• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran soal, serta keberfungsian pengecoh suatu soal pilihan ganda. Analisis butir soal ini dilakukan pada soal UAS kelas III tahun ajaran 2014/2015 mata pelajaran Bahasa Indonesia, Adapun penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan jawaban siswa di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Kecamatan Depok mempunyai jumlah 49 Sekolah Dasar, baik SD negeri ataupun SD swasta. SD Negeri berjumlah 37 sekolah, sedangkan SD Swasta berjumlah 12 sekolah.

Instrumen yang dipakai di dalam penelitian ini adalah check listdan dokumen wawancara. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan check list() pada nama sekolah yang telah menyerahkan jawaban siswanya. Check listini berfungsi untuk memudahkan peneliti untuk mendata ulang SD yang telah diteliti. Sehingga dapat diketahui, dari 49 SD yang ada di Kecamatan Depok, namun hanya ada 27 SD yang menyerahkan lembar soal dan jawaban siswa kepada peneliti. Pengumpulan data dalam skripsi ini dilakukan dengan 2 metode, yaitu metode dokumentasi dan metode wawancara. Adapun metode dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan lembar jawaban, lembar

soal, dan juga kunci soal. Sedangkan, metode wawancara dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan kepala UPT di Kecamatan Depok. Di dalam melakukan wawancara tersebut, peneliti tidak memakai pedoman yang terstruktur. Tujuan dilaksanakannya metode wawancara ini adalah untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas dan langsung yang tidak didapatkan pada saat penelitian. Pada saat melakukan wawancara peneliti dapat mendokumentasikan wawancara, yaitu dapat dilakukan dengan merekam atau pun mencatat hal-hal penting yang didapatkan pada saat wawancara.

B. Hasil Penelitian

Berikut hasil penelitian dari analisis butir soal: 1. Validitas

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut (Azwar, 2013: 173). Suatu tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah.

Widoyoko (2014: 173) mengemukakan bahwa instrumen yang harus mempunyai validitas isi (content validity) adalah instrumen yang berbentuk tes untuk mengukur hasil belajar. Sebuah tes dikatakan mempunyai validitas isi apabila dapat mengukur kompetensi yang dikembangkan beserta indikator dan materi pembelajarannya. Dengan kata

lain untuk menguji validitas isi instrumen tes dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan kompetensi yang dikembangkan dan materi pelajaran yang telah dipelajari. Dengan kata lain, validitas isi dapat dilakukan dengan cara melakukan pencocokan antara soal UAS pilihan ganda mata pelajaran Bahasa Indonesia tahun pelajaran 2014/2015 terhadap SK, KD, dan juga indikator materi yang telah diberikan kepada peserta didik.

Tabel 4.1 Validitas Isi

No Soal UAS Bahasa Indonesia Indikator Keputusan Pembahasan

1 Siapakah yang menggerakkan wayang-wayang di atas panggung?

Yang menggerakkan wayang- wayang di atas panggung

adalah ….. 7.1.2 menjawab pertanyaan mengenai teks agak panjang Valid Indikator sesuai dengan pertanyaan.

2 Di mana Pak Manteb Soedharsono pernah mendalang selama 24 jam? Pak Manteb Soedharsono pernah mendalang 24 jam di

…… 7.1.2 menjawab pertanyaan mengenai teks agak panjang Valid Indikator sesuai dengan pertanyaan.

3 Mengapa kita perlu memberi acungan jempol untuk dalang- dalang kita?

Kita perlu member acungan jempol untuk dalang-dalang

kita karena …… 7.1.2 menjawab pertanyaan mengenai teks agak panjang Valid Indikator sesuai dengan pertanyaan.

4 Kalimat tanya yang sesuai dengan isi paragraph kedua

adalah ….. 7.1.1 memahami isi teks agak panjang Valid Indikator sesuai dengan pertanyaan.

5 Ide pokok paragraf yang ketiga

adalah …….. 7.1.1 memahami isi teks agak panjang

Valid Indikator sesuai dengan pertanyaan.

6 Perhatikan gambar berikut ini! 8.1.2 menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri dengan menggunakan Valid Indikator sesuai dengan pertanyaan.

Deskripsikan yang sesuai dengan gambar

tersebut adalah ……

pilihan kata dan kalimat yang tepat

7 Perhatikan kata-kata acak berikut ini!

raja, gaduh, bukit, jerami, kompos

Susunlah kata-kata acak tersebut berdasarkan urutan

abjad adalah ….

- Tidak valid Tidak ada indikator yang berkaitan dengan pertanyaan

8 Ozi duduk di kelas tiga SD. Ia ikut kegiatan pencak silat karena ingin badannya sehat dan kuat. Hampir setiap hari Ozi berlatih di rumah. Saat berlatih, dia sering mengganggu keluarganya. Kalimat tanya yang sesuai sesuai dengan teks bacaan

tersebut adalah ….. 6.2.1 memberikan tanggapan sederhana tentang cerita pengalaman yang didengar. Valid Indikator sesuai dengan pertanyaan.

9 Jika ada angin puting beliung, sebaiknya kita berlindung di tempat yang kokoh.

Arti kata berlindung pada

kalimat tersebut adalah ……

6.2.1 memberikan tanggapan sederhana tentang cerita pengalaman yang didengar. Valid Indikator berkaitan dengan pertanyaan.

10 Binatang khas Australia adalah koala dan kanguru. Mereka sering dijadikan maskot pariwisata. Wisatawan yang berkunjung ke Australia selalu menyempatkan diri untuk melihat dan mengusap binatang ini.

Ide pokok paragraph tersebut

adalah ….. 7.1.2 menjawab pertanyaan mengenai teks agak panjang Valid Indikator sesuai dengan pertanyaan.

11 Najwa rajin berkirim surat kepada sahabat penanya. Antonim dari kata rajin pada

kalimat tersebut adalah ……

- Tidak Valid Tidak ada indikator yang sesuai dengan pertanyaan 12 Paman Tino baru saja pulang

…… Jakarta.

Kata depan yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut

5.1.2 memahami isi teks drama Valid Indikator sesuai dengan pertanyaan.

adalah …..

13 Sakit Gigi Aduh

Sakit gigiku sakit sekali Lekaslah sembuh Jangan kambuh

Arti kata kambuh adalah ….. A. kritis B. parah C. sakit lagi 7.2.1 memahami isi puisi Valid Indikator sesuai dengan pertanyaan.

14 Perhatikan puisi berikut ini!

Aku anak sehat

Tubuhku kekar dan ……

Olahhraga tak pernah kulewatkan

Lari pagi bersama temaan- teman

Kata yang tepat untuk melengkapi titik-titik pada

puisi tersebut adalah ……

8.2.2 menyusun puisi berdasarkan gambar dengan pilihan kata yang menarik Valid Indikator sesuai dengan pertanyaan.

15 Rin, bukakan pintu itu (….) Tanda baca yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut

adalah ….. 8.1.2 menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat Valid Indikator sesuai dengan pertanyaan.

16 Andana sedang ……. Seruling sambil menggembalakan domba. 8.1.1 memahami cerita gambar berseri Valid Indikator sesuai dengan pertanyaan.

17 Banyak – karena – bertambah - buku – Dina – pengetahuan – membaca.

Kata-kata acak tersebut bila disusun menjadi kalimat yang

benar adalah….. 8.2.2 menyusun puisi berdasarkan gambar dengan pilihan kata yang menarik Valid Indikator sesuai dengan pertanyaan.

18 Pada hari Minggu, aku ikut kakek ke sawah. Kakekku sedang membajak sawah menggunakan dua ekor kerbau. Tiba-tiba segerombolan bangau mendatangi sawah

kakek ……

Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut

adalah ….. 8.1.2 menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat Valid Indikator sesuai dengan pertanyaan.

19 Perhatikan gambar berikut! 8.1.1 memahami

Valid Indikator sesuai dengan

Paragraf yang sesuai berdasarkan gambar tersebut

adalah ……

cerita gambar berseri

pertanyaan.

20 Saat liburan kemarin saya sekeluarga mengunjungi pantai indrayanti

Penulisan kalimat tersebut sesuai ejaan yang benar adalah

…….. 8.1.2 menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat Valid Indikator sesuai dengan pertanyaan.

Tabel 4.1 memaparkan hasil validitas isi yang dilakukan dengan cara mencocokkan antara butir soal dengan indikator. Dari soal sejumlah 20 butir tersebut, terdapat 2 soal yang tidak valid, yaitu pada butir nomer 7 dan nomer 11. Hal ini dikarenakan materi yang ada pada soal nomer 7 dan nomer 11 tidak masuk ke dalam indikator. Pada soal nomer 7 membahas tentang penyusunan abjad, sedangkan pada soal nomer 11 membahas tentang antonym atau lawan kata. Materi tentang penyusunan abjad dan antonym (lawan kata) tidak terdapat di dalam indikator kelas III, maka dari itu soal nomer 7 dan nomer 11 tidak valid.

Kemudian indikator 7.1.2 yaitu menjawab pertanyaan mengenai teks agak panjang mempunyai kesesuaian untuk butir soal nomer 1, 2, 3, dan 10. Untuk indikator 7.1.1 yaitu memahami isi teks agak panjang mempunyai kesesuaian dengan butir soal nomer 4 dan 5. Butir soal nomer 8 dan 9

mempunyai kesesuaian dengan indikator 6.2.1 yaitu memberikan tanggapan sederhana tentang cerita pengalaman yang didengar.

Pada indikator 8.1.2 yaitu menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat mempunyai kesesuaian terdapat di butir soal nomer 6, 15, 18, 20. Butir soal nomer 5.1.2 yaitu memahami isi teks drama mempunyai kesesuaian dengan butir soal nomer 12. Untuk soal nomer 13 mempunyai kesesuaian dengan indikator 7.2.1 yaitu memahami isi puisi. Butir soal nomer 14 dan 17 juga mempunyai kesesuaian dengan indikator 8.2.2 yaitu menyusun puisi berdasarkan gambar dengan pilihan kata yang menarik. Sedangkan pada indikator 8.1.1 yaitu memahami cerita gambar berseri mempunyai kesesuaian dengan soal nomer 16 dan 19. Jadi, butir soal pilihan ganda UAS mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok mempunyai validitas isi yang baik. Hal ini dikarenakan, antara butir soal dan indikator mempunyai kesesuaian. Namun pada butir soal nomer 7 dan nomer 11 tidak valid, hal ini dikarenakan butir soal dengan indikator tidak ada kesesuaian. Adapun persentase dari data tersebut adalah:

Tabel 4.2 Persentase Validitas

Keterangan Jumlah Soal Persentase (%)

Soal valid 18 90

Soal tidak valid 2 10

Dari tabel 4.2 tersebut memaparkan bahwa soal valid terdiri dari 18 soal dengan besar persentase sebesar 90%. Sedangkan untuk soal tidak valid sebesar 10% yang terdiri dari 2 soal. Adapun pie chat dari persentase di atas adalah:

Gambar 4.1 Pie Chat Validitas

Dari gambar 4.1 menunjukkan bahwa soal valid diwakilkan dengan warna biru yang memiliki besar 90%. sedangkan untuk soal yang tidak valid diwakilkan dengan warna merah yang mempunyai besar 10%.

2.Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen (Arifin, 2009: 258). Suatu alat tes dikatakan reliabel, apabila alat tes tersebut ketika diteskan menunjukkan hasil yang sama, walaupun tempat serta

waktunya berbeda. Di dalam penelitian ini terdapat 20 nomor item yang akan diteliti. Di dalam penelitian ini, peneliti mengganalisis berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh Basuki (2014: 119). Adapun pembagian kategori koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Kategori Koefisien Reliabilitas

No. Koefisien Reliabilitas Makna

1. 0,00 ≤ r ≤ 0,19 Korelasi Amat Rendah 2. 0,20 ≤ r ≤ 0,39 Korelasi Rendah 3. 0,40 ≤ r ≤ 0,69 Korelasi Cukup 4. 0,70 ≤ r ≤ 0,89 Korelasi Tinggi 5. 0,90 ≤ r ≤ 1,00 Korelasi amat Tinggi Sumber: Basuki (2014: 119)

Dari tabel 4.3 di atas, dijelaskan bahwa r pada suatu soal yang menunjukkan angka 0,00 ≤ r ≤ 0,19, maka soal tersebut mempunyai tingkat reliabilitas yang amat rendah. Suatu soal dikatakan memiliki reliabilitas yang rendah apabila koefisien reliabilitasnya bernilai 0,20 sampai 0,39. Apabila r pada suatu soal menunjukkan 0,40 ≤ r ≤ 0,69, maka reliabilitas suatu soal tersebut dapat dikatakan cukup. Begitu pula apabila r pada suatu soal menunjukkan nilai 0,70 ≤ r ≤ 0,89, maka tingkat reliabilitas suatu soal tersebut tinggi. Sedangkan, suatu soal dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang amat tinggi, apabila nilai r pada suatu soal menunjukkan angka 0,90 ≤ r ≤ 1,00. Berikut hasil reliabilitas menggunakan software microChat Iteman versi 3.00 for windows:

Gambar 4.2 Reliabilitas dengan Alpha

Reliabilitas pada soal UAS mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III SD pada tahun ajaran 2014/2015 dapat dikatakan reliabel, yang termasuk di dalam kategori amat rendah. Basuki (2014: 119) mengatakan, apabila nila r = 0,017 maka, korelasi soal tersebut memiliki reliabilitas yang amat rendah, karena berada direntang nilai 0,00 ≤ r ≤ 0,19. Hal ini menunjukkan bahwa soal ini mempunyai ketetapan yang rendah apabila diujikan dengan kelompok yang sama namun di waktu yang berbeda.

3.Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah proporsi jumlah peserta tes yang menjawab benar, yaitu perbandingan jumlah peserta tes yang menjawab dengan benar dengan jumlah peserta tes seluruhnya (Kunandar, 2013: 240). Untuk memperoleh soal yang baik selain mempertimbangkan validitas dan

reliabilitas adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksud adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar secara proporsional (Sulistyorini, 2009: 173).

Berdasarkan penghitungan dengan menggunakan software microChat Iteman versi 3.00 for windows, diperoleh indek kesukaran soal sebagai berikut:

Gambar 4.3 Tingkat Kesukaran dengan software microChat Iteman versi 3.00 for windows

Pada gambar 4.3 tersebut menunjukkan hasil pengolahan data menggunakan software microChat Iteman versi 3.00 for windows. Adapun hasil dari pengolahan tersebut akan dirangkum pada tabel di bawah ini:

Tabel. 4.4 Hasil Tingkat Kesukaran Tiga Kelompok

No Point Biserial Kategori

1 0,00 Sukar 2 0,00 Sukar 3 0,00 Sukar 4 0,048 Sukar 5 0,051 Sukar 6 0,721 Mudah

7 0,192 Sukar 8 0,693 Sedang 9 0,481 Sedang 10 0,240 Sukar 11 0,421 Sedang 12 0,801 Mudah 13 0,141 Sukar 14 0,050 Sukar 15 0,901 Mudah 16 0,726 Mudah 17 0,921 Mudah 18 0,789 Mudah 19 0,006 Sukar 20 0,035 Sukar

Tabel di atas menunjukkan kategori dari masing-masing soal. Ada soal yang dikategorikan soal sukar, soal sedang, dan soal mudah. Dari 20 soal UAS Bahasa Indonesia kelas 3 tahun ajaran 2014/2015 terdapat 11 soal kategori sukar, 3 soal kategori sedang, dan 6 soal kategori mudah. Soal dengan kategori sukar terdapat pada soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 10, 13, 14, 19, dan 20. Adapun soal dengan kategori sedang terdapat pada soal nomor 8, 9, dan 11. Sedangkan soal dengan kategori mudah terdapat pada soal nomor 6, 12, 15, 16, 17, dan 18. Suatu soal dikategorikan soal sukar apabila soal tersebut mempunyai tingkat kesukaran 0-0,30. Apabila suatu soal mempunyai tingkat kesukaran 0,31-0,70, maka soal tersebut dikategorikan soal sedang. Sedangkan untuk soal yang mempunyai tingkat kesukaran sebesar 0,71-1,00 dapat dikategorikan soal mudah.

Kusaeri dan Suprananto (2012: 175) mengemukakan bahwa tingkat kesukaran soal selain dapat dikategorikan ke dalam tiga kategori tersebut, juga dapat diberikan keputusan pada masing-masing kategori, yaitu ditolak/direvisi dan diterima. Suatu butir soal diberikan keputusan untuk ditolak/direvisi ketika butir soal tersebut mempunyai kategori mudah dan sulit. Sedangkan untuk kategori butir soal yang diterima mempunyai kategori sedang.

Purwanto (2009: 101) mengemukakan bahwa tingkat kesukaran soal dapat dikategorikan menjadi 5 kelompok, yaitu sangat sukar, sukar, sedang, mudah, dan sangat mudah.

Tabel 4.5 Kategori Tingkat Kesukaran Lima Kategori

Indeks Kesukaran Kategori

0,00-0,19 Sangat Sukar 0,20-0,39 Sukar 0,40-0,59 Sedang 0,60-0,79 Mudah 0,80-1,00 Sangat Mudah Sumber: Purwanto (2009: 101)

Tabel 4.5 menjelaskan bahwa kategori tingkat kesukaran soal dapat dikategorikan menjadi 5 kategori, yaitu sangat sukar, sukar, sedang, mudah, dan sangat mudah. Suatu soal dikategorikan sangat sukar apabila tingkat kesukarannya 0,00-0,19. Apabila suatu soal mempunyai tingkat kesukaran soal sebesar 0,20-0,39, maka soal tersebut dapat dikategorikan soal sukar. Sedangkan suatu soal dikategorikan soal sedang apabila tingkat kesukarannya bernilai 0,40-0,59. Untuk tingkat kesukaran yang bernilai

0,60-0,79, maka soal tersebut dikategorikan soal mudah. Namun apabila suatu soal mempunyai tingkat kesukaran 0,80-1,00, maka soal tersebut dikategorikan soal sangat mudah.

Tabel 4.6 Hasil Tingkat Kesukaran Lima Kelompok

No Point Biserial Kategori

1 0,00 Sangat Sukar 2 0,00 Sangat Sukar 3 0,00 Sangat Sukar 4 0,048 Sangat Sukar 5 0,051 Sangat Sukar 6 0,721 Mudah 7 0,192 Sangat Sukar 8 0,693 Mudah 9 0,481 Sedang 10 0,240 Sukar 11 0,421 Sedang 12 0,801 Sangat Mudah 13 0,141 Sangat Sukar 14 0,050 Sangat Sukar 15 0,901 Sangat Mudah 16 0,726 Mudah 17 0,921 Sangat Mudah 18 0,789 Mudah 19 0,006 Sangat Sukar 20 0,035 Sangat Sukar

Tabel di atas menunjukkan kategori dari masing-masing soal. Ada soal yang dikategorikan soal sangat sukar, sukar, sedang, mudah, dan sangat mudah. Dari 20 soal UAS Bahasa Indonesia kelas III tahun pelajaran 2014/2015 terdapat ada 10 soal sangat sukar, ada 1 soal sukar, ada 2 soal sedang, ada 4 soal mudah, dan ada 3 soal sangat mudah. Mayoritas soal UAS Bahasa Indonesia kelas III tahun pelajaran 2014/2015 memiliki kategori yang sangat sukar. Hal tersebut dikarenakan terdapat dari jumlah 20 soal, terdapat 10 soal yang memiliki kategori soal sangat sukar. Kategori soal

sangat sukar memiliki indek kesukaran soal sebesar 0,00-0,19 terdapat pada butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 13, 14, 19, dan 20. Soal dengan kategori soal sukar memiliki indeks kesukaran sebesar 0,20-0,19 hanya terdapat di butir soal nomor 10. Sedangkan, kategori soal sedang terdapat di butir soal nomor 9 dan 11. Kategori soal sedang tersebut mempunyai indeks kesukaran sebesar 0,40-0,59. Indeks kesukaran sebesar 0,60-0,79 dikategorikan ke dalam kategori soal mudah, hal ini terdapat di butir soal nomor 6, 8, 16, dan 18. Sedangkan kategori soal sangat mudah memiliki indeks kesukaran sebesar 0,80-1,00, yang terdapat di butir soal nomor 12, 15, dan 17.

Dapat disimpulkan butir soal UAS pilihan ganda Bahasa Indonesia kelas III tahun pelajaran 2014/2015 memiliki rata-rata indeks tingkat kesukaran soal sebesar 0,36. Soal dengan indeks kesukaran 0,36 dikategorikan ke dalam kategori soal sukar. Jadi, rata-rata kategori tingkat kesukaran soal pada soal tersebut memiliki kategori soal sukar. Hasil dari pengelompokan persentase tersebut dapat dilihat pada tabel bawah ini:

Tabel 4.7 Hasil Persentase Tingkat Kesukaran Soal

Kategori Butir Soal Jumlah Persentase (%)

Sangat Sukar 1, 2, 3, 4, 5, 7, 13, 14, 19, 20 10 50 Sukar 10 1 5 Sedang 9, 11 2 10 Mudah 6, 8, 16, 18 4 20 Sangat Mudah 12, 15, 17 3 15 Jumlah 20 100

Tabel di atas menjelaskan bahwa kategori soal sangat sukar mempunyai persentase sebesar 50%, yaitu terdapat di butir soal nomor 1, 2,

3, 4, 5, 7, 13, 14, 19, dan 20, kemudian soal di dalam kategori sukar terdapat di butir soal nomor 10 dengan persentase sebesar 5%. Sedangkan untuk kategori soal sedang mempunyai persentase sebesar 10%, yaitu terdapat di butir soal nomor 9 dan 11. Untuk kategori soal mudah yang terdapat di nomor butir soal 6, 8, 16, dan 18 mempunyai persentase sebesar 20%. Sedangkan, soal dengan kategori sangat mudah mempunyai persentase sebesar 15% yang terdapat di butir soal nomor 12, 15, dan 17. Dari persentase tersebut perbandingan antara persentase dapat dilihat dari pie chart di bawah ini:

Gambar 4.4 Pie Chat Tingkat Kesukaran

Pada gambar pie chat di atas, warna biru tua sangat mendominasi. Warna biru tua tersebut melambangkan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran kategori soal sangat sukar dengan persentase sebesar 50% yang lebih tinggi daripada kategori soal lain. Hal ini mempunyai arti, bahwa butir

soal UAS pilihan ganda mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III yang terdiri dari 20 butir soal, sebanyak 50% mempunyai soal dengan kategori sangat sukar yang disimbolkan dengan warna biru tua. Kemudian, untuk pie chat dengan warna merah dan hijau tua melambangkan soal dengan kategori sukar dan sedang. Kategori sukar mempunyai beser 5%, kemudian untuk soal dengan kategori sedang sebesar 10%. Sedangkan, soal dengan kategori mudah dan sangat mudah dilambangkan dengan pie chat warna ungu dan biru muda. Untuk soal dengan kategori mudah mempunyai besar 20%, namun untuk soal dengan kategori sangaat mudah mempunyai besar 15%.

4.Daya Beda

Azwar (2013: 137) mengungkapkan daya beda adalah kemampuan item dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi (diwakili oleh siswa dalam Kelompok Tinggi) dan siswa yang mempunyai kemampuan rendah (diwakili oleh siswa dalam Kelompok Rendah). Suatu item dikatakan mempunyai daya beda yang tinggi apabila item tersebut mampu dijawab dengan benar oleh semua atau sebagian besar siswa yang berada di Kelompok Tinggi, dan tidak dapat dijawab oleh semua atau sebagian siswa yang berada di Kelompok Rendah. Semakin besar perbedaan antara proporsi penjawab benar dari Kelompok Tinggi dan dari Kelompok rendah, semakin besar pula daya diskriminasi dari item.

Pengkategorian daya beda, dapat dibedakan menjadi 4 (Ebel dalam Azwar,2013: 138):

Tabel 4.8 Kategori Daya Beda

Indeks Daya Beda Kategori

0,40 atau lebih Bagus sekali

0,30 – 0,39 Lumayan bagus tetapi mungkin masih perlu peningkatan

0,20 – 0,29 Belum memuaskan, perlu perbaikan Kurang dari 0,20 Jelek dan harus dibuang

Sumber: Ebel (dalam Azwar, 2013: 138)

Tabel 4.8 menjelaskan tentang pengkategorian daya beda. Suatu butir soal apabila mempunyai indeks daya beda sebesar 0,40 atau lebih, maka soal tersebut mempunyai kategori bagus sekali. Kemudian untuk butir soal yang mempunyai indeks daya beda 0,30-0,39 butir soal tersebut dikategorikan soal yang lumayan bagus, tetapi mungkin masih perlu peningkatan. Sedangkan untuk butir soal yang mempunyai indeks daya beda sebesar 0,20- 0,29, butir soal tersebut dikategorikan soal yang belum memuaskan dan masih perlu dibutuhkan perbaikan. Namun, untuk butir soal yang mempunyai indeks daya beda kurang dari 0,20, maka soal tersebut dikategorikan ke dalam butir soal yang jelek dan harus dibuang. Berikut hasil analisis daya beda butir soal Ulangan Akhir Sekolah (UAS) semester genap mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III pada 27 SD Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015 dilakukan dengan menggunakan bantuan software microChat Iteman versi 3.00 for windows:

Tabel 4.9 Hasil Daya Beda

No Daya

Beda

Kategori

1 -9,000 Jelek/harus dibuang

2 -9,000 Jelek /harus dibuang

3 -9,000 Jelek /harus dibuang

4 0,013 Jelek/harus dibuang

5 0,051 Jelek /harus dibuang

6 0,345 Bagus Sekali

7 0,179 Jelek/harus dibuang

8 0,280 Belum Memuaskan, masih perlu perbaikan

9 0,393 Bagus Sekali

10 0,231 Belum Memuaskan, masih perlu perbaikan

11 0,336 Lumayan Bagus

12 0,318 Lumayan Bagus

13 0,257 Belum Memuaskan, masih perlu perbaikam

14 0,104 Jelek/harus dibuang

15 0,204 Belum Memuaskan, masih perlu perbaikam 16 0,324 Lumayan Bagus, tetapi mungkin mungkin masih perlu

peningkatan

17 0,269 Belum Memuaskan, masih perlu perbaikan 18 0,353 Lumayan Bagus, tetapi mungkin masih perlu peningkatan

19 0,012 Jelek/harus dibuang

20 0,088 Jelek/harus dibuang

Tabel 4.9 menjelaskan hasil indeks daya beda dengan bantuan. software microChat Iteman versi 3.00 for windows. Butir soal yang dikategorikan ke dalam soal bagus sekali mempunyai indeks daya beda 0,40 atau lebih di dalam soal UAS pilihan ganda mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III terdiri dari 2 butir soal. Adapun butir soal tersebut terdapat di nomor butir 6 dan nomor butir 9. Kemudian soal dengan kategori soal lumayan bagus, tetapi mungkin masih perlu peninngkatan yang mempunyai indeks kesukaran sebesar 0,30-0,39 terdiri dari 4 butir soal. Adapun soal-soal tersebut terletak pada nomor butir 11, 12, 16, dan 18. Sedangkan untuk soal

dengan kategori soal belum memuaskan dan perlu perbaikan terdiri dari 5 butir soal yang terdapat di nomor butir 8, 10, 13, 15, dan 17. Butir soal dengan kategori belum memuaskan mempunyai indeks daya beda sebesar 0,20-0,29. Kemudian untuk soal dengan kategori jelek terdiri dari 9 butir soal, yang terdapat di nomor butir 1, 2, 3, 4, 5, 7, 14, 19, 20. Butir soal dengan kategori soal jelek mempunyai indeks daya beda kurang dari 0,20. Dari hasil penelitian di atas, soal UAS pilihan ganda mata pelajaran Bahasa

Dokumen terkait