• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1.1 Deskripsi Wilayah Kota Tangerang

Kota Tangerang merupakan salah satu wilayah yang termasuk kedalam Propinsi Banten. Dahulu Kota Tangerang merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tangerang yang kemudian dibentuk sebagai kotamadya melalui Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kota Tangerang pada tanggal 28 Februari 1993. Secara geografis terletak pada posisi 106°36′ – 106°42′ Bujur Timur (BT) dan 6°6ʹ – 6° Lintang Selatan (LS), dan memiliki luas wilayah sekitar 18.378 Ha. Hampir keseluruhan wilayah Kota Tangerang dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Tangerang, sedangkan di sebelah timur berbatasan dengan DKI Jakarta.

Letak Kota Tangerang yang dekat dengan DKI Jakarta menjadikannya sebagai salah satu kota penyangga Ibukotayang termasuk ke dalam wilayah Jabodetabek. Pada pertengahan tahun 2013, jumlah penduduk Kota Tangerang mencapai 1.790.940 jiwa. Penduduk tersebut tersebar di dalam wilayah-wilayah administrasi Kota Tangerang. Wilayah administrasi Kota Tangerang terbagi kedalam13 kecamatan, 104 kelurahan yang terdiri dari 931 RW dan 4.587 RT. Kecamatan tersebut antara lain:

1. Kecamatan Tangerang 2. Kecamatan Jatiuwung

3. Kecamatan Batu Ceper 4. Kecamatan Benda 5. Kecamatan Cipondoh 6. Kecamatan Ciledug 7. Kecamatan Karawaci 8. Kecamatan Periuk 9. Kecamatan Cibodas 10.Kecamatan Neglasari 11.Kecamatan Pinang

12.Kecamatan Karang Tengah 13.Kecamatan Larangan.

4.1.2 Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang

Dalam penelitian tentang Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, peneliti memusatkannya pada lokus penelitian di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang serta SKPD yang ada di kecamatan. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Tangerang dan melaksanakan tugas unit kerjanya berdasarkan pada Peraturan Walikota Tangerang Nomor 29 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta

Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.

Sebelum menjelaskan lebih jauh mengenai fokus penelitian, peneliti akan memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai beberapa istilah dalam administrasi kependudukan berdasarkan UU No. 23 Tahun 2006, yaitu :

 Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

 Dokumen Kependudukan adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh Dinas yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti autentik yang dihasilkan dari pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

 Data Kependudukan adalah data perseorangan dan/atau data agregat yang terstruktur sebagai hasil dari kegiatan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

 Pendaftaran penduduk adalah pencatatan biodata penduduk, pencatatan atas pelaporan peristiwa kependudukan dan pendataan penduduk rentan administrasi kependudukan serta penerbitan dokumen kependudukan berupa kartu identitas atau surat keterangan kependudukan.

 Peristiwa kependudukan adalah kejadian yang dialami penduduk yang harus dilaporkan karena membawa akibat terhadap penertiban atau perubahan kartu keluarga, katu tanda penduduk dan/atau surat keterangan kependudukan lainnya meliputi pindah datang, perubahan alamat, serta status tinggal terbatas menjadi tinggal tetap.

 Nomor Induk Kependudukan (NIK) adalah nomor identitas penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk indonesia.

 Kartu Keluarga (KK) adalah kartu identitas keluarga yang memuat data tentang nama, susunan dan hubungan dalam keluarga, serta identitas anggota keluarga.

 Kartu Tanda Penduduk (KTP adalah identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang berlaku di wilayan Indonesia.

 Pencatatan Sipil adalah pencatatan peristiwa penting yang dialami oleh seseorang dalam register pencatatan sipil.

 Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) adalah sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan di tingkat penyelenggara dan dinas sebagai satu kesatuan.

 Database adalah kumpulan berbagai jenis data kependudukan yang tersimpan secara sistematik, terstruktur dan saling berhubungan

dengan menggunakan perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan komunikasi data.

4.1.2.1 Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi DinasKependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang adalah sebagai berikut :

1. Kedudukan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang merupakan salah satu dinas yang berkedudukan sebagai dinas yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.

2. Tugas Pokok

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang kependudukan dan pencatatan sipil berdasarkan asas otonomi dan melaksanakan tugas pokok dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang administrasi kependudukan.

3. Fungsi

Fungsi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang adalah, sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis urusan kependudukan dan pencatatan sipil

b. Penyelenggaraan pengendalian dan teknis operasional kependudukan dan pencatatan sipil

c. Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan

d. Pelaksanaan tugas teknis pendataan dan pengolahan data kependudukan

e. Pelaksanaan tugas teknis pencatatan sipil

f. Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian penduduk

g. Pelaksanaan teknis administratif meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, sarana prasarana, serta administrasi perlengkapan

h. Melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

4.1.2.2 Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang

Dinas Kependudkan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang memiliki visi sebagai berikut :

“ Terlaksananya Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang Tertib, Cepat dan Tepat “

Visi tersebut mengandung makna sebagai berikut :

1. Rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dokumen kependudukan melalui pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil

serta pengelolaan sebagai informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah khususnya dalam bidang kependudukan 2. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang harus

mampu melayani secara tertib, cepat dan tepat dengan mengoptimalkan segala potensi yang ada pada Dinas, dengan tujuan memberikan kepuasan kepada masyarakat Kota Tangerang dalam hal kepemilikan dokumen kependudukan.

Guna mewujudkan visi yang telah dikemukakan sebelumnya, dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang menetapkan misi yang harus dijalankan, antara lain :

1. Melaksanakan Peningkatan Manajemen Perkantoran. Misi ini mengandung makna bahwa setiap pengelolaan manajemen keuangan maupun manajemen perkantoran harus ada peningkatan kearah yang lebih baik, sehingga diharapkan tidak lagi terjadi adanya temuan-temuan dari pengawas internal, tertib administrasi mengacu ketentuan aturan yang ada, orientasi kinerja mengarah kepada sistem terukur dan terkendali untuk menuju kinerja berwawasan profesionalisme, proporsional dan akuntabel.

2. Melaksanakan Pengelolaan dan Pengembangan Informasi Data Kependudukan. Mengandung makna bahwa dalam rangka terlaksananya pelayanan administrasi kependudukan secara online sebagaimana yang diamanahkan oleh Undang-undang No.23 Tahun 2006, tentunya diperlukan adanya pemeliharaan jaringan

komunikasi dan sistemnya demi kesinambungan, kelancaran dan ketertiban pelayanan administrasi kependudukan, masyarakat harus mendapatkan pelayanan yang cepat, mudah, murah, dan akurat. 3. Melaksanakan Pelayanan Pendaftaran, Mutasi dan Pengendalian

Penduduk. Mengandung makna bahwa masih banyaknya warga masyarakat Kota Tangerang yang belum taat/patuh aturan hukum, perlu diadakan pendataan dan pendaftaran penduduk guna terlaksanana tertib administrasi kependudukan. Hal ini disebabkan data penduduk yang ada masih belum optimal, sehingga menyulitkan didalam pengambilan kebijakan perencanaan pembangunan.

4. Melaksanakan Pelayanan Akta Pencatatan Sipil. Mengandung makna bahwa diperlukannya tertib administrasi, penataan dan penertiban akta pencatatan sipil dalam rangka pelayanan kepada masyarakat secara maksimal, peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan dukungan dokumen pendokumentasian secara sistematis akan sangat mempermudah percepatan proses pelayanan kepada masyarakat sebagai cerminan profesionalitas aparat dinas.

4.1.2.3 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang

Berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Tangerang,

maka struktur organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Sekretaris, membawahi :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Perencanaan

c. Bidang Pengolahan Data dan Informasi, membawahi : 1. Seksi Pendataan Penduduk

2. Seksi Pengolahan Data dan Jaringan Komunikasi 3. Seksi Penyajian Informasi Kependudukan

d. Bidang Pengendalian Penduduk : 1. Seksi Pendaftaran Penduduk 2. Seksi Mutasi Penduduk 3. Seksi Pengendalian Penduduk e. Bidang Pencatatan Sipil :

1. Seksi Kelahiran dan Kematian 2. Seksi Perkawinan dan Perceraian

3. Seksi Pemeliharaan dan Penataan Dokumen

Untuk lebih jelasnya berikut gambaran struktur organisasi yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang

4.1.2.4 Kelembagaan SIAK dan Pengaturan Hak Akses

Pengelola sistem informasi administrasi kependudukan merupakan petugas yang pekerjaannya berkaitan dengan pemanfaatan SIAK seperti pengelola, teknisi, hingga operator.

A. Tingkat kota terdiri dari KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KEPALA DINAS H. Erlan Rusnarlan, SH SEKRETARIAT Drs. H. Ahsan Annahar, MM SUB. BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN Tuti Alawiyah, MAP

SUB. BAGIAN KEUANGAN Rini Hartini, S.Sos SUB. BAGIAN PERENCANAAN Henry Dwi Kirana Putra, SE

BIDANG PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI Drs. Soetan Sjahdan Alamsyah

BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK Drs. Wawan Kuswanto, M.Si

BIDANG PENCATATAN SIPIL

Hj. Emma Rahmawati R, M.Si

SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN JARINGAN KOMUNIKASI Mohamad Muflih Sutisna, SSTP SEKSI PENDATAAN PENDUDUK

Drs. A. Juwaeni

SEKSI PENYAJIAN INFORMASI KEPENDUDUKAN Mutmainah, S.Kom

SEKSI MUTASI PENDUDUK

Dede Purnama Alam, SSTP SEKSI PENDAFTARAN

PENDUDUK Darma Budi Mulia, SH

SEKSI PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KOORDINASI

Hj. Indrani Novalenty, ST, MM

SEKSI KELAHIRAN DAN KEMATIAN Gunawan Subandi, S.Sos

SEKSI PEMELIHARAAN DAN PENATAAN DOKUMEN Yadi Teguh Heryadi, S.Sos, M.Si

SEKSI PERKAWINAN DAN PERCERAIAN Nina Ressy Agustina, S.Sos

i. Supervisor Perizinan, mempunyai tugas khusus mengusulkan pengguna hak akses tingkat kota (Supv aplikasi dan opr) dan kecamatan (supv dan opr) pada Ditjen Adminduk. Tugas, fungsi, dan kewenangan :

 Meneruskan dan membatalkan usulan pengguna hak akses tingkat kota dan kecamatan

 Membuat usulan pengguna hak akses tingkat kota dan kecamatan

 Atas nama Walikota, Supv perijinan mengirim usulan pengguna hak akses tingkat kota dan kecamatan ke Ditjen Adminduk

 Menerima dan mendistribusikan usulan yang disetujui. ii. Supervisor Aplikasi Pendaftaran Penduduk WNA, mempunyai

tugas khusus mengawasi proses entri data pendaftaran penduduk WNA. Tugas, fungsi, dan kewenangan :

 Memberikan persetujuan perubahan biodata penduduk WNA

 Memberikan persetujuan pencetakan dokumen dan mengendalikan operator

 Melaporkan ke pusat apabila terjadi kerusakan system  Mengarahkan dan mengawai kinerja operator.

iii. Supervisor Aplikasi Pencatatan Sipil, mempunyai tugas khusus mengawasi proses entri data dan pencatatan sipil. Tugas, fungsi dan kewenangan :

 Memberikan persetujuan perubahan data dan pencatatan sipil

 Memberikan pesetujuan pencetakan dokumen  Mengendalikan operator

 Melaporkan ke pusat apabila terjadi kerusakan system  Mengarahkan dan mengawasi kinerja operator

 Mengaktifkan kembali hak akses yang bermasalah.

iv. Administrator Database, secara terus menerus memantau pengoperasionalan database. Tugas, fungsi dan kewenangan :

 Menyelesaikan permasalahan dalam operasionalisasi database

 Memonitor backup dan recovery dari data SIAK setiap hari. v. Teknisi Perangkat Keras, mempunyai tugas khusus dalam

penanganan trouble shooting ringan pada perangkat keras.

vi. Operator Pendaftaran Penduduk WNA, mempunyai tugas khusus dalam entri data dalam pelayanan pendaftaran penduduk. Tugas, fungsi dan kewenangan :

 Melakukan kegiatan entri

 Mencetak dokumen dengan persetujuan supervisor aplikasi  Memelihara semua perangkat

 Memberikan informasi data statistik  Mengatasi kerusakan teknis

vii. Operator Pencatatan Sipil, mempunyai tugas khusus dalam entri data pencatatan sipil (kelahiran, kematian, perkawinan, dan perceraian). Tugas, fungsi dan kewenangan :

 Melakukan kegiatan entri data pencatatan sipil yang telah divalidasi

 Mencetak dokumen pencatatan sipil atas persetujuan supv aplikasi pencatatan sipil

 Memelihara semua perangkat  Mengatasi kerusakan teknis.

viii. Operator Layanan Data dan Informasi, mempunyai tugas dalam pemanfaatan data-data agregat kependudukan. Tugas, fungsi dan kewenangan :

 Mengakses dan menginformasikan data agregat tentang kependudukan atas perintah atasan

 Memberikan pelayanan informasi data agregat tentang kependudukan

 Menyimpan arsip-arsip yang berkaitan dengan data agregat kependudukan.

B. Tingkat kecamatan terdiri dari

i. Supevisor Aplikasi, mempunyai tugas khusus mengawasi proses entri data. Tugas, fungsi dan kewenangan :

 Memberikan persetujuan perubahan biodata penduduk WNI  Memberikan persetujuan pencetakan dokumen

 Mengendalikan operator

 Melaporkan ke pusat apabila terjadi kerusakan system  Mengarahkan dan mengawasi kinerja operator

 Mengaktifkan kembali hak akses yang bermasalah.

ii. Operator Pendaftaran Penduduk WNI, mempunyai tugas khusus dalam entri data penduduk WNI. Tugas, fungsi dan kewenangan :

 Melakukan kegiatan entri

 Mencetak dokumen dengan persetujuan supervisor aplikasi  Memelihara semua perangkat

 Memberikan informasi data statistik  Mengatasi kerusakan teknis.

iii. Operator Pencatatan Sipil, mempunyai tugas khusus dalam entri data Pencatatan Sipil (Kelahiran dan Kematian). Tugas, fungsi dan kewenangan :

 Melaksanakan entri dan pengiriman data kelahiran dan kematian ke pusat

 Membuat Surat Keterangan Lahir Mati  Membuat laporan kelahiran dan kematian  Memelihara semua perangkat

4.2 Pengujian Instrumen Penelitian

Dokumen terkait