• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktur Utama President Director

Dalam dokumen Delivering Commitment, Commit to Deliver (Halaman 34-42)

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan hasil yang baik bagi PT Reswara Minergi Hartama di tahun 2012.

Tahun 2012 bagi Reswara adalah tahun yang sulit namun sekaligus menjadi tahun yang sangat penting. Tahun yang sulit karena pada tahun 2012 Reswara menghadapi dua tantangan besar sekaligus, yaitu menurunnya harga batubara di pasar internasional hingga sedemikian rendah dan terhentinya operasi di unit produksi kami di Kalimantan Selatan selama hampir satu bulan, sebagai imbas dari gejolak sosial masyarakat setempat yang secara langsung berakibat pada pengurangan jumlah produksi PT Tunas Inti Abadi (TIA). Selain daripada itu, tantangan lainnya adalah belum beroperasinya PT Media Djaya Bersama (MDB) secara penuh karena terkendala infrastruktur yang belum sepenuhnya siap digunakan untuk penjualan batubara secara komersial.

Karena hal - hal tersebut diatas, Reswara tidak berhasil mencapai kinerja keuangannya dimana net operating profit yang direncanakan adalah sebesar USD65.1 juta sedangkan yang terealisasi adalah sebesar USD6.7 juta.

Namun di sisi lain, tahun 2012 juga menjadi tahun yang sangat penting karena Reswara telah berhasil meletakkan fundamental kokoh bagi keberlangsungan hidup perusahaan di masa depan untuk menunjang pertumbuhan perusahaan menjadi lebih besar. Dengan meyakinkan, Reswara telah membangun reputasinya secara bertahap, berkelanjutan dan terukur.

Sebagai perusahaan tambang yang mengelola sumber daya mineral alam berupa batubara, perusahaan tidak hanya puas dengan hasil ini. Saat ini perusahaan masih dengan sungguh-sungguh membuat program pengembangan yang komprehensif dan terintegrasi di semua anak perusahaan melalui proses-proses yang mutakhir dengan standar tinggi.

Distinguished Shareholders,

Praise be to God Almighty who has blessed PT Reswara Minergi Hartama with good results in 2012.

2012 was a difficult yet important year. A difficult year because Reswara in 2012 faced two big challenges, the reduction of coal price in international market and the operation shutdown in our production unit in South Kalimantan for almost a month resulted from local public turmoil which directly reduced production of PT Tunas Inti Abadi (TIA). Another challenge is PT Media Djaya Bersama (MDB) that has not been fully operated as the infrastructure development phase is still underway.

Because of those challenges, Reswara was unable to accomplish its financial performance target, whereas net operating profit target was set at USD65.1 million as against realization of USD6.7 million.

In the other hand, 2012 was also an important year as Reswara successfully to managed solid fundamentals for company sustainability in the future to support company growth becoming a leading company. With conviction, Reswara has built its reputation gradually, sustainably and measuredly.

As a mining company that manages natural resources in the form of coal, the company is not satisfied with those results. At present the company is still formulating a comprehensive and integrated development program in all subsidiaries through advanced, high-standards, processes.

MAN

A

GEMENT REPOR

Reswara also acknowledges that the company’s future operation depends on its commitment related environmental issues. Work safety issue, workers’ rights, relations with surrounding communities, relations with central and local governments. The following is our accomplishments in 2012.

1. Good Corporate Governance gets average score of 84 percent

As an integrated mining company, Reswara always implements Good Corporate Governance principles as a culture adopted by PT ABM Investama Tbk to all subsidiaries. By emphasizing principles of transparency, accountability, responsibility, independency and fairness as stipulated under GCG principles, Reswara tries to implement them in every aspect of company’s activities. In order for this process to work properly, Reswara invited an independent GCG consultant to carry out evaluation on corporate governance values. From the evaluation conducted throughout 2012, Reswara secured a high level of fulfilment in several aspects. It is reflected in the 91.53 percent scoring in Good Corporate Governance Policy and 81.69 percent scoring for implementation of GCG, while securing the average scoring of 84.80 percent for entire evaluation process.

2. Occupational Health and Safety

An achievement has been made by Reswara Group in occupational health and safety during 2012. Total man-hours reached 4,109,435 without LTI for PT Tunas Inti Abadi and total man-hours 418,488 without LTI for PT Media Djaya Bersama (based on consolidated data from MDB – MIFA – BEL) where either in TIA and MDB recorded no Injury and Fatality. However, working incidents still occurred from several workers and contractors that resulted in property damages, and minor environmental impact in the form of hydrocarbon leakages.

Reswara juga memahami bahwa keberlangsungan hidup perusahaan dimasa depan bergantung pada komitmennya terhadap isu lingkungan hidup, isu keselamatan kerja, isu yang menyangkut hak-hak karyawan, isu-isu yang menyangkut hubungan dengan masyarakat sekitar, serta hubungan yang baik dengan pemerintah baik pusat maupun daerah. Berikut adalah penjabaran singkat dari beberapa pencapaian di tahun 2012.

1. Good Corporate Governance memperoleh skor pencapaian rata – rata 84 persen

Sebagai perusahaan tambang yang terintegrasi, Reswara senantiasa melaksanakan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) sebagai budaya yang diterapkan PT ABM Investama Tbk pada semua perusahaan yang bernaung di bawahnya. Dengan mengedepankan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, dan kewajaran seperti yang tercantum dalam prinsip GCG, Reswara berupaya mengimplementasikan prinsip tersebut dalam setiap kegiatan yang dilakukannya. Agar proses ini dapat berjalan baik, Reswara mengundang konsultan GCG independen untuk melakukan penilaian dan evaluasi terhadap pelaksanaan nilai-nilai tata kelola perusahaan. Dari hasil penilaian di Reswara yang dilakukan sepanjang tahun 2012 tersebut, tingkat pemenuhan Reswara sangat memuaskan dalam beberapa hal. Hal tersebut ditunjukkan pada perolehan 91.53 persen untuk skor Kebijakan Good Corporate Governance dan 81.69 persen untuk skor penerapan Good Corporate Governance di perusahaan, serta mencapai nilai rata – rata 84,80 persen dari seluruh proses penilaian yang dilakukan.

2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Prestasi membanggakan telah diukir Reswara Grup dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja pada tahun 2012 lalu. Prestasi ini diukur berdasarkan hasil pencapaian total manhours 4,109,435 without LTI bagi PT Tunas Inti Abadi dan total manhours 418,488 without LTI bagi PT Media Djaya Bersama (berdasarkan data konsolidasi MDB – Mifa – BEL) dimana pada keduanya baik TIA maupun MDB, tercatat tidak ada Injury dan Fatality. Meski demikian, masih terdapat kecelakaan kerja yang tercatat dari karyawan dan kontraktor yang mengakibatkan kerusakan properti, dan kejadian lingkungan minor berupa tumpahan hidrokarbon.

3. Environmental Award

Reswara always striving to achieve and realize the best environmental management in every activity. To support revegetation and reforestation programs, Reswara carried out environmental protection such as mining water waste management, energy efficiency adoption to reduce carbon emission and the use of as many as recycled materials. In addition, Reswara also tries to fulfil all regulations in the field of environment in relation with environmental mining management. In the fourth quarter of 2012, PT Media Djaya Bersama through subsidiaries PT Mifa Bersaudara and PT Bara Energi Lestari started to conduct environment monitoring using AMDAL and RKL/RPL documents as the benchmark, which have been approved by the government, together with UPTD Banda Aceh in conducting lab analysis.

Based on routine monitoring on project locations of PT Tunas Inti Abadi and PT Media Djaya Bersama, lab analysis from a certified third party explained that Reswara has fulfilled standard quality.

4. IPPKH 3

In May 2012, PT Tunas Inti Abadi secured an extension in “Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan - IPPKH”

(forestry permit) from the Forestry Minister. At the same occasion, TIA joined the signing of Planting Declaration to Rehabilitate Watershed by IPPKH holders in 2012 carried out by TIA Director Feriwan Sinatra in front of Jeffrey Mulyono - Chairman of Forum of Forest Reclamation on Former Mining Area (FRHLBT), witnessed also by Dr. Ir. Thamrin Sihite, ME - Director General of Coal and Mineral at the Energy and Mineral Resources Ministry and Dr. Ir. Harry Santoso - Director General of Watershed Management and Social Forestry, Ministry of Forestry.

3. Penghargaan Lingkungan Hidup

Reswara senantiasa berupaya mencapai dan

merealisasikan pelaksanaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terbaik di setiap kegiatan operasionalnya. Untuk mendukung program revegetasi dan reboisasi, Reswara melakukan perlindungan lingkungan seperti pengolahan air limbah bekas tambang, penerapan efisiensi energi untuk mengurangi jejak karbon, dan penggunaan bahan daur ulang sebanyak mungkin. Disamping itu, Reswara juga berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku di bidang lingkungan hidup yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan tambang. Pada triwulan ke-4 tahun 2012, PT Media Djaya Bersama melalui anak perusahaannya yaitu PT Mifa Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari mulai melakukan pemantauan lingkungan hidup dengan mengacu kepada dokumen AMDAL dan RKL/RPL yang telah disetujui oleh pemerintah dengan menggandeng pihak UPTD Banda Aceh dalam melakukan analisa laboratorium.

Berdasarkan hasil pemantauan lingkungan yang dilakukan secara rutin di lokasi proyek PT Tunas Inti Abadi dan PT Media Djaya Bersama, analisa laboratorium dari pihak ketiga yang bersertifikat menerangkan bahwa Reswara telah memenuhi standar baku mutu.

4. IPPKH 3

Pada bulan Mei tahun 2012, PT Tunas Inti Abadi berhasil memperoleh perpanjangan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dari Menteri Kehutanan. Pada kesempatan yang sama, TIA ikut serta dalam Penandatanganan Deklarasi Penanaman dalam rangka rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) oleh Pemegang IPPKH Tahun 2012 yang dilakukan oleh Direktur Perusahaan TIA, Feriwan Sinatra di hadapan Jeffrey Mulyono - Ketua Forum Reklamasi Hutan pada Lahan Bekas Tambang (FRHLBT), serta disaksikan pula oleh Dr. Ir. Thamrin Sihite, ME - Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Dr. Ir. Harry Santoso - Direktur Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial, Kementerian Kehutanan.

MAN

A

GEMENT REPOR

5. IUJP

By securing “Izin Usaha Jasa Pertambangan-IUJP” (Mining Services Business License) at the end of 2012, Reswara is able to carry out mining services business throughout the country.

6. Production

Through subsidiary PT Tunas Inti Abadi (TIA), Reswara recorded sales totaling 4.56 million metric tons of coal, exceeding sales target of 4.45 million metric tons or about 2.4 percent above production target. The sales came from own production amounting to 3.74 million metric tons and 821,000 metric tons from trading business line. The sale figures excluded sales from subsidiary PT Media Djaya Bersama (MDB) through operating units PT Bara Energi Lestari and PT Mifa Bersaudara amounting to 104,000 metric tons. TIA has strenghtened foundation to sustainable long term production through improvement in process, system, and human resources capacity. Statistics over the past nine months showed that TIA has able to produce approximately 407,000 metric tons. It was possible because of the improvement in mining plan, hauling road condition improvement and maintenance, as well as addition of port facilities.

Moreover, TIA also showed solid fundamental in running efficient operation indicated by a consistent decline in industry cash cost from USD42.62 per ton at the beginning of the year to USD35.62 per ton at the fourth quarter of 2012. Cost efficiency was carried out through two aspects; cultural approach by ensuring Reswara’s workers in all layers to realize the importance of cost reduction, and systematic approach which mainly centered on process improvement. Those efforts had to be done considering the price of coal with the same characteristic with TIA’s coal drastically dropped throughout the year from USD50.25 to USD38 per ton.

5. IUJP

Dengan diperolehnya Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP) untuk Reswara di akhir tahun 2012, maka Reswara dapat melakukan kegiatan usaha dibidang jasa pertambangan di seluruh wilayah Indonesia.

6. Pencapaian Produksi

Melalui anak perusahaan PT Tunas Inti Abadi (TIA), Reswara telah membukukan penjualan sebesar 4.56 juta metrik ton dan melampaui rencana penjualan sebesar 4.45 juta metrik ton atau setara 2.4 persen di atas target produksi tahun 2012. Penjualan ini berasal dari produksi sendiri sebesar 3.74 juta metrik ton dan 821 ribu metrik ton dari usaha trading. Angka penjualan ini belum termasuk penjualan dari anak perusahaan PT Media Djaya Bersama (MDB) melalui unit operasi PT Bara Energi Lestari dan PT Mifa Bersaudara sebesar 104 ribu metrik ton.

TIA telah memperkokoh dasar-dasar untuk berproduksi secara berkesinambungan dalam jangka panjang melalui perbaikan pada proses, sistem, serta meningkatkan kemampuan kapasitas sumber daya manusianya. Hal Ini ditunjukkan oleh data statistik selama sembilan bulan terakhir dimana TIA telah mampu berproduksi rata-rata sebanyak 407 ribu metrik ton. Tentunya hal ini dimungkinkan berkat perbaikan rencana penambangan, perbaikan kondisi jalan hauling, serta perawatan dan penambahan fasilitas pelabuhan.

Selain itu, TIA juga berhasil menunjukkan fundamental kokoh dalam menjalankan operasi yang efisien yang ditunjukkan oleh angka cash cost industri dari USD42.62 per ton diawal tahun yang secara konsisten menurun menjadi USD35.62 per ton di kuartal keempat tahun 2012. Efisiensi biaya ini dilakukan melalui dua hal yaitu melalui pendekatan kultural dengan cara memastikan seluruh karyawan Reswara di segala lapisan harus menyadari akan pentingnya penurunan biaya dan melalui pendekatan sistematik yaitu melalui pembenahan pada proses. Hal ini harus dilakukan oleh perusahaan mengingat harga batubara sejenis yang dimiliki TIA turun secara drastis sepanjang tahun 2012 dari USD50.25 menjadi USD38 per ton.

7. Corporate Social Responsibility and Community Development

Mining operational area cannot be separated from the living societies in surrounding areas. The support from surrounding societies are required to ensure operation activities works well. Therefore, to build relations with the community, Reswara developed community empowerment and environmental preservation efforts programmed under the

Corporate Social Responsibility (CSR) action. Reswara has actively participated in providing supports in the fields of education, healthcare, religious affairs, culture to social economy. Total funds contributed by MDB for the community empowerment program in surrounding areas amounted to Rp5,896,575,500,- while TIA contributed around Rp1,770,435,400,- throughout 2012.

Specifically to TIA, if compared to the community development program allocation in 2011, the fund declines significantly. In 2011, realized budget amounted to Rp5.6 billion, as against Rp1,770,435,400,- in 2012. This was not because of a weakening commitment but rather due to a shift in focus and direction in how it implemented the CD program. The year 2012 was the year when the Reswara Group started implementation of programs outlined under the Group’s Master Plan Community Development, under which the management gradually reduced cash donations and replaced it with other meaningful activities which carry added values.

8. Clean and Clear status of MIFA

For MDB, 2012 was a very important year as it secured the clean and clear status from the Energy and Mineral Resources Ministry for its subsidiary PT Mifa Bersaudara (Mifa), that allowed Mifa to start the construction of port as one of key aspects in the entire development project.

In overall, the progress in port development has reached 47 percent of completion, lower than

7. Corporate Social Responsibility dan Pemberdayaan Masyarakat (Community Development)

Lingkungan tambang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Dukungan dari masyarakat sekitar mutlak dibutuhkan untuk menjamin kelancaran operasional perusahaan. Oleh karena itu, untuk menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat, Reswara mengembangkan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan yang telah terprogram dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Reswara telah berpartisipasi aktif dalam memberikan bantuan di bidang pendidikan, kesehatan, keagamaan, kebudayaan, hingga sosial, ekonomi, dan kemasyarakatan. Total dana yang telah dikontribusikan MDB untuk program pemberdayaan masyarakat sekitar tambang adalah sebesar Rp5.896.575.500,- sedangkan TIA telah berkontribusi sebesar Rp1.770.435.400,- sepanjang tahun 2012. Khusus pada TIA, jika melihat perbandingan realisasi anggaran program Community Development (CD) tahun 2011 dengan tahun 2012 terdapat penurunan yang signifikan. Tahun 2011 total realisasi anggaran sebesar Rp5,6 milyar sedangkan realisasi anggaran CD tahun 2012 sebesar Rp1.770.435.400,- Ini bukan berarti bahwa manajemen mengendurkan komitmennya dalam program tanggung jawab sosial, tetapi lebih kepada perubahan fokus dan arah dari program CD itu sendiri. Di tahun 2012 merupakan awal dari implementasi program-program yang telah disusun dalam Master Plan Community Development Grup Reswara . Manajemen secara bertahap mengurangi bentuk-bentuk donasi berupa uang tunai dan menggantikannya dengan kegiatan lain yang lebih memiliki nilai tambah.

8. Clean and Clear status MIFA

Bagi MDB, tahun 2012 merupakan tahun yang sangat penting sehubungan dengan telah diperolehnya status clean and clear dari Kementerian ESDM untuk anak perusahaannya yaitu PT Mifa Bersaudara (Mifa), sehingga Mifa dapat memulai konstruksi pelabuhan sebagai salah satu aspek utama dari keseluruhan pembangunan proyek. Secara keseluruhan progress pembangunan pelabuhan telah mencapai angka 47 persen, di bawah dari rencana

MAN

A

GEMENT REPOR

land acquisition, port construction, mining site development, financing, organizational development, corporate social responsibility and community development as well as market development. Of the eight, the highest grade belonged to organizational development at 70 percent of accomplishment, followed by licensing aspect at 65 percent. The lowest grade belonged to basic development at 28 percent. However, Mifa was successful in securing contract followed by first shipment in October 22, 2012.

Meanwhile BEL consistently carried out mining business and fulfilled its contract with PT EAS. The company realized that there was a delay in Aceh project. This related with the social condition in the operation area. Therefore, the company is very serious in dealing with the issue through its program to empower the community’s social economic condition.

9. Human Resources

As a rapidly growing organization, the company acknowledges that competent human resources will highly effect its development and performance. In 2012, a program called “360 Degrees Core Values & Leadership Traits Survey” intended for all permanent workers with at least 6-months tenure was carried out and evaluated at the end of November. As for Graduate Development Program, it is scheduled to complete a program in March 2013 to develop technical and leadership abilities as a professional in line with their talents and desirable fields. Key Performance Indicator (KPI) and the new mechanism for Performance Appraisal (PA) have been completed by the HRD team and management in 2012 and will be familiarized for the development of companies within Group.

pembebasan lahan, konstruksi pelabuhan, pembangunan tambang, pembiayaan, pengembangan organisasi, tanggung jawab sosial perusahaan dan community development, serta pengembangan pasar. Dari kedelapan aspek tersebut, pencapaian tertinggi ada pada pengembangan organisasi yaitu sebesar 70 persen pencapaian yang diikuti oleh pencapaian aspek perizinan yaitu 65 persen. Sedangkan pencapaian terendah yaitu pada aspek pengembangan pasar yang mencapai 28 persen. Namun demikian, Mifa sukses mendapatkan kontrak yang kemudian diikuti dengan pengapalan perdana pada tanggal 22 Oktober 2012.

Sementara BEL secara konsisten terus melakukan usaha penambangan dan memenuhi kontraknya dengan PT EAS. Perusahaan menyadari bahwa ada keterlambatan pada proyek Aceh. Hal ini berkaitan dengan kondisi sosial di daerah operasi tersebut. Oleh karena itu, hal ini secara sungguh-sungguh sedang diatasi oleh perusahaan melalui program pemberdayaan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

9. Sumber Daya Manusia

Sebagai organisasi yang sedang tumbuh dan berkembang pesat, Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten akan sangat mempengaruhi perkembangan dan kinerja perusahaan. Pada tahun 2012 lalu, program “360 Degrees Core Values & Leadership Traits Survey” yang ditujukan pada semua karyawan tetap (yang telah bekerja minimal selama 6 bulan) telah selesai dilaksanakan dan dinilai pada akhir November 2012. Sedangkan untuk Graduate Development Program, pada bulan Maret 2013 akan menyelesaikan program untuk mengembangkan kemampuan teknikal dan kepemimpinan sebagai profesional sesuai dengan bakat dan bidang

peminatannya. Sementara untuk Key Performance Indicator (KPI) serta mekanisme Performance Appraisal (PA) baru telah diselesaikan oleh Tim HR dan manajemen di tahun 2012 dan akan disosialisaikan untuk kemajuan setiap perusahaan dalam grup.

Closing

Finally, we want to extend our gratitude to all parties that have support Reswara all these times, especially to the shareholders, commissioners, clients, communities in surrounding operation areas, local government, central government, partners, and employees. It is our hopes that the cooperation will continue in times to come to accomplish our missions.

May the blessing of Allah SWT always be upon us all.

Penutup

Sebagai penutup kami mengucapkan terima kasih kepada

Dalam dokumen Delivering Commitment, Commit to Deliver (Halaman 34-42)