Pemegang Saham yang terhormat,
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, perkenankan saya mewakili Dewan Komisaris menyampaikan laporan pelaksanaan pengawasan dan pemberian bimbingan atas pengelolaan PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) yang dilakukan oleh Direksi selama tahun 2012.
Tahun 2012 merupakan masa yang sulit dan penuh tantangan bagi Reswara dan anak-anak perusahaannya (“Grup Reswara”). Perekonomian Indonesia di tahun 2012 masih terus tumbuh dengan peningkatan Gross Domestic Product (GDP) sebesar 6,23%, disertai tingkat bunga yang berada pada kisaran yang kondusif. Namun di lain sisi, pasokan batubara yang berlimpah di Indonesia dan Cina serta menurunnya pertumbuhan ekonomi India dan belum pulihnya perekonomian negara-negara di kawasan Eropa telah berakibat pada penurunan drastis harga batubara di pasar dunia. Harga di pasar internasional untuk kualitas 5.600 kilo kalori yang pada Januari 2012 mencapai USD50,25 per ton, sempat menyentuh tingkat USD38,00 per ton pada bulan Juni 2012. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bisnis tambang batubara maupun bisnis terkait lainnya terpukul dengan perkembangan ini, tidak terkecuali Reswara.
Dewan Komisaris mendukung penuh kebijakan Direksi Reswara yang mengarahkan seluruh anak perusahaannya untuk memperkuat sinergi serta melakukan konsolidasi internal sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas dalam situasi sulit ini. Di samping itu, kami juga mendukung pengembangan pertumbuhan usaha untuk kelangsungan kegiatan Reswara di masa yang akan datang, baik berupa pengembangan usaha yang sudah ada, penjajakan bidang usaha baru, maupun akuisisi.
MAN
A
GEMENT REPOR
T
Distinguished Shareholders,
By extending our gratitude to the only true God Almighty, allow me to speak on behalf of Board of Commissioners in delivering report on our supervisory and advising roles over the management of PT Reswara Minergi Hartama (Reswara) carried out by the Board of Directors in 2012.
The year of 2012 was a hard and challenging period for Reswara and its subsidiaries (“Reswara Group”). Indonesian economy during the year continued its expansion with Gross Domestic Product (GDP) growing by 6.23%, with conducive range of interest levels. However, abundant coal supply in Indonesia and China, along with India’s economic slowdown and the slow economic recovery in European countries, led to a drastic reduction in coal prices in the world’s market. International price for coal of 5,600 kilo calorie in January 2012 reached USD50.25 per ton, going down to touch USD38.00 per ton in June 2012. Companies operating in coal mining business and other related businesses were evidently exposed to the effect of this condition including Reswara.
The Board of Commissioners fully supports the Board of Directors’ policy to direct all subsidiaries to strengthen synergy efforts and carry out internal consolidation to help increase efficiency and productivity at this unfavorable condition. In addition, we also support the development of business growth to help ensure the sustainability of Reswara’s activities in the future, whether in form of expansion in existing business lines, exploring new business lines, or acquisition.
Reswara Performance in 2012
In its journey to accomplish company’s targets, Reswara was faced with various problems to deal with. The weakening of coal mining industry in 2012 impacted heavily on its accomplishment. However, PT Tunas Inti Abadi (TIA) as one subsidiary that has entered the coal mining industry managed to become the backbone of Reswara Group’s performance in 2012. Operational performance of Reswara Group was generally good, although financial performance weakened in particular due to the fall in coal price.
From the revenue side, Reswara Group booked consolidated Net Revenue and Gross Profit, of USD196.1 million and USD41.2 million, respectively. These represented an increase of 88% and 62% from the previous year, respectively. But, both consolidated Operating Profit and Net Profit significantly dropped.
Corporate Governance
In carrying out the supervisory and advising roles, the Board of Commissioners have always upheld the Good Corporate Governance practice and continued to encourage the use of GCG as the foundation of company operation. For that purpose, Reswara established in 2012 the GCG Committee. We are proud that over the past two years, Reswara has made a stride in its efforts to perfect the GCG implementation, as reflected in the evaluation conducted by an independent institution. It is proved by the 91.53% gained in Good Corporate Governance policy scoring, and 81.69% in Good Corporate Governance implementation scoring, as well as 84.80% in the entire evaluation process.
The Board of Commissioners acknowledged some of potential risks that could negatively affect Reswara’s performance, we therefore encourage improvement in risk management field to enable us to identify and mitigate arising risks.
Kinerja Reswara Pada Tahun 2012
Dalam perjalanan mencapai sasaran perusahaan, Reswara tidak lepas dari berbagai masalah yang harus diatasi. Melemahnya industri tambang batubara di tahun 2012 sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja Reswara. Namun demikian, PT Tunas Inti Abadi (TIA) sebagai salah satu anak usahanya yang telah lebih dulu bergerak di industri pertambangan batubara, menjadi penopang kinerja Grup Reswara di tahun 2012. Kinerja operasional Grup Reswara secara umum baik, walaupun kinerja keuangan mengalami penurunan terutama akibat jatuhnya harga komoditas batubara.
Dari sisi pendapatan, pada akhir tahun 2012 Grup Reswara mencatat peningkatan Pendapatan Bersih dan Laba Kotor konsolidasian masing-masing menjadi USD196,1 juta dan USD41,2 juta. Hal ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 88% dan 62% dibandingkan tahun sebelumnya. Akan tetapi baik Laba Operasional maupun Laba Bersih konsolidasian turun secara signifikan.
Tata Kelola Perusahaan
Dalam melaksanakan tugasnya melakukan pengawasan dan pemberian nasihat, Dewan Komisaris selalu berpedoman pada praktek tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/ GCG) dan senantiasa mendorong agar GCG benar-benar diterapkan sebagai landasan operasional perusahaan. Untuk itu pada tahun 2012 Reswara telah membentuk Komite GCG. Kami bangga bahwa selama dua tahun terakhir Reswara telah mencapai berbagai kemajuan berarti dalam upayanya menyempurnakan penerapan GCG, sebagaimana tercermin dari hasil penilaian yang dilakukan oleh lembaga penilai independen. Hal tersebut ditunjukkan pada perolehan 91.53 persen untuk skor Kebijakan Good Corporate Governance dan 81.69 persen untuk skor penerapan Good Corporate Governance di Reswara, serta mencapai nilai rata–rata 84,80 persen dari seluruh proses penilaian yang dilakukan.
Dewan Komisaris menyadari bahwa Reswara tidak terlepas dari beberapa risiko usaha yang dapat mempengaruhi kinerjanya, karena itu kami mendorong peningkatan kemampuan di bidang manajemen risiko agar mampu mengidentifikasi dan memitigasi risiko-risiko yang akan dihadapi.
MAN
A
GEMENT REPOR
We believe that with improving good corporate governance, Reswara will be able to achieve a sustainable growth and provide added values to stakeholders.
Corporate Social Responsibility
The implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) has become a business
commitment for Reswara and formed an inseparable part of our operational activities wherever the Reswara Group business is located. We support the CSR activities by Reswara Group which is not limited only to community empowerment, but also in the fields of manpower, consumer protection, as well as occupational health and safety. Through department that handles CSR in each subsidiary, Reswara Group will implement a more coordinated and result-oriented CSR program within the entire Group.
Future Business Prospects
Indonesia’s economic growth in 2013 is estimated to remain positive, although global economic condition are still weak and lingering uncertainties The threat of world’s economic crisis remains real, derived mainly from the slow recovery in European economic zone and the United States. The multiplier effects coming out from these two areas are in need of anticipation against a number of national economic performances, in particular in the trade and investment sectors. The recovery in mining industry, especially coal, will not happen in a short term but rather within the medium to long term. Coal will continue to become an alternative fuel that is relatively cheap compare to other fuel resources as it lead to the continuous strong demand for Indonesian thermal coal, especially from China and India. With a lot of hard works, we are optimist that Reswara will be able to took up the challenge and grab various opportunities, while strengthen its position as a top-notch integrated energy company. Kami meyakini bahwa dengan tata kelola perusahaan
yang semakin baik, maka Reswara akan mampu mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) sudah menjadi komitmen bisnis bagi Reswara dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional dimanapun bisnis Grup Reswara berada. Kami mendukung kegiatan CSR Grup Reswara, yang tidak terbatas pada pemberdayaan masyarakat, tapi juga dalam hal ketenagakerjaan, perlindungan konsumen, serta kesehatan dan keselamatan kerja. Melalui departemen di masing-masing anak usaha yang bertugas untuk menangani CSR, implementasi CSR di seluruh perusahaan di dalam Grup Reswara akan lebih terkoordinasi dan berdampak nyata.
Prospek Bisnis di Masa Yang Akan Datang
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 diprediksikan tetap positif, meskipun kondisi ekonomi global masih lemah dan dibayangi sejumlah ketidakpastian. Potensi ancaman krisis dunia masih tetap tinggi yang bersumber pada pemulihan krisis di Zona Eropa dan Amerika Serikat. Efek berantai kedua wilayah ini perlu diantisipasi terhadap sejumlah kinerja ekonomi nasional terutama di sektor perdagangan dan investasi. Pemulihan industri tambang khususnya batubara tidak akan berlangsung dengan cepat, namun akan terjadi dalam jangka menengah ke panjang.
Batubara akan terus menjadi alternatif bahan bakar yang relatif murah dibandingkan sumber lainnya sehingga permintaan batubara termal Indonesia akan tetap tinggi, terutama dari Cina dan India. Dengan kerja keras, kami optimis bahwa Reswara akan mampu menjawab tantangan dan menangkap berbagai peluang, serta memantapkan kedudukannya sebagai perusahaan energi terintegrasi yang terkemuka.
Closing
Overall, we have assumed that during the year 2012, the Board of Directors has prepared strategies and took necessary steps amid the adverse condition to achieve maximum result and gradually leads Reswara to its goals. Therefore, we gratitude Management and entire employees of Reswara for dedication and the hard works.
To all shareholders and stakeholders, we thank you for your trust and support, which will strengthen Reswara in dealing with challenges for a better tomorrow.
Penutup
Secara keseluruhan, kami berpandangan bahwa selama tahun 2012 Direksi dan Manajemen telah mempersiapkan strategi dan mengambil langkah yang semestinya dilakukan di tengah kondisi yang penuh tantangan ini, guna mencapai hasil yang maksimal untuk membawa Reswara meraih tujuannya secara bertahap. Untuk itu kami sampaikan penghargaan kepada Direksi, Manajemen dan seluruh karyawan atas kerja kerasnya. Kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan, kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan, yang akan memperkuat Reswara dalam menghadapi tantangan dan menyongsong masa depan yang lebih baik.
SYAHNAN POERBA
Presiden Komisaris President Commissioner
Atas nama Dewan Komisaris,
On Behalf of Board of Commissioners,
MAN
A
GEMENT REPOR