BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
H. Teknik Pengumpulan Data a. Teknik wawancara
Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal, jadi semacam bercakap yang bertujuan memperoleh informasi.48
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan langsung kepada responden dan
narasumber serta jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam
48Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: PT Bumi Aksara,2002), hal.113
secara sistematis.Cara pengumpulan data dengan menanyakan langsung kepada pihak terkait untuk mendapatkan informasi mengenai isu yang diteliti.
b. Teknik Kuesioner (angket)
Angket sering juga diterjemahkan dengan kuesioner dari bahasa inggris (questionnaire), yaitu dokumen yang menanyakan pertanyaan yang sama dari semua individu dalam sampel penelitian. Angket tidak lebih dari sekedar daftar pertanyaan untuk dicarikan jawabannya.Angket juga dipahami sebagai rangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan informasi dari individu.Jadi, yang dimaksud dengan angket (kuesioner) adalah daftar pertanyaan yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan pertanyaan penelitian.49
Bentuk umum sebuah angket terdiri dari bagian pendahuluan berisikan petunjuk pengisian angket, bagian identitas responden seperti: nama, alamat, umur, pekerjaan, jenis kelamin, status pribadi dan sebagainya, kemudian memasuki bagian isi angket. Untuk pengukuran atas jawaban yang sudah diberikan oleh responden dalam penelitian ini menggunakan skala likert yang pengukurannya sebagai berikut:50
49Muhammad Yuami dan Muljono Damopoli, Action Research: Teori, Model, dan
Aplikasi, (Jakarta: Prenamedia Group,2014), hal.126
50
Morissan, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2012), hal.88
Tabel 3.3 Tabel Skala Likert
Bobot Kategori
5 Sangat Setuju
4 Setuju
3 Kurang Setuju
2 Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju
c. Teknik Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dokumen, peraturan, notulen rapat, dan sebagainya. Metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan beberapa informasi tentang data dan fakta yang berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian, baik dari sumber buku-buku, Koran, majalah, website dan lain-lain. Dalam hal ini peneliti menggunakan dokumen tertulis seperti halnya mengumpulkan data yang berhubungan dengan Pengaruh Usia dan Masa Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan PT.BPRS Haji Miskin Pandai Sikek. I. Tekhnik Analisis Data
1.) Uji Validitas
Uji Validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang
ingin diukur. Validitas merupakan pengukuran butiran-butiran pertanyaan yang dikatakan sebagai instrument dalam penelitian harus diuji apakah instrument yang digunakan cocok (valid). Validitas alat ukur mempunyai maksud suatu skala pengukuran dikatakan valid jika skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Husein Umar untuk menguji tingkat validitas instrument dalam penelitian digunakan tekhnik analisis koefisien Korelasi Produk-Moment Pearson dengan rumus sebagai berikut:
Rxy = �∑�� –(∑�)(∑�) √(�∑��−(∑�)²(�∑��−(∑�)² Keterangan:
Rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = jumlah responden
∑X = Jumlah skor butir soal ∑Y = Jumlah skor total soal
∑X² = Jumlah skor kuadrat butir soal ∑Y² = Jumlah skor total kuadrat butir soal
Untuk menginterprestasikan tingkat validitas, maka koefisien korelasi dikategorikan pada kriteria sebagai berikut51:
Tabel 3.4
Kriteria Validitas Instrumen Tes
Nilai r Interpretasi
0,81-1,00 Sangat tinggi
51 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi, (Jakarta: PT Rineka Cipta,1991) hal.29.
0,61-0,80 Tinggi
0,41-0,60 Cukup
0,21-0,40 Rendah
0,00-0,20 Sangat rendah
Setelah harga koefisien validitas tiap butir soal diperoleh, kemudian hasil diatas dibandingkan dengan nilai r dari tabel pada taraf signifikan 5% dan taraf signifikan 1% dengan df = N-2, jika rhitung <rtabel maka koefisien validitas butir soal pada taraf signifikansi yang dipakai.
2.) Uji Reliabilitas
Reliabilitas juga berasal dari bahasa inggris “reability” yang berarti kemantapan suatu alat ukur jika alat ukur tersebut digunakan untuk melakukan pengukuran secara berulang kali maka alat tersebut tetap memberikan hasil yang sama. Mengapa realiabilitas diperlukan karena menunjukkan ketepatan dan kemantapan suatu penelitian.Realibilitas mencerminkan ketepatan instrument penelitian yang digunakan dalam mengukur dan menggali informasi yang diperlukan.52Pengukuran realibilitas dilakukan dengan uji statistic cronbach alpha. r� = � 𝑘 𝑘 − 1� (1 − ∑𝜎𝑏� σ�t ) Keterangan:
R2 =Koefisien reliailitas instrument(Cronbach’s Alpa)
K= Banyaknya butir pernyataan
52Prasetya Irawan, A.P Hardono, Metode Penelitian, (Jakarta: Universitas Terbuka,2001), hal.35-39.
∑𝛔b2 = Jumlah varian butir 𝛔2
t= Varian total
Dengan kriteria:
Jika nilai alpha > 0,90 maka reabilitas sempurna
Jika nilai alpha antara 0,70-0,90 maka reabilitas tinggi
Jika nilai alpha antara 0,50-0,70 maka realibilitas moderat
Jika nilai alpha < 0,50 maka reabilitas rendah.
3.) Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual model regresi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menginginkan model yang dihasilkan mempunyai nilai residual yang menyebar normal atau dengan kata lain untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data.
Ada dua cara yang biasa digunakan untuk menguji normalitas model regresi tersebut yaitu dengan analisis grafik (normal P-P plot) dan one sample Kolmogorov pola linear, maka data dapat dikatakan berdistribusi normal. (sebaran data berkumpul disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas, tidak ada data terletak jauh dari sebaran data).
Cara yang kedua dengan menggunakan uji one sample Kolmogrov Smirnov Test. Bandingkan nilai sig yang ada pada table komogorov smirnov dengan α. Jika nilai sig ≥ α, maka dikatakan data berdistribusi normal. Dan jika angka signifikan uji kolmogorov – Smirnov sig < alpha, menunjukkan data tidak berdistribusi normal.53
2. Uji Multikolinieritas
Menurut Imam Ghozali uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Untuk menguji multikolinearitas dengan cara melihat nilai VIF masing-masing variabel independen, jika nilai VIF, jika nilai < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikolinearitas.54
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada korelas diantara data pengamatan, dimana munculnya data tidak dipengaruhi oleh data sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi.
53Achmad Sani Supriyanto, dan Vivin Maharani, Metodologi Penelitian Manajemen
Sumber Daya Manusia, (Malang: UIN-Maliki Press,2013), hal.73.
54Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Doponegoro,2011), hal.105-106.
Salah satu cara untuk mendeteksi gejala autokorelasi yaitu uji Durbin Watson (DW test). Durbin Watson telah mentabel nilai du dan di, untuk taraf nyata 5 persen dan 1 persen yang selanjutnya dikenal dengan Tabel Durbin Watson. Adapun kaidah keputusan Durbin Watson adalah sebagai berikut:55
Tabel 3.5
Tabel Keputusan Durbin Watson
Range Keputusan
du < dw < 4-du Tidak ada masalah autokorelasi
0 < dw <DI Terjadi masalah autokorelasi positif
Dw > 4-DI Terjasi masalah autokorelasi negative
4-du < dw < 4-dL Hasilnya tidak dapat disimpulkan