• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

1. Deskripsi Penelitian Pendahuluan

Observasi pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi kegiatan

belajar mengajar di kelas. Observasi awal dilaksanakan pada hari Kamis,

28 Februari 2013, pada pukul 07.45-08.30 WIB. Saat observasi

dilaksanakan jumlah siswa yang hadir adalah 35 orang. Berikut ini

deskripsi hasil observasi :

a. Observasi pada guru (lampiran 17, halaman 166)

1) Kegiatan membuka pelajaran

Tabel 5.1

Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

ASPEK YANG DIAMATI SKOR

I 1. 2. II 1. 2. PRA PEMBELAJARAN

Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa

MEMBUKA PEMBELAJARAN

Melakukan kegiatan apersepsi

Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya

1 2 4 5 1 2 4 5

1 2 4 5 1 2 4 5

Berdasarkan tabel 5.1 tampak bahwa dalam kegiatan pembuka,

guru mempersiapkan alat dan media namun guru kurang

memeriksa kesiapan ruang. Guru sudah baik dalam memeriksa

sudah memberikan apersepsi. Guru juga menyampaikan

kompetensi yang akan dicapai dengan baik.

2) Kegiatan inti pembelajaran

Tabel 5.2

Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

ASPEK YANG DIAMATI SKOR

III A. 1. 2. 3. 4. B. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. C. 1. 2. 3. 4. D. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran

Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

Pendekatan/strategi pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa

Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tmbuhnya kebiasaan positif

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan

Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar

Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media Menghasilkan pesan yang menarik

Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa

Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa- siswa

Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam

1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5

E. 1. 2. F. 1. 2. 3. 4. G. 1. 2. 3. belajar

Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi

Menumbuhkan sikap ekonomis Menumbuhkan sikap produktif

Penilaian proses dan hasil belajar

Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar

Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi

Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

Penggunaan bahasa

Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5

Berdasarkan tabel 5.2 tampak bahwa guru sudah menguasai

materi dengan baik. Penyampaian materi belum sesuai dengan

sesuai hierarki belajar. Guru belum melaksanakan pembelajaran

yang kontekstual. Selama kegiatan belajar mengajar guru tidak

menggunakan media yang melibatkan siswa. Guru tidak

menunjukkan respon positif terhadap partisipasi siswa. Penjelasan

yang diberikan belum menggunakan bahasa lisan secara jelas dan

lancar. Penyampaian materi kurang menarik sehingga tidak

menumbuhkan partisipasi aktif dari siswa. Selain itu guru tidak

runtut dan terkoordinasi dalam menjelaskan materi. Tidak jarang

guru mengulang penjelasan dan melakukan pembicaraan diluar dari

materi yang seharusnya dijelaskan.

Tabel 5.3

Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

ASPEK YANG DIAMATI SKOR

IV A. 1. 2. B. 1. 2. PENUTUP

Refleksi dan rangkuman pembelajaran

Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa

Pelaksanaan tindak lanjut

Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi

Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan

1 2 4 5 1 2 4 5

1 2 4 5

1 2 4 5

Berdasarkan tabel 5.3 tampak bahwa saat kegiatan penutup guru

tidak memberikan arahan tugas baik berupa pekerjaan rumah

maupun untuk remidi. Guru tidak melakukan refleksi dan

menyimpulkan hasil belajar yang melibatkan siswa.

b. Observasi pada siswa (Lampiran 18, halaman 168)

Tabel 5.4

Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan 1 Siswa siap mengikuti

proses pembelajaran. √

Hampir seluruh siswa belum siap, sebagian besar masih mengobrol,

membaca buku dan masih ada yang lesu.

2 Siswa memperhatikan

penjelasan guru. √

Dari 36 siswa hanya 18 siswa yang

memperhatikan. 3 Siswa menanggapi

pembahasan pelajaran.

√ Sebagian besar siswa tidak menanggapi penjelasan guru.

4 Siswa mencatat hal-hal

penting. √

ada 2 siswa yang mencatat.

5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik.

Berdasarkan tabel 5.4 tampak pada awal pembelajaran sebagian

besar siswa belum siap untuk mengikuti proses belajar mengajar.

Hanya 18 dari 36 siswa yang memperhatikan penjelasan guru.

Sebagian besar siswa juga tidak memberikan tanggapan atas

pembahasan materi pelajaran. Hanya 2 siswa yang mencatat saat guru

menjelaskan materi. Tidak ada pengerjaan tugas di kelas.

c. Observasi keadaan kelas (lampiran 19, halaman 169).

Secara fisik ruang kelas X7 sangat memadai untuk proses

belajar mengajar. Fasilitas yang disediakan di kelas tersebut adalah 1

blackboard, 1 meja guru, 1 kursi guru, 37 kursi dan meja siswa, 1 buah jam dinding, 1 buah papan absensi, 1 buah viewer dan LCD.

Fasilitas-fasilitas ini cukup menunjang proses belajar mengajar di

kelas.

Kelas memiliki sangat terbuka sehingga membuat sirkulasi

udara berlangsung dengan baik. Pencahayaan kelas juga sangat baik.

Kelas yang sangat terbuka membuat kegaduhan di kelas lain terdengar

dan menggangu kegiatan belajar mengajar. Hasil pengamatan terhadap

kondisi kelas sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif

dapat dilihat pada.

d. Wawancara pada guru

Peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru mengenai

bahwa selama ini guru cenderung menggunakan metode ceramah,

diskusi, dan latihan soal. Metode ini dipilih karena mudah dalam

penyiapan dan penerapannya. Namun dalam wawancara ini guru

menyampaikan bahwa metode yang diterapkan ini dirasakan masih

belum membantu siswa untuk memahami materi. Hasil wawancara

peneliti kepada guru tersaji dalam lampiran 20, halaman 170.

e. Wawancara pada siswa

Selain melakukan pengamatan, peneliti juga mewawancarai 3 orang

siswa. Semua siswa menyatakan kurang tertarik untuk mengikuti

pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan metode

ceramah dan pembahasan soal. Siswa merasa bahwa metode yang

dipakai guru membosankan dan monoton. Dampaknya siswa merasa

malas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hasilnya adalah

siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang sedang

dipelajari. Hasil wawancara siswa terkait dengan metode

pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru tersaji pada lampiran 21,

halaman 171.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara sebagaimana diuraikan

di atas dapat diidentifikasi persoalan pembelajaran sebagai berikut :

a. Siswa tidak tertarik mengikuti proses pembelajaran karena guru secara

monoton menerapkan metode ceramah dan diskusi. Dampak dari

rendahnya ketertarikan siswa dalam pembelajaran adalah siswa kurang

b. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran rendah. Metode

pembelajaran yang diterapkan menyebabkan siswa cenderung tidak

tertarik dan pasif dalam pembelajaran di kelas. Dampaknya ada

kecenderungan siswa melakukan kegitan kontraproduktif, seperti

mengobrol dengan teman, membuka buku mata pelajaran lain, dan

sebagainya. Akhirnya tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik.

Permasalahan-permasalahan tersebut diduga berasal dari tidak

tepatnya metode pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru.

Penerapan metode pembelajaran yang bervariasi sangat berdampak pada

kualitas pembelajaran. Jika metode belajar bervariasi tentu siswa tidak

akan bosan dan kualitas pembelajaran akan baik.

Untuk menjawab permasalahan tersebut, dalam penelitian ini akan

diterapkan model pembelajaran kooperatif untuk memperbaiki proses

belajar mengajar. Model pembelajaran kooperatif yang dipilih adalah tipe

Make a Match dan Role Playing. Penerapan model tersebut berdasarkan pemikiran bahwa jika siswa dilibatkan aktif dalam pembelajaran, maka

siswa akan termotivasi dan lebih mudah dalam memahami materi yang

dipelajari.

Penerapan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran

melibatkan siswa secara langsung dalam proses menganalisis bukti

transaksi, pembuatan bukti transaksi, pencatatan ke dalam buku kas

sampai pencatatan ke dalam buku jurnal umum. Dengan keterlibatan

siswa lebih mudah untuk mengingat apa yang sudah pernah dipelajari.

Harapannya siswa dapat lebih tertarik belajar sehingga cenderung lebih

memahami materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi

dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa.

Dokumen terkait