• Tidak ada hasil yang ditemukan

N : Narasumber III, Suhadi Susanto P : Pewawancara

PEMBUKAAN

P: Selamat Pagi Om. Saya mau memulai wawancara ya Om untuk tugas akhir saya tentang suksesi di PT Sido Muncul Tbk.

N: Ya ya, silahkan Maya. Om siap menjawab semua pertanyaan.

VARIABEL: KEPEMIMPINAN

P: Prestasi apa saja yang telah diraih oleh perusahaan (dari segi operasional) selama suksesor menjabat sebagai Direktur Operasional?

N: Ya kalau prestasi itu, ya terlihat dari banyaknya award yang didapat perusahaan ya Maya. Itu sejak David memimpin sebagai Direktur Operasional atau ya sejak IPO itu, Sido Muncul seperti menanam penghargaan banyak sekali. Dari pemerintah, dari badan-badan sosial, banyak lah. Apalagi yang dari PT SMPN itu juga menghasilkan banyak penghargaan.

P: Award yang didapat itu juga kontribusi dari Om David juga atau Om Irwan sendiri?

N: O ya jelas, award itu banyak dari Om David juga. Kan Sido Muncul ini operasionalnya Om David. Jadi ya beliau banyak memberikan ide-ide begitu.

Tapi ya tetap saja lho ya, tidak terlepas dari Om Irwan. Om Irwan kan tetap pemimpinnya.

P: Baik Om. Lanjut ke pertanyaan berikut, seberapa sering intensitas komunikasi yang dilakukan kepada karyawan dalam sehari? Contoh : menyapa, memberi masukan, dan turun langsung ke lapangan?

N: Wah, ya sering to ya. Setiap ketemu ya pasti nyapa.

P: Seberapa sering suksesor mau mendengarkan keluhan dari karyawan dan memberi solusi atas permasalahan?

159

N: Selalu mendengarkan kalau Om David. Beliau mampu merespons dengan cepat, jadi tidak susah mengubungi dia itu. Meskipun dia sibuk banget, tetap senggak nya SMS buat respon.

P: Dalam pengambilan keputusan, apakah suksesor melibatkan karyawan atau mengambil keputusan sendiri?

N: Iya, pasti. Kayak saya gitu, diberikan wewenang buat ambil keputusan. Tapi saya tetap tanya sama Om David dulu. Rundingan dulu enaknya gimana.

Beliau juga begitu. Butuh apa, kurang apa gitu ngomong ke saya, minta pendapat saya.

VARIABEL: KEMAMPUAN

P: Apakah suskesor mampu menganalisis masalah di perusahaan?

N: Bisa. David itu dari kecil, sekolah, kuliah, sampai kerja dia pintar kok. Di dalam perusahaan, dia juga menerapkan kepandaiannya itu. Dia bisa menganalisa masalah dengan cepat juga dan mencari solusi. David tahu cara beretika dalam bisnis itu bagaimana, strategi yang diambil juga baik sekali.

P: Apakah suksesor mampu merespons dengan cepat masalah yang dihadapi karyawan sehubungan dengan pekerjaan?

N: Ya, dia merespon dengan cepat meskipun hanya lewat SMS aja.

P: Seminar apa saja yang telah diikuti suksesor?

N: Banyak. Sido Muncul sering dapat undangan seminar gitu buat Pak David.

Tapi kalau beliau berhalangan, biasanya saya atau karyawan lain yang menggantikan. Senang David itu ikut seminar gitu. Cuma sekarang kan lagi sibuk fokus pembangunan proyek di dekat Gajahmada situ, jadinya ya jarang sudahan ikut gitu-gitu.

P: Apakah suksesor mampu menggunakan peralatan dan perlengkapan yang ada di perusahaan dengan baik?

N: Ya, standar aja ya pasti bisa. Ndak perlu yang terlalu ahli gimana gitu, yang sampai tahu mendetail gitu, namanya juga manusia ada kelemahannya. Tidak semuanya bisa dilakukan dengan sempurna. Betul ndak? Apalagi dia kan bos, idenya aja yang dibutuhkan terus suruh anak buahnya yang melaksanakan to.

Dia cukup bisa email, ngetik, internet, gitu aja.

160

P: Apakah suksesor dapat bertutur kata dengan baik kepada karyawan?

N: Ya ya ya jelas. David ini dapat bertutur kata dengan baik, bukan hanya kepada yang sama pangkatnya, tapi sama karyawan dia juga baik, merangkul karyawan, mendengarkan karyawan, ya dia bisa buat karyawan itu nyaman begitu.

P: Apakah suksesor mudah meluapkan emosi saat terjadi permasalahan?

N: Kalau emosi gimana ya. Kadang ya emosi. Tapi kan wajar to namanya orang, mosok ndak pernah emosi ya lucu. Tapi ya kalau udah selesai ya selesai, ndak pernah diperpanjang. Misalkan saya buat kesalahan gitu, ya dia marah sama saya, memberi peringatan. Tapi ya ndak yang berkepanjangan.

P: Seberapa sering intensitas suksesor dalam menghadiri rapat yang diadakan perusahaan?

N: Ya, hampir selalu hadir dan sangat disiplin. Kadang karyawan yang tidak disiplin dalam rapat diberi peringatan. Tapi Om David tidak sepanjang hari berada di kantor. Apalagi sekarang ini lagi fokus pembangunan Candi Baru itu jadinya ya jarang di kantor, tapi dia tetap mementingkan perusahaan, dalam arti tidak pernah meninggalkan kantor untuk urusan pribadi. Dia benar-benar totalitas sama Sido Muncul. Hahaha..

P: Pernahkah suksesor mengambil alih sementara perusahan saat suksesor ada keperluan di luar perusahaan? Jika pernah, apakah kinerja perusahaan tetap berjalan normal, bahkan ada peningkatan, atau justru menurun?

N: Pernah mungkin ya. Om juga kurang paham. Tapi yang pasti sejak beralih jabatan jadi Direktur Operasional itu, perusahaan bisa lebih maju, saham juga naik terus. Cuma waktu itu kena pemilu jadinya sempet jatuh. Dia orangnya tenang gitu dalam menjalankan tugas, meskipun diberi tugas yang berat dari Om Irwan.

P: Apakah suksesor selalu mengandalkan karyawan dalam pengambilan keputusan? Seberapa sering hal itu terjadi?

N: David selalu melibatkan karyawan di dalam pengambilan keputusan, meski dia memiliki kepercayaan diri suksesor sangat tinggi. Dalam setiap rapat perusa-haan,David itu selalu meyakinkan kita kalau Sido Muncul harus dapat

161

mencapai visi yang dicita-citakan dan masing-masing orang seyogyanya memiliki keniatan untuk mengembangkan perusahaan.

P: Menurut Om Hadi, Om David ini mempunya kepercayaan diri yang cukup tidak untuk menjadi pemimpin?

N: O. Iya jelas. Buktinya ya yang saya bilang tadi. Dia mampu meyakinkan seluruh karyawan dalam bekerja bahwa pasti bisa mencapai cita-cita perusahaan.

P: Lalu Om yakin kalau Om David ini akan jadi pemimpin yang memiliki tujuan yang baik buat perusahaan?

N: Ya pasti ya. Dia punya tujuan yang baik kok buat perusahaan. Dia berbuat untuk lingkungan sekali. Setiap tahun itu ada aja inovasinya sebagai wujud dari visi Sido Muncul sendiri. Visinya apa. Kan untuk lingkungan, memberikan manfaat begitu. Nah, inovasi David juga tak jauh dari situ. Dia membangun CSR juga yang memberikan dampak yang baik buat masyarakat.

P: Apakah suksesor selalu memberikan informasi yang benar dan terbuka kepada karyawan tentang perusahaan?

N: Ya, dia terbuka kepada karyawan. Kepada saya juga apa-apa dia lapor. Saya juga sebaliknya supaya keputusan yang diambil bukan dari salah satu pihak saja.

P: Apa saja kerjasama yang dibangun oleh suksesor dengan pihak luar perusahaan? Berapa lama kerjasama tersebut berlangsung?

N: Banyak sekali. Kerjasama dengan supplier, distributor, retailer, toko pinggiran juga, warung-warung semua dirangkul oleh David. David sangat disegani oleh orang lain karena keramahannya dan rendah hati dia itu. Rekan kerjanya juga banyak si David itu.

P: Semua kerjasama itu berlangsung lama Om?

N: O. iya. Semuanya berlangsung sudah berpuluh-puluh tahun, dari generasi pertama hingga sekarang.

P: Apabila disuru memilih, apakah Om Hadi bersedia jika David terpilih menjadi suksesor generasi keempat PT Sido Muncul Tbk?

N: O. Ya jelas menerima, Maya. Sebagai karyawan ini kan keputusan utama tu kan RUPS ya. Jadi sebenarnya siapapun pemimpin selanjutnya, kita sebagai

162

karyawan ya pasti setuju. Toh asal kamu tahu aja, keluarga Sido Muncul ini semuanya baik. Keluarga dalamnya dekat sama saya semua dan mereka itu baik, benar-benar tidak ada niat jahat dengan siapapun. Jadi saya tak masalah.

Kalau David Hidayat ya bagus. Dia memenuhi syarat kok untuk menjadi pemimpin.

P: Apakah suksesor ikut berkontribusi di dalam corporate social responsibility (CSR)? Ide apa saja yang diberikan suksesor untuk corporate social response-bility?

N: Ya, semua ide CSR yang bagus-bagus itu dari David kok. Kan setelah melakukan CSR itu ada evaluasinya gitu, evaluasinya itu hasilnya bagus semua dan dipilih yang menjadi unggulan, salah satunya itunya ya ide dari David Hidayat.

.P: Hebat sekali ya Om Sido Muncul ini. Mengerti betul apa yang dibutuhkan oleh penduduk Indonesia. Apa saja budaya perusahaan yang selalu dilakukan perusahaan tiap tahun? Apakah suksesor bersedia menerapkan budaya tersebut selama kepemimpinannya?

N: Dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan, Om David ini selalu menghimbau karyawan agar tidak merugikan masyarakat sekitar dan lingkungan. Caranya bagaiman? Caranya, ,masang spanduk-spanduk di tempat kerja tentang merawat lingkungan supaya karyawan bekerja sesuai dengan etika dan visi perusahaan. Lalu, setiap setahun sekali, suksesor juga mengajak rekan-rekan kerja supaya awet hubungannya.

VARIABEL : MENTORING

P: Dalam pengembangan sosial-emosional, apakah mentor telah memberi contoh sebagai pemimpin yang baik kepada suksesor selama ini?

N: Ya, sebagai mentor itu patut ditiru Om Irwan itu. Dia pemimpin yang jos gandos. David juga kurang lebih seperti Irwan. Om Irwan itu baik sekali dengan karyawan, dia sangat menghargai karyawan, mengajari David terus.

Saya sendiri juga kadang menasehati David kok jika ada kesalahan.

P: Om David gak marah Om diberi kritik, dinasehati gitu?

163

N: Lha dikritik tu nda boleh marah kalau mau lebih maju to ya. Kan ada pepatah itu, kegagalan adalah awal dari kesuksesan. Kalau dia gagal, makanya harus dilatih, dikembangkan biar jadi hebat, jadi sukses. Kan gitu, Maya. Tapi nggak kok, David ndak pernah marah kalo dibilang gini-gitu. Dia justru menerima dengan baik dan bertanya-tanya arti menanggapi dengan serius.

P: Berapa lama suksesor melakukan proses mentoring secara rutin? Apakah suksesor selalu hadir dalam proses mentoring tersebut?

N: Kalau berapa lama pastinya tidak tahu ya, soalnya kan secara privat mereka kalau bimbingan, modelnya kayak les begitu. Yang saya tahu Om Irwan sering sekali ke Semarang, untuk mengontrol pabrik terus mengajari Om David.

Seminggu sekali gitu Om Irwan ke Semarang biasanya, hari Sabtu Minggu ke Semarang lalu langsung flight lagi ke Jakarta.

P: Apakah Om Hadi juga terlibat dalam melakukan proses mentoring ini terhadap suksesor?

N: Ya, saya terlibat dalam memberikan pengteahuan berbasis operasional perusahaan. Selain itu, saya juga berbagi pengalaman yang saya tahu tentang pabrik. Saya juga cerita dahulu saat saya menjadi Direktur Operasional apa langsung rapat aja gitu. Kalau ada masalah penting yang harus dibahas.

P: Mentor yang mengajari suksesor dalam hal pengetahuan ini siapa saja sih?

N: O. Ada 4 orang yang biasa memberikan nasehat dan bimbingan, saya sendiri, Pak Hadi, Pak Budi, dan Pak Johan.

P: Bagaimana cara mentor membantu suksesor dalam membuat komitmen di awal kepemimpinannya?

N: Kalau pengembangan identitas, saya tidak terlibat ya. Cuma setau Om, Om Irwan itu selalu menanamkan nilai-nilai yang baik kepada David. David selalu dibimbing, diberitahu mana yang salah dan yang benar. Lalu Om Irwan juga memotivasi suksesor ya bahwa David ini mampu menjadi seorang pemimpin

164

yang baik sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan. Kepribadian yang dimiliki David itu juga baik. Seluruh anggota keluarga juga yang dekat dengan Tuhan. Jadi, mayoritas ya, meskipun tidak semua,. kalau orang dekat dengan Tuhan itu, kurang lebih nya apa yang dilakukannya pasti mulia, tidak akan merugikan orang lain, menyejahterakan semua orang.

165

TRANSKRIP WAWANCARA

Dokumen terkait