• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

4.2.2 Deskripsi Variabel Komunikasi Therapeutik a. Kemampuan Komunikasi Therapeutik

Hasil penelitian menunjukkan : 95% responden menjawab benar yang mana sebelum melakukan komunikasi therapeutik dengan pasien, perawat harus mengumpulkan data tentang pasien, menggali status pasien dan membuat rencana

pertemuan dengan pasien . 85% responden menjawab benar harus mampu membina hubungan yang baik dengan pasien dengan cara mendengarkan keluhan pasien, bertanya terbuka, menggulang kembali kata-kata yang diucapkan pasien . 96,7% responden menjawab benar perawat harus mampu membangkitkan semangat pasien agar pasien dapat meningkatkan pemahaman terhadap dirinya. 96,7% responden menjawab benar bahwa pada awal pertemuan, perawat memberikan salam kepada pasien, memperkenalkan diri dan menanyakan nama pasien .100% responden menjawab benar bahwa perawat dan pasien membina hubungan yang akrab agar terjalin hubungan yang harmonis dalam proses keperawatan . 96,7% responden menjawab benar dengan adanya komunikasi therapeutik pasien dapat mengungkapkan keluhan tentang penyakit yang dirasakannya . 78,3% responden menjawab benar dalam melakukan komunikasi therapeutik perawat harus mampu menentukan batas waktu yang telah disepakati bersama, dapat mempertahankan konsistensi interaksi .95% responden menjawab benar perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri baik gembira, sedih dan marah saat berkomunikasi dengan pasien .100% responden menjawab benar bahwa komunikasi therapeutik mempererat hubungan atau interaksi antara pasien dengan perawat secara profesional dalam rangka membantu kesembuhan pasien . 93,3% responden menjawab benar bahwa komunikasi therapeutik bertujuan untuk kepentingan perawat dan pasien. Secara terperinci dapat di lihat pada Tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden tentang Pengetahuan dalam Komunikasi Therapeutik di Rumah Sakit Umum Kabanjahe Tahun 2009

Benar Salah

No Indikator Pengetahuan Perawat dalam

Komunikasi Therapeutik n % n %

1 Sebelum melakukan komunikasi therapeutik dengan pasien, perawat harus mengumpulkan data tentang pasien untuk menggali status pasien dan membuat rencana pertemuan dengan pasien

57 95,0 3 5,0

2 Perawat harus mampu membina hubungan yang baik dengan pasien dengan cara mendengarkan keluhan pasien, bertanya terbuka mengulang kembali kata-kata yang diucapkan pasien

51 85,0 9 15

3 Perawat harus mampu membangkitkan semangat pasien agar pasien dapat meningkatkan pemahaman terhadap dirinya

58 96,7 2 3,3

4 Pada awal pertemuan, perawat memberikan salam kepada pasien memperkenalkan diri dan menanyakan nama pasien

58 96,7 2 3,3

5 Perawat dan pasien membina hubungan yang akrab agar terjalin hubungan yang harmonis dalam proses keperawatan

60 100 - -

6 Dengan adanya komunikasi therapeutik pasien dapat mengungkapkan keluhan tentang penyakit yang dirasakan

58 96,7 2 3,3

7 Dalam melakukan komunikasi therapeutik perawat harus mampu menentukan batas waktu yang telah disepakati bersama, dapat mempertahankan konsistensi interaksi tersebut

47 78,3 13 21,7

8 Perawat harus mampu menguasai perasaan sendiri baik gembira, sedih dan marah saat berkomunikasi dengan pasien

57 95,0 3 5,0

9 Komunikasi therapeutik mempererat hubungan atau interaksi antara pasien dengan perawat secara profesional. Profesional dalam rangka membantu kesembuhan pasien

60 100 - -

10 Komunikasi therapeutik bertujuan untuk kepentingan perawat dan pasien

56 93,3 4 6,7

Sumber : Hasil Penelitian, 2009.

Secara kumulatif pengkatagorian variabel pengetahuan perawat tentang komunikasi therapeutik, diketahui berdasarkan bobot nilai yang dicapai jika > 75% dari total jawaban benar di katagorikan baik, jika bobot nilai yang dicapai antara

60-75% dari total jawaban benar di katagorikan cukup dan jika babot nilai yang dicapai <60% dari total jawaban benar di katagorikan kurang seperti pada Tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan tentang Komunikasi Therapeutik di Rumah Sakit Umum Kabanjahe Tahun 2009

Tingkat Pengetahuan Frekuensi %

Baik 49 81,7

Cukup 11 18,3

Total 60 100,0

Sumber : Hasil Penelitian, 2009.

Hasil observasi peneliti bahwa sikap perawat RSU Kabanjahe tentang komunikasi therapeutik masih kurang dilihat dari perawat jarang melakukan salam kepada pasien, tidak menyebutkan identifikasi diri, tidak ada waktu mendengarkan keluhan – perasaan pasien secara menyeluruh, perawat jarang memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya, menjawab pertanyaan pasien hanya sekedar saja, tidak memberikan informasi yang memuaskan kepada pasien.

Hasil Observasi peneliti tentang tindakan perawat dalam komunikasi therapeutik dalam asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum Kabanjahe terlaksana dengan baik, asuhan keperawatan di lihat dari data sekunder yang ada pada status pasien, Asuhan keperawatan yang terlaksana terdiri dari pengkajian keperawatan yang meliputi pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnese, observasi, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang.

Perawat menganalisa data pengkajian untuk merumuskan diagnosa keperawatan yang meliputi analisa, interprestasi data, identifikasi masalah pasien dan perumusan diagnosa keperawatan, diagnosa keperawatan terdiri dari masalah dan penyebab. Perawat membuat perencanaan keperawatan untuk mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatan pasien. Perencanaan terdiri dari penetapan prioritas masalah, tujuan dan rencana tindakan keperawatan; bekerjasama dengan pasien dalam menyusun rencana tindakan keperawatan; perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau kebutuhan pasien; mendokumentasi rencana keperawatan. Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan. Bekerjasama dengan pasien dalam melaksanakan tindakan keperawatan, kolaborasi dengan tim kesehatan lain, melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kesehatan pasien, memberikan pendidikan pada pasien dan keluarga mengenai konsep keterampilan asuhan diri serta membantu pasien memodifikasi lingkungan berdasarkan respon pasien. Perawat mengevaluasi kemajuan pasien terhadap tindakan keperawatan dalam mencapai tujuan dan merevisi data dasar dan perencanaan.

e. Kinerja Perawat

Hasil penelitian menunjukkan: 45% responden menyatakan sering menyediakan status kesehatan pasien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan . 53,3% responden menyatakan sering merumuskan diagnosa penyakit pasien dengan asuhan keperawatan . 46,7% responden menyatakan sering

menginterprestasikan masalah kesehatan pasien sesuai dengan asuhan keperawatan . 56,7% responden menyatakan sering mengidentifikasikan masalah kesehatan pasien sesuai dengan asuhan keperawatan . 61,7% responden menyatakan sering melakukan prioritas masalah kesehatan pasien sesuai dengan asuhan keperawatan . 65% responden menyatakan sering melakukan sesuatu untuk kemajuan kesehatan pasien . 40% responden menyatakan sering mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasikan dalam rencana asuhan keperawatan . 58,3% responden menyatakan sering mengevaluasi kemajuan pasien sesuai dengan asuhan keperawatan . 55% responden menyatakan sering mendapatkan informasi yang lengkap dari pasien atau keluarga pasien tentang keluhan kesehatan pasien . 43,3% responden menyatakan sering bekerjasama dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan yang terkait dalam memberikan pelayanan keperawatan. Secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Kinerja Perawat di Rumah Sakit Kabanjahe Tahun 2009

No Indikator Kinerja Tidak Pernah Jarang Kadang -kadang Sering Sangat Sering Perawat n % n % n % n % n % 1 Tersedianya status kesehatan pasien secara sistematis, menyeluruh,

akurat, singkat dan berkesinambungan - - 1 1,7 9 15,0 27 45,0 23 38,3 2 Saya mampu merumuskan diagnosa penyakit pasien sesuai dengan asuhan keperawatan - - 2 3,3 21 35,0 32 53,3 5 8,3 3 Saya mampu - - 6 10,0 18 30,0 28 46,7 8 13,3

menginterprestasik an data-data tentang pasien sesuai dengan asuhan keperawatan 4 Saya mampu mengidentifikasika n masalah kesehatan pasien sesuai dengan asuhan keperawatan - - 3 5,0 15 25,0 34 56,7 8 13,3 5 Saya mampu menetapkan prioritas masalah kesehatan pasien sesuai dengan asuhan keperawatan - - - - 14 23,3 37 61,7 9 15,0 6 Adanya kemajuan kesehatan pasien selama mendapatkan perawatan - - - - 3 5,0 39 65,0 18 30,0 7 Saya mampu mengimplementasi kan tindakan yang telah diidentifikasikan dalam rencana asuhan keperawatan - - - - 17 28,3 24 40,0 19 31,7 8 Saya mampu mengevaluasi kemajuan pasien sesuai dengan asuhan keperawatan - - - - 10 16,7 35 58,3 15 25,0 9 Mendapatkan informasi yang lengkap dari pasien atau keluarga pasien tentang keluhan kesehatan pasien

10 Saya dapat berkerjasama

dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan terkait dalam memberikan pelayanan

keperawatan

- - - - 9 15,0 26 43,3 25 41,7

Sumber : Hasil Penelitian, 2009.

Secara kumulatif pengkatagorian variabel kinerja perawat, diketahui berdasarkan bobot nilai yang dicapai jika > 75% dari total jawaban di katagorikan tinggi, jika bobot nilai yang dicapai antara 60-75% dari total jawaban di katagorikan sedang dan jika babot nilai yang dicapai <60% dari total jawaban di katagorikan rendah, seperti pada Tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Kinerja Perawat di Rumah Sakit Umum Kabanjahe Tahun 2009

Kinerja Perawat Frekuensi %

Tinggi 37 61,7

Sedang 23 38,3

Total 60 100,0

Sumber : Hasil Penelitian 2009