut.

(S19, S13, S7) : iya iya tulis-tulis.

Dari kelompok ini cukup terlihat kerjasama yang baik, peran guru yang dipegang oleh Adinda (S1) cukup baik dilakukan. Mereka bersama-sama belajar dari tidak tahu menjadi tahu.

Pada kelompok dua, empat, lima, tujuh dan delapan semuanya berjalan dengan baik. Mereka antusias untuk melaksanakan proses diskusi dalam kelompoknya. Dan pada kelompok dua yang terdiri atas sekar (S5), chintami (S8), fajrihani (S11), nisa (25). Mereka sangat antusias untuk berperan sebagai guru dan menyelesaikan setiap soal yang ada.Berikut transkripnya : (S25) : temen-temen aku jadi guru yang pertama ya, nanti abis aku baru

chintami, hani terus sekar. (S5) : gak mau, aku dulu aja.

(S25) : aku dulu aja ya. sekar nanti soal no 3 aja. (S11) : iya udah, nisa aja yang mulai duluan.

(S25) : ya udah yuk mulai. Aku bacain soalnya ya. Harga sebuah buku sama dengan harga 2 buah pensil. Jika seorang anak membeli 3 buah buku dan 2 pensil, maka harganya Rp. 12.000,00. Hitunglah harga 3 buah pensil!

( soal dibacakan dengan perlahan) Yang diketahui dari soal ini apa? (S8) : kita harus ganti pake lambang dulu ya?

(S25) : iya yang diketahuinya kita misalkan pake lambang. (S5) : kalo pensil kita gantixgimana?

(S25) : iya boleh.(sambil mencatat)

(S11) : terus gimana harga bukunya ga dimisalkan juga? kan sama dengan harga 2 pensil?

(S25) : iya kan dah kita misalkan untuk pensil kita gantixtrs untuk buku kan harganya 2 kali pensil berati jadi 2x.

(S5) : iya bener gitu, aku juga mikirnya gitu.

(S25) : terus lanjut ke soal lagi ya, seorang anak membeli 3 buah buku dan 2 pensil, maka harganya Rp. 12.000,00.

(S8) : jadi 3buku + 2pensil = 12.000 ?

(S11) : kan buku 2x jadi gini dong 3 kali dalam kurung 2x tambah 2x sama dengan 12.000 (sambil menulis 3(2x) + 2x= 12.000) (S25) : iya gitu, yuk kita hitung. 3 dikali 2x sama dengan 6x terus d

tambah 2xkan ya jadi 8xsama dengan 12.000.x= 12.000 dibagi 8. Berapa tuh hasilnya?

Serentak menjawab : 1500

(S25) : lanjut ke soal, harga 3 pensil berarti 3×1500 Serentak menjawab : 4500

(S25) : jadi harga 3 pensil 4500. hmmmm, selesai. (S11) : seru ya, ternyata gampang.

(S5) : lanjut ke soal baru aja ya, buat soal presentasinya abis ini aja. Aku pengen ngerjain soal nomer 3.

(S8) : boleh ya? ya udah deh yuk.

Hal yang sama seperti pada kelompok 2 juga terjadi pada kelompok 5 yang terdiri dari Safira, Dheanisa, Fara, dan Lyoni. Mereka saling berebut menentukan giliran yang menjadi guru dan siapa yang akan maju presentasi di depan kelas. Tetapi karena keterbatasan waktu setiap siswa tidak mendapatkan giliran. Ternyata untuk menjalankan reciprocal teaching model ini dibutuhkan waktu yang cukup banyak.

Masalah terjadi pada kelompok satu dan enam. Dimana dalam kedua kelompok ini terdapat siswa yang cukup sulit untuk dilunakkan. Dalam kelompok sembilan terjadi ketidakcocokan dalam bekerja sama. Ada siswa yang sama sekali tidak dapat bekerja dalam kelompok, dan dia memilih untuk mengerjakan soal itu sendiri. Dalam kelompok enam terdapat siswa yang acuh tak acuh dan tidak menghiraukan apa yang dilakukan oleh teman-teman kelompoknya hal ini terjadi karena dia tidak suka matematika.

Seperti yang telah diungkapkan pada paragraph sebelumnya, bahwa dalam perencanaan pembelajaran sebelumnya diprediksikan semua siswa bisa berperan sebagai guru dalam kelompoknya. Tetapi dalam kenyataannya semua tidak bisa terlaksana, hanya dua siswa saja yang mendapatkan giliran dalam kelompoknya

masing-masing. Para siswa membutuhkan waktu yang lama dalam mengerjakan soal – soal tersebut dalam kelompok mereka. Akibatnya diskusi mereka dalam kelompok harus dihentikan dan dilanjutkan dengan presentasi kelompok agar alokasi waktunya tetap mencukupi. Kemudian wakil dari kelompok yang tidak mendapatkan giliran untuk menjadi guru mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan hasil pekerjaan mereka di depan kelas.

Dimulai dari kelompok dua diwakili oleh Sekar yang bersedia dan menawarkan diri untuk mempresentasikan pekerjaannya tentang persamaan linear terlebih dahulu. Berikut trasnkrip diskusi presentasi mereka :

(S5) : temen-temen saya wakil dari kelompok dua mau mempresentasikan hasil kerja kelompok. (kemudian menuliskan hasil kerja kelompoknya d papan tulis)

Harga pensil =x Harga buku = 2x 3 buku + 2 pensil = 12.000 3(2x) + 2x= 12.000 6x+2x= 12.000 8x= 12.000 x= 1500

harga 3 buah pensil = 1500 x 3 = 4500

(dia kemudian menjelaskan apa yang dia tulis. Dan semua siswa sependapat dengan penjelasan yang diberikan sekar tanpa ada

yang bertanya dan hanya memberikan respon jawaban iya benar)

Soal yang kelompok dua buat ternyata hampir mirip dengan apa yang mereka kerjakan. Berikut adalah soalnya dan pembahasan yang di jelaskan oleh wakil kelompok di depan kelas.

Harga sebuah buku gambar sama dengan harga 2 buah buku tulis. Jika seorang pedagang membeli 4 buah buku gambar dan 6 buku tulis, maka harganya Rp. 18.000,00. Hitunglah harga masing-masing barang!

Jawab : Harga buku gambar :k Harga buku tulis : 2k

4 buku gambar + 6 buku tulis = 18.000 4k+ 6(2k) = 18.000

4k+ 12k= 18.000 16k= 18.000 k = 1125 Jadi, harga buku gambar = 1.125

Harga buku tulis = 2 x 1125 = 2250

Meskipun sedikit tersendat-sendat saat ada di depan kelas karena malu dan takut salah tetapi siswi tersebut tetap berusaha menjelaskan dengan baik. Mungkin karena faktor soal yang lumayan mudah jadi teman-teman kelasnya pun tidak banyak bertanya dan cenderung setuju dan mengiyakan semua yang dijelaskan oleh siswi wakil dari kelompok 2 tersebut.

Berbeda ketika kelompok pertama mempresentasikan hasil kerjanya terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal yang kemudian dikoreksi oleh siswi lain. Berikut hasil pekerjaan kelompok pertama:

Umur Ana 25 tahun lebih muda dari umur ibunya. Tujuh tahun kemudian, jumlah umur keduanya 45 tahun. Berapa umur ibu dan Ana sekarang?

n = umur ana n + 32 = 45 n = 45–32 n = 13

umur ibu =13 + 25 = 38 dan umur ana 13 tahun.

Kelompok pertama ini salah dalam mencermati kalimat dalam soal. Mereka tampaknya kurang mengerti maksud dari kalimat dalam soal tersebut. Dan ketika ada salah satu siswa yang bertanya pada mereka tentang hasil pekerjaan mereka itu, mereka pun tidak dapat menjelaskan. Kemudian peneliti meminta siswa yang bertanya tersebut untuk menuliskan jawaban yang sudah dia kerjakan dan menjelaskannya. Siswa tersebut kemudian menuliskan dan menjelaskan jawabannya di papan tulis sebagai berikut :

Umur Ana =x Umur ibu =x+ 25

Ibu = 7 +x+ 25 = 32 +x (7 +x) + (32 +x) = 45 39 + 2x = 45 2x = 45–39 2x= 6 x= 3 , ibu = 3 + 25 = 28

Jadi umur Ana adalah 3 tahun, dan umur ibu adalah 28 tahun.

Setelah penjelasan yang dilakukan oleh siswa lain tersebut, peneliti kemudian bertanya pada kelompok pertama khususnya dan siswa yang lain juga yang salah dalam mengerjakan soal, apakah sudah mengetahui dimana letak kesalahannya. Mereka pun tahu bahwa mereka salah mencermati kalimat dalam soal.

Kemudian presentasi dilanjutkan dari kelompok tujuh. Tetapi karena waktu pembelajaran habis maka diputuskan untuk dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.

Pada penelitian hari ini cukup banyak kejutan yang terjadi di dalam kelas yang sebelumnya tidak terprediksi oleh peneliti. Sebagian besar siswa menikmati proses belajar dengan metode ini. Ini semua terlihat dari antusiasme mereka meskipun ada beberapa siswa yang terlihat biasa-biasa saja. Dari pertemuan dua ini terlihat bahwa dialog yang terjadi antar siswa itu lebih efektif karena

mereka tidak sungkan untuk bertanya jika tidak mengerti kepada teman–temannya.

c. Pertemuan III

Pertemuan ketiga ini yang sebelumnya dijadwalkan hanya untuk dilakukan post-tes saja, tetapi karena pada pertemuan sebelumnya ada presentasi siswa yang tertunda maka pertemuan diawali dengan presentasi dan peran siswa sebagai guru di depan kelas untuk memimpin diskusi di dalam kelas. Kelompok tujuh yang mendapatkan giliran untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya yang diwakili oleh Rizal (S29). Berikut kutipan presentasinya :

(S29) : teman-teman.hehe (sambil tersipu malu-malu) saya dari kelompok 7 mau mempresentasikan hasil kerja kami kemarin. (sambil menuliskan hasil kerja di papan tulis)

12×(x+12)≥180 12x+ 144≥180 12x≥180–144 12x≥36 x≥3 panjang rusuk = 3+12 =15

temen-temen di soal kan di tulis panjang rusuk kubus x+12 terus jumlah rusuk kubus kan ada 12, terus panjang kawat tidak lebih dari 180, jadi 12×(x+12)≥180

(S9) : kalo panjang kawat tidak lebih dari 180 kok tandanya jadi lebih besar sama dengan gitu, bukannya lebih kecil sama dengan ya?

(S15) : iya tuh lebih kecil kan kawatnya gak boleh kurang dari 180. (S29) : haaah?? (kebingungan sendiri)

(P) : iya sekarang saya bantu ,coba sekarang misalnya gini, rizal mempunyai kelereng tidak lebih dari 5, berarti berapa kelerengnya rizal?

(Siswa ) : bisa 5, bisa 4, bisa3, bisa 2, bisa 1 bu…

(P) : itu artinya lebih besar sama dengan 5 atau lebih kecil sama dengan 5?

(Siswa) : lebih kecil sama dengan 5 bu.

(P) : nah kalo gitu jika panjang kawat tidak lebih dari 180 berarti panjang kawatnya bisa berkisaran berapa?

(Siswa) : 160 bisa, 178, 150, (mereka berteriak berebutan menjawab) (P) : jadi lebih kecil sama dengan 180 atau lebih kecil sama dengan

180?

(S29) : oo iya bu lebih kecil sama dengan 180..(garuk-garuk kepala) hmmm, iya ya. iya maaf salah ( sambil mengganti tanda yang sudah dia tulis sebelumnya) jadi seperti ini

12×(x+12)≤180 12x+ 144≤180 12x≤180–144 12x≤36

dan panjang rusuknya 12 + 3 = 15

udah gak ada yang salah lagi kan teman-teman? (sambil senyum-senyum)

(SS) : iya gak ada…

(S29) : ya udah ini soal yang kelompok kami buat, dari sebuah kawat akan dibuat sebuah persegi panjang dengan panjang (x+5) cm, lebar x, dan panjang kawatnya adalah 50 cm. hitung panjang dan lebar persegi panjang yang bisa dibuat dari kawat tersebut! Pertama diketahui bahwa panjang kawat sama dengan keliling persegi panjang. Jadi p + l = 50

(Beberapa siswa) : iya.. (S29) : jadi (x+5) +x= 50

2x= 45 x= 22,5

panjang nya = 27,5

Presentasi kemudian dilanjutkan oleh kelompok 5 yang dwakili oleh Dheanisa (S9). Berikut kutipan presentasinya:

(S9) : (menuliskan jawaban dari kelompoknya) Diketahui :p=x+10

l=x–4 t=x K≥156

Ditanyakan: panjang, lebar dan tinggi balok tersebut! Jawab : (4×p) + (4×l) + (4×t)≥156

4x+ 40 + 4x - 16 + 4x≥156 12x≥156–24 12x≥132 x≥11 panjang = 11 + 10 = 21 lebar = 11- 4 = 7 tinggi = 11

nah teman-teman saya akan menjelaskan hasil pekerjaan kelompok kami. Soalnya berbunyi : Suatu model kerangka balok terbuat dari kawat dengan ukuran panjang (x+10) cm lebar (x–4) cm dan tingginyaxcm. Jika panjang kawat yang diperlukan tidak kurang dari 156 cm. Tentukan ukuran minimum balok tersebut Dari soal tersebut diketahui panjang lebar dan tinggi dari balok seperti ini ( sambil menunjuk hasil tulisannya di papan tulis) (S30) : Terus K≥156 itu apa?

(S9) : itu keliling dari balok. Tapi di soal di bilangnya panjang kawat jadi sama aja sama keliling balok gitu.

(4×p) + (4×l) + (4×t)≥156 ini adalah rumus keliling balok. Terus masukin deh apa yang diketahui jadi ( 4×(x+10)) + ( 4× (x– 4)) +(4× x)≥156 trs dapat hasil 4x+ 40 + 4x - 16 + 4x≥

156 trs setelah d hitung hasilnyax= 11

(S24) : aku nanya dong (sambil mangacungkan tangan) kenapa K≥156 bukan K≤156 ?

(S30) : iihh, kan di soalnya di tulis kalo kawat yang dipake tidak kurang dari 156, berarti kan lebih besar sama dengan 156.

(S24) : oo iya ya..

(Siswa lainnya yang juga kebingungan menganggukan kepala mereka tanda mengerti.)

(S30) : jadi panjangnya 21, lebar 7 dan tingginya 11

Terus ini soal yang kami buat : Panjang suatu persegi panjang 4 cm lebih dari lebarnya, dan kelilingnya kurang dari 48 cm. Jika lebarnyaxcm. tentukan batas nilai x !

Jawab :p= 4+l l=x, makap= 4 +x K< 48 2(p+ l) < 48 2( 4+x+x) < 48 8 + 4x < 48 4x < 40 x < 10

begitu temen-temen hasil kerja dari kelompok kami.

(P) : Nah presentasi sudah selesai, sekali lagi yang perlu kalian perhatikan dalam mengerjakan soal adalah membaca dengan cermat isi dari soal supaya tidak salah dalam menentukan tanda pertidaksamaannya.

Diskusi kelas kali ini terlihat lebih baik siswa terlihat tidak gugup dan berusaha untuk menjelaskan pekerjaan kelompoknya pada teman-temannya. Dalam diskusi kelas kali ini juga terlihat bahwa mereka sering tertukar mengenai tanda pertidaksamaan. Mereka sulit untuk memahami arti kata “tidak melebihi” atau

“kurang dari” sehingga tanda “>”, “<” , “≥”, “≤” sering tertukar dan

hal itu dapat menyebabkan jawaban soal menjadi tidak tepat.

Setelah diskusi berakhir, mereka kemudian bersiap untuk mengerjakan soal post-tes. Post-tes diadakan selama 40 menit. Setelah post-tes selesai peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa berkaitan dengan minat mereka terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan.

B. Data dan Analisis Hasil Penelitian

Dokumen terkait