• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. Bukti/Sarana fisik ( Physical Evidence )

6.4 Diagram Kartesius Importance-Performance

Diagram kartesius merupakan diagram yang memuat pemetaan

atribut-atribut performance Restoran Natrabu, Jakarta. Pemetaan atribut-atribut ini diperoleh dari pemetaan nilai indeks tingkat kepentingan dan tingkat

pelaksanaan masing- masing atribut. Perpotongan sumbu X (tingkat

pelaksanaan) pada nilai 3.07 dan sumbu Y (tingkat kepentingan) pada nilai

3,34, dapat dilihat pada atribut Restoran Natrabu, Jakarta berdasarkan

performance dan importance pada Tabel 14.

Tabel 14. Atribut Restoran Natrabu, Jakarta Berdasarkan Performance

dan Importance No Atribut Tingkat Pelaksanaan (Performance) Tingkat Kepentingan (Importance)

1 Akses transportasi umum 2.96 3.06

2 Kemudahan dalam menjangkau lokasi 2.96 3.38

3 Jalan keluar masuk menuju lokasi 2.81 3.36

4 Sarana parkir yang memadai 2.38 3.57

5 Keamanan tempat parkir 2.88 3.59

6 Variasi jenis makanan dan minuman yang tersedia 3.20 3.41 7 Kualitas makanan dan minuman yang baik 3.28 3.66

8 Higienis makanan dan minuman 3.29 3.72

9 Harga makanan dan minuman yang ditawarkan 2.86 2.98 10 Pengetahuan pramusaji terhadap produk yang dijual 3.04 3.20 11 Kesigapan pramusaji dala m melayani konsumen 3.11 3.36

12 Penampilan pramusaji 3.18 3.16

13 Keramahan dan kesopanan pramusaji 3.12 3.49

14 Kecepatan penyajian makanan dan minuman 3.18 3.44

15 Kecepatan transaksi 3.09 3.17

16 Dekorasi ruangan 3.22 3.11

17 Ketersediaan toilet 3.24 3.47

18 Pemilihan warna ruangan 3.13 2.81

19 Pencahayaan ruangan 3.11 3.02

20 Kebersihan ruangan 3.27 3.57

21 Kebersihan toilet 3.26 3.68

22 Aroma ruangan 3.04 3.36

23 Kesejukan ruanga 3.04 3.37

24 Tanggapan terhadap keluhan 3.10 3.33

Rata-rata 3.07 3.34

Diagram kartesius Importance-Performance Restoran Natrabu, Jakarta dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar tersebut menunjukkan posisi

masing-masing atribut performance Restoran Natrabu, Jakarta dalam diagram kartesius. Masing- masing kuadran menggambarkan keadaan yang berbeda. Pemetaan

berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja ini memungkinkan pihak

perusahaan untuk segera melakukan perbaikan-perbaikan pada atribut yang

dianggap penting konsumen dalam jangka waktu yang relatif dekat.

Gambar 6 Diagram Kartesius Penilaian Responden Terhadap Atribut Restoran Natrabu, Jakarta

Keterangan :

1. Akses transportasi umum 13. Keramahan dan kesopanan pramusaji 2. Kemudahan dalam menjangkau lokasi 14. Kecepatan penyajian makanan dan minuman 3. Jalan keluar masuk menuju lokasi 15. Kecepatan transaksi

4. Sarana parkir yang memadai 16. Dekorasi ruangan 5. Keamanan tempat parkir 17. Ketersediaan toilet 6. Variasi jenis makanan dan minuman yang tersedia 18. Pemilihan warna ruangan 7. Kualitas makanan dan minuman yang baik 19. Pencahayaan ruangan 8. Higienis makanan dan minuman 20. Kebersihan ruangan 9. Harga makanan dan minuman yang ditawarkan 21. Kebersihan toilet 10. Pengetahuan pramusaji terhadap produk yang dijual 22. Aroma ruangan 11. Kesigapan pramusaji dalam melayani konsumen 23. Kesejukan ruangan

12. Penampilan pramusaji 24. Tanggapan terhadap keluhan

IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS

2,7 2,9 3,1 3,3 3,5 3,7 3,9 2,2 2,4 2,6 2,8 3 3,2 3,4 KINERJA KEPENTINGAN 4 5 3 2 23 22 9 1 10 18 19 15 16 12 24 11 13 6 14 17 20 7 21 8 PRIORITAS UTAMA PERTAHANKAN PRESTASI

Hasil analisis berupa posisi masing- masing atribut pada empat kuadran

adalah sebagai berikut :

Prioritas Utama (Kuadran A)

Prioritas utama menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap

mempengaruhi kepuasan pelanggan, termasuk unsur- unsur yang dianggap sangat

penting. Namun perusahaan belum melaksanakannya sesuai dengan keinginan

pelanggan, sehingga mengecewakan/tidak puas. Atribut-atribut ya ng terletak

pada kuadran pertama ini menjadi prioritas utama perusahaan karena memiliki

tingkat kepentingan yang tinggi dan kinerja yang rendah, perbaikan atribut

ini akan memberikan dampak yang besar terhadap kepuasan konsumen.

Berdasarkan diagram kartesius pada Gambar 6 terdapat enam atribut yang berada

pada kuadran A (prioritas utama). Atribut-atribut tersebut antara lain sarana parkir

yang memadai, jalan keluar masuk menuju lokasi, keamanan tempat parkir,

kemudahan dalam menjangkau lokasi, aroma ruangan dan kesejukan ruangan.

Sarana parkir merupakan salah satu atribut yang dianggap penting oleh

responden dengan skor tingkat kepentingan sebesar 3,57. Skor tingkat

kepentingannya lebih tinggi dari skor rata-rata yang hanya 3,34. Akan tetapi,

sarana parkir yang ada pada Restoran Natrabu, Jakarta belum memadai. Hal ini

dapat dilihat dari skor tingkat pelaksanaannya yang masih sangat rendah yaitu

sebesar 2,38 jauh di bawah skor rata-rata tingkat pelaksanaan (3,07). Oleh sebab

itu, pihak restoran harus segera memperbaiki kinerja atribut ini. Salah satunya

dengan menambah lahan parkir agar dapat menampung semua kendaraan

konsumen yang berkunjung ke restoran ini. Selain sarana parkir yang memadai,

3,59). Namun pelaksanaan atribut ini pada Restoran Natrabu, Jakarta masih dinilai

rendah (2,88). Pihak restoran harus segera memperbaiki kinerja keamanan tempat

parkirnya. Salah satunya dengan menyewa tukang parkir.

Jalan keluar masuk menuju lokasi juga merupakan atribut yang dianggap

penting oleh responden (skor 3,36), namun pelaksanaan atribut ini oleh Restoran

Natrabu, Jakarta masih rendah (skor 2,81). Jalan keluar masuk menuju Restoran

Natrabu, Jakarta harus segera ditata sehingga tidak menimbulkan kemacetan.

Kemudahan dalam menjangkau lokasi adalah atribut yang juga

mempunyai tingkat kepentingan yang tinggi (skor 3,38). Sementara

pelaksanaannya pada restoran ini masih dinilai rendah dengan skor 2, 96. Kinerja

atribut ini harus segera diperbaiki oleh pihak restoran.

Selain atribut di atas, atribut dalam ruangan seperti aroma ruangan juga

menjadi atribut yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi (3,36). Namun

pelaksanaan atribut ini pada Restoran Natrabu, Jakarta juga masih rendah dengan

skor 3,04. Pihak restoran harus segera memperhatikan kenerja aroma ruangan

pada restorannnya. Konsumen menginginkan restoran yang beraroma wangi

sehingga memberikan kenyamanan pada mereka.

Begitu juga dengan kesejukan ruangan, atribut ini mempunyai tingkat

kepentingan yang tinggi (skor 3,37) namun pelaksanaannya dinilai masih rendah

oleh responden dengan skor 3,04. Sama halnya dengan aroma ruangan, Restoran

Natrabu, Jakarta harus segera memperbaiki kesejukan ruangan restorannya. Pihak

restoran harus tetap mengontrol sirkulasi udara dan mengatur suhu pada air conditioner (AC) dan pewangi ruangan.

Pertahankan Prestasi (Kuadran B)

Pertahankan prestasi menunjukkan faktor atau atribut yang telah berhasil

dilaksanakan perusahaan, untuk itu wajib dipertahankan. Atribut yang berada pada

kuadran ini dianggap sangat penting dan sangat memuaskan.

Pada diagram kartesius di atas dapat dilihat atribut yang termasuk ke

dalam kuadran pertahankan prestasi ini adalah kehigienisan makanan dan

minuman, kualitas makanan dan minuman yang baik, variasi jenis makanan dan

minuman yang tersedia, kebersihan toilet, kebersihan ruangan, ketersediaan toilet,

kecepatan penyajian makanan dan minuman, kesigapan pramusaji dalam melayani

konsumen serta keramahan dan kesopanan pramusaji. Jika dilihat dari keseluruhan

atribut, kinerja yang harus dipertahankan oleh Restoran Natrabu, Jakarta ini

adalah hal- hal yang berhubungan dengan kebersihan dan kesehatan makanan,

minuman dan fasilitas restoran serta sikap pramusaji.

Atribut kehigienisan makana n mempunyai skor kepentingan sebesar 3,72

dan skor pelaksanaannya sebesar 3,29. Skor kepentingan atribut kualitas makanan

dan minuman yang baik adalah sebesar 3,66 dan skor pelaksanaan dari atribut ini

adalah sebesar 3,28. Skor kepentingan atribut variasi jenis makanan dan minuman

yang tersedia adalah sebesar 3,41 dan skor pelaksanaannya adalah sebesar 3,2.

Skor kepentingan dan pelaksanaan dari atribut kebersihan toilet

masing-masing sebesar 3,68 dan 3,26. Atribut kebersihan ruangan memiliki skor

kepentinga n sebesar 3,57 dan skor pelaksanaanya adalah sebesar 3,27. Sementara

itu, atribut ketersediaan toilet mendapat skor kepentingan sebesar 3,47 dan skor

Atribut kecepatan penyajian makanan dan minuman mendapat skor

kepentingan sebesar 3,44 dan skor pelaksanaan sebesar 3,18. Sedangkan skor

kepentingan atribut kesigapan pramusaji dalam melayani konsumen adalah

sebesar 3,36 dan skor pelaksanaan sebesar 3,11. Sementara atribut keramahan dan

kesopanan pramusaji mempunyai skor kepentingan sebesar 3,49 dan skor

pelaksanaan sebesar 3,12.

Semua atribut yang termasuk ke dalam kuadran pertahankan prestasi ini

dianggap sangat penting. Pelaksanaannya pada Restoran Natrabu, Jakarta juga

sudah sangat memuaskan sehingga kinerjanya harus tetap dipertahankan dan

ditingkatkan oleh pihak restoran agar tidak berpindah ke kuadran A.

Prioritas Rendah (Kuadran C)

Pada kuadran prioritas rendah (kuadran C) ini berisikan atribut yang

dianggap memiliki tingkat kepentingan rendah oleh responden sehingga

perbaikannya menjadi prioritas rendah dan pada kenyataannya Restoran

Natrabu, Jakarta juga tidak terlalu baik. Atribut-atribut yang termasuk ke dalam

kuadran ini adalah akses transportasi umum, harga makanan dan minuman serta

pengetahuan pramusaji terhadap produk yang dijual.

Akses transportasi umum dianggap atribut yang tingkat kepentingannya

rendah (skor 3,06 ) dan pelaksanaannya oleh Restoran Natrabu, Jakarta juga

masih rendah (skor 2,96). Begitu juga dengan harga makanan dan minuman

juga dianggap mempunyai tingkat kepentingan yang rendah 2,98 akan tetapi

pelaksanaannya oleh restoran masih rendah 2,86. Sama halnya dengan kedua

atribut di atas, atribut pengetahuan pramusaji juga memiliki kepentingan yang

Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran ini tidak terlalu masalah

apabila tidak diperbaiki oleh pihak restoran dalam waktu dekat. Karena atribut

tersebut dianggap tidak terlalu penting oleh responden. Perbaikannya memiliki

pengaruh marginal terhadap kepuasan pelanggan total karena prioritasnya relatif moderat.

Berlebihan (Kuadran D)

Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran ini adalah atribut-atribut yang

kepentingannya rendah bagi konsumen tetapi pelaksanaannya tinggi.

Peningkatan kinerja pada atribut yang berada dalam kuadran im akan dinilai

berlebihan bagi konsumen.

Atribut yang termasuk ke dalam kuadran berlebihan ini adalah tanggapan

terhadap keluhan, kecepatan transaksi, penampilan pramusaji, dekorasi ruangan,

pencahayaan ruangan, dan pemilihan warna ruangan.

Atribut tanggapan terhadap keluhan memiliki skor kepentingan sebesar

3,33 dan pelaksanaannya sebesar 3,1. Sedangkan skor kepentingan atribut

kecepatan transaksi adalah sebesar 3,17 dan skor pelaksanaannya sebesar 3,09.

Sementara atribut penampilan pramusaji mendapat skor kepentingan sebesar 3,16

dan skor pelaksanaan sebesar 3,18. Atribut dekorasi ruangan memiliki skor

kepentingan sebesar 3,11 dan skor pelaksanaan sebesar 3,22. Begitu juga dengan

pencahayaan ruangan mendapat skor kepentingan sebesar 3,02 dan skor

pelaksanaannya pada Restoran Natrabu, Jakarta sebesar 3,11. Skor kepentingan

atribut pemilihan warna ruangan adalah sebesar 2,81 sedangkan skor

pelaksanaan yang lebih tinggi daripada skor kepentingannya. Ini berarti pihak

restoran telah berlebihan dalam melaksanakan atribut-atribut tersebut.

Dokumen terkait