• Tidak ada hasil yang ditemukan

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan memulai Modul , 2 yaitu membahas kulaitas perempuan dan laki-laki dan apa yang akan dicapai melalui modul ini, yaitu:

x Peserta bisa memetakan kualitas perempuan dan kualitas laki-laki

x Peserta menyadari kesetaraan perempuan dan laki-laki sebagai manusia

x Peserta mengetahui pemberdayaan yang harus dilakukan kepada perempuan dan laki-laki 2) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan 1 dalam modul ini, yaitu berdiskusi

mengenai sifat perempuan dan laki-laki.

3) Bagilah peserta ke dalam 2 kelompok laki-laki dan perempuan (apabila peserta laki-laki dan perempuan tidak berimbang, maka kelompok bisa dibagi sama jumlahnya tanpa memperhatikan jenis kelamin). Berilah tugas kepada kelompok:

x Kelompok laki-laki mendiskusikan sifat-sifat dan kapasitas yang dipunyai oleh perempuan

x Kelompok perempuan mendiskusikan sifat-sifat dan kapasitas yang dipunyai oleh laki-laki 4) Mintalah kepada wakil kelompok untuk mendiskusikan hasil diskuinya, kemudian minta peserta

lain untuk mennanggapi.

5) Ajak peserta untuk membandingkan dengan kualitas manusia sejati yang sudah didiskusikan dalam modul 1 , dengan membuat tabel seperti berikut: (sebaiknya tabel sudah disiapkan sebelumnya dalam kertas plano, tabel sifat manusia diisi dengan hasil diskusi pada modul 1

Kulalitas laki-laki Kualitas manusia sejati Kualitas perempuan

Sifat-sifat

sama atau ada perbedaan. Bahas dan diskusikan bersama perbedaan-perbedaan menurut mereka kemudian diskusikan sama-sama.

8) Ingatkan kepada peserta mengenai manusia yang berdaya sejati pada modul 1, yaitu manusia yang mempunyai ‘makna’ (bermanfaat) bagi kemaslahatan umat. Apakah perempuan dan laki-laki sudah berdaya sebagai manusia sejati? Mengapa demikian?

9) Jelaskan perumpamaan kepada peserta, burung terbang dengan dua sayap, bagaimana

seandainya salah satu sayap tidak kuat. Apakah burung itu akan bisa terbang dengan sempurna? Apabila perempuan adalah sayap kiri dan laki-laki sayap kanannya, maka kehidupan juga akan timpang. Jadi, baik laki-laki maupun perempuan perlu diberdayakan.

10)Dari sisi kapasitas, perempuan masih banyak ketinggalan dibandingkan dengan laki-laki. Kesempatan bagi kaum perempuan untuk meningkatkan kapasitasnya masih kurang dibandingkan dengan laki-laki (Ingatkan kembali peserta pada hasil diskusi perempuan dan kemiskinan pada tema Tantangan). Tanyakan kepada peserta mengapa hal ini terjadi? Ajak peserta untuk mendiskusikan paradigma-paradigma yang berkembang selama ini mengenai perempuan dan laki-laki yang menunjukkan adanya bias jender.

Sebagai manusia perempuan dan laki-laki mempunyai akal sehat, hati nurani, dan pilihan bebas, jadi tidak ada perbedaan yang hakiki antara perempuan dan laki-laki. Oleh karena itu kedua-duanya seharusnya dapat menjadi manusia yang berdaya dan mendapat kesempatan yang sama untuk diberdayakan. Perbedaan perempuan yang kodrati dengan laki-laki hanyalah dalam soal biologis, perempuan secara kodrati mempunyai kemampuan untuk menstruasi, mengandung, melahirkan dan menyusui sedangkan laki-laki dikodratkan untuk menghasilkan sperma dan menghamili.Kodrat adalah ketentuan Tuhan yang tidak bisa dipertukarkan oleh manusia dan bersifat permanen. Walaupun saat ini ada operasi jenis kelamin, laki-laki yang merubah jenis kelaminnya menjadi perempuan tetap saja tidak bisa menstruasi, mengandung dan melahirkan. Pembedaan-pembedaan yang selama ini terjadi antara perempuan dan laki-laki disebabkan oleh adanya konstruksi secara sosial dan kultural. Sehingga timbul paradigma-paradigma bahwa perempuan itu lemah lembut, emosional, keibuan. Sedangkan laki-laki kuat, rasional, jantan, dan perkasa. Laki-laki lebih cerdas dibandingkan dengan perempuan, dan lain-lain. Konsep mengenai sifat yang melekat pada laki-laki dan perempuan sebagai hasil dari konstruksi sosial maupun kultural inilah yang merupakan konsep jender. Konsep mengenai sifat-sifat perempuan dan laki-laki di atas menyebabkan bias gender dan menyebabkan ketidakadilan, baik bagi kaum perempuan maupun kaum laki-laki. Anggapan bahwa kelembutan hanya melekat pada kaum perempuan menyebbakan pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan kelembutan seperti membersihkan rumah, menari dan sebagainya dianggap sebagai “pekerjaan perempuan”. Di lain pihak anggapan bahwa kekuatan secara fisik, keperkasaan melekat pada kaum laki-laki, menyebabkan laki-laki dididik untuk agresif, menyelesaikan masalah dengan kekuatan fisik, bersaing dan sebagainya yang malah menjauhkan dari sifat manusia sejati. Padahal berbicara mengenai sifat laki-laki dan perempuan , seharusnya kita mengacu kepada sifat-sifat yang dipunyai oleh manusia sejati, karena sebagai manusia perempuan dan laki-laki mempunyai derajat dan martabat yang sama. Oleh karena itu dalam kaitan dengan pemberdayaan, baik perempuan dan laki-laki mestinya diberdayakan untuk menuju kualitas manusia yang sejati, karena secara hakiki perempuan dan laki-laki mempunyai martabat yang sama sebagai manusia.

11)Bahas bersama peserta, apa saja pemberdayaan yang harus dilakukan terhadap laki-laki dan perempuan berdasarkan kualitas yang dipunyai masing-masing dengan fenomena yang sudah dibahas di atas (lihat tabel kualitas yang sudah didiskusikan). Buatlah daftar pemberdayaan dalam tabel berikut:

Kulitas perempuan saat ini (sifat dan kapasitas) Pemberdayaan yang harus dilakukan Kualitas laki-laki selama ini (sifat dan kapasitas) Pemberdayaan yang harus dilakukan

Beri penekanan bahwa fasilitator harus mendorong dan memfasilitasi pemberdayaan baik untuk laki-laki maupun perempuan.

Peserta memahami dan menyadari:

1. Ciri khas pemimpin masyarakat manusia

2. Bahwa pemimpin masyarakat manusia haruslah seorang manusia sejati sesuai dengan martabatnya sebagai mahluk ciptaan yang paling luhur.

Kegiatan 1: Diskusi pemimpin versus pemimpin

Kegiatan 2: Menggambar bersama pemimpin masyarakat menusia Kegiatan 3: Diskusi tipologi kepemimpinan dan pengaruhnya terhadap

pemberdayaan masyarakat

4 Jpl (180’)

Bahan Bacaan:

o Golongan Pemimpin

o Bukan Bos Tapi Pemimpin

o Standar Tunggal Perilaku

o Sistem Nilai: Meletakkannya Pada Garis

o Kriteria Kepemimpinan

x Kerta Plano

x Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Dokumen terkait