IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Dewan Komisaris:
Gambar 3. Struktur Organisasi PT Ultrajaya Tbk.
Baik anggota Dewan Komisaris maupun anggota Direksi seluruhnya diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 5 tahun setelah tanggal pengangkatan. Berdasarkan akta risalah Rapat Umum Pemegang Saham nomor 12 tanggal 29 Juni 2004 dari Ny. Fani Andayani, SH. selaku notaris, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang saat ini menjabat ditetapkan untuk masa jabatan sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2009, dan pada tanggal 31 Desember 2007 komposisinya adalah:
1. Dewan Komisaris:
a. Supiandi Prawirawidjaja- Presiden Komisaris b. drh. Endang Suharya- Komisaris Independen c. Soeharsono Sagir, S.E.- Komisaris
2. Direksi:
a. Sabana Prawirawidjaja- Presiden Direktur b. Samudera Prawirawidjaja- Direktur c. Ir. Jutianto Isnandar- Direktur
Berikut merupakan informasi yang menunjukkan komposisi karyawan PT Ultrajaya menurut penempatan dan jenjang pendidikan. Informasi tersebut ditunjukkan pada Tabel 6 dan Tabel 7.
General meeting of shareholders Corporate Secretary Boards of Director Audit comittee Internal Audit Engineering Manufacturing
Marketing Sales &
distribution Information & technology HR & General affairs Board of commisionary Finance & Accounting
Tabel 6. Komposisi Karyawan Menurut Penempatan Komposisi menurut penempatan
Divisi Jumlah
Sales & Distribution 530
Marketing 12
Plam/Manufaksiuring 488
Personnel & General Affairs 93
Finance & Accounting 23
Information & Technology 13
Engineering 43
Internal Audit 14
Management 23
Sumber: Annual Report, 2008
Tabel 6 menginformasikan Komposisi karyawan PT Ultrajaya sesuai dengan penempatannya, sedangkan komposisi karyawan menurut jenjang pendidikannya ditunjukkan pada Tabel 7.
Tabel 7. Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan Komposisi Menurut Jenjang Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah
S1 dan S2/Undergraduate and Master Degrees
202
D1, D2, dan D3/Bachelor 123
SMA dan Sederajat/Senior High School
745 SMP dan Sederajat/Junior
High School
120 SD dan Sederajat/Primary
School
49
Sumber: Annual Report, 2008 4.2. Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran yang sejauh ini diperhatikan oleh PT Ultrajaya dalam memasarkan produk-produk yang dihasilkannya, antara lain:
4.2.1 Produk
Perseroan bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman, khususnya minuman yang diproduksi dengan teknologi UHT (Ultra High Temperature) dan dikemas dalam kemasan karton aseptik (Aseptic Packaging Material). Di bidang makanan Perseroan memproduksi mentega (butter), susu bubuk (powder milk), dan susu kental manis (sweetened
condensed milk). Di bidang minuman Perseroan memproduksi berbagai jenis minuman seperti minuman susu, sari buah, teh, minuman tradisional dan minuman untuk kesehatan (Tabel 8). Perseroan juga memproduksi teh celup (tea bags) dan konsentrat buah-buahan tropis (tropical fruit juice concentrate).
Mengenai permasalahan bahan baku, PT Ultrajaya sangat memperhatikan kualitas serta rantai pasok yang mempengaruhi kuantitas bahan baku untuk kebutuhan kegiatan produksi dari produk-produknya. Susu murni dipasok oleh para peternak sapi yang tergabung dalam Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS)-Pangalengan dan Koperasi Unit Desa lainnya, sedangkan buah-buahan segar seperti jambu, mangga, nanas, sirsak, dan lain-lain dipasok oleh petani buah yang tergabung dalam Koperasi Unit Desa yang berada di Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menjaga kelangsungan dan keteraturan pasokan bahan baku merupakan hal yang penting bagi perseroan, oleh karena itu perseroan membina dan memelihara hubungan kemitraan yang sangat baik dengan para peternak dan para petani tersebut, antara lain dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan baik segi teknik, manajemen, dan permodalan, khususnya kepada para peternak sapi perah dan petani buah. Buah-buahan lain seperti jeruk (orange), leci (lychee), dan anggur (grape), serta bahan kemasan aseptik (aseptic packaging materials) untuk produk minuman UHT masih diperoleh secara impor. Tabel 8 menyajikan berbagai macam produk-produk yang diproduksi dan atau diperdagangkan oleh PT Ultrajaya Tbk.
4.2.2 Harga
PT Ultrajaya membagi produknya, baik makanan maupun minuman ke dalam kategori harga menurut segmentasi pasarnya. Ultra Milk memiliki harga yang bervariasi sesuai dengan volume susu dalam kemasannya. Harga Ultra Milk cukup terjangkau, untuk Ultra Milk dengan volume 250 ml dijual seharga Rp. 2.800,00 sedangkan Ultra Milk dengan volume 1000 ml dijual seharga Rp.12.000,00, sehingga susu ini dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan.
Tabel 8. Produk, merek dagang, dan varian rasa yang diproduksi PT Ultrajaya Tbk.
Jenis Produk Merek dagang Rasa
Minuman UHT
Susu cair Ultra Milk
Susu Sekolah Susu Uks Susu Sehat Low Fat Hi Cal Ultra Mimi
Murni/Plain
Moka/Mocca
Coklat/Chocolate
Strawberi/Strawberry
Soya, Susu / Milk
Coklat/Chocolate
Coklat/Chocolate, Murni/Plain
Strawberi/Strawberry
Murni/Plain
Coklat/Chocolate
Strawberi/Strawberry
Sari Buah Buavita *)
Buavita Mini *) Jeruk/Orange Jambu/Guava Apel/Apple Mangga/Mango Sirsak/Soursop Leci/Lychee Tomat/Tomato Jeruk/Orange Jambu/Guava Apel/Apple Mangga/Mango
Teh Teh Kotak
Teh Bunga
Teh melati/jasmine tea Blackcurant
Jeruk/Orange
Apel/Apple
Minuman Kesehatan
Sari Asem Asli Murni Asam/Pure Tamarind
Minuman Lainnya Sari Kacang Ijo Sari Kacang Polong Coco Pandan
Kacang hijau/Green Peas
Pandan/Pandanus
Jah /Ginger
Saripati Kelapa/Coconut Milk
Makanan Mentega Ultra Tawar/Unsalted Butter
Susu Bubuk Morinaga **) Rupa-Rupa/Miscellaneous
Susu Kental Manis Cap Sapi Golden Choice Ultra Milk
Creamer Creamer
FullCream, Coklat/Chocolate
Lain-Lain
Konsentrat Buah-Buahan
Ultra Nenas/Pineapple
Sirsak/Soursop
Mangga/Mango
Jambu/Guava
Sumber: Annual Report, 2008
*) diproduksi untuk PT Unilever Indonesia / produced for PT Unilever Indonesia
**) diproduksi untuk PT Sanghiang Perkasa / produced for PTSanghiangPerkasa
Ultra Milk diproduksi dengan kualitas tinggi dan harga relatif terjangkau, hal ini bertujuan untuk menyaingi para kompetitornya.
4.2.3 Promosi
Kegiatan promosi pada setiap perusahaan bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesadaran konsumen akan merek, sehingga dapat meningkatkan penjualan produk tersebut. Dalam tujuannya untuk meningkatkan penjualan, tentunya dibutuhkan promosi yang baik dan efektif. PT Ultrajaya melakukan kegiatan promosi dengan berbagai
bentuk, seperti melalui personal selling, public relation. Promosi melalui
personal selling dilakukan oleh tenaga penjual PT Ultrajaya yang ada di supermarket-supermarket (Sales Promotion Girl dan Sales Promotion Boy). Promosi melalui public relation yaitu melalui kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan PT Ultrajaya, seperti kepedulian di bidang pendidikan (pemberian beasiswa kepada siswa-siswi berprestasi), kepedulian terhadap lingkungan sekitar dengan mendukung program-program pemerintah di bidang kesehatan (pemberian beberapa unit ambulance di Desa Cimareme dan Gadobangkong dan bantuan alat-alat kesehatan pada wilayah setempat) dan di bidang kebersihan (menyediakan dan menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang berdomisili di wilayah sekitar pabrik). Kepedulian juga diberikan pada bidang seni dan budaya berupa peran serta dalam rangka mengembangkan, meningkatkan, maupun mempertahankan seni budaya dan daerah, khususnya kesenian dan budaya daerah Jawa Barat. Perseroan memberi dukungan dan bantuan dana dengan menjadi sponsor di berbagai acara kesenian dan budaya, baik yang dipentaskan di dalam maupun luar negeri. Selain itu perseroan juga peduli terhadap kehidupan beragama yang ditunjukkan dengan mendukung kegiatan pembangunan dan renovasi rumah-rumah beribadah dalam bentuk sumbangan dana dan bantuan bahan-bahan bangunan. Sementara itu, promosi melalui Advertising cenderung menggunakan jalur promosi Above the line, yaiut promosi kepada khalayak luas melalui media seperti media cetak dan elektronik. Promosi melalui media cetak diantaranya menggunakan media koran, majalah, dan tabloid. Sedangkan media elektronik berupa iklan di televisi dan internet. Untuk produk Ultra Milk sendiri, promosi tidak dilakukan secara “besar-besaran”, hal ini
disebabkan kedudukan PT Ultrajaya di industri minuman jenis susu terbilang kuat. Sehingga promosi tidak perlu dilakukan dengan gencar seperti halnya produk-produk para kompetitornya, namun tingkat penjualan produk tetap tinggi. Hal tersebut juga dapat memberikan keuntunngan pada perusahaan, karena dengan begitu biaya promosi dapat ditekan.
4.2.4 Tempat (Distribusi)
Perseroan menjual hasil produksinya ke seluruh pelosok di dalam negeri melalui penjualan langsung(direct selling), melalui modern trade (modern trade), dan melalui penjualan tidak langsung (indirect selling) yang dilakukan melalui agen atau distributor Penjualan langsung (direct selling) dilakukan ke tokotoko, kios-kios, dan pasar-pasar tradisional lainnya di seluruh Pulau Jawa dengan menggunakan armada penjualan milik Perseroan yang terdapat di kantorkantor pemasaran dan depo-depo yang terletak di beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, serta beberapa kota lainnya di Pulau Jawa. Penjualan melalui modern trade seperti ke supermarket, hypermarket, dan
mini market yang tersebar di seluruh wilayah di Pulau Jawa juga dilakukan melalui kantor pemasaran dan depo-depo tersebut. Sedangkan penjualan tidak langsung (indirect selling) dilakukan ke pelanggan yang berada di luar Pulau Jawa dan dilakukan melalui agen atau distributor yang ditunjuk yang tersebar di seluruh ibukota propinsi di seluruh wilayah Indonesia Di samping penjualan di dalam negeri Perseroan juga melakukan penjualan ekspor ke beberapa negara.
4.3. Analisis Data Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 4.3.1Hasil Uji Validitas Kuesioner
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi
Pearson Product Moment dan hasilnya dibandingkan dengan nilai angka kritik tabel korelasi nilai r. Sebagai penelitian awal, kuesioner disebarkan sebanyak 30 kuesioner kepada responden. Setelah dilakukan uji validitas, didapatkan 22 pertanyaan yang sahih. Artinya seluruh pertanyaan tersebut memenuhi syarat sah untuk diolah lebih lanjut (r hitung > r tabel, dimana r tabel= 0,361 untuk n=30 pada selang kepercayaan sebesar 10%). Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2.
4.3.2Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai 0,882 untuk variabel experiential marketing, nilai 0,900 untuk emotional branding dan 0,685
untuk variabel loyalitas konsumen. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memperoleh nilai Cronbach’s Alpha>0,60. Berdasarkan nilai yang telah diperoleh dari perhitungan lebih besar dari 0,60, maka kuesioner dapat dinyatakan valid atau terandalkan untuk dijadikan alat ukur pada penelitian ini. Hasil perhitungan uji reliabilitas terlampir pada Lampiran 2.
4.4. Karakteristik Konsumen Ultra Milk
Karakteristik konsumen Ultra milk dalam penelitian ini meliputi beberapa variabel demografi, seperti jenis kelamin, status pernikahan, usia, pendapatan per bulan, pengeluaran untuk konsumsi makanan dan minuman per bulan, pekerjaan, dan pendidikan terakhir. Karakteristik konsumen yang didapatkan dari hasil penelitian ini bisa digunakan dalam merepresentasikan karakteristik konsumen Ultra Milk pada umumnya, sehingga dapat membantu dalam membuat strategi pemasaran yang tepat sasaran.
4.4.1 Jenis Kelamin
Hasil penelitian dari penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden ini menunjukkan persentase konsumen Ultra Milk yang berjenis kelamin pria 31%, sedangkan konsumen Ultra Milk yang berjenis kelamin wanita 69%. Walaupun secara statistik konsumen Ultra Milk didominasi oleh konsumen berjenis kelamin wanita, namun hal tersebut tidak menunjukkan bahwa PT Ultrajaya hanya membidik konsumen dengan jenis kelamin tertentu saja.
Gambar 4. Karakteristik Konsumen Ultra Milk Berdasarkan Jenis Kelamin
31%
69%
pria wanita
4.4.2 Status Pernikahan
Status pernikahan pada konsumen Ultra Milk didominasi oleh konsumen yang masih lajang atau belum menikah 73%, sedangkan konsumen yang sudah menikah 27%.
Gambar 5. Karakteristik Konsumen Ultra Milk Berdasarkan Status Pernikahan
4.4.3 Usia
Keinginan dan daya beli seorang konsumen terus berubah-ubah seiring bertambahnya usia mereka. Konsumen yang berada pada rentang usia 16 sampai 25 tahun cenderung lebih dominan dalam mengkonsumsi produk Ultra Milk, dengan kata lain produk ini lebih banyak diminati oleh kaum remaja. Konsumen yang berusia 26 sampai 25 tahun 19%, usia 36 sampai 45 tahun 8%, dan kurang dari 15 tahun 3%. Hal tersebut berkorelasi positif dengan status pernikahan konsumen yang mayoritas masih belum menikah.