• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Konsep Adab

Adab adalah kemampuan dan kemauan untuk mengenali segala sesuatu sesuai dengan martabatnya (Adian Husaini, 2014). Istilah adab bisa ditemukan dalam sejumlah hadits nabi saw. Misalnya, Anas ra. meriwayatkan, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

ر

:ثيدلحا مق

9663

ْشَمِ دلا ِديِلَوْلا ُنْب ُساَّبَعْلا اَنَ ثَّدَح )عوفرم ثيدح(

ُّ ِلَع اَنَ ثَّدَح ُّ ِقِ

َْلحا ِنَِرَ بْخَأ َةَراَمُع ُنْب ُديِعَس اَنَ ثَّدَح ٍشاَّيَع ُنْب

ِرا

ُتْعَِسَ ِناَمْع نلا ُنْب ُث

َع َُّللَّا ىَّلَص َِّللَّا ِلوُسَر ْنَع ُثِ دَُيُ ٍكِلاَم َنْب َسَنَأ

: َلاَق َمَّلَسَو ِهْيَل

ْمُهَ بَدَأ اوُنِسْحَأَو ْمُكَد َلَْوَأ اوُمِرْكَأ

.

Hadis nomor : 3669 Dikisahkan Abbas ibn al-Walid di Damaskus, mengatakan kepada kami Ali bin Ayyash, mengatakan kepada kami Kata Ben Amara, mengatakan kepada saya Harits bin Numan, saya mendengar Anas bin Malik terjadi, Rasulullah, saw, ia berkata: " muliakanlah anak-anakmu dan perbaikilah adab mereka.”

Dalam Islam, adab terkait dengan beberapa hal, pertama, adab terkait

iman (tauhid) dan ketakwaan, lebih dari sekadar “sopan santun”. Karena

itulah, menurut Islam harkat dan martabat sesuatu atau manusia mesti didasarkan pada ketentuan Allah, dan bukan semata standar manusia.

Khaliq dengan makhluk merupakan tindakan yang tidak beradab. Karena itulah, maka dalam Al-Quran disebutkan, Allah murka kepada orang-orang yang mengangkat Nabi Isa as. sebagai Tuhan sebab beliau adalah makhluk. dengan demikian adab dapat dimaknai sebagai etika, nilai-nilai dalam melakukan suatu aktifitas, termasuk menuntut ilmu.

Al-Zarkasiy dalam fayadh Al-Qadir Syarah al-jami’ al-Shaghir menyebutkan bahwa hadis ini sekalipun dha’if tetapi maknanya shahih.

Kata ta’dib pada umumnya lebih banyak di gunakan pada pendidikan yang bersifat keterampilan lahir yakni latihan dan keterampilan. Ia berasal dari kata adab, yang berarti etika, sopan santun, dan budi pekerti lebih tepat diartikan memberi pelajaran atau hukuman (majid khon :298).

Ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan adab mencari ilmu antara lain ;































































B. Adab Mencari Ilmu dalam Kitab Washōyā Al-Abā’ lil Abnā’

Kitab ini berbicara tentang akhlaq termasuk akhlaq dalam menuntut ilmu y3ang harus dipedomani oleh peserta didik dalam menuntut ilmu. Nasehat-nasehat dalam kitab ini didasarkan pada hadis Rasulullah saw yang

peserta didik untuk menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh. Sebagaimana yang termuat dalam kitab washoya sebagai berikut Wahai anakku, belajarlah dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat.

Adab atau etika dalam menuntut ilmu menurut Syekh Syakir dalam kitabnya dapat diklasifikasikan menjadi enam langkah. Ada enam langkah yang dapat menumbuhkan semangat peserta didik dalam studi dan belajarnya. Enam langkah tersebut dijelaskan dalam uraian berikut ini (Lilik,1996:17).

Pertama, mulailah belajar dengan baik. Ada dua langkah pokok untuk

menyelesaikan target atau tujuan pembelajaran, langkah pertama adalah memulai, yang kedua adalah memulai lagi. Yang pertama itulah yang sulit. Membuat permulaan yang baik dari setiap kegiatan, termasuk belajar seperti halnya melakukan terjun paying. Yang pertama ini memerlukan keberanian, tekad yang kuat. Rasa malas yang biasanya hinggap dalam diri anda agar tidak menjadi parasit, hendaknya dihindari, dikurangi dengan memulai aktifitas positif termasuk belajar, dalam banyak hal.

Sebagai contoh dalam memulai dengan keberanian dan tekad yang kuat kasus Curchill. Pada umur 40 tahun Winston Churchill belajar melukis sebagai hobi. Pertama-tama sangat berhati-hati ia mencampur sedikit cat biru dengan kuas yang sangat kecil, kemudian dengan cermat membuat titik sebesar biji kacang dengan ragu-ragu akan hasilnya nanti. Pada saat itu orang seorang temannya masuk ruangan tempat ia belajar melukis sambil berkata :

apa yang kau ragukan?” sambil merebut kuas, temanya tadi memenuhi

mengatakan : “keraguan sayapun lenyaplah seketika itu”. Dan sejak itu ia

tidak takut lagi menggambar di kanvas. Permulaan dengan keberanian ini merupakan bagian besar dalam melukis. Itu juga merupakan bagian besar dalam belajar. Contoh diatas dapat di terapkan dalam menuntut ilmu agama, khususnya Islam.

Kedua, pilihlah teladan yang baik. Setiap pelatih dalam dunia

olahraga, banyak tahu bahwa cara paling baik untuk meningkatkan prestasi seorang anak asuhnya adalah dengan menghadapkan dengan seorang teladan. Seorang pemain terkenal untuk dapat menetapkan standar tinggi dalam kemahiran dan daya tahan.

Dalam setiap bidang kegiatan mesti ada teladan. Anda belajar fisika, sejarah, kimia, biologi, tata Negara, dll. Pasti disana ada tokoh terkenal. Tidak usah jauh-jauh adakah teman anda, guru anda yang pantas dijadikan teladan? Mengapa anda tidak meniru cara kerja, cara belajar mereka? Salahkah jika anda mencontoh bagaimana dia berjuang.?

Sebagai contoh pilihan teladan yang baik kasus James Ling. Seorang ahli keuangan James Ling yang mengembangkan bisnis kontraktor listrik di Texas, pada suatu hari mengatakan kepada seorang reporter : “Hal pertama yang saya lakukan ketika saya mulai bekerja adalah memilih orang yang paling baik yang pantas saya contoh. Tantangan pertama adalah menyamai prestasinya, yang kedua adalah melampauinya”.

Ketiga, penuh semangat dan percaya diri. Setiap pelajar tak terkecuali

belajar. Di dalam tes atau ujian hendaknya ditempuh dengan kepercayaan yang penuh. Jangan ragi-ragu menghadapinya. Walaupun kadang-kadang ujian memang sukar, tetapi asal disertai persiapan belajar yang cukup, akan dapat dikerjakan dengan baik.

Semangat dan kepercayaan anda itulah yang akan memberikan kemungkinan memperluas usaha belajar anda, pengetahuan anda. Banyak kegagalan para pelajar karena keragu-raguan menghadapi ujian, bahkan takut sama sekali untuk maju tes. Bersikaplah positip dalam pandangan hidup anda, optimis penuh harapan tentang nasib anda sendiri. Janganlah cemas, ragu-ragu karena berarti mematikan kegairahan anda untuk melangkah.

Keempat, miliki rasa ingin tahu yang tinggi. Pakailah rasa ingin tahu

anda untuk memacu kegairahan beajar sepanjang hari. Bertanyalah selau demi kemajuan anda. Jangan menerima keadaan sesuatu begitu saja sebagaimana adanya. Pelajaran membingungkan, tidak mengerti rumus, bertanyalah segera jangan tunda. Ajukan pertanyaan baik pada teman, guru, tetangga anda yang mampu menjawabnya.

Kelima, curahkan perhatian sepenuhnya. Hendaknya anda menaruh

perhatian sepenuhnya pada hal yang sedang anda pelajari. Tentang konsep, rumus, ambang-lambang, urutan sejarah, tahun-tahun penting, tokoh-tokoh terkenal. Tunjukan sikap simpati dan menaruh perhatian terhadap diri teman, cara beajarnya, bagaimana ia berfikir terhadap guru, terhadap setiap orang yang anda kagumi untuk meningkatkan belajar anda. Jangan biarkan ia

menonjol sendiri, perhatikan rahasia suksesnya. Dia bisa begitu bagus nilainya, mengapa anda tidak?

Memang beajar di tuntut perhatian penuh atau konsentrasi. Artinya pemusaftan pemikiran terhadap suatu hal dengan mengesampingkan hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan belajar. Bagaimana mungkin dapat belajar dengan baik jika pikiran meayang tidak karuan? Bisakah belajar kalau pikiran sedang kacau?

Keenam, buatlah variasi dalam belajar. Apa yang sudah anda lakukan

setiap hari sehubungan dengan cara dan waktu belajar akhirnya akan menjenuhkan, jika kita tidak pandai-pandai membuat variasi dari kegiatan yang rutin. Umumnya kebiasaan belajar ditafsirkan membaca dan menghafal, hal ini keliru sama sekali. Anggaplah itu tidak lebih dari sekedar rekreasi dan pengisian waktu luang. Tetapi mengapa anda harus berpegang teguh pada satu cara? Mengapa belajar harus jam-jam itu saja? Apa salahnya jika anda tempuh cara lain?

Jika anda biasa beajar pada sore hari sekitar pukul tujuh. Apa ruginya kalau anda bangun lima belas menit lebih awal dari biasanya untuk beajar? Siapa yang akan memarahi jika anda datang ke sekolah ;ebih pagi? Apabila anda melakukan percobaan atau variasi terhadap kebiasaan rutin terhadap cara belajar anda berarti anda telah dapat mengganti kegiatan yang sifatnya rutinitas menjadi sesuatu yang lebih kreatif dan mengandung kegiatan dinamis. Pada akhirnya akan memacu semangat anda (Lilik,1996:17)

Selain dari enam langkah di atas terdapat satu hal lagi yang menjadi kunci kesuksesan dalam belajar yaitu disiplin dan bersemangat. Kata disiplin adalah sebuah kata yang tidak asing dalam kehidupan sehari-hari. Kata ini sudah memasyarakat. Entah itu di sekolah, di kantor, di rumah, atau dalam bepergian dan sebagainya. Disipin adalah suatu tata tertib yang yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok. Tata tertib itu bukan buatan binatang, tetapi buatan manusia sebagai pembuat dan pelaku. Sedangkan disiplin timbul dari dalam jiwa karena adanya dorongan untuk menaati tata tertib tersebut. Dengan demikian dapat di pahami bahwa disiplin adalah tata tertib, yaitu ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib dan sebagainya. Berdisiplin berarti menaati (mematuhi) tata tertib.

Disiplin yang di kehendaki itu tidak hanya muncul karena kesadaran, tetapi ada juga karena paksaan. Disiplin yang muncul karena kesadaran, tetapi ada juga karena paksaan. Disiplin yang muncul karena kesadaran disebabkan faktor seseorang dengan sadar bahwa hanya dengan disipinlah akan didapatkan kesuksesan dalam segala hal, dengan disipinlah akan didapatkan keteraturan dalam dalam kehidupan, dengan disipinlah akan dapat menghilangkan kekecewaan orang lain, dengan disipinlah akan orang lain mengaguminya, dan sebagainya.

Disiplin karena paksaan biasanya dilakukan dengan terpaksa pula. Keterpaksaan itu karena takut akan dikenakan sanksi hokum akibat pelanggaran terhadap peraturan. Ada pengawasan dari petugas (pemimpin) timbul disiplin, tetapi tidak ada pengawas (pemimpin) pelanggaran di

lakukan. Dalam masalah disiplin berlalu lintas misalnya, untuk menegakannya selalu saja ada rintangan. Di jalan-jaln raya selalu saja ada pelanggaran lalu lintas terhadap rambu-rambu lalu lintas, terutama bila tidak ada petugas di tempat. Maka disiplin yang terpaksa identik dengan ketakutan pada hukum. Sedangkan disiplin kerean kesadaran menjadikan hukum sebagai alat yang menyenangkan di jiwa dan selalu siap sedia untuk menaatinya.

Dalam belajar disiplin sangat diperlukan. Disiplin dapat melahirkan semangat menghargai waktu, bukan menyia-nyiakan waktu berlalu dalam kehampaan. Budaya jam karet adalah musuh besar bagi mereka yang mengagungkan disiplin dalam belajar. Mereka benci perbuatan menunda-nunda waktu. Setiap jam dan bahkan setiap detik sangat berarti bagi mereka yang menuntut ilmu dimana dan kapannpun juga.

Orang-orang yang berhasil dalam belajar dan berkarya disebabkan mereka selalu menempatkan disiplin di atas semua tindakan dan perbuatan. Semua jadwal belajar yang telah disusun mereka taati dengan ikhlas. Mereka melaksanakanya dengan penuh semangat. Rela mengorbankan apa saja demi perjuangan menegakkan disiplin pribadi (Syaiful,2002:13).

Disiplin sudah dipaparkan di atas, selanjutnya yaitu konsentrasi. Konsentrasi adalah pemusatan fungsi jiwa terhadap sesuatu masalah atau objek. Misalnya, konsentrasi pikiran, perhatian, dan sebagainya. Sedangkan perhatian adalah pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungan.

Perhatian itu sendiri bermacam-macam ; ada perhatian objektif, perhatian subjektif, perhatian terbagi, perhatian terpusat, dan perhatian campuran.

C. Niat di Waktu Belajar

Penting dalam belajar yaitu dimulai dengan niat sehingga dalam proses belajar terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan. Niat-niat tersebut di jelaskan sebagai berikut (Az-Zarnuji: 2016).

1. Niat Belajar

ِعْلا ِم لَعَ ت ِناَمَز ِْفِ ِةَّي ِنلا َنِم ُهَل َّدُب َلَ َُّثُ

ْل

ِِْ ِلْصَْْا َُّ ِِ ُةَّيِ نلا ََِإ ِم

َْْا اََّنَِّإ :م َلاَّسلاَو ُةَلاَصلا ِهْيَلَع ِهِلْوَقِِل ِلاَوْحَْْا ِعْيَِجَ

ثيدح ح ِ.اَّيِ نلِال ُلاَمْع

حيحص

Dokumen terkait