• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN

B. Deskriptif Umum Responden

Deskriptif data ini memberikan tentang keadaan responden yang disajikan subjek dalam penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah responden yang memiliki karakteristik berbeda-beda yaitu usia dan jenis kelamin. Dari hasil data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner pada 39 karyawan di PT BPRS Haji Miskin. Untuk memperjelas karakteristik responden yang dimaksud, maka disajikan tabel mengenai jumlah responden seperti berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase

1 25-30 9 23% 2 31-35 14 36% 3 36-40 8 21% 4 41-45 6 15% 5 46-50 2 5% Total 39 100%

Berdasarkan tabel 4.1 diatas terlihat bahwa karyawan di PT BPRS Haji Miskin yang menjadi responden berusia 25-30 tahun dengan persentase 23%, berusia 31-35 tahun sekitar 36%, berusia 36-40 tahun sekitar 21%, berusia 41-45 tahun sekitar 15%, berusia 46-50 tahun sekitar 5%. Hal ini menunjukkan rata-rata usia karyawan pada PT BPRS Haji Miskin didominasi oleh responden yang berusia 31-35 tahun.

Data mengenai jenis kelamin di PT BPRS Haji Miskin Pandai Sikek yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-laki 20 51%

2 Perempuan 19 49%

Jumlah 39 100%

Sumber: Data Primer Diolah

Dari tabel 4.2 diatas terlihat bahwa jumlah responden berdasarkan jenis kelamin pria adalah sebanyak 20 orang atau sebesar 51% dan jumlah responden wanita adalah sebanyak 19 orang atau sebesar 49%. Dengan demikian karyawan PT BPRS Haji Miskin yang menjadi responden pada penelitian ini lebih didominasi oleh responden laki-laki.

C. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Pada uji validitas digunakan untuk mengukur ketetapan suatu item dalam kuesioner atau skala yang ingin diukur.

Dalam penentuan valid atau tidaknya item. Untuk mengetahui tingkat validitas tersebut maka dilakukan uji statistic dengan menggunakan SPSS 16. Dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total. Suatu pernyataan dinyatakan valid apabila nilai r hitung yang merupakan nilai corrected item-total correlation lebih besar dari r tabel. Kuesioner yang dinyatakan valid berarti kuesioner tersebut benar-benar mampu mengukur apa yang harus diukur.

1.) Apabila r hitung > r tabel, maka item kuesioner tersebut valid.

2.) Apabila r hitung < r tabel, maka item kuesioner tersebut tidak valid. Dalam penelitian ini taraf signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% dengan N sebanyak 39 orang sehingga r tabel dalam penelitian ini adalah 39 dengan r tabel = 0,316.

Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas Variabel Usia (X1)

Pernyataan R hitung Corrected item- total Correlation R tabel (n= 39, a= 0,05) Keterangan 1 Item 1 0,355 0,316 Valid 2 Item 2 0,739 0,316 Valid 3 Item 3 0,757 0,316 Valid 4 Item 4 0,477 0,316 Valid 5 Item 5 0,582 0,316 Valid

Sumber: Data Primer diolah

Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Variabel Masa Kerja (X2)

Pernyataan R hitung Corrected item- total Correlation R tabel (n= 39, a= 0,05) Keterangan 1 Item 1 0,678 0,316 Valid 2 Item 2 0,542 0,316 Valid 3 Item 3 0,504 0,316 Valid 4 Item 4 0,508 0,316 Valid

5 Item 5 0,614 0,316 Valid 6 Item 6 0,662 0,316 Valid 7 Item 7 0,662 0,316 Valid 8 Item 8 0,584 0,316 Valid 9 Item 9 0,463 0,316 Valid 10 Item 10 0,480 0,316 Valid

Sumber: Data Primer diolah

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Variabel Produktivitas Karyawan (Y)

Pernyataan R hitung Corrected item- total Correlation R tabel (n= 39, a= 0,05) Keterangan 1 Item 1 0,428 0,316 Valid 2 Item 2 0,608 0,316 Valid 3 Item 3 0,701 0,316 Valid 4 Item 4 0,646 0,316 Valid 5 Item 5 0,379 0,316 Valid 6 Item 6 0,626 0,316 Valid 7 Item 7 0,728 0,316 Valid 8 Item 8 0,746 0,316 Valid 9 Item 9 0,702 0,316 Valid

10 Item 10 0,725 0,316 Valid

11 Item 11 0,724 0,316 Valid

12 Item 12 0,766 0,316 Valid

Sumber: Data Primer diolah

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel diatas bahwa nilai r hitung dari semua variabel Usia (X1), Masa kerja (X2) dan Produktivitas karyawan (Y) lebih besar dari r tabel (0,316). Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini dilakukan untuk melihat kestabilan dan konsistensi dari responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan yang disusun dalam suatu bentuk angket. Penguji reliable dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16. Dapat dilihat pada uji reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Jika pengujian dilakukan dengan metode Alpha Cronbach maka r hitung dapat dilihat jika alpha pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.6

Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Nilai r Tingkat Realibilitas

0,70-0,90 Realibilitas Tinggi

0,50-0,70 Realibilitas Moderat

<0,50 Realibilitas Rendah

Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,880 27

Sumber: Data Primer Diolah

Berdasarkan hasil output pada tabel 4.7 diatas diperoleh nilai alpha cronbach sebesar 0,880 dengan jumlah item pernyataan 27 item. Dapat disimpulkan bahwa variabel reliable tinggi. Dinyatakan reliable apabila jumlah nilai alpha 0,70-0,90 artinya reliabilitas tingi.

3. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam mode regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati tidak. Uji normalitas

yang digunakan peneliti yaitu metode Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan SPSS 20. Jika nilai signifikan dari pengujian Kolmogorov Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal. Hasil pengujian uji normalita dengan Kolomogorov Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini.

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 39

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 3,38258678

Most Extreme Differences

Absolute ,098

Positive ,098

Negative -,085

Kolmogorov-Smirnov Z ,615

Asymp. Sig. (2-tailed) ,844

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber : Data Primer Diolah

Berdasarkan tabel 4.8 diatas terlihat uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan statistisk Kolmogrov-Smirnov sebesar 0,615 lebih besar dari 0,05 sehingga dikatakan bahwa data adalah normal.

Berikut ini juga dilihat pada P-P Plot terdapat ketentuan apabila jika titik-titik masih berada di sekitar garis diagonal maka dapat dikatakan bahwa residual menyebar normal. Dapat dilihat hasil pengolahan data dengan P-P Plot berikut ini:

Gambar 4.2

Dari gambar 4.2 diatas dapat disimpulkan bahwa titik-titik pada uji normalitas menggunakan Normal P-P Plot terlihat titik-titik menyebar masih berada di sekitar garis diagonal maka dapat dikatakan bahwa residual menyebar normal. Jadi model regresi ini memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk melihat apakah terdapat masalah antara sesama variabel bebas. Dalam penelitian ini cara

yang dapat dilakukan untuk melihat apakah ada atau tidaknya masalah multikolonearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Uji multikolonearitas dapat dilihat dari hasil pengujian dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel bebas. Nilai yang dipakai untuk menunjukkan tidak adanya gejala multikolonearitas yaitu apabila VIF < 10 dan Tolarance > 0,10. Berdasarkan proses pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS diperolah pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.9

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Toleranc

e VIF 1 (Constant) 5,390 10,973 ,491 ,626 Usia ,268 ,263 ,160 1,020 ,314 ,671 1,491 masa kerja ,941 ,279 ,530 3,370 ,002 ,671 1,491

a. Dependent Variable: produktivitas karyawan

Pada tabel 4.9 diatas dapat diketahui bahwa nilai tolerance semua untuk variabel usia (X1) dan masa kerja (X2) adalah 0,671, yaitu lebih besar dari 0,10. Sementara nilai VIF untuk variabel usia (X1) dan masa kerja (X2) adalah 1,491 lebih kecil dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson, secara umum panduan mengenai angka Durbin Watson dapat diambil patokan sebagai berikut:

a.) Angka D-W dibawah -2 berati ada autokorelasi positif b.) Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada

autokorelasi.

c.) Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Tabel 4.10

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,635a ,404 ,370 3,475 2,274

a. Predictors: (Constant), masa kerja, usia b. Dependent Variable: produktivitas karyawan

Sumber : Hasil Data Primer

Dari tabel 4.10 diatas memperlihatkan nilai statistik DW sebesar 2,274. Angka ini terletak di bawah -2 sampai +2, dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi dalam penelitian ini.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas yaitu usia (X1), masa kerja (X2) terhadap variabel terikat yaitu produktivitas karyawan (Y) pada PT BPRS Haji Miskin.

Pengujian Hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik regresi. Hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11

Hasil Regresi Linear Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Toleranc

e VIF 1 (Constant ) 5,390 10,973 ,491 ,626 Usia ,268 ,263 ,160 1,020 ,314 ,671 1,491 masa kerja ,941 ,279 ,530 3,370 ,002 ,671 1,491

a. Dependent Variable: produktivitas karyawan

Sumber : Data Primer Diolah

Berdasarkan tabel 4.11 diatas, terdapat nilai koefisien regresi dengan melihat hasil pada tabel coefficients pada kolom unstandardized dalam kolom B. Dalam sub kolom tersebut terdapat nilai constand (konstanta) dengan nilai 5,390 sedangkan nilai koefisien untuk usia (X1) 0,268 dan masa kerja(X2) 0,941. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat dirumuskan model persamaan regresi berganda dalam penelitian ini.

Y= a+b1X1+b2X2+e

Diperoleh nilai Y sebagai berikut: Y= 5,390+0,268 X1+0,941 X2

Interpretasi dari persamaan regresi linear berganda tersebut adalah:

1) a = 5,390 menyatakan bahwa apabila veriabel usia dan masa kerja dianggap konstan, maka besarnya produktivitas karyawan pada PT BPRS Haji Miskin adalah sebesar 5,390%.

2) Nilai koefisien usia (X1) terhadap produktivitas karyawan (Y) yaitu sebesar 0,268 menyatakan bahwa, jika usia meningkat sebesar satu satuan, maka produktivitas karyawan pada PT BPRS Haji Miskin mengalami peningkatan sebesar 0,268 satuan.

3) Nilai koefisien masa kerja (X2) terhadap

produktivitas karyawan (Y) yaitu sebesar 0,941 menyatakan bahwa, jika masa kerja meningkat sebesar satu satuan, maka produktivitas karyawan pada PT BPRS Haji Miskin mengalami peningkatan sebesar 0,941 satuan.

5. Uji Hipotesis

1. Uji F

Pada tabel dibawah ini pengujian secara simultan (uji F), dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel usia, masa kerja secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap produktivitas karyawan. Dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu:

a.Fhitung dengan Ftabel

2. Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak b.Nilai Signifikan

1. Nilai Sig < 0,05 maka variabel bebas secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

2. Nilai Sig > 0,05 maka variabel bebas secara bersamaan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Hasil pengujian dengan SPSS adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12 Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 294,182 2 147,091 12,179 ,000b

Residual 434,792 36 12,078

Total 728,974 38

a. Dependent Variable: produktivitas karyawan b. Predictors: (Constant), masa kerja, usia

Berdasarkan tabel 4.12 diatas, didapatkan nilai F hitung sebesar 12,179 dengan nilai signifikan sebesar 0,000, sedangkan F tabel diperoleh dari (n-k) atau 39-2 = 37 yaitu 3,24. Dengan demikian dapat dilihat bahwa F hitung > F tabel yaitu 12,179 > 3,24 dan pada nilai signifikan juga dapat dilihat sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan berpengaruh signifikan antara usia dan masa kerja terhadap produktivitas karyawan PT BPRS Haji Miskin.

2.Uji R

Nilai R square pada Tabel Model Summary adalah persentase kecocokan model, atau nilai yang menunjukkan seberapa besar variable independen menjelaskan variabel dependen. Uji koefisien determinasi ini digunakan untuk melihat tingkat signifikan variabel maka harus dicari koefisien determinasinya. Koefisien determinasi menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap dependent. Dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.13 Hasil Uji R

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,635a ,404 ,370 3,475 2,274

a. Predictors: (Constant), masa kerja, usia b. Dependent Variable: produktivitas karyawan

Berdasarkan tabel 4.14 diatas, dapat dilihat bahwa adjusted R Square (koefisien determinasi) sebesar 0,404 atau sama dengan 40,4%. Angka tersebut bermakna bahwa produktivitas karyawan di PT BPRS Haji Miskin sebesar 40,4% sedangkan sisanya (100%-40,4%) adalah 59,6% dipengaruhi oleh variabel yang lainnya yang tidak ada dalam penelitian ini.

3. Uji T

Uji T Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial (terpisah) terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Hipotesis akan diuji dengan taraf nyata a = 5% jika Thitung > Ttabel, maka H0 ditolak dan Ha dierima. Jadi variabel independen (X) secara parsial memiliki

pengaruh nyata terhadap variabel dependen (Y). Jika Thitung < Ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Jadi variabel independen (X) secara parsial tidak memiliki pengaruh nyata terhadap variabel dependen (Y).

Berikut hasil pengujian hipotesis uji t sebagaimana tabel berikut ini yang telah dilakukan dengan menggunakan SPSS 16:

Tabel 4.14 Hasil Uji T Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Toleranc

e VIF 1 (Constant ) 5,390 10,973 ,491 ,626 Usia ,268 ,263 ,160 1,020 ,314 ,671 1,491 masa kerja ,941 ,279 ,530 3,370 ,002 ,671 1,491

a. Dependent Variable: produktivitas karyawan

Berdasarkan tabel 4.13 diatas diketahui nilai signifikan pada varibel X1, X2 sebesar (0,314 ; 0,002) nilai signifikan yang digunakan thitung > ttabel dan diperoleh thitung sebesar 2,02809, disimpulkan hasil dari uji t sebagai berikut:

1. Pengaruh usia (X1) terhadap produktivitas karyawan pada PT BPRS Haji Miskin.

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikan 0,314 > 0,05 dan Thitung < Ttabel 1,020 <2,02809 maka disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha 1 ditolak artinya usia tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas karyawan.

2. Pengaruh masa kerja (X2) terhadap produktivitas karyawan pada PT BPRS Haji Miskin.

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai signifikan 0,002 < 0,05 dan Thitung besar dari Ttabel (3,370 > 2,02809), maka disimpulkan H0 ditolak Ha 2 diterima. Artinya masa kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan.

Dokumen terkait