• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN 3. TRANSKRIP WAWANCARA NARASUMBER I : PEMILIK PERUSAHAAN

N : Narasumber I, Irwan Hidayat P : Pewawancara

PEMBUKAAN

P: Selamat Siang Om Irwan, perkenalkan saya Maya Donanto dari Universitas Kristen Petra Surabaya. Saya mau melakukan wawancara terkait perencanaan suksesi pada PT Sido Muncul Tbk.

N: Jauh-jauh dari Surabaya ke Semarang ya.. Oke, silahkan Maya kita mulai.

VARIABEL: KEPEMIMPINAN

P: Prestasi apa saja yang telah diraih oleh perusahaan (dari segi operasional) selama suksesor menjabat sebagai Direktur Operasional?

N: Wah, kalau kontribusi David ya sangat banyak. Pak David ini idenya bagus sekali buat Sido Muncul. Dia mendirikan banyak pabrik atas nama Sido Muncul untuk strategi perkembangan perusahaan lho. Dia buat pabrik pupuk yang dinamakan PT SMPN (Sido Muncul Pupuk Nusantara), perusahaan transportasi, PT SHI di bidang ekstraksi, PT Candi Baru.

P: Apakah Om David mengurus semua perusahaan tersebut Om?

N: Yah, Om memang telah mempercayai David untuk mengatur anak perusahan dari Sido Muncul. Tapi ya tetep ada yang bantu to ya, ndak mungkin cumin dia sendiri. Om kan lima bersaudara. Itu semuanya ya bantu semua berdasarkan bidangnya masing-masing. Dengan ide Om David ini, pabrik pupuk yang dibangun itu omsetnya malah bisa lebih besar dari jamu lho dan dampaknya itu sangat bagus buat lingkungan. Produknya itu granul, pupuk cair, bahan bakar.

P: Kalau PT SHI itu apa Om?

N: SHI itu ceritanya gini. Bahan-bahan Sido Muncul kan dari alam, nah itu diekstraksi, diambil sarinya pakai mesin, lalu limbahnya dibuat pupuk. Semua proses yang dilakukan Sido Muncul ini untuk lingkungan.

144 P: Kalau award-award gitu banyak nggak Om?

N: Wah, kalau award Sido Muncul ya banyak to.. Nanti minta Om Hadi aja kasi dokumennya kalau perlu.

P: Award yang didapat itu juga kontribusi dari Om David juga atau Om Irwan sendiri?

N: Dari semua anggota keluarga, ya terutama David. Kan dia pemimpin operasio-nal sekarang. Jadinya, semua aktivitas, ide-ide itu ya dari dia kebanyakan.

Lalu baru diajukan ke saya. Begitu.

P: Baik Om. Lanjut ke pertanyaan berikut, seberapa sering intensitas komunikasi yang dilakukan kepada karyawan dalam sehari? Contoh : menyapa, memberi masukan, dan turun langsung ke lapangan?

N: Wah, ya sering ya setahu saya. Coba kamu tanya ke karyawan yang lain aja di bawah. Yang pasti sih karyawan sangat termotivasi dengan David. Dulunya kalau di kantor pada stress kena kerjaan, sekarang lebih bahagia gitu rasanya, tersenyum riang. Hahaha..

P: Seberapa sering suksesor mau mendengarkan keluhan dari karyawan dan memberi solusi atas permasalahan?

N: Selalu. David itu selalu dengar keluhan karyawan, sekecil apapun itu dia cepat-cepat merespons.

P: Dalam pengambilan keputusan, apakah suksesor melibatkan karyawan atau mengambil keputusan sendiri?

N: Iya, pasti. Dia selalu melibatkan karyawan, untuk melihat sudut pandang kar-yawan atas keputusan yang diambil.

P: Bagaimana jejak pengalaman kepemimpinan suksesor sebelumnya?

N: Ya, dia pernah kerja sama omnya jadi supplier barang-barang untuk ABRI, TNI-AL, TNI-AD, membantu orang tuanya ke pabrik obat OSCO, di situ dia membuat salep dan sebagai karyawan biasa. Lalu semakin berkembangnya Sido Muncul, David dilibatkan ke dalam perusahaan, kerja sebagai karyawan sebentar lalu jadi Direktur Pabrik. Kerjanya ya bagus, lalu sekarang jadi Direktur Operasional.

145 VARIABEL: KEMAMPUAN

P: Apakah suskesor mampu menganalisis masalah di perusahaan?

N: Jelas bisa, David itu orang yang pintar jadi dia mudah menganalisa masalah lalu memecahkannya.

P: Apakah suksesor mampu merespons dengan cepat masalah yang dihadapi karyawan sehubungan dengan pekerjaan?

N: Ya, dia merespon dengan cepat meskipun Cuma lewat SMS aja.

P: Apakah suksesor memahami struktur organisasi di dalam perusahaan dan dapat menjelaskan job description tiap divisi?

N: Jelas bisa dong, dia juga sering ikut terlibat membantu operasional secara langsung kokj.

P: Apa pendidikan terakhir yang ditempuh suksesor dan IPK nya?

N: D3 IPK nya saya lupa, tinggi pokoknya soalnya sampai membuat keluarga itu bangga.

P: Seminar apa saja yang telah diikuti suksesor?

N: Banyak, dari tentang family business, lingkungan, srategi bisnis, hampir semuanya pernah diikuti oleh suksesor.

P: Apakah suksesor mampu menggunakan peralatan dan perlengkapan yang ada di perusahaan dengan baik?

N: Ya, sewajarnya saja. Tidak perlu yang expert ahli seperti itu. Saya juga bisa standar saja, tidak perlu yang sempurna gimana gitu.

P: Apakah suksesor dapat bertutur kata dengan baik kepada karyawan?

N: Ya jelas, buktinya karyawan banyak yang cocok dengan Om David. Dia orangnya ramah soalnya, dan menghargai karyawan.

P: Apakah suksesor mudah meluapkan emosi saat terjadi permasalahan?

N: Ya, kalau emosian itu terkadang iya. Tapi dia orangnya tidak terlalu mempersalahkan hal yang kecil. Kalau benar-benar fatal itu baru dia marah.

Tapi ya wajar kan kalau orang itu marah, emosi gitu. Tak masalah lah saya kira.

P: Apakah suksesor telah menyatakan sanggup untuk menjadi pemimpin perusahaan pada generasi mendatang?

146

N: Ya, dia sanggup. Suksesor memiliki ketertarikan dengan bisnis karena saat suksesor masih muda, pemilik (senior) telah mendidik suksesor untuk bekerja di perusahaan orang lain, lalu suksesor direkrut untuk bekerja di perusahaan keluarga sendiri. Jadi, suksesor kurang lebih telah memiliki jiwa bisnis dan siap menjadi pemimpin.

P: Seberapa sering intensitas suksesor dalam menghadiri rapat yang diadakan perusahaan?

N: Ya selalu hadir dia dan orangnya on time sekali. Kalau telat dikit ya langsung ditinggal.

P: Pernahkah suksesor mengambil alih sementara perusahan saat suksesor ada keperluan di luar perusahaan? Jika pernah, apakah kinerja perusahaan tetap berjalan normal, bahkan ada peningkatan, atau justru menurun?

N: Pernah suatu ketika itu saya harus ke luar pulau untuk mengurus pekerjaaan yang penting. Sedangkan pekerjaan di Jakarta ini juga tidak bisa saya tinggal.

Johan yang ada di Jakarta juga sangat sibuk mengurus proyeknya. Oleh karena itu, saya berikan tanggung jawab ke David. Hasilnya baik, bahkan sangat memuaskan. Dia melakukan pekerjaan lebih dari yang Om kira. Ya adik yang bisa dibanggakan lah dia itu. Dia orangnya suka tantangan, jadi pasti dia berusaha keras untuk menjawab tantangan itu. Hahaha..

P: Apakah suksesor selalu mengandalkan karyawan dalam pengambilan keputusan? Seberapa sering hal itu terjadi?

N: Ya kalau hal yang kecil-kecil gitu dia langsung memberikan kepada bawahan yang dipercaya ya. Tidak perlu sampai apa-apa tanya ke dia. Kalau yang besar baru tanya ke Om David.

P: Menurut Om Irwan sendiri, Om David ini cukup percaya diri tidak menjadi pemimpin?

N: O. Iya jelas. Dia itu selalu yakin untuk melakukan apa yang dianggapnya benar. Sangat percaya diri dia, dari omongannya juga dia yakin lah saya kira.

P: Apa yang mendorong suksesor untuk terjun ke dalam bisnis keluarga? Jika terpilih menjadi pemimpin, apa rencana ke depan yang akan suksesor lakukan untuk kemajuan perusahaan di tengah persaingan global yang begitu ketat?

147

Apakah tetap mempertahankan visi dan misi yang ada sekarang atau menggantinya?

N: Sejak awal, nenek saya itu selalu menanamkan value keluarga dalam bisnis keluarga. Beliau ini mengingatkan berulang-ulang kepada anak dan putunya lah, kalau harus cinta keluarga, menciptakan keluarga yang harmonis, keluarga nomer satu begiitu. Inilah yang menurut saya bisa menjadi basis generasi penerus untuk memimpin perusahaan hingga saat ini, sehingga tujuan pribadi setiap pemimpin pasti sesuai dengan tujuan perusahaan. Saya sendiri yang meminta suksesor masuk ke dalam Sido Muncul ini, ikut membantu gitu.

Dari latar belakang pendidikan di bidang teknik pangan, saya yakin suksesor mampu berkontribusi di dalam bisnis keluarga.

P: Lalu Om yakin kalau Om David ini akan jadi pemimpin yang memiliki tujuan yang baik buat perusahaan?

N: Ya jelas yakin dong. Dia adik saya, saya tahu dia seperti apa. Sekarang aja dia ingin perusahaan itu lebih maju, berkembang lagi. Kelihatan lah dari cara dia berpikir itu. Saya yakin.

P: Apakah suksesor selalu memberikan informasi yang benar dan terbuka kepada karyawan tentang perusahaan?

N: Selalu. Dia itu sangat terbuka kepada karyawan ya. Contohnya dalam bidang keuangan misalnya ya, yang paling sensitif biasanya. David langsung tanya gitu ada masalah apa, lalu ya setelah dia tahu, dia cari solusi bareng-bareng.

Kalau perusahaan lagi butuh apa gitu misalnya, lalu David merasa kas perusahaan mepet, ya dia bilang terus terang kayaknya nggak usah dulu, besok aja kalau lagi dapet profit banyak. Ya baik lah dia, saling terbuka dengan siapapun.

P: Apa saja kerjasama yang dibangun oleh suksesor dengan pihak luar perusahaan? Berapa lama kerjasama tersebut berlangsung?

N: Banyak sekali. Supplier khusus bahan baku aja udah 100. Apalagi sejak David menjadi Direktur Operasional ini banyak sekali hubungan yang terjalin dengan pihak luar. Mungkin karena dia ahli bernegosiasi juga ya, jadi ya lebih menguntungkan perusahaan.

148

P: Apakah semua anggota keluarga menerima suksesor sebagai pemimpin perusahaan pada generasi selanjutnya?

N: O.Jelas menerima. Semua anggota keluarga menerima. Tidak akan ada konflik atau semacam itu lah, karena sudah dirundingkan sejak awal juga. Dan menurut kita memang dia yang paling pas. Selain dari anggota keluarga juga kan RUPS yang memegang keputusan utama. Di sana ada komisaris independen dan juga professional.

P: Apakah suksesor ikut berkontribusi di dalam corporate social responsibility (CSR)? Ide apa saja yang diberikan suksesor untuk corporate social response-bility?

N: Hampir semua ide CSR yang sekarang itu dari David semua dan mendapatkan penghargaan dari pemerintah, dan badan sosial lainnya. Banyak lah itu yang diberikan oleh David untuk CSR dan kita Sido Muncul sendiri menomorsatukan CSR ini untuk dijalankan dengan baik karena apa, Sido Muncul ini sudah terkenal sebagi perusahaan yang sosial, cinta masyarakat.

Oleh karena itu, kita mau mempertahankan image itu supaya Sido Muncul lebih dikenal lagi oleh masyarakat dan sesuai juga dengan visi Sido Muncul kan, untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

P: Hebat sekali ya Om Sido Muncul ini. Mengerti betul apa yang dibutuhkan oleh penduduk Indonesia. Apa saja budaya perusahaan yang selalu dilakukan perusahaan tiap tahun? Apakah suksesor bersedia menerapkan budaya tersebut selama kepemimpinannya?

N: Ya budaya itu mulai dari kepemimpinan saya. Saya mengatakan kepada semua pihak di setiap perusahaan untuk memanggil dengan sebutan yag sopan. Baik itu lebih muda, atau lebih tua harus tetap memanggil dengan sebutan yang baik, misalnya Bapak atau Ibu. Begitu.

P: Lalu suksesor sendiri menyikapi budaya tersebut bagaimana?

N: Dia suka aja, nyaman begitu. Dia juga omong-omong baik sama orang lain, sama kaaryawan juga baik, sama teman-teman kerja juga baik semuanya. Ya pasti dia akan menerapkan budaya ini juga jika nanti dia menjadi pemimpin.

149 VARIABEL : MENTORING

P: Dalam pengembangan sosial-emosional, apakah mentor telah memberi contoh sebagai pemimpin yang baik kepada suksesor selama ini?

N: Ya, saya sendiri sih merasa sudah memberikan yang terbaik, seperti nilai-nilai perusahaan itu selalu saya ajarkan.

P: Bagaimana cara seorang Om Irwan sendiri membantu suksesor dalam menumbuhkan nilai-nilai baik dalam perusahaan?

N: Saya melibatkan suksesor sejak awal ke dalam perusahaan dan membuat suksesor itu gengsi gitu, membuat dia memiliki perusahaan juga. Lalu saya ajak dia rapat, baik yang dengan Komisaris maupun Direksi, minimal sekali dalam sebulan, kadang di Jakarta, kadang di Semarang. Selain itu, ada rapat keluarga juga. Ini penting juga untuk saling bertukar pikiran.

P: Bagaimana cara seorang mentor membantu suksesor dalam pengendalian emosi?

N: Ya dengan nada yang baik, saya mengatakan hal yang baik kepada suksesor, memberitahu dia perlahan-lahan kan kadang orang itu sensitive ya. Dibilang apa sedikit kadang tidak terima, terus marah. Ya makanya saya sebagai mentor menghindari itu. Saya selalu mendampingi David saat ada permasalahan berat mengenai apapun. Dia ya curhat gitu ke saya dan sebisa saya memberikan solusi, seperti anak muda ya.

P: Om David sendiri menerima kritikan dari Om gitu gak kalau misalnya diberitahu begini begitu?

N: Iya, bagusnya dia itu mau menerima dan mau belajar, bukan hanya dari atasan tapi juga dari bawahan.

P: Berapa lama suksesor melakukan proses mentoring secara rutin? Apakah suksesor selalu hadir dalam proses mentoring tersebut?

N: Mentoring di kantor ngomong-ngomong gitu ya paling maksimal 2jam cukup.

Tapi kalau berbincang-bincang dengan anggota keluarga lain, sambil makan, apalagi ada mama itu biasanya ya cukup lama, bukan bisnis aja yang dibicarakan, ngalor-ngidul itu bahasanya. Kamu pasti tau. Hahaha.

P: Berapa kali dalam sebulan rapat yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan melibatkan suksesor?

150

N: Ya selalu melibatkan suksesor. Kalau ada 5 kali ya 5 kali Om David selalu hadir.

P: Apa tujuan Om Irwan mengajak Om David ikut dalam semua rapat?

N: Nah, ini penting sekali. Tujuannya agar David ini betul-betul mengerti dan memahami apa sih yang sedang terjadi di perusahaan. Sejak IPO itu, bagaima-na kondisi saham Sido Muncul sekarang. Ada tren, bagaimabagaima-na pula menyikapinya. Kurang lebih seperti itu lah.

P: Mentor yang mengajari suksesor dalam hal pengetahuan ini siapa saja sih?

N: O. Ada 4 orang yang biasa memberikan nasehat dan bimbingan, saya sendiri, Pak Hadi, Pak Budi, dan Pak Johan.

P: Bagaimana cara mentor membantu suksesor dalam membuat komitmen di awal kepemimpinannya?

N: Om David ini diajarkan untuk bersikap dan bekerja sesuai dengan etika dan nilai yang ada, yaitu menghargai karyawan, merangkul karyawan, berguna bagi banyak orang dan lingkungan. Bagusnya lagi, seluruh anggota keluarga PT Sido Muncul Tbk selalu berbagi cerita, memberikan masukan satu sama lain jika ada kesalahan yang diperbuat oleh salah satu anggota keluarga, termasuk David, sehingga dia tau mana yang benar dan mana yang salah.

Sekarang ini, seiring dengan proses mentoring yang dilakukan terus-menerus, menurut saya David telah mengenali kekuatan dan kelemahannya dan sedang proses untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Dan dia siap menjadi pemimpin yang diidamkan oleh semua orang.

151

Dokumen terkait