• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

2. Deskripsi Variabel Penelitian

Tabel 5 . 1 Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan f fr (%)

S-1 atau S-2 atau S-3 2 5,71

D-1 atau D-2 atau D-3 12 34,29

SMA atau Sederajat 14 40

SMP atau Sederajat 5 14,29 SD 2 5,71 Jumlah 35 100 Keterangan: f = frekuensi fr = frekuensi relatif

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dari 35 karyawan adalah sebagai berikut (lampiran 7 halaman 99): 2 orang karyawan atau 5,71% tingkat pendidikannya S–1 atau S–2 atau S–3, 12 orang karyawan atau 34,29% tingkat pendidikannya D–1 atau D–2 atau D–3, 14 orang karyawan atau 40% tingkat pendidikannya SMA atau sederajat, 5 orang karyawan atau 14,29% tingkat pendidikannya SMP atau sederajat, dan 2 orang karyawan atau 5,71 % tingkat pendidikannya SD. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden terkategorikan karyawan dengan tingkat pendidikan SMA atau sederajat.

Tabel 5 . 2 Masa Kerja Masa Kerja F fr (%) Kriteria ≤ 5 5 14,29 Sangat Sedikit 6 – 15 9 25,71 Sedikit 16 – 25 16 45,71 Banyak > 25 5 14,29 Sangat Banyak Jumlah 35 100 Keterangan : f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa masa kerja dari 35 karyawan adalah sebagai berikut (lampiran 7 halaman 99): 5 orang karyawan atau 14,29% memiliki masa kerja sangat sedikit, 9 orang karyawan atau 25,71% memiliki masa kerja sedikit, 16 orang karyawan atau 45,71% memiliki masa kerja banyak, 5 orang karyawan atau 14,29% memilik masa kerja sangat banyak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden terkategorikan karyawan dengan masa kerja yang banyak. c. Prestasi Kerja Tabel 5 . 3 Prestasi Kerja Interval Prestasi Kerja F fr (%) Kriteria 68 – 80 12 34,29 Sangat Baik 58 – 67 23 65,71 Baik 52 – 57 - - Cukup 45 – 51 - - Buruk 16 - 44 - - Sangat Buruk Jumlah 35 100 Keterangan :

f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa tingkat prestasi kerja dari 35 karyawan adalah sebagai berikut (lampiran 7 halaman 99): 12 orang karyawan atau 34,29% memiliki prestasi kerja sangat tinggi, 23 orang karyawan atau 65,71% memiliki prestasi kerja tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan memiliki prestasi kerja yang tinggi. Hal ini didukung hasil perhitungan mean = 65,83; median = 64; modus = 64; dan standar deviasi = 5,549 (lampiran 6 halaman 97)

d. Kompensasi Tabel 5 . 4 Kompensasi Interval Kompensasi F fr (%) Kriteria 81 – 95 6 17,14 Sangat Tinggi 70 - 80 17 48,58 Tinggi 62 – 69 9 25,71 Cukup 54 – 61 3 8,57 Rendah 19 - 53 - - Sangat Rendah Jumlah 35 100 Keterangan : f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif

tabel 5.4 menunjukkan bahwa tingkat kompensasi karyawan dari 35 karyawan adalah sebagai berikut (lampiran 7 halaman 99): 6 orang karyawan atau 17,14% memiliki tingkat perolehan kompensasi yang sangat tinggi, 17 orang karyawan atau 48,58% memiliki tingkat perolehan

kompensasi yang tinggi, 9 orang karyawan atau 25,71% memiliki tingkat perolehan kompensasi cukup, 3 orang karyawan atau 8,57% memiliki tingkat perolehan kompensasi rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan mendapatkan kompensasi yang cukup. Hal ini didukung hasil perhitungan mean = 72,91; median = 72; modus = 67; dan standar deviasi = 9,186 (lampiran 6 halaman 97)

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasayarat analisis Data a. Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi variabel prestasi kerja dan kompensasi. Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas berdasarkan uji satu sampel dari Kolmogorov Smirnov (lampiran 8 halaman 102)

Tabel 5 . 5

Hasil Pengujian Normalitas

X1 Prestasi Kerja Y Kompensasi N 35 35 Normal Parameters (a,b) Mean 65.83 72.91 Std. Deviation 5.549 9.186 Most Extreme Differences Absolute .201 .110 Positive .201 .110 Negative -.094 -.088 Kolmogorov-Smirnov Z 1.186 .651

Asymp. Sig. (2-tailed) .120 .790

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Dari tabel 5.5 di atas dapat diketahui nilai asympyotic significance (Asymp. Sig) untuk distribusi data prestasi kerja 0,120 dan kompensasi adalah 0,790 yang berarti lebih besar dari alpha (α ) = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel prestasi kerja dan kompensasi adalah normal.

b. Pengujian Linieritas

Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan statistik Uji F pada tingkat signifikansi 5%. Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linier antara variabel prestasi kerja dengan

kompensasi. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian linieritas (lampiran 8 halaman 102):

Tabel 5 . 6

Hasil Pengujian Linieritas

Sum of Squares df Mean Square F Sig. Y Kompensasi * X1 Prestasi Kerja Between Groups (Combined) 1326.576 15 88.438 1.090 .424 Linearity 644.563 1 644.56 3 7.941 .011 Deviation from Linearity 682.013 14 48.715 .600 .833 Within Groups 1542.167 19 81.167 Total 2868.743 34

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel prestasi kerja (X1) dan kompensasi (Y) pada taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan pembilang 14 dan derajat kebebasan penyebut 19 adalah linier. Hal ini ditunjukkan dari nilai Fhitung = 0,600 yang lebih kecil dari nilai Ftabel = 2,26.

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ini menggunakan model persamaan yang dikembangkan oleh Chow (Gujarati, 1995:512).

a. Pengaruh tingkat pendidikan pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi.

1) Rumusan Hipotesis I

Ho = Tidak ada pengaruh tingkat pendidikan pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi

Ha = Ada pengaruh tingkat pendidikan pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi.

2) Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut (lampiran 9 halaman 105)

Y1 = -230,450 + 4,865 X1 + 75,808 X2 – 1,231 (X1X2) Keterangan:

Y1 = Variabel kompensasi X1 = Variabel prestasi kerja X2 = Variabel tingkat pendidikan

X1X2 = Nilai interaksi antara variabel prestasi kerja dengan variabel tingkat pendidikan

Hasil pengujian regresi di atas menujukkan bahwa nilai koefisien regresi (β3) dari interaksi variabel prestasi kerja dengan variabel tingkat pendidikan adalah -1,231. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperlemah derajat hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi. Nilai signifikansi regresi (ρ) dari interaksi variabel prestasi kerja dengan variabel tingkat pendidikan terhadap kompensasi sebesar 0,001 menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha (0,050) yang digunakan dalam penelitian ini

(ρ = 0,001 < α = 0,050). Dengan demikian dapat disimpulkan pengaruh tingkat pendidikan pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi adalah signifikan. Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan karyawan semakin lemah derajat hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi.

b. Pengaruh masa kerja pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi

1) Ho = Tidak ada pengaruh masa kerja pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi

Ha = Ada pengaruh masa kerja pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi

2) Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut (lampiran 9 halaman 105):

Y1 = -62,341 + 2,098 X1 + 0,398 X2 – 0,006 (X1X2) Keterangan:

Y1 = Variabel kompensasi X1 = Variabel prestasi kerja X2 = Variabel masa kerja

X1X2 = Nilai interaksi antara variabel prestasi kerja dengan variabel masa kerja

Hasil pengujian regresi diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi (β3) dari interaksi variabel prestasi kerja dengan variabel

masa kerja adalah -0,006. Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel memperlemah derajat hubungan prestasi kerja dan kompensasi. Nilai signifikansi koefisien regresi (ρ) dari interaksi variabel prestasi kerja dengan variabel masa kerja terhadap kompensasi sebesar 0,008 menunjukkan lebih rendah dari nilai alpha (0,050) yang digunakan dalam penelitian ini (ρ = 0,008 < α = 0,050). Dengan demikian dapat disimpulkan pengaruh masa kerja pada hubungan antara prestasi kerja dan kompensasi adalah signifikan. Artinya, semakin lama masa kerja seorang karyawan semakin lemah derajat hubungan prestasi kerja dan kompensasi.

Dokumen terkait