• Tidak ada hasil yang ditemukan

1) Uraikan bahwa kita akan memulai kegiatan 3 dalam Modul Partisipasi

perempuan dan akan membahas strategi peningkatan peran perempuan dalam Nagkis.

2) Bagi peserta ke dalam beberapa kelompok (satu kelompok terdiri dari 8-9 orang),

kemudian beri tugas setiap kelompok untuk merumuskan strategi peningkatan peran perempuan dalam nangkis.

3) Setelah selesai diskusi kelompok, mintalah setiap kelompok untuk presentasi

dan bahas dalam pleno kelas. 4) Refleksikan bersama

LK 1- Petunjuk Diskusi Jajak Pendapat

Suatu perdebatan dapat menjadi sebuah metode berharga untuk mengembangkan pemikiran dan refleksi, khususnya jika para peserta latihan diharapkan mengambil posisi yang bertentangan dengan pendapatnya. Ini adalah sebuah strategi untuk suatu perdebatan yang secara aktif melibatkan setiap peserta. Strategi ini juga bisa dipakai untuk menggali dan mempengaruhi kayakinan peserta terhadap suatu isu tertentu.

Petunjuk:

1. Kembangkan suatu pernyataan yang berkaitan dengan isu yang kontroversial yang berkaitan dengan materi yang dibahas. Dalam kegiatan modul ini pernyataan untuk didiskusikan adalah sebagai berikut:

a) Menjaga anak, melayani suami, mengurus rumah tangga merupakan fitrah perempuan,

sudah seharusnya perempuan hanya beraktivitas di rumah saja karena dengan demikian kehormatan perempuan lebih terjaga; sedangkan urusan mencari nafkah dan persoalan di luar rumah tangga merupakan fitrah laki-laki.

b) Kodrat perempuan adalah melayani kaum laki-laki sesuai dengan sejarah penciptaan

perempuan dari tulang rusuk laki-laki, yang terpenting bagi perempuan mempunyai kapasitas untuk menjalankan kewajiban sesuai dengan kodratnya, menjadi tidak penting bagi perempuan untuk berpendidikan tinggi.

c) Perempuan tertindas dan terpinggirkan hanyalah merupakan pandangan yang datang dari “Barat” dan digembar-gemborkan oleh para aktivis perempuan untuk kepentingan-kepentingan tertentu, pada kenyataannya kaum perempuan umumnya merasa “bahagia’ dengan kehidupan sosial yang mereka jalani saat ini.

d) Perempuan tidak cocok menjadi pemimpin karena mereka pada dasarnya terlalu lemah

lembut, emosional, susah mengambil keputusan yang tegas, dan kapasitas yang mereka miliki tidak cukup padahal pemimpin yang baik adalah pemimpin yang kuat ,tegas, cerdas, berpendidikan tinggi dan mempunyai pengetahuan yang luas yang selama ini dimiliki oleh kaum laki-laki.

e)

Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah haruslah adil, untuk menjamin keadilan maka tidak pada tempatnya ada tuntutan dari pihak-pihak tertentu untuk mengeluarkan kebijakan yang “mengistimewakan” kaum perempuan, karena pada dasarnya baik perempuan dan laki-laki mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara; kebijakan-kebijakan khusus yang diberikan kepada kaum perempuan justru menggambarkan adanya diskriminasi terhadap kaum perempuan

.

2. Lakukan jajak pendapat kepada peserta dengan kategori setuju, tidak setuju dan netral terhadap pernyataan yang telah dibuat tadi. Jajak pendapat dilakukan bertahap untuk masing-masing pernyataan. Pada saat jajak pendapat dilakukan untuk pernyataan 1), pernyataan lain jangan diperlihatkan kepada peserta supaya konsentrasi mereka tidak terganggu.

4. Mintalah ketiga kelompok tadi untuk mengembangkan argumen-argumen terhadap kategori pilihannya ( setuju karena …………, tidak setuju karena ……., netral karena …)

5. Setiap kelompok kemudian saling berhadapan dan berdebat berdasarkan argumen-argumen yang dipilihnya, dan bisa saling mempengaruhi.

6. Dalam perdebatan setiap anggota kelompok diperbolehkan untuk pindah kepada kelompok lawan debatnya apabila lebih setuju dengan argumen yang dikemukakan pihak lawan.

7. Ketika dirasa sudah cukup, akhiri perdebatan tersebut. Buatlah diskusi seluruh kelas tentang apa yang telah dipelajari oleh para peserta berdasarkan pengalaman debat tadi.

8. Mintalah peserta mengidentifikasi apa yang mereka pikirkan merupakan argumen-argumen

LK 2- Petunjuk Diskusi Memperluas Panel

Kegiatan ini merupakan suatu cara terbaik untuk merangsang diskusi dan memberikan para peserta sebuah kesempatan mengenal, menjelaskan, dan mengklarifikasi berbagai isu sambil menjaga partisipasi aktif mereka.

Langkah-langkah:

1. Mintalah kelompok 1 dan 2 sebagai kelompok diskusi panel. Aturlah panelis duduk di depan ruangan dengan tempat duduk setengah lingkaran.

2. Mintalah kelompok 3 duduk di sisi kiri, kelompok 4 di sisi kanan dan kelompok 5 di depan panelis. 3. Mulailah dengan meminta kelompok 1 untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok yang

sudah dilakukan sebelumnya, kemudian kelompok 2 menambahkan hal-hal yang belum dikemukakan oleh kelompok 1.

4. Mintalah kepada kelomok 3, 4 dan 5 untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah

disiapkan sebelumnya kepada para panelis.

5. Moderasilah diskusi panel, ajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan yang provokatif

sehingga dapat menimbulkan pro dan kontra di antara peserta diskusi agar terjadi dialog dan perdebatan.

LK 3- Petunjuk Diskusi Rapat Kota

Format diskusi ini sangat cocok untuk kelas yang besar. Dengan membuat suasana mirip dengan sebuah rapat kota, maka seluruh peserta bisa menjadi terlibat dalam diskusi.

Langkah-langkah:

1. Topik masalah yang akan dibahas adalah mengenai ketimpangan gender yang terjadi di

Indonesia berdasarkan kepada pengalaman peserta dan bahan bacaan yang sudah dipelajari oleh masing-masing peserta sebelumnya.

2. Jelaskan bahwa kita akan memulai berdiskusi mengenai pandangan masing-masing terhadap persoalan-persolan tadi. Sediakan kursi-kursi kosong yang disusun berhadapan untuk berdiskusi. Mulailah diskusi dengan membahas isu pertama yaitu:

“Bagaimana akses kaum perempuan dan laki-laki terhadap sumberdaya,, pelayanan-pelayanan yang tersedia.”

3. Mintalah satu orang peserta untuk mengemukakan pandangannya terhadap hal tersebut dan duduk di kursi kosong yang sudah disediakan. Tanyakan kepada peserta apakah ada yang mempunyai pandangan yang berbeda, mintalah peserta yang punya pandangan yang berbeda untuk duduk di kursi kosong di hadapan peserta yang tadi dan mengemukakan pandangannya. 4. Doronglah peserta lain untuk terlibat dalam diskusi, peserta yang sependapat dengan peserta

pertama untuk duduk di kursi kosong satu kelompok dengan peserta pertama, kemudian peserta yang tidak sependapat duduk di kursi kosong satu kelompok dengan peserta kedua.

5. Moderasi diskusi agar terjadi perdebatan dan dialog

6. Lanjutkan hal yang sama, dengan membahas isu-isu di bawah ini satu per satu:

x Kontrol kaum perempuan dan laki-laki baik di sektor domestik maupun di sektor publik (kontrol

menyangkut relasi kekuasaan perempuan dan laki-laki, apakah ada dominasi dalam pengambilan keputusan baik di sektor domestik maupun publik terhadap berbagai hal seperti sumberdaya, aktivitas sehari-hari, dan lainnya; )

x Tingkat partisipasi kaum perempuan dan laki-laki dalam pembangunan

x Kepemimpinan

x Tingkat kesejahteraan kaum perempuan dan laki-laki menyangkut kualitas kesehatan,

pendidikan, pemenuhan kebutuhan ekonomi dan sebagainya.

Peserta memahami dan menyadari:

1. Daur program pembangunan partisipatif

2. Pendekatan partisipatif sebagai dasar pengorganisasian masyarakat 3. Siklus PNPMM sebagai implementasi daur program

Kegiatan 1: Diskusi kelompok daur program: permainan mengumpulkan barang Kegiatan 2: Penjelasan dan Tanya jawab siklus PNPM Perkotaan sebagai daur program

3 Jpl (135 ’)

Bahan Bacaan:

1. Daur Program Pembangunan Partisipatif 2. Langkah-langkah Pembangunan Partisipatif

3. Siklus PNPMM Perkotaan: Implementasi Daur Program 4. Pedoman Umum PNPMM Perkotaan

x Kerta Plano

x Kuda-kuda untuk Flip-chart

x LCD

Diskusi Daur Program Pembangan Partisipatif

Dokumen terkait