• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Penyelesaian Masalah dan Saran

Dalam dokumen ACUTE MYELOID LEUKAEMIA (Halaman 45-0)

BAB IV DISKUSI HASIL KUNJUNGAN RUMAH

4.4 Usulan Penyelesaian Masalah dan Saran

Berdasarkan masalah yang dijelaskan sebelumnya, kami mengusulkan penyelesaian masalah, yaitu sebagai berikut.

1. Edukasi pasien tentang penyakitnya

Pasien dijelaskan kembali mengenai penyakit AML gejala dan pengobatan yang harus tetap dilakukan karena penyakit ini merupakan penyakit keganasan dimana gejalanya hilang timbul dan meliputi seluruh organ vital pasien. Pasien juga dijelaskan perubahan-perubahan yang terjadi akibat pengobatan dari penyakitnya seperti penampilan yang berubah, berubahnya kemampuan fisik dan depresi. Pasien juga disarankan untuk rutin kontrol ke RSUP Sanglah Denpasar dan rutin meminum obat serta kemoterapi yang disarankan oleh dokter.

2. Memberikan KIE

KIE diberikan agar kegiatan pasien di rumah sebisa mungkin disesuaikan dengan keadaan dan kondisi pasien sendiri.Tidak melakukan aktivitas dan pekerjaan yang berat serta berlebihan apabila pasien mengeluh lemas. Pasien juga diberikan edukasi agar selalu menyediakan dan membawa obat-obatan yang diperlukan saat pasien bepergian keluar rumah untuk menghindari keterlambatan mengonsumsi obat. Serta rutin menjalankan kemoterapi sesuai jadwal yang diberikan. Olahraga disesuaikan dengan kondisi pasien, apabila pasien merasa mampu untuk melakukan olahraga kecil di rumah maka dapat dilakukan begitu juga sebaliknya, apabila pasien merasa lemas lebih baik untuk beristirahat dan tidak melakukan aktivitas yang dapat memperberat lemas dan penyakitnya.

3. Memberikan edukasi agar menjaga lingkungan rumah tetap bersih

Pasien disarankan untuk rutin membersihkan kamarnya karena apabila berdebu dan kotor maka pasien tidak akan merasa nyaman saat beristirahat. Pasien dapat meminta bantuan ke suami atau anak pasien

apabila pasien tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien diberikan edukasi mengenai pemilihan makanan, sebaiknya mengkonsumsi makanan yang dibuat di rumah, menghindari makanan dengan bahan pengawet. Apabila pasien membeli makanan di luar maka dapat meminta bantuan suami maupun keluarganya untuk membelinya.

4. Memberikan edukasi terhadap manajemen stres dan emosional

Pasien diminta untuk tidak memikirkan masalah-masalahnya terlalu berat dan tidak memikirkan penyakitnya. Pasien disarankan untuk menceritakan apa yang dipikirkan kepada orang terdekat supaya tidak menimbulkan stres sendiri untuk pasien. Apabila pasien masih tetap memikirkan masalahnya tersebut terus menerus maka dapat mengganggu siklus istirahat pasien. Tidur yang cukup di malam hari dapat membantu untuk menjaga kesehatan dari pasien.

Saran yang dapat diberikan antara lain:

1. Pasien sebaiknya tidak melakukan aktivitas berat yang dapat memperberat lemasnya. Pasien harus lebih banyak beristirahat dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Pasien juga disarankan untuk kontrol kesehatan dan kontrol penyakitnya secara rutin ke RSUP Sanglah Denpasar dan tidak putus obat.

2. Keluarga sebaiknya mendukung pengobatan pasien secara psikis, fisik dan material sehingga meringankan beban pikiran pasien terutama mengingatkan untuk tidak memikirkan yang hal yang berat dan buruk tentang penyakitnya. Keluarga juga dapat memberikan hiburan kepada pasien misalnya dengan cara mengajak untuk bercerita.

3. Pasien disarankan untuk sering bercerita mengenai setiap permasalahan yang dimiliki oleh pasien kepada keluarga. Pasien dapat menceritakan apa yang dipikirkan kepada orang yang terdekat dari pasien misalkan suaminya. Pasien juga disarankan memiliki teman dekat selain keluarga yang dapat mendengarkan keluh kesah pasien, contohnya pasien dapat bergabung dengan komunitas penderita Leukimia karena dengan bergabung pasien dapat berdiskusi dengan penderita lain dan membuat pasien merasa bahwa dia tidak sendiri dalam menghadapi penyakitnya tersebut.

BAB V KESIMPULAN

Acute Myeloid Leukima (AML) merupakan keganasan berasal dari sel-sel mieloid imatur yang jika tidak diterapi, dapat berakibat fatal dalam beberapa bulan. Penyakit ini lebih sering dijumpai pada dewasa dan rata-rata didiagnosis pada usia sekitar 67 tahun. AML tidak memberikan tanda dan gejala klinis yang spesifik. Terapi terdiri dari terapi induksi, dimana terapi “3 + 7” masih menjadi standar; dan terapi konsolidasi dengan kemoterapi atau transplantasi sel punca hematopoietik. Walaupun telah terdapat perkembangan mengenai pemahaman dan molekuler AML, pasien dapat mengalami kekambuhan. Belum semua terapi yang dikembangkan memberikan hasil memuaskan, dan terapi-terapi lain masih terus dikembangkan.

Dalam laporan kunjungan ini, pasien yang berusia 29 tahun, lebih kurang sejak 5 bulan yang lalu didiagnosis dengan AML. Pasien mengeluhkan nyeri pinggang, lemas, gusi bengkak dan mudah berdarah, dan kulit yang terlihat lebih pucat yang menunjukkan gejala-gejala klinis dari leukimia. Dibutuhkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lebih lanjut untuk memastikan diagnosis kerja dari pasien dan klasifikasi dari penyakit pasien. Pada pasien kemudian juga dilakukan terapi berupa kemotarpi yang merupakan first line therapy dari penyakit ini. Kemoterapi untuk penderita AML sendiri sesuai teori dibagi menjadi dua fase yaitu fase induksi dan fase konsolidasi. Pada pasien masih dilakukan terapi berupa kemoterapi reinduksi. Terapi-terapi lain yang diberikan pada pasien merupakan terapi suportif.

Hingga saat ini masih belum jelas penyebab pasti dari penyakit ini namun diduga pada pasien ini berkaitan dengan genetik. Kondisi pasien saat ini sudah membaik. Kendala yang mungkin dialami pasien dalam pelaksanaan terapi adalah fasilitas kesehatan di daerah asal tempat tinggalnya yang masih kurang maju, sehingga mengharuskan pasien untuk mendapat pengobatan di Pulau Bali.

Masalah ekonomi mungkin tidak menjadi suatu kendala pada pasien dikarenakan biaya pengobatan pasien yang dibantu oleh jaminan kesehatan (BPJS). Selain itu, penjelasan mengenai kepatuhan dan lamanya pengobatan yang akan dijalankan

oleh pasien harus dimengerti oleh pasien dan keluarga. Pasien tentunya juga membutuhkan dukungan baik secara psikis, fisik, dan material untuk dapat menjalankan pengobatannya dengan lancar.

Lampiran 1

Denah Rumah Kost Pasien Pintu Gerbang

KEBUN RUMAH

S

3 KAMAR

4 KAMAR TIDUR 2 KAMAR

TIDUR

RUANG TAMU

KAMAR KOST PASIEN

DAPUR 1 KAMAR

U

HALAMAN RUMAH

Lampiran 2 Dokumentasi

Kondisi Kamar Kost Pasien

Kondisi Kamar Kost Pasien

Pasien dan DM

Dalam dokumen ACUTE MYELOID LEUKAEMIA (Halaman 45-0)

Dokumen terkait