• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN 1. HASIL TRIANGULASI. Tabel 4.1. Hasil Triangulasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAMPIRAN 1. HASIL TRIANGULASI. Tabel 4.1. Hasil Triangulasi"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

114

LAMPIRAN 1. HASIL TRIANGULASI

Tabel 4.1. Hasil Triangulasi

VARIABEL : Kepemimpinan Pencapaian Perusahaan Narasumber 1: Pemilik

(senior)

Suksesor memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perusahaan dengan idenya mendiri- kan pabrik pupuk yang saat ini sangat berkem- bang dan menghasilkan omset yang lebih besar dari jamu. Dalam pelaksanaannya, pabrik ini memberikan dampak yang baik bagi masyara- kat secara umum.

Narasumber 2 : Suksesor Suksesor turut andil di dalam membawa visi perusahaan PT Sido Muncul Tbk menjadi nyata dan terwujud, dengan berbagai reward yang didapatkan oleh perusahaan, khususnya pada aspek lingkungan.

Narasumber 3 : Direktur Pabrik

Sejak suksesor beralih jabatan menjadi Direk- tur Operasional PT Sido Muncul Tbk, segala aktivitas perusahaan menjadi lebih teratur dan semakin banyak reward yang didapat oleh perusahaan.

Narasumber 4 : Manajer Personalia

Suksesor telah berhasil mewujudkan visi PT Sido Muncul Tbk yaitu menyejahterakan ling- kungan, baik dari dalam perusahaan sendiri, maupun dari luar perusahaan yaitu masyarakat umum.

Validitas Valid karena keempat narasumber menyatakan bahwa suksesor sebagai Direktur Operasional telah berkontribusi besar dalam pencapaian perusahaan yang merupakan perwujudan visi PT Sido Muncul Tbk dengan sudut pandang dari berbagai aspek, baik keuangan, reward,

(2)

115

maupun hubungan dengan lingkungan sekitar.

Pengaruh terhadap Karyawan Narasumber 1: Pemilik

(senior)

Suksesor memberikan pengaruh yang besar kepada karyawan karena saat ditanyai men- genai pimpinan masing-masing divisi, banyak karyawan yang termotivasi kerja di bawah pimpinan suksesor. Saat pemilik datang ke Semarang untuk melihat suasana tempat kerja, karyawan bersemangat sekali di dalam bekerja dan selalu tersenyum.

Narasumber 2 : Suksesor Selama ini, suksesor telah memberikan apa yang dibutuhkan oleh karyawan, selalu menco- ba mendengarkan keluhan karyawan, dan memberikan teladan yang baik. Suksesor sela- lu memberikan motivasi dalam berbagai ben- tuk, baik emosional maupun fasilitas perusa haan, dan suksesor selalu membuka diri untuk belajar dari karyawan.

Narasumber 3 : Direktur Pabrik

Suksesor mampu memberikan motivasi dalam hal gaji, fasilitas, poliklinik, asuransi, dan hal- hal yang diperlukan oleh karyawan pada umumnya. Suksesor juga mampu mendengar- kan keluhan dari karyawan serta bertindak dengan cepat atas masalah yang dihadapi oleh karyawan.

Narasumber 4 : Manajer Personalia

Suksesor berhasil memberikan motivasi yang tinggi terhadap karyawan. Hal ini terlihat di tempat kerja, di mana yang dulunya karyawan terlihat stress dalam bekerja karena tugas, se- karang sejak suksesor menjabat sebagai Direk- tur Operasional, karyawan terlihat bahagia dan saling bergurau satu dengan yang lain tanpa

(3)

116

melalaikan tugas mereka.

Validitas Valid karena keempat narasumber menyatakan hasil yang sama, di mana suksesor mampu memberikan pengaruh yang baik terhadap kar- yawan. Karyawan begitu termotivasi dengan adanya kepemimpinan suksesor. Selain itu, narasumber juga mengatakan bahwa suksesor mampu menjawab kebutuhan karyawan dan memberikan teladan yang baik sebagai seorang pemimpin.

VARIABEL : Kemampuan Pengetahuan Pekerjaan Narasumber 1: Pemilik

(senior)

Suksesor memahami betul sejarah dan budaya perusahaan dan selalu mengimplementasikan budaya yang diadopsi setiap tahun dari genera- si pertama. Suksesor juga memiliki bakat yang besar untuk berbisnis dan pandai bernegosiasi dengan orang lain. Suksesor juga mampu me- nganalisa masalah dengan cepat dan mampu memberikan solusi dari permasalahan tersebut.

Narasumber 2 : Suksesor Suksesor mengerti sejarah PT Sido Muncul Tbk, memahami visi dan misi perusahan, serta mampu memaparkan produk-produk yang dijual oleh perusahaan secara detail. Dari segi akademik, pendidikan terakhir yang ditempuh oleh suksesor adalah D3 (Diploma III), namun suksesor tidak menjadi rendah dan bahkan semakin termotivasi untuk belajar dari para senior yang lebih berpengalaman. Hingga saat ini, suksesor cepat tanggap jika ada permasala- han di perusahaan, terutama yang bersifat urgent.

Narasumber 3 : Direktur Suksesor sangat pandai saat sekolah, kuliah,

(4)

117

Pabrik bahkan bekerja. Beliau sangat mengerti cara berbisnis yang baik dan sesuai etika. Beliau juga mampu menerapkan strategi-strategi yang menguntungkan pihak-pihak dalam dan luar perusahaan. Suksesor juga sangat handal dalam menganalisa suatu masalah, serta melibatkan para karyawan dalam pengambilan keputusan. Suksesor cepat tanggap jika ada permasalahan dan langsung menghubungi pihak yang bersangkutan.

Narasumber 4 : Manajer Personalia

Suksesor dapat memahami job description setiap divisi dan sering membantu secara langsung ke dalam kegiatan yang dilakukan oleh divisi tersebut. Suksesor merupakan orang yang sangat pandai, terlihat dari cara mengam- bil keputusan dan strategi yang dijalankan untuk perkembangan perusahaan. Meski demi- kian, beliau tidak menutup diri untuk belajar dari karyawan yang ada di bawahnya.

Validitas Valid karena keempat narasumber berpendapat yang sama bahwa suksesor merupakan orang yang pandai dari segi akademik, serta memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pekerja- annya, baik tata cara dalam berbisnis maupun pengetahuan tentang perusahaan secara keselu- ruhan. Hal ini tercermin dari saat terjadi per- masalahan, suksesor cepat tanggap dan lang- sung mengambil tindakan dari permasalahan tersebut.

Keterampilan Teknis Narasumber 1: Pemilik

(senior)

Suksesor memiliki pengetahuan yang luas dan keterampilan yang cukup baik. Suksesor dapat

(5)

118

menggunakan peralatan dan perlengkapan yang ada di perusahaan secara wajar. Maksud- nya ialah beliau cukup mampu mengoperasio- nalkan peralatan yang ada, meskipun tidak mendetail dan expert.

Narasumber 2 : Suksesor Suksesor mampu mengoperasionalkan alat-alat di dalam perusahan, meskipun tidak expert.

Dalam keseharian kerja, suksesor masih sering bertanya kepada pihak yang lebih ahli pada bidangnya. Beliau tidak ingin pura-pura tahu dan justru menimbulkan resiko.

Narasumber 3 : Direktur Pabrik

Suksesor mampu menggunakan peralatan dan perlengkapan perusahaan secara standar. Hal terpenting adalah beliau mampu mengguna- kannya untuk kebutuhan perusahaan dan tidak perlu harus mendalami sedemikian rupa karena bukan tugas utamanya. Tugasnya adalah memberikan perintah kepada karyawan dan karyawan yang harus belajar mengoperasional- kan alat tersebut supaya dapat berfungsi de- ngan baik.

Narasumber 4 : Manajer Personalia

-

Validitas Valid karena ketiga narasumber menyatakan bahwa suksesor memiliki keterampilan teknis, meskipun tidak expert. Kedua narasumber ber- pendapat yang sama bahwa suksesor tidak harus memiliki keterampilan yang sangat ting- gi untuk mengoperasionalkan peralatan dan perlengkapan di perusahaan. Suksesor cukup memberikan pedoman saja kepada karyawan dan karyawan yang harus melaksanakan sesuai

(6)

119

bidang mereka.

Keterampilan Interpersonal Narasumber 1: Pemilik

(senior)

Suksesor merupakan orang yang beretika, mampu bertutur kata dengan baik kepada orang lain, terutama karyawan, meskipun se- ringkali emosi dan merasa di bawah tekanan.

Narasumber 2 : Suksesor Suksesor mampu beradaptasi dengan orang lain karena suksesor menyadari bahwa di dalam bisnis, yang terpenting adalah hubungan dengan orang lain. Apabila seorang entrepre- neur tidak memiliki hubungan yang baik dengan partner bisnisnya, maka bisnis itu tidak akan berkelanjutan. Begitu juga dengan karya- wan, suksesor selalu menghormati karyawan dengan cara komunikasi yang baik supaya karyawan nyaman selama bekerja di perusaha- an.

Narasumber 3 : Direktur Pabrik

Suksesor dapat bertutur kata dan bersikap dengan baik kepada semua orang, bukan hanya yang memiliki jabatan saja, namun juga kepada karyawan atau bawahannya. Jika ada permasalahan atau kendala tertentu, suksesor mudah emosi, tetapi hanya bersifat sesaat atau sementara.

Narasumber 4 : Manajer Personalia

Suksesor sangat baik kepada karyawan. Beliau merupakan orang yang ramah dan mempeduli- kan orang lain. Para karyawan sangat meneri- ma kehadiran beliau sebagai pemimpin karena beliau mampu menghargai bawahannya dengan bertutur kata yang baik dan sangat adil di dalam mengambil keputusan. Suksesor dapat memotivasi karyawan untuk terbuka,

(7)

120

jujur, dan saling menghormati kepentingan satu sama lain. Sejak suksesor menjadi Direk- tur Operasional, perusahaan memiliki lebih banyak jaringan dan memudahkan perusahaan untuk ekspansi. Beliau merupakan orang yang sabar dan tidak emosional.

Validitas Valid karena keempat narasumber berkata bahwa suksesor merupakan orang yang memi- liki keterampilan interpersonal, di mana ditun- jukkan dengan cara tutur kata dan sikap yang baik terhadap orang lain, baik dalam perusahaan maupun luar perusahaan. Kedua narasumber (pemilik dan Direktur Pabrik) juga menyatakan bahwa suksesor merupakan orang yang cukup emosional dalam menghadapi permasalahan, meskipun satu narasumber memiliki pendapat yang berbeda.

VARIABEL : Motivasi Ketertarikan Bisnis Narasumber 1: Pemilik

(senior)

Suksesor memiliki ketertarikan dengan bisnis karena saat suksesor masih muda, pemilik (senior) telah mendidik suksesor untuk bekerja di perusahaan orang lain, lalu suksesor direkrut untuk bekerja di perusahaan keluarga sendiri.

Jadi, suksesor kurang lebih telah memiliki jiwa bisnis dan siap menjadi pemimpin.

Narasumber 2 : Suksesor Suksesor sangat tertarik dengan dunia bisnis, terutama perusahaan keluarganya yang sedang berkembang. Suksesor selalu belajar strategi- strategi baru dan sangat peka terhadap tren yang ada. Apabila suksesor terpilih menjadi pemimpin, beliau ingin mengembangkan peru- sahaannya lebih besar lagi dan memperkenal-

(8)

121

kan brand Sido Muncul ke internasional.

Narasumber 3 : Direktur Pabrik

Suksesor memiliki ketertarikan dalam bisnis keluarga karena beliau selalu menghadiri rapat yang diadakan suksesor juga hampir tidak pernah absen kerja kecuali ada kegiatan yang sangat mendesak. Suksesor tidak selalu berada di kantor setiap hari karena banyak proyek yang harus dikerjakan di luar kantor, menyangkut kepentingan perusahaan.

Narasumber 4 : Manajer Personalia

Suksesor selalu menghadiri rapat perusahaan, baik dengan para pemegang saham maupun dengan direksi dan karyawan. Suksesor adalah orang yang mengedepankan perusahaan dari- pada urusan pribadi.

Validitas Valid karena keempat narasumber menyatakan bahwa suksesor memiliki ketertarikan di dalam bisnis dengan pengalaman beliau selama be- kerja dan kesanggupan suksesor bila terpilih menjadi pemimpin.

Kesediaan Memikul Tanggung Jawab Narasumber 1: Pemilik

(senior)

Saat pemilik (senior) sedang tidak dapat bekerja dan memberikan tanggung jawab kepada suksesor, suksesor mampu membuah- kan hasil yang baik, bahkan memberikan yang lebih dari seharusnya. Suksesor selalu berani menerima tantangan dan menjawab tantangan tersebut dengan baik.

Narasumber 2 : Suksesor Suksesor telah memikul tanggung jawab yang besar dari kakaknya selama pemilik tidak ada di tempat. Bukan hanya terbatas pada tanggung jawab yang diberikan atasan, suksesor sebagai Direktur Operasional melakukan tanggung

(9)

122

jawab lebih kepada karyawan dengan membimbing dan ikut terlibat langsung di dalam aktivitas yang dilakukan bawahan.

Narasumber 3 : Direktur Pabrik

Suksesor mampu memikul tanggung jawab, baik kecil maupun besar. Suksesor merupakan orang yang sangat berkomitmen di dalam melaksanakan tugas. Sejak suksesor beralih jabatan dari Direktur Pabrik menjadi Direktur Operasional, beliau terlihat tenang dan dapat menjalankan kewajibannya dengan baik tanpa mengesampingkan tugasnya yang lama.

Narasumber 4 : Manajer Personalia

Suksesor cocok menjadi seorang pemimpin bagi perusahaan karena beliau telah membukti- kan selama menjabat sebagai Direktur Operasi- onal, pekerjaan menjadi lebih teratur dan lebih terkontrol. Suksesor selalu bekerja keras bagi perusahaan dan mengedepankan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadinya.

Validitas Valid karena keempat narasumber menyatakan bahwa suksesor dapat memikul tanggung ja- wab yang lebih besar, bahkan lebih dari yang diperintahkan, serta mau berkorban untuk pe- rusahaan. Dari pernyataan ketiga narasumber, dapat disimpulkan bahwa suksesor merupakan orang yang bertanggung jawab dan sangat mencintai perusahaan serta bersedia menerima segala resiko yang terjadi.

Kepercayaan Diri Narasumber 1: Pemilik

(senior)

Suksesor dapat mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Apabila permasalahan dirasa simple atau dalam hal-hal yang kecil saja, ma- najer diperkenankan untuk langsung mengam-

(10)

123

bil keputusan. Sebaliknya apabila permasalah- an tersebut cukup besar, maka suksesor akan menjadi pusat pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan opini dari manajemen puncak. Suksesor merupakan orang yang sangat percaya diri bahwa dirinya dapat melakukan segala sesuatu yang dianggap benar.

Narasumber 2 : Suksesor Suksesor memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk dapat memimpin perusahaan. Ke- percayaan diri suksesor didapat sejak beliau mempresentasikan tentang PT Sido Muncul Tbk ke rekan kerja yang lain dan mendapatkan apresiasi yang cukup tinggi. Meski demikian, suksesor selalu melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan supaya dapat mengeta- hui solusi yang terbaik dari beberapa sudut pandang. Kekuatan suksesor adalah membina karyawan, disiplin. Kelemahannya cukup ban- yak, namun sedang proses untuk menjadi pe- mimpin yang lebih baik.

Narasumber 3 : Direktur Pabrik

Suksesor selalu melibatkan karyawan di dalam pengambilan keputusan, meski kepercayaan di- ri suksesor sangat tinggi. Dalam setiap rapat perusahaan, suksesor selalu meyakinkan setiap bagian dalam perusahaan bahwa PT Sido Mun- cul Tbk harus mampu mencapai visi yang dicita-citakan dan masing-masing orang seyog- yanya memiliki keniatan untuk mengembang- kan perusahaan.

Narasumber 4 : Manajer Personalia

Dari setiap tindakan dan motivasi yang diberikan kepada karyawan, sangat terlihat

(11)

124

bahwa suksesor memiliki kepercayaan diri yang cukup tinggi. Suksesor selalu yakin bahwa perusahaan tidak akan mengalami masa sulit selama masing-masing anggota perusaha- an memiliki tujuan yang sama untuk memaju- kan perusahaan. Bahkan saat ada persoalan, suksesor selalu meyakinkan dirinya dan karya- wan bahwa mereka dapat melaluinya.

Validitas Valid karena keeempat narasumber menyatakan hal yang serupa, di mana suksesor rmerupakan orang yang memiliki kepercayaan diri yang cukup tinggi. Terlebih, suksesor sendiri menilai dirinya merupakan orang yang memiliki cukup rasa percaya diri yang. Rasa percaya diri yang dimiliki suksesor dapat dimanfaatkan dengan baik oleh suksesor untuk hal yang positif.

Keselarasan Antara Tujuan Pribadi dengan Tujuan Perusahaan

Narasumber 1: Pemilik (senior)

Sejak awal, Rakhmat Sulistio selalu menanam- kan value keluarga dalam bisnis keluarga. Ini- lah yang menjadi basis generasi penerus untuk memimpin perusahaan hingga saat ini, sehingga tujuan pribadi setiap pemimpin pasti sesuai dengan tujuan perusahaan. Pemilik (senior) sendiri yang melibatkan suksesor untuk masuk ke dalam perusahaan. Dari latar belakang pendidikan di bidang teknik pangan, pemilik yakin suksesor mampu berkontribusi di dalam bisnis keluarga. Sebagai kakak, pemilik yakin bahwa tujuan suksesor jelas untuk membawa perusahaan ke arah yang

(12)

125

lebih baik karena beliau begitu antusias dalam bekerja untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan, bahkan saat pemilik sedang lengah, justru suksesor yang selalu menguatkan.

Narasumber 2 : Suksesor Suksesor sangat mencintai keluarganya dan bisnis yang dibangun oleh keluarganya, se- hingga apapun yang dapat beliau kerjakan akan diperjuangkan untuk memberikan dam- pak yang baik bagi semua orang. Suksesor tidak akan mengganti visi perusahaan yang dibangun sejak awal karena suksesor menghor- mati generasi pendahulu, selain itu visi PT Sido Muncul Tbk sangat mulia dan memiliki tujuan yang baik. Misi perusahaan yang mungkin akan mengalami perubahan sedikit sesuai dengan situasi yang ada.

Narasumber 3 : Direktur Pabrik

Suksesor selalu menerapkan budaya-budaya yang dibawa sejak lama dan memberikan inovasi-inovasi baru di setiap tahunnya. Visi perusahaan yang bertujuan untuk lingkungan juga diwujudkan oleh suskesor karena suksesor selalu memberikan inovasi untuk perbaikan di lingkungan, menciptakan produk yang mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Narasumber 4 : Manajer Personalia

Tujuan suksesor 100% jelas selaras dengan tujuan perusahaan, yaitu untuk membuat perusahaan lebih maju lagi. Keluarga Hidayat merupakan keluarga yang sangat harmonis dan mencintai anggota keluarga satu sama lain, termasuk suksesor sendiri, sehingga tidak mungkin tega suksesor mengkhianati keluarga

(13)

126

dan orang lain di perusahaan demi kepentingan pribadinya. Suksesor juga selalu mengatakan akan cita-citanya membawa perusahaan lebih berkembang dan dikenal orang di seluruh dunia.

Validitas Valid karena keempat narasumber menyatakan bahwa tujuan suksesor adalah selaras dengan tujuan perusahaan yaitu untuk membawa perusahaan ke arah yang lebih baik dan membuat keluarganya semakin harmonis.

Dengan demikian, akan terjadi keseimbangan antara kebutuhan suksesor pribadi dengan kebutuhan perusahaan di mana menguntung- kan semua pihak.

VARIABEL : Kepribadian Kesesuaian dengan Orang Narasumber 1: Pemilik

(senior)

Suksesor selalu terbuka kepada karyawan akan masalah yang terjadi, begitu juga sebaliknya.

Contohnya, apabila ada permasalahan keuang- an, suksesor membicarakan langsung kepada Direktur Keuangan dan mencari jalan keluar.

Hubungan suksesor dengan pihak luar seperti supplier juga sangat baik dan berlangsung lama. Karyawan di PT Sido Muncul Tbk juga sangat awet dan terlihat akrab dengan sukse- sor. Anggota keluarga semuanya menerima suksesor sebagai pemimpin PT Sido Muncul Tbk berikutnya.

Narasumber 2 : Suksesor Setiap ada permasalahan, suksesor selalu membicarakan kepada pihak yang terkait, tidak ke seluruh anggota perusahaan, contohnya atasannya saja. Suksesor membuat karyawan tidak takut untuk berbicara ataupun

(14)

127

mengungkapkan kritik kepada pemimpin.

Dampaknya, suksesor merasa sangat dihargai dan dihormati oleh karyawan. Suksesor juga memiliki hubungan yang sangat dekat dengan keluarga, sehingga setiap ada permasalahan atau berita baru tentang perusahaan, suksesor selalu merundingkan dengan pihak keluarga.

Narasumber 3 : Direktur Pabrik

Hubungan suksesor dengan setiap orang sangat baik, terutama karyawan. Suksesor dapat membuat karyawan nyaman untuk bekerja dan sangat memotivasi karyawan. Hubungannya dengan para supplier juga sangat baik. Bahkan, setelah suksesor menjadi Direktur Operasional, rekan kerja perusahaan menjadi bertambah banyak. Sebagai karyawan, direktur pabrik menerima suksesor sebagai pemimpin generasi berikutnya karena beliau merupakan orang yang sangat menghargai karyawan dan sangat berwibawa dalam kepemimpinannya.

Narasumber 4 : Manajer Personalia

Suksesor selalu menjaga hubungan yang sangat baik dengan semua orang, baik karyawan, supplier, distributor, dll. Karyawan di PT Sido Muncul Tbk hampir semuanya tidak ada yang mengundurkan diri karena tidak betah atau kebijakan perusahaan yang tidak sesuai. Mereka yang tidak lagi bekerja di perusahaan karena pensiun, sakit keras.

Suksesor pun juga sampai sekarang masih bertanggung jawab terhadap karyawan yang sudah tidak bekerja di perusahaan. Sebagai karyawan, tidak ada rasa takut untuk terbuka kepada suksesor karena suksesor merupakan

(15)

128

orang yang sangat menghargai karyawan, mau menerima kritik dari orang lain, dan menang- gapi setiap permasalahan dengan cepat, meskipun hanya lewat media komunikasi (SMS).

Validitas Valid karena keempat narasumber menyatakan hal yang serupa di mana suksesor memiliki kesesuaian dengan orang lain, dan mudah menjalin komunikasi atau hubungan dengan orang lain. Selain itu, data tersebut valid karena kedua narasumber juga menyatakan bahwa keluarga serta karyawan sangat meneri- ma suksesor sebagai pemimpin generasi selan- jutnya.

Kesesuaian dengan Situasi Narasumber 1: Pemilik

(senior)

Suksesor memberikan ide yang sangat baik untuk lingkungan. Ide tersebut yang diterapkan sebagai CSR (Corporate Social Responsibili- ty). Beliau selalu mengembangkan kegiatan sosial yang baru untuk masyarakat dan lingkungan. Budaya yang selama ini dijalankan oleh perusahaan seperti gathering antarseluruh karyawan dengan pemilik, acara 17Agustus-an bersama, dll selalu diikuti rutin oleh suksesor. Di dalam kegiatan tersebut, suksesor juga terlihat sangat menikmati dan mampu berkomunikasi baik dengan orang lain.

Narasumber 2 : Suksesor Suksesor ikut terlibat di dalam ide CSR (Corporate Social Responsibility) di perusaha- an dan memberikan sedikit inovasi dalam CSR tersebut. Suksesor memberikan CSR untuk masyarakat bukan dengan tujuan tertentu

(16)

129

(profit), melainkan murni untuk membantu masyarakat. Sejauh beliau bekerja di PT Sido Muncul Tbk, beliau selalu mengikuti budaya perusahaan setiap tahunnya dan budaya tersebut akan terus berlangsung sampai kapan- pun, meskipun terjadi transisi kepemimpinan.

Narasumber 3 : Direktur Pabrik

Dalam pelaksanaan setiap kegiatan di perusa- haan, suksesor selalu menghimbau karyawan agar tidak merugikan masyarakat sekitar dan lingkungan. Suksesor juga memasang spanduk-spanduk di tempat kerja tentang merawat lingkungan supaya karyawan bekerja sesuai dengan etika dan visi perusahaan. Setiap setahun sekali, suksesor juga mengajak pihak luar perusahaan seperti supplier, distributor untuk makan bersama, saling menjaga hubungan supaya awet.

Narasumber 4 : Manajer Personalia

Suksesor terlibat aktif di dalam CSR PT Sido Muncul Tbk dan suksesor selalu memberikan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyara- kat, terutama kalangan menengah ke bawah.

CSR yang diberikan untuk masyarakat sifatnya murni untuk membantu, tanpa dengan tujuan tertentu. Budaya kebersamaan di perusahaan selalu diterapkan setiap tahun dan suksesor ikut terlibat di dalamnya.

Validitas Valid karena keempat narasumber menyatakan bahwa suksesor dapat menyesuaikan dengan situasi yang ada di perusahaan, seperti budaya perusahaan setiap tahunnya, dan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) yang diberi- kan untuk masyarakat. Bahkan, ketiga nara-

(17)

130

sumber juga menyatakan bahwa suksesor sangat terlibat aktif dalam memberikan ide sosial untuk masyarakat dan lingkungan.

VARIABEL: Mentoring Pengembangan Sosial-Emosional Narasumber 1: Pemilik

(senior)

Pemilik telah melibatkan suksesor sejak awal ke dalam perusahaan dan membuat suksesor merasa memiliki perusahan, mengajak sukse- sor mengikuti rapat perusahaan, minimal sekali dalam sebulan. Pemilik selalu menganggap suksesor berkedudukan yang sama dengan karyawan lainnya, sehingga memberikan award dan punishment yang sesuai kepada suksesor. Pemilik juga sering mengadakan rapat keluarga untuk saling bertukar pikiran mengenai bisnis. Pemilik sebagai anak sulung selalu mengajarkan adik-adiknya sebuah nilai bahwa bekerja harus untuk tujuan yang benar dan bermanfaat bagi orang lain. Pemilik juga selalu mendampingi suksesor saat ada perma- salahan yang cukup berat guna menguatkan suksesor dan membantu mencari jalan keluar.

Hubungan pemilik dengan suksesor bukan sekedar hubungan darah, melainkan lebih ke- pada teman curhat (curahan hati). Suksesor tidak pernah menolak saat pemilik memberi- kan masukan atau kritikan, dan justru suksesor terlihat berusaha untuk berubah.

Narasumber 2 : Suksesor Beberapa orang yang membantu suksesor di dalam merencanakan proses suksesi, terutama dari anggota keluarga Sido Muncul, yaitu kakak sulung suksesor yang menjabat sebagai pemilik perusahaan saat ini, kakak kedua

(18)

131

suksesor yang menjabat sebagai Direktur Marketing, dan Manajer Personalia serta Direktur Pabrik dari luar anggota keluarga.

Mereka memberikan motivasi secara terus- menerus untuk meyakinkan bahwa suksesor bisa menjadi seorang pemimpin yang baik.

Suksesor selalu menjadikan pemilik perusaha- an (kakak sulung suksesor) sebagai panutan karena menurutnya, pemilik merupakan pemimpin yang sangat berkharisma dan diidamkan oleh seluruh karyawan. Beliau mampu mengerti perasaan orang lain dan menjangkau semua kalangan. Suksesor selalu bertanya tentang apa yang tidak diketahuinya kepada pemilik.

Narasumber 3 : Direktur Pabrik

Selama ini, pemilik sangat menunjukkan diri sebagai teladan yang baik bagi suksesor, selalu memberikan arahan yang benar sesuai dengan visi perusahaan. Direktur Pabrik yang dulunya menjabat sebagai Direktur Operasional juga sering memberikan nasehat kepada suksesor tentang pemikiran dari suksesor, apa yang dikeluhkan suksesor, dan suksesor menerima dengan baik.

Narasumber 4 : Manajer Personalia

Pemilik seminggu sekali ke Semarang untuk mengontrol pabrik yang ada di Semarang dan memberikan bimbingan secara privat kepada suksesor.

Validitas Valid karena keempat narasumber menyatakan bahwa proses mentoring yang dilakukan mela- lui pengembangan sosial-emosional dilaksana- kan dengan baik, dari mentor yaitu pemilik

(19)

132

perusahaan maupun suksesor sendiri. Ketiga narasumber (suksesor, Direktur Pabrik, Mana- jer Personalia) menyatakan bahwa pemilik adalah mentor dan teladan yang baik, serta menunjukkan keniatannya dalam mengem- bangkan sosial-emosional suksesor. Ketiga narasumber (pemilik, Direktur Pabrik, Manajer Personalia) juga menyatakan bahwa suksesor memiliki keniatan dalam menjalankan proses mentoring, serta menunjukkan hasil atau perubahan yang baik dari proses tersebut.

Pengembangan Kognitif Narasumber 1: Pemilik

(senior)

Pemilik selalu melibatkan suksesor di dalam rapat perusahaan karena selain suksesor memi- liki saham di perusahaan, suksesor juga seba- gai Direktur Operasional secara keseluruhan, sehingga beliau sangat mengerti apa yang terjadi pada perusahaan. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dilakukan satu tahun satu kali. Sedangkan rapat dengan karyawan bersifat fleksibel, standarnya satu bulan satu kali. Pemilik memberikan nasehat kepada suksesor secara privat atau dengan anggota keluarga saja, supaya komunikasi bisa lebih terbuka.

Narasumber 2 : Suksesor Suksesor selalu dilibatkan dalam rapat perusahaan, baik dengan komisaris maupun direksi. Dalam rapat-rapat tersebut, suksesor selalu belajar secara bertahap tentang pemiki- ran dari masing-masing orang, dan dari situ suksesor mengembangkan pengetahuannya sendiri secara bisnis. Pemilik dan Direktur

(20)

133

Marketing juga sering mengajak berbincang- bincang non-formal mengenai bisnis, membe- rikan ide dan masukan yang membangun seba- gai pemimpin yang baik. Semakin lama, suksesor semakin mengerti dunia bisnis dan semakin siap menjadi pemimpin.

Narasumber 3 : Direktur Pabrik

Suksesor selalu diajak rapat dan beliau selalu on time, pemilik perusahaan sering berkunjung ke Semarang untuk melatih dan membimbing suksesor dalam pekerjaan. Direktur Pabrik juga memberikan pengetahuan berbasis opera- sional perusahaan dan berbagi pengalaman tentang masalah pabrik kepada suksesor.

Direktur Pabrik menceritakan tentang strategi yang harus ditempuh oleh perusahaan saat menghadapi permasalahan tertentu, dan memberikan pengetahuan lainnya tentang bisnis.

Narasumber 4 : Manajer Personalia

Manajer Personalia membantu suksesor saat menghadapi masalah karyawan. Manajer Per- sonalia memberikan arahan-arahan yang tepat dalam menghadapi karyawan dengan kepriba- dian yang berbeda-beda agar tidak ada pihak yang tersinggung. Manajer Personalia juga mengajarkan Plan Do Check Action (PDCA) kepada suksesor. Manajer Personalia diberikan tugas oleh pemilik perusahaan untuk memberi- kan panduan tata cara berkomunikasi dengan baik dengan orang lain. Meskipun suksesor memiliki kedudukan yang lebih tinggi, suksesor tetap mau belajar dari siapa saja dan menerima kritikan dari orang lain.

(21)

134

Validitas Valid karena masing-masing narasumber (kecuali suksesor) memberikan pengetahuan yang mereka miliki mengenai bisnis dan suksesor menerimanya dengan baik. Keempat narasumber juga mengatakan bahwa suksesor selalu menghadiri rapat yang diadakan perusahaan. Sebagai mentor, ketiga narasum- ber memberikan bimbingan atau berbagi pengetahuan sesuai bidangnya secara privat dan sifatnya non-formal supaya suksesor dapat lebih mendalami isinya.

Pengembangan Identitas Narasumber 1: Pemilik

(senior)

Suksesor diajarkan untuk bersikap dan bekerja sesuai dengan etika dan nilai yang ada, yaitu menghargai karyawan, merangkul karyawan, berguna bagi banyak orang dan lingkungan.

Seluruh anggota keluarga PT Sido Muncul Tbk selalu berbagi cerita, memberikan masukan satu sama lain jika ada kesalahan yang diperbuat oleh salah satu anggota keluarga, termasuk suksesor. Sekarang, suksesor telah mengenali kekuatan dan kelemahannya dan sedang proses untuk melakukan perubahan yang lebih baik.

Narasumber 2 : Suksesor Suksesor mengenali kelebihan dan kelemahan diri. Suksesor berkomitmen untuk berbuat sesuai dengan kehendak Tuhan di segala pekerjaannya. Suksesor ingin menjadi orang yang berbakti buat keluarga, karyawan, orang lain, dan lingkungan. Suksesor juga merasa siap untuk menjadi pemimpin dengan kemam- puan yang dimiliki. Pemilik selalu memberi-

(22)

135

kan motivasi yang meneguhkan suksesor untuk bekerja dengan jujur dan penuh integritas, dan senantiasa merangkul karyawan.

Narasumber 3 : Direktur Pabrik

Dengan bimbingan dari mentor (pemilik), suksesor mampu menanamkan pemikiran sejak dini bahwa beliau dan keempat saudaranya adalah pemilik perusahaan, sehingga beliau be- kerja dengan semaksimal mungkin untuk men- dapatkan apa yang dicita-citakan perusahaan.

Suksesor merupakan orang yang memiliki kepribadian yang baik, seluruh anggota keluar- ga juga merupakan orang yang dekat dengan Tuhan, sehingga keluarga PT Sido Muncul Tbk menjadikan perusahaannya berbuat mulia dan menyejahterakan semua orang, bukan hanya karyawan atau dirinya sendiri.

Narasumber 4 : Manajer Personalia

Sebagai mentor, pemilik selalu memberikan contoh yang baik bagi suksesor, pemilik selalu membuat orang di sekitarnya nyaman dengan- nya. Meskipun beliau adalah pemimpin, karya- wan tidak takut untuk berbicara atau menge- mukakan pendapat. Suksesor juga memiliki sifat yang serupa, beliau sangat ramah dan memiliki kepribadian yang baik. Tujuan suksesor juga jelas untuk kepentingan perusahaan, mengembangkan perusahaan lebih besar lagi.

Validitas Valid karena ketiga narasumber mengatakan bahwa pemilik memberikan panutan yang baik bagi suksesor, serta membantu pengembangan identitas dari suksesor. Suksesor juga mengeta- hui kelemahan dan kekuatan yang ada dirinya

(23)

136

serta berniat untuk melakukan perbaikan.

Keempat narasumber menyatakan bahwa suksesor berkomitmen untuk bekerja sesuai dengan apa yang dicita-citakan perusahaan.

(24)

137

LAMPIRAN 2. PANDUAN WAWANCARA

Asumsi :

- Karyawan yang dimaksud adalah Direktur Pabrik dan Manajer Personalia.

- Pertanyaan yang diberikan oleh peneliti bersifat dua arah. Artinya, satu pertanyaan yang diberikan oleh peneliti tidak hanya untuk satu narasumber, namun juga diberikan kepada narasumber lain yang berkaitan, sesuai kebutuhan informasi.

VARIABEL INDIKATOR PERTANYAAN

A. KEPEMIMPINAN

Pencapaian Perusahaan

1. Prestasi apa saja yang telah diraih oleh perusahaan (dari segi operasional) selama suksesor menjabat sebagai Direktur Operasional?

Pengaruh terhadap karyawan

2. Seberapa sering intensitas komunikasi yang dilakukan kepada karyawan dalam sehari? Contoh : menyapa, memberi

masukan, dan turun langsung ke lapangan.

3. Seberapa sering suksesor mau mendengarkan keluhan dari karyawan dan memberi solusi atas permasalahan?

4. Gaya kepemimpinan seperti apa yang dimiliki oleh suksesor?

Dalam pengambilan keputusan, apakah suksesor melibatkan

(25)

138

karyawan atau mengambil keputusan sendiri?

5. Bagaimana jejak pengalaman kepemimpinan suksesor sebelumnya? Apakah berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan? Berapa lama suksesor menjabat sebagai pemimpin di masa lalu?

6. Apakah karyawan termotivasi dengan suksesor dalam melakukan pekerjaan? Apakah karyawan mampu mencapai target yang ditentukan?

7. Apakah karyawan menerima suksesor sebagai pemimpin pada generasi selanjutnya?

B. KEMAMPUAN

Pengetahuan Pekerjaan

1. Apakah suksesor mampu menganalisis masalah yang terjadi di perusahaan?

2. Apakah suksesor mampu merespon dengan cepat masalah yang dihadapi karyawan sehubungan dengan pekerjaan?

3. Apakah suksesor memahami struktur organisasi di dalam perusahaan dan dapat menjelaskan job description tiap divisi?

4. Apakah suksesor dapat menceritakan sejarah perusahaan secara garis besar dan visi-misi perusahaan sekarang?

5. Apakah suksesor dapat menjelaskan tentang penjualan produk oleh perusahaan?

(26)

139

6. Apakah suksesor dapat menganalisis tentang laporan keuangan perusahaan?

7. Apa pendidikan terakhir yang ditempuh oleh suksesor dan berapa Indeks Prestasi Kumulatifnya?

8. Seminar apa saja yang telah diikuti oleh suksesor?

Keterampilan Teknis 9. Apakah suksesor mampu menggunakan peralatan dan perlengkapan yang ada di perusahaan dengan baik?

Keterampilan Interpersonal

10. Apakah suksesor dapat bertutur kata dengan baik kepada karyawan?

11. Apakah suksesor mudah meluapkan emosi saat terjadi permasalahan?

C. MOTIVASI

Ketertarikan Bisnis 1. Apakah suksesor telah menyatakan sanggup untuk menjadi pemimpin perusahaan pada generasi mendatang?

2. Sejak usia berapa suksesor telah terlibat di dalam bisnis keluarga?

3. Seberapa sering intensitas suksesor dalam menghadiri rapat yang diadakan perusahaan?

4. Berapa jam dalam sehari suksesor bekerja di lapangan?

Kesediaan Memikul Tanggung Jawab

5. Pernahkah suksesor mengambil alih sementara perusahan saat suksesor ada keperluan di luar perusahaan? Jika pernah,

(27)

140

apakah kinerja perusahaan tetap berjalan normal, bahkan ada peningkatan, atau justru menurun?

Kepercayaan Diri 6. Apakah suksesor selalu mengandalkan karyawan dalam pengambilan keputusan? Seberapa sering hal itu terjadi?

7. Apakah suksesor dapat menjelaskan kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya?

Keselarasan Antara Tujuan Pribadi dengan Tujuan Perusahaan

8. Secara rinci, apa yang mendorong suksesor untuk terjun ke dalam bisnis keluarga? Jika terpilih menjadi pemimpin, apa rencana ke depan yang akan suksesor lakukan untuk

kemajuan perusahaan di tengah persaingan global yang begitu ketat? Apakah tetap mempertahankan visi dan misi yang ada sekarang atau menggantinya?

D. KEPRIBADIAN

Kesesuaian dengan Orang

1. Apakah suksesor selalu memberikan informasi yang benar dan terbuka kepada karyawan tentang perusahaan?

2. Apa saja kerjasama yang dibangun oleh suksesor dengan pihak luar perusahaan? Berapa lama kerjasama tersebut berlangsung?

3. Apakah karyawan merasa nyaman dengan kepribadian suksesor? Berapa lama karyawan bekerja di perusahaan tersebut?

(28)

141

4. Apakah semua anggota keluarga menerima suksesor sebagai pemimpin perusahaan pada generasi selanjutnya?

Kesesuaian dengan Situasi

5. Apakah suksesor ikut berkontribusi di dalam corporate social responsibility (CSR)? Ide apa saja yang diberikan suksesor untuk corporate social responsibility?

6. Apa saja budaya perusahaan yang selalu dilakukan

perusahaan tiap tahun? Apakah suksesor bersedia menerapkan budaya tersebut selama kepemimpinannya?

E. MENTORING

Pengembangan Sosial- Emosional

1. Dalam pengembangan sosial-emosional, apakah mentor telah memberi contoh sebagai pemimpin yang baik kepada

suksesor selama ini? Contohnya dengan mendengarkan pendapat karyawan, mengevaluasi perilaku suksesor dengan memberi tahu suksesor akan kesalahan yang dilakukan.

2. Bagaimana cara seorang mentor membantu suksesor dalam pengendalian emosi?

3. Bagaimana cara seorang mentor membantu suksesor dalam menumbuhkan nilai-nilai baik dalam perusahaan?

4. Bagaimana cara seorang mentor membantu suksesor untuk saling menjaga keharmonisan keluarga dan kepentingan bisnis?

(29)

142 Pengembangan

Kognitif

5. Berapa lama suksesor melakukan proses mentoring secara rutin? Apakah suksesor selalu hadir dalam proses mentoring tersebut?

6. Berapa kali dalam sebulan rapat yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan melibatkan suksesor?

7. Bagaimana cara mentor mentransfer pengetahuan yang dimiliki kepada suksesor? Apakah mentor menerapkan kerangka 4L di dalamnya?

8. Bagaimana cara seorang mentor mengajarkan suksesor untuk memberdayakan karyawan? Reward dan punishment apa yang layak diberikan kepada karyawan?

Pengembangan Identitas

9. Bagaimana cara mentor membantu suksesor dalam membuat komitmen di awal kepemimpinannya?

(30)

143

LAMPIRAN 3. TRANSKRIP WAWANCARA NARASUMBER I : PEMILIK PERUSAHAAN

N : Narasumber I, Irwan Hidayat P : Pewawancara

PEMBUKAAN

P: Selamat Siang Om Irwan, perkenalkan saya Maya Donanto dari Universitas Kristen Petra Surabaya. Saya mau melakukan wawancara terkait perencanaan suksesi pada PT Sido Muncul Tbk.

N: Jauh-jauh dari Surabaya ke Semarang ya.. Oke, silahkan Maya kita mulai.

VARIABEL: KEPEMIMPINAN

P: Prestasi apa saja yang telah diraih oleh perusahaan (dari segi operasional) selama suksesor menjabat sebagai Direktur Operasional?

N: Wah, kalau kontribusi David ya sangat banyak. Pak David ini idenya bagus sekali buat Sido Muncul. Dia mendirikan banyak pabrik atas nama Sido Muncul untuk strategi perkembangan perusahaan lho. Dia buat pabrik pupuk yang dinamakan PT SMPN (Sido Muncul Pupuk Nusantara), perusahaan transportasi, PT SHI di bidang ekstraksi, PT Candi Baru.

P: Apakah Om David mengurus semua perusahaan tersebut Om?

N: Yah, Om memang telah mempercayai David untuk mengatur anak perusahan dari Sido Muncul. Tapi ya tetep ada yang bantu to ya, ndak mungkin cumin dia sendiri. Om kan lima bersaudara. Itu semuanya ya bantu semua berdasarkan bidangnya masing-masing. Dengan ide Om David ini, pabrik pupuk yang dibangun itu omsetnya malah bisa lebih besar dari jamu lho dan dampaknya itu sangat bagus buat lingkungan. Produknya itu granul, pupuk cair, bahan bakar.

P: Kalau PT SHI itu apa Om?

N: SHI itu ceritanya gini. Bahan-bahan Sido Muncul kan dari alam, nah itu diekstraksi, diambil sarinya pakai mesin, lalu limbahnya dibuat pupuk. Semua proses yang dilakukan Sido Muncul ini untuk lingkungan.

(31)

144 P: Kalau award-award gitu banyak nggak Om?

N: Wah, kalau award Sido Muncul ya banyak to.. Nanti minta Om Hadi aja kasi dokumennya kalau perlu.

P: Award yang didapat itu juga kontribusi dari Om David juga atau Om Irwan sendiri?

N: Dari semua anggota keluarga, ya terutama David. Kan dia pemimpin operasio- nal sekarang. Jadinya, semua aktivitas, ide-ide itu ya dari dia kebanyakan.

Lalu baru diajukan ke saya. Begitu.

P: Baik Om. Lanjut ke pertanyaan berikut, seberapa sering intensitas komunikasi yang dilakukan kepada karyawan dalam sehari? Contoh : menyapa, memberi masukan, dan turun langsung ke lapangan?

N: Wah, ya sering ya setahu saya. Coba kamu tanya ke karyawan yang lain aja di bawah. Yang pasti sih karyawan sangat termotivasi dengan David. Dulunya kalau di kantor pada stress kena kerjaan, sekarang lebih bahagia gitu rasanya, tersenyum riang. Hahaha..

P: Seberapa sering suksesor mau mendengarkan keluhan dari karyawan dan memberi solusi atas permasalahan?

N: Selalu. David itu selalu dengar keluhan karyawan, sekecil apapun itu dia cepat- cepat merespons.

P: Dalam pengambilan keputusan, apakah suksesor melibatkan karyawan atau mengambil keputusan sendiri?

N: Iya, pasti. Dia selalu melibatkan karyawan, untuk melihat sudut pandang kar- yawan atas keputusan yang diambil.

P: Bagaimana jejak pengalaman kepemimpinan suksesor sebelumnya?

N: Ya, dia pernah kerja sama omnya jadi supplier barang-barang untuk ABRI, TNI-AL, TNI-AD, membantu orang tuanya ke pabrik obat OSCO, di situ dia membuat salep dan sebagai karyawan biasa. Lalu semakin berkembangnya Sido Muncul, David dilibatkan ke dalam perusahaan, kerja sebagai karyawan sebentar lalu jadi Direktur Pabrik. Kerjanya ya bagus, lalu sekarang jadi Direktur Operasional.

(32)

145 VARIABEL: KEMAMPUAN

P: Apakah suskesor mampu menganalisis masalah di perusahaan?

N: Jelas bisa, David itu orang yang pintar jadi dia mudah menganalisa masalah lalu memecahkannya.

P: Apakah suksesor mampu merespons dengan cepat masalah yang dihadapi karyawan sehubungan dengan pekerjaan?

N: Ya, dia merespon dengan cepat meskipun Cuma lewat SMS aja.

P: Apakah suksesor memahami struktur organisasi di dalam perusahaan dan dapat menjelaskan job description tiap divisi?

N: Jelas bisa dong, dia juga sering ikut terlibat membantu operasional secara langsung kokj.

P: Apa pendidikan terakhir yang ditempuh suksesor dan IPK nya?

N: D3 IPK nya saya lupa, tinggi pokoknya soalnya sampai membuat keluarga itu bangga.

P: Seminar apa saja yang telah diikuti suksesor?

N: Banyak, dari tentang family business, lingkungan, srategi bisnis, hampir semuanya pernah diikuti oleh suksesor.

P: Apakah suksesor mampu menggunakan peralatan dan perlengkapan yang ada di perusahaan dengan baik?

N: Ya, sewajarnya saja. Tidak perlu yang expert ahli seperti itu. Saya juga bisa standar saja, tidak perlu yang sempurna gimana gitu.

P: Apakah suksesor dapat bertutur kata dengan baik kepada karyawan?

N: Ya jelas, buktinya karyawan banyak yang cocok dengan Om David. Dia orangnya ramah soalnya, dan menghargai karyawan.

P: Apakah suksesor mudah meluapkan emosi saat terjadi permasalahan?

N: Ya, kalau emosian itu terkadang iya. Tapi dia orangnya tidak terlalu mempersalahkan hal yang kecil. Kalau benar-benar fatal itu baru dia marah.

Tapi ya wajar kan kalau orang itu marah, emosi gitu. Tak masalah lah saya kira.

P: Apakah suksesor telah menyatakan sanggup untuk menjadi pemimpin perusahaan pada generasi mendatang?

(33)

146

N: Ya, dia sanggup. Suksesor memiliki ketertarikan dengan bisnis karena saat suksesor masih muda, pemilik (senior) telah mendidik suksesor untuk bekerja di perusahaan orang lain, lalu suksesor direkrut untuk bekerja di perusahaan keluarga sendiri. Jadi, suksesor kurang lebih telah memiliki jiwa bisnis dan siap menjadi pemimpin.

P: Seberapa sering intensitas suksesor dalam menghadiri rapat yang diadakan perusahaan?

N: Ya selalu hadir dia dan orangnya on time sekali. Kalau telat dikit ya langsung ditinggal.

P: Pernahkah suksesor mengambil alih sementara perusahan saat suksesor ada keperluan di luar perusahaan? Jika pernah, apakah kinerja perusahaan tetap berjalan normal, bahkan ada peningkatan, atau justru menurun?

N: Pernah suatu ketika itu saya harus ke luar pulau untuk mengurus pekerjaaan yang penting. Sedangkan pekerjaan di Jakarta ini juga tidak bisa saya tinggal.

Johan yang ada di Jakarta juga sangat sibuk mengurus proyeknya. Oleh karena itu, saya berikan tanggung jawab ke David. Hasilnya baik, bahkan sangat memuaskan. Dia melakukan pekerjaan lebih dari yang Om kira. Ya adik yang bisa dibanggakan lah dia itu. Dia orangnya suka tantangan, jadi pasti dia berusaha keras untuk menjawab tantangan itu. Hahaha..

P: Apakah suksesor selalu mengandalkan karyawan dalam pengambilan keputusan? Seberapa sering hal itu terjadi?

N: Ya kalau hal yang kecil-kecil gitu dia langsung memberikan kepada bawahan yang dipercaya ya. Tidak perlu sampai apa-apa tanya ke dia. Kalau yang besar baru tanya ke Om David.

P: Menurut Om Irwan sendiri, Om David ini cukup percaya diri tidak menjadi pemimpin?

N: O. Iya jelas. Dia itu selalu yakin untuk melakukan apa yang dianggapnya benar. Sangat percaya diri dia, dari omongannya juga dia yakin lah saya kira.

P: Apa yang mendorong suksesor untuk terjun ke dalam bisnis keluarga? Jika terpilih menjadi pemimpin, apa rencana ke depan yang akan suksesor lakukan untuk kemajuan perusahaan di tengah persaingan global yang begitu ketat?

(34)

147

Apakah tetap mempertahankan visi dan misi yang ada sekarang atau menggantinya?

N: Sejak awal, nenek saya itu selalu menanamkan value keluarga dalam bisnis keluarga. Beliau ini mengingatkan berulang-ulang kepada anak dan putunya lah, kalau harus cinta keluarga, menciptakan keluarga yang harmonis, keluarga nomer satu begiitu. Inilah yang menurut saya bisa menjadi basis generasi penerus untuk memimpin perusahaan hingga saat ini, sehingga tujuan pribadi setiap pemimpin pasti sesuai dengan tujuan perusahaan. Saya sendiri yang meminta suksesor masuk ke dalam Sido Muncul ini, ikut membantu gitu.

Dari latar belakang pendidikan di bidang teknik pangan, saya yakin suksesor mampu berkontribusi di dalam bisnis keluarga.

P: Lalu Om yakin kalau Om David ini akan jadi pemimpin yang memiliki tujuan yang baik buat perusahaan?

N: Ya jelas yakin dong. Dia adik saya, saya tahu dia seperti apa. Sekarang aja dia ingin perusahaan itu lebih maju, berkembang lagi. Kelihatan lah dari cara dia berpikir itu. Saya yakin.

P: Apakah suksesor selalu memberikan informasi yang benar dan terbuka kepada karyawan tentang perusahaan?

N: Selalu. Dia itu sangat terbuka kepada karyawan ya. Contohnya dalam bidang keuangan misalnya ya, yang paling sensitif biasanya. David langsung tanya gitu ada masalah apa, lalu ya setelah dia tahu, dia cari solusi bareng-bareng.

Kalau perusahaan lagi butuh apa gitu misalnya, lalu David merasa kas perusahaan mepet, ya dia bilang terus terang kayaknya nggak usah dulu, besok aja kalau lagi dapet profit banyak. Ya baik lah dia, saling terbuka dengan siapapun.

P: Apa saja kerjasama yang dibangun oleh suksesor dengan pihak luar perusahaan? Berapa lama kerjasama tersebut berlangsung?

N: Banyak sekali. Supplier khusus bahan baku aja udah 100. Apalagi sejak David menjadi Direktur Operasional ini banyak sekali hubungan yang terjalin dengan pihak luar. Mungkin karena dia ahli bernegosiasi juga ya, jadi ya lebih menguntungkan perusahaan.

(35)

148

P: Apakah semua anggota keluarga menerima suksesor sebagai pemimpin perusahaan pada generasi selanjutnya?

N: O.Jelas menerima. Semua anggota keluarga menerima. Tidak akan ada konflik atau semacam itu lah, karena sudah dirundingkan sejak awal juga. Dan menurut kita memang dia yang paling pas. Selain dari anggota keluarga juga kan RUPS yang memegang keputusan utama. Di sana ada komisaris independen dan juga professional.

P: Apakah suksesor ikut berkontribusi di dalam corporate social responsibility (CSR)? Ide apa saja yang diberikan suksesor untuk corporate social response- bility?

N: Hampir semua ide CSR yang sekarang itu dari David semua dan mendapatkan penghargaan dari pemerintah, dan badan sosial lainnya. Banyak lah itu yang diberikan oleh David untuk CSR dan kita Sido Muncul sendiri menomorsatukan CSR ini untuk dijalankan dengan baik karena apa, Sido Muncul ini sudah terkenal sebagi perusahaan yang sosial, cinta masyarakat.

Oleh karena itu, kita mau mempertahankan image itu supaya Sido Muncul lebih dikenal lagi oleh masyarakat dan sesuai juga dengan visi Sido Muncul kan, untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

P: Hebat sekali ya Om Sido Muncul ini. Mengerti betul apa yang dibutuhkan oleh penduduk Indonesia. Apa saja budaya perusahaan yang selalu dilakukan perusahaan tiap tahun? Apakah suksesor bersedia menerapkan budaya tersebut selama kepemimpinannya?

N: Ya budaya itu mulai dari kepemimpinan saya. Saya mengatakan kepada semua pihak di setiap perusahaan untuk memanggil dengan sebutan yag sopan. Baik itu lebih muda, atau lebih tua harus tetap memanggil dengan sebutan yang baik, misalnya Bapak atau Ibu. Begitu.

P: Lalu suksesor sendiri menyikapi budaya tersebut bagaimana?

N: Dia suka aja, nyaman begitu. Dia juga omong-omong baik sama orang lain, sama kaaryawan juga baik, sama teman-teman kerja juga baik semuanya. Ya pasti dia akan menerapkan budaya ini juga jika nanti dia menjadi pemimpin.

(36)

149 VARIABEL : MENTORING

P: Dalam pengembangan sosial-emosional, apakah mentor telah memberi contoh sebagai pemimpin yang baik kepada suksesor selama ini?

N: Ya, saya sendiri sih merasa sudah memberikan yang terbaik, seperti nilai-nilai perusahaan itu selalu saya ajarkan.

P: Bagaimana cara seorang Om Irwan sendiri membantu suksesor dalam menumbuhkan nilai-nilai baik dalam perusahaan?

N: Saya melibatkan suksesor sejak awal ke dalam perusahaan dan membuat suksesor itu gengsi gitu, membuat dia memiliki perusahaan juga. Lalu saya ajak dia rapat, baik yang dengan Komisaris maupun Direksi, minimal sekali dalam sebulan, kadang di Jakarta, kadang di Semarang. Selain itu, ada rapat keluarga juga. Ini penting juga untuk saling bertukar pikiran.

P: Bagaimana cara seorang mentor membantu suksesor dalam pengendalian emosi?

N: Ya dengan nada yang baik, saya mengatakan hal yang baik kepada suksesor, memberitahu dia perlahan-lahan kan kadang orang itu sensitive ya. Dibilang apa sedikit kadang tidak terima, terus marah. Ya makanya saya sebagai mentor menghindari itu. Saya selalu mendampingi David saat ada permasalahan berat mengenai apapun. Dia ya curhat gitu ke saya dan sebisa saya memberikan solusi, seperti anak muda ya.

P: Om David sendiri menerima kritikan dari Om gitu gak kalau misalnya diberitahu begini begitu?

N: Iya, bagusnya dia itu mau menerima dan mau belajar, bukan hanya dari atasan tapi juga dari bawahan.

P: Berapa lama suksesor melakukan proses mentoring secara rutin? Apakah suksesor selalu hadir dalam proses mentoring tersebut?

N: Mentoring di kantor ngomong-ngomong gitu ya paling maksimal 2jam cukup.

Tapi kalau berbincang-bincang dengan anggota keluarga lain, sambil makan, apalagi ada mama itu biasanya ya cukup lama, bukan bisnis aja yang dibicarakan, ngalor-ngidul itu bahasanya. Kamu pasti tau. Hahaha.

P: Berapa kali dalam sebulan rapat yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan melibatkan suksesor?

(37)

150

N: Ya selalu melibatkan suksesor. Kalau ada 5 kali ya 5 kali Om David selalu hadir.

P: Apa tujuan Om Irwan mengajak Om David ikut dalam semua rapat?

N: Nah, ini penting sekali. Tujuannya agar David ini betul-betul mengerti dan memahami apa sih yang sedang terjadi di perusahaan. Sejak IPO itu, bagaima- na kondisi saham Sido Muncul sekarang. Ada tren, bagaimana pula menyikapinya. Kurang lebih seperti itu lah.

P: Mentor yang mengajari suksesor dalam hal pengetahuan ini siapa saja sih?

N: O. Ada 4 orang yang biasa memberikan nasehat dan bimbingan, saya sendiri, Pak Hadi, Pak Budi, dan Pak Johan.

P: Bagaimana cara mentor membantu suksesor dalam membuat komitmen di awal kepemimpinannya?

N: Om David ini diajarkan untuk bersikap dan bekerja sesuai dengan etika dan nilai yang ada, yaitu menghargai karyawan, merangkul karyawan, berguna bagi banyak orang dan lingkungan. Bagusnya lagi, seluruh anggota keluarga PT Sido Muncul Tbk selalu berbagi cerita, memberikan masukan satu sama lain jika ada kesalahan yang diperbuat oleh salah satu anggota keluarga, termasuk David, sehingga dia tau mana yang benar dan mana yang salah.

Sekarang ini, seiring dengan proses mentoring yang dilakukan terus-menerus, menurut saya David telah mengenali kekuatan dan kelemahannya dan sedang proses untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Dan dia siap menjadi pemimpin yang diidamkan oleh semua orang.

(38)

151

TRANSKRIP WAWANCARA

NARASUMBER II : SUKSESOR PERUSAHAAN

N : Narasumber II, David Hidayat P : Pewawancara

PEMBUKAAN

P: Halo. Selamat Siang Om David, perkenalkan saya Maya Donanto dari Univer- sitas Kristen Petra Surabaya. Saya mau melakukan wawancara terkait perenca- naan suksesi pada PT Sido Muncul Tbk.

N: Baik Maya, silahkan.

VARIABEL: KEPEMIMPINAN

P: Prestasi apa saja yang telah diraih oleh perusahaan (dari segi operasional) selama suksesor menjabat sebagai Direktur Operasional?

N: Ya, secara langsung atau tidak langsung saya terlibat di dalam mencapai visi perusahaan PT Sido Muncul Tbk. Penghargaan-penghargaan juga cukup banyak yang didapat.

P: Lanjut ke pertanyaan berikut, seberapa sering intensitas komunikasi yang dilakukan kepada karyawan dalam sehari? Contoh : menyapa, memberi masu- kan, dan turun langsung ke lapangan?

N: Ya intensitasnya sangat sering ya.. Selalu bahkan setiap hari karena kita kan juga ketemu tiap hari, jadi pasti bertegur sapa.

P: Seberapa sering suksesor mau mendengarkan keluhan dari karyawan dan memberi solusi atas permasalahan?

N: Saya selalu berusaha untuk mendengarkan keluhan dari karyawan, memenuhi apa yang karyawan butuhkan sejauh itu memang perlu, lalu saya juga sebisa mungkin menanggapi karyawan dengan cepat.

P: Sehubungan dengan memberi pengaruh terhadap karyawan, motivasi apa yang Om berikan kepada karyawan?

N: Motivasinya ini bisa dalam banyak bentuk, Maya. Bisa gaji, fasilitas, BPJS, asuransi keselamatan, lalu uang transport, uang makan, poliklinik, PKB.

(39)

152

Selain itu, motivasinya ya pasti secara lisan, selalu mengingatkan mereka akan pentingnya bekerja dengan baik, lalu menyemangati mereka juga. Untungnya juga, karyawan di Sido Muncul ini juga baik-baik orangnya, ga neko-neko.

P: Bagaimana jejak pengalaman kepemimpinan suksesor sebelumnya?

N: Saya pernah bekerja bersama saudara saya menjadi supplier barang-barang militer seperti itu. Lalu bekerja di pabrik obat milik keluarga juga, lalu masuk ke Sido Muncul sebagai karyawan biasa. Lama-kelamaan ya naik jabatan seperti sekarang. Setelah IPO ini jabatannya saya naik dari Direktur Pabrik menjadi Direktur Operasional.

VARIABEL: KEMAMPUAN

P: Apakah suksesor mampu menganalisis masalah di perusahaan?

N: Ya bisa ya. Harus bisa karena kalau ndak bisa perusahaanya bagaimana, ada masalah apa nggak tau, disaingi oleh siapa nggak tau kan bahaya. Ya secepat mungkin ada masalah apa saya selesaikan.

P: Apakah suksesor memahami struktur organisasi di dalam perusahaan dan dapat menjelaskan job description tiap divisi?

N: Ya, bisa. Saya hafal struktur organisasi perusahaan. Job description juga wajib tahu karena saya yang memberi perintah mereka sesuai dengan divisinya.

P: Apakah suksesor memahami betul sejarah dan produk perusahaan?

N: Iya memahami. Itu kan sejarah keluarga saya sendiri. Saya pasti tahu ya.

Tujuan dan arahnya ke mana jelas saya tahu.

P: Apa pendidikan terakhir yang ditempuh suksesor dan IPK nya?

N: D3 saja. IPK ya biasa saja, cukup tinggi lah. Hehehe. Tapi perlu saya jelaskan ya, dengan lulusan D3 yang kadang dianggap remeh oleh orang, saya tidak pernah minder dan saya justru termotivasi. Kalau seminar-seminar, atau ketemu sama orang yang jauh lebih senior dari saya gitu, sama sekali tidak ada rasa minder dalam diri saya, bahkan saya yakin mungkin saya bisa jauh lebih baik dari mereka.

P: Seminar apa saja yang telah diikuti suksesor?

N: Banyak kalau seminar, tapi kalau pas diundang lalu saya sibuk, ya diwakilkan biasanya sama orang saya.

(40)

153

P: Apakah suksesor mampu menggunakan peralatan dan perlengkapan yang ada di perusahaan dengan baik?

N: Ya, sewajarnya saja. Saya kok juga nda pingin yang terlalu ahli gimana gitu.

Cukup bisa saja lah. Nanti otak saya penuh untuk hal-hal seperti itu. Hehehe.

Tapi ya kalau saya tidak tahu, saya tanya kek karyawan begitu. Daripada sok tahu nanti malah salah, repot. Saya juga lagi belajar buat design pakai photoshop itu lho. Kok rasanya perlu.

P: Apakah suksesor dapat bertutur kata dengan baik kepada karyawan?

N: Ya. Prinsip saya adalah saya mau menjalin relasi dengan orang sebanyak- banyaknya dan sebaik-baiknya, entah dengan siapapun itu. Saya sadar ya dalam bisnis itu kuncinya adalah hubungan. Kalau hubunganmu dengan supplier mu tidak baik, ya kamu tidak bisa dapat barang yang bagus. Kan gitu.

Sama karyawan juga sama, harus hormat, tanpa mereka Sido Muncul juga tidak bisa sebesar dan berkembang seperti sekarang.

P: Apakah suksesor telah menyatakan sanggup untuk menjadi pemimpin perusahaan pada generasi mendatang?

N: Ya, saya sanggup. Saya itu tertarik bisnis sejak kecil kok. Jadi kalau jadi pemimpin nantinya ya saya ingin bisnis keluarga ini lebih besar lagi sampai semua orang di seluruh dunia itu tahu Sido Muncul.

P: Seberapa sering intensitas suksesor dalam menghadiri rapat yang diadakan perusahaan?

N: Ya selalu hadir saya. Kalau tidak ada yang mendesak sekali, saya pasti hadir.

Di Jakarta pun saya hadir. Kan sudah bagian dari tanggung jawab saya.

P: Pernahkah suksesor mengambil alih sementara perusahan saat suksesor ada keperluan di luar perusahaan?

N: Ya pernah, lumayan sering malah. Om Irwan sedang di luar kota begitu ada urusan, saya yang menggantikan rapat dengan rekan kerjanya. Selain itu, saya juga membantu karyawan yang ada di bawah kalau pas saya lagi ada waktu luang, meskipun jarang.

P: Apakah suksesor selalu mengandalkan karyawan dalam pengambilan keputusan? Seberapa sering hal itu terjadi?

(41)

154

N: Ya harus. Karena keputusan itu kan hasil dari diskusi beberapa pihak, kalau satu pihak saja namanya otoriter. Saya tidak mau jadi seperti itu. Prinsipnya, keputusan yang diambil adalah baik untuk perusahaan dan semua yang terlibat di dalamnya.

P: Menurut Om David sendiri, Om David ini cukup percaya diri tidak menjadi pemimpin?

N: Saya cukup percaya diri ya untuk saat ini menjadi pemimpin karena banyak yang memotivasi saya, karyawan juga memotivasi saya. Mentor juga mendukung saya. Saya sebenernya punya rasa percaya diri itu sejak saya mendapatkan pujian atau apresiasi yang lebih dari rekan kerja bisnis saat mempresentasikan produk begitu. Saya langsung termotivasi dan justru ingin memberikan yang lebih spektakuler.

P: Om David bisa menyebutkan kelebihan dan kelemahan Om tidak?

N: Kelebihan saya ya kurang lebih dapat membina karyawan, disiplin.

Kelemahannya cukup banyak, namun sedang proses untuk menjadi pemimpin yang lebih baik.

P: Apa yang mendorong suksesor untuk terjun ke dalam bisnis keluarga? Jika terpilih menjadi pemimpin, apa rencana ke depan yang akan suksesor lakukan untuk kemajuan perusahaan di tengah persaingan global yang begitu ketat?

Apakah tetap mempertahankan visi dan misi yang ada sekarang atau menggantinya?

N: Ya dari awal saya dilibatkan oleh mama saya ke dalam Sido Muncul ini saya sangat senang. Apalagi saya mendapatkan jabatan yang lebih tinggi dari hasil kinerja saya. Saya merasa telah turut memiliki Sido Muncul ini dan sekuat tenaga saya, saya akan membuat Sido Muncul ini berkembang lagi. Saya cinta keluarga saya, saya ingin semuanya harmonis, hidup yang baik, berguna buat orang lain juga.

P: Lalu bagaimana dengan visi misi perusahaan yang lama? Diganti atau tidak Om?

N: Ya kalau visi nggak ya, karena saya menghormati pendahulu saya, mereka membuat visi tersebut sejak lama dan untuk dicapai dengan sedemikian rupa.

Visi yang sangat mulia itu akan tetap saya perjuangkan dan wujudkan. Namun

(42)

155

misinya yang mungkin sedikit berubah sesuai dengan kondisi nanti lah ya.

Kan ada banyak faktor juga yang harus dipertimbangkan. Cuman kepatok pada satu strategi aja kan ga bisa maju.

P: Apakah suksesor selalu memberikan informasi yang benar dan terbuka kepada karyawan tentang perusahaan?

N: Ya saya selalu membicarakan kepada pihak yang terkait. Ada masalah apa, tidak semua beribu-ribu karyawan harus mendengar, nanti malah bingung. Ya saya bicara ke satu dua orang yang terkait untuk membahas, lalu cari solusi begitu. Saya juga dekat dengan keluarga saya, jadi seringnya saya curhat ke mereka. Kakak-kakak saya kan jauh lebih berpengalaman karena umur mereka juga udah tua hehehe.

P: Apakah suksesor ikut berkontribusi di dalam corporate social responsibility (CSR)? Ide apa saja yang diberikan suksesor untuk corporate social response- bility?

N: Saya ikut terlibat dan memberi sedikit inovasi lah. Jujur saya senang Sido Muncul ini dapat mengerti masyarakat, ikut membantu pemerintah. Bahkan apa yang belum dilakukan pemerintah, Sido Muncul sudah melakukannya.

Saya senang jika sebagai karyawan bekerja di perusahaan yang juga memikirkan lingkungan dan negaranya. CSR yang dilakukan Sido Muncul ini juga murni tanpa ada maksud tertentu, biar laku atau profit, kita ndak seperti itu. Bener-bener murni ini bentuk sosial kita kepada masyarakat, terutama yang kurang mampu.

P: Apa saja budaya perusahaan yang selalu dilakukan perusahaan tiap tahun?

Apakah suksesor bersedia menerapkan budaya tersebut selama kepemimpi- nannya?

N: Ya budaya seperti memanggil dengan sebutan yang baik kepada seluruh karyawan, baik yang lebih muda ataupun yang lebih tua.

VARIABEL : MENTORING

P: Dalam pengembangan sosial-emosional, apakah mentor telah memberi contoh sebagai pemimpin yang baik kepada suksesor selama ini?

(43)

156

N: Ya, Om Irwan ini panutan bagi saya. Beliau selalu mendidik saya, menasehati saya jika saya salah. Saya selalu termotivasi dengan kakak saya itu.

P: Bagaimana cara mentor membantu suksesor dalam menumbuhkan nilai-nilai baik dalam perusahaan?

N: Sebenarnya, kalau dikatakan mentor buat saya, itu ada 4. Om Irwan sendiri, Om Johan yang di Semarang juga, Om Hadi, dan Pak Budi. Om Hadi dan Pak Budi mungkin memang lebih rendah jabatannya dari saya, tapi saya belajar banyak dari beliau-beliau ini. Saya diajari juga untuk mengendalikan emosi, untuk bersikap yang baik, banyak dah pelajaran yang saya terima dari mereka.

P: Berapa lama suksesor melakukan proses mentoring secara rutin?

N: Mentoring di kantor biasanya paling sejam dua jam an lah. Saya ngomong- ngomong tentang perkembangan perusahaan, lalu saya cerita tentang rencana saya ke depan mau begini begitu. Beliau juga memberikan pendapat dari situ.

Ya kurang lebih seperti itu. Kalau di rumah lagi kumpul keluarga juga sering bahas tentang bisnis, ngobrol-ngobrol mau dibesarin gimana. Begitu.

P: Berapa kali dalam sebulan rapat yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan melibatkan suksesor?

N: Saya selalu dilibatkan dalam rapat, baik dengan direksi maupun komisaris.

Dari situ, saya dapat belajar tentang pemikiran orang lain, mengerti cara berpikir orang, dari situ saya lebih memahami soal bisnis. Saya tidak memposisikan diri saya ini sudah ahli dalam bisnis atau yang paling senior.

Saya selalu mematok pikiran bahwa saya ini lho masih karyawan yang sedang mau bertumbuh. Maka dari itu, saya harus sering bertanya dan belajar dari mereka yang lebih tahu.

P: Mentor yang lain juga memberikan ilmu yang sama gitu Om?

N: Ilmu tiap orang kan berbeda ya. Jadi mereka masing-masing ini memberikan sesuai dengan bidangnya. Om Hadi, beliau sudah 25 tahun kerja di Sido Muncul dan jauh lebih tua dari saya. Dia pasti tau bagaimana strategi yang tepat menghadapi permasalahan, kalau ada problem di pabrik gimana mecahinnya, ya seputar itu. Kalau sama Pak Budi ya saya diajarkan seperti psikolog, cara menghadapi karyawan, cara berkomunikasi yang baik kepada orang lain itu gimana.

(44)

157

P: Bagaimana cara mentor membantu suksesor dalam membuat komitmen di awal kepemimpinannya?

N: Ya saya diajarkan nilai yang baik dari keluarga sejak kecil. Semakin bertumbuh besar, saya ngerti maksud dari semua ajaran itu. Keluarga saya juga keluarga yang baik menurut saya, dekat dengan Tuhan, sehingga mereka selalu berbuat sesuatu dengan hati yang baik, tidak akan merugikan orang lain.

Nilai-nilai itu selalu diingatkan oleh kakak saya. Saya itu selalu diingatkan, kamu ini adalah masa depan keluarga. “Kamu masih muda dan Sido Muncul ke depan akan gimana ni tergantung kamu. Kamu mau buat bankrupt, seluruh anggota perusahaan tidak bisa makan juga keputusanmu. Atau kamu mau jadi pemimpin yang dipandang positif oleh semua orang, dibanggakan oleh keluar- ga. Semuanya ada di tanganmu” . Semakin saya dewasa dan mengerti betapa pentingnya keluarga, saya membuat komitmen dari diri saya sendiri kalau saya mau berbuat sesuai dengan kehendak Tuhan. Saya juga pingin jadi anak yang berbakti, berguna buat orang lain.

P: Om David yakin dengan kemampuan yang Om David miliki, Om David dapat menjadi pemimpin yang baik dan diidamkan oleh perusahaan?

N: Harus yakin. Hahahaa. Saya akan berusaha lah untuk mencapai itu semua.

Dengan dorongan mentor, para karyawan juga semoga saja saya bisa menjadi yang kalian inginkan.

Gambar

Tabel 4.1. Hasil Triangulasi
Gambar 1. Peneliti melakukan kunjungan ke PT Sido Muncul Tbk, Semarang
Gambar 3. Peneliti dengan Direktur Pabrik PT Sido Muncul Tbk, Suhadi Susanto
Gambar 7. Peneliti dengan karyawan PT Sido Muncul Tbk yang terlihat bahagia
+6

Referensi

Dokumen terkait

Yang perlu diperhatikan, kalimat yang disampaikan oleh B sebagai respon pada A secara semantik memiliki tiga jenis informasi, yaitu B menerangkan aktivitas yang sedang dilakukan

So, every evening the king of the mice took out a piece of gold from under the roots of the tree and gave it to the woodcutter.. The woodcutter took the pieces of

pengantin wanita Lampung atau muli Lampung pada acara adat atau seremonial pemerintah, Aan sangat tertarik dengan keunikan sulamannya yang selintas seperti usus ayam. Aan

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Komunikasi dan

2) Informasi keuangan di atas per tanggal dan untuk periode-periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2004 dan 2003 diambil dari Laporan Keuangan Konsolidasi yang telah di-review

Fadli Pratama, 2009, Laboratorium Kontruksi Mesin, Universitas Negeri Padang, Padang. Firdaus.m, 2011, Perancangan Pembuatan Alat Penarikan Kawat

1) Dengan bentuknya yang besar peserta didik dapat melihat dengan jelas setiap halaman yang terdapat dalam buku tersebut. book kegiatan pembelajaran akan lebih terfokus,

Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2013:161), “Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau