• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengertian Didikan Subuh

Menurut bahasa didikan subuh terdiri dari dua kata yaitu kata “ didikan ” dan “subuh ”. secara bahasa didikan atau pendidikan artinya adalah proses pembentukan dan pembinaan karakter, akhlak, dan wawasan manusia dengan cara diberikan ilmu dan pengalaman dari seorang guru. Sedangkan kata subuh artinya waktu setelah terbit fajar menjelang matahari terbit. Didikan subuh dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan acara yang dilaksanakan pada waktu setelah pelaksanaan sholat subuh bertempat dimasjid atau surau yang melibatkan banyak orang (Afrizon, 2004 : 1).

Sedangkan menurut Darmawi dalam (Harto, Vol. 8, i.4, 2015: 168) Didikan subuh merupakan suatu usaha pendidikan Islam yang fungsional dan praktis yang dilaksanakan pada waktu subuh dengan menjadikan masjid dan mushola sebagai pusat kegiatan untuk membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah swt. Dapat disimpulkan bahwa didikan subuh adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang dilakukan atau diselenggarakan di TPA yang mana disana ada materi yang dikonsep atau dirancang dengan mengarah kepada tujuan agar lebih mengenalkan anak-anak pada agama Allah swt. Agar menjadi pribadi yang berilmu sehingga dengan ilmunya tersebut dia bisa mengerjakan amal-amal yang diharapkan nanti amalan tersebut dapat menjadikanya pribadi yang bertaqwa sebagaimana banyaknya dalam Al-Qur‟an yang mana ujung ayatnya sering berbunyi “mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa”.

Didikan subuh juga merupakan subuah lembaga pendidikan Islam yang sangat urgen dalam media membentuk karakter siswa pra dan dasar dalam membangun karakter dari usia dini menjadi karakter muslim yang diharapkan. Karena membangun karakter muslim pada siswa sebaiknya disiapkan dari dini dengan karakter yang sudah disiapkan dari awal tersebut akan sangat mudah membentuk kepribadian mereka untuk masa selanjutnya.

2. Tujuan Pelaksanaan Didikan Subuh

Bila ditinjau dari sejarah pelaksanaanya dan kondisi yang dapat dilihat sekarang ini maka didikan subuh memiliki tujuan :

a. Tujuan Umum

Tujuan pembinaan didikan subuh ini adalah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para guru-guru atau pembimbing acara didikan subuh sehingga akan mampu melatih anak dalam didikan Subuh untuk pencapaian akhlak anak-anak kepada aklak yang Islami. Kegagalan guru dalam melaksanakan didikan subuh berarti kegagalan dalam menciptakan anak-anak berakhlak islami.Supaya didikan subuh berhasil dengan baik, maka sangat perlu membina para guru pembimbing didikan subuh.

b. Tujuan Khusus

1) Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru pembimbing didikan Subuh dalam memberikan bimbingan dan latihan pada santri didikan subuh.

2) Supaya dalam pelaksanaan acara didikan Subuh lebih tertata dengan baik sesuai dengan menejemen yang profesional sehingga hasil yang diharapkan akan lebih baik yaitu membentuk karakter Islami.

3) Pelatihan dan pembinaan didikan Subuh ini diharapkan bergunan bagi anak didik dalam pelasanaan Islam secara praktis artinya bisa langsung diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

4) Agar pembimbing didikan subuh bisa bara lebih professional dalam mengelola acara didikan subuh, ada Inovasi baru dalam setiap acara Sehingga kegiatannya tidak terkesan monoton, biar membuat suasana lebih bergairah. (Harto, 2015: 170)

Jika ditinjau dari sejarah pelaksanaannya dan kondisi yang dapat dilihat sekarang ini, maka didikan subuh memiliki tujuan antara lain: a. Mendidik masyarakat, khususnya generasi muda Islam untuk dapat

melaksanakan ibadah yang telah diperintahkan Allah SWT

b. Mengimarahkan Masjid, Surau, dan Mushalla dengan kegiatan yang bernilai pendidikan dan ibadah

c. Melatih masyarakat khususnya generasi muda untuk bangun diwaktu subuh serta melaksanakan shalat subuh secara berjamaah

d. Melatih peserta untuk berani tampil dan menyampaikan ide serta pemikirannya dihadapan orang ramai atau dihadapan publik

e. Memupuk rasa ukhwah Islamiyyah sesama ummat Islam. (Afrizon, 2004: 2)

Jadi dengan uraian di atas maka dapat kita pahami bahwa didikan subuh memiliki tujuan yang bukan hanya mengarah kepada santri saja, namun juga kepada guru atau pendidiknya sebagai ajang mengaplikasikan ilmunya, tentang bagaimana cara menyelenggarakan didikan subuh. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan nanti masuk pada tahap pengevaluasian kegiatan didikan subuh tersebut, sehingga dengan adanya kegiatan didikan subuh yang berkelanjutan yaitu setiap hari Minggu pagi. Diharapkan ada yang nanmanya peningkatan nilai dan hasil didikan subuh tersebut, melalui evaluasi yang dilakukan secara bertahap atau terprogram.

Disamping itu didikn subuh juga wadah yang berfungsi sebagai tempat mempersiapkan kader Islam yang tangguh, mampu membiasakan diri bangun pagi dan melaksanakan shalat subuh secara berjamaah, memberanikan diri tampil dihadapan orang ramai, sehingga nantik kemampuan public speaking meraka ini adalah modal untuk dapat menyampaikan ide dan aspirasinya keelak jika santri sudah menginjak usia dewasa. Hal ini tentu tidak bisa dengan modal teori saja, maka dari itu anak-anak langsung memperaktikkannya tampil dihadapan guru dan kawan-kawannya.

3. Manfaat Didikan Subuh a. Manfaat Umum

Manfaat pelatihan kegiatan didikan Subuh ini adalah: Diharapkan dengan adanya pelatihan didikan Subuh ini maka kegiatan didikan Subuh untuk anak-anak dapat dikelola dengan baik serta efektif dan efesien sehingga menghasilkan anak didikan Subuh yang cinta Masjid dan berakhlak Islam.

b. Manfaat Khusus

1) Pelatihan didikan Subuh ini berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan manajemen pengelolaan didikan Subuh oleh para pembimbing didikan Subuh. Sehingga dapat menerapkan metode yang benar kepada anak-anak didikan Subuh.

2) Pelatihan didikan Subuh ini diharapkan dapat menambah, memotivasi anak didik untuk lebih mencintai Masjid atau musalla sebagai pusat kegiatan keagamaan.

3) Pelatihan didikan Subuh ini diharapakan berguna dan menjadikan anak-anak mempunyai pengetahuan dan keterampilan tentang tata cara beribadah dalam Islam, dimana pengetahuan dan keterampilan tersebut sangat terbatas didapat oleh anak didik di lembaga formal (sekolah).

Seperti yang kita rasakan saat sekarang ini, bahwa kita berada pada era digital, yang artinya kita sedang berada pada masa android dan jangkauan internet sangat mudah untuk kita nikmati dan akses tanpa susah payah, cukup dengan HP yang ada digenggaman tangan maka, akses dunia luar pun dapat kita pantau, disatu sisi ini jadi sebuah hal yang menggembirakan bagi kita yang mana apabila kita menggunakan dengan cerdas, maka kita bisa dengan mudah menambah wawasan dan eduksai melalui Internet tanpa harus kepustaka dan sekolah menimbanya, atau diartikan kita bisa belajar otodidak.

Namun disisi lain kita dikhawatirkan dengan nasib anak-anak, generasi pelanjut bangsa dan agama, yang mana kalau saja orang tua tidak jeli dalam era ini dalam mengontrol anak, anaknya dalam menggunakan atau mengkonsumsi Android yang memiliki akses Internet, maka tentu hal ini memberi pengaruh banyak sedikitnya tentang prilaku keberagamaanya yaitu agama Islam. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut belum efektif kalau hanya menanamkan rasa keberagamaan anak-anak hanya diberikan disekolah, atau lembaga formal saja.

Dengan begitu disini didikan subuh sangat bermanfaat untuk prilaku keberagamaan anak/santri. Dapat kita lihat bagaimana didikan subuh dapat mendidik anak/santri untuk dapat menariknya memakmurkan masjid. Dengan melaksanakan shalat subuh berjamaah khususnya pada hari Minggu pagi tersebut. Seperti yang kita ketahui shalat yang cukup berat dilaksanakan yaitu shalat subuh. Sehingga disini program didikan subuh sangat bermanfaat untuk dapat melatih anak/santri untuk mencintai masjid sedari dini, sehingga kala remaja dan dewasanya masjid bukan lagi tempat yang asing dan sulit untuk mereka tujuan.

Sebagaimana hadits nabi yang artinya “perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanak-anakan shalat pada usia tujuh tahun dan pukullah mereka saat sepuluh tahun”. (H.R Abu Dawud)Begitu jelas perintah nabi tentang bagaimana mendidik anak-anak untuk melaksanakan shalat, memang betul-betul harus diltih sejak kecilnya. Dengan tegas nabi menyuruh untuk memukulnya jika sudah berusia sepuluh tahun tetapi tidak juga melaksanakan shalat.

4. Landasan Hukum Didikan Subuh

Salah satu undang-undang yang mengatur tentang didikan subuh adalah peraturan daerah kabupaten Tanah Datar nomor 1 tahun 2015, tentang penyelenggaraan pendidikan BAB VII penyelenggaraan

pendidikan nonformal bagian pertama pasal 35 ayat 2. Penyelenggaraan satuan pendidikan nonformal sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi satuan pendidikan :

a. Taman Pendidikan Qur‟an (TPA) / taman pendidikan seni Al-Qur‟an (TPSA).

b. Lembaga kursus dan lembaga pelatihan c. Kelompok belajar

d. Pusat kegiatan belajar masyarakat e. Majlis ta‟lim

f. Lembaga pendidikan Al-Qur‟an g. Lembaga didikan subuh &

h. Pendidikan anak usia dini jalur non formal

C. Perencanaan dan Pelaksanaan Didikan Subuh

Dokumen terkait