• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.2 Diskusi

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa secara keseluruhan sikap, norma subjektif, dan Perceived Behavior Control memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal.

Namun jika dilihat dari dimensi-dimensinya, behavioral belief

memberikan sumbangan sebesar 3,1% dan secara negatif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria signifikan. Ini berarti bahwa semakin positif behavioral belief seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal maka semakin rendah intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Dan sebaliknya semakin negatif behavioral belief seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah maka akan semakin tinggi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Dengan kata lain, mahasiswa memandang bahwa membeli buku referensi kuliah ilegal adalah sesuatu yang negatif atau tidak baik, tetapi mahasiswa tetap saja membeli buku refensi kuliah ilegal tanpa menghiraukan kepercayaannya bahwa membeli buku referensi kuliah ilegal adalah sesuatu yang tidak baik. Hal ini menunjukan bahwa pada penelitian ini, mahasiswa tidak terkait dengan beliefnya. Dari hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa hal ini menunjukkan tidak konsisten antara sikap dengan perilaku. Diduga faktor daya beli seseorang atau kemudahan untuk memperoleh buku referensi kuliah yang menyebabkan tidak konsistennya antara sikap dengan perilaku. Tidak konsistennya antara sikap dengan perilaku ini sesuai dengan pendapat LaPiere (1934) dalam Baron, Robert A & Byrne, Donn (2003, hal 130) yang mengatakan bahwa seringkali ada perbedaan cukup besar antara sikap dan

tingkah laku, antara apa yang sebenarnya mereka lakukan. Kemungkinan tidak konsistennya sikap dapat terjadi karena faktor situasi. Misalnya pada kasus yang diteliti Lapierre, karena ia tidak begitu yakin dengan sikap yang direfleksikan dalam tingkah laku yang tampak ia berpikir apakah orang yang memiliki prasangka- sikap negatif terhadap anggota kelompok sosial tertentu akan menampilkan sikap ini dalam tingkah laku yang tampak dan pernyataan verbal mereka. Dalam penelitiannya dalam kurun waktu 2 tahun keliling Amerika dan berhenti di setiap 184 restoran dan 66 hotel serta penginapan kecil. Dalam kebanyakan kasus, mereka diperlakukan dengan sopan. Hanya satu kali mereka ditolak; dan dalam banyak kasus, LaPiere melaporkan bahwa mereka menerima pelayanan yang ia golongkan sebagai rata-rata atau di atas rata-rata. Setelah perjalanan tersebut selesai, LaPiere menulis surat kepada semua agen perjalanan yang ia tempati dan bertanya apakah mereka akan memberikan pelayanan kepada pengunjung beretnis Cina. Hasilnya dari 128 agen perjalanan yang memberikan respon, 92% dari restoran, dan 91% dari hotel menyatakan “Tidak!”. Singkatnya ada perbedaan yang sangat besar antara sikap yang diekspresikan oleh agen perjalanan (umumnya oleh pemilik atau manajer) dan apa yang mereka lakukan ketika berhadapan langsung dengan pelanggan beretnis Cina. Sikap serupa juga diekspresikan oleh hotel dan restoran yang tidak dikunjungi LaPiere, sehingga sampel dari penelitian ini tampaknya cukup mewakili.

Seseorang yang menyatakan bahwa membeli buku referensi kuliah ilegal adalah perbuatan salah, tetapi ia tetap membeli buku referensi tersebut. Hal ini

& Byrne, Donn (2003, hal 135) yang mengatakan bahwa sikap memang mempengaruhi tingkah laku. Hal ini bertentangan juga dengan teori Planned Behavior (Fishbein & Ajzen,1975) yang mengatakan bahwa sikap terhadap perilaku ditentukan oleh kepercayaan yang dapat menerima tentang konsekuensi dari perilaku, yang disebut kepercayaan yang menyangkut perilaku atau yang disebutbehavioral beliefs.

Pada variabel lain menunjukkan bahwa evaluation of behavior

memberikan sumbangan sebesar 4% dan secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggievaluation of behavior seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Dalam hal ini berarti bahwa sikap terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal yang dimiliki mahasiswa dipengaruhi oleh evaluasi positif yang dimiliki terhadap perilakunya. Sikap terhadap perilaku dipengaruhi oleh evaluasi hasil perilaku seseorang yang diasosiasikan dengan perilaku dan seberapa kuat asosiasi ini. Evaluasi dari setiap hasil yang menonjol terhadap kemungkinan subjektivitas seseorang bahwa perilaku akan menghasilkan hasil tertentu. Dengan perhitungan antara kekuatan kepercayaan dan evaluasi hasil, serta rangkuman produk-produk yang dihasilkan, diperoleh sebuah hasil pengukuran sikap terhadap perilaku, dan sebuah estimasi yang berdasarkan pada kepercayaan yang didapat seseorang tentang perilaku tersebut.

Variabel lain untuk variabel normative beliefs memberikan sumbangan 10,1% dan normative beliefs secara positif mempengaruhi intensi membeli buku

referensi kuliah ilegal dengan kriteria signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggi

normative beliefsseseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah ilegal.

Berbeda dengan normative beliefs variabel motivation to comply

memberikan sumbangan sebesar 1,9% bagi bervariasinya intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dan secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria tidak signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggi motivation to comply seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal maka semakin rendah intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Dalam hal ini intensi membeli yang dimiliki mahasiswa secara signifikan dipengaruhi oleh pengaruhnormatives beliefs yaitu keyakinan mengenai harapan orang lain terhadap dirinya yang menjadi acuan untuk menampilkan perilaku atau tidak. Semakin besar peranan normatives beliefs terhadap mahasiswa, maka semakin tinggi pula intensi membeli yang dimilikinya. Untuk variabelMotivation to Comply, diperoleh hasil yang tidak signifikan, yang berarti bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari motivasi terhadap intensi membeli. Buku referensi kuliah ilegal termasuk salah satu produk yang murah dan banyak dibeli oleh kalangan mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak memiliki motivasi cukup atau kurangnya motivasi yang dirasakan oleh mahasiswa ketika membeli buku referensi kuliah ilegal. Artinya bahwa individu tersebut tidak mengikuti pendapat orang penting (significant other) atau tokoh penting dalam melakukan pembelian. Jika individu tetap buku referensi kuliah yang ilegal, hal

Kemudian pada variabel control beliefs memberikan sumbangan sebesar 13,7% dan secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggi control beliefs

seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah ilegal.

Untuk variabel perceived power memberikan sumbangan sebesar 4,7% dan secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria signifikan. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi perceived power seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah ilegal.

Untuk variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0% yang berarti bahwa variabel ini tidak memiliki kontribusi terhadap intensi membeli buku referensi kuliah illegal. Dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Kemudian berdasarkan uji perbedaan pada tabel 4.3 ditemukan bahwa mean laki-laki sebesar 3.9490 dan mean perempuan sebesar 4.4020 yang berarti perempuan memiliki intensi lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

Untuk tingkat semester memberikan sumbangan sebesar 3% dan secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat semester seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Pada semester awal, mahasiswa mempelajari pelajaran-pelajaran dasar dan semakin tinggi tingkat semester, maka

semakin berat beban tugas mahasiswa karena tugas-tugas praktek, membuat laporan sampai pada penyusunan skripsi yang membutuhkan banyak bahan atau buku referensi sehingga mengharuskan mahasiswa untuk memiliki buku referensi kuliah. Kemudian berdasarkan uji perbedaan, diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,036, artinya ada perbedaan yang signifikan antar tingkat semester 1, 3, 5, 7, dan 9 terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal.

Uang saku memberikan sumbangan sebesar 0,3% dan secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria tidak signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggi uang saku seseorang maka akan semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah illegal namun hal tersebut tidak signifikan.

Dokumen terkait