• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Statistik Untuk Kelompok Kecamatan Berdasarkan Jumlah Pasar Modern Tiap Kecamatan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian

3.5. Kesimpulan dan Saran

4.1.2. Deskripsi Statistik Untuk Kelompok Kecamatan Berdasarkan Jumlah Pasar Modern Tiap Kecamatan

Berdasarkan jumlah pasar modern yang ada pada tiap kecamatan, kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Boyolali dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kecamatan dengan jumlah pasar modern 1-4 unit (kelompok I), kelompok kecamatan dengan jumlah pasar modern 5-8 unit (kelompok II), dan kelompok kecamatan dengan jumlah pasar modern > 8 unit (kelompok III).

commit to user

IV-3

4.1.2.1. Kelompok kecamatan yang memiliki 1-4 unit pasar modern di wilayah kecamatannya (Kelompok I )

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai kelompok kecamatan yang memiliki jumlah pasar modern antara 1 – 4 unit di wilayah kecamatannya. Kecamatan yang termasuk dalam kelompok ini adalah kecamatan Ampel, Cepogo, Juwangi, Kemusu, Klego, Nogosari, Selo, Simo, dan Kecamatan Wonosegoro. Deskripsi statistik untuk kelompok I dapat dilihat pada Tabel 4.2

Tabel 4.2. Deskripsi Statistik Untuk Kelompok I

Variabel NILAI STATISTIK Nilai Min. Nilai Rata-Rata Nilai Max Standar Deviasi Jumlah sampel PDRB (M) 37.08 72.89 121.93 21.63 39

Jumlah Unit Pasar

Tradisional 2 5 11 3 39 Omzet (M) 0.01 0.08 0.63 0.13 39 Jumlah Tenaga Kerja 144 381 923 202 39 Jumlah Pemasok 27 73 181 42 39 Jumlah Pedagang 62 599 1415 363 39 Sumber : Lampiran 2

Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata PDRB kelompok kecamatan ini adalah Rp 72.89 M. Angka ini merupakan angka rata-rata terendah jika dibandingkan dengan kelompok II maupun kelompok III. Nilai PDRB terendah pada kelompok ini adalah Rp 37.08 M, sedangkan nilai PDRB tertingginya adalah Rp 121.93 M. Jumlah unit pasar tradisional rata-rata untuk kelompok ini adalah 5 unit. Jumlah terendahnya adalah 2 unit dan jumlah tertinggi adalah 11 unit. Angka- angka tersebut baik jumlah unit terendah, rata-rata, maupun tertinggi adalah sama dengan kelompok II, namun lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok III.

Nilai omzet untuk kelompok ini rata-rata adalah Rp 0.08 M atau sekitar 80 juta rupiah. Nilai omzet untuk kelompok ini lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai omzet rata-rata dari kelompok II dan kelompok III. Nilai omzet terendah dari kelompok ini adalah Rp 0.01 M atau sekitar 10 juta rupiah, sedangkan nilai omzet tertinggi dari kelompok ini adalah Rp 0.63 M atau sekitar 630 juta

commit to user

IV-4

rupiah. Rata-rata omzet pada kelompok ini merupakan rata-rata terendah jika dibandingkan dengan 2 kelompok yang lain.

Jumlah tenaga kerja pada kelompok ini rata-rata adalah sebanyak 381 orang untuk tiap kecamatan. Jumlah ini lebih kecil jika dibandingkan dengan rata- rata tenaga kerja pada kelompok II dan kelompok III. Jumlah terendah tenaga kerja pasar tradisional pada kelompok ini adalah 144 orang tenaga kerja, sedangkan jumlah maksimumnya adalah 923 orang. Jumlah tertinggi tenaga kerja pada kelompok ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok II, namun lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok III.

Untuk faktor jumlah pemasok, jumlah terendah untuk kelompok ini adalah sebanyak 27 pemasok, sedangkan jumlah rata-rata pemasok adalah 73 pemasok. Dibandingkan kelompok II dan III, kelompok ini memiliki rata-rata paling rendah. Namun jumlah terendah pemasok pada kelompok ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok II. Jumlah tertinggi pemasok untuk kelompok ini adalah 181 pemasok dan merupakan jumlah tertinggi diantara kelompok yang lain.

Jumlah rata-rata pedagang pada kelompok ini adalah sebanyak 599 orang pedagang. Rata-rata jumlah pedagang pada kelompok I lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok II namun lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata kelompok III. Sedangkan jumlah pedagang terendah adalah sebanyak 72 orang pedagang. Jumlah ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok II namun lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok III. Jumlah tertinggi pedagang adalah sebanyak 464 orang pedagang. Jumlah ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok II namun lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok III.

4.1.2.2. Kelompok kecamatan yang memiliki 5-8 unit pasar modern di wilayah kecamatannya (Kelompok II)

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai kelompok kecamatan yang memiliki jumlah pasar modern antara 5 -8 unit di wilayah kecamatannya. Kecamatan yang termasuk dalam kelompok ini adalah kecamatan Ampel, Andong,

commit to user

IV-5

Juwangi, Karanggede, Mojosongo, Musuk, Sambi, Sawit, Simo dan kecamatan Teras. Deskripsi statistik untuk kelompok II dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Deskripsi Statistik Untuk Kelompok II

Variabel NILAI STATISTIK Nilai Min. Nilai Rata- Rata Nilai Max Standar Deviasi Jumlah sampel PDRB (M) 48.90 79.40 120.96 19.23 38

Jumlah Unit Pasar

Tradisional 2 5 11 2 38 Omzet (M) 0.01 0.14 1.94 0.32 38 Jumlah Tenaga Kerja 132 419 824 170 38 Jumlah Pemasok 19 83 163 40 38 Jumlah Pedagang 60 487 1580 481 38 Sumber : Lampiran 2

Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata PDRB kelompok kecamatan ini adalah Rp 79.40 M. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok I, namun lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok III.

Untuk kelompok II jumlah rata-rata unit pasar tradisional yang dimiliki adalah 5 unit. Jumlah terendah adalah 2 unit dan jumlah tertinggi adalah 11 unit. Banyaknya unit pasar tradisional pada kelompok ini baik terendah, rata-rata maupun tertinggi adalah sama dengan kelompok I, namun lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok III.

Nilai omzet untuk kelompok ini rata-rata adalah Rp 0.14 M atau sekitar 140 juta rupiah. Nilai tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata dari kelompok III, namun lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata dari kelompok I. Nilai omzet terendah dari kelompok ini Rp 0.01 M atau sekitar 10 juta rupiah, sedangkan nilai tertinggi dari kelompok ini adalah Rp 1.94 M atau sekitar 1.9 miliar rupiah.

Jumlah tenaga kerja rata-rata pada kelompok ini adalah 419 orang. Jumlah ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata tenaga kerja pada kelompok I, tetapi lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata tenaga kerja pada kelompok III. Jumlah terendah tenaga kerja pada kelompok ini adalah 132 orang tenaga kerja, sedangkan jumlah tertingginya adalah 824 orang. Untuk faktor

commit to user

IV-6

jumlah pemasok, jumlah terendah pada kelompok ini adalah sebanyak 19 pemasok dan merupakan jumlah terendah dari keseluruhan sampel. Jumlah rata-rata pemasok adalah 83 pemasok. Dibandingkan dengan kelompok I, kelompok ini memiliki rata-rata yang lebih tinggi. Namun jika dibandingkan dengan kelompok III, rata-rata dari kelompok II masih lebih rendah.

Jumlah pedagang rata-rata pada kelompok ini adalah 487 orang. Rata- rata ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok I dan kelompok III. Jumlah terendah pedagang dalam kelompok ini adalah 60 orang pedagang, sedangkan jumlah tertingginya adalah 1580 pedagang.

4.1.2.3. Kelompok kecamatan yang memiliki > 8 unit pasar modern di wilayah kecamatannya (Kelompok III )

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai kelompok kecamatan yang memiliki jumlah pasar modern antara > 8 unit di wilayah kecamatannya. Kecamatan yang termasuk dalam kelompok ini adalah kecamatan Ampel (2009- 2010), Andong (2010), Banyudono (2006-2010), Boyolali (2006-2010), dan Kecamatan Ngemplak (2006-2010). Deskripsi statistik untuk kelompok III dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Deskripsi Statistik Untuk Kelompok III

Variabel NILAI STATISTIK Nilai Min. Nilai Rata- Rata Nilai Max Standar Deviasi Jumlah sampel PDRB (M) 80.26 125.11 200.06 33.46 18

Jumlah Unit Pasar

Tradisional 4 7 14 2 18 Omzet (M) 0.04 0.69 5.38 1.23 18 Jumlah Tenaga Kerja 284 514 995 164 18 Jumlah Pemasok 59 96 163 29 18 Jumlah Pedagang 386 1463 3610 1112 18 Sumber : Lampiran 2

Dari Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata PDRB kelompok kecamatan ini adalah Rp 125.11 M. Nilai rata-rata tersebut merupakan rata-rata tertinggi jika dibandingkan dengan 2 kelompok yang lain. Untuk nilai PDRB

commit to user

IV-7

tertinggi, kelompok ini juga memiliki nilai PDRB tertinggi dibandingkan kelompok lain yang artinya kecamatan dengan PDRB tertinggi termasuk dalam kelompok ini. Jumlah rata-rata unit pasar tradisional pada kelompok ini merupakan jumlah rata-rata tertinggi diantara 2 kelompok yang lain. Jumlah rata-rata unit pasar pada kelompok I dan II adalah sama yaitu 5 unit. Kelompok III memiliki rata-rata 7 unit pasar tiap kecamatan. Kecamatan dengan jumlah unit pasar tertinggi juga termasuk kedalam kelompok ini.

Nilai omzet rata-rata untuk kelompok III adalah Rp 0.04 M atau sekitar 40 juta rupiah rata-rata tersebut juga merupakan rata—rata tertinggi untuk keseluruhan sampel. Omzet tertinggi pada kelompok kecamatan ini adalah Rp 5.38 M atu sekita 5.3 miliar rupiah. Nilai tersebut merupakan nilai tertinggi dari keseluruhan sampel, karena kecamatan dengan omzet tertinggi termasuk kedalam kelompok I.

Rata-rata tenaga kerja pada kelompok III merupakan rata-rata tertinggi dari keseluruhan sampel yaitu 514 orang tenaga kerja. Jumlah ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata tenaga kerja pada kelompok yang lain. Jumlah terendah tenaga kerja pada kelompok ini adalah 284 orang tenaga kerja, sedangkan jumlah tertingginya adalah 995 orang.

Untuk faktor jumlah pemasok, jumlah terendah pada kelompok III adalah 59 pemasok dengan rata-rata 96 pemasok dan jumlah tertinggi 163 pemasok. Jumlah pedagang yang bekerja di pasar tradisional pada kelompok ini rata-rata adalah 1463 pedagang. Rata-rata ini lebih tinggi dibandingkan dengan dua kelompok yang lain. Jumlah maksimum pedagang dalam kelompok ini adalah 3610 pedagang dan merupakan jumlah tertinggi dari seluruh kecamatan yang ada.

Dokumen terkait