• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kajian Pustaka

1. Hakikat Pemahaman Konsep Gaya Magnet IPA a.Pengertian Pemahaman

Menurut Bloom dalam Utami Munandar dalam (Puji Purnomo dkk, 2008: 236), pemahaman adalah kemampuan untuk mengingat dan menggunakan informasi tanpa perlu menggunakannya dalam situasi baru atau berbeda. Blom juga mengemukakan bahwa pemahaman merupakan salah satu sasaran dalam kognitif yang berbeda ditingkat kedua setelah pengetahuan. Dalam pemahaman, ketrampilan yang diharapkan adalah ketrampilan menerjemahkan, menghubungkan, dan menafsirkan. Pemahaman menurut Winkel (2000: 246) mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari.

Pendapat dari Lukmanul Hakiim (2009: 101) memahami artinya menyusun makna dari pesan-pesan pembelajaran, mencakup komunikasi oral, tertulis, dan grafis. Kemampuan memahami terdiri atas hal-hal berikut:

1) Menginterpretasikan yaitu mengubah dari suatu bentuk representasi (misalnya numerik) ke dalam bentuk lain (misalnya verbal).

2) Memberi contoh yaitu menemukan contoh atau gambaran khusus dari suatu konsep atau prinsip umum, yang terdiri atas: menggambarkan dan instantiating.

3) Mengklasifikasikan yaitu menentukan bahwa sesuatu memiliki kategori.

4) Merangkum yaitu membuat abstraksi dari suatu tema umum.

5) Menyimpulkan yaitu menggambarkan suatu kesimpulan logis dari informasi yang disajikan.

6) Membandingkan yaitu menemukan hubungan dua ide, objek, dan sebagainya.

commit to user 8

7) Menjelaskan yaitu kemampuan untuk menyusun dan menggunakan suatu model sebab akibat dari suatu sistem.

Menurut Nana Sudjana pemahaman (2010, 56) dapat dibedakan dalam tiga kategori antara lain : (1) tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan prinsip-prinsip, (2) tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu menghubungkan bagian-bagian terendah dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok, dan (3) tingkat ketiga merupakan tingkat tertinggi yaitu pemahaman ektrapolasi.

Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemahaman (comprehension) adalah penguasaan pengetahuan dalam mengingat atau menguasai sesuatu dengan pikiran sehingga kemampuan pemahaman telah mencakup kemampuan pengetahuan.

b. Konsep

1) Pengertian Konsep

Konsep adalah gagasan yang merujuk pada sebuah kelompok atau kategori dimana semua anggota sama-sama memiliki beberapa karateristik (David A. Jacobsen, 2009: 98). Konsep merupakan buah pikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi. Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa maupun pengalaman. Konsep dibedakan atas konsep konkrit dan konsep yang didefinisikan, konsep konkrit adalah pengertian yang menunjuk pada aneka objek dalam lingkungan fisik sedangkan konsep yang didefinisikan adalah konsep yang mewakili realitas hidup tetapi tidak langsung menunjuk pada realitas dalam lingkungan fisik karena realitas itu tidak berbeda. ( Winkel, 2005: 113).

Menurut Lukmanul Hakiim (2009: 101) konsep adalah hasil penyimpulan tentang suatu hal berdasarkan atas adanya ciri-ciri yang sama pada hal tersebut, konsep adakalanya berkaitan dengan sesuatu obyek, sesuatu peristiwa, atau berkaitan dengan manusia. Sedangkan

commit to user

9

9

pendapat dari Oemar Hamalik (2003 :162) suatu konsep adalah suatu kelas atau kategori stimuli yang memiliki ciri-ciri umum.

Menurut pendapat Woodruff (2011) konsep adalah (1) suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, (2) suatu pengertian tentang suatu objek, (3) produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda). Pada tingkat konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep merupakan penguasaan pengetahuan dalam menguasai sesuatu dengan pikiran untuk menangkap makna dan arti sebuah rancangan.

2) Ciri-ciri konsep

Ciri-ciri konsep menurut pendapat Oemar Hamalik (2003: 162) adalah sebagai berikut:

a) Atribut konsep adalah suatu sifat yang membedakan antara konsep satu dengan yang lainnya.

b) Atribut nilai-nilai, adanya variasi-variasi yang terdapat pada suatu atribut.

c) Jumlah atribut juga bermacam-macam antara satu konsep dengan konsep lainnya.

d) Kedominanan atribut, menunjuk pada kenyataan bahwa beberapa atribut lebih domain daripada yang lainnya.

c. Tinjauan Gaya Magnet 1) Gaya magnet

Magnet berasal dari batuan yang mengandung logam besi. Batuan logam tersebut diolah sampai akhirnya menjadi magnet.

commit to user 10

Tarikan atau dorongan yang disebabkan oleh magnet disebut gaya magnet.(Heri Sulistyanto, 2008: 90)

a) Benda yang bersifat magnetis dan tidak magnetis

Berdasarkan kemagnetannya, benda dapat digolongkan menjadi dua (2011) yaitu:

(1) Benda magnetik (disebut juga Feromagnetik) Benda magnetik yaitu benda yang dapat ditarik oleh magnet dengan cukup kuat. Contoh: besi, baja, nikel, kobalt.

(2) Benda bukan Magnetik (non magnetik) terbagi menjadi: Paramagnetik:

Paramagnetik yaitu benda yang dapat sedikit ditarik oleh magnet kuat. Contoh: alumunium, platina, tembaga.

Diamagnetik:

Diamagnetik yaitu benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet kuat. Contoh: merkuri, emas, bismut, seng.

Magnet keras : adalah benda yang sukar dijadikan magnet, tetapi setelah menjadi magnet, sifat kemagnetannya tersimpan lama. Contoh: baja, alkomak, kobalt.

Magnet lunak adalah benda yang mudah dijadikan magnet tetapi tidak menyimpan lama sifat kemagnetannya. Contoh: besi.

b) Kekuatan gaya magnet

Menurut pendapat (Choiril Azmiyawati dkk, 2008: 89) magnet memiliki kekuatan untuk menarik benda-benda yang memiliki sifat magnetis. Kekuatan gaya magnet untuk menarik benda-benda yang bersifat magnetis dipengaruhi oleh garis gaya magnet dan jarak magnet dengan benda tersebut. Perhatikan garis magnet dan pola garis yang dibentuk oleh serbuk besi seperti tampak pada gambar berikut:

commit to user

11

11

Gambar 1. Garis gaya magnet

Gambar 2. Pola garis yang di bentuk serbuk besi

Daerah yang dilingkupi oleh garis gaya magnet merupakan medan magnet. Pada gambar tampak serbuk besi banyak berkumpul di ujung-ujung magnet. Ujung-ujung magnet disebut kutub magnet. Pada bagian inilah magnet memiliki kekuatan terbesar dibandingkan bagian magnet lainnya.

c) Kutub senama dan tidak senama pada magnet

Di dalam buku (S. Rositawaty, 2008: 92) kekuatan magnet terbesar terletak pada bagian ujung-ujung magnet atau kutub magnet. Magnet memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub magnet memiliki sifat-sifat yang istimewa. Jika kutub-kutub magnet yang senama didekatkan (utara dan utara atau selatan dan selatan) maka keduanya akan tolak menolak. Apabila kutub-kutub magnet tidak senama didekatkan ( utara dan selatan ) maka keduanya akan saling tarik menarik.

2) Cara membuat magnet

Menurut pendapat (Heri Sulistyo, 2008: 96) terdapat beberapa cara dalam pembuatan magnet diantaranya adalah cara induksi, menggosok, dan mengalirkan arus listrik.

commit to user 12 a) Cara induksi

Magnet dapat dibuat dengan cara induksi yaitu mendekatkan atau menempelkan magnet pada benda yang akan dijadikan sebagai magnet, contohnya paku. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat menarik benda-benda magnetis lainnya, contohnya jarum atau paku payung.

Gambar 3.Pembuatan magnet secara induksi b) Cara menggosok

Magnet dapat dibuat dengan cara menggosok benda yang akan dijadikan magnet dengan magnet batang yang kita miliki atau terdapat di sekolah. Untuk mendapatkan magnet dengan cara menggosok, lakukanlah langkah-langkah berikut ini:

(1) Letakkan sebatang besi atau baja yang akan dijadikan magnet di atas meja.

(2) Gosoklah salah satu kutub magnet pada besi atau baja tersebut dengan kuat dan searah.

(3) Lakukan gosokan tersebut berulang-ulang. Semakin lama menggosok maka semakin kuat kemagnetannya.

commit to user

13

13 c) Mengalirkan arus listrik

Untuk membuat magnet dengan cara mengalirkan arus listrik kita membutuhkan paku yang cukup besar, kawat kumparan, dan batu baterai sebagai sumber arus listriknya. Perhatikan cara pembuatan magnet dengan mengalirkan arus listrik berikut.

(1) Lilitkan paku dengan kawat kumparan. Semakin banyak kumparan maka kemagnetannya akan semakin kuat.

(2) Sambungkan kedua kawat kumparan pada batu baterai. (3) Dekatkan paku tersebut dengan jarum atau paku payung

maka jarum dan paku payung akan menempel pada paku.

Gambar 5. Pembuatan magnet dengan cara dialiri listrik d. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

1) Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Pendapat dari (Sri M. Iskandar, 2001: 2) kata “IPA” merupakan singkatan kata “Ilmu Pengetahuan Alam”. Kata-kata “Ilmu Pengetahuan Alam” merupakan terjemahan dari kata-kata Bahasa

Ingris “Natural Science” secara singkat sering disebut „Science”.

Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau science itu secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam

Salah satu definisi Ilmu Pengetahuan Alam ialah: Ilmu Pengetahuan Alam muncul dari lain-lain aktivitas progesif manusia

commit to user 14

sedemikian hingga muncul konsep-konsep baru dari berbagai eksperimen dan observasi, dan konsep-konsep baru itu kemudian akan mendorong dilakukannya eksperimen-eksperimen dan observasi-observasi lebih lanjut. ( Subiyanto, 1988: 3)

Ilmu pengetahuan alam adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis tentang gejala-gejala alam. Dalam perkembangannya IPA tidak hanaya ditunjukkan oleh kumpulan fakta saja, namun juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa pengertian IPA meliputi 3 hal yaitu produk, proses, dan nilai/sikap ilmiah. Produk IPA berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori. Proses Ipa atau metode ilmiah adalah cara kerja yang dilakukan untuk memperoleh hasil-hasil IPA atau produk IPA. Nilai dan sikap ilmiah ialah semua tingkah laku yang diperlukan selama proses IPA sehingga memperoleh produk IPA.(Team IAD UNS, 2003: 10)

Menurut pendapat Carin (2011) Science adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, yang di dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangan science tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan fakta saja, tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk anak-anak didefinisikan Paolo dan Marten dalam (Srini M. Iskandar, 2001 :16) sebagai berikut:

a) Mengamati apa yang terjadi.

b) Mencoba memahami apa yang diamati.

c) Mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi.

d) Menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar.

Selanjutnya Paolo dan Marten juga menegaskan bahwa dalam IPA tercakup juga coba-coba dan melakukan kesalahan, gagal

commit to user

15

15

dan mencoba lagi. Ilmu Pengetahuan Alam tidak menyediakan semua jawaban untuk semua masalah yang kita ajukan.

Ada dua hal yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yaitu IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses. IPA sebagai produk yaitu pengetahuan IPA yang berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. IPA sebagai proses yaitu kerja ilmiah. Baik produk atau proses IPA merupakan subjek kajian IPA. Dengan belajar IPA, belajar produk dan bagaimana proses IPA dapat kita peroleh.

Dari beberapa pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa IPA (sains) merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam semesta beserta isi dan kejadian-kejadian yang dapat diperoleh dan dikembangkan baik secara induktif atau deduktif. IPA (sains) merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematik untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah.

2) Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains

Tujuan pembelajaran IPA menurut (Permendiknas ,2006) bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap posesif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

e) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

commit to user 16

f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

3) Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains.

Ruang lingkup bahan kajian IPA menurut (Permendiknas ,2006) meliputi aspek-aspek berikut:

a) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatannya. b) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan

gas.

c) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.

d) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

IPA atau sains di SD diberikan sebagai mata pelajaran sejak kelas III sedang kelas I dan II tidak diajarkan sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri, tetapi diajarkan secara sistematis. Karena di dalam penelitian ini yang dikaji bahan mata pelajaran kelas V maka di bawah ini konsep-konsep pengembangan pengetahuan IPA atau sains di kelas V semester II antara lain:

a) Gaya gravitasi, gaya magnet, gaya gesek, dan pesawat sederhana. b) Cahaya dan sifat-sifatnya.

c) Proses pembentukan tanah. d) Struktur bumi.

4) Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA atau Sains SD

Standar kompetensi mata pelajaran IPA atau sains di kelas V semester II adalah:

a) Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.

commit to user

17

17

b) Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model.

c) Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.

Adapun materi yang dikaji dalam penelitian ini adalah

mengenai “ gaya magnet yang meliputi benda-benda yang bersifat magnetis dan tidak magnetis, kekuatan gaya magnet, penggunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari, dan cara membuat magnet.

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran IPA atau sains berorientasi pada siswa. Peran guru bergeser dari menentukan apa yang akan dipelajari ke bagaimana menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar siswa. Pengalaman belajar diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksploitasi lingkungan melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan nara sumber lain.

2. Tinjauan Tentang Model Problem Based Learning