• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hal yang telah dilakukan GKJ Purworejo

Dalam dokumen T1 712008019 Full text (Halaman 33-35)

CREDIT UNION BANK KOMERSIAL

V.1. Hal yang telah dilakukan GKJ Purworejo

Berdasarkan kenyataan besaran UMP Kabupaten Purworejo dan Data Pendapatan Gereja-gereja, maka perlu dilakukan suatu upaya untuk menyikapi hal tersebut dengan menggunakan sumber daya yang ada di lokasi setempat. Kata-kata inspiratif ”kesulitan si miskin hanya dapat diatasi oleh si miskin itu sendiri. Si miskin harus mengumpulkan uang secara bersama-sama dan kemudian meminjamkan kepada sesama mereka juga. Pinjaman harus digunakan untuk tujuan yang produktif yang memberikan penghasilan. Jaminan pinjaman adalah watak si peminjam/anggota.”oleh Friedrich Wilhelm Raiffeisen pada tahun 1864, menjadikan inspirasi Pendeta Eko Lukas Sukoco dalam mengajak warga jemaat GKJ dengan menggunakan SDM manusia yang telah ada untuk mencoba mempraktekannya, dengan merintis berdirinya Credit Union di sekitar GKJ Purworejo. Setelah melalui diskusi panjang antar pendeta GKJ se-klasis Purworejo, maka dicari model yang dianggap tepat dan paling memungkinkan untuk dilakukan dalam rangka peningkatan kesejahteraan umat yang akan dimulai dari jemaat di lingkup GKJ Klasis Purworejo. Dan model yang sedang cukup aktual dalam hal pengembangan kesejahteraan umat adalah Credit Union, yang juga telah cukup berhasil dilaksanakan di Yogyakarta (Credit Union Cindelaras Tumangkar, Yogyakarta, yang dikelola oleh umat Katholik).

Membangun suatu sistem ekonomi masyarakat yang menuju kemandirian ekonomi produktif, merupakan sesuatu yang tidak mudah dan dibutuhkan cukup tenaga pemikiran dan konsep yang matang dan jelas arah yang akan dicapai. Apalagi jika sistem ekonomi produktif yang berbasis komunitas lokal tersebut berbasis pada kekuatan diri sendiri yang sudah ada,

55

Cahyono, Nur Edi. Pola Kebijakan Pengurus Credit Union Angudi Laras tahun buku 2013. Purworejo: Credit Union Angudi Laras, 2013, hlm. 8.

30 tidak mengandalkan belas kasihan dari komunitas lain (Self-Financing). Namun sebuah harapan besar dan hal-hal yang sulit akan dicapai dengan di mulai dari satu langkah kecil dan sederhana. Warga jemaat (sumberdaya yang telah ada) yang peduli ambil bagian dan yang mempunyai kapabilas/mengerti tentang kegiatan ekonomi, juga dilibatkan dalam proses pembentukan Credit Union Angudi Laras, sekaligus menjadi anggota mula-mula.57

Sebagai salah satu inisiator berdirinya Credit Union Angudi Laras, GKJ Purworejo terus mendorong agar semua jemaat, khususnya golongan ekonomi menengah ke bawah untuk menjadi anggota Credit Union. Hal ini memang belum seluruh warga jemaat GKJ Purworejo yang termasuk kategori tersebut mau bergabung dengan Credit Union Angudi Laras. Jika dilihat dari data yang ada, baru 235 orang dari 1268 total warga GKJ Purworejo yang menjadi anggota Credit Union Angudi Laras (18,8%), atau 235 dari 1.011 warga dewasa (23.2%) warga dewasa. Melihat angka-angka ini merupakan potensi yang besar untuk mengembangkan Credit Union Angudi Laras, untuk berkembang lebih besar lagi. Apalagi jika dilihat dalam 3 tahun saja, asset yang dimiliki oleh Credit Union Angudi Laras sudah bertumbuh menjadi Rp2.695.687.140,00 dengan pendapatan bulanan yang terus meningkat.

Salah satu keuntungan dari nyata dari adanya Credit Union Angudi Laras bagi warga GKJ Purworejo adalah tidak jatuhnya warga jemaat ke jeratan rentenir atau lembaga keuangan yang menereapkan bunga pinjaman yang tinggi (4% tetap / flat dari total pinjaman, atau bahkan lebih besar lagi). Juga berkurangnya praktek hutang-menghutang antar warga jemaat yang berpotensi timbulnya perpecahan antar warga jemaat jika si penghutang tidak segera melunasi hutangnya. Jika diadakan penelitian, mungkin adanya Credit Union Angudi Laras ini juga memberi kontribusi yang signifikan dalam meningkatkannya jumlah persembahan gereja, namun hal ini perlu diadakan penelitian lebih lanjut dan mendetail.58

Hal penting yang harus dilakukan GKJ Purworejo adalah terus menerus mendorong warga jemaatnya agar mau dan segera bergabung dengan menjadi anggota Credit Union Angudi Laras, agar warga jemaat mandiri dalam hal ekonomi bahkan mengarah kepada pertumbuhan ekonomi kreatif. Jika dilihat tren kenaikan jumlah asset dan pendapatan, dengan anggota yang masih relatif kecil maka, jika semakin banyak orang terlibat dalam Credit Union Angudi Laras tentu akan meningkatkan asset maupun pendapatannya. Jika demikian, minimal akan lebih banyak warga jemaat maupun warga masyarakat yang lebih pintar dalam hal keuangan.

Melihat adanya animo untuk menjadi anggota Credit Union dari warga non-kristiani sudah ada yaitu sebanyak 14,1% anggota yang beragama Muslim (Tabel 1.4.), maka tidak menutup kemungkinan, bahwa kelak Credit Union fungsinya juga akan dapat dirasakan

57

Wawancara dengan Maria Ch (Manager CU Angudi Laras Purworejo), tgl. 24 Maret 2014, jam 13.00 WIB.

31 komunitas lain di luar tubuh gereja. Ini juga berarti akan membawa keluar semangat inklusif ke-Kristen-an dari sekedar pelayanan internal komunitas. Bahkan kenyataan ini adalah kabar sukacita dari komunitas Credit Union yang semula berbasis komunitas warga gereja dengan ruh teologi gereja, dapat dinikmati oleh komunitas lain diluar tubuh gereja. Bukankah ini merupakan ’terang gereja’ bagi komunitas lain?

Menariknya, GKJ Purworejo adalah satu dari 319 GKJ dalam lingkup Sinode GKJ, yang berani membawa pemikiran ekonomi dalam tataran praktis (operasional) ke tengah kehidupan gereja. Jika saja 318 gereja (GKJ) lainnya yang ada dalam lingkup Sinode GKJ melakukan hal yang sama, maka hal ini akan menjadi potensi pembelajaran bersama dalam upaya nyata gereja dalam menyikapi kemiskinan serta tindakan meningkatkan kesejahteraan warga gereja pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. GKJ Purworejo bersama- sama dengan GKJ se-Klasis Purworejo (Klasis yang mempunyai persembahan terkecil se- Sinode GKJ), mulai menyuarakan Credit Union bagi 31 Klasis lain di lingkup Sinode GKJ, baik melalui siomposium, seminar, lokakarya, maupun kegiatan promorsi Credit Union melalui jejaring media sosial melalui internet.

Dalam dokumen T1 712008019 Full text (Halaman 33-35)

Dokumen terkait