• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORETIK

D. Persepsi Siswa dalam Penilaian Hasil Belajar oleh

1. Pengertian Persepsi

Menurut Walgito (2005:100), “Persepsi merupakan proses yang

didahului oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera yang kemudian akan diteruskan. Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat melalui indera pengelihatan, indera pendengaran, indera pembauan, indera perabaan, dan indera penciuman. Persepsi adalah pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu. Karena itu dalam penginderaan orang akan mengaitkan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan objek.”

Sarwono (2009:86) berpendapat bahwa persepsi merupakan

kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan, dan

memfokuskan kemudian diinterpretasikan. Persepsi berlangsung saat

seseorang menerima stimulus dari dunia luar yang ditangkap oleh organ-

organ bantunya yang kemudian masuk ke dalam otak. Di dalamnya terjadi

proses berfikir yang pada akhirnya terwujud dalam sebuah pemahaman,

pemahaman ini yang kurang lebih disebut persepsi. Sebelum terjadi

melalui organ tubuh yang bisa digunakan sebagai alat bantunya untuk

memahami lingkungannya.

Terdapat hal-hal pokok yang terkandung dari pengertian persepsi

antara lain:

a. Persepsi sebagai suatu proses mental.

b. Di dalam persepsi ada objek/stimulus yang dipahami atau diungkap.

c. Persepsi diperoleh melalui pengamatan/penginderaan.

Proses terjadinya persepsi diawali dengan proses stimulus

mengenai alat indera yang selanjutnya diteruskan oleh syaraf sensoris ke

otak. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga

individu menyadari apa yang dilihat, apa yang didengar, apa yang diraba.

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa taraf terakhir dari proses

persepsi adalah individu menyadari tentang apa yang dilihat, apa yang

didengar atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat

indera. Proses inilah proses terakhir dari persepsi dan sebagai akibatnya

respon dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk. Selain

itu dalam proses persepsi perlu adanya perhatian, hal tersebut karena

keadaan menunjukkan bahwa individu tidak hanya dikenai oleh satu

stimulus saja tetapi individu dikenai berbagai macam stimulus. Namun

tidak semua stimulus mendapat respon individu untuk dipersepsi

tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan.

Walgito (2005:101) mengemukakan bahwa terdapat beberapa

a. Objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. b. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.

c. Perhatian

Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.

Dari hal tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa untuk

mengadakan persepsi ada beberapa faktor yang berperan; yaitu a) objek

atau stimulus yang dipersepsi, b) alat indera dan syaraf-syaraf serta pusat

susunan syaraf, yang merupakan syarat fisiologis, dan c) perhatian, yang

merupakan syarat psikologis.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan persepsi

merupakan perlakuan seseorang sebagai tanggapan atau penerimaan

langsung terhadap objek atau informasi yang diterima melalui pengamatan

dengan menggunakan indera yang dimiliki. Proses penerimaan tersebut

dapat melalui indera pengelihatan, indera pendengaran, indera pembauan,

indera perabaan, dan indera penciuman, kemudian tanggapan tersebut

diterima dengan kesadaran dalam diri sendiri yang serta merta mengenai

sesuatu. Proses persepsi ini berkaitan dengan pemberian arti atau makna

2. Persepsi Siswa

Pada hakikatnya aktivitas pendidikan selalu berlangsung dengan

melibatkan pihak-pihak sebagai aktor penting yang ada di dalam aktivitas

pendidikan, aktor penting tersebut adalah subjek yang memberi disebut

pendidik, sedangkan subjek yang menerima disebut peserta didik. Sesuai

dengan Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 4 Undang-Undang Republik

Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang

dimaksud dengan peserta didik atau siswa adalah anggota masyarakat yang

berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang

tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu (Hartani,

2011:35).

Setiap peserta didik atau siswa pada setiap satuan pendidikan

mempunyai hak dan kewajiban, diantaranya (Hartani, 2011:36-37):

a. Hak Peserta Didik atau Siswa

1) Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang

dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.

2) Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat,

dan kemampuannya.

3) Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orangtuanya

tidak mampu membiayai pendidikannya.

b. Kewajiban Peserta Didik atau Siswa

1) Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin

2) Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi

siswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Istilah peserta didik pada lingkup pendidikan sekolah formal, mulai

dari prasekolah, pendidikan dasar hingga pendidikan menengah pada

umumnya disebut murid, siswa, pelajar dan di lingkungan perguruan

tinggi disebut mahasiswa. Siswa merupakan subjek yang menerima apa

yang disampaikan oleh guru. Sosok siswa umumnya merupakan sosok

anak yang membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa bertumbuh dan

berkembang ke arah kedewasaan.

Jadi, berdasarkan pengertian persepsi dan pengertian siswa dapat

disimpulkan bahwa persepsi siswa merupakan proses perlakuan siswa

terhadap informasi tentang suatu objek dalam hal ini baik kegiatan

pembelajaran, kegiatan penilaian, maupun perubahan kurikulum

pembelajaran melalui pengamatan dengan indera yang dimiliki, sehingga

61

Dokumen terkait