• Tidak ada hasil yang ditemukan

- Bahwa saksi mengerti diperiksa dalam persidangan ini sehubungan pembunuhan terhadap sopir taxi uber ;

- Bahwa awalnya pada waktu saksi berada di Surabaya ditelpon oleh terdakwa dan disuruh ke POM bensin di Perak Surabaya, mengetahui hal tersebut kemudian saksi menghampiri terdakwa, setelah sampai dan bertemu dengan terdakwa dan saksi Dewi setelah itu terdakwa minta tolong untuk mengantarkan saksi Dewi ke Bangkalan, Madura;

- Bahwa selanjutnya saksi memberikan pinjaman sepeda motor X-ride kepada terdakwa sedangkan saksi dengan adik saksi menggunakan sepeda motor Mio Soul, kemudian saksi bersama adik saksi, terdakwa dan saksi Dewi langsung menuju ke Bangkalan ke rumahnya Slamet untuk menjual sepeda motor Mio Soul milik adik saksi dan saat itu laku sebesar Rp. 900.000,- (sembilan ratus ribu rupiah);

- Bahwa setelah sama-sama berada di Bangkalan setelah saksi Dewi menjual sepeda motor milik teman saksi dan laku seharga Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah) pada sore harinya saksi bersama terdakwa dan saksi Dewi dijemput oleh saksi Rusdi alias Uuk untuk ke rumah saksi Rusdi alias Uuk;

- Bahwa setelah sampai dirumah saksi Rusdi alias Uuk, saksi bersama terdakwa dan saksi Dewi istirahat tidur-tiduran, kemudian terdakwa memanggil saksi, saksi Rusdi alias Uuk berada disebelah, sedangkan saksi Dewi berada didalam kamar dan terdakwa bilang “Feb nanti saya

berangkat kerja nekat”, setelah terdakwa berangkat dan pada sore hari sekitar pukul 16.00 Wib saksi ditelpon terdakwa melalui HP milik saksi Rusdi alias Uuk saksi, kemudian disuruh menyiapkan besi dan kayu karena terdakwa sudah mendapatkan taxi online Uber ;

- Bahwa pada saat itu saksi tidak menyiapkan besi dan kayu yang diminta oleh terdakwa, dan saksi menunggu terdakwa datang kembali ke rumah saksi Rusdi alias Uuk, karena awalnya saksi tidak mengerti maksud dan tujuan terdakwa tersebut sehingga saksi menunggu terdakwa sampai datang ;

- Bahwa awalnya saksi tidak tahu dan tidak kenal dimana seseorang tersebut ciri-cirinya berumur sekitar 23 tahun, berbadan biasa, tinggi + 170 cm, berambut pendek warna hitam, memakai kemeja lengan pendek warna hijau tua dan memakai celana panjang jeans levis menggunakan mobil Toyota Avanza warna putih, namun setelah kejadian saksi tahu bahwa yang bersama terdakwa tersebut adalah Ali Gufron sopir dari taxi online uber ;

- Bahwa selanjutnya setelah beberapa menit kemudian pada waktu saksi berada di dalam kamar rumah utara saksi Rusdi alias Uuk tersebut, kemudian terdakwa menghampiri saksi dan berkata “Pukul saja, sudah siap ta kayu sama besinya” dan dijawab oleh saksi “saksi tidak cari besi sama kayu, saksi takut” kemudian terdakwa berkata “ya sudah bacok nanti” lalu saksi menjawab “mohon maaf kak nal, saksi takut, saksi tidak berani kalau bacok orang” lalu terdakwa keluar dari kamar dan kembali ke Ali Gufron yang berada di dalam rumah selatan saksi Rusdi alias Uuk ; - Bahwa terdakwa saat balik ke korban Ali Gufron, saksi memanggil saksi

Rusdi alias Uuk yang duduk-duduk di depan rumah utara dengan berkata “kak Uk kesini, saya mau bicara” lalu saksi Rusdi alias Uuk menghampiri saksi yang berada didalam kamar, setelah itu saksi berkata “kak Uk

gimana ini, kok saksi disuruh membacok sama Zainal” kemudian saksi Rusdi alias Uuk menjawab “bacok siapa ? kok ngerespon Zainal” lalu saksi jawab “ya temannya Kak Zainal yang didepan itu” lalu saksi Rusdi alias Uuk menjawab “jangan ini rumah saksi, nanti kalau ada apa-apa saksi yang kena, sudah tidak usah direspon, Zainal gila-gila” ;

- Bahwa setelah itu saksi Rusdi alias Uuk pergi kedapur dan tidak lama kemudian saksi mendatangi saksi Rusdi alias Uuk yang sedang berada didapur dan saksi berkata “saksi tidak berani Kak Uk, kalau carok sama orang, saksi masih pingin pulang Kak Uk, jadi saksi tidak akan ikut Zainal, makanya saksi tadi yang disuruh cari besi sama kayu tidak cari” kemudian saksi Rusdi alias Uuk menjawab “sudah tidak usah dipikir dulu, kalau kamu pingin pulang lihat ini dulu”, kemudian setelah itu saksi kembali ke kamar depan rumah utara saksi Rusdi alias Uuk ;

- Bahwa setelah terdakwa datang menghampiri saksi dan berkata “dimana pisaunya” saksi jawab “lho gak ngerti, wong sampeyan yang bawa, kok tanya ke saksi” kemudian saksi Dewi datang dan berkata “wong kamu yang nyimpan dibelakang itu pa”, lalu terdakwa berkata “dikamar ta ma”, kemudian saksi Dewi menjawab “iya” kemudian terdakwa keluar dari kamar depan menuju ke kamar belakang, sedangkan saksi Dewi ke depan menuju rumah selatan saksi Rusdi alias Uuk;

- Bahwa terdakwa mendatangi saksi sambil memegang pisau dengan menggunakan tangan kanan, kemudian terdakwa memberikan pisau tersebut kepada saksi dengan berkata “bawa pisaunya, nanti bacok ya” namun pisau tersebut saksi lepaskan dan saksi berkata kepada terdakwa “mohon maaf kak nal, saksi tidak berani, saksi takut kak nal”, mengetahui hal tersebut kemudian terdakwa meletakkan pisau di pojokan pintu kamar depan lalu terdakwa pergi menuju ke dalam rumah selatan untuk menemui Ali Gufron;

- Bahwa beberapa menit kemudian terdakwa memanggil saksi dari luar rumah, kemudian saksi mengambil sebilah pisau yang berada dipojokan luar pintu kamar depan dan pada saat itu saksi Rusdi alias Uuk berada di dekat pintu dapur sambil memegang kunci inggris dengan tangan kiri, lalu saksi Rusdi alias Uuk memanggil saksi sambil memberikan kunci inggris, kemudian saksi memasukkan kunci inggris tersebut kedalam tas milik saksi Dewi dengan berkata “mbak ini buat pegangan”;

- Bahwa kemudian terdakwa menghampiri saksi yang sedang berada didekat pintu rumah saksi Rusdi alias Uuk sambil berkata “nanti saksi yang menodong, kamu yang bunuh” saksi jawab “mohon maaf saksi takut” lalu terdakwa kembali lagi ke korban Ali Gufron, kemudian setelah saksi menyimpan sebilah pisau dibalik jaket jamper warna abu-abu yang saksi pakai dan setelah saksi masuk kedalam mobil dan saksi duduk dijok belakang sopir dan saksi menyimpan sebilah pisau tersebut dipunggung saksi menempel di jok tengah lalu terdakwa masuk dan duduk di jok depan samping kiri sopir, selanjutnya saksi Dewi masuk dan duduk di jok tengah samping kiri saksi lala saksi berkata kepada terdakwa “gimana” namun terdakwa hanya diam saja, lalau setelah itu mobil yang dikemudikan korban Ali Gufron berangkat ;

- Bahwa ciri-ciri dari pisau tersebut terbuat dari besi dan terdapat 7 (tujuh) buah lubang dengan panjang sekitar 53 cm, bergagang terbuat dari kayu warna coklat dan dilengkapi dengan selontong yang terbuat dari kulit warna coklat ;

- Bahwa saksi tidak mengetahui mau kemana, namun saat itu melintas di sebuah pasar di Burneh kemudian saksi melihat saksi Dewi memberikan kunci inggris kepada terdakwa dan kunci inggris tersebut dibawa oleh terdakwa dan saat ditengah jalan saat saksi merokok saksi membuang gunting yang saksi bawa kemudian sopir (Ali Gufron) berkata “kalau mau

kencing dimana?” lalu terdakwa menjawab “iya nanti kalau ada putar balik” lalu Ali Gufron (sopir) tetap jalan dan saat ada pertigaan terdakwa berkata “depan itu nganan” namun sopir tersebut hanya diam saja dan langsung belok kanan, lalu ketika ada jalan agak lebar terdakwa berkata “berhenti disini kalau mau kencing” lalu sopir tersebut berhenti, lalu terdakwa keluar juga, namun saat hendak keluar terdakwa berkata kepada saksi “mana pisaunya” lalu saksi memberikan pisau kepada terdakwa dengan menggunakan tangan kiri sambil berkata “ini pisaunya” sedangkan terdakwa memberikan kunci inggris kepada saksi dan kunci inggris tersebut saksi simpan dipinggang belakang dibalik jaket yang saksi pakai, lalu terdakwa memberikan selontong pisau kepada saksi lalu saksi letakkan dibawah jok kemudian terdakwa menuju ke sopir taxi online (Ali Gufron) yang berada dibelakang mobil dan tidak lama kemudian saksi turun juga untuk kencing didekat pintu mobil dan pada saat saksi kencing saksi mendengar suara dibelakang mobil “buuuuk!!!” dan setelah saksi menoleh dan menghampiri sopir taxi online tersebut sudah tergeletak kemudian terdakwa berkata “ayo cepetan buang” lalu saksi memegang kepala bagian belakang dengan menggunakan kedua tangan saksi dan setelah mengetahu tangan saksi berlumuran darah maka saksi melepaskan dan tangan saksi dilap dengan menggunakan baju yang dipakai oleh Ali Gufron kemudian saksi masuk ke mobil sedangkan terdakwa tetap berada diluar;

- Bahwa yang saksi lihat terdakwa membacok korban sebanyak 1 (satu) kali;

- Bahwa setelah terdakwa berhasil membunuh sopir taxi online (Ali Gufron) lalu mobil Toyota Avanza warna putih tersebut dibawa ke rumah saksi Rusdi alias Uuk oleh terdakwa ;

- Bahwa maksud dan tujuan terdakwa membongkar mobil tersebut menurut terdakwa untuk mencari GPS ;

- Bahwa di dalam mobil Avanza warna putih tersebut terdapat identitas dari sopir taxi online uber yang dikemudian oleh Ali Gufron yakni KTP, SIM dan terdapat identitas lainnya dari Ali Gufron (sopir taxi online uber) ;

Menimbang, bahwa atas keterangan tersebut terdakwa tidak keberatan dan membenarkannya;

Dokumen terkait