• Tidak ada hasil yang ditemukan

- Bahwa saksi mengerti diperiksa dalam perkara sehubungan dengan perbuatan terdakwa terhadap Ali Gufron korban sopir taxi Uber;

- Bahwa saksi sekitar tahun 2017 dan nikah siri dengan terdakwa pada tanggal 19 Oktober 2017 di Sanggra Agung, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan ;

- Bahwa setelah menikah secara siri saksi dengan terdakwa tinggal di rumah kost, selanjutnya saksi pernah marah-marah kepada terdakwa dan berkata kepada terdakwa “kamu itu jadi laki-laki kok tidak ada

tanggung jawabnya, istri diajak tidur sana sini, coba cari kos-kosankemudian dijawab oleh terdakwa “ya sudah ma kalau kamu ngungkit

masalah tanggung jawab, saya kerja nekad saja” lalu saya jawab “ya

sudah kalau mau nekad kerja”;

- Bahwa pagi harinya pada hari Sabtu tanggal 25 Nopember 2017 sekira jam 04.30 Wib terdakwa minta tolong ke Hanafi untuk mengantarkan saksi

bersama terdakwa dan saksi Febry ke rumahnya saksi Rusdi alias Uuk di Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan;

- Bahwa saksi pernah bercerita ke saksi Rusdi alias Uuk dan saksi Febry dengan berkata “kak Uuk dimana Zainal ya, punya istri ditidurin disana

sini tidak dicarikan kos kosan atau kontrakan” lalu sekira jam 05.30 Wib terdakwa bangun dan marah-marah ke saksi dan menyeret saksi ke kamarnya saksi Rusdi alias Uuk dan berkata “yo wis yo ma, kamu dikira

saya tidak dengar kamu cerita ke kak Uuk, yo wis mah saya nekad saja kalau gitu” lalu saya jawab “ya sudah terserah pah, saya tidak

enak tidur kesana kesini” ;

- Bahwa setelah itu terdakwa menelpon saudara Sohib dengan berkata “hib

ada dimana, saya jemput dirumahnya Uuk” kemudian terdakwa mengambil pisau dan tas ransel lalu pisau tersebut dimasukkan kedalam tas ransel tersebut lalu terdakwa memanggil saksi Febry dan saksi Rusdi alias Uuk dan terdakwa berkata “Feb, Uk nanti saya ke Surabaya bawa

sopir Uber ke Madura mau tak bunuh terus ini nanti sopirnya mau dibunuh dimana, di Madura saja Feb kita buang di Sampang” lalu dijawab oleh saksi Febry “dijawa saja, karena saya tidak tahu daerah

Madura” ;

- Bahwa saksi yang berada didepan kamar dan bilang “sudah jangan

dibunuh, mending ditinggalin diwarung kopi” lalu dijawab oleh terdakwa “jangan mah, bisa-bisa nanti ketahuan” lalu dijawab saksi Febry “sudah mbak dibunuh saja” lalu saksi Rusdi alias Uuk berkata kepada saya “sudah mbak ini urusannya laki-laki, kamu tinggal ngikut

saja buat pancingan” setelah itu sekira jam 11.00 Wib terdakwa pamit ke saksi “mah saya berangkat dulu” lalu terdakwa berangkat bersama saudara Sohib dengan mengendarai mobil milik saudara Sohib ;

- Bahwa setelah terdakwa pergi dengan saudara Sohib sekitar jam 17.00 Wib saksi Febry dan saksi Rusdi alias Uuk berada diruang tamu sedang ngomong dengan terdakwa melalui telpon yang diloadspeker dan saksi dengar dengan kalimat “besi dan kayu” ;

- Bahwa Terdakwa kembali lagi ke rumah saksi Rusdi alias Uuk sekira pukul 18.00 Wib bersama seorang laki-laki dengan mengendarai mobil Avanza warna putihdan terdakwa menyuruh saksi untuk membuatkan kopi dan setelah selesai saksi antarkan ke sopir tersebut yang berada dirumah saksi Rusdi alias Uuk yang sebelah selatan ;

- Bahwa setelah saksi selesai membuatkan kopi lalu saksi Rusdi alias Uuk menyuruh saksi ganti baju kemudian saksi melihat saksi Febry mengambil pisau sedangkan saksi Rusdi alias Uuk mengambil kunci inggris yang selanjutnya kunci inggris tersebut dimasukkan kedalam tas saksi dan setelah itu terdakwa mengajak sopir Uber dengan berkata “ayo mas

berangkat, itu istriku sudah siap” ;

- Bahwa Terdakwa duduk didepan sebelah kiri sopir, saksi duduk dijok belakang dan saksi Febry duduk disebelah kanan saksi dibelakang sopir dan yang masuk pertama adalah saksi Febry lalu terdakwa kemudian saksi dan yang terakhir masuk korban (sopir uber);

- Bahwa setelah berangkat dan sempat muter-muter lalu korban ijin kepada terdakwa ingin kencing, namun oleh terdakwa disuruh jalan terus nanti kalau sudah sampai di area persawahan baru berhenti untuk kencing ; - Bahwa setelah sopir tersebut kencing dibelakang mobil, terdakwa minta

pisau kepada saksi Febry, setelah pisau diberikan oleh saksi Febry lalu terdakwa turun ikut kencing dan saksi Febry ikut turun, setelah itu saya mendengar suara sabetan pisau dan saat itu juga terdengar suara orang berkata “tego pean mas” dan tidak lama kemudian saksi mendengar ada suara “behgg” seperti suara benda jatuh ketanah, lalu saksi mendengar

suara sabetan pisau 2 (dua) kali, lalu saksi Febry masuk ke mobil duduk di jok belakang kemudian terdakwa masuk dan duduk di jok sopir sambil menaruh pisau diatas jok depan sebelah kiri sopir, setelah itu terdakwa yang menyeter dan berjalan ke arah barat dan sekitar 500 meter terdakwa putar balik dan sempat body belakang mobil tersebut menabrak warung semangka setelah itu mobil berjalan kearah timur, kemudian saya bertanya “pah gimana” dijawab oleh terdakwa “sudah mati” lalu saya tanya “siapa

yang mati” dijawab oleh terdakwa dan saksi Febry “ya orangnya, sudah

kamu tidak usah ngomong terus biar tidak didengar orang, nanti kalau sampai dengan kamu juga tak habisin”;

- Bahwa setelah berhasil membawa mobil Avanza tersebut saksi, terdakwa dan saksi Febry kembali ke rumah saksi Rusdi alias Uuk dan sampai dirumah saksi Rusdi alias Uuk sekitar pukul 21.30 Wib dan terdakwa langsung memarkir mobil tersebut didepan rumah saksi Rusdi alias Uuk ; - Bahwa setelah sampai dirumah saksi Rusdi alias Uuk saksi masuk ke

kamar sedangkan terdakwa dan saksi Febry mandi kemudian setelah itu terdakwa berkata ke saksi Febry dan saksi Rusdi alias Uuk “ayo nyari

GPSnya takut ketahuan” yang kemudian saksi, terdakwa, saksi Febry dan saksi Rusdi alias Uuk membongkar bagian kap mobil, pintu kanan dan pintu kiri serta di dasboardnya dengan memberi penerangan menggunakan HP saya dan setelah itu saya menemukan dompet warna hitam dipintu kanan lalu terdakwa menemukan HP merk Azus warna putih milik korban dan saya menyuruh ke terdakwa untuk memberikan HP tersebut kepada saksi Febry dan yang menemukan GPSnya adalah terdakwa ;

- Bahwa setelah diperiksa dompet tersebut berisi : SIM A an. Ali Gufron, KTP an. Ali Gufron, Kartu ATM BNI, Kartu ATM BRI, Visa, Kartu Tol dan uang tunai sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) dan uang tersebut

langsung dibagi yang mana saksi Febry mendapatkan Rp. 70.000,- (tujuh puluh ribu rupiah), saksi Rusdi alias Uuk mendapatkan Rp. 70.000,- (tujuh puluh ribu rupiah) dan sisanya Rp. 160.000,- (seratus enam puluh ribu rupiah) saya ambil bersama terdakwa sedangkan HP merk Azus milik korban diambil saksi Febry ;

Menimbang, bahwa atas keterangan tersebut terdakwa tidak keberatan dan membenarkannya;

Menimbang, bahwa selanjutnya, Penuntut Umum menerangkan bahwa saksi-saksi yang bernama : 1. UMAR FARUK dan 2. FAUZAN 3. SUNALI, 4. AHMAD TOHA, 5. MUH. ADEAN TOPIK dan 6. HOLIL tidak datang menghadap walaupun dipanggail secara patut, kemudian atas permintaan Penuntut Umum dengan persetujuan terdakwa, Penuntut Umum membacakan keterangan saksi-saksi dimaksud, dan atas keterangan saksi-saksi-saksi-saksi tersebut terdakwa dipersidangan tidak keberatan dan membenarkannya;

Menimbang, bahwa dipersidangan terdakwa tidak mengajukan saksi yang meringankan, walaupun dipersidangan majelis telah memberitahukan;

Menimbang, bahwa dipersidangan terdakwa telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa terdakwa mengerti diperiksa dalam persidangan ini sehubungan perbuatan terdakwa terhadap korban Ali Gufron sopir Uber;

- Bahwa benar Dewi Agustina adalah istri terdakwa yang terdakwa nikahi secara siri;

- Bahwa terdakwa dengan saksi Dewi Agustina pernah jengkel kepada istri terdakwa karena terdakwa pernah mendengar kalau saksi Dewi Agustina berkata terdakwa tidak bertanggungjawab dalam pernikahannya dengan hidup berpindah-pindah;

- Bahwa istri terdakwa pernah mengatakan kepada saksi Febry dan saksi Rusdi alias Uuk dengan berkata “kak Uuk dimana Zainal ya punya istri

ditidurin disana sini tidak dicarikan kos kosan atau kontrakan”;

- Bahwa selanjutnya terdakwa menarik tangan terdakwa dan bilang “yo

sudah ma, kalau gitu saya kerja nekat saja, yang penting hari ini saya dapat uang” ;

- Bahwa terdakwa kemudian berangkat ke Surabaya tanpa sepengetahuan istri terdakwa dan saksi Febry serta saksi Rusdi alias Uuk, kemudian pada waktu terdakwa di Surabaya terdakwa telpon saksi Rusdi alias Uuk untuk menyediakan kopi, kayu dan besi ;

- Bahwa saksi Febry berperan ikut merencanakan pembunuhan terhadap sopir uber dan pada waktu itu saksi Febry bilang “jangan dibuang di

Madura”, dan perkataan tersebut disampaikan saksi Febry sebelum terdakwa berangkat ke Surabaya ;

- Bahwa pada waktu terdakwa mendapatkan taxi online uber terdakwa bilang supaya diantarkan ke Madura untuk menjemput istri dan anak terdakwa;

- Bahwa terhadap keberadaan pisau sebelumnya pisau tersebut ada dirumah saksi Rusdi alias Uuk dan pada saat terdakwa pergi ke Surabaya waktu akan mencari taxi online uber pisau tersebut terdakwa bawa dan disimpan dalam tas wana coklat;

- Bahwa Terdakwa duduk didepan sebelah kiri sopir, saksi Dewi duduk dijok belakang dan saksi Febry duduk disebelah kanan saksi Dewi dibelakang sopir dan yang masuk pertama adalah saksi Febry lalu terdakwa kemudian saksi dan yang terakhir masuk korban (sopir uber);

- Bahwa setelah berangkat dan sempat muter-muter lalu korban ijin kepada terdakwa ingin kencing, namun oleh terdakwa disuruh jalan terus nanti kalau sudah sampai di area persawahan baru berhenti untuk kencing ; - Bahwa setelah sopir tersebut kencing dibelakang mobil, terdakwa minta

pisau kepada saksi Febry, setelah pisau diberikan oleh saksi Febry lalu terdakwa turun ikut kencing dan saksi Febry ikut turun, setelah itu saya mendengar suara sabetan pisau dan saat itu juga terdengar suara orang berkata “tego pean mas” dan tidak lama kemudian saya mendengar ada suara “behgg” seperti suara benda jatuh ketanah, lalu saksi mendengar suara sabetan pisau 2 (dua) kali, lalu saksi Febry masuk ke mobil duduk di jok belakang kemudian terdakwa masuk dan duduk di jok sopir sambil menaruh pisau diatas jok depan sebelah kiri sopir, setelah itu terdakwa yang menyeter dan berjalan ke arah barat dan sekitar 500 meter terdakwa putar balik dan sempat body belakang mobil tersebut menabrak warung semangka setelah itu mobil berjalan kearah timur, kemudian saya bertanya “pah gimana” dijawab oleh terdakwa “sudah mati” lalu saya tanya “siapa

yang mati” dijawab oleh terdakwa dan saksi Febry “ya orangnya, sudah

kamu tidak usah ngomong terus biar tidak didengar orang, nanti kalau sampai dengan kamu juga tak habisin”;

- Bahwa setelah berhasil membawa mobil Avanza tersebut saksi, terdakwa dan saksi Febry kembali ke rumah saksi Rusdi alias Uuk dan sampai dirumah saksi Rusdi alias Uuk sekitar pukul 21.30 Wib dan terdakwa langsung memarkir mobil tersebut didepan rumah saksi Rusdi alias Uuk ; - Bahwa terdakwa menunjuk tempat lokasi kencing karena lokasi tersebut

sepi dan penerangan kurang terang sehingga aman dan waktu itu korban ijin untuk kencing;

- Bahwa yang turun pertama kali korban Ali Gufron, setelah itu terdakwa dan posisi pisau masih dalam mobil yang selanjutnya setelah terdakwa turun

kemudian terdakwa meminta pisau tersebut kepada saksi Febry dan pisau tersebut dikasikan oleh saksi Febry dari dalam mobil dalam keadaan terbuka dari selontongnya ;

- Bahwa setelah korban selesai kencing, kemudian dipanggil oleh terdakwa, lalu korban bilang “ada apa mas” terdakwa jawab “nanti kalau masalah

ongkos saya yang ngasih” dan dijawab oleh korban “iya mas” lalu korban membalikkan badannya dan saat itu terdakwa langsung membacokkan pisau yang terdakwa pegang dengan tangan kanan dalam keadaan terhunus kearah leher belakang korban sebanyak 1 (satu) kali dan tubuh korban langsung roboh ke tanah dengan tengkurap dan terdakwa sempat membalikkan badan korban, lalu saksi Febry keluar dari dalam mobil dan saat saksi Febry memegang kepala korban untuk diangkat lalu saya bilang ke saksi Febry “ayo Feb angkat” lalu saat saksi Febry mengangkat kepala korban lalu dilepaskan karena banyak darahnya dan saksi Febry kembali ke dalam mobil, kemudian terdakwa mendorong tubuh korban sampai jatuh ke sawah dan setelah tubuh korban jatuh saya turun ke sawah dan membacok lagi ke arah depan leher korban dan setelah pisau menancap pisau tersebut terdakwa tarik dari atas kebawah, setelah itu saya naik ke mobil dijok sopir, kemudian pisau dan selontongnya saya taruh dijok depan sebelah kiri saya, setelah itu terdakwa langsung menyeter mobil tersebut dan membawa mobil tersebut kearah timur ;

- Bahwa mobil tersebut terdakwa bawa ke rumah saksi Rusdi alias Uuk, namun sekira 500 meter dari tempat kejadian mobil tersebut sempat menabrak tiang warung dan tiba dirumah saksi Rusdi alias Uuk sekira pukul 21.00 Wib ;

- Bahwa setelah sampai dirumah saksi Rusdi alias Uuk, terdakwa bersama saksi Dewi dan saksi Febry turun dari mobil lalu terdakwa langsung

kedalam rumah untuk ganti baju dan mandi sedangkan saksi Dewi langsung masuk kedalam kamar dan membuka sim card yang ada di HP yang sebelumnya terdakwa bawa untuk dirusak, setelah selesai mandi saya bersama saksi Dewi dan saksi Febry keluar lagi dan masuk kedalam mobil untuk mencari GPS dengan membuka dasboar dibawah stir mobil tersebut yang selanjutnya saksi Febry memberi penerangan dengan menggunakan lampu dari HP dan saat itu saksi Dewi membuka pintu yang kemudian menemukan dompet milik korban Ali Gufron, kemudian saksi Dewi membuka dompet dan setelah itu memanggil saksi Rusdi alias Uuk, kemudian saksi Dewi mengeluarkan dan mengumpulkan surat-surat yang ada didompet tersebut yang kemudian oleh saksi Rusdi alias Uuk surat-surat tersebut dimasukkan didalam tas kresek ;

- Bahwa didalam dompet tersebut berisi : uang sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), SIM A an. Ali Gufron, KTP an. Ali Gufron, Kartu ATM dan untuk uang sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) oleh saksi Dewi diberikan kepada saksi Febry sebesar Rp. 70.000,- (tujuh puluh ribu rupiah), kepada saksi Rusdi alias Uuk sebesar Rp. 70.000,- (tujuh puluh ribu rupiah) dan sisanya diambil saksi Dewi untuk membeli bensin ;

- Bahwa sebelumnya terdakwa tidak mempunyai niat kerja nekat, niat tersebut timbul setelah saya bertengkar dengan saksi Dewi (istri saya) karena saya malu mendengar kata-kata istri saya yang mengatakan “dibawa ke sana ke sini” ;

- Bahwa ide untuk membunuh korban Ali Gufron adalah terdakwa sendiri karena terdakwa tertekan dengan permintaan istri terdakwa (saksi Dewi) ;

Menimbang, bahwa dipersidangan telah diajukan bukti surat Hasil Visum Et Repertum dari RSUD Kabupaten Bangkalan No. 358/ 2616/433.208/2017, tanggal 30 November 2017 :

- Luka robek leher bagian depan panjang 19 sentimeter dalam sampai tulang rawan pendek terbelah dan otot besar leher kanan dan kiri putus ;

- Luka bacok leher bagian belakang atas panjang dua puluh tiga sentimeter dalam sampai tulang leher patah yang disertai pendarahan ;

KESIMPULAN :Orang tersebut meninggal dunia akibat putusnya pembuluh darah besar leher kanan dan kiri serta patah tulang rawan pendek dan tulang leher ruas kesatu yang disertai pendarahan oleh sentuhan benda tajam yang mengakibatkan kematian ;

Bahwa membaca bukti surat BERITA ACARA PEMERIKSAAN LAB KRIMINASLTIK No. lab : 11022/ KBF/2017, tanggal 21 Desember 2017 ; KESIMPULAN : Barang bukti sebilah pisau dan baju tersebut masing-masing benar terdapat darah golongan yang sama yaitu “B” ;

Menimbang, bahwa selain saksi-saksi yang dihadirkan penuntut umum dipersidangan telah mengajukan barang bukti yang telah disita secara sah menurut hukum berdasarkan persetujuan penyitaan dari ketua pengadilan negeri Bangkalan sebagai berikut:

- 1 (satu) potong baju lengan pendek warna abu-abu motif liris ; - 1 (satu) potong celana jeans warna biru ;

- 1 (satu) pasang sandal jepit warna putih hijau ;

- 1 (satu) lembar STNKB R4 Toyota Avanza warna putih tahun 2017 Nopol L-1537-PT Noka : MHKM5EA2JHK021595 Nosin : 1NRF240212 an. ALI GUFRON alamat Kedinding Lor Gg Kemuning 27 Kel. Kedinding Lor Kota Surabaya ;

- 1 (satu) buah dosbook HP merk ASUS dengan Imei 351774082102489, 351774082102497 ;

- Sebuah kunci kontak mobil Avanza warna putih tahun 2017 Nopol W-1845-PV Noka : MHKM5EA2JHK021595 Nosin : 1NRF240212 ;

- 1 (satu) unit mobil Toyota Avanza warna putih tahun 2017 Nopol W-1845-PV Noka : MHKM5EA2JHK021595 Nosin : 1NRF240212 an. ALI GUFRON alamat Kedinding Lor Gg Kemuning 27 Kel. Kedinding Lor Kota Surabaya ; - 1 (satu) lembar STNKB R4 Toyota Avanza warna putih tahun 2017 Nopol L-1537-PT Noka : MHKM5EA2JHK021595 Nosin : 1NRF240212 an. ALI GUFRON alamat Kedinding Lor Gg Kemuning 27 Kel. Kedinding Lor Kota Surabaya ;

- 1 (satu) unit handphone merk OPPO F1S warna rose ;

- 1 (satu) pasang sandal slop warna kombinasi abu-abu dan biru ; - 1 (satu) pasang kaos warna coklat merk Large Hurley ;

- 1 (satu) potong celana Levis warna biru dongker merk IMAGE ;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini maka segala yang tersurat dalam berita acara persidangan dan yang belum termuat dalam putusan ini dianggap telah temuat dan ikut dipertimbangkan dalam putusan ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, dan alat bukti yang lain diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:

- Bahwa benar pada hari Sabtu, tanggal 25 November 2017, sekitar jam 04.30 Wib terdakwa meminta tolong ke HANAFI (tetangga) untuk mengantarkan saksi DEWI AGUSTINA bersama terdakwa dan saksi FEBRI IKA PRATAMA ke rumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI alias UUK alias UUS di Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan;

- Bahwa benar saksi DEWI AGUSTINA dan terdakwa telah menikah secara siri;

- Bahwa benar sekitar jam 05.00 Wib saksi DEWI AGUSTINA pernah bercerita kepada saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI alias UUK alias UUS dan saksi FEBRI IKA PRATAMA dengan berkata “kak RUSDI ALIAS UUK gimana ZAINAL ARIFIN al. ZINAL ini ya, punya istri ditidurin disana sini tidak dicarikan kos kosan atau kontrakan”;

- Bahwa benar dari cerita tersebut terdakwa mendengarkan kemudian terdakwa merasa jengkel dan marah-marah kepada saksi DEWI AGUSTINA dengan berkata “yo wis yo mah, kamu dikira saya tidak dengar kamu cerita ke kak RUSDI ALIAS UUK, yo wis yo mah saya nekat saja kalau gitu, yang penting hari ini saya dapat uang” lalu saksi DEWI AGUSTINA menjawab “ya sudah terserah pah, saya tidak enak tidur kesana kesini”;

- Bahwa benar terdakwa akibat perkataan istrinya, terdakwa selanjutnya mengambil tas ransel warna coklat dan sebilah pisau bedas yang mana oleh terdakwa sebilah pisau bedas itu dimasukkan ke dalam tas ransel tersebut dan disimpan di kamar belakang, setelah itu terdakwa memanggil saksi FEBRI IKA PRATAMA dan saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI alias UUK alias UUS, kemudian terdakwa berkata kepada semuanya dengan berkata “Feb sebentar lagi saya berangkat kerja, terus nanti saya bawa mobil uber, nanti kita ambil mobilnya kamu siapkan kayu sama besi”;

- Bahwa benar sekitar pukul 11.30 Wib, saudara SOHIB datang dengan mengendarai mobil Mobilio lalu terdakwa meminta uang ke saudara SOHIB sebesar Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) lalu uang tersebut diberikan kepada saksi DEWI AGUSTINA untuk membeli makan dan terdakwa pamit dan berkata “aku berangkat ma”, setelah itu terdakwa berangkat dengan SOHIB menggunakan mobil Mobilio kearah Tangkel kemudian terdakwa langsug turun dari mobil tersebut;

- Bahwa benar sekitar pukul 13.10 Wib terdakwa naik Bus jurusan Surabaya dan sekitar 20 menit, terdakwa sampai di Surabaya dan turun di daerah Kedingding Kenjeran Surabaya, sesampainya di Kedingding Kenjeran Surabaya terdakwa menuju ke pinggir jalan raya dipojokan bawah gapura sebelah utara untuk menunggu taxi online GRAB atau UBER yang lewat, dan sekitar pukul 17.00 Wib, terdakwa melihat ada pengendara GRAB sepeda motor yaitu saksi ABDURRAHMAN dari arah selatan yang sedang menurunkan penumpang di dekat terdakwa dan terdakwa langsung mendekati pengemudi GRAB tersebut dengan meminta tolong dengan berkata “mas saya minta tolong pesenkan UBER MOBIL bisa..? saya punya aplikasi tapi tidak bisa,”. Setelah itu terdakwa memberikan Hpnya kepada pengemudi GRAB yaitu saksi ABDURRAHMAN tersebut, lalu pengemudi GRAB tersebut mengecek HP terdakwa dan berkata “ini ada aplikasi uber tapi kayaknya tidak ada paketannya mas” setelah dicoba coba tidak bisa lalu saksi ABDURRAHMAN berkata “ya sudah tak bantu, tapi masalah ongkos sampeyan nego sendiri, saya Cuma bantu saja” ;

- Bahwa benar setelah saksi ABDURRAHMAN tersebut membantu terdakwa memesankan mobil melalui aplikasi uber dengan HP milik saksi ABDURRAHMAN tersebut, sambil berkata kepada terdakwa “tujuannnya mana mas?” terdakwa menjawab ”di Langkap Kec. Burneh Kab. Bangkalan” dan tidak lama kemudian saksi ABDURRAHMAN tersebut berkata íni mas ubernya nanti yang jemput mobil Toyota

Dokumen terkait