• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

2. Deskripsi Siklus II

2. Deskripsi Siklus II ( Kedua )

 Pertemuan III : Kamis, 11 Desember 2014

(Materi Pembelajaran : Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan pecahan)

 Pertemuan IV : Sabtu , 13 Desember 2014 ( Tes Akhir Siklus II )

Pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar mengacu pada skenario pembelajaran yang telah dibuat. Kemudian memperhatikan keaktifan murid selama proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan pedoman lembar pengamatan yang telah dibuat.

c. Observasi dan Evaluasi 1. Hasil Observasi

Data aktifitas belajar matematika murid pada siklus II diperoleh melalui lembar observasi selama proses pembelajaran di setiap pertemuan. Adapun deskriptif tentang aktivitas murid selama mengikuti proses pembelajaran pada siklus II dapat di lihat pada tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Aktivitas dan Sikap Murid pada Siklus II

NO Komponen yang di amati (Aktivitas)

S I K L U S II

Pertemuan ke- Rata-Rata

Persent ase (%) I II III

TES SIKLUS II

1

Jumlah murid yang hadir pada saat kegiatan pembelajaran

19 20 20 19.6 98.3

2

Perhatian dan keaktifan dalam menerima pembelajaran

17 20 20 19 95

3 Kerja sama dalam kelompok 16 18 20 18 90

4

Murid yang aktif

mengemukakan pendapat dalam pembelajaran

11 14 16 13.6 68

5 Murid yang aktif dalam

menjawab pertanyaan 11 14 18 14.3 71.5

6

Murid yang masih perlu bimbingan dalam pembelajaran

5 3 2 3.3 16.5

7 Tanggung jawab murid dan

ketertiban 18 19 20 19 95

(Sumber: Data observasi siswa siklus II)

Berdasarkan tabel di atas, dari 20 murid, pada siklus II dilakukan 4 kali pertemuan. 3 kali pertemuan proses pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk tes pembelajaran sehingga aktivitas murid dapat di lihat pada kehadiran murid rata-rata 19.6 dengan persentase 98.3% atau berada pada kategori sangat tinggi;

Perhatian dan keaktifan dalam menerima pembelajaran rata-rata 19 dengan persentase 95% atau berada pada kategori sangat tinggi; kerja sama dalam kelompok rata-rata 18 dengan persentase 90% atau berada pada sangat tinggi;

murid yang aktif mengemukakan pendapat dalam pembelajaran rata-rata 13.6 dengan persentase 68% atau berada pada kategori sedang; murid yang aktif dalam menjawab pertanyaan rata-rata 14,3 dengan persentase 71.5% atau berada pada kategori tinggi; murid yang masih perlu bimbingan dalam pembelajaran rata-rata 3.3 dengan persentase 16.5% berarti murid yang tidak ikut bimbingan sekitar 83.5% atau berada pada kategori tinggi, artinya ada peningkatan belajar murid karena terjadi penurunan jumlah murid dari tiap pertemuan yang ikut bimbingan;

tanggung jawab murid dan ketertiban rata-rata 19 dengan persentase 95% atau berada pada kategori sangat tinggi.

2. Hasil Evaluasi Belajar Murid Pada Siklus II

Pada siklus II ini dilaksanakan tes hasil belajar matematika dengan bentuk essai. Tes hasil belajar tersebut dilaksanakan setelah penyajian beberapa pokok bahasan. Adapun data skor hasil belajar siklus II dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Statistik Skor Hasil Belajar kelas V SD Negeri 2 Sabilambo Kelurahan Sabilambo Kecamatan Kolaka Kabupaten Kolaka Siklus II

Statistik Nilai Statistik

Jumlah murid 20

Nilai ideal 100

Nilai maksimum 100

Nilai minimum 60

Rentang nilai 40

Nilai rata-rata 86,00

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa skor rata-rata (mean) hasil belajar murid Kelas V SD Negeri 2 Sabilambo Kabupaten Kolaka setelah pemberian tindakan pada siklus II adalah 85,37 dari skor ideal yang mungkin dicapai adalah 100. Skor maksimum 100 dari skor ideal 100, skor minimum 60 dari skor ideal 100, dan rentang skor 40 dari skor ideal 100 yang mungkin di capai. Jika skor hasil belajar matematika murid dikelompokkan kedalam 5 kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi nilai seperti yang disajikan pada tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7 Statistik Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Matematika kelas V SD Negeri 2 Sabilambo Kabupaten Kolaka siklus II

Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

0 – 54 Sangat rendah 0 0

55 – 64 Rendah 1 5

65 – 79 Sedang 6 30

80 – 89 Tinggi 3 15

90 – 100 Sangat tinggi 10 50

Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh bahwa dari 20 jumlah murid kelas V SD Negeri 2 Sabilambo Kabupaten Kolaka, tidak ada murid berada pada kategori sangat rendah, 1 (5%) murid yang berada pada kategori rendah, 6 murid (30%) berada pada kategori sedang, , dan 3 murid (15%) yang berada pada kategori tinggi, dan 10 murid yang berada pada kategori sangat tinggi (50%).

Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh skor rata-rata hasil belajar matematika murid pada siklus II yaitu 86,00. Jika skor rata-rata tersebut dikonsultasikan dengan tabel 4.7, maka skor rata-rata hasil belajar pada siklus II masuk dalam kategori tinggi.

Nilai rata-rata hasil belajar murid kelas V SD Negeri 2 Sabilambo Kabupaten Kolaka pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar matematika adalah 86,00. dari nilai ideal yang mungkin dicapai murid yaitu 100 berada pada interval 80 - 89. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar murid kelas V SD Negeri 2 Sabilambo Kabupaten Kolaka setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II terjadi peningkatan berada pada kategori tinggi.

Berdasarkan data hasil penelitian yang tercantum pada lampiran maka persentase ketuntasan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran

Pendekatan Matematika Realistik murid Kelas V SD Negeri 2 Sabilambo Kabupaten Kolaka pada siklus II dapat di lihat pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Belajar Murid Siklus II

Persentase Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)

0 - 64 Tidak tuntas 1 5

65 - 100 Tuntas 19 95

Jumlah 20 100

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika murid Kelas V SD Negeri 2 Sabilambo Kabupaten Kolaka setelah dilakukan tindakan belajar melalui model pembelajaran Pendekatan Matematika Realistik terdapat 1 murid (5%) yang belum tuntas belajarnya dan 19 murid (95%) yang telah tuntas belajarnya. Ini berarti ketuntasan belajar terjadi peningkatan dari siklus sebelumnya meskipun masih ada yang belum tuntas perorangan namun secara klasikal sudah mencapai KKM yang diharapkan yaitu 95% siswa yang memperoleh nilai minimal 65.

d. Refleksi Siklus II

Menyikapi berbagai masalah yang terjadi selama siklus I, maka diperoleh suatu gambaran tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Ini sebagai perbaikan dari tindakan yang telah dilakukan pada siklus I. Adapun tindakan yang dilakukan antara lain:

1) Memberi pengarahan dalam mengikuti pelajaran dan pengenalan kembali tentang bilangan pecahan melalui pembelajaran Pendekatan Matematika Realistik;

2) Perhatian dan keaktifan dalam menerima pelajaran pada siklus II makin meningkat hal ini terlihat pada keaktifan murid mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan yang telah diberikan dari guru terhadap tugas yang diberikan dapat terlaksana dengan optimal sehingga terlihat aktif dalam mengerjakan tugas individu maupun tugas kelompok;

3) Murid terlihat aktif dalam proses belajar Matematika sehingga murid yang ikut bimbingan makin menurun, artinya ada peningkatan proses belajar murid terhadap aktivitas belajarnya;

4) Tanggung jawab dan ketertiban murid makin meningkat dalam pembelajaran melalui Pendekatan Matematika Realistik sehingga penggunaan waktu dalam pembelajaran sesuai yang diharapkan. Hal ini terlihat pada hasil aktivitas murid dalam pembelajaran pada siklus II makin meningkat;

5) Memberi motivasi kepada murid agar lebih percaya diri dalam mengerjakan tugasnya yang diberikan oleh guru dan ditekankan tidak adanya remedial sehingga murid dapat dengan sungguh-sungguh mengerjakan tes evaluasi.

Pelaksanaan tindakan siklus II sebagai perbaikan dari pelaksanaan siklus I memberi dampak yang positif terhadap aktivitas murid, secara umum hasilnya semakin sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat di lihat dari kemampuan setiap murid, murid menguasai materi sesuai waktu yang telah ditentukan,. Selain itu perhatian dan motivasi murid semakin meningkat, hal ini menandakan bahwa ada kesungguhan murid untuk belajar makin meningkat.

Hasil belajar murid pada siklus II menunjukan peningkatan dari siklus I, sudah banyak murid yang memperoleh nilai dengan kategori baik dan sangat baik,

murid yang berada pada kategori sedang sudah berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa Pendekatan Matematika Realistik dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan hasil belajar murid.

Dokumen terkait