• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 203/PID.B/2018/PN Bkl DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. putusan sebagai berikut atas perkara terdakwa :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 203/PID.B/2018/PN Bkl DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. putusan sebagai berikut atas perkara terdakwa :"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor : 203/PID.B/2018/PN Bkl

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Negeri Bangkalan yang memeriksa dan mengadili perkara Pidana dengan acara Biasa pada peradilan tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut atas perkara terdakwa :

Nama lengkap : ZAINAL ARIFIN alias ZAINAL Tempat lahir : Bangkalan

Umur/tgl. lahir : 33 tahun / 01 Januari 1985 Jenis kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia ;

Tempat tinggal : Desa Jukong Koalas, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan

Agama : Islam

Pekerjaan : Tidak bekerja Pendidikan : SMP

Terdakwa ditangkap oleh Penyidik pada tanggal 29 Nopember 2017 ; Terdakwa ditahan berdasarkan Surat Perintah Penetapan Penahanan dari :

1. Penyidik, tanggal 30 November 2017 Nomor : Sp.Han/227/XI/2017/ Satreskrim, sejak tanggal 30 November 2017 s/d tanggal 19 Desember 2017 ;

2. Perpanjangan Penuntut Umum, tanggal 15 Desember 2017 No. 115/0.5.37/ Epp.1/12/2017, sejak tanggal 20 Desmber 2017 s/d tanggal 28 Jnauari 2018

(2)

3. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Bangkalan ke-1, tanggal 24 Januari 2018 Nomor : 9/Pen.Pid/2018/PN Bkl, sejak tanggal 29 Januari 2018 s/d tanggal 27 Pebruari 2018 ;

4. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Bangkalan ke-2, tanggal 22 Pebruari 2018 Nomor : 58/Pen.Pid/2018/PN Bkl, sejak tanggal 28 Pebruari 2018 s/d tanggal 29 Maret 2018 ;

5. Penuntut Umum, tanggal 29 Maret 2018 Nomor : PRINT-493/0.5.37/Ep.1/ 03/2018, sejak tanggal 29 Maret 2018 s/d tanggal 17 April 2018 ;

6. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Bangkalan ke-1, tanggal 13 April 2018 Nomor : 145/Pen.Pid/2018/PN Bkl, sejak tanggal 18 April 2018 s/d tanggal 17 Mei 2018 ;

7. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Bangkalan ke-2, tanggal 11 Mei 2018 Nomor : 194/Pen.Pid/2018/PN Bkl, sejak tanggal 18 Mei 2018 s/d tanggal 16 Juni 2018 ;

8. Hakim Pengadilan Negeri Bangkalan tanggal 05 Juni 2018 Nomor : 203/ Pen.Pid.B/2018/PN Bkl, sejak tanggal 05 Juni 2018 s/d tanggal 04 Juli 2018 9. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Bangkalan tanggal 25 Juni 2018 Nomor : 203/Pen.Pid.B/2018/PN Bkl, sejak tanggal 05 Juli 2018 s/d tanggal 02 September 2018 ;

9. Perpanjangan Ke-I Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Timur di Surabaya tanggal 21 Agustus 2018 Nomor : 735/PN.B/PEN.PID/2018/PT SBY, sejak tanggal 03 September 2018 s/d tanggal 02 Oktober 2018 ;

10. Perpanjangan Ke-II Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Timur di Surabaya tanggal 20 September 2018 Nomor : 735/PN.B/PEN.PID/2018/PT SBY, sejak tanggal 03 Oktober 2018 s/d tanggal 01 Nopember 2018 ;

Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum : 1. PAINO, S.H., 2. MOCH. AZIZ, S.H., 3. DJOKO AJI SANTOSO, S.H., 4. ERNAWATI, S.H. dan 5. AHMAD SAICHU, S.H. Para Advokat pada POSBAKUMADIN Pengadilan Negeri

(3)

Bangkalan berdasarkan Penetapan Penunjukan Nomor : 203/Pen.Pid. Sus/2018/PN Bkl tanggal 04 Juli 2018 ;

Pengadilan Negeri tersebut ;

Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Bangkalan Nomor : 203/Pen.Pid.B/2018/PN Bkl tanggal 05 Juni 2018 tentang Penunjukkan Mejelis Hakim yang menyidangkan perkara ini ;

Telah membaca Penetapan Ketua Majelis Hakim yang menyidangkan perkara ini Nomor : 203/Pen.Pid.B/2018/PN Bkl tanggal 07 Juni 2018 tentang Penetapan Hari Sidang ;

Telah membaca surat-surat dalam berkas perkara yang bersangkutan ; Telah mendengar keterangan saksi-saksi dan terdakwa ;

Telah memeriksa barang bukti yang diajukan di persidangan ; Telah mendengar Pembelaan dari Penasihat Hukum terdakwa ;

Menimbang, bahwa terdakwa dituntut oleh Penuntut Umum sebagaimana Surat Tuntutan No. Reg. Perk : PDM-17/Bkl/03/2018, yang pada pokoknya menuntut sebagai berikut :

1. Menyatakan terdakwa ZAINAL ARIFIN al. ZAINAL al. ZINAL bersalah melakukan tindak pidana “Pencurian yang mengakibatkan kematian” sebagaimana diatur dalam surat Dakwaan Ketiga Pasal 365 ayat (4) KUHP 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa ZAINAL ARIFIN al. ZAINAL al.

ZINAL dengan pidana penjara selama 18 (delapan belas) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dan dengan perintah tetap ditahan 3. Menyatakan barang bukti berupa :

1. 1 (satu) potong baju lengan pendek warna abu-abu motif liris ; 2. 1 (satu) potong celana jeans warna biru ;

(4)

4. 1 (satu) lembar STNKB R4 Toyota Avanza warna putih tahun 2017 Nopol L-1537-PT Noka : MHKM5EA2JHK021595 Nosin : 1NRF240212 an. ALI GUFRON alamat Kedinding Lor Gg Kemuning 27 Kel. Kedinding Lor Kota Surabaya ;

5. 1 (satu) buah dosbook HP merk ASUS dengan Imei 351774082102489, 351774082102497 ;

6. 1 (satu) lembar fotocopy SIM A an. ALI GUFRON ;

7. Sebuah kunci kontak mobil Avanza warna putih tahun 2017 Nopol W-1845-PV Noka : MHKM5EA2JHK021595 Nosin : 1NRF240212 ;

8. 1 (satu) unit mobil Toyota Avanza warna putih tahun 2017 Nopol W-1845-PV Noka : MHKM5EA2JHK021595 Nosin : 1NRF240212 an. ALI GUFRON alamat Kedinding Lor Gg Kemuning 27 Kel. Kedinding Lor Kota Surabaya ;

9. 1 (satu) lembar STNKB R4 Toyota Avanza warna putih tahun 2017 Nopol L-1537-PT Noka : MHKM5EA2JHK021595 Nosin : 1NRF240212 an. ALI GUFRON alamat Kedinding Lor Gg Kemuning 27 Kel. Kedinding Lor Kota Surabaya ;

Dikembalikan kepada keluarga korban ALI GUFRON melalui saksi MARYAMAH ;

- 1 (satu) unit handphone merk OPPO F1S warna rose ; Dirampas untuk negara ;

1. 1 (satu) pasang sandal slop warna kombinasi abu-abu dan biru ; 2. 1 (satu) pasang kaos warna coklat merk Large Hurley ;

3. 1 (satu) potong celana Levis warna biru dongker merk IMAGE ; Dirampas untuk dimusnahkan ;

4. Menetapkan supaya terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) ;

(5)

Menimbang, bahwa dipersidangan telah didengar Pembelaan dan Permohonan terdakwa sendiri di persidangan yang pada pokoknya menyatakan bahwa terdakwa mengakui besalah telah melakukan perbuatan pembunuhan yang menyebabkan korban Ali Gofron meninggal dunia, terdakwa menyesali perbuatannya, terdakwa ingin diberi kesempatan yang kedua untuk berbuat baik, selanjutnya terdakwa mohon keringanan hukuman dan menyerahkan seluruhnya kepada kebijakan Majelis Hakim ;

Menimbang, bahwa dipersidangan telah didengar Pembelaan dan Permohonan dari Penasihat Hukum terdakwa, tertanggal 08 Oktober 2018 yang pada pokoknya menyatakan agar Majelis Hakim memutuskan amar putusan sebagai berikut :

1. Mempertimbangkan dengan penuh keadilan untuk menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya ;

2. Membebankan biaya perkara ini sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku ;

Atau :

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan seadil-adilnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku ;

Menimbang, bahwa terdakwa oleh Penuntut Umum didalam dakwaannya No. Reg. Perk PDM.17/Bklan/03/2018 tanggal 05 Juni 2018, telah didakwa sebagai berikut :

KESATU : PRIMAIR :

Bahwa ia terdakwa ZAINAL ARIFIN alias ZAINAL alias ZINAL, bersama-sama dengan DEWI AGUSTINA, RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI ALIAS UUK dan FEBRI IKA PRATAMA BIN SOENARJI (masing-masing dilakukan penuntutan dalam berkas perkara terpisah) pada hari sabtu tanggal 25 November 2018 sekitar pukul 19.00 Wib atau setidak-setidaknya dalam

(6)

bulan November tahun 2017, bertempat di pinggir jalan Dusun Kal-kal, Desa Pangolangan, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih termasuk di dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Bangkalan, mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain korban ALI GUFRON, perbuatan terdakwa tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :

- Bahwa benar Pada hari jumat tanggal 24 November 2017, sekitar jam 12.00 Wib di Hotel Gorontalo Surabaya terdakwa cek out, terdakwa tersebut meminta email saksi DEWI AGUSTINA dengan berkata “ma punya email apa tidak” saksi DEWI AGUSTINA jawab “tidak punya, mau digunakan untuk apa pa” dijawab terdakwa “untuk donwload aplikasi taxi online, untuk pulang besok ya sudah kalau tidak punya saya buatin” dan terdakwa langsung mendownload aplikasi tersebut dengan menggunakan HP Milik saksi DEWI AGUSTINA dan alamat email HerlinCharlina@gmail.com ; - Bahwa benar Pada hari Jumat tanggal 24 November 2017 sekitar jam 14.00

wib saksi DEWI AGUSTINA bersama terdakwa mengendarai taxi online yang dipesan dari aplikasi GRAB yaitu Toyota Kijang Inova warna silver menuju rumah Ibu MAI (Ibu angkat saksi DEWI AGUSTINA) di Desa Sanggra Agung, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan dan setelah tiba kemudian saksi DEWI AGUSTINA langsung istirahat dirumahnya bu MAI tersebut ;

- Bahwa benar sekitar jam 16.00 Wib saksi DEWI AGUSTINA menelpon saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI alias UUK ke nomor HPnya 085104049147 memberitahukan bahwa “kak saya carikan kos kosan” dijawab saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI alias UUK” jangan ngomong ditelpon, ngomong dirumah saja, tapi kamu bawa sabu ya, kita

(7)

nyabu bareng kita omongin disini” lalu saksi DEWI AGUSTINA jawab “jemput saya kak di rumahnya kak SLAMET sanggra agung” ;

- Bahwa benar kemudian sekitar 10 menit, saksi RUSDI alias RUSIDYANTO alias RUSDI ALIAS UUK alias UUS datang sendirian dengan mengendarai sepeda motor menjemput saksi DEWI AGUSTINA bersama Terdakwa dan saksi FEBRI IKA PRATAMA ;

- Bahwa benar setelah tiba di rumahnya saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUS alias RUSDI alais UUK alias UUS di Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan saksi DEWI AGUSTINA bersama terdakwa, saksi FEBRI IKA PRATAMA dan saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS nyabu dirumahnya dan saksi saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI alias UUK alias UUS berkata “sudah tidak usah kos, tinggal disini saja” lalu setelah nyabu sekitar 30 menit saksi DEWI AGUSTINA bersama Terdakwa dan saksi FEBRI IKA PRATAMA diantar lagi pulang ke Desa Sanggra Agung, Kecamatan Socah ;

- Bahwa benar sekitar jam 18.30 Wib terdakwa keluar bersama FEBRI IKA PRATAMA dan temannya yang tidak dikenal ke Surabaya untuk mengantarkan temannya saksi FEBRI IKA PRATAMA kembali ke surabaya. Kemudian sekitar jam 21.30 Wib terdakwa pulang kerumahnya Ibu MAI bersama saksi FEBRI IKA PRATAMA dengan mengendarai sepeda motor yang kemudian langsung istirahat di rumahnya Ibu MAI dan malam itu saksi DEWI AGUSTINA sempat bertengkar dengan terdakwa, saksi DEWI AGUSTINA berkata “kamu itu jadi laki-laki kok tidak ada tanggung jawabnya, istri diajak tidur sana sini, coba cari kos kosan” lalu dijawab oleh terdakwa “ya sudah ma kalau kamu ngungkit masalah tanggung jawab, saya kerja nekad saja” lalu saksi DEWI AGUSTINA jawab “ya sudah kalau mau nekad kerja” ;

(8)

- Bahwa benar pagi harinya pada hari sabtu tanggal 25 November 2017, sekitar jam 04.30 Wib terdakwa meminta tolong ke HANAFI (tetangga) untuk mengantarkan saksi DEWI AGUSTINA bersama terdakwa dan saksi FEBRI IKA PRATAMA ke rumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI alias UUK alias UUS di Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan dan sekitar jam 04.45 Wib saksi DEWI AGUSTINA bersama terdakwa dan saksi FEBRI IKA PRATAMA sampai dirumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI alias UUK alias UUS ;

- Bahwa benar sekitar jam 05.00 Wib saksi DEWI AGUSTINA curhat kepada saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI alias UUK alias UUS dan saksi FEBRI IKA PRATAMA dengan berkata “kak RUSDI ALIAS UUK gimana ZAINAL ARIFIN al. ZINAL ini ya, punya istri ditidurin disana sini tidak dicarikan kos kosan atau kontrakan” lalu sekitar jam 05.30 Wib terdakwa bangun dan marah-marah kepada saksi DEWI AGUSTINA dengan berkata “yo wis yo mah, kamu dikira saya tidak dengar kamu cerita ke kak RUSDI ALIAS UUK, yo wis yo mah saya nekat saja kalau gitu, yang penting hari ini saya dapat uang” lalu saksi DEWI AGUSTINA menjawab “ya sudah terserah pah, saya tidak enak tidur kesana kesini”, lalu sekitar jam 09.00 Wib saksi DEWI AGUSTINA melihat terdakwa menelpon bindere SOHIB dengan berkata “hib ada dimana, saya jemput dirumahnya RUSDI ALIAS UUK”, kemudian saat di dalam kamar belakang terdakwa mengambil tas ransel warna coklat dan sebilah pisau bedas yang mana oleh terdakwa sebilah pisau bedas itu dimasukkan ke dalam tas ransel tersebut dan disimpan di kamar belakang, setelah itu terdakwa memanggil saksi FEBRI IKA PRATAMA dan saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI alias UUK alias UUS yang saat itu ada di dalam kamar depan lalu saksi FEBRI IKA PRATAMA dan saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI alias UUK alias UUS mendatangi terdakwa yang sedang di depan pintu kamar

(9)

belakang, setelah berkumpul di ruang tamu dengan posisi terdakwa berdiri di pintu kamar belakang, saksi DEWI AGUSTINA duduk di dalam kamar belakang, Saksi FEBRI IKA PRATAMA duduk menghadap kearah terdakwa dan saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI alias UUK alias UUS duduk di kursi sebelah utara saksi FEBRI IKA PRATAMA menghadap ke arah terdakwa, kemudian terdakwa berkata kepada semuanya dengan berkata “Feb sebentar lagi saya berangkat kerja, terus nanti saya bawa mobil uber, nanti kita ambil mobilnya kamu siapkan kayu sama besi” lalu Saksi DEWI AGUSTINA menjawab “jangan dibunuh disini, kalau misalkan dibunuh disini mau dibuang dimana nanti ?” dijawab saksi FEBRI IKA PRATAMA “saya tidak tahu daerah Madura kak” terdakwa menjawab “sudah apa kata saya nanti, di Sampangpun juga ada tempatnya” lalu saksi FEBRI IKA PRATAMA berkata “kalau dibuang di jawa gimana kak” terdakwa berkata “sudah dibuang di Madura saja” ;

- Bahwa benar sekitar pukul 11.30 Wib, SOHIB datang dengan mengendarai mobil Mobilio lalu terdakwa meminta uang ke SOHIB sebesar Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) lalu uang tesebut diberikan kepada saksi DEWI AGUSTINA untuk membeli makan dan terdakwa pamit dan berkata “aku berangkat ma”, setelah itu terdakwa berangkat dengan SOHIB menggunakan mobil Mobilio dengan posisi yang menyetir SOHIB dan terdakwa duduk disebelah SOHIB dan saat di jalan terdakwa berkata kepada SOHIB “antarkan saya ke Tangkel hib”. Sesampainya di Tangkel terdakwa langsug turun dari mobil tersebut, sedangkan SOHIB langsung pulang dan terdakwa sambil menunggu kedatangan Bus, lalu terdakwa chatingan menggunakan aplikasi Whatsapp dengan TOTOK dan menyuruh TOTOK menjemput terdakwa di Kedingding Surabaya dengan membawa taxi uber, namun TOTOK tidak berani ;

(10)

- Bahwa benar sekitar pukul 13.10 Wib terdakwa naik Bus jurusan Surabaya dan sekitar 20 menit, terdakwa sampai di Surabaya dan turun di daerah Kedingding Kenjeran Surabaya, sesampainya di Kedingding Kenjeran Surabaya sekitar pukul 13.30 Wib terdakwa menuju kesebuah warung yang berada di dalam gang untuk makan ;

- Bahwa benar sekitar pukul 14.30 Wib saat didalam warung terdakwa chatingan dengan SOHIB dan meminta untuk mengirimkan aplikasi Uber dengan berkata “Sherit Uber hib” akan tetapi saat itu SOHIB tidak punya aplikasinya dan terdakwa mencoba sendiri menggunakan aplikasi uber yang sudah ada di Hp yang dibawa terdakwa tersebut, namun tidak bisa juga dan sekitar jam 16.30 Wib saat didalam warung terdakwa menelpon ke saksi FEBRI IKA PRATAMA yang saat itu berada di rumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO aliasUUK alias UUS dengan berkata “Feb” saksi FEBRI IKA

PRATAMA menjawab “apa kak Nal...?,” terdakwa menjawab “ Feb, siapno besi ambek kayu pukulan engkok” (siapkan besi sama kayu

entar langsung pukul) saksi FEBRI IKA PRATAMA menjawab “maksudnya dipukul, terus siapa yang dipukul kak nal…?” terdakwa menjawab “wes engkok gepuk en nak wes teko (wesnanti pukul saja kalau sudah datang)” terdakwa berkata “saya berangkat bawa mobil jazz” lalu tidak lama kemudian telpon tersebut di pegang oleh saksi DEWI AGUSTINA dan terdakwa berkata “ma nanti saya bawa mobil, nanti sopirnya buatkan kopi dulu, setelah itu kita berangkat” ;

- Bahwa benar terdakwa keluar dari dalam warung dan menuju ke pinggir jalan raya dipojokan bawah gapura sebelah utara untuk menunggu taxi online GRAB atau UBER yang lewat, sekitar pukul 17.00 Wib, terdakwa melihat ada pengendara GRAB sepeda motor yaitu saksi ABDURRAHMAN dari arah selatan yang sedang menurunkan penumpang di dekat terdakwa dan terdakwa langsung mendekati pengemudi GRAB tersebut dengan

(11)

meminta tolong dengan berkata “mas saya minta tolong pesenkan UBER MOBIL bisa..? saya punya aplikasi tapi tidak bisa,”. Setelah itu terdakwa memberikan Hpnya kepada pengemudi GRAB yaitu saksi ABDURRAHMAN tersebut, lalu pengemudi GRAB tersebut mengecek HP terdakwa dan berkata “ini ada aplikasi uber tapi kayaknya tidak ada paketannya mas” setelah dicoba coba tidak bisa lalu saksi ABDURRAHMAN berkata “ya sudah tak bantu, tapi masalah ongkos sampeyan nego sendiri, saya Cuma batu saja” ;

- Bahwa benar setelah saksi ABDURRAHMAN tersebut membantu terdakwa memesankan mobil melalui aplikasi uber dengan HP milik saksi ABDURRAHMAN tersebut, sambil berkata kepada terdakwa “tujuannnya mana mas?” terdakwa menjawab ”di Langkap Kec. Burneh Kab. Bangkalan” dan tidak lama kemudian saksi ABDURRAHMAN tersebut berkata íni mas ubernya nanti yang jemput mobil Toyota Avanza warna putih,Nopol L-1537-PT kamu nunggu disini sebentar lagi” dan saksi ABDURRAHMAN tersebut memberikan nomor telp driver atas nama ALI GUFRON (korban). Sekitar 3 menit kemudian saksi ABDURRAHMAN tersebut berkata kepada terdakwa “itu mas mobilnya sudah datang” sambil menunjuk ke arah barat dan terdakwa melihat mobil Toyota Avanza warna putih Nopol L-1537-PT dan mobil tersebut minggir, setelah mobil Toyota avanza Nopol L-1537-PT berhenti terdakwa langsung membuka pintu belakang sebelah kiri dan terdakwa masuk kedalam mobil dan saat itu juga terdakwa berkata “terima kasih” kepada saksi ABDURRAHMAN yang memesannkan mobil ;

- Bahwa benar saat diperjalanan dan didalam mobil terdakwa duduk dijok tengah dibelakang sopir Uber (korban ALI GUFRON) dan saat itu juga terdakwa bertanya nomor telpon sopir (korban ALI GUFRON) tersebut dan dikasih oleh korban kemudian terdakwa bertanya nama sopir tersebut korban menjawab ALI GUFRON alamat Kedingding Lor Kecamatan

(12)

Kenjeran, Kota Surabaya dan saat itu juga terdakwa berkata kepada sopir tersebut “mas nanti saya ikut ke Surabaya lagi, cuma mau jemput anak dan istri saya” dijawab “iya mas tidak apa apa” kemudian terdakwa dan sopir tersebut menuju Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan kerumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS ;

- Bahwa benar sesampai dirumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS, terdakwa menyuruh korban untuk turun dari mobil dan berkata “ayo mas turun dulu saya butakan kopi mungkin mau solat dulu” lalu terdakwa dan korban turun dari dalam mobil Toyota Avanza dan langsung menuju ke ruang tamu selatan milik saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS ;

- Bahwa benar terdakwa keluar dari ruang tamu rumah selatan dan menemui saksi DEWI AGUSTINA dikamar rumah utara saksi saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS dan menyuruh untuk mebuatkan kopi, setelah saksi DEWI AGUSTINA membuatkan kopi saksi DEWI AGUSTINA menuju kerumah selatan dan saat itu memanggil terdakwa “ini pak kopinya” dan terdakwa mengambil kopi tersebut dan diberikan kepada korban ;

- Bahwa benar saat saksi FEBRI IKA PRATAMA didalam kamar depan rumah utara, terdakwa mendatangi saksi FEBRI IKA PRATAMA dan berkata “nangdi landhinge (dimana pisaunya) saksi FEBRI IKA PRATAMA jawab “lo gak ngertu wong sampeyan seng gowo,kok takon nang aku? (oalah wong pisaunya disimpan dibelakang, kok tanya saya ? ;

- Bahwa benar saat saksi FEBRI IKA PRATAMA duduk di depan TV, terdakwa memangggil dan berkata “opo kak nal” (apa kak nal ?) dan terdakwa menjawab “mreneo ta .”(kesini ta) dan saksi FEBRI IKA PRATAMA menjawab “mreneo dewe kak nal, aku kesel mbek ngantuk (kesini sendiri kak nal,saya capek dan ngantuk)”, setelah itu terdakwa mendatangi saksi FEBRI IKA PRATAMA sambil memegang pisau

(13)

menggunakan tangan kanan, kemudian terdakwa memberikan pisau tersebut dan berkata kepada saksi FEBRI IKA PRATAMA “gowoen ladhige, engkok baco’en (bawa pisaunya,nanti saya bacoknya ya) namun saat itu saksi FEBRI IKA PRATAMA melepas tanganya dari pisau yang diberikan oleh terdakwa tersebut dan saksi FEBRI IKA PRATAMA berkata “seporannah kak nal, engkok lok Bengal takok engkok kak nal”(mohon maaf saya kak nal, saya takut kaka nal) dan pisau tersebut diletakkan dipojokan luar pintu kamar depan ;

- Bahwa benar terdakwa pergi menuju kerumah selatan untuk menemui korban sedangkan saksi FEBRI IKA PRATAMA masuk kembali kedalam kamar depan dan menonton TV ;

- Bahwa benar saat duduk- duduk dengan korban, terdakwa berkata “mas nanti jemput anak saya dulu dirumah mertua saya” dijawab korban “dijemput dimana mas” terdakwa berkata “masih keluar lagi mas nanti dari sini“. Setelah itu terdakwa keluar menuju kerumah utara untuk bertemu saksi DEWI AGUSTINA dan menyuruh saksi DEWI AGUSTINA untuk siap siap dan tidak lama kemudian terdakwa memanggil saksi FEBRI IKA PRATAMA dari luar rumah dan berkata “ayo budal ojo suwe suwe (ayo berangkat jangan lama lama)” ;

- Bahwa benar mengetahui hal tersebut saksi FEBRI IKA PRATAMA mengambil sebilah pisau yang berada di pojokan pintu kamar depan dengan menggunakan tangan kiri dan saat itu juga saksi FEBRI IKA PRATAMA memanggil saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS yang saat itu sedang duduk diruang tamu yang berkata “ayo kak uk budal“ (ayo kak uk berangkat)“ saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS. menjawab “sepurane dole’en dewe anakku nangis (mohon maaf lihat sendiri, anak saya nangis” saksi FEBRI IKA PRATAMA berkata “oalah yowes….!!!(olaha ya sudah) ;

(14)

- Bahwa benar setelah itu saksi FEBRI IKA PARATAMA mondar mandir keluar masuk kedalam kamar depan rumah tersebut dan saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS. berada didekat pintu dapur sambil memegang kunci inggris dengan tangan kiri sambil berkata kepada saksi DEWI AGUSTINA dengan berkata “mbak hedeh lok ngebeh pa apah (mbak kamau gak bawa apa apa? saksi DEWI AGUSTINA menjawab “enggak kaka engkok lok bengebeh pa apah, engkok takok (enggak kak saya gak bawa apa apa,saya takut)”;

- Bahwa benar saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS berkata “Febri febri, iyak feb kebeh agih (febri febri ini bawakan feb) sambil memberikan kunci inggris kepada saksi FEBRI IKA PRATAMA dan Saksi FEBRI IKA PRATAMA mengambil kunci inggris tersebut dengan posisi tangan kanannya memegang kunci inggris dan tanagan kirinya memegang pisau, sedangkan saksi DEWI AGUSTINA berjalan kedepan meletakkan tas warna coklat di depan kaca ;

- Bahwa benar saksi DEWI AGUSTINA keluar rumah dan saksi FEBRI IKA PRATAMA memasukkan kunci inggris tersebut kedalam tas milik saksi DEWI AGUSTINA dengan berkata “mbak gae cekelan (mbak ini buat pegangan), namun saat itu saksi DEWI AGUSTINA hanya noleh saja ; - Bahwa benar terdakwa menghampiri saksi FEBRI IKA PRATAMA yang

sedang berada di dekat pintu rumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS sambil berkata “engkok aku seng nodong, awakmu seng mateni” (nanti saya yang nodong dan kamu yang bunuh) saksi FEBRI IKA PRATAMA menjawab “sapurane wedhi aku…!!!(mohon maaf saya takut) ; - Bahwa benar terdakwa kembali lagi ke korban yang berada dirumah selatan

tersebut, setelah itu saksi FEBRI IKA PARATAMA masuk kedalam dapur mengambil sebuah gunting diatas sepeda motor dan saksi FEBRI IKA PRATAMA berjalan menuju kedepan namun saat didepan pintu rumah

(15)

tersebut saksi FEBRI IKA PRATAMA menyimpan sebilah pisau tersebut dibalik jaket jemper warna abu-abu yang dipakai dan dibawa kedalam mobil Toyota Avanza warna putih ;

- Bahwa benar terdakwa berkata kepada korban “ayo mas berangkat”, lalu korban berdiri dan menyalami saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS ;

- Bahwa benar saksi FEBRI IKA PRATAMA masuk kedalam mobil dan duduk di jok belakang korban dan menyimpan sebilah pisau tersebut dibelakang badan atau dipunggung menempel di jok tengah, lalu terdakwa masuk kedalam mobil dan duduk di depan samping kiri korban, selanjutnya saksi DEWI AGUSTINA masuk kedalam mobil tersebut dan duduk di jok di belakang terdakwa atau disamping kiri saksi FEBRI IKA PRATAMA, dan saat didalam mobil tersebut saksi FEBRI IKA PRATAMA duduk di jok belakang korban, dan saat itu saksi FEBRI IKA PRATAMA berkata kepada terdakwa “yo’opo (gimana)“, namun terdakwa hanya diam ;

- Bahwa benar kemudian korban masuk kedalam mobil dengan posisi yang menyetir mobil tersebut kemudian setelah itu terdakwa, saksi DEWI AGUSTINA, saksi FEBRI IKA PRATAMA dan korban berangkat dengan menggunakan mobil Toyota Avanza warna putih tersebut dengan rute yang diarahkan oleh terdakwa ;

- Bahwa benar saat didalam mobil dan melintasi sebuah pasar di Burneh saksi FEBRI IKA PRATAMA memasukan senjata tajam jenis pisau penghabisan kedalam jaket jemper warna abu abu yang dipakainya dan terdakwa sambil memandu korban ;

- Bahwa benar saat dijalan korban berkata “kalau mau kencing dimana?” lalu terdakwa menjawab “iya nanti akau ada putar balik” lalu korban tetap jalan dan saat ada pertigaan terdakwa berkata “depan itu nganan” namun korban hanya diam saja dan langsung belok kanan, setelah ada jalan agak lebar

(16)

terdakwa berkata “berhenti disini kalau mau kencing” lalu korban menghentikan mobil Toyota Avanza tersebut, selanjutnya korban keluar dari mobil tersebut dan menuju belakang mobil ;

- Bahwa benar terdakwa berkata kepada saksi FEBRI IKA PRATAMA “mana pisaunya?” lalu saksi FEBRI IKA PRATAMA memberikan senjata tajam jenis pisau penghabisan dalam keadaan didalam selontong dengan menggunakan tangan kiri sambil berkata “ini pisaunya” sedangkan terdakwa memberikan kunci inggris kepada saksi FEBRI IKA PRATAMA, setelah itu saksi FEBRI IKA PRATAMA menyimapn kunci inggris tersebut di pinggang belakang dibalik jaket yang dipakainya ;

- Bahwa benar terdakwa berdiri di dekat pintu dan terdakwa memberikan selontong pisau tersebut kepada saksi FEBRI IKA PRATAMA lalu selontong tersebut diletakan di bawah jok saksi FEBRI IKA PRATAMA, setelah itu terdakwa berjalan menuju kebelakang mobil atau menghampiri korban sambil memegang pisau ;

- Bahwa benar sesampainya dibelakang mobil terdakwa melihat korban berjalan kedepan mobil dan saat itu terdakwa memanggil korban “mas”, korban berbalik badan mengarah ke terdakwa sambil berkata “ada apa mas?” terdakwa menjawab “nanti kalau masalah ongkos saya yang ngasih” korban menjawab “iya mas”;

- Bahwa benar saksi FEBRI IKA PRATAMA keluar dari mobil dan kencing disebelah mobil tersebut dan korban berbalik badan serta saksi FEBRI IKA PRATAMA kencing disebelah pintu mobil, kemudian terdakwa langsung mebacokan pisau dalam keadaan terhunus yang dibawanya dengan tangan kanannya tersebut kearah leher belakang sopir korban ALI GUFRON sebanyak 1 (satu) kali, seketika itu korban langsung roboh ke aspal tengkurap sedangkan terdakwa berdiri didekatnya korban dan saksi FEBRI IKA PRATAMA langsung menghampiri terdakwa, setelah itu terdakwa

(17)

berkata kepada saksi FEBRI IKA PRATAMA “ayo cepetan buang” lalu saksi FEBRI IKA PRATAMA memegang kepala bagian belakang dari korban dengan menggunakan kedua tangannya, namun oleh saksi FEBRI IKA PRATAMA dilepaskan lagi karena banyak darahnya ;

- Bahwa benar terdakwa mendorong tubuh korban sampai jatuh kebawah sawah, setelah tubuh korban jatuh di sawah, terdakwa turun ke sawah dan mengayunkan kembali pisau ke arah korban atau ke leher depan korban sebanyak 1 (satu) kali dengan cara saat pisau menempel di leher korban ditarik dari atas sampai bawah ;

- Bahwa benar terdakwa masuk kedalam mobil Toyota Avanza warna putih dengan membawa pisau yang berlumuran darah dan meletakkan pisau tersebut di atas kursi sebelah kiri sopir, setelah itu terdakwa membawa mobil tersebut bersama dengan saksi DEWI AGUSTINA dan saksi FEBRI IKA PRATAMA berjalan kearah depan dan saat itu saksi DEWI AGUSTINA berkata “cek tegoe pa (kok tega pa)” lalu saksi FEBRI IKA PRATAMA menjawab “wah mati itu mbak, wes ojo dipikir wes mati itu mbak (wah mati itu mbak sudah jangan dipikir sudah mati itu mbak)“ saksi DEWI AGUSTINA menjawab “ tega kamu feb mosok sampai aku dengar cek tegoe kamu mas “saksi FEBRI IKA PRATAMA menjawab “la opo mbak dipikir wong wes mati wonge (ngapain dipikir mbak wong sudah mati orangnya)” setelah itu terdakwa bertanya kepada saksi FEBRI IKA PRATAMA dengan berkata “wes mbok tusuk-tusuk wajahe? (sudah kamu tusuk tusuk wajahnya)” saksi DEWI AGUSTINA menjawab “mbok tosok tosok wajahe? (kamu tusuk tusuk wajahnya), tega kamu feb kasihan orangnya“, lalu saksi FEBRI IKA PRATAMA menjawab “wes jarno mbak jek gak ono sing kenal (sudah biarin mbak biar gak ada orang yang kenal)”;

- Bahwa benar kurang lebih jarak 500 meter terdakwa berputar balik dan saat mundur mobil tersebut menabrak tiang bambu warung penjual

(18)

semangka, setelah setelah itu terdakwa, saksi DEWI AGUSTINA dan saksi FEBRI IKA PRATAMA membawa mobil tersebut ke rumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS, namun saat dijalan saksi DEWI AGUSTINA menelpon saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS dengan berkata “kak ini perjalanan kerumah kamu” ;

- Bahwa benar sesampainya dirumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS, terdakwa, saksi DEWI AGUSTINA dan saksi FEBRI IKA PRATAMA langsung turun dari mobil Toyota Avanza warna putih tersbut dan saat itu terdakwa memberikan sebilah pisau lengkap dengan selotongnya kepada saksi FEBRI IKA PRATAMA dengan berkata “ombahen iki (bersihkan ini)” saksi FEBRI IKA PRATAMA menjawab “wedi aku kak nal (takut saya kak nal)” terdakwa berkata “wes ke’e UUK, kon umbah UUK (sudah kasihakan ke UUK, biar UUK yang bersihkan)” lalu saksi FEBRI IKA PRATAMA mengambil pisau tersebut dengan menggunakan tangan kiri dan kemudian saksi FEBRI IKA PRATAMA memanggil saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS dengan berkata “umbahen iki, dikonkon kak ZAINAL (dibersihkan ini, disuruh kak Zainal)” saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS menjawab “dhele buri lawang, engko tak umbahe (taruh dibelakang pintu, nanti saya bersihkan)” ;

- Bahwa benar mengetahui hal tersebut kemudian saksi FEBRI IKA PRATAMA masuk kedalam rumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS, lalu meletakan pisau tersebut dibelakang pintu depan dan setelah itu meletakan kunci inggris diatas meja ruang tamu ;

- Bahwa benar setelah itu terdakwa masuk kedapur rumah saksi RUSDIYANTO dan meletakan baju yang dipakainya kedalam mesin cuci untuk dicuci, sedangkan saksi DEWI AGUSTINA masuk kedalam kamar belakang dan merusak SIM Card yang ada di Hp yang dibawa terdakwa, setelah itu terdakwa, saksi DEWI AGUSTINA dan saksi FEBRI IKA

(19)

PRATAMA kembali ke mobil Toyota Avanza warna putih yang berada di depan rumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS untuk mencari GPS dengan cara membuka DashBoard depan yang saat itu saksi FEBRI IKA PRATAMA memberi penerangan kepada terdakwa, sedangkan saksi DEWI AGUSTINA membuka pintu mobil tersebut dan menemukan dompet milik korban dipintu depan sebelah kanan, selanjutnya saksi FEBRI IKA PRATAMA menuju kepada saksi DEWI AGUSTINA yang saat itu berada di samping pintu depan mobil dan sambil berkata, “Uh akeh duwik’e (wah banyak uangnya)”, saksi DEWI AGUSTINA menjawab “wes gampang, iku lho bersihno jadikan satu di kresek( sudah gampang, itu lho bersihkan jadi satu di plastic)”, setelah itu saksi FEBRI IKA PRATAMA dan saksi DEWI AGUSTINA memasukan kotoran kedalam mobil, dompet dan kartu-kartu milik korban yang ada didalam dompet, jaket milik terdakwa kedalam plastik, lalu saksi DEWI AGUSTINA berkata “sudah bakar saja itu” lalu saksi FEBRI IKA PRATAMA menjawab “wah takut“, lalu saksi DEWI AGUSTINA berkata “suruh bakar kak UUK Feb“;

- Bahwa benar setelah itu terdakwa membagi uang sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) yang ada di dompet milik korban, yang mana saksi FEBI IKA PRATAMA dan saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS masing-masing mendapat Rp. 70.000,- (tujuh puluh ribu rupiah) dan sisanya sebesar Rp. 160.000,- (seratus enam puluh ribu rupiah) untuk terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA, sedangkan HP merk Asuz warna putih milik korban diberikan kepada saksi FEBI IKA PRATAMA ;

- Bahwa benar sekitar pukul 00.00 Wib saksi FEBI IKA PRATAMA bersama terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA berangkat ke rumah Sdr. Zinul di Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan dengan mengunakan mobil milik korban dengan tujuan untuk menawarkan mobil milik korban tersebut. Kemudian pada hari Minggu tanggal 26 November 2017 sekitar

(20)

pukul 01.30 Wib saksi FEBI IKA PRATAMA bersama terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA sampai dirumah Sdr. Zinul dan menawarkan mobil milik korban tersebut namun Sdr. Zinul tidak mau. Setelah itu, saksi FEBI IKA PRATAMA bersama terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA langsung berangkat ke rumah Sdr. TOPIK di Desa Sanggraagung, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Sekitar pukul 04.30 Wib terdakwa bersama saksi FEBI IKA PRATAMA dan Saksi DEWI AGUSTINA sampai dirumah Sdr. Topik dan langsung istirahat di kamar rumah TOPIK. Setelah subuh terdakwa pamit kepada saksi FEBI IKA PRATAMA dengan berkata “sek tak tinggal” (tak tinggal dulu ya), lalu saksi FEBI IKA PRATAMA menjawab “iya”, setelah itu terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA berangkat dengan menggunakan sepeda motor Satria Fu warna hitam ke rumah saksi RUSDI al. RUSDIYANTO al. UUK al. UUS, sedangkan saksi FEBI IKA PRATAMA melanjutkan tidur di Musholla ;

- Bahwa benar sekitar pukul 07.00 Wib terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA datang kembali ke rumah Sdr. TOPIK dan berkata “Neng jero ae” (di dalam saja?). Kemudian saksi FEBI IKA PRATAMA bersama terdakwa, saksi DEWI AGUSTINA dan Sdr. TOPIK masuk ke salah satu kamar rumah Sdr. TOPIK untuk nyabu. Kemudian sekitar pukul 12.00 Wib saksi FEBI IKA PRATAMA menghampiri terdakwa dan berkata “HPne gak iso kak Nal” (HPnya gak bisa Kak Nal) kemudian saksi DEWI AGUSTINA datang lalu saksi FEBI IKA PRATAMA berkata kepada saksi DEWI AGUSTINA “mbak HPne gak kennek, servisno ae” (mbak HPnya gak bisa, serviskan saja) lalu saksi DEWI AGUSTINA menjawab “sek tak omongno ke Topek” (bentar tak bilangin ke Topek) lalu HP tersebut diminta oleh saksi DEWI AGUSTINA, oleh saksi DEWI AGUSTINA diberikan ke sdr. TOPIK dan oleh Sdr. TOPIK diberikan kepada adiknya Sdr. TOPIK. Kemudian adik sdr. TOPIK meminta uang untuk menyervis HP tersebut sebesar Rp. 70.000,- (tujuh puluh ribu

(21)

rupiah) namun saksi FEBI IKA PRATAMA hanya memberi uang sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah). Setelah itu, adik sdr. TOPIK berangkat untuk menyervis HP tersebut ;

- Bahwa sekitar pukul 10.00 Wib setelah selesai makan Terdakwa dan Sdr. TOPIK mengubah plat nomor mobil Toyota Avanza warna putih tersebut yang awalnya L-1537-PT menjadi W-1845-PV dengan cara memukul-mukul plat nomor mobil avanza warna putih tersebut lalu menyepet dan mengecatnya. Setelah itu mobil milik korban tersebut dibawa oleh sdr. TOPIK untuk dijual, namun sekitar pukul 17.00 Wib sdr. TOPIK datang dan masih mengendarai mobil avanza tersebut. Kemudian terdakwa meminta kunci kontak mobil tersebut kepada Sdr. TOPIK dan setelah itu terdakwa bersama Saksi DEWI AGUSTINA dan saksi FEBI IKA PRATAMA langsung menawarkan mobil tersebut ke Sdr. AMIN di Kampung Muragung, Desa Sanggraagung, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Lalu sekitar pukul 18.30 Wib saksi FEBI IKA PRATAMA, terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA diantar oleh Sdr. AMIN kerumah sdr. SYAMSUL di Tapel Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan untuk menawarkan mobil tersebut tetapi sdr. SYAMSUL tidak mau ;

- Bahwa sekitar pukul 20.00 Wib saksi FEBI IKA PRATAMA bersama terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA menjemput saksi RUSDI al. RUSDIYANTO al. UUK al. UUS dan anaknya saksi RUSDI al. RUSDIYANTO al. UUK al. UUS di Pasar Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, setelah itu langsung kembali kerumah sdr. TOPIK. Sesampainya dirumahnya sdr. TOPIK, terdakwa dan saksi RUSDI al. RUSDIYANTO al. UUK al. UUS nyabu di kamar Sdr. TOPIK. Kemudian sekitar pukul 02.00 Wib saksi FEBRI IKA PRATAMA bersama terdakwa, saksi DEWI AGUSTINA, saksi RUSDI al. RUSDIYANTO al. UUK al. UUS

(22)

dan anak saksi RUSDI al. RUSDIYANTO al. UUK al. UUS kembali kerumah saksi RUSDI al. RUSDIYANTO al. UUK al. UUS ;

- Bahwa sekitar pukul 06.00 Wib saksi FEBI IKA PRATAMA melihat terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA berpakaian rapi dan bertanya “ape nang ndi?” (mau kemana?) saksi DEWI AGUSTINA menjawab “sek diluk, ape jupuk sabu, paling setengah jaman wes balik” (nanti sebentar, masih mau ngambil sabu, paling setengah jaman sudah balik) kemudian terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA berangkat ;

- Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 29 November 2017, terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA mendatangi rumah saksi SAHWEN untuk menggadaikan mobil Avanza milik korban, setelah itu oleh SAHWEN digadaikan kepada sepupunya saudara TOHA sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) ;

- Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa, DEWI AGUSTINA, RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI ALIAS UUK dan FEBRI IKA PRATAMA BIN SOENARJI (diajukan dalam berkas perkara terpisah) menyebabkan Korban ALI GUFRON meninggal dunia sebagaimana tersebut pada :

1. Hasil Visum Et Repertum dari RSUD Kabupaten Bangkalan No. 358/ 2616/433.208/2017, tanggal 30 November 2017 :

- Luka robek leher bagian depan panjang 19 sentimeter dalam sampai tulang rawan gendek terbelah dan otot besar leher kanan dan kiri putus ;

- Luka bacok leher bagian belakang atas panjang dua puluh tiga sentimeter dalam sampai tulang leher patah yang disertai pendarahan ;

KESIMPULAN :

Orang tersebut meninggal dunia akibat putusnya pembuluh darah besar leher kanan dan kiri serta patah tulang rawan gendek dan tulang leher

(23)

ruas kesatu yang disertai pendarahan oleh sentuhan benda tajam yang mengakibatkan kematian ;

2. BERITA ACARA PEMERIKSAAN LAB KRIMINASLTIK No. lab : 11022/ KBF/2017, tanggal 21 Desember 2017 ;

KESIMPULAN :

Barang bukti sebilah pisau dan baju tersebut masing-masing benar terdapat darah golongan yang sama yaitu “B” ;

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP ;

SUBSIDAIR ;

Bahwa ia terdakwa, bersama DEWI AGUSTINA, RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI ALIAS UUK dan FEBRI IKA PRATAMA BIN SOENARJI (masing-masing dilakukan penuntutan dalam berkas perkara terpisah) pada hari sabtu tanggal 25 November 2018 sekitar pukul 19.00 Wib atau setidak-setidaknya dalam bulan November tahun 2017, bertempat di pinggir jalan Dusun Kal-Kal, Desa Pangolangan, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih termasuk di dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Bangkalan, mereka yang melakukan, yang menyuruh lakukan dan yang turut serta melakukan dengan sengaja merampas nyawa orang lain, perbuatan terdakwa tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :

- Bahwa benar pada hari sabtu tanggal 25 November 2017, sekitar jam 04.30 Wib terdakwa meminta tolong ke HANAFI (tetangga) untuk mengantarkan saksi DEWI AGUSTINA bersama terdakwa dan saksi FEBRI IKA PRATAMA ke rumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI alias UUK alias UUS di Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan dan sekitar jam 04.45 Wib saksi DEWI AGUSTINA bersama terdakwa dan saksi

(24)

FEBRI IKA PRATAMA sampai dirumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI alias UUK alias UUS ;

- Bahwa benar sekitar jam 05.00 Wib saksi DEWI AGUSTINA curhat kepada saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI alias UUK alias UUS dan saksi FEBRI IKA PRATAMA dengan berkata “kak RUSDI ALIAS UUK gimana ZAINAL ARIFIN al. ZINAL ini ya, punya istri ditidurin disana sini tidak dicarikan kos kosan atau kontrakan” lalu sekitar jam 05.30 Wib terdakwa bangun dan marah-marah kepada saksi DEWI AGUSTINA dengan berkata “yo wis yo mah, kamu dikira saya tidak dengar kamu cerita ke kak RUSDI ALIAS UUK, yo wis yo mah saya nekat saja kalau gitu, yang penting hari ini saya dapat uang” lalu saksi DEWI AGUSTINA menjawab “ya sudah terserah pah, saya tidak enak tidur kesana kesini”, lalu sekitar jam 09.00 Wib saksi DEWI AGUSTINA melihat terdakwa menelpon bindere SOHIB dengan berkata “hib ada dimana, saya jemput dirumahnya RUSDI ALIAS UUK”, kemudian saat di dalam kamar belakang terdakwa mengambil tas ransel warna coklat dan sebilah pisau bedas yang mana oleh terdakwa sebilah pisau bedas itu dimasukkan ke dalam tas ransel tersebut dan disimpan di kamar belakang, setelah itu terdakwa memanggil saksi FEBRI IKA PRATAMA dan saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI alias UUK alias UUS yang saat itu ada di dalam kamar depan lalu saksi FEBRI IKA PRATAMA dan saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI alias UUK alias UUS mendatangi terdakwa yang sedang di depan pintu kamar belakang, setelah berkumpul di ruang tamu dengan posisi terdakwa berdiri di pintu kamar belakang, saksi DEWI AGUSTINA duduk di dalam kamar belakang, Saksi FEBRI IKA PRATAMA duduk menghadap kearah terdakwa dan saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI alias UUK alias UUS duduk di kursi sebelah utara saksi FEBRI IKA PRATAMA menghadap ke arah terdakwa, kemudian terdakwa berkata kepada semuanya dengan

(25)

berkata “Feb sebentar lagi saya berangkat kerja, terus nanti saya bawa mobil uber, nanti kita ambil mobilnya kamu siapkan kayu sama besi” lalu Saksi DEWI AGUSTINA menjawab “jangan dibunuh disini, kalau misalkan dibunuh disini mau dibuang dimana nanti ?” dijawab saksi FEBRI IKA PRATAMA “saya tidak tahu daerah Madura kak” terdakwa menjawab “sudah apa kata saya nanti, di Sampangpun juga ada tempatnya” lalu saksi FEBRI IKA PRATAMA berkata “kalau dibuang di jawa gimana kak” terdakwa berkata “sudah dibuang di Madura saja” ;

- Bahwa benar sekitar pukul 11.30 Wib, SOHIB datang dengan mengendarai mobil Mobilio lalu terdakwa meminta uang ke SOHIB sebesar Rp. 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah) lalu uang tesebut diberikan kepada saksi DEWI AGUSTINA untuk membeli makan dan terdakwa pamit dan berkata “aku berangkat ma”, setelah itu terdakwa berangkat dengan SOHIB menggunakan mobil Mobilio dengan posisi yang menyetir SOHIB dan terdakwa duduk disebelah SOHIB dan saat di jalan terdakwa berkata kepada SOHIB “antarkan saya ke Tangkel hib”. Sesampainya di Tangkel terdakwa langsug turun dari mobil tersebut, sedangkan SOHIB langsung pulang dan terdakwa sambil menunggu kedatangan Bus, lalu terdakwa chatingan menggunakan aplikasi Whatsapp dengan TOTOK dan menyuruh TOTOK menjemput terdakwa di Kedingding Surabaya dengan membawa taxi uber, namun TOTOK tidak berani ;

- Bahwa benar sekitar pukul 13.10 Wib terdakwa naik Bus jurusan Surabaya dan sekitar 20 menit, terdakwa sampai di Surabaya dan turun di daerah Kedingding Kenjeran Surabaya, sesampainya di Kedingding Kenjeran Surabaya sekitar pukul 13.30 Wib terdakwa menuju kesebuah warung yang berada di dalam gang untuk makan ;

- Bahwa benar sekitar pukul 14.30 Wib saat didalam warung terdakwa chatingan dengan SOHIB dan meminta untuk mengirimkan aplikasi Uber

(26)

dengan berkata “Sherit Uber hib” akan tetapi saat itu SOHIB tidak punya aplikasinya dan terdakwa mencoba sendiri menggunakan aplikasi uber yang sudah ada di Hp yang dibawa terdakwa tersebut, namun tidak bisa juga dan sekitar jam 16.30 Wib saat didalam warung terdakwa menelpon ke saksi FEBRI IKA PRATAMA yang saat itu berada di rumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO aliasUUK alias UUS dengan berkata “Feb” saksi FEBRI IKA

PRATAMA menjawab “apa kak Nal...?,” terdakwa menjawab “ Feb, siapno besi ambek kayu pukulan engkok” (siapkan besi sama kayu

entar langsung pukul) saksi FEBRI IKA PRATAMA menjawab “maksudnya dipukul, terus siapa yang dipukul kak nal…?” terdakwa menjawab “wes engkok gepuk en nak wes teko (wesnanti pukul saja kalau sudah datang)” terdakwa berkata “saya berangkat bawa mobil jazz” lalu tidak lama kemudian telpon tersebut di pegang oleh saksi DEWI AGUSTINA dan terdakwa berkata “ma nanti saya bawa mobil, nanti sopirnya buatkan kopi dulu, setelah itu kita berangkat” ;

- Bahwa benar terdakwa keluar dari dalam warung dan menuju ke pinggir jalan raya dipojokan bawah gapura sebelah utara untuk menunggu taxi online GRAB atau UBER yang lewat, sekitar pukul 17.00 Wib, terdakwa melihat ada pengendara GRAB sepeda motor yaitu saksi ABDURRAHMAN dari arah selatan yang sedang menurunkan penumpang di dekat terdakwa dan terdakwa langsung mendekati pengemudi GRAB tersebut dengan meminta tolong dengan berkata “mas saya minta tolong pesenkan UBER MOBIL bisa..? saya punya aplikasi tapi tidak bisa,”. Setelah itu terdakwa memberikan Hpnya kepada pengemudi GRAB yaitu saksi ABDURRAHMAN tersebut, lalu pengemudi GRAB tersebut mengecek HP terdakwa dan berkata “ini ada aplikasi uber tapi kayaknya tidak ada paketannya mas” setelah dicoba coba tidak bisa lalu saksi ABDURRAHMAN berkata “ya

(27)

sudah tak bantu, tapi masalah ongkos sampeyan nego sendiri, saya Cuma batu saja” ;

- Bahwa benar setelah saksi ABDURRAHMAN tersebut membantu terdakwa memesankan mobil melalui aplikasi uber dengan HP milik saksi ABDURRAHMAN tersebut, sambil berkata kepada terdakwa “tujuannnya mana mas?” terdakwa menjawab ”di Langkap Kec. Burneh Kab. Bangkalan” dan tidak lama kemudian saksi ABDURRAHMAN tersebut berkata íni mas ubernya nanti yang jemput mobil Toyota Avanza warna putih,Nopol L-1537-PT kamu nunggu disini sebentar lagi” dan saksi ABDURRAHMAN tersebut memberikan nomor telp driver atas nama ALI GUFRON (korban). Sekitar 3 menit kemudian saksi ABDURRAHMAN tersebut berkata kepada terdakwa “itu mas mobilnya sudah datang” sambil menunjuk ke arah barat dan terdakwa melihat mobil Toyota Avanza warna putih Nopol L-1537-PT dan mobil tersebut minggir, setelah mobil Toyota avanza Nopol L-1537-PT berhenti terdakwa langsung membuka pintu belakang sebelah kiri dan terdakwa masuk kedalam mobil dan saat itu juga terdakwa berkata “terima kasih” kepada saksi ABDURRAHMAN yang memesannkan mobil ;

- Bahwa benar saat diperjalanan dan didalam mobil terdakwa duduk dijok tengah dibelakang sopir Uber (korban ALI GUFRON) dan saat itu juga terdakwa bertanya nomor telpon sopir (korban ALI GUFRON) tersebut dan dikasih oleh korban kemudian terdakwa bertanya nama sopir tersebut korban menjawab ALI GUFRON alamat Kedingding Lor Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya dan saat itu juga terdakwa berkata kepada sopir tersebut “mas nanti saya ikut ke Surabaya lagi, cuma mau jemput anak dan istri saya” dijawab “iya mas tidak apa apa” kemudian terdakwa dan sopir tersebut menuju Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan kerumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS ;

(28)

- Bahwa benar sesampai dirumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS, terdakwa menyuruh korban untuk turun dari mobil dan berkata “ayo mas turun dulu saya butakan kopi mungkin mau solat dulu” lalu terdakwa dan korban turun dari dalam mobil Toyota Avanza dan langsung menuju ke ruang tamu selatan milik saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS ;

- Bahwa benar terdakwa keluar dari ruang tamu rumah selatan dan menemui saksi DEWI AGUSTINA dikamar rumah utara saksi saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS dan menyuruh untuk mebuatkan kopi, setelah saksi DEWI AGUSTINA membuatkan kopi saksi DEWI AGUSTINA menuju kerumah selatan dan saat itu memanggil terdakwa “ini pak kopinya” dan terdakwa mengambil kopi tersebut dan diberikan kepada korban ;

- Bahwa benar saat saksi FEBRI IKA PRATAMA didalam kamar depan rumah utara, terdakwa mendatangi saksi FEBRI IKA PRATAMA dan berkata “nangdi landhinge (dimana pisaunya) saksi FEBRI IKA PRATAMA jawab “lo gak ngertu wong sampeyan seng gowo,kok takon nang aku? (oalah wong pisaunya disimpan dibelakang, kok tanya saya ? ;

- Bahwa benar saat saksi FEBRI IKA PRATAMA duduk di depan TV, terdakwa memangggil dan berkata “opo kak nal” (apa kak nal ?) dan terdakwa menjawab “mreneo ta .”(kesini ta) dan saksi FEBRI IKA PRATAMA menjawab “mreneo dewe kak nal, aku kesel mbek ngantuk (kesini sendiri kak nal,saya capek dan ngantuk)”, setelah itu terdakwa mendatangi saksi FEBRI IKA PRATAMA sambil memegang pisau menggunakan tangan kanan, kemudian terdakwa memberikan pisau tersebut dan berkata kepada saksi FEBRI IKA PRATAMA “gowoen ladhige, engkok baco’en (bawa pisaunya,nanti saya bacoknya ya) namun saat itu saksi FEBRI IKA PRATAMA melepas tanganya dari pisau yang diberikan oleh terdakwa tersebut dan saksi FEBRI IKA PRATAMA berkata

(29)

“seporannah kak nal, engkok lok Bengal takok engkok kak nal”(mohon maaf saya kak nal, saya takut kaka nal) dan pisau tersebut diletakkan dipojokan luar pintu kamar depan ;

- Bahwa benar terdakwa pergi menuju kerumah selatan untuk menemui korban sedangkan saksi FEBRI IKA PRATAMA masuk kembali kedalam kamar depan dan menonton TV ;

- Bahwa benar saat duduk- duduk dengan korban, terdakwa berkata “mas nanti jemput anak saya dulu dirumah mertua saya” dijawab korban “dijemput dimana mas” terdakwa berkata “masih keluar lagi mas nanti dari sini“. Setelah itu terdakwa keluar menuju kerumah utara untuk bertemu saksi DEWI AGUSTINA dan menyuruh saksi DEWI AGUSTINA untuk siap siap dan tidak lama kemudian terdakwa memanggil saksi FEBRI IKA PRATAMA dari luar rumah dan berkata “ayo budal ojo suwe suwe (ayo berangkat jangan lama lama)” ;

- Bahwa benar mengetahui hal tersebut saksi FEBRI IKA PRATAMA mengambil sebilah pisau yang berada di pojokan pintu kamar depan dengan menggunakan tangan kiri dan saat itu juga saksi FEBRI IKA PRATAMA memanggil saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS yang saat itu sedang duduk diruang tamu yang berkata “ayo kak uk budal“ (ayo kak uk berangkat)“ saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS. menjawab “sepurane dole’en dewe anakku nangis (mohon maaf lihat sendiri, anak saya nangis” saksi FEBRI IKA PRATAMA berkata “oalah yowes….!!!(olaha ya sudah) ;

- Bahwa benar setelah itu saksi FEBRI IKA PARATAMA mondar mandir keluar masuk kedalam kamar depan rumah tersebut dan saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS. berada didekat pintu dapur sambil memegang kunci inggris dengan tangan kiri sambil berkata kepada saksi DEWI AGUSTINA dengan berkata “mbak hedeh lok ngebeh pa apah (mbak

(30)

kamau gak bawa apa apa? saksi DEWI AGUSTINA menjawab “enggak kaka engkok lok bengebeh pa apah, engkok takok (enggak kak saya gak bawa apa apa,saya takut)”;

- Bahwa benar saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS berkata “Febri febri, iyak feb kebeh agih (febri febri ini bawakan feb) sambil memberikan kunci inggris kepada saksi FEBRI IKA PRATAMA dan Saksi FEBRI IKA PRATAMA mengambil kunci inggris tersebut dengan posisi tangan kanannya memegang kunci inggris dan tanagan kirinya memegang pisau, sedangkan saksi DEWI AGUSTINA berjalan kedepan meletakkan tas warna coklat di depan kaca ;

- Bahwa benar saksi DEWI AGUSTINA keluar rumah dan saksi FEBRI IKA PRATAMA memasukkan kunci inggris tersebut kedalam tas milik saksi DEWI AGUSTINA dengan berkata “mbak gae cekelan (mbak ini buat pegangan), namun saat itu saksi DEWI AGUSTINA hanya noleh saja ; - Bahwa benar terdakwa menghampiri saksi FEBRI IKA PRATAMA yang

sedang berada di dekat pintu rumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS sambil berkata “engkok aku seng nodong, awakmu seng mateni” (nanti saya yang nodong dan kamu yang bunuh) saksi FEBRI IKA PRATAMA menjawab “sapurane wedhi aku…!!!(mohon maaf saya takut) ; - Bahwa benar terdakwa kembali lagi ke korban yang berada dirumah selatan

tersebut, setelah itu saksi FEBRI IKA PARATAMA masuk kedalam dapur mengambil sebuah gunting diatas sepeda motor dan saksi FEBRI IKA PRATAMA berjalan menuju kedepan namun saat didepan pintu rumah tersebut saksi FEBRI IKA PRATAMA menyimpan sebilah pisau tersebut dibalik jaket jemper warna abu-abu yang dipakai dan dibawa kedalam mobil Toyota Avanza warna putih ;

(31)

- Bahwa benar terdakwa berkata kepada korban “ayo mas berangkat”, lalu korban berdiri dan menyalami saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS ;

- Bahwa benar saksi FEBRI IKA PRATAMA masuk kedalam mobil dan duduk di jok belakang korban dan menyimpan sebilah pisau tersebut dibelakang badan atau dipunggung menempel di jok tengah, lalu terdakwa masuk kedalam mobil dan duduk di depan samping kiri korban, selanjutnya saksi DEWI AGUSTINA masuk kedalam mobil tersebut dan duduk di jok di belakang terdakwa atau disamping kiri saksi FEBRI IKA PRATAMA, dan saat didalam mobil tersebut saksi FEBRI IKA PRATAMA duduk di jok belakang korban, dan saat itu saksi FEBRI IKA PRATAMA berkata kepada terdakwa “yo’opo (gimana)“, namun terdakwa hanya diam ;

- Bahwa benar kemudian korban masuk kedalam mobil dengan posisi yang menyetir mobil tersebut kemudian setelah itu terdakwa, saksi DEWI AGUSTINA, saksi FEBRI IKA PRATAMA dan korban berangkat dengan menggunakan mobil Toyota Avanza warna putih tersebut dengan rute yang diarahkan oleh terdakwa ;

- Bahwa benar saat didalam mobil dan melintasi sebuah pasar di Burneh saksi FEBRI IKA PRATAMA memasukan senjata tajam jenis pisau penghabisan kedalam jaket jemper warna abu abu yang dipakainya dan terdakwa sambil memandu korban ;

- Bahwa benar saat dijalan korban berkata “kalau mau kencing dimana?” lalu terdakwa menjawab “iya nanti akau ada putar balik” lalu korban tetap jalan dan saat ada pertigaan terdakwa berkata “depan itu nganan” namun korban hanya diam saja dan langsung belok kanan, setelah ada jalan agak lebar terdakwa berkata “berhenti disini kalau mau kencing” lalu korban menghentikan mobil Toyota Avanza tersebut, selanjutnya korban keluar dari mobil tersebut dan menuju belakang mobil ;

(32)

- Bahwa benar terdakwa berkata kepada saksi FEBRI IKA PRATAMA “mana pisaunya?” lalu saksi FEBRI IKA PRATAMA memberikan senjata tajam jenis pisau penghabisan dalam keadaan didalam selontong dengan menggunakan tangan kiri sambil berkata “ini pisaunya” sedangkan terdakwa memberikan kunci inggris kepada saksi FEBRI IKA PRATAMA, setelah itu saksi FEBRI IKA PRATAMA menyimapn kunci inggris tersebut di pinggang belakang dibalik jaket yang dipakainya ;

- Bahwa benar terdakwa berdiri di dekat pintu dan terdakwa memberikan selontong pisau tersebut kepada saksi FEBRI IKA PRATAMA lalu selontong tersebut diletakan di bawah jok saksi FEBRI IKA PRATAMA, setelah itu terdakwa berjalan menuju kebelakang mobil atau menghampiri korban sambil memegang pisau ;

- Bahwa benar sesampainya dibelakang mobil terdakwa melihat korban berjalan kedepan mobil dan saat itu terdakwa memanggil korban “mas”, korban berbalik badan mengarah ke terdakwa sambil berkata “ada apa mas?” terdakwa menjawab “nanti kalau masalah ongkos saya yang ngasih” korban menjawab “iya mas”;

- Bahwa benar saksi FEBRI IKA PRATAMA keluar dari mobil dan kencing disebelah mobil tersebut dan korban berbalik badan serta saksi FEBRI IKA PRATAMA kencing disebelah pintu mobil, kemudian terdakwa langsung mebacokan pisau dalam keadaan terhunus yang dibawanya dengan tangan kanannya tersebut kearah leher belakang sopir korban ALI GUFRON sebanyak 1 (satu) kali, seketika itu korban langsung roboh ke aspal tengkurap sedangkan terdakwa berdiri didekatnya korban dan saksi FEBRI IKA PRATAMA langsung menghampiri terdakwa, setelah itu terdakwa berkata kepada saksi FEBRI IKA PRATAMA “ayo cepetan buang” lalu saksi FEBRI IKA PRATAMA memegang kepala bagian belakang dari korban

(33)

dengan menggunakan kedua tangannya, namun oleh saksi FEBRI IKA PRATAMA dilepaskan lagi karena banyak darahnya ;

- Bahwa benar terdakwa mendorong tubuh korban sampai jatuh kebawah sawah, setelah tubuh korban jatuh di sawah, terdakwa turun ke sawah dan mengayunkan kembali pisau ke arah korban atau ke leher depan korban sebanyak 1 (satu) kali dengan cara saat pisau menempel di leher korban ditarik dari atas sampai bawah ;

- Bahwa benar terdakwa masuk kedalam mobil Toyota Avanza warna putih dengan membawa pisau yang berlumuran darah dan meletakkan pisau tersebut di atas kursi sebelah kiri sopir, setelah itu terdakwa membawa mobil tersebut bersama dengan saksi DEWI AGUSTINA dan saksi FEBRI IKA PRATAMA berjalan kearah depan dan saat itu saksi DEWI AGUSTINA berkata “cek tegoe pa (kok tega pa)” lalu saksi FEBRI IKA PRATAMA menjawab “wah mati itu mbak, wes ojo dipikir wes mati itu mbak (wah mati itu mbak sudah jangan dipikir sudah mati itu mbak)“ saksi DEWI AGUSTINA menjawab “ tega kamu feb mosok sampai aku dengar cek tegoe kamu mas “saksi FEBRI IKA PRATAMA menjawab “la opo mbak dipikir wong wes mati wonge (ngapain dipikir mbak wong sudah mati orangnya)” setelah itu terdakwa bertanya kepada saksi FEBRI IKA PRATAMA dengan berkata “wes mbok tusuk-tusuk wajahe? (sudah kamu tusuk tusuk wajahnya)” saksi DEWI AGUSTINA menjawab “mbok tosok tosok wajahe? (kamu tusuk tusuk wajahnya), tega kamu feb kasihan orangnya“, lalu saksi FEBRI IKA PRATAMA menjawab “wes jarno mbak jek gak ono sing kenal (sudah biarin mbak biar gak ada orang yang kenal)”;

- Bahwa benar kurang lebih jarak 500 meter terdakwa berputar balik dan saat mundur mobil tersebut menabrak tiang bambu warung penjual semangka, setelah setelah itu terdakwa, saksi DEWI AGUSTINA dan saksi FEBRI IKA PRATAMA membawa mobil tersebut ke rumah saksi RUSDI

(34)

alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS, namun saat dijalan saksi DEWI AGUSTINA menelpon saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS dengan berkata “kak ini perjalanan kerumah kamu” ;

- Bahwa benar sesampainya dirumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS, terdakwa, saksi DEWI AGUSTINA dan saksi FEBRI IKA PRATAMA langsung turun dari mobil Toyota Avanza warna putih tersbut dan saat itu terdakwa memberikan sebilah pisau lengkap dengan selotongnya kepada saksi FEBRI IKA PRATAMA dengan berkata “ombahen iki (bersihkan ini)” saksi FEBRI IKA PRATAMA menjawab “wedi aku kak nal (takut saya kak nal)” terdakwa berkata “wes ke’e UUK, kon umbah UUK (sudah kasihakan ke UUK, biar UUK yang bersihkan)” lalu saksi FEBRI IKA PRATAMA mengambil pisau tersebut dengan menggunakan tangan kiri dan kemudian saksi FEBRI IKA PRATAMA memanggil saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS dengan berkata “umbahen iki, dikonkon kak ZAINAL (dibersihkan ini, disuruh kak Zainal)” saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS menjawab “dhele buri lawang, engko tak umbahe (taruh dibelakang pintu, nanti saya bersihkan)” ;

- Bahwa benar mengetahui hal tersebut kemudian saksi FEBRI IKA PRATAMA masuk kedalam rumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS, lalu meletakan pisau tersebut dibelakang pintu depan dan setelah itu meletakan kunci inggris diatas meja ruang tamu ;

- Bahwa benar setelah itu terdakwa masuk kedapur rumah saksi RUSDIYANTO dan meletakan baju yang dipakainya kedalam mesin cuci untuk dicuci, sedangkan saksi DEWI AGUSTINA masuk kedalam kamar belakang dan merusak SIM Card yang ada di Hp yang dibawa terdakwa, setelah itu terdakwa, saksi DEWI AGUSTINA dan saksi FEBRI IKA PRATAMA kembali ke mobil Toyota Avanza warna putih yang berada di depan rumah saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS untuk

(35)

mencari GPS dengan cara membuka DashBoard depan yang saat itu saksi FEBRI IKA PRATAMA memberi penerangan kepada terdakwa, sedangkan saksi DEWI AGUSTINA membuka pintu mobil tersebut dan menemukan dompet milik korban dipintu depan sebelah kanan, selanjutnya saksi FEBRI IKA PRATAMA menuju kepada saksi DEWI AGUSTINA yang saat itu berada di samping pintu depan mobil dan sambil berkata, “Uh akeh duwik’e (wah banyak uangnya)”, saksi DEWI AGUSTINA menjawab “wes gampang, iku lho bersihno jadikan satu di kresek( sudah gampang, itu lho bersihkan jadi satu di plastic)”, setelah itu saksi FEBRI IKA PRATAMA dan saksi DEWI AGUSTINA memasukan kotoran kedalam mobil, dompet dan kartu-kartu milik korban yang ada didalam dompet, jaket milik terdakwa kedalam plastik, lalu saksi DEWI AGUSTINA berkata “sudah bakar saja itu” lalu saksi FEBRI IKA PRATAMA menjawab “wah takut“, lalu saksi DEWI AGUSTINA berkata “suruh bakar kak UUK Feb“;

- Bahwa benar setelah itu terdakwa membagi uang sebesar Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) yang ada di dompet milik korban, yang mana saksi FEBI IKA PRATAMA dan saksi RUSDI alias RUSDIYANTO alias UUK alias UUS masing-masing mendapat Rp. 70.000,- (tujuh puluh ribu rupiah) dan sisanya sebesar Rp. 160.000,- (seratus enam puluh ribu rupiah) untuk terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA, sedangkan HP merk Asuz warna putih milik korban diberikan kepada saksi FEBI IKA PRATAMA ;

- Bahwa benar sekitar pukul 00.00 Wib saksi FEBI IKA PRATAMA bersama terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA berangkat ke rumah Sdr. Zinul di Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan dengan mengunakan mobil milik korban dengan tujuan untuk menawarkan mobil milik korban tersebut. Kemudian pada hari Minggu tanggal 26 November 2017 sekitar pukul 01.30 Wib saksi FEBI IKA PRATAMA bersama terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA sampai dirumah Sdr. Zinul dan menawarkan mobil milik

(36)

korban tersebut namun Sdr. Zinul tidak mau. Setelah itu, saksi FEBI IKA PRATAMA bersama terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA langsung berangkat ke rumah Sdr. TOPIK di Desa Sanggraagung, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Sekitar pukul 04.30 Wib terdakwa bersama saksi FEBI IKA PRATAMA dan Saksi DEWI AGUSTINA sampai dirumah Sdr. Topik dan langsung istirahat di kamar rumah TOPIK. Setelah subuh terdakwa pamit kepada saksi FEBI IKA PRATAMA dengan berkata “sek tak tinggal” (tak tinggal dulu ya), lalu saksi FEBI IKA PRATAMA menjawab “iya”, setelah itu terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA berangkat dengan menggunakan sepeda motor Satria Fu warna hitam ke rumah saksi RUSDI al. RUSDIYANTO al. UUK al. UUS, sedangkan saksi FEBI IKA PRATAMA melanjutkan tidur di Musholla ;

- Bahwa benar sekitar pukul 07.00 Wib terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA datang kembali ke rumah Sdr. TOPIK dan berkata “Neng jero ae” (di dalam saja?). Kemudian saksi FEBI IKA PRATAMA bersama terdakwa, saksi DEWI AGUSTINA dan Sdr. TOPIK masuk ke salah satu kamar rumah Sdr. TOPIK untuk nyabu. Kemudian sekitar pukul 12.00 Wib saksi FEBI IKA PRATAMA menghampiri terdakwa dan berkata “HPne gak iso kak Nal” (HPnya gak bisa Kak Nal) kemudian saksi DEWI AGUSTINA datang lalu saksi FEBI IKA PRATAMA berkata kepada saksi DEWI AGUSTINA “mbak HPne gak kennek, servisno ae” (mbak HPnya gak bisa, serviskan saja) lalu saksi DEWI AGUSTINA menjawab “sek tak omongno ke Topek” (bentar tak bilangin ke Topek) lalu HP tersebut diminta oleh saksi DEWI AGUSTINA, oleh saksi DEWI AGUSTINA diberikan ke sdr. TOPIK dan oleh Sdr. TOPIK diberikan kepada adiknya Sdr. TOPIK. Kemudian adik sdr. TOPIK meminta uang untuk menyervis HP tersebut sebesar Rp. 70.000,- (tujuh puluh ribu rupiah) namun saksi FEBI IKA PRATAMA hanya memberi uang sebesar Rp.

(37)

50.000,- (lima puluh ribu rupiah). Setelah itu, adik sdr. TOPIK berangkat untuk menyervis HP tersebut ;

- Bahwa sekitar pukul 10.00 Wib setelah selesai makan Terdakwa dan Sdr. TOPIK mengubah plat nomor mobil Toyota Avanza warna putih tersebut yang awalnya L-1537-PT menjadi W-1845-PV dengan cara memukul-mukul plat nomor mobil avanza warna putih tersebut lalu menyepet dan mengecatnya. Setelah itu mobil milik korban tersebut dibawa oleh sdr. TOPIK untuk dijual, namun sekitar pukul 17.00 Wib sdr. TOPIK datang dan masih mengendarai mobil avanza tersebut. Kemudian terdakwa meminta kunci kontak mobil tersebut kepada Sdr. TOPIK dan setelah itu terdakwa bersama Saksi DEWI AGUSTINA dan saksi FEBI IKA PRATAMA langsung menawarkan mobil tersebut ke Sdr. AMIN di Kampung Muragung, Desa Sanggraagung, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Lalu sekitar pukul 18.30 Wib saksi FEBI IKA PRATAMA, terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA diantar oleh Sdr. AMIN kerumah sdr. SYAMSUL di Tapel Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan untuk menawarkan mobil tersebut tetapi sdr. SYAMSUL tidak mau ;

- Bahwa sekitar pukul 20.00 Wib saksi FEBI IKA PRATAMA bersama terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA menjemput saksi RUSDI al. RUSDIYANTO al. UUK al. UUS dan anaknya saksi RUSDI al. RUSDIYANTO al. UUK al. UUS di Pasar Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, setelah itu langsung kembali kerumah sdr. TOPIK. Sesampainya dirumahnya sdr. TOPIK, terdakwa dan saksi RUSDI al. RUSDIYANTO al. UUK al. UUS nyabu di kamar Sdr. TOPIK. Kemudian sekitar pukul 02.00 Wib saksi FEBRI IKA PRATAMA bersama terdakwa, saksi DEWI AGUSTINA, saksi RUSDI al. RUSDIYANTO al. UUK al. UUS dan anak saksi RUSDI al. RUSDIYANTO al. UUK al. UUS kembali kerumah saksi RUSDI al. RUSDIYANTO al. UUK al. UUS ;

(38)

- Bahwa sekitar pukul 06.00 Wib saksi FEBI IKA PRATAMA melihat terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA berpakaian rapi dan bertanya “ape nang ndi?” (mau kemana?) saksi DEWI AGUSTINA menjawab “sek diluk, ape jupuk sabu, paling setengah jaman wes balik” (nanti sebentar, masih mau ngambil sabu, paling setengah jaman sudah balik) kemudian terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA berangkat ;

- Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 29 November 2017, terdakwa dan saksi DEWI AGUSTINA mendatangi rumah saksi SAHWEN untuk menggadaikan mobil Avanza milik korban, setelah itu oleh SAHWEN digadaikan kepada sepupunya saudara TOHA sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) ;

- Bahwa akibat dari perbuatan terdakwa, DEWI AGUSTINA, RUSDI alias RUSDIYANTO alias RUSDI ALIAS UUK dan FEBRI IKA PRATAMA BIN SOENARJI (diajukan dalam berkas perkara terpisah) menyebabkan Korban ALI GUFRON meninggal dunia sebagaimana tersebut pada :

1. Hasil Visum Et Repertum dari RSUD Kabupaten Bangkalan No. 358/ 2616/433.208/2017, tanggal 30 November 2017 :

- Luka robek leher bagian depan panjang 19 sentimeter dalam sampai tulang rawan gendek terbelah dan otot besar leher kanan dan kiri putus ;

- Luka bacok leher bagian belakang atas panjang dua puluh tiga sentimeter dalam sampai tulang leher patah yang disertai pendarahan ;

KESIMPULAN :

Orang tersebut meninggal dunia akibat putusnya pembuluh darah besar leher kanan dan kiri serta patah tulang rawan gendek dan tulang leher ruas kesatu yang disertai pendarahan oleh sentuhan benda tajam yang mengakibatkan kematian ;

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun pada penelitian ini interaksi moderat lebih sering terjadi dibandingkan interaksi mayor dan minor, ini menjadi hal yang harus diperhatikan yaitu memonitor setiap

Kesimpulan yang didapat berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan adalah terdapat perbedaan sebaran data hasil pengukuran linier pada foramen mental antara

Sedangkan secara epistemology, istilah demokrasi dapat dikemukakan oleh beberapa tokoh yang memiliki pemahaman dan pandangan yang berbeda tentang demokrasi.

Hal ini dapat dilihat dari hasil perolehan t hitung sebesar 5,493 sedangkan t tabel sebesar 1,990, dengan demikian H a diterima dan H 0 ditolak, sehingga

Belanja cetak karcis terminal meningkatnya pelayanan di terminal se- kabupaten banyuwangi P1 B Tersedianya Karcis terminal se-Kabupaten Banyuwangi 10 Kabupaten Renja SKPD

Atau lebih lengkapnya bisa menggunakan table berikut, dan sedikit melakukan perhitungan agar lebih meyakinkan.. Selain memastikan SWL dari sling, kita juga harus

Saya senang sekali bahwa lewat pembangunan pasar swalayan, akan ada lebih banyak kesempatan kerja untuk anggota desa kita, khususnya kaum remaja. Walaupun begitu, saya juga sadar

Berikut ini adalah data profil pembaca Surat Kabar Harian Umum SOLOPOS yang diperoleh dari data Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) SOLOPOS yang diperoleh peneliti pada Juni 2014..