• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN

2. Deskripsi Permasalahan Penelitian a. Deskripsi Data Awal

SD Negeri 2 Nadi yang dipergunakan sebagai tempat penelitian terletak di desa Nadi, kecamatan Bulukerto, kabupaten Wonogiri, propinsi Jawa Tengah. Sebelum melaksanakan tindakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi dan tes awal di kelas V SD Negeri 2 Nadi untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di tempat penelitian.

Berdasarkan hasil observasi sebelum melakukan tindakan, masih terdapat permasalahan yang ditemui pada diri siswa, antara lain:

1) Pada saat pembelajaran berlangsung

a) Siswa masih ragu-ragu untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. b) Tidak berani tampil di depan kelas.

c) Kurang antusias saat merespon tindakan guru.

d) Menunjukkan sikap jenuh saat pembelajaran yang ditunjukkan dengan siswa mengobrol sendiri, bermain alat tulis, dan mengantuk.

2) Rendahnya pemahaman konsep gaya magnet siswa yang ditunjukkan dari nilai tes awal terdapat pada yaitu dari 22 siswa hanya 8 atau 36,36% siswa yang mendapat nilai di atas KKM, sedangkan yang lainnya berada di bawah batas KKM. Agar lebih jelas, hasil tes awal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Data di atas dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk memudahkan pengamatan. Tabel distribusi frekuensi dari tabel nilai IPA tentang gaya magnet dapat dilihat pada tabel 3 berikut:

commit to user

Tabel 3. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai IPA materi gaya magnet siswa kelas V SD Negeri 2 Nadi pada kondisi awal

NO Interval Nilai Frekuensi Presentasi (%) Keterangan

1 35-44 3 13,64 Di bawah KKM 2 45-54 3 13,64 Di bawah KKM 3 55-64 8 36,36 Di bawah KKM 4 65-74 2 9,1 Di atas KKM 5 75-84 5 22,73 Di atas KKM 6 85-94 1 4,55 Di atas KKM 7 95-104 0 0 - Jumlah 22 100 - Ketidaktuntasan= (14:22)x 100%= 63,63% Ketuntasan Klasikal= (8:22)x 100%= 36,36%

Dari data di atas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai IPA materi gaya magnet (lampiran 6) yang dicapai siswa pada kondisi awal atau sebelum tindakan masih rendah yaitu 61 yaitu masih di bawah KKM. Dari 22 siswa, yang memperoleh nilai 35-44 ada 3 siswa, yang memperoleh nilai 45-54 ada 3 siswa, dan yang memperoleh nilai 55-64 ada 8 siswa. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai 65-74 ada 2 siswa, yang memperoleh 75-84 ada 5 siswa, yang memperoleh 85-94 ada 1 siswa, dan siswa yang memperoleh nilai 95-104 ada 0 siswa. Dari data di atas dapat dilihat siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 14 siswa atau 63,63% sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM hanya ada 8 siswa atau 36,36%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketuntasan nilai IPA materi gaya magnet siswa kelas V SD Negeri 2 Nadi pada kondisi awal sebanyak 36,36%. Hasil tersebut dapat disajikan pada gambar 8 dalam grafik sebagai berikut:

commit to user

47

Gambar 8. Grafik Nilai IPA materi Gaya Magnet Kelas V SD Negeri 2 Nadi pada Kondisi Awal

Dari hasil tes awal pada tabel di atas dapat disimpulkan sementara bahwa pemahaman konsep gaya magnet oleh siswa kelas V SD Negeri 2 Nadi masih kurang. Adanya beberapa indikator yang masih memiliki porsi jawaban yang kurang dari yang diharapkan memberikan indikasi bahwa siswa masih belum begitu paham pada beberapa indikator belajar materi gaya magnet.

b. Deskripsi Tindakan

Deskripsi data tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari deskripsi tindakan siklus I dan deskripsi tindakan siklus II.

1) Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan tanggal 25 April 2011, dan tanggal 29 April 2011. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari siklus-siklus, tiap siklus terdiri dari 4 tahapan. Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

3 3 8 2 5 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 F r e k u e n s i

Interval Nilai Siswa 34,5

commit to user a) Tahap Perencanaan Tindakan

Kegiatan perencanaan tindakan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 23 April 2011 di ruang guru SD Negeri 2 Nadi. Peneliti, guru kelas V, dan kepala sekolah mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan (dengan alokasi waktu 2x35 menit) yaitu pertemuan pertama pada hari senin tanggal 25 April 2011, dan pertemuan kedua tanggal 29 April 2011.

Dengan berpedoman berdasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD 2006 kelas V, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran materi gaya magnet dengan menggunakan model problem based learning sebagai berikut:

(1) Mempelajari Silabus IPA SD kelas V semester 2 tentang materi gaya magnet dan menentukan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang sesuai. Adapun hasilnya sebagai berikut:

Standar Kompetensi

5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.

Kompetensi Dasar

5.1 Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan ( gaya grafitasi, gaya gesek, gaya magnet )

(2) Menentukan indikator yang paling tepat yaitu:

5.1.1 Mengelompokkan benda yang bersifat magnetis dan tidak magnetis.

5.1.2 Mendiskripsikan kekuatan gaya magnet. 5.1.3 Mendiskripsikan cara membuat magnet.

5.1.4 Menuliskan benda yang bersifat magnetis dan tidak magnetis 5.1.5 Menuliskan kekuatan gaya magnet.

commit to user

49 (3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan. RPP dibuat untuk 2 pertemuan.

(4) Menyiapkan media dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan penelitian sesuai dengan model problem based learning.

(5) Menyiapkan materi, sumber belajar dan lembar evaluasi untuk siswa. (6) Membagi 22 siswa menjadi 5 kelompok yang masing-masing beranggotakan 5 siswa dan 2 kelompok beranggotakan 6 siswa. Pembagian kelompok ini dilaksanakan secara heterogen dengan mempertimbangkan jenis kelamin dan prestasi siswa sehingga antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain saling berimbang. (7) Menyiapkan lembar observer.

b) Tahap Tindakan

Tahap tindakan ini terdiri dari 2 kali pertemuan. Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Peneliti menggunakan model problem based learning dalam pembelajaran IPA materi gaya magnet.

(1) Pertemuan pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 April 2011 selama 2 jam pelajaran (2x35 menit). Pada pertemuan ini materi yang akan diajarkan adalah benda yang bersifat magnetis dan non magnetis serta kekuatan gaya magnet. Guru kelas V Ibu Sri Parmanti, S.Pd bertindak sebagai guru dan peneliti bertindak sebagai observer.

Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam dan mengabsen siswa. Untuk memusatkan perhatian siswa, memotivasi dan mengarahkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran, guru menanyakan kepada siswa, “Apakah di rumah anak-anak mempunyai kulkas? Apakah pernah membuka dan menutup kulkas tersebut? Bagaimana tutup kulkas saat dibuka dan ditutup,terasa

commit to user

tersebut dengan materi yang akan dipelajari. Setelah itu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingi dicapai.

Kegiatan inti guru menjelaskan secara singkat tentang materi. Guru membentuk siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdapat ketua dan sekretarisnya. Setiap kelompok diberi sebuah permasalahan tentang benda bersifat magnetis non magnetis dan kekuatan gaya magnet dengan melakukan percobaan. Setiap kelompok terdapat alat dan bahan untuk melakukan percobaan. Percobaan yang pertama adalah tentang benda yang bersifat magnetis dan non magnetis. Alat dan bahan yang dipersiapkan diantaranya magnet, peniti, paku payung, karet penghapus, pensil, uang logam potongan kain, potongan kertas, cermin. Dari bahan-bahan tersebut siswa diminta untuk melakukan percobaan tentang benda yang bersifat magnetis dan non magnetis. Setiap kelompok mencoba dengan magnet benda mana yang dapat ditarik magnet dan mana yang tidak dapat ditarik magnet. Guru membimbing tiap-tiap kelompok dalam melakukan percobaan.Dari hasil percobaan tersebut hasilnya dimasukkan di lembar yang telah dipersiapkan guru dan disertai dengan kesimpulannya.

Pembelajaran selanjutnya siswa melakukan percobaan yang kedua yaitu tentang kekuatan gaya magnet. Guru membagikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok. Guru meminta pada kelompok untuk mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan. Alat dan bahannya diantaranya magnet, serbuk besi, buku tulis, kertas hvs, kertas karton, kardus, triplek, kaca. Untuk mengetahui kekuatan gaya magnet siswa diminta untuk meletakkan serbuk besi di atas buku, kerts hvs, kertas karton, kardus, triplek, kaca secara bergantian. Kemudian magnet diletakkan di bawah bahan-bahan tersebut, siswa mengamati bagaimana serbuk besi setelah magnet digeser-geser?. Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan Setiap kelompok hasil percobaan tersebut

commit to user

51 dibuat kesimpulannya di lembar kerja yang telah dibagikan oleh guru.

Pada masing-masing kelompok melaporkan hasil kerjanya di depan kelas, dan kelompok yang lain menanggapi. Guru memberikan pujian kepada kelompok yang berhasil melaksanakan kegiatan percobaan dengan baik dan benar. Agar lebih jelas, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil kerja yang telah mereka lakukan. Kemudian guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas.

Kegiatan akhir, guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari. Dari kegiatan tanya jawab diketahui beberapa siswa dapat mengajukan pendapat atau ide mereka sendiri mengenai materi yang telah dipelajari. Siswa dibimbing menyimpulkan dan merangkum hasil kegiatan pembelajaran di buku catatan dengan bahasanya sendiri. Setelah itu, guru membagikan lembar soal kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. Sebagai tindak lanjut guru memberikan pesan-pesan agar siswa rajin belajar.

(2) Pertemuan kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 29 April 2011 selama 2 jam pelajaran (2x35 menit).

Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salamdan mengabsen siswa. Guru memberikan apersepsi dengan menghubungkan materi sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan sekarang yaitu menanyakan tentang benda apa saja yang dapat ditaik oleh magnet?Siswa menjawab dengan berbagai macam jawaban dari siswa. Guru mempersiapkan media dan menyampaikan indikator serta kompetensi yang diharapkan.

Kegiatan inti guru mengajak siswa melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh jarak benda terhadap kekuatan gaya magnet, kutub senama dan tak senama, dan cara membuat magnet.

commit to user

Siswa dibentuk menjadi 5 kelompok seperti pertemuan sebelumnya. Guru memberikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok. Siswa diminta untuk mempersiapkan alat dan bahan pada percobaan pertama diantaranya magnet, peniti, penggaris, karton putih, pensil. Tiap kelompok menggambar garis lurus untuk diberi ukuran yaitu 2cm, 4cm, 6cm, 8 cm, 10cm, 12 cm. Setelah itu siswa mulai melakukan percobaan yaitu meletakkan peniti pada jarak 2cm terlebih dahulu.Apakah pada jarak 2cm dapat ditarik magnet?. Percobaan itu dilakukan sampai jarak 12 cm. Guru membimbing dalam melakukan percobaan. Tiap kelompok mengamati dan menyimpulkan hasil kerja pada lembar kerja yang diberikan oleh guru.

Pada percobaan kedua yaitu tentang kutub senama dan tidak senama. Siswa diminta mempersiapkan alat dan bahan yaitu 2 batang magnet. Guru memberikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok. Siswa pertama kali mendekatkan kutub utara dengan kutub utara, apa yang akan terjadi?. Kemudian siswa diminta mendekatkan kutub selatan dengan kutub selatan, apa yang akan terjadi?. Dan yang terakhir siswa diminta mendekatkan kutub utara dengan kutub selatan, apa yang akan terjadi?. Guru membimbing dalam melakukan percobaan tersebut. Masing-masing kelompok diminta untuk mengamati dan menuliskan hasil pengamatannya dalam lembar kerja.

Pembelajaran selanjutnya melakukan percobaan yang terakhir yaitu tentang cara membuat magnet. Siswa diminta membuat magnet dengan 3 cara yaitu induksi, menggosok, dan dialiri listrik. Dari ketiga cara tersebut cara manakah yang paling mudah?. Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan. Siswa diminta menuliskan pengamatannya di lembar kerja siswa yang telah disediakan guru. Selanjutnya guru bertanya jawab dengan siswa tentang macam-macam cara membuat magnet.

commit to user

53 Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya. Dengan dibimbing oleh guru perwakilan siswa membacakan hasil diskusinya. Pada setiap kelompok yang hasil diskusinya paling baik mendapatkan hadiah dari guru. Kemudian guru memberi kesempatan pada siswa untuk menyakan hal-hal yang belum jelas.

Kegiatan akhir guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan dan merangkum hasil kegiatan pembelajaran di buku catatan dengan bahasanya sendiri. Setelah itu guru membagikan lembar soal kepada siswa untuk dikerjakan secara individu. Sebagai tindak lanjut guru memberi pesan-pesan agar siswa rajin belajar. c) Observasi

Pada tahap ini peneliti mengadakan terhadap proses pembelajaran. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui kegiatan siswa dalam pembelajaran dengan tujuan meningkatkan pemahaman konsep gaya magnet siswa. Observasi juga diperlukan untuk mendapatkan data mengenai kinerja peneliti pada saat penelitian. Peneliti (observer) mengamati kesesuaian pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan dengan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.

Adapun hasil pengamatan terhadap kinerja guru pada pertemuan I adalah sebagai berikut:

(1) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran masih kurang. (2) Kemampuan memberikan apersepsi sudah baik.

(3) Keterampilan guru mengajukan pertanyaan masih kurang. (4) Kemampuan guru menyampaikan materi sudah baik. (5) Kemampuan guru mengelola kelas sudah baik. (6) Kemampuan mengelola waktu pelajaran sudah baik. (7) Respon siswa terhadap pelajaran masih kurang. (8) Perhatian guru terhadap siswa dalam kategori baik. (9) Pengembangan aplikasi guru sudah baik.

commit to user

Adapun hasil pengamatan terhadap kinerja guru pada pertemuan II adalah sebagai berikut:

(1) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran sudah baik. (2) Kemampuan memberikan apersepsi masih kurang.

(3) Keterampilan guru mengajukan pertanyaan sudah baik. (4) Kemampuan guru menyampaikan materi sudah baik. (5) Kemampuan guru mengelola kelas sudah baik.

(6) Kemampuan mengelola waktu pelajaran masih kurang. (7) Respon siswa terhadap pelajaran sudah baik.

(8) Perhatian guru terhadap siswa sudah baik. (9) Pengembangan aplikasi sudah baik.

(10)Kemampuan menutup pelajaran dalam kategori baik.

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa rata-rata penilaian observasi kinerja guru pada pertemuan I dan pertemuan II dalam siklus I mencapai kategori baik.

Hasil pengamatan proses pembelajaran siswa pada pertemuan I adalah sebagai berikut:

(1) Kedisiplinan siswa dalam kategori kurang.

(2) Kesiapan siswa menerima pelajaram masih sangat kurang. (3) Keaktifan siswa masing kurang.

(4) Kemauan siswa berdiskusi kelompok masih kurang, siswa masinh sering ramai sendiri.

(5) Kemampuan siswa dalam melakukan diskusi masih kurang (6) Keadaan siswa dengan lingkungan belajar dalam kategori baik. (7) Respon siswa dalam pembelajaran dalam kategori baik.

(8) Kemampuan siswa dalam mengembangkan krestivitas dan inisiatif masih kurang.

(9) Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi dalam kategori kurang.

commit to user

55 Hasil pengamatan proses pembelajaran siswa pada pertemuan II adalah sebagai berikut:

(1) Kesiapan siswa menerima pelajaran dalam kategori kurang. (2) Kedisiplinan siswa dalam kategori baik.

(3) Keaktifan siswa dalam kategori kurang.

(4) Kemauan siswa berdiskusi dalam kategori baik.

(5) Kemampuan siswa melakukan diskusi dalam kategori kurang. (6) Keadaan siswa dengan lingkungan belajar dalam kategori baik. (7) Respon siswa dalam pembelajaran sudah cukup baik.

(8) Kemampuan siswa mengembangkan kreativitas dan inisiatif sudah baik.

(9) Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi sudah baik. (10)Keaktivan siswa pada akhir pelajaran masih kurang.

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa rata-rata penilaian observasi kegiatan pembelajaran siswa pada pertemuan I dan pertemuan II dalam siklus I mencapai kategori kurang.

d) Refleksi

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari kolaborasi dengan guru kelas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pemahaman konsep gaya magnet dan keaktifan siswa masih rendah. Guru harus memotivasi terlebih dahulu baru siswa berani menjawab pertanyaan guru atau maju mengerjakan soal di depan kelas. Keaktifan dan kekompakan siswa dalam kerjasama kelompok juga belum maksimal karena siswa malu-malu dan tidak terbiasa dengan kelompok yang heterogen dalam jenis kelamin.

Berdasarkan permasalahn yang telah dipaparkan di atas maka peneliti mencari solusi dengan memberikan arahan yang lebih jelas pada siswa. Selain itu peneliti juga mencoba untuk membiasakan siswa kerjasama dengan lawan jenis sehingga siswa tidak malu-malu dan bisa kompak. Berkaitan dengan hal tersebut maka peneliti mengadakan tindakan untuk siklus berikutnya.

commit to user

Adapun daftar distribusi frekuensi yang diperoleh pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini:

Tabel 4. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai IPA materi gaya magnet siswa kelas V SD Negeri 2 Nadi pada Siklus I

NO Interval Nilai Frekuensi Presentasi (%) Keterangan

1 35-44 1 4,54 Di bawah KKM 2 45-54 4 18,18 Di bawah KKM 3 55-64 3 13,63 Di bawah KKM 4 65-74 8 36,36 Di atas KKM 5 75-84 4 18,18 Di atas KKM 6 85-94 2 9,09 Di atas KKM 7 95-104 0 0 - Jumlah 22 100 - Ketidaktuntasan= (8:22)x 100%= 36,36% Ketuntasan Klasikal= (14:22)x 100%= 63,63%

Dari data di atas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai IPA materi gaya magnet (lampiran 7) yang dicapai siswa pada siklus I yaitu 66,25 yaitu sudah di atas KKM. Dari 22 siswa, yang memperoleh nilai 35-44 ada 1 siswa, yang memperoleh nilai 45-54 ada 4 siswa, dan yang memperoleh nilai 55-64 ada 3 siswa. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai 65-74 ada 8 siswa, yang memperoleh 75-84 ada 4 siswa, yang memperoleh 85-94 ada 2 siswa, dan siswa yang memperoleh nilai 95-104 ada 0 siswa. Dari data di atas dapat dilihat siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 8 siswa atau 36,36% sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM ada 14 siswa atau 63,63%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketuntasan nilai IPA materi gaya magnet siswa kelas V SD Negeri 2 Nadi pada siklus I sebanyak 63,63%. Hasil tersebut dapat disajikan pada gambar 9 dalam grafik sebagai berikut:

commit to user

57

Gambar 9. Grafik Nilai Pemahaman Konsep Gaya Magnet Siswa Kelas V SD Negeri II Nadi Siklus I

Dengan demikian dapat diketahui bahwa ketuntasan pemahaman konsep materi gaya magnet siswa memperoleh di atas KKM yaitu rata-rata 66,25. Hasil nilai tersebut belum memenuhi target yaitu sebesar 80% sehingga pembelajaran akan dilanjutkan untuk siklus ke II.

2) Tindakan Siklus II

Tindakan Siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 3 Mei 2011 dan tanggal 6 Mei 2011. Alokasi waktu pada masing-masing pertemuan 2x 35 menit. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut:

a) Tahap Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus I diketahui bahwa pembelajaran melauli model problem based learning yang dilaksanakan pada siklus I belum menunjukkan adanya

1 4 3 8 4 2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 F r e k u e n s i

Interval Nilai Siswa

commit to user

peningkatan pemahaman konsep gaya magnet yang cukup signifikan. Hal tersebut ditunjukkan pada beberapa siswa yang belum tuntas atau nilainya masih dibawa KKM. Perencanaan pada siklus kedua ini adalah dengan melakukan identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah sebagai berikut:

(1) Guru menyampaikan materi dan informasi pembelajaran dengan lebih jelas dan memberikan arahan kembali kepada siswa tentang pemecahan masalah dalam kelompok dengan model problem based learning.

(2) Memberikan pengertian kepada siswa tentang kerja kelompok dengan lawan jenis sehingga siswa lebih kompak dalam kelompok. (3) Memberikan motivasi kepada siswa misalnya memberikan

penghargaan baik verbal maupun non verbal.

(4) Guru memperbaiki pengelolaan kelas dengan membuat pembelajaran yang menarik siswa.

Dengan berpedoman pada Kurikulum Satuan Pendidikan SD 2006 kelas IV dan mempertimbangkan hasil siklus I, guru dan peneliti menyusun langkah-langkah perencanaan pembelajaran sebagai berikut: (1) Mempelajari Silabus IPA SD kelas V semester 2 tentang materi gaya

magnet dan menentukan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang sesuai. Adapun hasilnya sebagai berikut:

Standar Kompetensi

5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.

Kompetensi Dasar

5.1 Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan ( gaya grafitasi, gaya gesek, gaya magnet )

(2) Menentukan indikator yang paling tepat yaitu:

5.1.1 Mengelompokkan benda yang bersifat magnetis dan tidak magnetis.

commit to user

59 5.1.3 Mendiskripsikan cara membuat magnet.

5.1.4 Menuliskan benda yang bersifat magnetis dan tidak magnetis 5.1.5 Menuliskan kekuatan gaya magnet.

5.1.6 Menuliskan cara membuat magnet.

(3) Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang telah ditentukan. RPP yang dibuat untuk 2 kali pertemuan.

(4) Menyiapkan media dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan penelitian.

(5) Menyiapkan materi, sumber belajar dan lembar evaluasi untuk siswa. (6) Membagi 22 siswa menjadi 5 kelompok yang masing-masing beranggotakan 4 siswa. Pembagian kelompok ini masih sama dengan siklus I, tidak ada kendala yang berarti dalam anggota kelompok. (7) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk observer. b) Tahap Tindakan

Tahap tindakan ini terdiri dari 2 kali pertemuan. Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Peneliti menggunakan model problem based learning

(1) Pertemuan pertama

Pada pertemuan ini, konsep IPA yang diajarkan adalah tentang benda yang bersifat magnetis dan non magnetis dan kekuatan gaya magnet. Guru mengawali pembelajaran dengan memberi salam dan mengabsen siswa. Untuk memusatkan perhatian siswa, memotivasi, dan mengarahkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran, guru menanyakan kepada siswa apakah anak-anak pernah membuka dan menutup kulkas?Apa yang kalian rasakan saat membuka dan menutup kulkas?Terasa berat atau ringan pintu saat dibuka? Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti gur menyampaikan konsep-konsep gaya magnet secara singkat. Untuk memperjelas guru mengajak siswa melakukan percobaan. Untuk mengetahui benda apa saja yang dapat

commit to user

ditarik magnet siswa diminta untuk menyiapkan berbagai peralatan yang akan digunakan untuk percobaan. Alat dan bahannya diantaranya magnet batang, peniti, paku payung, karet penghapus, pensil, uang logam, potongan kain, potongan kertas, cermin, kayu,bolpoin, buku. Setelah itu guru meminta siswa untuk melakukan percobaan yaitu dengan menempelkan magnet dengan benda di atas tersebut. Benda mana yang dapat ditarik magnet dan yang tidak dapat ditarik magnet. Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan. Guru meminta siswa untuk menuliskan hasilnya di lembar kerja siswa yang telah diberikan oleh guru.

Kegiatan pembelajaran yang selanjutnya yaitu untuk