• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

B. Deskripsi Data

1. Deskripsi Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik

Permendikbud No. 104 Tahun 2014 mendefinisikan bahwa

penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan

informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam

kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan

kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis,

selama dan setelah proses pembelajaran. Menurut permendikbud tersebut

dalam Pasal 2 menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

penilaian Autentik mencakup penilaian berdasarkan pengamatan, tugas ke

lapangan, portofolio, proyek, produk, jurnal, kerja laboratorium, dan unjuk

kerja, serta penilaian diri. Sedangkan bentuk penilaian non Autentik

mencakup tes, ulangan, dan ujian.

Pada kurikulum 2013 mempertegas adanya pergeseran dalam

melakukan penilaian, yakni dari penilaian melalui tes (mengukur

kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja) menuju penilaian autentik

(mengukur kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan berdasarkan

proses dan hasil). Penilaian sebagai proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa mencakup tiga

dimensi, yaitu (a) jenis-jenis penilaian, (b) prinsip dan pendekatan

penilaian, (c) teknik dan instrumen penilaian.

Berdasarkan PAP II yang telah dimodifikasi di Bab III, peneliti

membuat lima kategori yaitu: Sangat Tidak Baik, Tidak Baik, Cukup,

Baik, dan Sangat Baik. Kategori ini digunakan untuk mengetahui

kecenderungan penilaian hasil belajar oleh pendidik berdasarkan

Kurikulum 2013. Kategori tersebut diperoleh setiap siswa berdasarkan

jumlah skor dari 24 pernyataan dengan empat opsi jawaban kuesioner

yang dipilih siswa, di mana skor terendah adalah 24 dan skor tertinggi

adalah 96. Penentuan skor untuk pernyataan positif yaitu: SS (4), S (3), TS

(2), STS (1), dan sebaliknya untuk pernyataan negatif yaitu: SS (1), S (2),

hasil belajar oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 yang tersaji pada

tabel 4.4.

Tabel 4.4.

Deskripsi Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikum 2013

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Sangat Tidak Baik 24 - <57 1 0,2 Tidak Baik 57 - <64 9 2,2 Cukup 64 - <72 77 18,8 Baik 72 - <82 185 45,1 Sangat Baik 82 - 96 138 33,7

Total 410 100

(Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 240)

Dari 410 responden SMK Swasta Bidang Keahlian Bisnis dan

Manajemen Program Keahlian Akuntansi se-Kabupaten Sleman terdapat

185 siswa (45,1%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh

pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan baik,

ada 138 siswa (33,7%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar

oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan

sangat baik, ada 77 siswa (18,8%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil

belajar oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan

dengan cukup, ada 9 siswa (2,2%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil

belajar oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan

dengan tidak baik, dan ada 1 siswa (0,2%) memiliki persepsi bahwa

penilaian hasil belajar oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013

diimplementasikan dengan sangat tidak baik.

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar

Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-

Kabupaten Sleman cenderung diimplementasikan dengan baik dan sangat

baik.

Tabel 4.5.

Nilai-Nilai Statistika Skor Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikulum 2013

Nilai Statistik Skor

N Valid 410 Mean 78,07 Median 78,00 Modus 70 Std. Deviasi 7,464 Minimum 56 Maksimum 96 (Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 240)

Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai statistika

pada tabel 4.5, penilaian hasil belajar oleh pendidik berdasarkan

Kurikulum 2013 dikatakan baik apabila sebaran nilai-nilai statistika masuk

dalam rentang skor 72 - <82. Nilai-nilai statistika tersebut yaitu mean

(rata-rata hitung) dengan skor 78,07 masuk kategori baik, standar deviasi

sebesar 7,464, median (nilai tengah) dengan skor 78,00 masuk kategori

baik, modus (nilai yang sering muncul) dengan skor 70,00 masuk kategori

cukup. Di mana skor minimumnya adalah 56 sedangkan skor

maksimumnya adalah 96. Dengan demikian skor mean, median, dan

modus masuk kategori baik yaitu pada rentang skor 72 - <82 (Bab III,

halaman 80). Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa (78,8% dari 410

siswa) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

Berikut ini disajikan analisis data atas skor penilaian hasil belajar

oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 dari 8 SMK Swasta Bidang

Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi di

Kabupaten Sleman:

a. SMK YPKK 2 Sleman

Berdasarkan kategori kecenderungan penilaian hasil belajar

oleh pendidik, peneliti menginterpretasikan skor penilaian hasil belajar

oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman

pada tabel 4.6.

Tabel 4.6.

Deskripsi Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Sangat Tidak Baik 24 - <57 0 0 Tidak Baik 57 - <64 0 0 Cukup 64 - <72 14 9,9 Baik 72 - <82 67 47,5 Sangat Baik 82 - 96 60 42,6

Total 141 100

(Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 240)

Dari 141 responden di SMK YPKK 2 Sleman terdapat 67 siswa

(47,5%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan baik, ada 60

siswa (42,6%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh

pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan

sangat baik, ada 14 siswa (9,9%) memiliki persepsi bahwa penilaian

hasil belajar oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013

persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik berdasarkan

Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan tidak baik dan sangat

tidak baik.

Dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman cenderung

diimplementasikan dengan baik dan sangat baik.

Tabel 4.7.

Nilai-Nilai Statistika Skor Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman

Nilai Statistik Skor

N Valid 141 Mean 79,97 Median 80,00 Modus 85 Std. Deviasi 6,997 Minimum 64 Maksimum 96 (Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 241)

Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai

statistika pada tabel 4.7 yaitu mean (rata-rata hitung) dengan skor

79,97 masuk kategori baik, standar deviasi sebesar 6,997, median

(nilai tengah) dengan skor 80,00 masuk kategori baik, modus (nilai

yang sering muncul) dengan skor 85,00 masuk kategori sangat baik. Di

mana skor minimumnya adalah 64 sedangkan skor maksimumnya

adalah 96. Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk

kategori baik yaitu pada rentang skor 72 - <82 (Bab III, halaman 80).

Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa (90,1% dari 141 siswa)

berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 2 Sleman sudah

diimplementasikan dengan baik.

b. SMK YPKK 1 Sleman

Berdasarkan kategori kecenderungan penilaian hasil belajar

oleh pendidik, peneliti menginterpretasikan skor penilaian hasil belajar

oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman

pada tabel 4.8.

Tabel 4.8.

Deskripsi Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Sangat Tidak Baik 24 - <57 1 2,2 Tidak Baik 57 - <64 5 10,9 Cukup 64 - <72 10 21,7 Baik 72 - <82 15 32,6 Sangat Baik 82 - 96 15 32,6

Total 46 100

(Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 241)

Dari 46 responden di SMK YPKK 1 Sleman terdapat 15 siswa

(32,6%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat baik,

ada 15 siswa (32,6%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar

oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan

baik, ada 10 siswa (21,7%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil

belajar oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan

dengan cukup, ada 5 siswa (10,9%) memiliki persepsi bahwa penilaian

diimplementasikan dengan tidak baik, dan ada 1 siswa (2,2%)

memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat tidak

baik.

Dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman cenderung

diimplementasikan dengan baik dan sangat baik.

Tabel 4.9.

Nilai-Nilai Statistika Skor Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman

Nilai Statistik Skor

N Valid 46 Mean 76,02 Median 77,50 Modus 70 Std. Deviasi 9,434 Minimum 56 Maksimum 94 (Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 241)

Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai

statistika pada tabel 4.9 yaitu mean (rata-rata hitung) dengan skor

76,02 masuk kategori baik, standar deviasi sebesar 9,434, median

(nilai tengah) dengan skor 77,50 masuk kategori baik, modus (nilai

yang sering muncul) dengan skor 70,00 masuk kategori cukup. Di

mana skor minimumnya adalah 56 sedangkan skor maksimumnya

adalah 94. Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk

kategori baik yaitu pada rentang skor 72 - <82 (Bab III, halaman 80).

Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa (65,2% dari 46 siswa)

berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 1 Sleman sudah

diimplementasikan dengan baik.

c. SMK Muhammadiyah 2 Moyudan

Berdasarkan kategori kecenderungan penilaian hasil belajar

oleh pendidik, peneliti menginterpretasikan skor penilaian hasil belajar

oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2

Moyudan pada tabel 4.10.

Tabel 4.10.

Deskripsi Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Kategori Interval Frekuensi Persentase

Sangat Tidak Baik 24 - <57 0 0 Tidak Baik 57 - <64 0 0 Cukup 64 - <72 6 28,6 Baik 72 - <82 11 52,4 Sangat Baik 82 - 96 4 19,0

Total 21 100

(Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 242)

Dari 21 responden di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan

terdapat 11 siswa (52,4%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil

belajar oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan

dengan baik, ada 6 siswa (28,6%) memiliki persepsi bahwa penilaian

hasil belajar oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013

diimplementasikan dengan cukup, ada 4 siswa (19,0%) memiliki

persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik berdasarkan

Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat baik, dan tidak ada

pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan

tidak baik dan sangat tidak baik.

Dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan

cenderung diimplementasikan dengan baik.

Tabel 4.11.

Nilai-Nilai Statistika Skor Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2

Moyudan

Nilai Statistik Skor

N Valid 21 Mean 75,14 Median 73,00 Modus 72 Std. Deviasi 7,926 Minimum 64 Maksimum 93 (Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 242)

Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai

statistika pada tabel 4.11 yaitu mean (rata-rata hitung) dengan skor

75,14 masuk kategori baik, standar deviasi sebesar 7,926, median

(nilai tengah) dengan skor 73,00 masuk kategori baik, modus (nilai

yang sering muncul) dengan skor 72,00 masuk kategori baik. Di mana

skor minimumnya adalah 64 sedangkan skor maksimumnya adalah 93.

Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk kategori baik

yaitu pada rentang skor 72 - <82 (Bab III, halaman 80). Hal ini

menunjukkan sebagian besar siswa (52,4% dari 21 siswa) memiliki

Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan sudah

diimplementasikan dengan baik.

d. SMK Ma’arif 1 Sleman

Berdasarkan kategori kecenderungan penilaian hasil belajar

oleh pendidik, peneliti menginterpretasikan skor penilaian hasil belajar

oleh pendidik berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman pada tabel 4.12.

Tabel 4.12.

Deskripsi Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Sangat Tidak Baik 24 - <57 0 0 Tidak Baik 57 - <64 0 0 Cukup 64 - <72 5 14,7 Baik 72 - <82 18 52,9 Sangat Baik 82 - 96 11 32,4

Total 34 100

(Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 242)

Dari 34 responden di SMK Ma’arif 1 Sleman terdapat 18 siswa (52,9%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan baik, ada 11

siswa (32,4%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh

pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan

sangat baik, ada 5 siswa (14,7%) memiliki persepsi bahwa penilaian

hasil belajar oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013

diimplementasikan dengan cukup, dan tidak ada siswa yang memiliki

Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan tidak baik dan sangat

tidak baik.

Dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman cenderung diimplementasikan dengan baik.

Tabel 4.13.

Nilai-Nilai Statistika Skor Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman

Nilai Statistik Skor

N Valid 34 Mean 78,71 Median 77,50 Modus 71 Std. Deviasi 6,269 Minimum 71 Maksimum 93 (Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 243)

Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai

statistika pada tabel 4.13 yaitu mean (rata-rata hitung) dengan skor

78,71 masuk kategori baik, standar deviasi sebesar 6,269, median

(nilai tengah) dengan skor 77,50 masuk kategori baik, modus (nilai

yang sering muncul) dengan skor 71,00 masuk kategori cukup. Di

mana skor minimumnya adalah 71 sedangkan skor maksimumnya

adalah 93. Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk

kategori baik yaitu pada rentang skor 72 - <82 (Bab III, halaman 80).

Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa (52,9% dari 34 siswa)

memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Ma’arif 1 Sleman sudah diimplementasikan dengan baik.

e. SMK Muhammadiyah 1 Tempel

Berdasarkan kategori kecenderungan penilaian hasil belajar

oleh pendidik, peneliti menginterpretasikan skor penilaian hasil belajar

oleh pendidik berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1

Tempel pada tabel 4.14.

Tabel 4.14.

Deskripsi Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel Kategori Interval Frekuensi Persentase

Sangat Tidak Baik 24 - <57 0 0 Tidak Baik 57 - <64 0 0 Cukup 64 - <72 3 17,6 Baik 72 - <82 12 70,6 Sangat Baik 82 - 96 2 11,8

Total 17 100

(Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 243)

Dari 17 responden di SMK Muhammadiyah 1 Tempel terdapat

12 siswa (70,6%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh

pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan

baik, ada 3 siswa (17,6%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil

belajar oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan

dengan cukup, ada 2 siswa (11,8%) memiliki persepsi bahwa penilaian

hasil belajar oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013

diimplementasikan dengan sangat baik, dan tidak ada siswa yang

memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan tidak baik

Dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel

cenderung diimplementasikan dengan baik.

Tabel 4.15.

Nilai-Nilai Statistika Skor Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel

Nilai Statistik Skor

N Valid 17 Mean 77,41 Median 79,00 Modus 80 Std. Deviasi 4,810 Minimum 67 Maksimum 85 (Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 243)

Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai

statistika pada tabel 4.15 yaitu mean (rata-rata hitung) dengan skor

77,41 masuk kategori baik, standar deviasi sebesar 4,810, median

(nilai tengah) dengan skor 79,00 masuk kategori baik, modus (nilai

yang sering muncul) dengan skor 80,00 masuk kategori baik. Di mana

skor minimumnya adalah 67 sedangkan skor maksimumnya adalah 85.

Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk kategori baik

yaitu pada rentang skor 72 - <82 (Bab III, halaman 80). Hal ini

menunjukkan sebagian besar siswa (70,6% dari 17 siswa) memiliki

persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik berdasarkan

Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 1 Tempel sudah

f. SMK Muhammadiyah Cangkringan

Berdasarkan kategori kecenderungan penilaian hasil belajar

oleh pendidik, peneliti menginterpretasikan skor penilaian hasil belajar

oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah

Cangkringan pada tabel 4.16.

Tabel 4.16.

Deskripsi Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan Kategori Interval Frekuensi Persentase

Sangat Tidak Baik 24 - <57 0 0 Tidak Baik 57 - <64 0 0 Cukup 64 - <72 9 16,4 Baik 72 - <82 30 54,5 Sangat Baik 82 - 96 16 29,1

Total 55 100

(Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 244)

Dari 55 responden di SMK Muhammadiyah Cangkringan

terdapat 30 siswa (54,5%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil

belajar oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan

dengan baik, ada 16 siswa (29,1%) memiliki persepsi bahwa penilaian

hasil belajar oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013

diimplementasikan dengan sangat baik, ada 9 siswa (16,4%) memiliki

persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik berdasarkan

Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan cukup, dan tidak ada

siswa yang memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh

pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan

Dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan

cenderung diimplementasikan dengan baik.

Tabel 4.17.

Nilai-Nilai Statistika Skor Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah

Cangkringan

Nilai Statistik Skor

N Valid 55 Mean 78,24 Median 78,00 Modus 70 Std. Deviasi 6,254 Minimum 65 Maksimum 91 (Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 244)

Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai

statistika pada tabel 4.17 yaitu mean (rata-rata hitung) dengan skor

78,24 masuk kategori baik, standar deviasi sebesar 6,254, median

(nilai tengah) dengan skor 78,00 masuk kategori baik, modus (nilai

yang sering muncul) dengan skor 70,00 masuk kategori cukup. Di

mana skor minimumnya adalah 65 sedangkan skor maksimumnya

adalah 91. Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk

kategori baik yaitu pada rentang skor 72 - <82 (Bab III, halaman 80).

Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa (54,5% dari 55 siswa)

memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah Cangkringan

g. SMK YPKK 3 Sleman

Berdasarkan kategori kecenderungan penilaian hasil belajar

oleh pendidik, peneliti menginterpretasikan skor penilaian hasil belajar

oleh pendidik berdasarkan kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman

pada tabel 4.18.

Tabel 4.18.

Deskripsi Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Sangat Tidak Baik 24 - <57 0 0 Tidak Baik 57 - <64 2 5,0 Cukup 64 - <72 17 42,5 Baik 72 - <82 8 20,0 Sangat Baik 82 - 96 13 32,5

Total 40 100

(Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 244)

Dari 40 responden di SMK YPKK 3 Sleman terdapat 17 siswa

(42,5%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan cukup, ada 13

siswa (32,5%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh

pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan

sangat baik, ada 8 siswa (20,0%) memiliki persepsi bahwa penilaian

hasil belajar oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013

diimplementasikan dengan baik, ada 2 siswa (5,0%) memiliki persepsi

bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik berdasarkan Kurikulum

2013 diimplementasikan dengan tidak baik, dan tidak ada siswa yang

berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan sangat tidak

baik.

Dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

berdasarkan kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman cenderung

diimplementasikan dengan baik dan sangat baik.

Tabel 4.19.

Nilai-Nilai Statistika Skor Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman

Nilai Statistik Skor

N Valid 40 Mean 75,80 Median 72,50 Modus 70 Std. Deviasi 8,398 Minimum 58 Maksimum 91 (Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 245)

Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai

statistika pada tabel 4.19 yaitu mean (rata-rata hitung) dengan skor

75,80 masuk kategori baik, standar deviasi sebesar 8,398, median

(nilai tengah) dengan skor 72,50 masuk kategori baik, modus (nilai

yang sering muncul) dengan skor 70,00 masuk kategori cukup. Di

mana skor minimumnya adalah 58 sedangkan skor maksimumnya

adalah 91. Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk

kategori baik yaitu pada rentang skor 72 - <82 (Bab III, halaman 80).

Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa (52,5% dari 40 siswa)

memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK YPKK 3 Sleman sudah

h. SMK Yapemda

Berdasarkan kategori kecenderungan penilaian hasil belajar

oleh pendidik, peneliti menginterpretasikan skor penilaian hasil belajar

oleh pendidik berdasarkan kurikulum 2013 di SMK Yapemda pada

tabel 4.20.

Tabel 4.20.

Deskripsi Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikum 2013 di SMK Yapemda

Kategori Interval Frekuensi Persentase

Sangat Tidak Baik 24 - <57 0 0 Tidak Baik 57 - <64 2 3,6 Cukup 64 - <72 13 23,2 Baik 72 - <82 24 42,9 Sangat Baik 82 - 96 17 30,4

Total 56 100

(Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 245)

Dari 56 responden di SMK Yapemda terdapat 24 siswa

(42,9%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan baik, ada 17

siswa (30,4%) memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh

pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan

sangat baik, ada 13 siswa (23,2%) memiliki persepsi bahwa penilaian

hasil belajar oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013

diimplementasikan dengan cukup, ada 2 siswa (3,6%) memiliki

persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik berdasarkan

Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan tidak baik, dan tidak ada

pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 diimplementasikan dengan

sangat tidak baik.

Dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik

berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda cenderung

diimplementasikan dengan baik dan sangat baik.

Tabel 4.21.

Nilai-Nilai Statistika Skor Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 di SMK Yapemda

Nilai Statistik Skor

N Valid 56 Mean 77,36 Median 78,50 Modus 80 Std. Deviasi 7,389 Minimum 63 Maksimum 94 (Lampiran 4; Deskriptif Data; hal 245)

Kesimpulan tersebut diperkuat dengan melihat nilai-nilai

statistika pada tabel 4.21 yaitu mean (rata-rata hitung) dengan skor

77,36 masuk kategori baik, standar deviasi sebesar 7,389, median

(nilai tengah) dengan skor 78,50 masuk kategori baik, modus (nilai

yang sering muncul) dengan skor 80,00 masuk kategori baik. Di mana

skor minimumnya adalah 63 sedangkan skor maksimumnya adalah 94.

Dengan demikian skor mean, median, dan modus masuk kategori baik

yaitu pada rentang skor 72 - <82 (Bab III, halaman 80). Hal ini

menunjukkan sebagian besar siswa (73,3% dari 56 siswa) memiliki

persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik berdasarkan

Kurikulum 2013 di SMK Yapemda sudah diimplementasikan dengan

Sehingga penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa analisis data

secara keseluruhan menunjukkan sebagaian besar siswa SMK Swasta

Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Akuntansi se-

Kabupaten Sleman memiliki persepsi bahwa penilaian hasil belajar oleh

pendidik berdasarkan Kurikulum 2013 mencakup dimensi jenis-jenis

penilaian, prinsip dan pendekatan penilaian, serta teknik dan instrumen

penilaian cenderung diimplementasikan dengan baik dan sangat baik

(78,8% dari 410 siswa). Dan analisis data masing-masing sekolah

menunjukkan empat sekolah yaitu SMK YPKK 2 Sleman, SMK YPKK 1

Sleman, SMK YPKK 3 Sleman dan SMK Yapemda cenderung baik dan

sangat baik. Sedangkan empat sekolah lain yaitu SMK Muhammadiyah 2

Moyudan, SMK Ma’arif 1 Sleman, SMK Muhammadiyah 1 Tempel, dan SMK Muhammadiyah Cangkringan cenderung baik. Kesimpulan tersebut

diperkuat dengan sebaran nilai-nilai statistika masuk kategori baik yaitu

pada rentang skor 72 - <82 (Bab III, halaman 80).

Penilaian hasil belajar oleh pendidik berdasarkan Kurikulum 2013

mencakup tiga dimensi, yaitu dimensi jenis-jenis penilaian, prinsip dan

pendekatan penilaian, serta teknik dan instrumen penilaian. Ada dimensi

yang tidak dapat diungkapkan oleh siswa yaitu mengenai dimensi

pendekatan penilaian. Oleh karena itu, untuk dimensi pendekatan penilaian

akan diungkapkan oleh guru.

Berikut ini analisis data dari ketiga dimensi penilaian hasil belajar

a. Deskripsi Jenis-Jenis Penilaian berdasarkan Kurikulum 2013

Penilaian oleh pendidik adalah penilaian hasil belajar peserta

didik yang dilakukan oleh pendidik (guru) secara sistematis dan

berkesinambungan yang bertujuan untuk memantau proses dan

kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas

kegiatan pembelajaran. Penilaian oleh pendidik merupakan penilaian

pertama setelah peserta didik menjalani proses pembelajaran yang

dilakukan oleh guru. Dalam melaksanakan penilaian, pendidik

menggunakan berbagai jenis penilaian yang terdiri dari ulangan harian,

ulangan tengah semester, ulangan akhir semester ganjil, ulangan akhir

semester genap/ujian kenaikan kelas (Kunandar, 2014: 81). Menurut

Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian, ulangan

harian adalah penilaian yang dilakukan secara periodik untuk menilai

kompetensi siswa setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD),

ulangan tengah semester adalah penilaian yang dilakukan untuk

mengukur pencapaian kompetensi siswa setelah menyelesaikan seluruh

Dokumen terkait