• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user BAB IV

HASIL PENELITIAN

B. Deskripsi Hasil Penelitian

3. Deskripsi Tindakan II

Tindakan atau siklus II, tindak lanjut dari siklus I, dimana dalam pelaksanaan tindakan dalan tindakan I, rata-rata siswa menunjukkan hasil yang kurang maksimal dan belum sesuai dengan target yang ditentukan. Pelaksanaan siklus atau tindakan II mengacu pada pelaksanaan tindakan I, karena merupakan perbaikan dari tindakan I. Adapun tahapan yang dilakukan pada tindakan II ini diantaranya:

a. Rencana Tindakan II

Peneliti dan kolaborator yang bersangkutan mendiskusikan perencanaan tindakan atau siklus II yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus II, mengacu pada hasil analisis dan refleksi tindakan I yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tindakan atau siklus II.

Melalui hasil pengukuran tersebut maka peneliti dan kolaborator merancang rencana pelaksanaan tindakan II sebagai berikut: (1) peneliti bersama kolaborator merancang skenario pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan modifikasi alat bantu pembelajaran Penjas, untuk meningkatkan motivasi serta kemampuan Lompat Jauh gaya jongkok siswa. Dengan sintaks pembelajaran sebagai berikut: a) peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, menyiapkan siswa untuk belajar, b) peneliti mendemontrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap, c) peneliti dan kolaborator merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal, d) mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi upan balik, e) peneliti mempersiapkan

commit to user

kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari, (2) peneliti dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lompat jauh gaya jongkok yang terdiri dari lompat menggunakan lingkaran/ban bekas dan lompat melewati kotak dengan memodifikasi alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani. Peneliti dan guru menyiapkan alat pembelajaran yang telah dimodifikasi yang akan digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkokseperti: lompat ban bekas,lompat melewati kardus/kotak,(3) peneliti kolaborator menyusun media pembelajaran berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai hasil peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa dengan modifikasi alat bantu pembelajaran Penjas. Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsungdan memalui formulir penilaian/rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, (4) peneliti dan kolaborator menyusun standar penilaian pada penguasaan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa, (5) peneliti dan kolaborator menentukan lokasi pelaksanaan tindakan II, yakni di halaman belakang SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Tindakan II dilaksanakan dua kali pertemuan, selama satu minggu yakni pada hari Sabtu dan Rabu tanggal 22 dan 26 Januari 2011, di halaman belakang SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru kelas yang bersangkutan, dan sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran.

Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan pertama(Sabtu,22 Januari 2011) adalahpraktik lompat jauh gaya jongkok yaitu: lompat dengan menggunakan lingkaran/ban bekas dan lompat dengan menggunakan melewati kardus/kotak. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah: (1) Siswa dibariskan menjadi 3 bersap, berdo’a, presensi, (2) Memberi motivasi dan menjelaskan

materi pelajaran, (3) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri 4 siswa, diambil 2 siswa untuk menjadi penjaga dan pemain (bintang). Sedangkan teman yang mendapatkan kelompok berbaris dengan anggota kelompok dan semua kelompok membentuk lingkaran, (4) Pemanasan dengan

bermain bintang beralih, Tugas penjaga:mengejar pemain (bintang) dan Tugas

pemain: berlari agar tidak terkejar penjaga, jika inginbergantian, pemain bisa

hinggap di depan kelompok bintang, maka barisan paling belakang dari kelompok tersebut berlari menggantikan posisi pemain, begitu dan seterusnya, (5) Inti Pembelajaran,Pembelajaran lompat menggunakan lingkaran/ban bekas dan pembelajaran lompat melewati kotak (6) Siswa dikumpulkan, dibariskan menjadi 3 bersap, (7)Mengevaluasi kegiatan pembelajaran, (8)Siswa disiapkan, berdo’a dan dibubarkan.

Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan ke dua (Rabu, 26Januari 2011) adalah mengulangi materi pada pertemuan I dan melakukan penilaian proses pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut : 1) Siswa dibariskan menjadi 3 bersap, berdo’a, presensi, (2) Memberi motivasi dan menjelaskan materi pelajaran, (3) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri 4 siswa, diambil 2 siswa untuk menjadi penjaga dan pemain (bintang). Sedangkan teman yang mendapatkan kelompok berbaris dengan anggota kelompok dan semua kelompok membentuk lingkaran, (4) Pemanasan dengan bermain bintang

beralih,Tugas penjaga:mengejar pemain (bintang) dan Tugas pemain: berlari agar

tidak terkejar penjaga, jika inginbergantian, pemain bisa hinggap di depan kelompok bintang, maka barisan paling belakang dari kelompok tersebut berlari menggantikan posisi pemain, begitu dan seterusnya, (5) Inti Pembelajaran,Pembelajaran lompat menggunakan lingkaran/ban bekas dan pembelajaran lompat melewati kotak (6) Siswa dikumpulkan, dibariskan menjadi 3 bersap, (7Mengevaluasi kegiatan pembelajaran, (8Siswa disiapkan, berdo’a dan dibubarkan.

Pada pertemuan berikutnya (Sabtu, 29 Januari 2011), peneliti melakukan tes pengukuran kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siklus II. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: (1) peneliti dan kolaborator

commit to user

menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir pada siklus II dengan memanggil satu per satu untuk melakukan tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok. Peneliti dan kolaborator melakukan tes untuk siklus II dengan mencatat hasil tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada blangko yang telah disiapkan, (2) diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan serta memberi informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

c. Observasi dan Interpretasi Tindakan II

Observasi dan interpretasi tindakan II dilakukan selama tindakan II berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interpretasi tindakan II, adapun pelaksanaan tindakan II yakni: (1) peneliti mengamati proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan modikasi alat bantu pembelajaran Penjas pada siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/2011, (2) sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan kolaborator bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tindakan II sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, (3) peneliti melakukan proses pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, dalam hal ini peneliti mengacu pada sintaks (alur pembelajaran) pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi, demontrasi/unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa, (4) peneliti dan kolaborator memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti dan kolaborator memberikan contoh gerakan dengan benar. Siswa dengan semangat melakukan apa yang diperintahkan guru. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu siswa yang senang, bersemangat dan tidak cepat merasa lelah maupun bosan. Dari hasil wawancara dari siswa yang kurang aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, diperoleh penjelasan bahwa diantara mereka ada yang kurang

menyukai materi, (5) peneliti, kolaborator dan siswa selalu memberi applause

pujian, seperti:”Ayo Semangat, (6) peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian melalui lembar observasi, dan tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa dengan tujuan untuk mengetahui seberapa optimalnya pengaruh modifikasi alat bantu pembelajaran terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa.

d. Diskripsi Data Hasil Setelah Tindakan I

Selama pelaksanaan siklus atau tindakan II, maka peneliti melakukan pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan modifikasi alat bantu pembelajaran Penjas pada siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/2011, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3. Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dan Nilai

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Siklus 1 ke Siklus 2

Siklus 2 Peningkatan dari Siklus 1 ke Siklus 2 No Nama Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Nilai Ketuntasan Belajar Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Nilai Ketuntasan Belajar 1 Muhammad Yudha R 2,60 76,5 0,10 7,6

2 Agitya Dyah Monica AS 2,68 73,8 0,38 9,4

3 Anida Ratnawati 2,45 74,0 0,10 10,0

4 Annita Viesta ND 1,80 69,4 0,00 4,4

5 Arrufik Ika Nur Salsa 1,68 62,9 0,00 3,3

6 Ayu Ukhti Muslima 2,30 71,5 0,10 2,8

7 Dana Risma Khairunnisa 2,02 71,0 0,04 5,5

8 Dhea Nurrahma Ayu 2,78 76,3 0,08 8,8

9 Dzuriyatul Choiriyah 2,38 70,6 0,28 7,1

10 Fitriani Puspitasari 2,20 72,5 0,00 6,0

11 Galuh Rahmah Fitriana 2,56 78,1 0,26 4,8

12 Hastin Nurul Fajri 2,40 73,8 0,10 2,9

13 Jaka Briga Pratama 2,95 76,9 0,05 0,3

14 Kidhea Ciputra 2,90 72,3 0,12 4,1

15 Mega Rizki Hermawati 2,20 71,5 0,05 2,5

16 Mesa Murmalasari 2,10 71,5 0,02 5,5

17 Muhammad Hariz A 3,10 77,8 0,12 8,4

18 Muhammad Rifai 3,06 78,5 0,11 3,5

19 Muhammad Rifki R 2,70 75,0 0,30 5,6

20 Masrudin 3,45 81,5 0,30 7,1

21 Viola Inge Novitasari 2,40 71,5 0,05 5,3

22 Zuniar Tri Utami NA 1,95 71,5 0,05 5,3

commit to user

Berdasarkan data peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan nilai ketuntasan hasil belajar dari siklus 1 ke siklus 2 menunjukkan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/2011 rata-rata meningkat sebesar 0.12%. Sedangkan peningkatan nilai ketuntasan belajar rata-rata 5.45%. Hal ini menunjukkan bahwa, setelah diberi pembelajaran pada siklus 2 kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan. Penghitungan peningkatan kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dan nilai ketuntasan hasil belajar siklus atau tindakan 1 ke siklus 2 terlampir.

Selain itu, jika dilihat dari kondisi awal ke siklus 2 kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan ketutasan hasil belajar mengalami peningkatan. Peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus 2 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Peningkatan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok dan Nilai

Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal ke Siklus 2

Kondisi Awal Peningkatan dari Kondisi Awal ke Siklus 2 No Nama Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Nilai Ketuntasan Belajar Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok Nilai Ketuntasan Belajar 1 Muhammad Yudha R 2.20 61.3 0.40 15.3

2 Agitya Dyah Monica AS 1.85 58.4 0.83 15.4

3 Anida Ratnawati 1.74 59.0 0.71 15.0

4 Annita Viesta ND 1.48 59.0 0.32 10.4

5 Arrufik Ika Nur Salsa 1.50 58.0 0.18 4.9

6 Ayu Ukhti Muslima 1.93 62.5 0.37 9.0

7 Dana Risma Khairunnisa 1.28 61.0 0.74 10.0

8 Dhea Nurrahma Ayu 1.57 61.5 1.21 14.8

9 Dzuriyatul Choiriyah 1.45 55.0 0.93 15.6

10 Fitriani Puspitasari 1.52 61.5 0.68 11.0

11 Galuh Rahmah Fitriana 2.08 64.8 0.48 13.4

12 Hastin Nurul Fajri 2.20 60.8 0.20 13.0

13 Jaka Briga Pratama 2.80 69.1 0.15 7.8

14 Kidhea Ciputra 2.08 60.5 0.82 11.8

15 Mega Rizki Hermawati 1.45 59.0 0.75 12.5

16 Mesa Murmalasari 1.88 59.6 0.22 11.9

17 Muhammad Hariz A 1.82 60.6 1.28 17.1

18 Muhammad Rifai 2.55 67.5 0.51 11.0

19 Muhammad Rifki R 2.28 60.4 0.42 14.6

20 Masrudin 2.62 61.3 0.83 20.3

21 Viola Inge Novitasari 1.90 58.0 0.50 13.5

22 Zuniar Tri Utami NA 1.50 58.6 0.45 12.9

Berdasarkan data peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan nilai ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus 2 menunjukkan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa kelas 4 SD Negeri Saren 1 Kalijambe Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2010/2011 rata-rata meningkat sebesar 0.59%. Sedangkan peningkatan nilai ketuntasan belajar rata-rata 12.77%. Hal ini menunjukkan bahwa, setelah diberi pembelajaran pada siklus 2 kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan. Pengitungan peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok dan nilai ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal ke siklus 2 terlampir.

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan tindakan II berlangsung hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi. Telah memenuhi target dengan capaian berhasil atau tuntas lebih dari target pencapaian yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan tindakan II terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pada pelaksanaan tindakan II, adapun kelebihan pada pelaksanaan tindakan II diantaranya: (1) sebagian siswa telah mampu menunjukkan lompat jauh gaya jongkok yakni lompat dengan menggunakan lingakaran/ban bkas dan lompat melewati kotak dengan baik. Walau ada sebagian kecil siswa dapat melakukannya kurang baik atau benar, (2) dengan dibantu oleh beberapa teman peneliti tidak kerepotan dalam proses transfer materi kepada siswa. Melalui penguatan pembelajaran denganmodifikasi alat bantu pembelajaran Penjas, sehingga siswa aktif dalam pembelajatan.

Akan tetapi dalam pelaksanaan tindakan II ini masih terdapat kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan tindakan II, adapun kelemahan atau kekurangan dalam pelaksanaan tindakan II tersebut adalah: masih ada siswa yang kurang serius sehingga kegiatan pembelajaran kurang maksimal dilaksanakan, terutama siswa bercanda dan menggoda teman yang sedang mengikuti pembelajaran.

e. Analisis dan Refleksi Tindakan II

Berdasarkan observasi tindakan II tersebut, peneliti dan kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi

commit to user

pertemuan pada siklus atau tindakan II telah menunjukkan hasil yang sesuai yakni satu kali pertemuan untuk pengambilan data akhir siklus II, sebab materi yang diberikan sedikit hanya penguatan pada sebagian siswa sedangkan sebagian lainyadalah penyempurnaan gerakan, (2) pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus atau Tindakan II, (3) model pembelajaran dengan memodifikasi yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana dengan baik, (4) melihat hasil yang diperoleh pada tindakan II maka Penelitian Tindakan Kelas telah memenuhi target dari rencana target yang telah ditentukan. Dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang diharapkan.

Dokumen terkait